Hernia Diafragma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH : ILMU DASAR KEPERAWATAN III DOSEN : Dr.Irmawati Masyuda, MMR



HERNIA DIAFRAGMA



OLEH



OLEH



RAHMAT HILALA : 2115009 SYAMSINAR



: 2115035



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR 2015



HERNIA DIAFRAGMA



Page 1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena dengan rahmat karunia nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “HERNIA DIAFRAGMA”. Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat bermanfaat.



Penyusun



HERNIA DIAFRAGMA



Page 2



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................................................... DAFTAR ISI.......................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... A. Latar belakang ............................................................................................................ B. Rumusan masalah ...................................................................................................... C. Tujuan ....................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... A. definisi.......................................................................................................................5 B. etiologi ......................................................................................................................5 C. manifestasi klinis ......................................................................................................5 D. patofisiologi ..............................................................................................................6 E. Praktik kesehatan keluarga .......................................................................................6 F. Pemeriksaan ..............................................................................................................6 G. Penatalaksanaan ........................................................................................................7 BAB III PENUTUP ............................................................................................................... A. Kesimpulan ..............................................................................................................8 B. Saran ........................................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA



HERNIA DIAFRAGMA



Page 3



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hernia terlihat sebagai suatu tonjolan yang hilang timbul lateral terhadap tuberkulum pubikum, tonjolan timbul apabila pasien menangis, mengejan, atau berdiri dan biasanya menghilang secara spontan bila pasien dalam keadaan istirahat atau terlentang. Insiden hernia pada populasi umum adalah 1%, dan pada bayi prematur 5%. Laki-laki paling sering terkena (85% kasus). Setengah dari kasus-kasus hernia inguinalis selama kanak-kanak terjadi pada bayi di bawah 6 bulan. Hernia pada sisi kanan lebih sering daripada sisi kiri (2: 1). 25% pasien menderita hernia bilateral. Sedangkan insiden tertinggi adalah pada masa bayi 9 lebih dari 50%), selebihnya terdapat pada anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Oleh karena itu perlu kiranya mengetahui bagaimana penyakit tersebut sehingga dapat diputuskan tindakan secara tepat, apalagi insiden yang terjadi pada anak-anak, maka sangat diperlukan suatu tindakan secara dini dan tepat. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



RUMUSAN MASALAH Apakah yang dimaksud dengan hernia diafragma? Apa etiologi hernia diafragma? Apa saja manifestasi klinik hernia diafragma? Bagaimana patofisiologi hernia diafragma? Bagaimana pathway hernia diafragma? Apa komplikasi akibat penyakit hernia diafragma? Apa saja pemeriksaan yang dapat menunjang diagnosa hernia diafragma? Bagaimana proses keperawatan pada anak dengan hernia diafragma



C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian hernia diafragma. 2. Mengetahui etiologi hernia diafragma. 3. Mengetahui manifestasi klinik hernia diafragma. 4. Mengetahui patofisiologi hernia diafragma. 5. Mengetahui pathway hernia diafragma. 6. Mengetahui komplikasi akibat hernia diafragma. 7. Mengetahui pemeriksaan penunjang hernia diafragma. 8. Mengetahui pengelolaan proses keperawatan anak dengan hernia diafragma.



HERNIA DIAFRAGMA



Page 4



BAB II HERNIA DIAFRAGMA PADA ANAK A. PENGERTIAN Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakitakibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan ototdinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak (www.wikipedia.org). Menurut Wong (2008), Hernia merupakan tonjolan suatu bagian dari satu atau beberapa organ lewat lubang yang abnormal. Bahaya herniasi terjadi ketika organ yang menonjol tersebut menyelubungi dan mengganggu fungsi struktur yang lain. Macam-macam hernia yaitu: hernia inkarserata, hernia strangulata, hernia diafragmatika, hernia hiatus dan hernia abdominal. Hernia diafragmatika adalah protrusio rogan abdomen lewat lubang pada diafragma. Herniasi isi perut ke dalam rongga dada bisa terjadi sebagai akibat defek trauma atau kongenital pada diaframa. Istilah hernia kongenital diafragmatika (HKD) menjadi sinonim dengan herniasi melalui foramen posterolateral Bochadalek. Lesi ini biasanya terdapat pada distres respirasi berat pada masa neonatus, yang disertai dengan anomali sistem organ lain, dan mempunyai mortalitas yang berarti (Behrman, 2000). B. ETIOLOGI Pemisahan perkembangan rongga dada dan perut disempurnakan dengan menutupnya kanalis pleuroperitoneum posterolateral selama kehamilan minggu ke-8. Gagalnya kanalis ini menutup merupakan mekanisme yang diterima pada terjadinya hernia diafragmatika posterolateral kongenital. Ini mungkin merupakan mekanisme pada penderita dengan defek diiafragmatika yang kecil. Pembentukan defek diafragmatika unilateral dan bilateral baru pada percobaan binatang dengan pemajanan obat dalam rahim mengesankan mekanisme tambahan yang bis amenjelaskan defek yang lebih besar. Bagian diafragma dan iparenkim paru berasal dari perkembangan mesenkim thoraks, yang jika terganggu bisa menjelaskan tidak adanya bagian utama hemidiafragma dan hipoplasia pulmo berat yang biasanya menyertai defek yang besar tersebut (Behrman, 2000). C. MANIFESTASI KLINIS Walaupun banyak kasus diketahui dengna ultrasonografi prenatal, sebagian besar bayi dengan HKD mengalami distres respirasi berat dalam usia beberapa jam pertama. Sekelompok kecil akan muncul sesudah masa neonatus. Penderita dengan manifestasi terlambat dapat mengalami muntah sebagai akibat obstruksi usus atau gejala respirasi ringan. Hernia diafragmatika kanan yang muncul terlambat setelah episode sepsis streptokokus grup B merupakan rangkaian yang diuraikan dengan jelas. Kadang-kandang, inkarserasi usus akan menyebabkan iskemia dengan sepsis dankolaps kardiorespiratori. Hernia diafragmatika yang



HERNIA DIAFRAGMA



Page 5



tidak dikenali merupakan penyebab kematian mendadak pada bayi dan anak prasekolah (Behrman, 2000). Menurut Wong (2008), gejala hernia diafragmatika yaitu: gawat napas ringan hingga berat terjadi dalam beberapa jam sesudah dilahirkan, takipnea, sianosis, dispnea, tidak terdengar suara napas pada daerah yang terkena; gangguan curah jantung, kemungkinan terdapat gejala syok, asidosis berat. D. PATOFISIOLOGI Pada usia kehamilan 2 bulan tidak ada penekanan terhadap diafragma yang sedang berkembang abaik dari rongga dada maupun dari rongga abdomen. Di dalam rongga dada, paru belum berkembang, sedangkan di dalam rongga abdomen usus mengambil tempat di luar abdomen yaitu di umbilikus. Tekanan mekanik pertama yang diterima oleh diafragma adalah saat usus kembali dari umbilikus ke intra abdomen pada minggu ke-10. Saat itu bagian-bagian diafragma telah menempati tempat yang normal untuk menerima penekanan sebagai konsekuensi dari perkembangan organ-organ. Hernia dapat timbul dari gagalnya pertumbuhan diafragma yang normal atau timbul dari daerah yang memang rawan terhadap penekanan yaitu foramen Bochadlek, foramen Morgagini, dan hiatus esofagus (Nobuhara KK, Wilson JM. dalam Putra, 2006). Gangguan pembentukan diafragma ini dapat berupa kegagalan pembentukan sebagian diafragma, gangguan fusi antar usur-unsur pleuroperitoneal atau gangguan pembentukan otot, yang dapat menyebabkan diafragma menjadi tipis dan mengakibatkan terjadinya eventrasi, sedangkan pelebaran tentang hiatus esofagus dan lemahnya ligamentum phresoesophageal tidak diketahui secara jelas (Arensman RM, Bambini DA dalam Putra, 2006). F. KOMPLIKASI Komplikasi hernia diafragmatika, yaitu: (www.mbambar.blogspot.com) 1. Gangguan kardiopulmonal karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral. 2. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia. 3. Mengalami muntah akibat obstruksi usus. 4. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam pembentukan bronkus. G. PEMERIKSAAN PENUNJANG Menurut Behrman (2000), pemeriksaan yang dapat menunjang diagnosis hernia diafragmatika, antara lain: 1. Ultrasonografi Ultrasonografi dapat dilakukan saat prenatal maupun pasca natal. 2. Foto Thorax Pada foto thorax hernia diafragmatika, biasanya dihasilkan pandangan lateral sering menampakkan usus masuk melewati bagian posterior diafragma. Kadang-kadang lesi kistik HERNIA DIAFRAGMA



Page 6



kongenital paru bisa menghasilkan gambaran radiografi yang sama. Perbedaan dengan hernia diafragmatika bisa ditegakkan dengan ultrasonografi atau injeksi kontras ke dalam lambung atau kateter arteri umbilikalis untuk mengenali usus di atas diafragma. 3. CT Scan CT Scan dibutuhkan untuk menyingkirkan pneumatokel atau komplikasi efusi. 4. Fluoroskopi Fluoroskopi dan ultrasonografi membantu membedakan elevasi dari hernia sebenarnya. H. PENATALAKSANAAN Menurut Wong (2008) penatalaksanaan anak dengan hernia diafragmatika berupa: 1. Penatalaksanaan terapeutik a. Terapi suportif gawat napas dankoreksi asidosis, kemungkinan dilakukan pemasangan slang endotrakeal (intubasi), dekompresi GI dan ECMO (extracorporeal membran oxygenating). b. Pemberian antibiotik sebagai terapi profilaktik. c. Pembedahan untuk reposisis hernia dan perbaikan defek. 2. Penatalaksanaan keperawatan a. Pra bedah : 1) Mengurangi stimulasi: aktivitas lingkungan/perawatan. 2) Mengenali dengan segera; resusitasi dan stabilisasi. 3) Mempertahankan pengisapan, pemberian oksigen, dan cairan infus. 4) Mengatur posisi : kepala ditegakkan. 5) Memberikan obat. b. Pasca bedah: 1) Melaksanakan perawatan pascabedah yang rutin dan observasi. 2) Meredakan nyeri dan memberikan rasa nyaman. 3) Mendukung keluarga karena kondisi ini merupakan keadaan sakit yang kritis. (Wong, 2008)



HERNIA DIAFRAGMA



Page 7



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. Diafragma adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal triagone adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi rupture. Menurut lokasinya hernia diafragma traumatika 69 % pada sisi kiri, 24 % pada sisi kanan, dan 15 % terjadi bilateral. hal ini terjadi karena adanya hepar di sisi sebelah kanan yang berperan sebagai proteksi dan memperkuat struktur hemidiafragma sisi sebelah kanan. B. SARAN Sebagai seorang calon tenaga keperawatan, mahasiswa keperawatan harus paham benar mengenai penyakit hernia diafragma. Dengan pemahaman yang benar, tentunya mahasiswa dapat mengetahui langkah yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan baik pada klien maupun pada keluarga klien. Selain itu, dengan adanya makalah pembelajaran ini, mahasiswa sebaiknya selalu berhati-hati untuk menjaga kesehatan guna mencegah terjadinya hernia diafragma pada dirinya maupun keluarga serta masyarakat sekitar.



HERNIA DIAFRAGMA



Page 8



Daftar pustaka 1. 2. 3. 4.



Sudarti dan Afroh. F. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita.Yogyakarta: Nuha medika. Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Balita.Yogyakarta: Nuha Medika. http://www.dinohp.info/2009/07/cara-mencegah-penyakit-hernia.html. http://majalahkesehatan.com/pengobatan-dan-pencegahan-hernia



HERNIA DIAFRAGMA



Page 9