HJ [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Hj. Harfana Alwi Hj. Harfana Alwi atau akrab dipanggil dengan Anha ini merupakan seorang pengusaha sukses asal Kota Bone Sulawesi Selatan dengan Nama Perusahaannya yaitu PT Harfana Halim Indah. Anha ini, lahir di Watampone Kabupaten Bone pada Tanggal 26 September 1990, merupakan anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara. Ia termasuk seorang anak yang lahir dari keluarga yang berada, ia memiliki banyak skali skill (kemampuan) dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang kewirausahaan. Sekarang ini, Anha sedang menempuh pendidikannya di Jurusan Kedokteran Umum Universitas Hasanuddin, dibalik kesibukannya tersebut, Ia juga merupakan Pimpinan Utama (Direktur) dari Perusahannya tersebut.



Perusahaan PT Harfana Halim Indah yang dikelola oleh Harfana ini asal mulanya, ditangani oleh Ayahnya (H.Muhammad Alwi), ia hanya melanjutkan perjuangan dan cita-cita Ayahnya. Usaha ini mempunyai sejarah sebagai Berikut: Usaha ini sebelumnya dibangun oleh Ayah dari Sdri. HJ.Harfana Alwi yaitu H.Muhammad. Alwi yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang gigi. Ia memulai usahanya dengan mengumpulkan modal sedikit demi sedikit ke dalam tabungannya yaitu BRI hingga mencukupi untuk meraih impiannya tersebut. Modal tersebut dikumpulkannya dari usahanya sebagai tukang gigi, dan modal tambahan yang diberikan dari kakek Sdrii HJ.Harfana Alwi yang bekerja sebagai petani. Usaha ini pada awalnya berkembang dengan sangat lambat disebabkan oleh factor modal, namun dengan adanya peminjaman kredit pada Bank, maka usaha ini terus mengalami perkembangan. Setelah HJ.Harfana Alwi berusia 17 tahun, ayahnya mewariskan atau memindahtangankan seluruhnya usaha ini kepadanya. Sehingga ia merasa pada usia tersebut sebagai usia yang menuntunnya untuk menjadi seorang wirausaha dari usaha yang dicetuskan oleh Ayahnya. Selama berada di tangan HJ.Harfana Alwi, usaha ini terus menerus mengalami perkembangan pesat, ia melakukan sedikit perubahan-perubahan pada organisasi usaha ini, dimana perubahan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi calon pembelinya. Yang menjadi trik utama dalam usaha Real Estate ini adalah, mencari lokasi atau sasaran pembangunan yang kurang persaingan dalam lokasi tersebut. Seperti di daerah perkotaan yang padat penduduk, namun kurang persaingan pada lokasi tersebut. Dalam usaha ini, dilakukan di daerah Bone, Bombana, dan Palopo. Maka dari hal tersebut, sehingga lahirlah suatu perusahaan yang besar, yang dikelolah oleh tangan-tangan yang terampil pada bidangnya masing-masing Berikut ini adalah sekilas tentang Perusahaan PT Harfana Halim Indah: Jenis Usaha : Real Estate “Pengadaan Jual Beli Rumah dalam lingkungan suatu Perumahan” Tanggal Berdiri : Tahun 1985 Tempat Berdiri : Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Modal awal: Rp. 500.000,Sumber Modal: Tabungan Sendiri (dari Usaha-usaha sebelumnya seperti Usaha Sebagai Tukang Gigi dan tambahan dari orang Tua) Omset: Rp. 2.000.000.000,-/Bulan Lokasi Usaha: Tersebar di berbagai Provinsi di Pulau Sulawesi seperti Sulawesi Selatan pada umumnya, Sulawei tenggara, dan Sulawesi Tengara. Pusat/Kantor Lokasi Usaha : 1. Jalan Sambaloge Baru Watampone, Kabupaten Bone. 2. Jalan Poros Palopo-Belopa, Kabupaten Palopo.



3. Bombana, Sulawesi Tenggara Nama-nama Perumahan: 1. BTN Harfana halim Indah Permai 2. BTN Harfana halim Indah Lestari 3. BTN Alam Indah Permai 4. BTN Permata Biru Indah Permai 5. BTN Bone Biru Indah Permai 6. Perumnas Tibojong Indah Permai 7. Taman Anggrek Indah Permai 8. Bombana Indah Permai 9. BTN Bombana Harfana Indah Permai 10. Palopo Harfana Indah Permai Proses Jual Beli Rumah Jenis Tipe



36



45



Pembayaran



Biaya pembangunan Biaya Penjualan Biaya pembangunan Biaya Penjualan



Cash (langsung) Rp. 30.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 45.000.000,Rp. 150.000.000,-



Pembayaran dengan Kredit



Rp. 30.000.000,Rp. 150.000.000,Rp. 45.000.000,Rp. 175.000.000,-



Harga yang tertera di atas senantiasa tidak menetap, sewaktu-waktu dapat berubah, seminggu atau sebulan kedepannya harganya pasti akan mengalami perubahan, tergantung hasil dari keputusan rapat yang diadakan secara rutinnya dimana yang menjadi tolok ukurnya adalah perkembangan dalam dunia pasar. 2. Sukanto Tanoto Motto hidup orang sukses ini adalah do the right thing, do the thing right. Do the on right thing maksudnya adalah sebagai suatu pedoman pada pola manajemen, sedangkan Do the thing right memiliki arti sebagai penekanan terhadap pentingnya suatu action (tindakan). Siapa yang menyangka anak seorang pedagang ini mampu berkiprah di jagat bisnis Indonesia. Berkat kerja keras dan ketekunan dalam membangun kerajaan bisnisnya, Raja Garuda Mas International dan PT Inti Indorayon a Utama, beliau berhasil membawa namanya bertengger diurutan pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes Juli 2006. Pentingnya mempunyai motto hidup orang sukses ini menguatkan dirinya dalam menghadapi tantangan hidup sejak beliau masih kecil. Tokoh pengusaha sukses ini adalah anak dari Amin Tanoto. Ia adalah sulung dari tujuh beraudara. Kehidupannya cukup sederhana. Sepulang sekolah, harus membantu sang ayah menjual minyak, peralatan mobil, dan bensin. Di selasela kesibukannya membantu sang ayah berdagang, beliau masih menyempatkan untuk membaca buku kegemarannya yaitu buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia. Disini semangat bisnis sang pengusaha sukses ini semakin tercermin. Tak berpanjang lebar, mari kita simak pemaparan kisah perjalanan beliau sang pengusaha sukses Indonesia ini.



Sukanto Tanoto Sukanto Tanoto (lahir dengan nama Tan Kang Hoo di Belawan, Medan, 25 Desember 1949; umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia adalah CEO Raja Garuda Mas, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Singapura dengan usaha di berbagai bidang, terutamanya kertas dan kelapa sawit. Tanoto dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes pada September 2006, namun pada tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-6 dengan total kekayaan US$ 2,8 miliar Forbes memiliki daftar orang terkaya di seluruh dunia. Dan beberapa orang dari Indonesia mampu masuk ke dalam daftar tersebut termasuk seorang pengusaha yang bernama Sukanto Tanoto. Kesuksesan beliau pun dinilai dari jumlah Dollar Amerika yang sudah beliau hasilkan. Sangat menakjubkan sekali bahwa ada orang Indonesia yang bisa menghasilkan pendapatan yang sangat besar. Hal ini pasti didukung oleh sumber daya manusia yang sangat baik dari pribadi orang tersebut. Beliau memasuki urutan ke 284 pada tahun 2008 karena memiliki kekayaan sebesar US$ 3.8 trilyun. Hal ini sungguh pencapaian yang sangat bagus sekali. Usaha yang telah dan masih akan dijalankan oleh Tanoto sanggup membawanya ke kesuksesan yang lebih tinggi lagi. Sukanto Tanoto adalah orang yang telah menghasilkan trilyunan rupiah dalam menjalankan bisnisnya. Pada awalnya, bisnis yang dilakukan oleh beliau adalah menjadi pemasok dari alat-alat dan barang-barang untuk perusahaan negara Pertamina. Pada awalnya mungkin pekerjaan ini bisa dianggap pekerjaan yang kecil. Namun karena kerja kerasnya telah membuat pekerjaan ini dapat diselesaikannya dengan baik. Sukanto dilahirkan di kota Medan pada tanggal 25 Desember 1949 dan sudah memiliki banyak sekali pengalaman dalam bidang bisnis. Setelah menjadi pemasok untuk perusahaan sebesar Pertamina, beliau merambah ke industry perusahaan. Beliau berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu perusahaan pulp dan kertas di Asia yang masuk ke dalam Bursa Efek New York. Hal tersebut adalah satu pencapaian yang sangat luar biasa sekali. Tidak banyak pengusaha yang mampu menembuskan bisnis mereka ke bursa saham di Amerika Serikat tersebut. Perusahaannya menjadi sangat besar dan mulai merentangkan sayapnya untuk merengkuh bisnis-bisnis lainnya yang masih berhubungan dengan bisnis perusahaannya yang sekrang. Kertas, minyak sawit, konstruksi dan energi adalah beberapa hal yang menjadi bisnis dari beliau pada saat sekarang ini. Pengalaman masa kecil Sukanto Tanoto yang sangat keras ternyata telah memberikan pelajaran yang sungguh luar biasa dan berpengaruh sangat serius kepada keberhasilannya



memimpin beberapa perusahaan miliknya. Kehidupan masa kecil yang diskriminatif terhadap ras yang mengalir ditubuhnya membuatnya bertahan untuk mendapatkan haknya. Perjalanannya sebagai seorang pebisnis pun tidak langsung berada di garis yang paling atas. Beliau memulai semuanya dari karir yang rendah. Namun secara dramatis, beliau mampu bertahan dan bahkan mengambil keuntungan dari krisis yang terjadi di Indonesia. Profil Sukanto Tanoto sangat baik sekali untuk di baca karena akan memberikan inspirasi yang sangat baik untuk perkembangan diri pribadi. Kerja keras yang dilakukan oleh beliau pun mampu membuatnya menjadi salah seorang yang terkaya di dunia. Semua keringat yang dikeluarkan pasti mampu membuat kerja keras beliau menjadi keuntungan yang sangat besar yang terlihat disekitar beliau. (sumber:orangterkayaindonesia.com) Pria yang hobi mendengarkan musik klasik ini terus berekspansi ke dunia bisnis. Tidak hanya dalam negeri, di luar negeri Sukanto ikut memiliki perkebunan kelapa sawit Nasional Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filiphina. Keinginan untuk memajukan bisnis nasional semakin menjadi. Obsesi yang ingin menjadi salah satu pengusaha Indonesia agar mampu bersaing di arena global tampak jelas dari pandangan bsinis Indonesia. Buktinya Juli 2006, Sukanto menduduki orang terkaya nomor wahid di Indonesia. Jauh dibanding tahun sebelumnya. Demikianlah kisah perjalanan pengusaha sukses Indonesia yang dapat saya bagikan kepada para pembaca sekalian, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita dalam menjalankan bisnis kita, jaga terus semangat kewirausahaan, salam sukses selalu! 3. Chairul Tanjung Kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi referensi bagi kita semua. Liku-liku perjuangan dalam mendirikan kerajaan bisnisnya yang sangat menginspirasi para pengusaha lainnya di Indonesia. Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.



Chairul Tanjung Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega. Karier dan kehidupan Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang



menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut. Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anakanak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.



Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis. Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar. Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .



Latar belakang pendidikan Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung. SD Van Lith, Jakarta (1975) SMP Van Lith, Jakarta (1978) SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987) Executive IPPM (MBA; 1993) Pemikiran Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri. Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis. Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung. (Sumber: wikipedia.org) Nah, setelah kita mengetahui sederetan kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini, diharapkan bisa membantu percepatan usaha dan bisnis kita, karena setelah membacanya kita akan semakin bersemangat untuk setidaknya mengambil beberapa sisi positif untuk bisnis kita. Dan terakhir saya berharap bisa membantu para pembaca yang budiman untuk memajukan wirausaha yang ada di Indonesia. Salam sukses selalu! 4. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono Kisah pengusaha sukses di Indonesia yang diangkat pada artikel berikut ini ialah sejarah berdirinya perusahaan taksi yang mempunyai lambang burung berwarna biru tua. Ya taksi yang dimiliki grop ini sudah membanjiri ruas-ruas jalan di kota besar yang ada di Indonesia. Sebut saja kota yang dipadati dengan taksi ini, mulai dari Jakarta, Bali, Bandung, hingga Lombok. Siapa nyana usaha yang berawal dari menjajakan bisnis taksi gelap sekarang berubah menjadi market leader di perbisnisan Indonesia, terutama dibidang transportasi. perjuangan wanita ini boleh dikatakansuper hebat dalam merintis usaha. Gamabaran hidupnya dalam membawa nama Blue Bird agar menjadi nomor satu penuh dengan halangan dan rintangan. Wanita inipun tidak segan-segan melawan unek-unek yang menerpa pilar



usahanya. Saat ini kelompok usaha yang akrab didengar dengan Group Blue Bird ini mempunyai lebih dari puluhan anak perusahaan. Wanita yang satu ini menorehkan kisah pengusaha sukses di Indonesia dengan perjuangannya yang keras. Wanita yang dilahirkan di kota Malang, Jawa Timur tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1923 ini adalah wanita yang memiliki sifat dan karakteryang baik kepada siapa saja. Nama lengkapnya Mutiara Siti Fatimah. Ia mengenyam pendidikan dari SD sampai SMA di kota yang terkenal dengan buah apelnya. Setelah beranjak dewasa, Mutiara memutuskan untuk menikah dengan pria yang bernama Djokosoetono. Untuk lebih jelasnya marilah kita ikuti kisah pengusaha sukses di Indonesia berikut ini.



Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono Kisahnya dimulai dari sebuah bemo, kendaraan umum dengan roda tiga yang belakangan ini makin sulit ditemui. Selanjutnya adalah 13 ribu armada Blue Bird, perusahaan taksi berlogo burung biru yang didirikan oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, kini almarhumah. Burung biru, sejatinya adalah sebuah dongeng di Eropa, yang didengar oleh Mutiara, saat tinggal di Belanda. Dongeng itu bercerita tentang nasihat seekor burung berwarna biru kepada seorang gadis, yang intinya semua keinginan bisa digapai asal si gadis bersedia bekerja keras dan jujur. Dongeng ini begitu membekas pada ibu dua anak dari perkawinannya dengan Prof. Djokosoetono itu, yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan dalam kompleks Universitas Indonesia, tempatnya mengabdi. Dari segi bisnis, kehidupan keluarga Mutiara dimulai saat suaminya meninggal. Satu buah bemo yang dimiliki dan dikemudikan Chandra Soeharto, putra pertamanya, ikut menjadi penopang perekonomian keluarga. Purnomo, adik Chandra yang tidak memiliki surat izin mengemudi, bertugas sebagai asisten alias kondektur. Mutiara mulai masuk ke bisnis taksi setelah dapat hadiah dua mobil dari polisi dan tentara, sebagai jasa atas pengabdian sang suami yang meninggal tahun 1965. Berhubung yang selalu menyopiri adalah Chandra, maka nama yang dikenal pun Chandra Taksi. Izin sebagai perusahaan taksi, diperoleh Mutiara era Gubernur Ali Sadikin (alm) memimpin Jakarta, pada tahun 1971. Sempat tidak diberikan izin lantaran belum berpengalaman, membuat wanita kelahiran Malang, Jawa Timur itu makin kreatif. Para penumpang Chandra Taksi dimintai rekomendasi layanan mereka, kemudian diajukan ke Gubernur. Hasilnya: izin pun keluar. Selamat jalan bemo. Karena setahun setelah Blue Bird berdiri, 25 taksi langsung dioperasikan. Mobil-mobil yang digunakan adalah buah kepercayaan para istri mantan pejuang terhadap Mutiara. Ini, armadanya sudah mencapai 21 ribu taksi. Bisnisnya pun melebar hingga ke angkutan kontainer. Namun yang pasti, tetap konsisten di jalur transportasi darat yang setiap bulan melayani 8,5 juta penumpang. (sumber: plasadana.com) Itulah sebuah kisah pengusaha sukses di Indonesia yang didapat oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Walaupun tanpa kehadiran seorang suami, namun semangat bisnisnya tidak pernah pudar, sekalipun dirinya tidak tahu sama sekali mengenai dunia bisnis. Dengan hanya berbekal keinginan yang kuat untuk menghidupi anaknya, akhirnya ia mampu untuk meraih segala cita-citanya.



Cermin perjalanan seorang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono tampaknya patut dicontoh dan diterapkan dalam menjalankan usaha. Keberhasilan itu semua tak lepas dari kerja keras, optimisme yang yang tinggi, dan kecintaannya terhadap pekerjaan. Teruslah melaju Blue Bird Group agar menjadi perusahaan paling terdepan di garda bisnis transportasi Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah semangat anda, salam sukses luar biasa.



5. Soedarpo Sastrosatomo Kisah orang sukses berwirausaha ini ialah raja Kapal Indonesia. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar PT Samudra Indonesia? Perusahaan yang bergerak yang bergerak di bidang perkapalan ini adalah milik pria berdarah Jawa. kesuksesannya dalam meniti karir di semua bidang cukup piawai ditekuninya. Mulai dari diplomat, pejuang, dan pengusaha. Ia pun memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera pada tahun 1995 sebagai orang yang banyak memberikan sumbangan kepada pelayanan umum. Kisah orang sukses berwirausaha ini dilahirkan ketika bangsa Belanda masih menjajah negara kita, tepatnya pada tanggal 30 Juni 1920. Pria yang dilahirkan di Pangkalan Susu, Sumatera Utara ini adalah buah hati dari Mas Sadeli Sastrosatomo dengan Rd Ngt Sarminah. Anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini ternyata anak seorang guru. Sebelum menginjak Sumatera Utara, awalnya kedua orang tua beliau tinggal di daerah Jatinom dekat Klaten, Jawa Tengah. Namun, ketika kedua orang tuanya sampai di daerah yang terkenal dengan pelabuhan minyak bumi saat itu, lalu mereka berganti baju dengan menekuni profesi sebagai pegawai perusahaan yang menangani penjualan dan penyaluran opium. Untuk lebih jelasnya kisah pengusaha sukses ini, marilah kita ikuti pemaparan kisahnya berikut ini



Soedarpo Sastrosatomo Jarum jam menunjukan angka 10, ketika saya bertemu Mienarsih Soedarpo di sebuah rumah di kawasan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, medio Juli, dua tahun silam. Perempuan usia 84 tahun itu berjalan pelan, diikuti sekretaris pribadinya. Buku setebal 400 halaman yang dipegang sekretarisnya, lantas diberikan kepada saya. Pada sampul, terpampang wajah laki-laki difoto dari arah samping. Judulnya „Bertumbuh Melawan Arus: Soedarpo Sastrosatomo, Suatu Biografi 1920-2001′, ditulis oleh wartawan senior Rosihan Anwar. Mata Mienarsih berkaca-kaca, saat berkisah tentang akhir hayat Soedarpo Sastrosatomo pada 22 Oktober 2007. Sang suami meninggal di usia 84 tahun. “Memang bapak dari dulu tak pernah mementingkan diri sendiri, tetapi betul untuk mementingkan kepentingan republik. Dia ingin kita bisa berdiri dan pandai mengelola sendiri, (menjadi) pribumi. Pada akhir hidupnya, betul betul dia menginsyafi, bahwa (kemerdekaan) ini berkat dan anugerah tuhan. Saya kira



gak ada itu (permintaan mendapat gelar pahlawan). Dia punya prinsip, dia orang sederhana. Tak pernah minta apa-apa,” kenang Mienarsih. Mienarsih bertemu Soedarpo setahun setelah Proklamasi Kemerdekaan. Keduanya bekerja di Kementerian Penerangan dalam Kabinet Sjahrir. ”Kementrian penerangan waktu itu di Jalan Cilacap Jakarta . Tugasnya untuk membantu penerbitan majalah yang bahasa belandanya “Het Inzicht” atau pandangan ke dalam. Jadi saya sebagai sekretaris yang dipimpin Asmaun. Untuk pertama kali saya berhubungan dengan Sudarpo. Sebetulmya saya sudah mendengar Soedarpo dan Soedjatmoko saat mereka menolak digunduli pada zaman Jepang ” jelas Mienarsih. Kesan Rosihan Anwar Wartawan senior Rosihan Anwar adalah salah satu karib Soedarpo. Saya berbincang dengan Rosihan di rumahnya yang asri di bilangan Menteng, di suatu petang. Wartawan tiga zaman itu berkenalan dengan Soedarpo sejak sekolah di AMS atau Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, sekitar akhir 1930-an. Mereka makin sering bertemu ketika Sjahrir memimpin kabinet parlementer pada November 1945. Sebagai bagian dari Kementerian Penerangan, Soedarpo banyak berurusan dengan wartawan asing. ”Dan dia bertugas mengurus wartawan koresponden luar negeri yang akan meliput di Indonesia. Kalau zaman sekarang dia sebagai public relations atau humas. Saya waktu itu bekerja sebagai wartawan surat kabar Merdeka. Saya orang kedua di Merdeka,” jelas Rosihan. Rosihan menilai duet Soedarpo dan Soedjatmoko di Kementerian Penerangan sangat pas. ”Soedjatmoko itu pemikir sedang Soedarpo itu aktivis lapangan. Sehingga muncul image yang baik tentang Indonesia di mata internasional.” Buku biografi dan memoar yang mengupas profil Soedarpo Sastrosatomo dan Mien Soedarpo (Foto: MTBW) Soedarpo dan Diplomasi Republik Saat Republik masih seumur jagung, Soedarpo terlibat berbagai perjuangan diplomasi dalam dan luar negeri. Dia memang tidak terlibat langsung di meja perundingan. Soedarpo lebih banyak ditugaskan Sjahrir sebagai kurir atau penyampai pesan politik kepada SoekarnoHatta. Peneliti sejarah M. Nursyam, menilai Soedarpo Sastrosatomo lebih banyak berjuang di balik layar meja perundingan. “Kalau kita mengukur secara hierarkis, kedudukan para diplomat, Soedarpo memang bukan di depan layar. Tapi dibalik layar. Kalau di depan itu kan Agus Salim, Sjahrir. Kalau diplomat Indonesia yang berperan di Amerika Serikat, ada LN Palar, kemudian Soemitro Djojohadikoesoemo, Soedjatmoko dan baru Soedarpo. Dia menghubungkan orang-orang, informasi dll. Dalam beberapa kasus beliau diminta bolak balik Jakarta-AS. Untuk mengkoordinasikan dan membawa informasi yang penting dalam proses diplomasi, ”papar alumnus Sejarah UGM ini. Dalam biografinya, Soedarpo kepada Rosihan Anwar bercerita tentang perannya dalam Perundingan Linggarjati 1947. Ini adalah sebuah perundingan yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. “Di samping para menteri dalam kabinet Sjahrir yang ditunjuk sebagai delegasi resmi dalam perundingan dengan pihak Belanda, Sjahrir sebagai Perdana Menteri acapkali menugasi beberapa orang yang dekat kepadanya dan kader kader pilihannya guna membantunya secara non formal. Saya ketika itu menjadi kurir politik yang menghubungkan Sjahrir di Jakarta dengan dwitunggal SoekarnoHatta di Yogya. Semua pasal perjanjian yang sedang dibahas oleh kedua delegasi harus diketahui oleh dwitunggal, dikonsultasikan kepada mereka.” Diplomat di Negeri Paman Sam



Dari meja perundingan di tanah air, karir diplomasi Soedarpo berlanjut ke New York, Amerika Serikat. Menurut Rosihan Anwar pada 1948 bersama LN Palar, Soemitro dan Soedjatmoko, Soedarapo ditugaskan di Kedutaan Besar Republik Indonesia. Dia ditunjuk sebagai atase pers. Di negeri Paman Sam, Soedarpo dan Soemitro meminta dukungan pemerintah Amerika atas kedaulatan Indonesia. Sementara LN Palar dan Soedjatmoko mencari dukungan internasional melalui sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa. Agenda sidang membicarakan agresi militer Belanda kedua terhadap Indonesia. Aksi militer Belanda di wilayah Yogyakarta tersebut diklaim sebagai bentuk ketidakberdayaan Indonesia. Dalam sidang itu delegasi Indonesia ingin membuktikan klaim Belanda tak benar adanya. Ini dibuktikan lewat keberhasilan TNI menduduki Yogyakarta selama 6 jam. PBB kemudian mengeluarkan Resolusi 28 Januari 1949 bagi Negara Serikat Indonesia dan Belanda. Salah satu isi resolusi, mengultimatum Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia paling lambat 1 Juli 1950. Atas kesepakatan Palar, Soemitro, Soedjatmoko, dan Soedarpo ditugaskan menemui Soekarno. Soedarpo yang dikenal sebagai kurir politik dipercaya bisa menyampaikan isi resolusi PBB. Soekarno dan Hatta kala itu tengah ditahan Belanda di Pulau Bangka, Sumatera. Perjalanan Soedarpo menemui keduanya tak mudah lantaran Jakarta sudah dikuasai Belanda. Mundur sebagai Diplomat Selanjutnya lewat Perundingan Roem-Royen pada 1949, ibukota negara Republik Indonesia Indonesia kembali ke Yogyakarta dan Soekarno-Hatta dibebaskan dari pengasingan. Setelah persetujuan itu ditandatangaini, Soedarpo ditugaskan kembali ke Kedutaan Besar Indonesia Amerika Serikat. Kali ini Soedarpo menempati pos barunya di Washington dengan Dubes Ali Sastroamidjojo. Namun ia tak lama bertugas . Menjelang 1950 Soedarpo mengajukan permohonan berhenti dari tugas diplomatik. Soedarpo mengaku tak cocok bekerja sama dengan Ali Sastroamidjojo. Setelah meninggalkan dunia diplomat, Soedarpo Sastrosatomo terjun ke bisnis kapal, sampai mendapat julukan Raja Kapal Indonesia. (Fik) (Sumber: http://sejarah.kompasiana.com) Kisah orang sukses berwirausaha ini sekarang perusahaannya Samudera Indonesia Group telah berkibar kencang di dunia perbisnisan Indonesia. Sekarang Samudera Indonesia Group adalah perusahaan transportasi terpadu yang memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang operator kapal niaga baik regional maupun domestik, terminal operator, pergudangan, logistik, transportasi darat, keagenan dan sebagainya. Itulah Gambaran perjalanan sang pengusaha sekaligus diplomat. Ia berusaha gentar dalam menghadapi cobaan yang menerpanya. Hanya kesabaran dan kerja keraslah yang dapat mendorong dirinya berhasil dalam meraih cita-cita. Ketekunan, ulet, pantang menyerah dan kepiawaiannya dalam menekuni bisnis merupakan sikap yang terpancar dari seorang Soedarpo Sastrosatomo dalam meraih kesuksesan.



O



L



E



H



NAMA : ANGKRIS R NUBAN KELAS : X TKBB