Hematology Analyzer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



HEMATOLOGY ANALYZER Dianjurkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah peralatan lab klinik lanjut yang diampu oleh : Agus Supriyanto, S.T



Disusun Oleh : Alfian Rachmat Hidayat (1804020) DIII Teknik Elektromedik Stikes Widya Husada Semarang



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan makalah yang membahas tentang Diabetes Melitus ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Salam dan Shalawat kepada Junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW sebagai pendidik terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Meskipun demikian, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun kalimatnya. Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari siapa saja yang sempat membaca makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. AMIN.



ii



Semarang, 21 Maret 2020



Penulis



DAFTAR ISI HEMATOLOGY ANALYZER..........................................................................................i KATA PENGANTAR........................................................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii A.



Latar Belakang.......................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN MATERI...................................................................................3 A.



Teori Dasar.............................................................................................................3



B.



Fungsi Alat.............................................................................................................3



C.



Prinsip Dasar..........................................................................................................4



D.



Metode Pengukuran................................................................................................4 1.



Metode Manual (Fotometri)...............................................................................4



2.



Metode Electrical Impedance.............................................................................5



3.



Metode Otomatik Optik (flow cytometer)..........................................................6



E.



Bagian-bagian Hematology Analyzer.....................................................................8



F.



Blok Diagram Hematology Analyzer.....................................................................8



G.



Reagent..................................................................................................................9



H.



Pengoperasian Hematologi...................................................................................11



I.



Maintenence/Pemeliharaan...................................................................................12



J.



Troubleshooting...................................................................................................14 1.



A/D Error.........................................................................................................14



2.



Dynamic Memory Error...................................................................................15



3.



HGB Error........................................................................................................15



iii



4.



HGB Adjusment...............................................................................................15



5.



RBC Clog.........................................................................................................15



6.



RBC Bubbles....................................................................................................16



7.



Background Abnormal.....................................................................................17



BAB III PENUTUP.........................................................................................................18 A.



Kesimpulan..........................................................................................................18



B.



Saran....................................................................................................................18



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium di perlukan sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui penyebab timbulnya suatu penyakit. Karena itu pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam menentukan diagnosis klinis, salah satu pemeriksaan



laboratorium



adalah



pemeriksaan



Hematologi.



Pemeriksaan



hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan darah khusus. Pemeriksaan darah rutin yang dilakukan tanpa indikasi meliputi : haemoglobin (Hb), Laju Endap Darah (LED), hitung jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, dan koreksi Hb dengan hitung jumlah eritrosit. Pemeriksaan darah khusus : hematokrit, retikulosit, eosinofil, evaluasi hapusan; faal hemostatik (trombosit, PPT, aPPT, dll) serta pemeriksaan daya tahan osmotik. (Depkes RI, 1989). Pada pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara manual dan cara automatik. Pada cara manual dilakukan dua pengukuran yaitu secara mikro dan secara makro. Pengukuran secara mikro menggunakan tabung kapiler sehingga disebut juga dengan metode kapiler sedangkan pengukuran secara makro menggunakan tabung wintrobe disebut juga dengan metode wintrobe. Sampel pada metode mikro digunakan sampel darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulan, hasil pemeriksaan dibaca dengan menggunakan alat khusus dan dinyatakan dalam persen (Dep Kes RI, 1989). Metode pengukuran



1



2



secara makro digunakan tabung khusus digunakan sampel darah vena dengan anti koagulan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). Hasil pemeriksaan dapat langsung pada tabung tersebut, karena darah yang digunakan lebih banyak daripada metode mikro sehingga didapatkan volume plasma yang lebih banyak. (Sir John V. D. S. M. Lewis, 1991). Pada pemeriksaan secara automatik spesimen diolah berdasarkan prinsip impedansi elektrik yaitu metode impedansi untuk penentuan WBC (White Blood Cell), RBC (Red Blood Cell), dan PLT (Platelet) serta metode kolorimetrik untuk penentuan HGB (Hemoglobin). Perhitungan cara automatik menggunakan alat penghitung elektronik (BC-2600 Auto hematology Analyzer). (Mindray, 2006). Pada pemeriksaan hematokrit cara manual (metode mikro) specimen diolah berdasarkan daya sentrifugal, dimana alat tersebut mempunyai kekurangan yaitu saat dilakukan sentrifuge atau pemusingan yang kurang kuat atau terlalu cepat, terjadinya kebocoran pada tabung kapiler saat pemusingan sehingga dapat menyebabkan endapan sel darah merah yang didapat tidak maksimal/berkurang, adanya plasma yang terperangkap (dikarenakan bentuk eritrosit tidak normal) yang menyebabkan nilai hematokrit akan meningkat (Larry Waterbury, 1998), sedangkan untuk kelebihannya yaitu waktu pemusingan untuk mendapatkan endapan sel darah merah yang singkat sehingga sesuai untuk kepentingan rutin.



BAB II PEMBAHASAN MATERI A. Teori Dasar Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah dan komponen yang terkandung didalamnya. Dari ilmu itu berkembanglah cara/metode penelitian tentang darah yang semakin berkembang, kemudian dibuatlah alat Hematology Analyzer. Hematology Analyzer adalah salah satu alat laboraturium yang berfungsi untuk pengukuran dan pemeriksaan sel darah dalam sampel darah. Berikut ini akan dijelaskan teori tentang darah sebagai bahan ukur alat Hematology Analyzer. B. Fungsi Alat Fungsi dari hematologi analyzer yaitu : 1. Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap, dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan. 2.



Mengukur sampel berupa darah.



3. Alat ini biasanya digunakan dalam bidang kesehatan. 4. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.



3



4



5. Pemeriksaan



hematologi



rutin



seperti



meliputi



pemeriksaan



hemoglobin, hitung sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit. C. Prinsip Dasar Prinsip dasar pada hematology analyzer yaitu : 1. Suatu sel mempunyai daya hantar terhadap listrik dengan nilai resistansi tertentu sehingga apabila sel dialiri arus dengan besar tertentu maka akan diperoleh nilai suatu tegangan. 2. Hemoglobin adalah kepekatan warna darah yang berpengaruh pada banyak sedikitnya mengikatan Oksigen dalam darah sehingga penghitungan hemoglobin berdasarkan dari prinsip spektrofotometer. D. Metode Pengukuran Metode Pengukuran hematology analyzer antara lain : 1. Metode Manual (Fotometri)



Fotometer adalah alat untuk membaca sinar yang diserap atau yang diteruskan apabila sinar tersebut dilewatkan terhadap larutan berisi zat yang akan diperiksa yang sudah dijadikan berwarna. Prinsip



penentuan



kadar



dengan



fotometer



adalah



mengukur perubahan intensitas cahaya yang melalui larutan uji dalam waktu tertentu sesuai dengan profil reaksi antara reagen dengan sampel yang diukur. Perubahan pada larutan ada yang



5



langsung terlihat dengan mata berupa perubahan warna larutan dan ada yang tidak terlihat. 2. Metode Electrical Impedance



Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric Impedance.  Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent)  yang telah dicampur dengan sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang  terletak  dekat  dengan  Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan. Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai dengan nilai tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut dikuatkan atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada rangkaian elektronik terdapat rangkaian



6



Treshold Circuit Yang berfungsi untuk menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh : -



Elektrik Noise (Gangguan listrik).



-



Debu.



-



Sisa-sisa cairan.



-



Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur. Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter, kemudian data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data tersebut akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD. Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk  histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki  ukuran yang  berbeda sehingga CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis  sel WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC. Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara bersamaan. Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup diencerkan dan dicampur,



7



Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan tingkat keakuratan yang tinggi. 3. Metode Otomatik Optik (flow cytometer) Metode otomatik optik mendasarkan pada pengumpulan hamburan cahaya dari sel-sel darah dan mengonversinya ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik untuk dihitung.



Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sell Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran



8



melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Metode ini lebih canggih disbanding metode-metode sebelumnya.



E. Bagian-bagian Hematology Analyzer



1. LCD berfungsi Menampilkan Parameter pada alat 2. Paper Cutter berfungsi mencetak hasil hasil analisa 3. Operation Panel berfungsi mengoperasikan alat 4. Sample Stage berfungsi untuk menaruh sample



9



F. Blok Diagram Hematology Analyzer



Dilution blok akan menyedot sample dan reagent. Sample dan reagent masuk ke dalam Mixer chamber, di mana fungsi dari mixer chamber adalah tempat dimana untuk mencampur sample dengan reagent. Reagent yang digunakan ada 2, yaitu Diluent dan Lyse. Diluent berfungsi untuk memisahkan RBC, sedangkan lyse untuk memisahkan WBC. Dari mixer chamber menuju ke chamber berikutnya sesuai dengan sel yang akan di hitung. RBC chamber untuk menghitung sel darah merah serta WBC chamber digunakan untuk menghitung sel darah putih dan hemoglobin. Pada perhitungan hemoglobin prinsip yang digunakan seperti pada spektrofotometer, yaitu menghitung absorban saja atau warna darah Pada masing-masing chamber terdapat 2 elektroda positif dan negatif. Dari elektroda tersebut maka dapat diperoleh data berupa sinyal tegangan yang ekivalen dengan jumlah sel yang dihitung. Data kemudian masuk ke master



10



board untuk diproses, sehingga dihasilkan suatu data Selanjutnya data tersebut dikirim ke rangkaian interface dan ditampilkan pada display. Dari rangkaian interface kita bisa menghubungkan ke printer untuk mencetak hasil pemeriksaan atau dihubungkan ke komputer. G. Reagent Dalam melakukan pengecekan darah, terdapat cairan reagent yang digunakan untuk melakukan uji sample darah tersebut. Cairan reagent tersebeut diantarnya yaitu :



1. Turk Berfungsi untuk hitung leukosit. Terdiri dari : 0,5 ml Asam asetat (asam cuka) glasial, 1 ml kristal violet 1 %, 100 ml Aquadest. 2. Hayem Berfungsi untuk hitung eritrosit. Terdiri dari : 1 gr NaCl (natrium



chlorida/sodium



chlorida),



0,5



gr



HgCl2



(sublimat/mercury chlorida), 5 gr Na2SO4 ( natrium sulfat/sodium sulfat), 200 ml aquadest. 3. BCB Berfungsi untuk hitung retikulosit. Terdiri dari : 0,1 gr Brilliant Cressyl Blue, 9,9 ml NaCl fisiologis (0,85 – 0,9 %).



11



4. Reiss Ecker Berufungsi untuk hitung trombosit. Terrdiri dari : 3,8 gr Natrium sitrat, 0,1 gr BCB, 0,2 ml Formalin, 100 ml aquadest. 5. HCl 0,1 Berfungsi untuk Hemoglobin. 6. Giemsa & Wright Berfungsi untuk diff count/macam leukosit. Terdiri dari : 0,1 gr Giemsa stain, 0,9 gr Wright stain, 291 ml methanol (metil alkohol), 9 ml Glycerin (glicerol).



7. Buffer Wright (pH 6,4) Berfungsi untuk mengencerkan. Terdiri dari : 6,63 gr KH2PO4 (Kalium dihidrogen sulfat), 2,56 gr Na2HPO4 (dinatrium hirogen fosfat), 1000 ml akuadest. 8. EDTA 10 % Berfungsi untuk anti koagulan. 9. Von Dungern Berfungsi untuk hitung eosinofil. Terdiri dari : 8 ml Akuadest, 1 ml aceton, 1 ml eosin 1%.



H. Pengoperasian Hematologi



12



Hal-hal yang harus di perhatikan ketika sebelum mengoperasikan alat hematologi yaitu : 1. Memeriksa ketersediaan reagen yang digunakan. 2. Memeriksa kondisi reagen, kelayakan dan exp.date. 3. Memeriksa selang dan jaringan kelistrikan. 4. Memeriksa



container



pembuangan,



dipastikan



tidak



melebihi batas maksimal. Jika sudah melakukan pengecekan langkah selanjutnya yaitu: 1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavol) 2. Hidupkan alat dengan menekan saklar on/off ada d sisi kanan atas alat (alat akan melakukan warming up ± 7 menit) 3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar. 4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check. 5. Pastikan alat pada kondisi ready. 6. Jika sudah selesai menggunakan, Tekan tombol [MENU] dan memilih Shutdown. 7. Mengikuti Instriksi alat. 8. Menekan Tombol Off pada Alat. 9. Cabut kabel power dan letakan alat di tempat yang aman.



13



I. Maintenence/Pemeliharaan Pembersihan dan perawatan berkala dituntut untuk menjamin alat bekerja dengan baik. Praktek ini memperkenalkan cara merawat alat hematologi dan memeriksa sistem status. Tumpahan cairan atau kebocoran selama operasi analisa ini akan menurunkan keakuratan hasil analisis. Jika itu terjadi, segera bersihkan tumpahan. Jika terjadi di dalam analisa ini, pastikan untuk mematikan daya segera dan memanggil Mindray Departemen Layanan Pelanggan atau distributor. Jika tidak, alat di khawatirkan mengalami kerusakan. Periode maintenance Harian



Periode maintenance Tiap 3 hari



Tindakan Maintenance Jika kita menggunakan analisa ini 24 jam sehari, pastikan untuk melakukan EZ Cleanser cleaning prosedur sehari-hari. Jalankan QC Program sehari-hari. Lihat Bab 4 Quality Control untuk detail. Tindakan Maintenance Jika kita menggunakan analisa ini 24 jam sehari, pastikan untuk melakukan prosedur



Tiap Minggu



pembersihan Probe setiap tiga hari. Jika kita mematikan analyzer Kita setiap hari dan mengikuti yang ditentukan prosedur shutdown untuk melakukan itu, Kita perlu melakukan prosedur pembersih Probe setiap



Tiap Bulan



minggu. Kita harus menggunakan sampel kontro untuk mengkalibrasi posisi sampel. Hasil analisis



Sesuai Kebutuhan



sensitif terhadap keselarasan mereka Apabila Bath mungkin kotor, maka dilakukan Clean Bath prosedur. Ketika sampel yang



14



dianalisis bertambah hingga 300, sistem akan mengingatkan pengguna untuk melakukan prosedur Probe cleanser cleaning. Ketika sampel yang dianalisis berambah hingga 4.000, sistem akan mengingatkan pengguna untuk melakukan Clean wipe block prosedur . Ketika analisa ini tidak akan digunakan untuk dua minggu, pastikan untuk melakukan Prepare to ship



prosedur untuk mengosongkan



dan mencuci sistem aliran. Untuk mendapatkan hasil analisis yang realistis, analisa ini perlu bekerja secara normal. Pastikan untuk menjalankan Self-test rutin untuk memeriksa status analisa ini. Ketika analisa ini memberikan alarm untuk penyumbatan, Kita dapat melakukan Flush aperture or Zap aperture prosedur, atau tekan [F2] pada layar Count ke unclog sistem. Sesuai kebutuhan. Jika Kita melihat pesan kesalahan lain, lihat Troubleshooting pada Manual Operation, untuk penyelesaian masalah. J. Troubleshooting



15



Solusi/Cara mengatasi 1. A/D Error Ada yang salah dengan A / D converter di papan CPU. Solution; Akses Service→ Self-test → Circuit. Test A / D interup seperti yang diperintahkan pada bagian 8.4.4. Manual Operation. Kesalahan akan dihapus jika hasil tes normal. Jika tidak, hubungi Mindray Layanan Pelanggan Departemen atau distributor.



2. Dynamic Memory Error Ada yang salah dengan sistem memori. Matikan analisa dan memanggil Mindray Departemen layanan pelanggan atau distributor. 3. HGB Error HGB gain tidak benar dan HGB blank voltage dalam 0V-3.2V atau 4.9V5V. Solution:



16



Akses Set up→ Password untuk mendapatkan otoritas administrator seperti yang diperintahkan oleh bagian 7.1.1. Akses Set up →Setting → Gain untuk mengatur HGB blank voltage untuk 3.4-4.8V (4.5V dianjurkan) seperti yang diperintahkan oleh bagian 7.2.4.3. Jika kesalahan masih tetap, matikan analisa ini dan panggilan Mindray Departemen Layanan Pelanggan atau distributor. 4. HGB Adjusment HGB gain tidak benar dan HGB blank voltage dalam 3.2 V-3.4V atau 4.8V-4.9V. Solusi: Solution: Akses Set up→ Password untuk mendapatkan otoritas administrator seperti yang diperintahkan oleh bagian 7.1.1. Akses Set up →Setting → Gain untuk mengatur HGB blank voltage untuk 3.4-4.8V (4.5V dianjurkan) seperti yang diperintahkan oleh bagian 7.2.4.3. Jika kesalahan masih tetap, matikan analisa ini dan panggilan Mindray Departemen Layanan Pelanggan atau distributor. 5. RBC Clog Pesan kesalahan ini terjadi ketika waktu hitung RBC sebenarnya lebih lama dari yang telah ditetapkan waktu hitung RBC yaitu waktu 2 detik. Kemungkinan penyebabnya :aperture clogged; pengaturan waktu hitung RBC atau solenoid valve error. Solution: e.1. Akses Service →Maintenance dan melakukan Zap aperture dan Flush prosedur. e.2.



Setelah penyumbatan, akses Setup →Setting→Count untuk mencatat preset RBC menghitung waktu. Akses Service→ Self-tes →Tubing dan test RBC time count sebenarnya. Jika waktu test berbeda dengan yang telah ditetapkan kurang dari 2 detik, itu berarti anti penyumbatan tersebut berhasil dan kita dapat kembali ke layar Count untuk melanjutkan analisis. Atau, Akses Service → Maintenance untuk merendam Bath dan selang dengan probe cleanser



17



Ketika perendaman dilakukan, akses Setup →Setting→Count untuk mencatat preset RBC waktu hitung. Akses Service→ Self-tes → Tubing dan menguji RBC waktu hitung actual. Jika waktu test berbeda dari waktu yang telah ditetapkan yaitu kurang dari 2 detik, itu berarti anti penyumbatan berhasil dan kita dapat kembali ke layar Count untuk melanjutkan analisis. Jika perbedaan tersebut masih lebih besar dari 2 detik dan stabil di sekitar nilai tertentu, akses Setup →Setting→Count



untuk mengubah RBC waktu hitung sesuai.



Setelah pengaturan/ adjusment, test waktu hitung sebenarnya lagi dan pastikan perbedaannya adalah dalam waktu 2 detik. 6. RBC Bubbles Pesan kesalahan ini terjadi ketika waktu hitung RBC sebenarnya kurang dari waktu hitung RBC yang telah ditetapkan yaitu 2 detik. kemungkinan penyebabnya:  diluent atau rinse tidak cukup.  Koneksi tubing longgar.  Waktu hitung RBC tidak sesuai pengaturan. Solusi: 1. Periksa apakah diluent atau cairan rinse cukup. Jika tidak, mengganti wadah baru diluents atau rinse. 2. Periksa koneksi selang. Jika perlu, sambungkan kembali selang. 3. Jika kesalahan masih tetap, akses Setup → Password untuk mendapatkan otoritas administrator dan kemudian akses Setup →Setting→Count dan menyesuaikan waktu hitung. Hal serupa juga bisa terjadi dengan WBC Clog dan WBC Bubble 7. Background Abnormal Setidaknya satu parameter gagal pemeriksaan Background. Solusi: Pada layar Count, tekan [F3] untuk melakukan prosedur startup. Jika kesalahan masih tetap, akses Service →Maintenance dan melakukan prosedur



pembersihan



Probe



seperti



yang



diperintahkan.



Kapan



pembersihan dilakukan, kembali ke layar Count dan memeriksa



18



Background lagi untuk dilihat apakah kesalahan sudah dihapus. Jika tidak, hubungi Mindray Departemen layanan pelanggan atau distributor.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hematology



Analyzer



merupakan



salah



satu



alat



laboratorium yanga sangat di perlukan sebagai salah satu penunjang untuk mengetahui penyebab timbulnya suatu penyakit B. Saran Memperbanyak refrensi serta pengetahuan dan cara pengunaan serta maintenence prosedur alat hematology analyzer



19



20



DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2014, Agustus 19). Macam – macam Hematology Analyzer. Diambil kembali dari http://septyasandika.blogspot.com/2014/08/hematology-analyzer.html Anonim. (2020, Maret 19). Hematolgy Analyzer. Diambil kembali dari https://www.academia.edu/33398208/HEMATOLOGI_ANALYZER anonim. (2020, Maret 18). Pengopeasian hematolgy. Diambil kembali dari https://rumahdaunmuda.blogspot.com/2018/04/811-sop-pengoperasianhematology.html II, R. K. (2018, April 04). Pengoperasian Hematology. Diambil kembali dari https://www.coursehero.com/file/44255325/16-SOP-PENGOPERASIAN-ALATHEMATOLOGI-xs-800idocx/ Putra, E. S. (2020, Maret 19). macam-macam reagen hematologi . Diambil kembali dari http://ekapakketu.blogspot.com/2011/05/macam-macam-reagenhematologi.html Sofie, M. (2014, September 02). Metode Pengukuran Hematology. Diambil kembali dari https://mohamadsofie.blogspot.com/2014/09/hematologi-analyzer.html