Handout Rancangan Percobaan PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HANDOUT



RANCANGAN PERCOBAAN



Kismiantini



NIP. 19790816 200112 2 001 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011



Materi Perkuliahan Rancangan Percobaan ) Dosen D Ki i ti i, M.Si M Si. (MAT 322); pengampu : Kismiantini, Kismiantini M.Si. Percobaan Tiga Faktor Rancangan Faktorial, Diagram  Faktorial, Diagram Blok Blok



Percobaan Dua Faktor Rancangan Faktorial,  Faktorial, Rancangan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot  Design),  Design ), Rancangan Rancangan Petak Teralur (Strip Plot Design Strip Plot Design))



Dosen Pengampu Kismiantini M Kismiantini, M.Si. Si



Percobaan Satu Faktor RAL, RAKL, RBSL



Pendahuluan Prinsip, istilah Prinsip,  istilah dan klasifikasi Rancangan Percobaan 1



2



Pendahuluan



Referensi Wajib : Mattjik, A.A. & Sumertajaya, I.M. 2006. Perancangan j j y g Percobaan.  Bogor: IPB Press.



y Ilmu tentang statistik Anjuran A j : Kirk, R.E. 1995. Experimental Design: Procedures for the  Behavioral Sciences  California: Brooks/Cole Publishing  Behavioral Sciences. California: Brooks/Cole Publishing  Company. 



y Ilmu yang mempelajari cara‐cara: 1. mengumpulkan data 2. menyajikan data



STATISTIKA DESKRIPTIF



3. mengolah l h data d



Montgomery, D.C. 2001. Design and Analysis of Experiments.  New York: John Wiley & Sons.



4. menganalisis data 5. menarik kesimpulan



Suryanto. 2000. Diagram Blok. Yogyakarta: UNY



STATISTIKA INFERENSIAL



3



4



Metode Pengumpulan Data POPULASI  : keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian SAMPEL/CONTOH : himpunan bagian dari populasi PARAMETER : ukuran ukuran yang diperoleh dari data populasi PARAMETER : ukuran‐ukuran yang diperoleh dari data populasi STATISTIK : ukuran‐ukuran yang diperoleh dari data sampel



y Percobaan Peneliti memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap sumber keragaman data, dapat menciptakan jenis perlakuan yang dii i k diinginkan d mengamatii perubahan dan b h yang terjadi j di pada d responsnya. Data diciptakan.



y Observasi Ob i



GALAT JENIS I.      α = P(salah jenis I)  = P(menolak H0; H0 benar)



Peneliti tidak memiliki kendali dalam pengumpulan data kecuali dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data, sulit dalam melihat perubahan yang terjadi pada respons karena mungkin disebabkan oleh faktor yang tidak diamati atau bahkan belum diketahui oleh peneliti.



GALAT JENIS II      β = P(salah jenis II)  GALAT JENIS II.     β  P( l h j i  II)  = P(menerima H0; H0 salah)



y Survei Peneliti mengambil sampel data dengan teknik penarikan sampel tertentu dari suatu populasi yang telah didefinisikan. didefinisikan Jumlah data besar. Data sudah ada di lapangan tinggal dikumpulkan. 5



6



Prinsip Dasar Percobaan



Pengertian rancangan percobaan



y Ulangan : pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap Ul



Rancangan percobaan adalah tata cara penerapan tindakan‐ tindakan dalam suatu percobaan pada kondisi atau lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya.



beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam. Tujuan : 1. menduga ragam galat 2. memperkecil galat 3. meningkatkan ketelitian



Mengapa perlu rancangan percobaan percobaan??



y Pengacakan : dimaksudkan agar setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan. Secara statistik untuk validitas/keabsahan dalam menarik kesimpulan agar kesimpulan yang diambil obyektif. obyektif



1. Memperbaiki proses hasil 2. Mengurangi keragaman



y Pengendalian lingkungan (kontrol lokal) : usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan.



3. Mengurangi waktu penelitian 4. Mengurangi biaya 7



Beberapa Istilah dalam Rancangan g Percobaan



8



Ilustrasi



y Perlakuan : suatu prosedur  atau metode yang diterapkan pada unit 



Penelitian tentang pemberian jenis pupuk (N0, N1, N2, N3) pada tanaman padi dengan luas lahan 1 ha.



percobaan. Setara dengan taraf dari faktor.



y Unit Percobaan : unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberi  suatu perlakuan. Unit dimana perlakuan diberikan secara acak.



Faktor : jenis pupuk Perlakuan : pemberian jenis pupuk N0, N1, N2, N3 Unit percobaan : 1 petak sawah Satuan pengamatan : tanaman padi



y Satuan Pengamatan : anak gugus dari unit percobaan, tempat  anak gugus dari unit percobaan  tempat  dimana respon perlakuan diukur. 



y Faktor : peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan sebagai  penyusun struktur perlakuan.



y Taraf : jenis‐jenis suatu faktor yang dicobakan dalam percobaan jenis jenis suatu faktor yang dicobakan dalam percobaan



9



Kl ifik i Rancangan R P b Klasifikasi Percobaan



10



Rancangan Perlakuan Satu Faktor S F k 2. Dua Faktor y Faktorial (bersilangan, tersarang) y Split Plot y Split blok/Strip Plot 3. Tiga Faktor atau lebih y Faktorial (bersilangan, tersarang, campuran) y Split‐split Plot y Split‐split Blok S li li  Bl k 1.



y Rancangan Perlakuan



b k i berkaitan d dengan b i bagaimana perlakuan‐perlakuan l k l k tersebut dibentuk y Rancangan Lingkungan berkaitan dengan bagaimana perlakuan perlakuan‐perlakuan perlakuan ditempatkan pada unit‐unit percobaan y Rancangan R P Pengukuran k berkaitan dengan bagaimana respons percobaan diambil dari unit‐unit percobaan yang diteliti



11



12



Rancangan Lingkungan y Rancangan Acak Lengkap (RAL) g g p( ) y Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) y Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) R  B j  S k  L ti  (RBSL) y Rancangan Lattice



13



Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL



Rancangan Acak Lengkap (RAL) Complete Randomized Design



y Bagan rancangan percobaan lebih mudah y Analisis l statistika k terhadap h d subyek b k percobaan b sederhana d h y Fleksibel dalam penggunaan gg jumlah perlakuan dan jumlah



ulangan



Latar Belakang : Biasanya digunakan d k jika k kondisi k d unit percobaan b relatif l f homogen h Umumnya y percobaan dilakukan di laboratorium Unit percobaan tidak cukup besar dan jumlah perlakuan terbatas Sederhana 1



y Kehilangan informasi relatif sedikit dalam hal data hilang



dibandingkan rancangan lain



2



Pengacakan g dan Bagan g Percobaan



Perhatikan kasus berikut



3



y Ingin melihat pemberian jenis ransum terhadap pertambahan



y Misalkan ada 3 perlakuan (A, B, C)



bberat badan b d sapi Perlu dilihat sapi p sama atau tidak dari segi g umur, jenis → sapi p harus homogen y Ingin melihat pemberian dosis pupuk terhadap peningkatan hasil padi P l dilih Perlu dilihatt llokasi k i sawahh → petak t k sawahh hharus hhomogen y Ingin membandingkan pengaruh jenis media pembelajaran yang digunakan guru terhadap hasil belajar siswa kelas I SMP khusus untuk pokok bahasan Geometri Perlu dilihat kelas → kelas yang relatif homogen (artinya dengan g rata-rata kemampuan p awal siswa dalam Geometri yang relatif sama)



2 ulangan l y Maka diperlukan p 3 × 2 = 6 unit ppercobaan y Bagan percobaan Salah satu hasil pengacakan adalah 1



2



3



4



5



6



1



C



2



3



A



4



B



5



C



6



B



y Tabulasi data Ulangan



4



Model linier aditif dalam RAL



Perlakuan A



B



C



1



Y11



Y21



Y31



2



Y12



Y22



Y32



Total Perlakuan (Yi.)



Y1.1



Y2.2



Y3.3



Total Keseluruhan



Y..



Model linier aditif dari RAL



y Model Tetap



i = 1, 2,K , a



Yijj = μ + τ i + ε ijj



merupakan model dimana perlakuan-perlakuan yang g dalam ppercobaan berasal dari ppopulasi p yyangg digunakan terbatas dan pemilihan perlakuan ditentukan langsung oleh peneliti dan kesimpulan yang diperoleh terbatas hanya pada perlakuan-perlakuan yang dicobakan saja tidak bisa digeneralisasikan. digeneralisasikan y Model Acak merupakan model dimana perlakuan-perlakuan yang dicobakan merupakan sampel acak dari populasi perlakuan dan kesimpulan yang diperoleh berlaku secara umum untuk seluruh populasi perlakuan. 5



A



dengan g



j = 1, 2, K , r



ε ij ~ N (0, σ 2 ) iid



Yij : pengamatan t pada d perlakuan l k kke-ii dan d ulangan l kke-jj μ : rataan umum τi : pengaruhh perlakuan l k kke-ii εij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j a



Asumsi untuk model tetap ialah



∑τ



Asumsi untuk model acak ialah



τ i ~ N (0, σ τ2 )



i =1



i



iid



6



=0



Analisis Model Tetap p



Analisis Model Acak



y Ingin menguji persamaan dari rata-rata a perlakuan, diketahui E (Yij ) = μ + τ i = μ i , i = 1, 2, K , a



Sehingga bentuk hipotesis H0 : μ1 = μ 2 = K = μ a (Semua perlakuan memberikan respons yang sama) H1 : ∃μ i ≠ μ i ' , i ≠ i ′, i = 1, 2,K, a y Diketahui μ + τ i = μ i a



a



∑ (μ + τ ) = ∑ μ i



i =1



i =1



Sehingga bentuk hipotesis diatas ekuivalen i



a



i =1



i =1



⇒ aμ + ∑τ i = ∑ μ i



,μ =



sehingga berakibat a



∑τ



7



i =1



i



Var (Yij ) = Var (μ + τ i + ε ij )



= Var (τ i + ε ij ), μ konstanta



= Var (τ i ) + Var (ε ij ) , τ i dan ε ij saling bebas = σ τ2 + σ 2



y Sehingga bentuk hipotesisnya adalah



H0 : σ τ2 = 0 (Keragaman perlakuan tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) 2 H1 : σ τ > 0 (Keragaman perlakuan berpengaruh positif terhadap respons yang



dengan hipotesis berikut a



a



y Diketahui



∑μ i =1



i



H0 : τ 1 = τ 2 = K = τ a = 0



diamati)



(perlakuan tidak berpengaruh terhadap



a



respons yang diamati) H1 : ∃τ i ≠ 0, i = 1, 2, K , a



=0 8



Dekomposisi p Jumlah Kuadrat Total



Perhitungan Analisis Variansi (Anava Anava)) Ulangan sama Y2 FK = •• ar



y Keragaman total dapat diuraikan sbb: Yij − Y•• = Yij − Yi• + Yi• − Y••



(Y



ijj



− Y•• ) = (Yi• − Y•• ) + (Yijj − Yi• )



y Jika kedua ruas dikuadratkan maka akan diperoleh



(Y



ij



a



− Y•• ) = (Yi• − Y•• ) + (Yij − Yi• ) + 2(Yi• − Y•• )(Yij − Yi• ) 2



2



2



y Kemudian jika dijumlahkan untuk semua pengamatan



∑∑ (Y a



r



i =1 j =1



ij



a



r



2



i =1 j =1



∑∑ (Y a



karena



JKP =



− Y•• ) = ∑∑ (Yi• − Y•• ) + ∑∑ (Yij − Yi• ) 2



r



i =1 j =1



i•



a



r



2



i =1 j =1



− FK



r



i =1 j =1



JKT = JKP + JKG



JKG = JKT − JKP 10



Perhitungan Analisis Variansi (Anava Anava)) Ulangan tidak sama FK =



Tabel Analisis Variansi y Ulangan sama



SV Perlakuan Galat Total



Y•2• a



∑r i =1



i



Yi•2 − FK i =1 ri a



a



db a-1 a(r-1) ar 1 ar-1



JK JKP JKG JKT



KT KTP KTG



Fhitung KTP/KTG



Kriteria Keputusan : Ho ditolak jika Fhit > Fα(a-1, ( a(r-1)) ( ))



JKP = ∑



y Ulangan tidak sama



SV Perlakuan Galat Total



r



JKT = ∑∑ Yij2 − FK i =1 j =1



JKG = JKT − JKP 11



r



JKT = ∑∑ Yij2 − FK



JJumlah Kuadrat Total = JJumlah Kuadrat Perlakuan + JJumlah Kuadrat Galat



Penyebab ulangan tidak sama : 1. Menurut rancangan sejak awal ulangan tidak sama (mungkin faktor biaya) 2. Menurut rancangan ulangan sama pada saat percobaan ada yang mati



2 i•



i =1



a



− Y•• )(Yij − Yi• ) = 0



y Sehingga 9



∑Y



12



db a-1 ∑(ri -1) ∑ri -1



JK JKP JKG JKT



KT KTP KTG



Fhitung KTP/KTG



Kriteria Keputusan : Ho ditolak jika Fhit > Fα (a −1,∑ (r −1)) i



Soal 1 Soal 2



Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh persentase kandungan paracetamol dalam obat penurun panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan k panas dari d i 39° menjadi j di 37°. 37° Untuk U t k keperluan k l i i telah ini t l h dipilih di ilih secara acakk 25 penderita sakit panas dengan suhu 39° dari usia yang hampir sama dan tanpa keluhan sakit yyangg lain. Keduapuluh p lima ppasien tersebut dibagi g secara acak menjadi j 5 kelompok dan masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 orang tersebut diberi obat penurun panas dengan persentase kandungan paracetamol tertentu. Berikut data t t tentang waktu kt (dalam (d l jam) j ) yang diperlukan di l k oleh l h para pasien i tersebut t b t sampaii dengan d panas badan mereka turun menjadi 37 °. Apakah ada pengaruh persentase kandungan paracetamol dalam obat penurun p p panas terhadap p waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39° menjadi 37 37°?? Gunakan taraf nyata 0,05.



KADAR PARACETAMOL 40%



50%



60%



75%



90%



7



9



5



3



2



6



7



4



5



3



9



8



8



2



4



4



6



6



3



1



7



9



3



7



4 Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi.



Anggap asumsi-asumsi dalam anava terpenuhi.



13



Tiga kelas kuliah matematika dasar diberikan oleh tiga dosen (A, B, C). Usia dan prestasi mahasiswa dari ketiga kelas tersebut relatif homogen. Materi kuliah, ujian, metode g dan media yyangg digunakan g sama. Karakteristik dosen mengajar, juga relatif sama. Nilai akhirnya tercatat sebagai berikut. A



73 89, 73, 89 82, 82 43, 43 80, 80 73, 73 66, 66 60, 60 45, 45 93, 93 36, 36 77



B



88, 78, 48, 91, 51, 85, 74, 77, 31, 78, 62, 76, 96, 80, 56



C



68 79, 68, 79 56, 56 91, 91 71, 71 71, 71 87, 87 41, 41 59, 59 68, 68 53, 53 79, 79 15



Apakah p ada pperbedaan yyangg nyata y antara nilai rata-rata yyangg diberikan oleh ketiga dosen tersebut? Gunakan taraf nyata 0,05. 14



Anggap asumsi-asumsi dalam anava terpenuhi.



Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi.



Soal 3 SSuatu percobaan b telah l h dilakukan dil k k untukk menyelidiki lidiki pengaruhh pelumas motor terhadap tingkat kemampuan kinerja mesin motor. D i berbagai Dari b b i merkk pelumas l motor t yang ada, d telah t l h dipilih di ilih secara acakk diantaranya merk A, C dan T. Mengingat terbatasnya biaya dalam melakukan percobaan, percobaan ulangan hanya dilakukan sebanyak 5 kali. kali Percobaan tersebut dilakukan terhadap jenis motor yang mempunyai mesin yang sama (mesin 4 tak). tak) Berikut data tingkat kinerja kemampuan mesin yang diukur dari kecepatan (km/jam) : Merk M k Pelumas



a) b)) c) d) 15



32 52 58



55 67 42



28 55 76



24 52 46



y Sebuah lembaga penelitian di suatu perguruan tinggi ingin mengetahui pengaruh



metode mengajar yang digunakan dosen terhadap hasil belajar mahasiswa khusus untuk mata kuliah Statistika Elementer. Elementer Ada berbagai macam metode mengajar dalam pembelajaran, pada penelitian ini telah dipilih secara acak empat metode yang dianggap sesuai dengan karakteristik mata kuliah tersebut yaitu metode ceramah, tanya jawab, problem solving dan diskusi. Untuk keperluan itu telah dipilih secara acak 20 kelas yang relatif seragam, dengan rata-rata kemampuan awal mahasiswa dalam Statistika Elementer yang relatif sama. sama Secara acak 20 kelas tersebut dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan pembelajaran dengan salah satu metode tersebut. Dosen yang mengajar di kelas-kelas tersebut telah dipilih sedemikian hingga dapat dianggap mempunyai karakteristik yang hampir sama. Setelah pembelajaran selesai, semua kelas mendapat tes dengan soal dan waktu yang sama. sama Berikut ini adalah data tentang rata-rata nilai tes mahasiswa dari ke-20 kelas yang digunakan dalam penelitian.



30 53 25



Tentukan rancangan apa yang sesuai dengan penelitian yang dimaksud! Tentukan model linear dan maknanya! y Model tetap atau model acak? Sebutkan alasannya! Lakukan analisis sesuai yyangg dimaksud. Gunakan taraf nyata y 0,05. Anggap asumsi-asumsi dalam anava terpenuhi.



Kelas l 1 2 3 4 5 Jumlah Ju a



Ceramah 8, 8,2 9,2 9,4 7,5 6,2 40,5



Metode Mengajar P bl Problem Solving 7,0 ,0 8,7 8, 6,8 7,5 5,8 9,3 5,3 8,9 8,0 7,6 332,9 ,9 442



Tanya Jawab



16



Diskusi 6, 6,2 6,8 7,5 5,5 5,7 331,7 ,7



Jumlah lh 30, 30,1 30,3 32,0 27,2 27,5 147,1 47,



Tentukan rancangan apa yang sesuai dengan penelitian yang dimaksud. b)) Tentukan model linear dan maknanya y c) Model tetap atau model acak? Sebutkan alasannya. d Anggap d) A asumsi-asumsi i i dalam dl A Anava terpenuhi, hi lakukan lk k pengujian hipotesis sesuai dengan penelitian yang d k d Gunakan dimaksud. k taraff nyata 0,05. a)



17



A C T



Soal 4



Anggap asumsi-asumsi dalam anava terpenuhi.



Soal 5 Suatu penelitian akan dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode mengajar yang digunakan guru terhadap hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika SMA kelas I. Pada penelitian ini telah dipilih secara acak empat metode yang dianggap g karakteristik mata ppelajaran j tersebut yyaitu metode contextual teachingg sesuai dengan learning, cooperative learning, tutor sebaya dan local material learning. Untuk keperluan itu telah dipilih secara acak 16 kelas (16 kelas I SMA) yang relatif seragam dan guru yang mengajar j di kelas-kelas k l k l tersebut b telah l h dipilih di ilih sedemikian d iki hingga hi d dapat di dianggap mempunyai karakteristik yang hampir sama. Setiap metode mengajar diterapkan pada empat kelas. kelas Data yang diperoleh berupa data tentang rata rata-rata rata nilai tes matematika siswa untuk masing-masing metode mengajar. Tentukan rancangan g apa p yyangg sesuai dengan g ppenelitian yyangg dimaksud. a) Sebutkan apa yang menjadi pengamatan dan jumlah ulangannya. b) Tentukan model linear dan maknanya c) Model tetap atau model acak? Sebutkan alasannya. 18



P h tik kasus Perhatikan k berikut b ik t € Ingin mengetahui pengaruh jenis obat terhadap kecepatan penyembuhan Faktor : jenis obat



Rancangan g Acak Kelompok p Lengkap (RAKL)



€ Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kecepatan penyembuhan b h selain l i jenis j i obat? b t? Mungkin M ki saja, j misalkan i lk umur pasien, jenis kelamin



Randomized Complete Block Design



€ Bila umur pasien sama atau jenis kelamin sama maka gunakan saja g j RAL. € Bila faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keragaman respon (selain faktor yang diteliti) tidak dapat diseragamkan (dikendalikan) oleh peneliti, maka RAL tidak dapat diterapkan.



Dosen Pengampu g p : Kismiantini Kismiantini,, M.Si M.Si..



2



Mengapa RAKL?



Pengacakan dan Bagan Percobaan



€ Keheterogenan unit percobaan berasal dari satu sumber keragaman



• Misalkan ada 6 perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) 3 kelompok • Ada 6 unit percobaan pada setiap kelompok • Total T l unit i percobaan b ada d 3×6 3 6 = 18 unit i percobaan b • Pengacakan dilakukan pada masing-masing kelompok • Salah satu bagan percobaan



€ Mengatasi kesulitan dalam percobaan dalam jumlah besar



mempersiapkan



unit



€ Kelompok yang dibentuk harus merupakan kumpulan dari unit-unit p percobaan yyang g relatif homogen g sedangkan keragaman antar kelompok diharapkan cukup tinggi



P1



P3



P2



P4



P6



P5



Kelompok 1



P3



P5



P6



P4



P1



P2



Kelompok 2



P1



P5



P3



P4



P2



P6



Kelompok 3



3



Model linier aditif dari RAKL



Tabulasi T b l i data d t Kelompok



Perlakuan P2



P3



P4



P5



P6



1



Y11



Y21



Y31



Y41



Y51



Y61



Y•1



2



Y12



Y22



Y32



Y42



Y52



Y62



Y•2



3



Y13



Y23



Y33



Y43



Y53



Y63



Y1•



Y2•



Y3•



Y4•



Y5•



Y6•



Yijj = μ + τ i + β j + ε ijj



Total kelompok (Y•j)



P1



Total Perlakuan ((Yii•)



4



Y•3 Total keseluruhan ((Y••)



dengan



j = 1, 2, K , b



ε ij ~ N (0, σ 2 ) iid



Yij : pengamatan t pada d perlakuan l k k i dan ke-i d kelompok k l k ke-j k j μ : rataan umum τi : pengaruhh perlakuan l k k i ke-i βj : pengaruh kelompok ke-j εij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i ke i kelompok ke-j ke j a



5



i = 1, 2,K , a



Asumsi untuk model tetap ialah



∑τ



Asumsi untuk model acak ialah



τ i ~ N (0, σ τ2 )



i =1



i



iid



= 0 dan



b



∑β j =1



dan



j



=0



β j ~ N (0, σ β2 ) iid



6



Hipotesis Model Tetap



Hipotesis Model Acak



• Hipotesis pengaruh perlakuan



• Hipotesis pengaruh perlakuan H 0 : σ τ2 = 0 (keragaman perlakuan tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 0 :τ1 = τ 2 = K = τ a = 0 H 1 : ∃τ i ≠ 0 , i = 1, 2, K , a



(perlakuan tidak berpengaruh terhadap



H 1 : σ τ2 > 0



respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh kelompok H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , b



(keragaman perlakuan berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh kelompok H 0 : σ β2 = 0 (keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



(kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ β2 > 0



(keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



7



Tabel Analisis Variansi SV Perlakuan e a ua Kelompok Galat Total



db a a-1 b-1 (a 1)(b 1) (a-1)(b-1) ab-1



JK J JKP JKK JKG JKT



8



P hit Perhitungan A li i Variansi Analisis V i i KT KTP KTK KTG



Fhitung KTP/KTG / G KTK/KTG



FK =



Y•2• ab



b



JKK =



a



JKP =



∑Y i =1



b



2 i•



− FK



∑Y



2 •j



j =1



a a



− FK



b



JKT = ∑∑ Yij2 − FK i =1 j =1



Kriteria Keputusan : 1. Ho ditolak jika Fhit > Fα(a-1, (a-1)(b-1)) 2. Ho ditolak jika Fhit > Fα(b-1, (a-1)(b-1))



JKG = JKT − JKP − JKK



9



Soal 1



Efisiensi Relatif (ER) dari RAK terhadap RAL







€ Ukuran kebaikan RAK dengan RAL ER =



(dbb + 1)(dbr + 3) σˆ r2 × (dbb + 3)(dbr + 1) σˆ b2



σˆ r2 =



dbb = derajat d j t bebas b b galat l t dari d i RAK dbr = derajat bebas galat dari RAL σˆ b2 = ragam galat dari RAK (KTG dari RAK) σˆ r2 = ragam galat dari RAL



σˆ b2 = KTG



(r − 1)KTK + r (t − 1)KTG tr − 1



10



Suatu percobaan di bidang peternakan telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai campuran ransum makanan terhadap pertambahan berat badan domba jantan selama percobaan (diukur dalam kg). Hewan (domba) percobaan yang tersedia berbeda umur, umur karenanya dilakukan pengelompokan menjadi 4 kelompok umur. Data pertambahan bobot badan dari 16 ekor domba jantan yang digunakan dalam percobaan adalah sbb. Apa yang dapat anda simpulkan? Gunakan taraf nyata α = 0,05.



r = banyaknya b k k l kelompok k a = banyaknya perlakuan



€ Nilai ER = 2, maka untuk memperoleh sensitifitas RAL sama dengan RAK maka ulangan yang digunakan dengan RAL harus 2 kali dari ulangan (kelompok) RAK. 11



Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi.



12



Soal 2 Suatu S t percobaan b yang telah t l h dilakukan dil k k untuk t k mengetahui t h i pengaruh h berbagai suplemen makanan terhadap perkembangan kecerdasan anak (diukur dengan pertambahan skor IQ). IQ) Unit percobaan dalam hal ini anak yang tersedia berbeda umur, karenanya dilakukan pengelompokkan menjadi 4 kelompok umur. Berikut rata-rata pertambahan kecerdasan anak untuk keempat suplemen adalah Jenis Suplemen A B C D Rata-rata pertambahan skor IQ Q 7,5 1,5 5,75 7 Diasumsikan asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi. Kerjakanlah A Anava b ik t dengan berikut d cara melengkapi l k i Tabel T b l Anava A b ik t berikut: Sumber Variasi db JK KT F hitung F tabel Perlakuan 89,1875 Kelompok 4,7292 Galat Total 111,9375



Soal 3 Suatu penelitian akan dilakukan untuk membandingkan pengaruh jenis media pembelajaran yang digunakan guru terhadap hasil belajar siswa kelas 2 SMA khusus untuk pokok bahasan peluang. Jenis media yang dimaksudkan adalah cetak, cetak audio, audio visual dan berbasis komputer. Untuk keperluan tersebut telah dipilih secara p awal acak 12 kelas, namun setelah dilakukan tes kemampuan ternyata kelas-kelas tersebut dapat digolongkan menjadi 3 kelompok (kategori kemampuan awal rendah, kategori kemampuan awall sedang, d k t kategori i kemampuan k awall tinggi). ti i) Masing-masing M i i kelompok mendapatkan perlakuan 4 jenis media tersebut. Setelah pembelajaran selesai, selesai semua kelas mendapat tes dengan soal dan waktu yang sama. Berikut adalah data tentang rata-rata nilai tes siswa dari keduabelas kelas yang digunakan dalam penelitian.



Lakukan pengujian hipotesis sesuai dengan yang dimaksud gunakan Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi. α = 0,05 dalam menyimpulkannya.



Tests of Between-Subjects Effects



Kategori kelas kemampuan awal Rendah Sedang g Tinggi Jumlah



Jenis Media Cetak 8,1 8,9 , 7,7 24,7



Audio 6,5 6,8 , 5,9 19,2



Visual 7,4 6 5,9 19,3



Dependent Variable: bobot_badan bobot badan



Berbasis Komputer 8,4 7,4 , 9,4 25,2



Apa p saja j yyang g dapat p Anda simpulkan p dari data di atas? Gunakan α = 0,05.



Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi.



Source C Corrected t dM Model d l Intercept kelompok perlakuan Error Total Corrected Total



Type III Sum of Squares 103 375a 103.375 473.063 14.188 89.187 8.563 585 000 585.000 111.937



df 6 1 3 3 9 16 15



Mean Square 17 229 17.229 473.063 4.729 29.729 .951



a. R Squared = .924 (Adjusted R Squared = .873)



F 18.109 18 109 497.234 4.971 31.248



Sig. .000 000 .000 .026 .000



Latar Belakang Keheterogenan unit percobaan tidak bisa dikendalikan hanya dengan pengelompokkan satu sisi keragaman. keragaman



Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Latin Square Design



Kelebihan Mampu mengendalikan komponen keragaman unit-unit p percobaan dari dua arah ((arah baris dan arah kolom))



Kekurangan RBSL tidak efektif bila percobaan melibatkan perlakuan dalam jjumlah besar



Syarat RBSL y Jumlah perlakuan = jumlah baris = jumlah kolom y Pengacakan, g , setiap pp perlakuan harus muncul sekali di setiap p



baris dan sekali di setiap kolom



Pengacakan g dan Bagan g Percobaan



• Penempatan P t



perlakuan (searah diagonal) 1 A D C B



Tabulasi Data



y Pengacakan P k



y Pengacakan P k



penempatan kolom



penempatan baris



3 B D C A



3 C B A D



2 B A D C



2 B A D C



2 A C B D



3 C B A D



4 D C B A



4 C A D B



4 D C B A



1 A D C B



1 D B A C



1 2 3 4



2 4 1 3 Hasil Akhir Pengacakan (Bagan Percobaan Percobaan))



Model Linier Aditif dari RBSL



Yijk = μ + α i + β j + τ k + ε ijk



i = 1, 2, K , r j = 1, 2, K , r



dengan



k = 1, 2, K , r



ε ijk ~ N (0, σ 2 ) iid



Yijk : pengamatan pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i kolom ke-j μ : rataan umum αi : pengaruh baris ke-i βj : pengaruh kolom ke-j τk : pengaruh perlakuan ke-k εijk : pengaruh acak pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom ke-j r



Asumsi untuk model tetap ialah



∑α i =1



iid



i



=0



r



∑β j =1



(



2 Asumsi untuk model acak ialah α i ~ N 0, σ α



)



j



=0



r



∑τ k =1



β j ~ N (0, σ β2 ) iid



k



=0



Baris



Kolom



B1



K1



B



B2



A



B3



C



B4



D



Jumlah



K2



Y112 Y211 Y313 Y414



D



K3



Y124



C



Y223



A



Y321



B



Y422



Y•1•



Y•2•



C B D A



K4



Y133 Y232 Y334 Y431 Y•3•



A D B C



Jumlah



Y141



Y1••



Y244



Y2••



Y342



Y3••



Y443



Y4••



Y•4•



Y•••



Hipotesis Model Tetap Hipotesis pengaruh perlakuan



H 0 :τ1 = τ 2 = K = τ r = 0



H 1 : ∃τ k ≠ 0 , k = 1, 2, K , r



((perlakuan l k tidak id k b berpengaruh h terhadap h d respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh baris



H 0 : α1 = α 2 = K = α r = 0 H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K , r



(baris tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh kolom



H 0 : β1 = β 2 = K = β r = 0 H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , r



(kolom tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



τ k ~ N (0, σ τ2 ) iid



6



Hipotesis po es s Model ode Acak ca



Tabel Analisis Variansi



Hipotesis pengaruh perlakuan



H 0 : σ τ2 = 0



(keragaman perlakuan tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ τ2 > 0



(keragaman perlakuan berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



SV Perlakuan Baris Kolom Galat Total



Hi t i pengaruh Hipotesis h baris b i



H 0 : σ α2 = 0



(k (keragaman b baris i tid tidakk berpengaruh b h tterhadap h d respons yang di diamati) ti)



H 1 : σ α2 > 0



(keragaman baris berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh kelompok



H0 :σ β = 0 H1 : σ β > 0



JK JKP JKB JKK JKG JKT



KT KTP KTB KTK KTG



Fhitung KTP/KTG KTB/KTG KTK/KTG



Kriteria Keputusan : 1, 2, 3. Ho ditolak jika Fhit > Fα(r α(r-1, 1, (r (r-1)(r-2)) 1)(r 2))



2



2



db r1 r-1 r-1 r1 r-1 (r-1)(r-2) r2-1



(keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) (keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



7



Soal 1



Perhitungan Analisis Variansi FK =



JKK =



r



JKP =



∑Y



2 •• k



k =1



r



− FK



∑ Yi•2• i =1



r



∑Y



2 • j•



j =1



− FK



r r



r



r



JKT = ∑∑∑ Yijk2 − FK i =1 j =1 k =1



r



JKB =



Jurusan Pendidikan Matematika di sebuah universitas besar bermaksud mengevaluasi kemampuan mengajar 4 profesornya. Untuk menghilangkan pengaruh yang diakibatkan oleh mata kuliah yang berlainan dan waktu mengajar yang tidak sama maka dilakukan kl ifik i keragaman klasifikasi k d i dua dari d arah. h Setiap S ti profesor f mengajar j 4 kelas: k l Aljabar, Geometri, Statistika dan Kalkulus, masing-masing pada 4 waktu berbeda. Data berikut adalah nilai yang diberikan oleh keempat profesor A, B, C, dan D pada 16 mahasiswa yang mempunyai kemampuan kira-kira sama.



r



Y r



2 ••• 2



8



− FK



Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi A p



JKG = JKT − JKP − JKB − JKK



Analisislah data diatas sesuai maksud penelitiannya! Gunakan taraf nyata α = 0,05. 9



Soal 3



Soal 2 Sebuah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh posisi tempat duduk siswa terhadap nilai hasil ujian pada sebuah kelas. Keragaman nilai hasil ujian siswa dapat disebabkan diantaranya oleh tingkat kemampuan intelegensi siswa dan waktu ujian yang berbeda sehingga dilakukan klasifikasi keragaman dari dua arah. Tingkat kemampuan intelegensi siswa diukur dengan skor IQ yang selanjutnya dapat digolongkan menjadi tingkatan kemampuan rendah, rendah sedang dan tinggi. Waktu ujian yang dipilih adalah pagi (jam 7.00-9.00), siang (11.00-13.00) dan sore (15.00-17.00). Posisi tempat duduk yang dicobakan adalah depan, tengah, belakang. Untuk keperluan penelitian tersebut dipilih 9 siswa yang mewakili tiga golongan tingkat kemampuan intelegensi dan tiga kelompok waktu ujian. j Berikut rata-rata nilai hasil ujian j untuk ketiga g p posisi tempat p duduk.



Sumber Derajat Jumlah Kuadrat V i i Variasi b b bebas Kuadrat K d t Tengah T h Perlakuan 4,634 Kemampuan p 1,642 , Waktu 0,188 Galat T t l Total 11 722 11,722



Analisislah data diatas sesuai maksud penelitiannya! Gunakan taraf nyata α = 0,05. Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi A p



Suatu S t percobaan b t l h dilakukan telah dil k k untuk t k membandingkan b di k kualitas k lit empatt jenis pemutih wajah keluaran terbaru yaitu A, B, C dan D. Pemutih wajah j diujicobakan j pada wanita dengan p g tipe p kulit wajah j berbeda (normal, kering, berminyak dan sensitif) dan waktu penggunaan yang berbeda (pagi, siang, sore, dan malam). Data yang diperoleh berupa d t tingkat data ti k t keberhasilan k b h il obat b t pemutih tih dengan d skala k l 1-50. 1 50 Perlakuan



Y..k



Tipe Kulit Wajah



Yi..



A B C D



140 142 160 113



Normal Kering Berminyak Sensitif



105 169 143 138



Waktu Penggunaan P Pagi Siang Sore Malam



Y.j. 135 147 149 124



Diketahui : 122 + 342 + … + 452 + 122 = 21143 a) Tentukan rancangan apa yang sesuai dengan penelitian yang dimaksud. b) Lakukan pengujian hipotesis yang dimaksud dengan taraf nyata 0,05(Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi).



Beda d Nyata Terkecil k il (BNT) ( ) Least Significant g f Difference ff (LSD)



Uji j Lanjut j Setelah Anava (Perbandingan Rata Rata--rata Perlakuan) Perlakuan)



Uji lanjut ini hanya berlaku untuk pengujian model tetap bila hipotesis nol pengaruh perlakuan ditolak Dosen Pengampu : Kismiantini Kismiantini,, M.Si M.Si..



i • −Yi ' •



⎛1 1⎞ sYi • −Yi '• = KTG ⎜⎜ + ⎟⎟ ⎝ ri ri ' ⎠



2



• Kriteria Keputusan :Yi• − Yi '• > BNT maka H1 diterima (kedua perlakuan b b d ) berbeda)



Beda d Nyata Jujur j ((BNJ)) Honest Significant g f Difference ff (Tukeyy test)



Uji ji Perbandingan b di Berganda d Duncan Duncan Multiple p Range g Test (DMRT)



• Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’ • Taraf nyata y :α • Statistik Uji : BNJ = qα (a ,db ( g ) ) sY sY = KTG r ulangan l sama



• Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’ • Taraf nyata y :α • Statistik Uji : R p = rα ( p ,db ( g ) ) sY sY = KTG r ulangan l sama



rh =



a a



∑1 r



i



i =1



ulangan tidak sama sama, ganti r dengan rh a menyatakan banyaknya perlakuan



• K Kriteria i i Keputusan K : Yi• − Yi '• > BNJ maka H1 diterima (kedua perlakuan berbeda)



Perhatikan Kasus RAL berikut! Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh persentase kandungan paracetamol dalam obat penurun panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39° menjadi 37°. Untuk keperluan ini telah dipilih secara acak 25 penderita sakit panas dengan suhu 39° dari usia yang hampir sama dan tanpa keluhan sakit yang lain. lain Keduapuluh lima pasien tersebut dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 orang tersebut diberi obat penurun panas dengan persentase kandungan paracetamol tertentu. Berikut data tentang waktu (dalam jam) yang diperlukan oleh para pasien tersebut sampai dengan panas badan mereka turun menjadi 37 °. KADAR PARACETAMOL



5



• Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’ • Taraf nyata : α • Statistik Uji : BNT = t α (db (G ) ) sY



40%



50%



60%



75%



90%



7



9



5



3



2



6



7



4



5



3



9



8



8



2



4



4



6



6



3



1



7



9



3



7



4



Lakukan uji lanjut setelah Anava bila hipotesis nol pengaruh perlakuan ditolak? Gunakan taraf nyata 0,05.



rh =



a a



∑1 r i =1



i



rp



p = 2, 3, K , a



ulangan tidak sama sama, ganti r dengan rh a menyatakan banyaknya perlakuan



• K Kriteria i i Keputusan K : Yi• − Yi '• > Rp maka k H1 diterima (kedua perlakuan berbeda)



Uji lanjut dengan BNT • Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’, i’ i ≠ i’, i’ i = 1, 1 2, 2 3, 3 4, 4 5 • Taraf nyata : α =0,05 • Statistik Uji : BNT = t α 2



( db ( G ) )



⎛1 1⎞ KTG ⎜⎜ + ⎟⎟ ⎝ ri ri ' ⎠



• Kriteria Keputusan : t0,025(20) = 2,086 ⎛1 1⎞ BNT = 2,086 2,880⎜ + ⎟ = 2,2389 ⎝5 5⎠



H0 ditolak jika Yi• − Yi '• > 2,2389



• Hitungan: Y1• − Y2• = 1,2



Y2• − Y4• = 3,8∗



Y1• − Y3• = 1,4



Y2• − Y5• = 5∗



Y1• − Y4• = 2,6 ∗ Y1• − Y5• = 3,8



Uji lanjut dengan BNJ Tanda * menunjukkan hasil nyata/signifikan



• Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’, i ≠ i’, i = 1, 2, 3, 4, 5 • Taraf nyata : α =0,05 • Statistik Uji :



Y3• − Y4• = 1,2







Y3• − Y5• = 2,4 ∗



Y2• − Y3• = 2,6 ∗



Y4• − Y5• = 1,2



BNJ = qα (a ,db ( g ) )



• Kesimpulan μ1=μ2, μ1=μ3, μ3=μ4, μ4=μ5 μ1≠μ4, μ1≠μ5, μ2≠μ5, μ2≠μ3, μ2≠μ4, μ3≠μ5 Y5•



Y4•



2,8



4



Y3•



Y1•



Y2•



• Kriteria Keputusan : q0,05(5,20) = 4,24 2,880 = 3,2179 5



BNJ = 4,24



H0 ditolak jika Yi• − Yi '• > 3,2179



Garis tersebut melambangkan memiliki rata rata--rata sama (tidak b b d secara nyata berbeda nyata) t )



5,2 6,6 7,8



KTG r



• Hitungan: Y1• − Y2• = 1,2



Y2• − Y4• = 3,8∗



Y1• − Y3• = 1,4



Y2• − Y5• = 5∗



Y1• − Y4• = 2,6



Y3• − Y4• = 1,2



Y1• − Y5• = 3,8∗



Y3• − Y5• = 2,4



Y2• − Y3• = 2,6



Y4• − Y5• = 1,2



Tanda * menunjukkan hasil nyata/signifikan



Y4•



2,8



4



Y3•



Y1•



Y2•



Y5• Y4• 2,8 4



Y2• − Y5• = 5 > 2,47 (R5 )







Y2• − Y4• = 3,8 > 2,41 (R4 )







Y1• − Y5• = 3,8 > 2,41 (R4 )



Y3• Y1• Y2• 5,2 6,6 7,8



p



2



3



4



5



rp



2,95



3,10



3,18



3,25



Rp



2,24



2,35



2,41



2,47



Lihat di tabel DMRT



• Kesimpulan μ1=μ2, μ1=μ3, μ3=μ4, μ4=μ5 μ1≠μ4, μ1≠μ5, μ2≠μ5, μ2≠μ3, μ2≠μ4, μ3≠μ5







Y5•



Y4•



Y2• − Y3• = 2,6 > 2,35 (R3 )



2,8



4







r



• Kriteria Keputusan : H0 ditolak jika Yi• − Yi '• > Rp



5,2 6,6 7,8



• Hitungan g :



• Hipotesis H0 : μi = μi’ H1 : μi ≠ μi’, i ≠ i’, i = 1, 2, 3, 4, 5 • Taraf nyata : α = 0,05 0 05 • Statistik Uji : KTG R p = rp



• Kesimpulan μ1=μ2=μ3, μ3=μ4=μ5, μ1=μ3=μ4 μ1≠μ5, μ2≠μ5, μ2≠μ4 Y5•



Uji Lanjut L j t dengan d DMRT



Y3•



Y1•



Y2•



5,2 6,6 7,8



Y1• − Y4• = 2,6 > 2,35 (R3 )







Y3• − Y5• = 2,4 > 2,35 (R3 )







Y2• − Y1• = 1,2 < 2,24 (R2 ) Y1• − Y3• = 1,4 < 2,24 (R2 )



Y3• − Y4• = 1,2 < 2,24 (R2 )



Y4• − Y5• = 1,2 < 2,24 (R2 )



Untuk kasus ini ini,, uji DMRT dan uji BNT memberikan k i kesimpulan l yang sama



Asumsi--asumsi dalam Anava Asumsi



AsumsiA Asumsi i-asumsii dalam d l Analisis Variansi



• Galat percobaan memiliki ragam yang homogen • Galat percobaan saling bebas • Galat percobaan menyebar normal



Dosen Pengampu Pengampu:: Kismiantini, Kismiantini, M.Si. M.Si.



2



1. Pengujian Kehomogenan Ragam Uji Bartlett (1937)



2. Melihat kebebasan galat satu dengan yang lainnya



• Hipotesis: p H0: σ12= σ22= … = σa2 



• Untuk melihat keacakan galat percobaan dibuat plot antara nilai dugaan galat (eij) dengan nilai dugaan respons (Yˆ ) ij



(Ragam semua perlakuan sama)



H1: ∃ σi2≠ σi’2, i ≠ i’, i=1,2,…,a • Taraf nyata: α



• Apabila plot yang dibuat diperoleh bahwa titik-titik titik titik amatan (sisaan) berfluktuasi secara acak di sekitar nol maka dapat dikatakan bahwa galat percobaan saling bebas.



(Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang lain)



• Statistik Uji:  χ2 = (ln 10){[Σ(ri‐1)]log(s2) ‐ Σ(ri‐1)log(si2)} s2 = [Σ(ri‐1) si2]/[Σ(ri‐1)]



⎤ s2 = ⎡ 1 ⎤⎡ ⎛ 1 ⎞ 1 ⎟⎟ − FK = 1 + ⎢ ⎥ i ⎥ ⎢∑ ⎜⎜ ⎣ 3(a − 1) ⎦ ⎢⎣ ⎝ ri − 1 ⎠ ∑ (ri − 1) ⎦⎥



∑ (Y



ij



− Yi• )



2



j



ri − 1



ri ∑ Yij2 − (∑ Yi• )



2



=



ri (ri − 1)



• Kriteria Keputusan: 



H0 ditolak jika χ2terkoreksi =(1/FK)χ2hit > χ2α(a‐1) Plot nilai dugaan galat dengan nilai dugaan respons juga dapat untuk melihat h kehomogenan h ragam galat (titik-titik amatan (sisaan) tidak membentuk suatu pola tertentu )



3



4



Model RAL iid



(



Yij = μ + τ i + ε ij , ε ij ~ N 0, σ 2 E (Yij ) = μ + τ i akan diduga oleh



Model RAKL



)



iid



E (Yij ) = μ + τ i + β j



)



akan diduga oleh



Yˆij = μˆ + τˆi



Yˆij = μˆ + τˆi + βˆ j



Sehingga galat (εij) akan diduga oleh sisaan (eij)



Sehingga galat (εij) akan diduga oleh sisaan (eij)



= Y•• + (Yi• − Y•• ) + (Y• j − Y•• ) = Yi• + Y• j − Y••



= Y•• + (Yi• − Y•• ) = Yi•



eij = Yij − Yˆij = Yij − Yi• − Y• j + Y••



eij = Yij − Yˆij = Yij − Yi•



5



(



Yij = μ + τ i + β j + ε ij , ε ij ~ N 0, σ 2



6



Model RBSL iid



3. 3 Melihat kenormalan galat



(



Yijk = μ + α i + β j + τ k + ε ijk , ε ijk ~ N 0, σ 2



E (Yijk ) = μ + α i + β j + τ k



)



• Secara visual kenormalan g galat dapat p dilihat dari plot peluang normal (plot kuantil-kuantil atau plot Q-Q). Bila titik-titik amatan mengikuti arah garis di diagonal l maka k galat l t menyebar b normal. l



akan diduga oleh



Yˆijk = μˆ + αˆ i + βˆ j + τˆk



= Y••• + (Yi•• − Y••• ) + (Y• j • − Y••• ) + (Y•• k − Y••• ) = Yi•• + Y• j • + Y•• k − 2Y••



Sehingga galat (εijk) akan diduga oleh sisaan (eijk)



eijk = Yijk − Yˆijk = Yijk − Yi•• − Y• j • − Y•• k + 2Y••• • Uji formal untuk menguji apakah suatu data menyebar normal adalah uji Lilliefors 7



8



Plot p peluang g normal



Uji Lilliefors



• Plot peluang normal bagi sisaan yaitu ei versus hi KTG = JKG / db(G ) ⎡ ⎛ i − 0,375 ⎞⎤ hi = KTG ⎢ z ⎜ ⎟⎥ ⎣ ⎝ n + 0,25 ⎠⎦ hi adalah nilai harapan di bawah asumsi kenormalan • Sisaan S diurutkan dari kecil ke besar ei



z=



Gambar disamping menunjukkan bahwa galat menyebar normal karena titik-titik amatan (sisaan) mengikuti arah garis diagonal.



Yi − Y sY



S ( zi ) =



banyaknya z1 , z 2 ,..., z n yang ≤ zi n



hi 9



10



Ilustrasi:: Misalkan diketahui data sampel sbb 23, 27, Ilustrasi 33, 33 40, 40 48, 48 48,57,59,62, 48 57 59 62 68,69,70. 68 69 70 Ujilah Ujil h apakah k h data d t sampel ini berasal dari populasi berdistribusi normal.



y Hipotesis: H0: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal



Y = 50,3; sY = 16,55; n = 12



11



H1: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal



Yi



zi



F(zi)



S(zi)



|F(zi)- S(zi)|



23 27 33 40 48 48 57 59 62 68 69 70



-1,65 -1,41 1,41 -1,05 -0,62 -0,14 0 14 -0,14 0,40 0,53 0,71 1 07 1,07 1,13 1,19



0,0495 0,0793 0,1469 0,2676 0 4443 0,4443 0,4443 0,6554 0,7019 0,7611 0 8577 0,8577 0,8708 0,8830



0,0833 0,1667 0,2500 0,3333 0 5000 0,5000 0,5000 0,5833 0,6667 0,7500 0 8333 0,8333 0,9167 1



0,0338 0,0874 0,1031 0,0657 0 0557 0,0557 0,0557 0,0721 0,0352 0,0111 0 0244 0,0244 0,0459 0,1170



y Taraf nyata: α = 0,05 y Statistik Uji: L0 Kriteria Keputusan: L0,05(12) = 0,242 L0 = 0,1170 , 7



H0 ditolak jika L0 > 0,242 y Hitungan : L0 = 0,1170 y Kesimpulan: Karena L0 = 0,1170 0 1170 < 0 0,242 242 maka H0 diterima. diterima Jadi dengan taraf nyata 0,05 dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 12



Soal 1 (RAL) Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh persentase kandungan paracetamol dalam obat penurun panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39° menjadi 37°. Untuk keperluan ini telah dipilih secara acak 25 penderita sakit panas dengan suhu 39° dari usia yang hampir sama dan tanpa keluhan sakit yang lain. Keduapuluh lima pasien tersebut dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 orang tersebut diberi obat penurun panas dengan d persentase t k d kandungan paracetamol t l tertentu. t t t Berikut B ik t data d t tentang waktu (dalam jam) yang diperlukan oleh para pasien tersebut sampai dengan panas badan mereka turun menjadi 37 °. KADAR PARACETAMOL



13



40%



50%



60%



75%



90%



7



9



5



3



2



6



7



4



5



3



9



8



8



2



4



4



6



6



3



1



7



9



3



7



4



Periksalah apakah asumsiasumsi dalam Anava terpenuhi? Gunakan taraf nyata 0,05 bila diperlukan.



14



Soal 2 (RAL)



Soal 3 (RAKL)



Tiga kelas kuliah matematika dasar diberikan oleh tiga dosen (A, B, C). Usia dan prestasi mahasiswa dari g kelas tersebut relatif homogen. g Materi kuliah,, ketiga ujian, metode mengajar, dan media yang digunakan sama. Karakteristik dosen juga relatif sama. Nilai akhirnya khi t tercatat t t sebagai b i berikut. b ik t A



73 89, 73, 89 82, 82 43, 43 80, 80 73, 73 66, 66 60, 60 45, 45 93, 93 36, 36 77



B



88, 78, 48, 91, 51, 85, 74, 77, 31, 78, 62, 76, 96, 80, 56



C



68 79, 68, 79 56, 56 91, 91 71, 71 71, 71 87, 87 41, 41 59, 59 68, 68 53, 53 79, 79 15



• Suatu percobaan di bidang peternakan telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai campuran ransum makanan terhadap pertambahan berat badan domba jantan selama percobaan (di k dalam (diukur d l k ) Hewan kg). H (d b ) percobaan (domba) b yang tersedia t di berbeda b b d umur, karenanya dilakukan pengelompokan menjadi 4 kelompok umur. Data p pertambahan bobot badan dari 16 ekor domba jjantan yang digunakan dalam percobaan adalah sbb. Periksalah apakah asumsiasumsiasumsi terpenuhi terpenuhi? ? Gunakan taraf nyata 0 0,05 05 bila diperlukan.. diperlukan



Periksalah apakah p asumsi-asumsi terpenuhi? p Gunakan taraf nyata 0,05 bila diperlukan.



15



16



Soal 4 (RBSL)



Jawab Soal 1



Jurusan Pendidikan Matematika di sebuah universitas besar bermaksud mengevaluasi kemampuan mengajar 4 profesornya. Untuk menghilangkan pengaruh yang diakibatkan oleh mata kuliah yang berlainan dan waktu mengajar yang tidak sama maka dilakukan klasifikasi keragaman dari dua arah. Setiap profesor mengajar 4 kelas: Aljabar, Geometri, Statistika dan Kalkulus, masing-masing pada 4 waktu berbeda. berbeda Data berikut adalah nilai yang diberikan oleh keempat profesor A, B, C, dan D pada 16 mahasiswa yang mempunyai kemampuan kira-kira sama. Source perlakuan p Error Total



Periksalah apakah asumsiasumsi terpenuhi? Gunakan taraf nyata 0,05 bila diperlukan.



S = 1.697



17



18



DF 4 20 24



SS 79.44 57.60 137.04



MS 19.86 2.88



R-Sq = 57.97%



F 6.90



P 0.001



R-Sq(adj) = 49.56%



Jawab Soal 2



Source perlakuan Error Total S = 18.99



DF 2 37 39



SS 335 13350 13685



MS 168 361



R-Sq = 2.45%



F 0 0.46 46



Jawab Soal 3



P 0 0.632 632



Analysis of Variance for bobot badan, using Adjusted SS for Tests Source kelompok jenis ransum Error Total



R-Sq(adj) = 0.00%



19



20



Jawab Soal 4



Analysis of Variance for nilai, using Adjusted SS for Tests Source waktu mata kuliah profesor Error Total 21



DF 3 3 3 6 15



Seq SS 474.50 252.50 723 723.50 50 287.50 1738.00



Adj SS 474.50 252.50 723 50 723.50 287.50



Adj MS 158.17 84.17 241 17 241.17 47.92



F 3.30 1.76 5 5.03 03



P 0.099 0.255 0 0.045 045



DF 3 3 9 15



Seq SS 14.188 89.187 8.562 111.937



Adj SS 14.187 89.187 8.562



Adj MS 4.729 29.729 0.951



F 4.97 31.25



P 0.026 0.000



Percobaan Faktorial PERCOBAAN DUA FAKTOR



• Ci Cirii : perlakuan l k merupakan k kombinasi k bi i dari d i semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf dua faktor atau l bih lebih.



• Percobaan Faktorial



• Keuntungan adalah mampu mendeteksi respons dari 1.Taraf masing-masing g g faktor (p (pengaruh g utama)) 2.Interaksi antara dua faktor (pengaruh interaksi) • Bila sudah ada dugaan kuat (ada literatur) bahwa faktor A dan faktor B tidak ada interaksi maka tidak perlu menggunakan rancangan faktorial. 2



1



Plot interaksi antara faktor A dengan g faktor B



Pengar h Interaksi Pengaruh Interaksi nyata/signifikan maka a.uji pada pengaruh utama tidak bermakna b pengaruh faktor A dan B tidak saling b.pengaruh bebas



3



4



P Percobaan b D Faktor Dua F kt dalam d l RAL • Latar Belakang : unit percobaan yang digunakan relatif homogen



Faktorial RAL



• Misal ada dua faktor (A dan B) Faktor A mempunyai 3 taraf (A1, A2, A3) Faktor B mempunyai 2 taraf (B1, B2) Maka kombinasi perlakuan ada 3 × 2 = 6 (A1B1, A1B2, A2B1, A2B2, A3B1, A3B2) Ulangan ada sebanyak 3 Maka unit percobaan yang diperlukan 3 × 2 × 3 = 18. 6



Tab lasi Data Tabulasi



B Bagan Percobaan P b d dan C Cara P Pengacakan k 1



2



3



4



5



Ulangan



6 A1B1



7



8



9



10



A1



A2



A3



1



Y111



Y211



Y311



2



Y112



Y212 Y312



3



Y113



Y213 Y313



Total



Y11•



Y21•



B1



11



12



A1B1 13



14



15



16



17



18 A1B1 B2



Cara mengacak, misalkan A1B1 akan diletakkan pada 3 nomor kocokan pertama yaitu pada tempat 5, 9 dan 18, dan seterusnya.



Total



Y31•



Y•1•



1



Y121 Y221 Y321



2



Y122 Y222 Y322



3 Total Total



Y123 Y223 Y323 Y12•



Y22•



Y32•



Y•2•



Y1••



Y2••



Y3••



Y•••



7



Model Linier Aditif dari Faktorial RAL



M d lT Model Tetap t (F (Faktor kt A dan d B tetap) t t )



i = 1, 2, K , a



Yijk = μ + α i + β j + (αβ )ij + ε ijk



dengan



j = 1, 2, K , b k = 1, 2, K , r



ε ijk ~ N (0, σ 2 ) Yijk : pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k μ : rataan t umum αi : pengaruh utama faktor A taraf ke-i βj : pengaruh utama faktor B taraf ke ke-jj (αβ)ij : pengaruh interaksi dari faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j εijk : pengaruh acak pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k



∑α i =1



i



b



a



b



j =1



i =1



j =1



2 ) α i ~ N (0, σ α2 ), β j ~ N (0, σ β2 ), (αβ )ij ~ N (0, σ αβ iid



iid



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



A



a-1



JKA



σ2 +r



B AB



= 0, ∑ β j = 0, ∑ (αβ )ij = ∑ (αβ )ij = 0



Asumsi untuk model acak ialah



Sumber Keragaman



iid



Asumsi untuk model tetap ialah a



8



b-1 (a-1)(b-1)



JKB JKAB



G l t Galat



ab(r-1) b( 1)



JKG



Total



abr-1 abr 1



JKT



KTA KTB KTAB KTG



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



A



a-1



JKA



KTA



2 σ 2 + rσ αβ + brσ α2



A



a-1



JKA



KTA



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ + arσ β2



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



G l t Galat



ab(r-1) b( 1)



JKG



KTG



Total



abr-1 abr 1



JKT



G l t Galat



ab(r-1) b( 1)



JKG



KTG



Total



abr-1 abr 1



JKT



∑∑ αβ



+ ar



2 i



∑β



2 j



(b − 1)



2 ij



(a − 1)(b − 1)



σ2



M d lC Model Campuran (F (Faktor kt A acak kd dan B ttetap) t )



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



KTAB



2 ij



∑α



(a − 1)



10



Derajat Bebas (db)



JKAB



∑∑ αβ



(a − 1)(b − 1)



+ br



9



Sumber Keragaman



(a-1)(b-1)



σ2 +r



2 ij



iid



M d lA Model Acak k (F (Faktor kt A d dan B acak) k)



AB



σ2 +r



∑∑ αβ



(a − 1)(b − 1)



σ2



11



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT) 2 σ 2 + rσ αβ + brσ α2



2 + ar σ 2 + rσ αβ



∑β



2 j



(b − 1)



2 σ 2 + rσ αβ



σ2



12



M d lC Model Campuran (F (Faktor kt A ttetap t dan d B acak) k) Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



A



a-1



JKA



KTA



2 σ 2 + rσ αβ + br



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ + arσ β2



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



G l t Galat



ab(r-1) b( 1)



JKG



KTG



Total



abr-1 abr 1



JKT



∑α



Hi t i M Hipotesis Model d lT Tetap t (F (Faktor kt A d dan B ttetap) t ) • Hipotesis pengaruh utama faktor A



H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K , a



2 i



(a − 1)



(faktor A berpengaruh terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , b



(faktor B berpengaruh terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh interaksi H 0 : (αβ )11 = (αβ )12 = K = (αβ )abb = 0 H 1 : ∃(αβ )ij ≠ 0 , i = 1, 2, K , a, j = 1, 2, K , b



σ2



(Interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) (Interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh terhadap respons yang diamati) 14



13



Hi t i M Hipotesis Model d lA Acak k (F (Faktor kt A d dan B acak) k) • Hipotesis pengaruh utama faktor A H0 :σα = 0 2



• Hipotesis pengaruh utama faktor A



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ α > 0 (Keragaman faktor A berpengaruh positif 2



terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H0 :σ β = 2



Hi t i Model Hipotesis M d l Campuran C (Faktor (F kt A acak k d dan B ttetap) t )



H 0 : σ α2 = 0



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H1 : σ α > 0



(Keragaman faktor A berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



2



• Hipotesis pengaruh utama faktor B



0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ β2 > 0 (Keragaman faktor B berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh interaksi



H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , b (faktor B berpengaruh terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh interaksi



2 g faktor A dengan g faktor B tidak berpengaruh p g terhadap p H 0 : σ αβ = 0 ((Keragaman



2 faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respons H 0 : σ αβ = 0 (Keragaman yang diamati)



2 H 1 : σ αβ > 0 (Keragaman faktor A dengan faktor B berpengaruh positif terhadap



2 H 1 : σ αβ >0



respons yang diamati)



respons yang diamati)



(Keragaman faktor A dengan faktor B berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



15



Hi t i Model Hipotesis M d l Campuran C (Faktor (F kt A ttetap t d dan B acak) k)



• Hipotesis pengaruh utama faktor A



H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K, a



(faktor A berpengaruh terhadap respons yang diamati)



16



Perhitungan Analisis Variansi FK =



Y•2•• abr a



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



JKP =



H 1 : σ β2 > 0 (Keragaman faktor B berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



JKA =



respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ > 0 (Keragaman faktor A dengan faktor B berpengaruh positif terhadap



JKB =



b



∑∑ Y i =1 j =1



r



2 ij •



− FK



∑ Yi•2• i =1



br



j =1



2 • j•



ar a



b



− FK r



JKT = ∑∑∑ Yijk2 − FK i =1 j =1 k =1



a



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 g faktor A dengan g faktor B tidak berpengaruh p g terhadap p H 0 : σ αβ = 0 ((Keragaman



b



∑Y



− FK



JKAB = JKP − JKA − JKB JKG = JKT − JKP



respons yang diamati)



17



18



Soal 1



Berikut ini adalah data hasil produksi padi untuk setiap petak percobaan, yang dicatat dalam kuintal



• Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk dan varietas padi terhadap hasil produksi padi. Jenis pupuk yang diteliti adalah P1, P2, P3 dan P4. Dari berbagai g varietas p padi yyang g ada,, telah dipilih secara acak 3 diantaranya yaitu V1, V2 dan V3. Mengingat g g terbatasnya y lahan,, ulangan g hanya y dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap kombinasi perlakuannya. Percobaan dilakukan di sawah percobaan, dengan kondisi tanah, pengairan dan penyinaran dapat dianggap relatif homogen, sehingga pengacakan secara lengkap dapat diterapkan pada petak-petak percobaan.



Jenis Pupuk



Varietas Padi V1



P1



V2



Total V3



64



72



66



81



74 51



70



64



65



65



57



47



63



43



58



58



52



67



59



66



58



68



71



39



65



59



42



Jumlah P2



Analisislah data tersebut sesuai maksud penelitiannya.. Gunakan taraf penelitiannya nyata 0,05. 0 05 Anggap asumsi asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi



Jumlah P3 Jumlah P4



58



57



53



41



61



59



46



53



38



Jumlah



19



Derajat Bebas (db)



A



a-1 = ((a)) – ((1))



A : jenis pupuk B : varietas padi a = 4, 4 b=3 3, r = 3



B



b-1 = (b) – (1)



AB



(a-1)(b-1) = (ab) – (a) – (b) +(1)



Galat



ab(r-1) = (abr) – (ab)



Total



abr-1 = (abr) – (1)



(abr ) → ∑∑∑



+ a + a32 + a 42 br b12 + b22 + b32 (b ) → ar 2 1



2 2



(a ) → a



Yijk2



2



(1) → Y•••



1



abr



(ab ) → ab11 + ab12 + ab13 + ab21 + ab22 + ab23 + ab31 + ab32 + ab33 + ab41 + ab42 + ab43 2



2



2



2



2



20



Soal 2



P h tik b Perhatikan berikut ik t ! Sumber Keragaman



Total



2



2



2



2



2



2



2



r



21



Suatu penelitian akan dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode belajar dan waktu kegiatan belajar mengajar terhadap hasil belajar mata k li h rancangan percobaan kuliah b ( t (rata-rata t hasil h il nilai il i akhir). khi ) Metode M t d yang dicobakan adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi. Sedangkan waktu kegiatan belajar mengajar yang dipilih adalah pada jam pertama (7.00 (7.008.40), jam ketiga (11.00-12.40) dan jam kelima (15.00-16.40). Pengamatan dilakukan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah t tersebut b t dengan d k kemampuan awall dalam d l mempelajari l j i rancangan percobaan relatif sama (syarat mata kuliah Statistika Elementer telah diambil dengan nilai minimal C). Mahasiswa tersebut dikelompokkan berdasarkan program studinya yaitu Prodi Pendidikan Matematika Subsidi, Pendidikan Matematika Swadana C dan Pendidikan Matematika S d Swadana D D. a) Apa unit percobaannya? Apa pengamatannya? b) Sebutkan faktor-faktor faktor faktor yang diteliti beserta taraf dan sifatnya? c) Tentukan semua kombinasi perlakuan yang mungkin. d) Seperti apa bagan diagram bloknya? e) Bagaimana bagan pengacakannya?



Percobaan 2 Faktor dalam RAKL • •



FAKTORIAL RAKL



• •



Latar belakang: unit percobaan tidak seragam. Pengacakan P k secara acakk dalam d l masing-masing i i kelompok k l k untuk t k semua kombinasi perlakuan. Pengaruh g kelompok p diasumsikan tidak berinteraksi dengan g kedua faktor. Misal ada dua faktor (A dan B) F kt A mempunyaii 3 taraf Faktor t f (A1, (A1 A2, A2 A3) Faktor B mempunyai 2 taraf (B1, B2) Maka kombinasi perlakuan ada 3 × 2 = 6 (A1B1, A1B2, A2B1, A2B2, A3B1, A3B2) Kelompok ada sebanyak 3 Sehingga unit percobaan yang diperlukan 3 × 2 × 3 = 18,



Dosen D Pengampu P : Kismiantini, K Kismiantini t , M,Si, M S, M,Si 1 2



Bagan Percobaan dan Cara Pengacakan



Tabulasi Data



Kelompok 1 1



2



3



4



5



6



K l Kelompok k



A1



A2



A3



1



Y111



Y211



Y311



2



Y112



Y212 Y312



3



Y113



Y213 Y313



Total



Y11•



Y21•



B1



A1B1



Kelompok 2 1



2



3



4



5



6



A1B1



B2



Kelompok 3 1



3



4



5



A1B1



Y•1•



Y121 Y221 Y321



2



Y122 Y222 Y322



Total



6



Y31•



1 3



2



T t l Total



Total



Y123 Y223 Y323 Y12•



Y22•



Y32•



Y•2•



Y1•• 1



Y2•• 2



Y3•• 3



Y•••



Cara mengacak, semua kombinasi perlakuan diacak di masingmasing i kelompok, k l k 3



4



Model Linier Aditif dari Faktorial RAKL Yijk = μ + α i + β j + (αβ )ij + ρ k + ε ijk



dengan



Model Tetap (Faktor A dan B tetap) jika kelompok acak



i = 1, 2, K , a j = 1, 2, K , b k = 1, 2, K , r



ε ijk ~ N (0, σ 2 ) Yijk : ppengamatan g ppada faktor A taraf ke-i,, faktor B taraf ke-jj dan kelompok p ke-k μ : rataan umum αi : pengaruh utama faktor A taraf ke-i βj : pengaruh utama faktor B taraf ke ke-jj (αβ)ij : pengaruh interaksi dari faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j ρk : pengaruh kelompok ke-k εijk : pengaruh acak pada faktor A taraf ke-i, ke i faktor B taraf ke-j ke j dan kelompok ke-k ke k



S b Sumber Keragaman



Derajat D j t Bebas (db)



Jumlah J l h Kuadrat K d t Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilaii Harapan Nil H K d t Tengah Kuadrat T h E(KT)



A



a-1



JKA



σ2 +r



Asumsi untuk model tetap ialah



Kelompok



r-1



JKK



KTK



σ 2 + abσ ρ2



Galat



(ab-1)(r-1) JKG



KTG



σ2



Total



abr-1



iid



a



∑α i =1



i



b



a



b



r



j =1



i =1



j =1



k =1



B AB



= 0, ∑ β j = 0, ∑ (αβ )ij = ∑ (αβ )ij = 0, ∑ ρ k = 0



Asumsi untuk model acak ialah



2 ), ρ k ~ N (0,σ ρ2 ) α i ~ N (0, σ α2 ), β j ~ N (0, σ β2 ), (αβ )ij ~ N (0, σ αβ iid



iid



iid



iid



5



b-1 (a-1)(b-1)



JKB JKAB



KTA KTB KTAB



σ2 +r σ2 +r



∑∑ αβ



2 ij



(a − 1)(b − 1)



∑∑ αββ



2 ij



(a − 1)(b − 1)



∑∑ αβ



+ br



+ ar



∑α



2 i



∑β



2 j



(a − 1)



(b − 1)



2 ij



(a − 1)(b − 1)



JKT



6



Model Acak (Faktor A dan B acak) jika k kelompok k k acakk



Model Campuran (Faktor A acak dan B tetap) jika kelompok acak



S b Sumber Keragaman



Derajat D j t Bebas (db)



Jumlah J l h Kuadrat K d t Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilaii Harapan Nil H K d t Tengah Kuadrat T h E(KT)



S b Sumber Keragaman



Derajat D j t Bebas (db)



Jumlah J l h Kuadrat K d t Kuadrat Tengah (JK) (KT)



A



a-1



JKA



KTA



2 σ 2 + rσ αβ + brσ α2



A



a-1



JKA



KTA



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ + arσ β2



B



b-1



JKB



KTB



Nilaii Harapan Nil H K d t Tengah Kuadrat T h E(KT) 2 σ 2 + rσ αβ + brσ α2



2 + ar σ 2 + rσ αβ



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



Kelompok



r-1



JKK



KTK



σ 2 + abσ ρ2



Kelompok



r-1



JKK



KTK



σ 2 + abσ ρ2



Galat



(ab-1)(r-1) JKG



KTG



σ2



Galat



(ab-1)(r-1) JKG



KTG



σ2



Total



abr-1



Total



abr-1



JKT



∑β



2 j



(b − 1)



7



Model Campuran (Faktor A tetap dan B acak) jika kelompok acak



8



Hipotesis Model Tetap (Faktor A dan B tetap) jika kelompok acak Hipotesis pengaruh utama faktor A



Sumber S b Keragaman



Derajat D j t Bebas (db)



Jumlah J l h Kuadrat K d t Kuadrat Tengah (JK) (KT)



A



a-1



JKA



KTA



2 + br σ 2 + rσ αβ



B



b-1



JKB



KTB



σ + rσ αβ + arσ β2



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



σ + rσ αβ



Kelompok



r-1



JKK



KTK



σ + abσ ρ



Galat



(ab-1)(r-1) JKG



KTG



σ2



Total



abr-1



H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Nilaii Harapan Nil H K d t Tengah Kuadrat T h E(KT)



2



2



2



∑α



H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K , a



2 i



(faktor A berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



(a − 1)



2



H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K, b



2



(faktor B berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Hipotesis p pengaruh p g interaksi H 0 : (αβ )11 = (αβ )12 = K = (αβ )ab = 0



2



(Interaksi (I t k i faktor f kt A dengan d faktor f kt B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃(αβ )ijj ≠ 0 , i = 1, 2, K , a, j = 1, 2, K, b (Interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh terhadap respons



yang diamati) Hipotesis pengaruh kelompok H 0 : σ ρ2 = 0 (Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ ρ2 > 0 (Keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati) 9



Hipotesis Model Acak (Faktor A dan B acak) jika kelompok acak



10



Hipotesis Model Campuran (Faktor A acak dan B tetap)



jika kelompok acak



Hipotesis pengaruh utama faktor A g faktor A tidak berpengaruh p g terhadap p respons p yang y g diamati)) H 0 : σ α2 = 0 ((Keragaman



Hipotesis pengaruh utama faktor A H 0 : σ α2 = 0 (Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ α2 > 0 (Keragaman faktor A berpengaruh positif terhadap respons yang diamati) Hi t i pengaruh Hipotesis h utama t faktor f kt B H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ α2 > 0 (Keragaman faktor A berpengaruh postif terhadap respons yang diamati) Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K, b



H 1 : σ β2 > 0 (Keragaman faktor B berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ β > 0



(f kt B b (faktor berpengaruh h tterhadap h d respons yang di diamati) ti)



Hipotesis pengaruh interaksi 2 (K iinteraksi t k i faktor f kt A dengan d faktor f kt B tidak tid k berpengaruh b h = 0 (Keragaman H 0 : σ αβ



Hipotesis pengaruh interaksi 2 interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh = 0 (Keragaman H 0 : σ αβ terhadap respons yang diamati)



terhadap respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ > 0 (Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh positif



(Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



terhadap respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh kelompok



Hipotesis pengaruh kelompok



H 0 : σ ρ2 = 0 (Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 0 : σ ρ2 = 0 (Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ ρ2 > 0 (Keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ ρ2 > 0 (Keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati) 11



12



Perhitungan Analisis Variansi



Hipotesis Model Campuran (Faktor A tetap dan B acak) jika kelompok acak Hipotesis pengaruh utama faktor A H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2,K , a



FK =



a



(faktor A berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ β2 > 0



r



Y•2•• abr



JKP =



(K (Keragaman faktor f kt B berpengaruh b h positif itif terhadap t h d respons yang diamati) di ti)



JKK =



b



∑∑ Y i =1 j =1



2 ij •



JKA =



2 = 0 (Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh H 0 : σ αβ



terhadap respons yang diamati)



2 interaksi faktor A dengan faktor B berpengaruh positif H 1 : σ αβ > 0 (Keragaman t h d respons yang diamati) terhadap di ti) Hipotesis pengaruh kelompok H 0 : σ ρ2 = 0 (Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



− FK



ab b



r



i =1 j =1 k =1



∑Y i =11



k =1



a



a



Hipotesis pengaruh interaksi



2 •• k



JKT = ∑∑∑ Yijk2 − FK



− FK



r



∑Y



2 i ••



br



JKAB = JKP − JKA − JKB JKG = JKT − JKP − JKK



− FK



b



JKB =



H 1 : σ ρ2 > 0 (Keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respons yang diamati)



∑Y j =1



2 • j•



− FK



ar



13



Seorang peneliti mengkombinasikan penambahan seng dengan minyak ikan ke dalam pakan sapi untuk mempengaruhi pertambahan berat badan sapi (kg per ekor per hari). hari) Kombinasi perlakuan yang dicobakan sebanyak 12 (suplementasi seng=0; 25; 50;75 dan suplementasi minyak ikan=0,0; 1,5; 3,0) dengan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengulangan perlakuan dilakukan dalam bentuk kelompok karena pengulangan dilakukan dalam waktu berbeda. Datanya sbb:



Jika Kelompok Tetap Sumber Keragaman Kelompok Galat



Derajat Bebas (db) r-1



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT) JKK



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



KTK



(ab-1)(r-1) JKG



σ 2 + ab



KTG



14



Waktu



Mi = 0,0



Mi = 1,5



1



0,550



0,750



0,800



2 k



2



0,491



0,790



0,772



r −1



3



0,436



0,718



0,667



1



0,768



0,804



0,643



2



0,772



0,737



0,624



3



0 667 0,667



0 744 0,744



0 692 0,692



1



0,732



0,786



0,893



2



0,772



0,702



0,737



3



0,718



0,795



0,744



1



0



0,982



0



2



0,807



1,018



0,965



3



0,769



1,205



0,795



∑ρ



Zn = 0



Zn = 25



σ2



Hipotesis pengaruh kelompok H 0 : ρ1 = ρ 2 = K = ρ r = 0 (kelompok tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



Zn = 50



H 1 : ∃ρ k ≠ 0 , k = 1, 2, K, r



Zn = 75



Mi = 3,0



Analisislah data tersebut sesuai maksud k d penelitiannya penelitiannya. liti . Gunakan α=0,05



Anggap asumsi-asumsi dalam analisis variansi terpenuhi.



15



Soal



Perhatikan berikut ! Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



A



a-1 1 = ((a)) – (1)



B



b-1 = (b) – (1) (a-1)(b-1) (a 1)(b 1) = (ab) – (a) – (b) + (1)



Kelompok



r-1 = (r) – (1)



Galat



(ab-1)(r-1) = (abr) – (ab) – (r) + (1)



Total



Suatu p penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode mengajar dan intensitas mengerjakan latihan soal terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VI Sekolah Dasar. Metode mengajar yang digunakan adalah ceramah (M1), (M1) alat peraga (M2) dan permainan (M3). Sedangkan intensitas soal yang diberikan adalah jarang (I1), sedang d (I2) dan d sering i (I3). (I3) Kelas K l yang tersedia untuk penelitian ada sebanyak 3 kelas dengan kemampuan awal siswa masing-masing kelas berbeda (kelas A, kelas B dan kelas C). Tabel berikut p tabel tentang g data rata-rata merupakan nilai ujian akhir matematika semester I kelas VI Sekolah Dasar.



A : suplementasi seng p minyak y ikan B : suplementasi a = 4, b = 3, r = 3



AB



abr-1 = (abr) – (1)



∑∑∑ (abr b )→



+ a 22 + a32 + a 42 br b12 + b22 + b32 (b ) → ar



(a ) → a



2 1



Yijk2



(1) → Y••• 2



abr



1 r12 + r22 + r32 (r ) → ab



(ab ) → ab11 + ab12 + ab13 + ab21 + ab22 + ab23 + ab31 + ab32 + ab33 + ab41 + ab42 + ab43 2



2



2



2



2



2



2



2



16



2



2



2



2



r



Anggap asumsi-asumsi dalam analisis variansi terpenuhi. 17



Kombinasi Kelompok Total Perlakuan A B C M1I1 60 66 77 203 M2I1 62 76 62 200 M3I1 68 90 83 241 M1I2 73 80 82 235 M2I2 78 85 91 254 M3I2 79 82 87 248 M1I3 77 88 86 251 M2I3 79 85 88 252 M3I3 80 83 89 252 Total 656 735 745 2136 a. Tentukan rancangan yang sesuai dengan penelitian tersebut. Jelaskan. b. Tuliskan model linear dan maknanya. c. Lakukan pengujian hipotesis sesuai dengan g yang y g dimaksud. Gunakan α = 0,05.



S Seorang g insinyur y menyatakan y bahwa tegangan ouput maksimum dari baterai mobil (aki) dipengaruhi oleh jenis material dan temperatur lokasi dimana baterai tsb dirakit Berikut data tentang daya tegangan dirakit. output maksimum (voltage).



1



2



Temperatur °F (T)



Jenis Material M t i l (M)



Total



50



65



80



1



130 155 74 180



34 40 80 75



20 70 82 58



SubTotal



539



229



230



2



150 188 159 126



136 122 106 115



25 70 58 45



SubTotal



623



479



198



3



138 110 168 160



174 120 150 139



96 104 82 60



998



1300



SubTotal



576



583



342



1501



Total



1738



1291



770



3799



db



Sumber Keragaman



Perlakuan Material ((M)) Temperatur (T) Interaksi (MT)



8 2 2 4



JK



KT



Fhit



59146,22 10683,72 , 39118,72 9613,78



5341,86 , 19559,36 2403,44



7,91 , 28,97 3,56



G l t Galat



27



18230 75 18230,75



675 21 675,21



Total



35



77646,97



-



Ftabel 5% 3,35 , 3,35 2,73



Kesimpulan



H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak



Terlihat bahwa pengaruh interaksi material dan temperatur (MT) nyata, sedangkan pengaruh utama M maupun T tidak perlu diperhatikan lagi dalam kasus percobaan baterai ini.



3



4



M2T1 – M3T1 = 155,75 – 144.00 = 11,75 < R2 M2T1 – M1T1 = 155,75 – 134,75 = 21,00 < R3 € M3T1 – M1T1 = 144,00 – 134,75 = 9,25 < R2 €



sY =



KTG 675,21 = = 12,99 r 4



€



M1T1 134,75 134 75



H0 : M1T1 = M2T1 = M3T1 H1 : minimal ada salah satu yang berbeda dengan lainnya



Perlakuan



M1T1



M3T1



M2T1



Rata-rata



134,75



144,00



155,75



p



2



3



rp



2,908



3,058



37,77 ,



39,72 ,



R p = rp sY



M3T1 144 144,00 00



M2T1 155 155,75 75



Dapat disimpulkan bahwa pada temperatur 50 50°F F (T1), ) ketiga jenis material yang dicobakan (M1, M2 dan M3) memberikan pengaruh yang sama (tidak berbeda nyata) terhadap daya tegangan output maksimum baterai. Dapat diambil keputusan bahwa pada temperatur 50°F dapat menggunakan salah satu jenis material (M1, M2 atau t M3) dalam d l membuat b t baterai b t i mobil, bil karena k memberikan respons output yang sama. 5



6



€ H0



: M1T2 = M2T2 = M3T2 € H0 : M1T3 = M2T3 = M3T3 € H0 : M1T1 = M1T2 = M1T3 € H0 : M2T1 = M2T2 = M2T3 € H0 : M3T1 = M3T2 = M3T3 8



7



Suatu percobaan pot dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kapur (CaCO3) dan pupuk phospat (P) terhadap hasil tanaman kacang tanah. Rancangan yang digunakan adalah faktorial RAKL dengan sebagai kelompok adalah kelompok umur tanaman kacang tanah. p ada 2 taraf yyaitu Pemberian kapur C0 = 0 gr/pot C1 = 4 gr/pot Pupuk phospat ada 3 taraf yaitu P0 = 0,00 gr/pot P1 = 1,75 gr/pot P2 = 3,50 gr/pot Kelompok umur tanaman kacang tanah : K1 = umur 1 bulan K2 = umur 2 bulan K3 = umur 3 bulan K4 = umur 4 bulan b l



Kombinasi P l k Perlakuan



1



2



Kelompok 3



4



Total



C0P0



22,32



28,32



27,37



28,47



C0P1



19,10



23,46



27,35



19,37



89,28



C0P2



26,92



29,50



28,09



32,52



117,03



C1P0



27,32



21,89



24,89



21,72



95,82



C1P1



38,77



25,64



29,82



37,32



131,55



C1P2



40,32



34,13



27,12



22,59



124,16



106,48



y 0,10. Gunakan taraf nyata 9



Sumber Variasi



Derajat Jumlah bebas Kuadrat



Kapur



1



62 5328167 62,5328167



Phospat



2



94,5967750



Kapur*Phospat Kapur Phospat



2



181 3703583 181,3703583



Kelompok



3



17,3050333



Galat



15



391,3400167



Total



23



747,1450000



Kuadrat Tengah



10



Fhit



BNT = t α 2



BNT = t0, 05(15 )



11



2 KTG r 2× 2 × 26,0893344 = 1,753 × 3,61174019 = 6,331 4



12



€



Hipotesis : H0 : C0P0 = C1P0 H1 : C0P0 ≠ C1P0 Perlakuan



C0P0



C1P0



Rata-rata t t



26 62 26,62



22 32 22,32



€ H0



|C0P0 - C1P0|=|26,62-23,32|= 4,3 < BNT pemberian kapur p tidak berpengaruh p g Ho diterima. Ini berarti p terhadap hasil biji kering tanaman kacang tanah pada taraf pemberian p p pupuk p p phospat p 0,00 g gr/pot. p



13



: C0P1 = C1P1 € H0 : C0P2 = C1P2 € H0 : C0P0 = C0P1 = C0P2 € H0 : C1P0 = C1P1 = C1P2



14



Rancangan g Petak Terpisah p • Bentuk khusus dari rancangan faktorial • Latar belakang : kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna terhadap unit-unit unit unit percobaan • Alasan : 1 Adanya 1. Ad tingkatan i k k kepentingan i d i faktor dari ffaktork -faktor f k yang dilibatkan dalam percobaan 2. Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan 3. Kendala pengacakan g di lapangan g



Rancangan Petak Terpisah (Split p Plot Design) Design g ) wxÇztÇ eT_



• Rancangan petak terpisah dapat diterapkan pada berbagai rancangan lingkungan (RAL, (RAL RAK, RAK RBSL) • Kata kunci : petak utama, anak petak



Dosen Pengampu : Kismiantini Kismiantini,, M,Si M,Si,, 1



Perhatikan kasus berikut (Rancangan Petak Terpisah RAL)







Misalkan : A : penyemprotan t (P) dan d tanpa t penyemprotan t obat b t (T) → petak t k utama t B : varietas padi (V1, V2, V3) → anak petak pengamatan t : hasil h il produksi d k i padi, di ulangan l :1 Interaksi AB : PV1, PV2, PV3, TV1, TV2, TV3







Misal dengan Faktorial RAL biasa maka salah satu hasil pengacakannya



PV1 TV1 TV2 PV3 TV3 PV2



2



• Akibatnya y : ada kemungkinan g dampak p p penyemprotan, y p yaitu suatu petak yang lain yang seharusnya tidak disemprot akan terkena semprot, • Untuk menghindari dari hal tersebut, maka pengacakannya menjadi j V1 V2 V3 V1 V2 V3 T P Artinya proses pengacakan ada 2 tahap, yaitu : 1 Tahap 1. T h 1 : pengacakan k terhadap t h d taraf t f faktor f kt A 2. Tahap 2 : pengacakan taraf faktor B di setiap taraf faktor A



Anak ppetak mempunyai p y ketelitian uji j yang y g lebih tinggi gg (faktor f ppenting penting) g) 3



Model Linier Aditif dari Rancangan Petak Terpisah RAL



Yijk = μ + α i + δ ik + β j + (αβ β )ij + ε ijk



i = 1, 2, K , a



dengan



Faktor A → petak utama utama,, Faktor B → anak petak



j = 1, 2, K , b



k = 1, 2, K , r



ε ijk ~ N (0, σ 2 ) Yijk : pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k iid μ : rataan umum δ ik ~ N (0, σ δ2 ) αi : pengaruhh utama t ffaktor kt A ttaraff kke-ii βj : pengaruh utama faktor B taraf ke-j (αβ)ij : pengaruh interaksi dari faktor A taraf ke ke-ii dan faktor B taraf ke ke-jj δik : pengaruh acak dari faktor A taraf ke-i dan ulangan ke-k εijk : pengaruh acak pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k iid



Asumsi untuk model tetap ialah a



∑α i =1



i



b



a



b



j =1



i =1



j =1



2 ) α i ~ N (0, σ α2 ), β j ~ N (0, σ β2 ), (αβ )ij ~ N (0, σ αβ iid



iid



Hipotesis Model Tetap (Faktor A dan B tetap tetap)) • Hipotesis pengaruh utama faktor A → petak utama H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K , a



• Hipotesis pengaruh utama faktor B → anak petak H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , b



• Hipotesis pengaruh interaksi H 0 : (αβ )11 = (αβ )12 = K = (αβ )ab = 0



H 1 : ∃(αβ )ij ≠ 0 , i = 1, 2, K, a, j = 1, 2, K , b



= 0, ∑ β j = 0, ∑ (αβ )ij = ∑ (αβ )ij = 0



Asumsi untuk model acak ialah



4



(Interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



iid



5



6



Hipotesis Model Campuran (Faktor A acak dan B tetap) tetap)



Hipotesis Model Acak (Faktor A dan B acak acak)) • Hipotesis pengaruh utama faktor A → petak utama H 0 : σ α2 = 0



• Hipotesis pengaruh utama faktor A → petak utama



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H1 : σ α > 0



H 0 : σ α2 = 0



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H1 : σ α > 0



2



2



• Hipotesis pengaruh utama faktor B → anak petak H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh utama faktor B → anak petak H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K , b



H 1 : σ β2 > 0



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 g interaksi faktor A dengan g faktor B tidak berpengaruh p g H 0 : σ αβ = 0 ((Keragaman



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 g interaksi faktor A dengan g faktor B tidak berpengaruh p g H 0 : σ αβ = 0 ((Keragaman



terhadap respons yang diamati)



terhadap respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ >0



2 H 1 : σ αβ >0 7



8



Hipotesis po es s Model ode Ca Campuran pu a (Faktor a o A tetap e ap da dan B aca acak)) acak



Model Tetap (Faktor A dan B tetap) • Hipotesis pengaruh utama faktor A → petak utama H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2, K, a



• Hipotesis pengaruh utama faktor B → anak petak H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H1 : σ β > 0



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



A



a-1



JKA



σ 2 + bσ δ2 + r



KTA



Galat (a)



a(r-1)



JKGa



KTGa



σ 2 + bσ δ2



B



b-1 1



JKB



KTB



σ2 +r



2



AB



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 g interaksi faktor A dengan g faktor B tidak berpengaruh p g H 0 : σ αβ = 0 ((Keragaman



(a-1)(b-1) (a 1)(b 1)



JKAB



Galat(b)



a(b-1)(r-1) JKGb



Total



abr-1



KTAB KTGb



terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ αβ > 0 2



σ2 +r



∑∑ αβ



2 ij



(a − 1)(b − 1)



∑∑ αβ



2 ij



∑∑ αβ



2 ij



(a − 1)(b − 1)



+ ar



+ br



∑β



∑α



2 i



(a − 1)



2 j



(b − 1)



(a − 1)(b − 1)



σ2



JKT



9



10



M d lC Model Campuran (F (Faktor kt A acak kd dan B ttetap) t )



Model Acak (Faktor A dan B acak) Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



A



a-1



JKA



KTA



2 σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ + brσ α2



A



a-1



JKA



KTA



Galat (a)



a(r-1)



JKGa



KTGa



σ 2 + bσ δ2



Galat (a)



a(r-1)



JKGa



KTGa



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ + arσ β2



B



b-1



JKB



KTB



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT) 2 σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ + brσ α2



σ 2 + bσ δ2 2 + ar σ 2 + rσ αβ



AB



( 1)(b 1) (a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



AB



( 1)(b 1) (a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



Galat(b)



a(b-1)(r-1) a(b 1)(r 1) JKGb



KTGb



σ2



Galat(b)



a(b-1)(r-1) a(b 1)(r 1) JKGb



KTGb



σ2



Total



abr-1



Total



abr-1



JKT 11



∑β



2 j



(b − 1)



JKT 12



Model Campuran (Faktor A tetap dan B acak)



Perhitungan Analisis Variansi FK =



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



A



a-1



JKA



KTA



Galat (a)



a(r-1)



JKGa



KTGa



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT) 2 σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ + br



∑α



2 i



a



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + rσ αβ + arσ β2



AB



( 1)(b 1) (a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



σ + rσ αβ



Galat(b)



a(b-1)(r-1) a(b 1)(r 1) JKGb



KTGb



σ



Total



abr-1



2



a



JKST =



JKA =



2



13



Perhitungan dengan menggunakan bantuan derajat bebas Derajat Bebas (db)



A



a-1



(a) – (1)



Galat (a)



a(r 1) a(r-1)



(ar) – (a)



B



b-1



((b)) – ((1))



AB



(a-1)(b-1)



(ab) – (a) – (b) + (1)



( ) Galat(b)



a(b-1)(r-1) ( )( ) ((abr)) – ((ar)) – ((ab)) + (a) ( )



Total



abr-1



i =1 k =1



b



2 i•k



− FK



∑Y



2 i ••



− FK br JKGa = JKST − JKA



∑Y j =1



JKP =



2 • j•



− FK



ar a



r



∑∑ Y



i =11



JKB =



2 ijk



a



2



JKT



Sumber Keragaman



r



i =1 j =1 k =1



(a − 1)



2



B



b



JKT = ∑∑∑ Y − FK



σ + bσ δ 2



b



Y•2•• abr b



b



∑∑ Y i =1 j =1



2 ij •



− FK r JKAB = JKP − JKA − JKB JKGb = JKT − JKP − JKGa



14



Soal 1 • Penelitian berikut tentang kajian jarak antarbaris tebu d dan j i jenis t tanaman palawija l ij d l dalam pertanaman t tumpangsari yang bertujuan untuk menentukan jarak antarbaris tebu yang tepat untuk tiap jenis tanaman palawija. Dalam percobaan ini diuji 3 jenis tanaman palawija dan 4 aras jarak antarbaris tebu. tebu Berikut data berat batang tebu (ton/ha) dengan berbagai jarak antarbaris dan jenis tanaman sela untuk 3 ulangan. ulangan



(abr) – (1)



• Bila dianggap asumsi-asumsi dalam analisis variansi terpenuhi, lakukan analisis sesuai yang dimaksud. Gunakan taraf nyata 0,01. 15



Jarak antarbaris tebu (cm) 90



100



110



160



Tanaman Sela



Jagung Kacang tanah Kedelai Total Jagung Kacang tanah Kedelai Total Jagung Kacang tanah Kedelai Total Jagung Kacang tanah Kedelai Total Total



1



Ulangan 2 3



16



Soal 2 Penelitian di bidang pendidikan akan dilakukan tentang kajian jenis permainan dan jenis karakteristik anak dalam membantu perkembangan kecerdasan anak usia dini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis permainan yang sesuai dalam meningkatkan tingkat kecerdasan anak. Dalam percobaan ini diuji 3 jenis permainan yang dipilih secara acak yaitu puzzle, origami dan menara balok, balok sedangkan jenis karakteristik anak yang dipilih untuk diamati adalah anak yang cenderung aktif dan cenderung pasif. Subyek penelitian yeng tersedia ada sebanyak 30 anak usia dini. Data yang akan diperoleh berupa skor tes kecerdasan untuk anak usia dini setelah diberi perlakuan. a) Rancangan apa yang sesuai dengan permasalahan tersebut? Berikan alasannya. b) Sebutkan faktor faktor-faktor faktor yang diteliti beserta taraf dan sifatnya? c) Tuliskan model linear dan maknanya. d) Apa unit percobaannya? Apa pengamatannya?



75,55 60,21 71,46 91 79 88,92 91,79 88 92 90 90,53 53 89,37 87,88 70,43 82,41 81,89 84,65 84,24 81,34 85,22 80 49 79,45 80,49 79 45 81,11 81 11 74,65 73,52 75,13 81,22 80,98 79,44 80,77 81,38 82,10 79,81 78,12 76,34 82,88 83,84 82,37 84,60 83,27 90,25



17



18



The GLM Procedure Dependent Variable: respons







Source



DF



Sum of Squares



Mean Square



F Value



Pr > F



Model



17



1044.849764



61.461751



3.28



0.0082



Error



18



337.500933



18.750052



Corrected Total



35



1382 1382.350697 350697



Rancangan Petak Terpisah dalam RAL karena ada tingkatan kepentingan faktor faktor, faktor yang penting adalah jarak antarbaris tebu (anak petak), faktor lainnya adalah jenis tanaman palawija (petak utama). Faktor : jenis tanaman palawija (A) → petak utama (TETAP) A1 = Jagung, A2 = Kacang tanah, A3 = kedelai Faktor : jarak antarbaris tebu (B) → anak petak (TETAP) B1 = 90 cm, B2 = 100 cm, B3 = 110 cm, B4 = 160 cm Unit percobaan : tebu, satuan pengamatan : batang tebu Pengamatan : berat batang tebu (ton/ha)



• •



R-Square



Coeff Var



Root MSE



respons Mean



0.755850



5.342893



4.330133



81.04472



Source tanaman r(tanaman) jarak j tanaman*jarak



DF



Type III SS



Mean Square



F Value



Pr > F



2 6 3 6



451.6972056 67.2314667 77.2175639 448.7035278



225.8486028 11.2052444 25.7391880 74.7839213



12.05 0.60 1.37 3.99



0.0005 0.7285 0.2830 0.0103



• •



Tests of Hypotheses Using the Type III MS for r(tanaman) as an Error Term Source tanaman



DF



Type III SS



2



451.6972056



Mean Square 225.8486028



F Value



Pr > F



20.16



0.0022



19



20



c) Model linear dan maknanya a) Rancangan yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah Rancangan petak terpisah dengan RAL, karena ada tingkatan kepentingan faktor, faktor yang lebih penting adalah jenis permainan anak (anak petak), faktor lainnya adalah jenis karakteristik anak (petak utama). utama) b) Faktor : jenis permainan anak → anak petak (ACAK) B1 = puzzle, puzzle B2 = origami, origami B3 = menara balok Faktor : jenis karakteristik anak → petak utama (TETAP) A1 = anak yang cenderung aktif, A2 = anak yang cenderung pasif d) Unit percobaan adalah anak usia dini g adalah skor tes kecerdasan untuk anak usia dini Pengamatan



Yijk = μ + α i + δ ik + β j + (αβ β )ij + ε ijk



i = 1, 2



dengan



Faktor A ((jenis jenis karakteristik anak anak)) → petak utama utama,, Faktor B (jenis (jenis permainan permainan)) → anak petak



j = 1, 2,3 k = 1, 2,3,4,5



ε ijk ~ N (0, σ 2 ) iid



δ ik ~ N (0, σ δ2 ) Yijk : skor tes kecerdasan untuk anak usia dini yang diperoleh dari jenis karakteristik anak ke-i, jenis permainan ke-j dan ulangan ke-k μ : rataan umum αi : pengaruh utama jenis karakteristik anak ke-i βj : pengaruh utama jenis permainan ke-j (αβ)ij : pengaruh interaksi dari jenis karakteristik anak ke-i dan jenis permainan ke-j δik : pengaruh acak dari jenis karakteristik anak ke-i dan ulangan ke-k εijk : pengaruh acak pada jenis karakteristik anak ke-i, ke-i jenis permainan ke-j dan ulangan ke-k iid



21



22



Soal (hal 150) Berikut datanya : •



Dalam D l usaha h menjaga j k kesehatan h t li k lingkungan dil k k dilakukan percobaan b dengan menggunakan berbagai jenis tanaman untuk menyerap debu di udara. Jenis tanaman yyang g digunakan g antara lain tanaman berdaun licin (J1 dan J2), berdaun kecil kasar (J3 dan J4), berdaun lebar licin (J5 dan J6), berdaun lebar kasar (J7 dan J8) dan berdaun j jarum (J9 dan d J10) Percobaan J10). P b i i dicobakan ini di b k pada d dua d l k i lokasi (Cipedak dan Gatot Subroto). Setiap perlakuan diulang 3 kali dan unit-unit p percobaan yyang g digunakan g diasumsikan homogen. g Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman yang mampu menyerap debu paling efektif dan di lokasi mana. Peubah respons yang dicatat di t t dari d i percobaan b i i adalah ini d l h konsentrasi k t i debu d b (ppm) yang melekat pada daun tanaman.



Lok asi



Ulan gan J1



Cipe dak



1



Gatot Subro to



Jenis tanaman J2



J3



J4



J5



J6



J7



J8



J9



J10



0,0312



0,0270



0,0666



0,0983



0,0348



0,0549



0,1078



0,1003



0,1086



0,1116



2



0,0317



0,0272



0,0671



0,0988



0,0353



0,0554



0,1085



0,1009



0,1092



0,1124



3



0,0321



0,0277



0,0672



0,0993



0,0355



0,0568



0,1089



0,1011



0,1096



0,1129



1



0,0670



0,0589



0,1441



0,2114



0,0726



0,1186



0,2326



0,2170



0,2168



0,2408



2



0,0676



0,0595



0,1446



0,2116



0,0731



0,1188



0,2331



0,2172



0,2176



0,2416



3



0,0681



0,0597



0,1450



0,2120



0,0732



0,1191



0,2336



0,2174



0,2183



0,2426



Lakukan analisis sesuai dengan g yyangg dimaksud! Gunakan taraf nyata y 0,05. , •



Jenis tanaman → anak petak petak,, lokasi → petak utama 23



24



Rancangan Blok Terpisah • Kedua faktor merupakan petak utama • Pengaruh yang ditekankan adalah pengaruh interaksi • Penempatan taraf kedua faktor dilakukan saling bersilangan • Rancangan R iinii merupakan k perkembangan k b d darii rancangan faktorial dalam RAK • Rancangan ini dapat diaplikasikan dalam RAK dan RBSL tetapi tidak dapat diaplikasikan dalam RAL



RANCANGAN BLOK TERPISAH atau R Rancangan g Petakk Teralur Split p Block Design g or Strip p Plot Design g



Dosen Pengampu : Kismiantini Kismiantini,, M,Si, M Si, M,Si



Model Linier Aditif dari Rancangan Blok Terpisah RAK



Pengacakan (untuk suatu kelompok) Yijk = μ + K k + α i + δ ik + β j + γ jk + (αβ )ij + ε ijk dengan



Misalkan dua faktor A (A1, A2, A3) dan faktor B (B1, B2, B3)



• Pilihlah kelompok unit percobaan secara acak misalkan kelompok 1, lalu tempatkan taraf-taraf faktor A secara acak pada kelompok tersebut • Kelompok tsb selanjutnya dibagi ke dalam 3 kolom, lalu tempatkan taraf-taraf taraf taraf faktor B secara acak pada setiap kolom mengikuti alur baris • Masing-masing perlakuan akan as g as g kombinasi o b as pe a ua a a menempati e e pa alur silang B2



B1



Asumsi untuk model tetap ialah a



A1



A1B2 A1B1 A1B3



A3



A3B2 A3B1 A3B3



A2



A2B2 A2B1 A2B3



∑α i =1



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Kelompok



r-1



JKK



A



a1 a-1



JKA



KTK KTA



σ 2 + bσ δ2 + r



Galat (a)



(a-1)(r-1)



JKGa



KTGa



σ 2 + bσ δ2



B



b-1



JKB



KTB



σ 2 + aσ γ2 + r



Galat (b)



(b-1)(r-1)



JKGb



KTGb



∑∑ αβ



(a − 1)(b − 1)



∑∑ αβ



2 ij



(a − 1)(b − 1)



+ br



+ ar



∑α



2 i



(a − 1)



((a-1)(b-1) )( )



JKAB



KTAB



σ2 +r



Galat(c)



(a-1)(b-1)(r-1)



JKGc



KTGc



σ2



Total



abr-1



JKT



∑∑ αβ



a



b



i =1



j =1



2 ) α i ~ N (0, σ α2 ), β j ~ N (0, σ β2 ), (αβ )ij ~ N (0, σ αβ iid



iid



iid



∑β



2 j



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Kelompok



r-1



JKK



KTK



A



a-1



JKA



KTA



Galat (a)



(a-1)(r-1)



JKGa



KTGa



σ 2 + bσ δ2



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + aσ γ2 + rσ αβ + arσ β2



G l t (b) Galat



(b 1)( 1) (b-1)(r-1)



JKGb



KTGb



σ 2 + aσ γ2



AB



(a-1)(b-1)



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



Galat(c)



(a-1)(b-1)(r-1)



JKGc



KTGc



σ2



Total



abr-1



JKT



(b − 1)



σ 2 + aσ γ2



AB



b



j =1



= 0, ∑ β j = 0, ∑ (αβ )ij = ∑ (αβ )ij = 0



4



Model Acak ((Faktor A dan B acak))



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT) 2 ij



i



Asumsi untuk model acak ialah



Model Tetap (Faktor A dan B tetap) Derajat Bebas (db)



k = 1, 2, K , r



Yijk : pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k iid ε ijk ~ N (0, σ 2 ) μ : rataan umum iid Ki : pengaruh kelompok ke ke-kk δ ik ~ N (0, σ δ2 ) αi : pengaruh utama faktor A taraf ke-i iid βj : pengaruh utama faktor B taraf ke-j γ jk ~ N (0, σ γ2 ) (αβ)ij : pengaruh interaksi dari faktor A taraf ke-i ke i dan faktor B taraf ke-j ke j δik : pengaruh acak dari faktor A taraf ke-i dan kelompok ke-k γjk : pengaruh acak pada faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k εijk : pengaruhh acakk pada d faktor f kt A taraf t f kke-i,i ffaktor kt B ttaraff kke-jj ddan kelompok k l k kke-kk



B3



Sumber Keragaman



i = 1, 2, K , a j = 1, 2, K , b



2 ij



(a − 1)(b − 1)



5



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT) 2 2 σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ β + brσ α



6



Model Campuran (Faktor A acak dan B tetap) Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Kelompok



r-1



JKK



KTK



A



a-1



JKA



KTA



Galat (a)



(a-1)(r-1)



JKGa



KTGa



B



b-1



JKB



KTB



Model Campuran (Faktor A tetap dan B acak)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah (JK) (KT)



Nilai Harapan Kuadrat Tengah E(KT)



Kelompok



r-1



JKK



KTK



2 σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ + brσ α2



A



a-1



JKA



KTA



σ 2 + bσ δ2



Galat (a)



a(r-1)



JKGa



KTGa



σ 2 + bσ δ2



B



b-1



JKB



KTB



2 σ 2 + aσ γ2 + rσ αβ + arσ β2



2 + ar σ 2 + aσ γ2 + rσ αβ



∑β



2 j



(b − 1)



2 + br σ 2 + bσ δ2 + rσ αβ



Galat (b)



(b-1)(r-1)



JKGb



KTGb



σ 2 + aσ γ2



Galat (b)



(b-1)(r-1)



JKGb



KTGb



σ 2 + aσ γ2



AB



((a-1)(b-1) )( )



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



AB



((a-1)(b-1) )( )



JKAB



KTAB



2 σ 2 + rσ αβ



Galat(c)



(a-1)(b-1)(r-1)



JKGc



KTGc



σ2



Galat(c)



(a-1)(b-1)(r-1)



JKGc



KTGc



σ2



Total



abr-1



JKT



Total



abr-1



JKT



7



Hipotesis Model Tetap (Faktor A dan B tetap tetap)) • Hipotesis p pengaruh p g utama faktor A H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2,K , a



H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K, b



H 1 : ∃(αβ β )ij ≠ 0 , i = 1, 2,K , a, j = 1, 2, K, b



2 i



8



Hipotesis p Model Acak (Faktor A dan B acak acak)) • Hipotesis pengaruh utama faktor A



H 0 : σ α2 = 0



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H1 : σ α > 0 2



• Hipotesis pengaruh utama faktor B p g terhadap p respons p y yang g diamati)) H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 ((faktor B tidak berpengaruh • Hipotesis pengaruh pengar h interaksi H 0 : (αβ )11 = (αβ )12 = K = (αβ )ab = 0



∑α



(a − 1)



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ β2 > 0 (Interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 = 0 (Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh H 0 : σ αβ terhadap respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ β > 0 9



Hipotesis Model Campuran (Faktor A acak dan B tetap tetap)) • Hipotesis pengaruh utama faktor A



H0 :σα = 0 2



10



Hipotesis Model Campuran (Faktor A tetap dan B acak) acak) • Hipotesis pengaruh utama faktor A



(Keragaman faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 0 : α 1 = α 2 = K = α a = 0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati) H 1 : ∃α i ≠ 0 , i = 1, 2,K , a



H1 : σ α > 0 2



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : β1 = β 2 = K = β b = 0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : ∃β j ≠ 0 , j = 1, 2, K, b



• Hipotesis pengaruh utama faktor B H 0 : σ β2 = 0 (Keragaman faktor B tidak berpengaruh terhadap respons yang diamati)



H 1 : σ β2 > 0



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 = 0 (Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh H 0 : σ αβ



• Hipotesis pengaruh interaksi 2 = 0 (Keragaman interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh H 0 : σ αβ



terhadap respons yang diamati)



terhadap respons yang diamati)



2 H 1 : σ αβ β > 0



2 H 1 : σ αβ β > 0 11



12



Perhitungan Analisis Variansi FK =



a



b



JKB =



r



JKT = ∑∑∑ Yijk2 − FK



∑Y b



ab b



j =1 k =1



a



JKA =



2 i ••



br a



JKGa =



b



2 i•k



i =1 k =1



b



2 ij •



i =1 j =1



− FK − JKA − JKB



r



r



∑∑ Y



− FK − JKK − JKB



∑∑ Y



JKAB =



− FK



2 • jk



a



a



∑Y i =1



r



∑∑ Y



JKGb =



− FK



k =1



− FK



ar



r



∑ Y•2•k



2 • j•



j =1



i =1 j =1 k =1



JKK =



Soal 1



b



Y•2•• abr



− FK − JKK − JKA



JKGc = JKT − JKK − JKA − JKGa − JKB − JKGb − JKAB



Dosis Pupuk Nirogen



Kelompok



Varietas Kedelai



60 kg/ha



1



Hc 48



Total



2



2,05



3



2,25



2,45



Hc G 4



2,50



2,60



2,45



Hc 33



2,15



2,50



2,35



Hc G 45



2,60



2,50



2,25



Hc 48



3,30



3,50



3,45



Hc G 4



3,25



2,95



3,00



Hc 33



3,25



3,45



3,50



Hc G 45



2,95



3,05



3,15



Total 60 kg/ha



Hc 48



2,95



2,90



2,95



Hc G 4



2 85 2,85



3 00 3,00



3 15 3,15



Hc 33



2,75



3,00



3,00



Hc G 45



3,00 ,



2,85 ,



2,95 ,



13



Perhatikan berikut! A : dosis pupuk nitrogen, nitrogen B : varietas kedelai a = 3, b = 4, r = 3



Total 120 kg/ha



Suatu percobaan dengan 4 macam varietas kedelai yang diambil secara acak yaitu Hc 48, Hc G 4, Hc 33, Hc G 45 yang mempunyai respons yang berbeda terhadap pemupukan nitrogen. Dosis pupuk nitrogen yang diperlukan untuk varietas k d l i juga kedelai j di bil secara acakk yaitu diambil it 60 kg/ha, k /h 90 kg/ha k /h dan d 120 kg/ha. Dalam percobaan yang ingin dilihat lebih cermat adalah interaksi antara varietas kedelai dengan g p pupuk p nitrogen, g , oleh karena itu percobaan dilakukan dengan rancangan blok terpisah dengan 3 kelompok. A Anggap asumsi-asumsi i i dalam d l A Anava terpenuhi. hi Lakukan L k k pengujian hipotesis sesuai dengan yang dimaksud, gunakan taraf nyata 0,05. Berikut data produktifitas kedelai (ton/ha) :



Sumber Keragaman



Derajat Bebas (db)



Kelompok



r-1 = (r) – (1)



A



a-1 = (a) – (1)



Galat (a)



(a 1)(r 1) = (ar) – (a) – (r) +(1) (a-1)(r-1)



B



b-1 = (b) – (1)



Galat ((b))



((b-1)(r-1) )( ) = (br) ( ) – ((b)) – ((r)) + (1) ( )



AB



(a-1)(b-1) = (ab) – (a) – (b) + (1)



Galat(c)



(a-1)(b-1)(r-1) = (abr) – (ar) – (br)+(r) – (ab) + (a) + (b) – (1)



Total



abr-1



Total Total



Soal 2 +a +a br b12 + b22 + b32 + b42 (b ) → ar



(a ) → a



2 1



2 2



2 3



(abr ) →



∑∑∑ Yijk2



Bagan percobaan berikut dirancang untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk nitrogen (N0, N80, N160, N320) dan waktu panen (W1, W2, W3, W4, W5) pada tanaman gula, dengan 2 kelompok Berikut kelompok. Berik t data tentang hasil panen dalam ton per hektar. hektar



(1) → Y



2 •• •



abr



1 r12 + r22 + r32 (r ) → ab



Kelompok 1



(ab ) → abb11 + abb12 + abb13 + abb14 + abb21 + abb22 + abb23 + abb24 + abb31 + abb32 + abb33 + abb34 2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



r



(ar ) → ar11 + ar12 + ar13 + ar21 + ar22 + ar23 + ar31 + ar32 + ar33 2



2



2



2



2



2



2



2



2



b



(br ) → br11 + br12 + br13 + br21 + br22 + br23 + br31 + br32 + br33 + br41 + br42 + br43 2



2



2



2



2



2



2



a



2



2



2



2



2



Kelompok 2



W4



W5



W1



W3



W2



W4



W2



W3



W5



W1



N80 26,4



N80 29,3



N80 10,1



N80 23,1



N80 18,2



N160 34,2



N160 18,5



N160 22,4



N160 30,3



N160 10,8



N320 31,2



N320 34,2



N320 10,3



N320 25,9



N320 19,2



N0 21,3



N0 12,5



N0 16,7



N0 19,1



N0 5,2



N160 28,0



N160 31,2



N160 10,2



N160 22,3



N160 16,9



N80 29,5



N80 16,9



N80 20,4



N80 26,6



N80 9,5



N0 10,1 10 1



N0 11,4 11 4



N0 2,3 2 3



N0 9,8 9 8



N0 8,8 8 8



N320 31 9 31,9



N320 17 8 17,8



N320 22 8 22,8



N320 29 2 29,2



N320 74 7,4



Anggap asumsi-asumsi dalam Anava terpenuhi. Lakukan pengujian hipotesis sesuai dengan yang dimaksud, gunakan taraf nyata 0,05.



Soal 3 Suatu penelitian di bidang Pendidikan akan dilakukan untuk menyelidiki pengaruh interaksi metode mengajar dan jenis kelamin guru terhadap h il belajar hasil b l j matematika t tik anak k kelas k l I Sekolah S k l h Dasar. D K l Kelas yang tersedia untuk penelitian tersebut tidak relatif homogen. Selanjutnya, kelas yang tersedia tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu kategori kemampuan awal rendah, kemampuan awal sedang dan kemampuan awal tinggi. Metode mengajar yang diujikan y jjawab,, dan ((3)) p permainan. adalah : ((1)) ceramah,, ((2)) tanya a) Rancangan penelitian seperti apa yang dapat anda sarankan? b) Berapa jumlah minimal unit percobaannya? c) Tentukan semua kombinasi perlakuan yang mungkin? d) Bagaimana proses pengacakan unit percobaannya? Berikan hasil bagan pengacakannya. pengacakannya e) Tuliskan model linear dan maknanya?



Tabel 1. Galat Perbedaan Rata-rata untuk Masing-masing Pasangan d i 4 Jenis dari J i Perbandingan P b di Berpasangan B dalam d l Split S lit Plot Pl t Design D i Jenis Perbandingan No.



Uji j Lanjut j BNT



1



2



Split Plot Design dalam RAL



3



~ ttabel



Galat baku



sd



Antara



2 KTG (a ) rb



Langsung dari tabel



2 nilai rata-rata perlakuan taraf f k B → b1 – b2 faktor



2 KTG (b ) ra



Langsung dari tabel



2 nilai rata-rata faktor B pada taraf A yang sama → a1b1 – a1b2



2 KTG (b ) r



Langsung dari tabel



2 nilai rata-rata perlakuan taraf faktor A → a1 – a2



t a = t α ( dbGa ) 2



tb = t α ( dbGb ) 2



tb = t α ( dbGb ) 2



4



1



2 nilai rata-rata faktor A p pada taraf B yang sama → a1b1 – a2b1



2((b −1 1)KTG (b ) + KTG (a )) rb



t







(b − 1)KTG (b )tb + KTG (a )ta = (b − 1)KTG (b ) + KTG (a )



Faktor A → petak utama, Faktor B → anak petak



Jarak antarbaris tebu (cm)



Perhatikan kasus Split Plot dalam RAL berikut



90



• Penelitian berikut tentang g kajian j jjarak antarbaris tebu dan jenis tanaman palawija dalam pertanaman tumpangsari p p g yang y g bertujuan j untuk menentukan jarak antarbaris tebu yang tepat untuk tiapp jjenis tanaman p palawija. j Dalam p percobaan ini diuji 3 jenis tanaman palawija dan 4 aras jarak antarbaris tebu. Berikut data berat batang g tebu (ton/ha) dengan berbagai jarak antarbaris dan jenis tanaman sela untuk 3 ulangan. g



100



110



160



Jarak antarbaris tebu (B) → anak petak J i tanaman sela Jenis l (A) → petak k utama



Tanaman Sela



Jagung Kacang tanah Kedelai d l Total Jagung Kacang tanah Kedelai ota Total Jagung Kacang tanah Kedelai Total Jagung Kacang tanah Kedelai Total T t l Total



2



Ulangan 2 3



1



75,55 60,21 71,46 91,79 88,92 90,53 89,37 87,88 70,43 82,41 81,89 84,65 84,24 81,34 85,22 80,49 79,45 81,11 74,65 73,52 75,13 81,22 80,98 79,44 80 77 81,38 80,77 81 38 82,10 82 10 79,81 78,12 76,34 82,88 82 88 83,84 83 84 82 82,37 37 84,60 83,27 90,25



3



4



Faktor-faktor



Tabel Anava



• A : jenis tanaman sela A1 : jagung; A2 : kacang tanah; A3: kedelai • B : jarak antarbaris tebu B1 : 90 cm; B2: 100 cm; B3: 110 cm; B4: 160 cm



Sumber Variasi Tanaman



db



JK



KT



2



451 6972056 451,6972056



225 8486028 225,8486028



Fhit 20 16 20,16



Galat (a)



6



67,2314667



11,2052444



0,60



Jarak



3



77,2175639



25,7391880



1,37



Tanaman×Jarak



6



448,7035278



74,7839213



3,99



Galat (b)



18



337,500933



18,750052



Total



35



Ftabel



Lakukan uji lanjut bila H0 pengaruh interaksi ditolak. ditolak. Gunakan taraf nyata 0,05. 5



6



Pengujian pengaruh faktor jarak antarbaris (B) tebu pada taraf jenis tanaman sela (A) yang sama



Pengujian ji pengaruhh faktor f k jenis j i tanaman sela l (A) pada taraf jarak antarbaris tebu (B) yang sama



2 KTG (b ) 2 ×18,750052 • t0,025(18) =…… = = = 3,535 r 3 • BNT = …..×3,535 = …. • Hipotesis : H0 : B1A1=B B2A1=B B3A1=B B4A1 H1 : minimal ada satu perlakuan yang memberikan respons yang berbeda



t∗ =



=



(4 − 1)18,750052(t0, 025(18) ) + 11,2052444(t0, 025( 6 ) )



(4 − 1)18,750052 + 11,2052444 3(18,750052)(...) + 11,2052444(...) = 3(18,750052) + 11,2052444 = ...



dengan lainnya



Hipotesis p lainnya, y



H0 : B1A2=B2A2=B3A2=B4A2 H0 : B1A3=B B2A3=B B3A3=B B4A3



(b − 1)KTG (b )tb + KTG (a )ta (b − 1)KTG (b ) + KTG (a )



7



8



2((b − 1)KTG (b ) + KTG (a )) 2((4 − 1)18,750052 + 11,2052444) = = 3,353 rb 3(4)



Perhatikan hasil berikut Perlakuan : V1N2 Rata-rata : 50,6 Hasil :



• BNT = …×3,353=… ×3 353= • Hipotesis : H0 : A1B1=A2B1=A3B1 H1 : minimal i i l ada d satu perlakuan l k yang memberikan b ik respons yang berbeda b b d



V3N2 51,4



V2N2 55,4



V4N2 63,4



H il pengujian Hasil ji menunjukkan j kk bahwa b h pada d taraf t f pemupukan k N2, antara varietas V1, V3, dan V2 memberikan hasil yang sama demikian pula antara varietas V2 dan V4 memberikan sama, hasil yang sama, selain itu berbeda nyata. Berdasarkan data yang dihasilkan maka sebaiknya pada taraf pemupukan N2 ditanam varietas V4, jadi terlihat bahwa varietas V4 sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen.



dengan lainnya



Hipotesis lainnya, lainnya



H0 : A1B2=A2B2=A3B2 H0 : A1B3=A2B3=A3B3 H0 : A1B4=A2B4=A3B4 9



Perhatikan Kasus Split Plot dalam RAL berikut • Suatu percobaan ingin mempelajari pengaruh faktor varietas tanaman padi dan pemupukan nitrogen terhadap hasil produksi padi. Faktor varietas (V) terdiri dari empat yangg dialokasikan secara acak taraf ((V1,, V2,, V3,, dan V4)) y ke petak utama, sedangkan faktor pemupukan nitrogen (N) terdiri dari empat taraf (N1, N2, N3, dan N4) yang dialokasikan secara acak ke dalam anak petak. Percobaan ini dilakukan pada petak-petak sawah yang relatif homogen Berikut hasil produksi diukur dalam kg/petak. homogen. kg/petak



10



Faktor Varietas (V)



Ulangan



V1



Faktor Nitrogen (N)



Total



N1



N2



N3



N4



1 2 3 4



42,9 42 9 41,6 28,9 30 8 30,8



53,8 53 8 58,5 43,9 46 3 46,3



49,55 49 53,8 40,7 39 4 39,4



44,4 44 4 41,8 28,3 34 7 34,7



1 2 3 4



53,3 69,6 45,4 35,1



57,6 69,6 42,4 51,9



59,8 65,8 41,4 45,4



64,1 57,4 44,1 51,6



1 2 3 4



62,3 58 5 58,5 44,6 50,3



63,4 50 4 50,4 45,0 46,7



64,5 46 1 46,1 62,6 50,3



63,6 56 1 56,1 52,7 51,8



Sub Total V2



Sub Total V3



S b Total Sub 11



12



Faktor Varietas (V)



Ulangan



V4



1 2 3 4



Faktor Nitrogen (N)



Total



N1



N2



N3



N4



75,4 75 4 65,6 54,0 52 7 52,7



70,33 70 67,3 57,6 58 5 58,5



68,8 68 8 65,3 45,6 51 0 51,0



71,6 71 6 69,4 56,6 47 4 47,4



Sub Total Total



Lakukan uji lanjut bila H0 pengaruh interaksi ditolak. Gunakan taraf nyata 0,05.



13



Tabel 1. Galat Perbedaan Rata-rata untuk Masing-masing Pasangan dari 4 Jenis Perbandingan Berpasangan dalam Strip Plot Design



sd



~ ttabel



2 KTG (a ) rb



Langsung dari tabel



2 KTG (b ) ra



Langsung dari tabel



J i Perbandingan Jenis P b di No.



UJI LANJUT BNT



1



2



Strip Plot Design dalam RAK Petak Horizontal : A Petak Vertikal : B



3



4



1



Antara 2 rata rata-rata rata perlakuan petak horisontal (2 nilai rata-rata taraf faktor A) → a1 – a2 2 rata-rata perlakuan petak vertikal (2 nilai rata-rata taraf faktor B) → b1 – b2 2 rata-rata perlakuan petak horizontal pada petak vertikal yang sama (2 nilai rata-rata faktor A pada taraf B yang sama) → a1b1 – a2b1 2 rata-rata perlakuan petak vertikal pada petak horizontal yang sama (2 nilai il i rata-rata t t faktor f kt B pada d taraf t fA yang sama) → a1b1 – a1b2



Langkah--langkah perhitungan uji BNT Langkah



t a = t α ( dbGa ) 2



tb = t α ( dbGb ) 2



2[(b −1)KTG (c ) + KTG (a )] rb



t1∗ =



(b − 1)KTG (c )tc + KTG (a )ta (b −1)KTG (c ) + KTG (a )



2[(a −1)KTG (c ) + KTG (b )] ra



t 2* =



(a − 1)KTG (c )tc + KTG (b )tb (a − 1)KTG (c ) + KTG (b ) 2



Perhatikan kasus berikut



• Dihitung galat dari perbedaan rata-rata mengikuti rumus pada Tabel 1 • Digunakan Tabel t dengan derajat bebas dari galat yang berkaitan pada taraf nyata α • Hitung nilai BNT = ~ttabel × sd • Bandingkan g selisih dua rata-rata dengan g nilai BNT yang bersesuaian



Pada suatu percobaan ingin diketahui pengaruh interaksi faktor varietas padi dan pemupukan nitrogen it t h d hasil terhadap h il produksi d k i padi. di Faktor F kt varietas i t padi ada 6 taraf yaitu V1, V2, V3, V4, V5, dan V6. Faktor pemupukan nitrogen terdiri 3 taraf yaitu N1, gg 3 N2, dan N3. Percobaan ini menggunakan kelompok petak percobaan (petak percobaan relatif tidak homogen).



3



4



Data hasil produksi padi (kg/ha) Varietas Padi



Kelompok p



V1



Pemupukan p Nitrogen g



Total



Varietas Padi



Kelompok p



7254 6808 8582



V4



5630 7334 7177



7053 8284 6297



V5



4676 6672 7019



7666 7328 8611



V6



N1



N2



N3



1 2 3



2373 3958 4384



4076 6431 4889



1 2 3



4007 5795 5001



1 2 3



2620 4508 5621



Subtotal V2



Total



N2



N3



1 2 3



2726 5630 3821



4838 7007 4816



6881 7735 6667



1 2 3



4447 3276 4582



5549 5340 6011



6880 5080 6076



1 2 3



2572 3724 3326



3896 2822 4425



1556 2706 3214



Subtotal



Subtotal V3



Pemupukan p Nitrogen g N1



Subtotal



Subtotal



Subtotal Total 5



6



Tabel Anava Sumber Keragaman Kelompok



db 2



JK 9220962,50



KT



Uji BNT dengan taraf nyata 5% Fhit



Ftabel (5%)



7 65 7,65



3 33 3,33



34 07 34,07



6 94 6,94



5 80 5,80



2 35 2,35



4610481,25



Varietas (A)



5



57100201 40 11420040,28 57100201,40 11420040 28



Galat (a)



10



14922619,50



Nit Nitrogen (B)



2



50676061 60 25338030,80 50676061,60 25338030 80



• Dua rata-rata rata rata perlakuan petak horisontal (Varietas Padi)



1492261,95



Galat (b)



4



2974907,70



743726,93



AB



10



23877979 30 23877979,30



2387797 93 2387797,93



Galat (c)



20



8232917,00



411645,85



sd =



2 KTG (a ) 2 × 1492261,95 = = 575,86 3× 3 rb



t 0 , 05 (10 ) = ......... 2



BNT1 = 575,86 × 2,228 = 1283,02



Lakukan uji lanjut bila H0 pengaruh interaksi ditolak. 7



• Dua rata-rata perlakuan petak horisontal (varietas padi) pada petak vertikal (pemupukan nitrogen) yang sama 2[(b − 1)KTG (c) + KTG (a )] s =



• Dua rata-rata perlakuan petak tegak (Pemupukan Nitrogen) sd =



8



2 KTG (b) 2 × 743726,93 = = 287,47 ra 3× 6 3×



d



rb



2[(3 − 1)411645,85 + 1492261,95] 3× 3 = 717,33 tc = t0, 025( 20 ) = 2,086



=



t 0 , 05 (4 ) = 2,776 2



t a = t0, 025(10 ) = 2,228



BNT2 = 287,47 × 2,776 = 798,02



t1∗ =



(a − 1)KTG (c )tc + KTG (a )ta (a − 1)KTG (c ) + KTG (a ) (6 − 1)(411645,85)(2,086) + (1492261,95)(2,228) = 2,15 = 5(411645,85) + (1492261,95)



9



• Dua rata-rata perlakuan petak vertikal (pemupukan nitrogen) pada petak horisontal (varietas padi) pada yang sama 2[(a − 1)KTG (c) + KTG (b )] s = d



ra



2[(6 − 1)411645,85 411645 85 + 743726,93 743726 93] 3× 6 = 557,97 tc = t0, 025( 20 ) = 2,086



=



t 2∗ =



tb = t0, 025( 4 ) = 2,776 (a − 1)KTG (c )tc + KTG (b )tb (a − 1)KTG (c ) + KTG (b ) (6 − 1)(411645,85)(2,086) + (743726,93)(2,776) = 2,27 = 5(411645,85) + (743726,93)



BNT4 = 557,97 × 2,27 = 1266,59



11



BNT3 = 717,33 × 2,15 = 1542,26



10



Dua rata rata--rata perlakuan petak horisontal (varietas padi padi)) pada petak vertikal (pemupukan nitrogen) yang sama



• Hipotesis: H0: V1N1=V2N1=V3N1=V4N1=V5N1=V6N1 H1 : minimal ada salah satu yang berbeda dengan lainnya |V1N1 – V2N1|=|3571,67-4934,33|= 1362,66 < BNT3 |V1N1 – V3N1|=|3571,67-4249,67|= 678 < BNT3 |V1N1 – V4N1||=|3571 |3571,67 67-4059 4059,00| 00|= 487,33 487 33 < BNT3 |V1N1 – V5N1|=|3571,67-4101,67|= 530 < BNT3 |V1N1 – V6N1|=|3571,67-3207,33|= | |3571 67 3207 33| 364 364,34 34 < BNT3



12



|V2N1 – V3N1|=|4934,33-4249,67|= 684,66 < BNT3 |V2N1 – V4N1|=|4934,33-4059,00|= 875,33 < BNT3 |V2N1 – V5N1|=|4934,33-4101,67|= 832,66 < BNT3 |V2N1 – V6N1|=|4934,33-3207,33|= 1727 > BNT3 |V3N1 – V4N1||=|4249 |4249,67 67-4059 4059,00| 00|= 190,67 190 67 < BNT3 |V3N1 – V5N1|=|4249,67-4101,67|= 148 < BNT3 |V3N1 – V6N1|=|4249,67-3207,33|= | |4249 67 3207 33| 1042 1042,34< 34< BNT3 |V4N1 – V5N1|=|4059,00-4101,67|= 42,67 < BNT3 |V4N1 – V6N1|=|4059,00-3207,33|= 851,67 < BNT3 ||V5N1 – V6N1||=|4101,67-3207,33|= | | 894,34 < BNT3 V6N1 V1N1 3207,33 3571,67



V4N1 4059,00



V5N1 4101,67



• Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf pemupukan N1, ………………., selain itu berbeda nyata. nyata



V3N1 V2N1 4249,67 4934,33 14



13



Dua rata rata--rata perlakuan petak vertikal (pemupukan nitrogen) pada petak horisontal (varietas padi) padi) yang sama



Rekomendasi • Pada pemupukan nitrogen N1 sebaiknya menanam varietas padi …..



• Hipotesis: H0: N1V1=N2V1=N3V1 H0: N1V2=N2V2=N3V2 H0: N1V3=N2V3=N3V3 H0: N1V4=N N2V4=N N3V4 H0: N1V5=N N2V5=N N3V5 H0: N1V6=N2V6=N3V6



Hipotesis : • H0: V1N2=V2N2=V3N2=V4N2=V5N2=V6N2 • H0: V1N3=V2N3=V3N3=V4N3=V5N3=V6N3



15



Hasil Uji BNT Pemupukan Nitrogen



Varietas Padi



Peng.Utama Peng Utama Pemupukan Nitrogen



V1



V2



V3



V4



V5



V6



N1



3571,67 3571 67 ap aw



4934,33 4934 33 bp ax



4249,67 4249 67 ap ay



7094,33 7094 33 cp bz



4101,67 4101 67 ap at



3207,33 3207 33 ap au



4020 61 a 4020,61



N2



5132,00 aq bw



6713,67 cr bx



6122,33 aq cy



4059,00 aq az



5633,33 bq bt



3714,33 aq au



5478,22 b



N3



7548,00 cr cw



7211,33 cr bx



7868,33 cr cy



5553,67 br az



6012,00 br bt



2492,00 ar au



6354,33 c



5417 22 b 5417,22



6286 44 b 6286,44



6080 11 b 6080,11



5569 00 b 5569,00



5249 00 b 5249,00



3137 89a 3137,89a



5289 94 b 5289,94



Peng. Utama Peng Varietas Padi



16



Hasil • Kombinasi pemupukan nitrogen N1 dengan varietas padi V4 berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan yang lainnya → kombinasi terbaik. terbaik



dengan • angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berarti berbeda tidak nyata (sama) • Kolom horisontal (p,q,r) • Kolom vertikal (w,x,y,z,t,u) ( , ,y, , , ) 17



18



Prinsip Dasar Rancangan Tersarang • Dalam percobaan multifaktor tertentu, g dari suatu faktor ((misalkan B)) sama tingkat tapi tidak identik untuk taraf yang berbeda dari faktor yang lain (misalkan A) • Rancangan ini disebut rancangan tersarang (nested (nested design) design) dengan faktor f B g di taraf dari faktor A. tersarang



Rancangan Tersarang (Nested Design) Design) Dosen Pengampu : Kismiantini, Kismiantini, M.Si. M.Si.



1



Untuk memudahkan pengertian tersarang tersarang,, perhatikan kasus berikut berikut..



• Seorang pengusaha perkebunan mangga ingin membeli pupuk Urea dari tiga koperasi yang menerima pupuk dari P b ik Pupuk Pabrik P k ALFA. ALFA Tiga Ti koperasi k i tersebut t b t yaitu it Koperasi K i A, A B, dan C. Masing-masing koperasi mempunyai gudang penyimpanan, p y p , dan mereka menyalurkan y pupuknya p p y ke kioskios pupuk, dimana kios-kios pupuk ini juga mempunyai tempat-tempat penyimpanan. Bila ingin diketahui apakah ada perbedaan kadar pupuk untuk masing-masing masing masing koperasi, koperasi maka penyelesaiannya bukan menggunakan rancangan faktorial, tetapi dengan g rancangan g tersarang. g



2



• Faktor koperasi dan pengecer (kios) tidak ditumpangtindihkan dit mpangtindihkan atau disuper-impose atau difaktorialkan. Bila difaktorialkan, maka Kios 1 p pada Koperasi p A akan muncul di Koperasi p B dan C. Ini tidak mungkin karena Kios 1 di Koperasi A berbeda dengan yang di Koperasi B dan C, karena Kios 1 dari Koperasi A dengan Kios 1 dari Koperasi B maupun Kios 1 dari Koperasi C tidak ada hubungannya. • Ini dinamakan faktor Kios tersarang pada faktor Koperasi, bukannya faktorial Koperasi dengan Kios. Untuk keadaan di atas dinamakan rancangan tersarang dua tahap (two-stage nested) atau rancangan hierarki dua tahap.



3



Perhatikan model berikut :



4



Percobaan Dua Faktor



⎧i = 1, 2, K , a ⎪ Yijk = μ + τ i + β j (i ) + ε ( ij ) k , ⎨ j = 1, 2, K , b ⎪k = 1, 2, K , r ⎩



• Misalkan faktor A dan B • A dan B bersilangan dinotasikan dengan AB = BA = B•A = A•B = A×B = B×A • A tersarang di B dinotasikan dengan A/B • B tersarang di A dinotasikan dengan B/A



• JKT = JKA + JKB(A) + JKG • Terdapat a taraf faktor A, b taraf faktor B tersarang g di masing-masing g g taraf A dan r ulangan. • Subscript j(i) mengindikasikan bahwa pada taraf ke-j dari faktor B adalah tersarang di taraf ke-i dari faktor A. 5



6



Bersilangan



Tersarang • A tersarang di B → A berbeda untuk setiap B B1



B1 B2 B3



A1 ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯



A2 ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯



A1 A2



B1 ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯



B2 ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯



A1 ⎯ ⎯ ⎯



B3 ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯ ⎯



B2 A2 ⎯ ⎯ ⎯



B3



A3 ⎯ ⎯ ⎯



A4 ⎯ ⎯ ⎯



A5 ⎯ ⎯ ⎯



A6 ⎯ ⎯ ⎯



• B tersarang di A → B berbeda untuk setiap A A1 B1 ⎯ ⎯ ⎯



A2



B2 ⎯ ⎯ ⎯



B3 ⎯ ⎯ ⎯



B4 ⎯ ⎯ ⎯



B5 ⎯ ⎯ ⎯



B6 ⎯ ⎯ ⎯



Dalam hal ini ini,, faktor A ada 2 taraf dan faktor B ada 3 taraf 7



B tersarang di A A1



A2



B1



B2



B3



B4



B5



B6



R1-R8



R9-R16



R17-R24



R1-R8



R9-R16



R17-R24



Sumber Variasi



db



R A RA B R/B B/A RA/B



A



a-1



E(KT), misalkan A tetap B acak A2 σ2 + r σ 2 + rb ∑ i



B/A



(b 1)a (b-1)a



R/B



(r-1)b



RA/B



(r-1)(a-1)b σ



Total



abr-1 abr 1



RA / B



B/A



σ



2 RA / B



+ rσ



2 B/A



σ



2 RA / B



+ aσ



2 R/B



8



RAL Satu Faktor • Diagram Blok P1 R1 - R8



P2



P3



R9 - R16 R17 - R24



P4



p = 4,, r = 8



R25 - R32



a −1



• Sumber Variasi R P R/P



2 RA / B



S b Variasi V i i Sumber



p-1



Galat (R/P)



(r-1)p



Total



pr-1 pr 1



9



Sumber Variasi Perlakuan (P)



db p-1



Galat (R/P)



(r-1)p



Total



pr-1



Sumber Variasi



db



Perlakuan (P)



p-1



E(KT) σ



σ



2 R/P



∑P +r



P tetap



p −1



B1 B2 B3 B4 B5



P acak



σ R2 / P + rσ P2



Total



pr-1



Perhatikan diagram blok berikut berikut::



i



E(KT)



(r-1)p σ R2 / P



10



2



2 R/P



Galat (R/P)



db



Perlakuan (P)



11



K1 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



K2 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



Sumber Variasi : R B R/B K RK BK RK/B



K3 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



K4 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



b = 5, 5 k = 4, 4 r=8



Sumber Variasi B K BK R/B RK/B Total



db b-1 k-1 (b-1)(k-1) ( 1)b (r-1)b (r-1)(k-1)b bkr 1 bkr-1 12



13



DIAGRAM BLOK



Suryanto UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2000



DIAGRAM BLOK 1. Rancangan Acak Lengkap Satu Faktor Diagram Blok P1 R1 - R8



P2 R9 - R16



P3 R17 - R24



P4 R25 - R32



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Perlakuan (P)



Galat (R/P)



Total



Derajat kebebasan



Jumlah Kuadrat



p-1 = 3



(r-1)p = 28



pr-1 = 31



2. Rancangan Pengukuran Berulang Satu Faktor (Rancangan Blok Acak) Diagram Blok



P1 P2 P3 P4 R1 - R8 R1 - R8 R1 - R8 R1 - R8



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Perlakuan (P)



p-1 = 3



Replikasi (R)



r-1 = 7



Interaksi (PR)



(p-1)(r-1) = 21



Total



Jumlah Kuadrat



pr-1 = 31



1



3. Rancangan Acak Lengkap Dua Faktor (Faktor K dan B) Diagram Blok



K1 R1 – R8 R33 – R40 R65 – R72 R97 – R104 R129 – R136



B1 B2 B3 B4 B5



K2 R9 – R16 R41 – R48 R73 – R80 R105 – R112 R137 – R144



K3 R17 – R24 R49 – R56 R81 – R88 R113 – R120 R145 – R152



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 = 3



Faktor B



b-1 = 4



Interaksi KB R/KB



Jumlah Kuadrat



(k-1)(b-1) = 12 (r-1)kb = 140



Total



kbr - 1 = 159



2



K4 R25 – R32 R57 – R64 R89 – R96 R121 – R128 R153 – R160



4. Rancangan Campuran, dengan Satu Variabel antara Subjek (B) dan Satu Variabel dalam Subjek (K) Diagram Blok



K1 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



B1 B2 B3 B4 B5



K2 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



K3 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



3



Faktor B



b-1 =



4



Interaksi KB



Jumlah Kuadrat



(k-1)(b-1) = 12 (r-1)b = 35



R/B



(k-1)(r-1)b = 105



KR/B Total



kbr - 1 = 159



3



K4 R1 – R8 R9 – R16 R17 – R24 R25 – R32 R33 – R40



5. Rancangan Campuran, dengan Satu Variabel antara Subjek (B) dan Dua Variabel dalam Subjek (K dan C) Diagram Blok



K1 B1 B2 B3 B4 B5



K2



K3



K4



C1



C2



C1



C2



C1



C2



C1



C2



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R1 – R3



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R4 – R6



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R7 – R9



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R10 – R12



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



R13 – R15



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 = 3



Faktor B



b-1 = 4



Interaksi KB Faktor C



(k-1)(b-1) = 12 c-1 = 1



Interaksi KC



(k-1)(c-1) = 3



Interaksi BC



(b-1)(c-1) = 4



Interaksi KBC R/B



(k-1)(b-1)(c-1) = 12 (r-1)b = 10



KR/B



(k-1)(r-1)b = 30



CR/B



(c-1)(r-1)b = 10



KCR/B Total



Jumlah Kuadrat



(k-1)(c-1)(r-1)b = 30 bckr - 1 = 119



4



6. Rancangan Campuran, dengan Dua Variabel antara Subjek (K dan C) dan Satu Variabel dalam Subjek (B)



Diagram Blok



K1 B1 B2 B3 B4 B5



K2



K3



K4



C1



C2



C1



C2



C1



C2



C1



C2



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 = 3



Faktor B



b-1 = 4



Interaksi KB Faktor C



(k-1)(b-1) = 12 c-1 = 1



Interaksi KC



(k-1)(c-1) = 3



Interaksi BC



(b-1)(c-1) = 4



Interaksi KBC R/KC BR/KC Total



Jumlah Kuadrat



(k-1)(b-1)(c-1) = 12 (r-1)kc = 16 (b-1)(r-1)kc = 64 bckr - 1 = 119



5



7. Rancangan Kelompok dalam Perlakuan, Bertingkat Diagram Blok



K1



K2



K3



K4



C1



C2



C3



C4



C5



C6



C7



C8



R1 – R8



R9 – R16



R17 – R24



R25 – R32



R33 – R40



R41 – R48



R49 – R56



R57 – R64



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi Faktor K C/K



Derajat kebebasan



Jumlah Kuadrat



k-1 = 3 (c-1)k = 4



R/KC



(r-1)kc = 56



Total



ckr - 1 = 63



6



8. Rancangan dengan Ketersarangan yang Tidak Transitif Diagram Blok



K1



K2



K3



K4



C1



C2



C3



C4



C5



C6



C7



C8



R1 – R8



R9 – R16



R1 – R8



R9 – R16



R1 – R8



R9 – R16



R1 – R8



R9 – R16



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi Faktor K



Derajat kebebasan



Jumlah Kuadrat



k-1 = 3



C/K



(c-1)k = 4



R/C



(r-1)c = 14



KR/C



(k-1)(r-1)c = 42



Total



ckr - 1 = 63



7



9. Rancangan Acak Lengkap Tiga Faktor Diagram Blok



K1 B1 B2 B3 B4 B5



K2



K3



K4



C1



C2



C1



C2



C1



C2



C1



C2



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R25 – R27



R28 – R30



R31 – R33



R34 – R36



R37 – R39



R40 – R42



R43 – R45



R46 – R48



R49 – R51



R52 – R54



R55 – R57



R58 – R60



R61 – R63



R64 – R66



R67 – R69



R70 – R72



R73 – R75



R76 – R78



R79 – R81



R82 – R84



R85 – R87



R88 – R90



R91 – R93



R94 – R96



R97 – R99



R100 – R102



R103 – R105



R106 – R108



R109 – R111



R112 – R114



R115 – R117



R118 – R120



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 = 3



Faktor B



b-1 = 4



Interaksi KB Faktor C



(k-1)(b-1) = 12 c-1 = 1



Interaksi KC



(k-1)(c-1) = 3



Interaksi BC



(b-1)(c-1) = 4



Interaksi KBC R/KBC Total



Jumlah Kuadrat



(k-1)(b-1)(c-1) = 12 (r-1)kbc = 80 bckr - 1 = 119



8



Data 1. Rancangan Acak Lengkap Satu Faktor Data P1 6 12 6 6 2 4 4 4 44



P2 14 16 14 12 10 12 10 12 100



P3 8 10 8 6 4 6 8 6 56



P4 14 16 18 16 20 20 18 22 144



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Perlakuan (P)



p-1 =



Galat (R/P)



(r-1)p =



Total



pr-1 =



Jumlah Kuadrat



9



2. Rancangan Pengukuran Berulang Satu Faktor (Rancangan Blok Acak) Data



R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 Jumlah



P1 6 12 6 6 2 4 4 4 44



P2 14 16 14 12 10 12 10 12 100



P3 8 10 8 6 4 6 8 6 56



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Perlakuan (P)



p-1 =



Replikasi (R)



r-1 =



Interaksi (PR)



(p-1)(r-1) =



Total



Jumlah Kuadrat



pr-1 =



10



P4 14 16 18 16 20 20 18 22 144



3. Rancangan Acak Lengkap Dua Faktor (Faktor K dan B) Data



B1



B2



K1 6 12 6 6



K2 14 16 14 12



K3 8 10 8 6



K4 14 16 18 16



2 4 4 4



10 12 10 12



4 6 8 6



20 20 18 22



Jumlah



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



Faktor B



b-1 =



Interaksi KB



Jumlah Kuadrat



(k-1)(b-1) = (r-1)kb =



R/KB Total



kbr - 1 =



11



4. Rancangan Campuran, dengan Satu Variabel antara Subjek (B) dan Satu Variabel dalam Subjek (K) Data



B1



R1 R2 R3 R4



K1 6 12 6 6



B2



R5 R6 R7 R8



2 4 4 4



K2 14 16 14 12



K3 8 10 8 6



K4 14 16 18 16



10 12 10 12



4 6 8 6



20 20 18 22



Jumlah



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor B



b-1 =



Faktor K



k-1 =



Interaksi BK



Jumlah Kuadrat



(b-1)(k-1) = (r-1)b =



R/B



(k-1)(r-1)b =



KR/B Total



bkr - 1 =



12



5. Rancangan Campuran, dengan Satu Variabel antara Subjek (B) dan Dua Variabel dalam Subjek (K dan C) Data



K1



K2



K3



K4



B1



R1 R2 R3 R4



C1 6 12 6 6



C2 14 16 14 12



C1 8 10 8 6



C2 14 16 18 16



C1 3 6 3 3



C2 7 8 7 6



C1 4 5 4 6



C2 7 8 9 8



B2



R5 R6 R7 R8



2 4 4 4



10 12 10 12



4 6 8 6



20 20 18 22



2 4 4 4



5 6 5 6



2 3 4 3



10 10 9 11



Jumlah



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



Faktor B



b-1 =



Interaksi KB



(k-1)(b-1) =



Faktor C



c-1 =



Interaksi KC



(k-1)(c-1) =



Interaksi BC



(b-1)(c-1) =



Interaksi KBC



(k-1)(b-1)(c-1) =



R/B



(r-1)b =



KR/B



(k-1)(r-1)b =



CR/B



(c-1)(r-1)b =



KCR/B



(k-1)(c-1)(r-1)b =



Total



bckr - 1 =



Jumlah Kuadrat



13



6. Rancangan Campuran, dengan Dua Variabel antara Subjek (K dan C) dan Satu Variabel dalam Subjek (B) Data



C1 B1



C2



C1 B2



C2



R1 R2 R3 R4



K1 6 12 6 6



K2 14 16 14 12



K3 8 10 8 6



K4 14 16 18 16



R5 R6 R7 R8



2 4 4 4



10 12 10 12



4 6 8 6



20 20 18 22



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



Faktor B



b-1 =



Interaksi KB



(k-1)(b-1) =



Faktor C



c-1 =



Interaksi KC



(k-1)(c-1) =



Interaksi BC



(b-1)(c-1) =



Interaksi KBC



(k-1)(b-1)(c-1) =



R/BC



(r-1)bc =



RK/BC



(r-1)(k-1)bc =



Total



bckr - 1 =



Jumlah Kuadrat



14



7. Rancangan Kelompok dalam Perlakuan, Bertingkat Diagram Blok



K1



K2



K3



K4



C1



C2



C3



C4



C5



C6



C7



C8



R1-R4



R5-R8



R9-R12



R13-16



R17-R20



R21-R24



R25-R28



R29-R32



C2 2 4 4 4 14



C3 14 16 14 12 56



C4 10 12 10 12 44



C5 8 10 8 6 32



Data K1 C1 6 12 6 6 30



K2



K3



K4 C6 4 6 8 6 24



C7 14 16 18 16 64



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



C/K



(c-1)k =



R/KC



(r-1)kc =



Total



ckr - 1 =



Jumlah Kuadrat



15



C8 20 20 18 22 80



8. Rancangan dengan Ketersarangan yang Tidak Transitif Diagram Blok K1



K2



K3



K4



C1



C2



C3



C4



C5



C6



C7



C8



R1 – R4



R5 – R8



R1 – R4



R5 – R8



R1 – R4



R5 – R8



R1 – R4



R5 – R8



C2 2 4 4 4 14



C3 14 16 14 12 56



C4 10 12 10 12 44



C5 8 10 8 6 32



C6 4 6 8 6 24



C7 14 16 18 16 64



Data K1 C1 6 12 6 6 30



K2



K3



K4



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor K



k-1 =



C/K



(c-1)k =



R/C



(r-1)c =



KR/C



(k-1)(r-1)c =



Total



ckr - 1 =



Jumlah Kuadrat



16



C8 20 20 18 22 80



9. Rancangan Acak Lengkap Tiga Faktor Diagram Blok



K1 B1 B2



K2



K3



K4



C1



C2



C1



C2



C1



C2



C1



C2



R1 – R3



R4 – R6



R7 – R9



R10 – R12



R13 – R15



R16 – R18



R19 – R21



R22 – R24



R25 – R27



R28 – R30



R31 – R33



R34 – R36



R37 – R39



R40 – R42



R43 – R45



R46 – R48



Data K1 B1



K2



K3



K4



C1 6 12 9



C2 2 4 3



C1 14 16 15



C2 10 12 11



C1 8 10 9



C2 4 6 5



C1 14 16 15



C2 20 20 20



6 6 6



4 4 4



14 12 13



10 12 11



8 6 7



8 6 7



18 16 17



18 22 20



B2



Jumlah



Sumber Variasi, derajat kebebasan, dan Jumlah Kuadrat Sumber Variasi



Derajat kebebasan



Faktor B



b-1 =



Faktor K



k-1 =



Interaksi BK



(k-1)(b-1) =



Faktor C



c-1 =



Interaksi BC



(b-1)(c-1) =



Interaksi KC



(k-1)(c-1) =



Interaksi BKC



(b-1)(k-1)(c-1) =



R/BKC



(r-1)bkc =



Total



bckr - 1 =



Jumlah Kuadrat



17