Gizi Anemia Pada Pekerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANEMIA PADA PEKERJA



OLEH : CITRA MENTARI



70200110025



JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2011



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Anemia adalah penyakit yang sering di derita masyarakat Indonesia baik anak- anak, remaja maupun dewasa. Penyebab anemia sangat beragam namun dapat di ketahui dari pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan labortorium. Biasanya anemia di sebabkan karena ketidak mampuan HB dalam mengikat O2, kekurangan asam folat, vitamin B12, dan kekurangan hemorotik.



B. Permasalahan Prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok pekerja di Indonesia (30%). Hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja, maka perlu di usahakan penanggulangan yang tepat guna. Produktivitas kerja tidak terlepas dari ketrampilan, kecerdasan dan kebugarannya. Selain lingkungan dan iklim kerja yang kondusif untuk merangsang prestasi kerja. Dalam hal ini peranan kesehatan dan status gizi mempengaruhi kecerdasan, kebugaran, daya tahan, dan daya tangkap dalam mengembangkan ketrampilan dan teknik kerja.



C. Tujuan Penulisan 



Untuk memenuhi Tugas dosen Mata kuliah ilmu gizi







Untuk memberi informasi tentang Pengertian Anemia.







Untuk memberi informasi Penyebab Anemia.







Untuk memberi informasi faktor resiko







Untuk memberi informasi cara penanggulangan Anemia.



D. Manfaat Semoga makalah ini bisa menjadi bahan didikan kita semua dalam belajar guna membangun pribadi dan masyarakat yang sehat.



BAB II ISI A. Pengertian         Anemia Pada Pekerja Anemia Karena Kekurangan Zat Besi adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pengangkut oksigen) dalam sel darah berada dibawah normal, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Yang paling penting adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat; tetapi tubuh juga memerlukan sejumlah kecil vitamin C, riboflavin dan tembaga serta keseimbangan hormon, terutama eritropoietin (hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah).



Tanpa zat gizi dan hormon tersebut, pembentukan sel darah merah akan berjalan lambat dan tidak mencukupi, dan selnya bisa memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen sebagaimana mestinya. Penyakit kronik juga bisa menyebabkan berkurangnya pembentukan sel darah merah.



Asupan normal zat besi biasanya tidak dapat menggantikan kehilangan zat besi karena perdarahan kronik dan tubuh hanya memiliki sejumlah kecil cadangan zat besi. Sebagai akibatnya, kehilangan zat besi harus digantikan dengan tambahan zat besi.



Makanan rata-rata mengandung sekitar 6 mgram zat besi setiap 1.000 kalori, sehingga rata-rata orang mengkonsumsi zat besi sekitar 10-12 mgram/hari.



Sumber yang paling baik adalah daging. Serat sayuran, fosfat, kulit padi (bekatul) dan antasid mengurangi penyerapan zat besi dengan cara mengikatnya. Vitamin C merupakan satusatunya unsur makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Tubuh menyerap sekitar 1-2 mgram zat besi dari makanan setiap harinya, yang secara kasar sama degnan jumlah zat besi yang dibuang dari tubuh setiap harinya



B. Analisis Penyebab Anemia Pada Pekerja Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa stadium. Gejalanya baru timbul pada stadium lanjut.         Stadium 1. Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.         Stadium 2. Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan se darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.         Stadium 3. Mulai terjadi anemia. Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Kadar hemoglobin dan hematokrit menurun.



        Stadium 4. Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.         Stadium 5. Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.



C. Penyebabnya antara lain : Tubuh mendaur ulang zat besi, yaitu ketika sel darah merah mati, zat besi di dalamnya dikembalikan ke sumsum tulang untuk digunakan kembali oleh sel darah merah yang baru. Tubuh kehilangan sejumlah besar zat besi hanya ketika sel darah merah hilang karena perdarahan dan menyebabkan kekurangan zat besi. Di perusahaan banyak hal yang menyebabkan terjadinya kasus anemia 1. Jenis Makanan yang disediakan perusahaan kurang zat besi Makanan yang kurang zat besi merupakan salah satu penyebab terbanyak dari anemia. 2. Risiko Lingkungan Kerja Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja adalah:         Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan banyak keringat. Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai



pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah.         Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami gangguan psikologis.         Bahan radiasi: mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel.         Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat giz



3. Pendarahan pada pekerja Satu-satunya penyebab kekurangan zat besi pada dewasa adalah perdarahan. Dapat terjadi akibat luka yang disebabkan kecelakaan diperusahaan juga karena penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan pendarahan.



4. Pasca menopause pada pria dan wanita Kekurangan zat besi biasanya menunjukkan adanya perdarahan pada saluran pencernaan. 5. Wanita pre-menopause kekurangn zat besi bisa disebabkan oleh perdarahan menstruasi bulanan. Sehinggga pada umumnya kasus anemia yang terdapat diperusahaan penderitanya adalah wanita



D. Pengendalian Anemia pada pekerja Beberapa pengendalian yang harus diterapkan diperusahaan untuk mengurangi kejadian anemia diperusahaan antara lain : a. Peningkatan mutu pangan yang disediakan perusahaan Lebih banyak mengkonsumsi daging, hati dan kuning telur; juga tepung, roti dan gandum yang telah diperkaya dengan zat besi pada pekerja sehingga meminimalkan kejadian anemia di perisahaan. b. Mengendalikan perdarahan menstruasi yang sangat banyak pada pekerja yang mengalami menstruasi Dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter c. Menyediakan suplemen zat besi Bagi pekerja wanita suplemen ini sangat di butuhkan apalagi pada pekerja yang mengalami menstruasi yang sangat rentan terhadap penyakit anemia. d. Pelayanan kesehatan Layanan kesehatan bagi pekerja terutama wanita yang sangat beresiko terhadap kejadian anemia ini sangat perlukan untuk mengendalikan kejadian anemia diperusahaan.



e. Monitoring pekerja rentan terhadap Anemia Monitoring ini bisa ditugaskan kepada dokter perusahaan beserta tenaga medis yang berkompetensi di bidangnya sehingga kejadian anemia di perusahaan dapat dikendalika



BAB III KESIMPULAN



Prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok pekerja di Indonesia (30%). Hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja, maka perlu di usahakan penanggulangan yang tepat guna.



Produktivitas kerja tidak terlepas dari ketrampilan, kecerdasan dan kebugarannya. Selain lingkungan dan iklim kerja yang kondusif untuk merangsang prestasi kerja. Dalam hal ini peranan kesehatan dan status gizi mempengaruhi kecerdasan, kebugaran, daya tahan, dan daya tangkap dalam mengembangkan ketrampilan dan teknik kerja.



BAB IV PENUTUP



Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena keterbatasan pengetahuan dan kuranganya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini



Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna buat penulis khususnya dan pembaca umumnya amin.



DAFTAR PUSTAKA



http://seppohim.blogspot.com/2011/06/anemia-pada-pekerja.html