20 0 259 KB
MAKALAH QIROTUL QUR’AN HUKUM LAM Disusun Oleh: Atika Fadilah 201103030307
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTANG LAMPUNG 2021
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Qirotul Qu’an Hukum Lam” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara membaca hokum lam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4 A.
Latar Belakang.....................................................................................................4
B.
Rumusan Masalah................................................................................................5
C.
Tujuan...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6 Pengertian dan Cara Baca Hukum Lam....................................................................6 BAB III PENUTUP..........................................................................................................8 A.
Kesimpulan...........................................................................................................8
B.
Daftar Pustaka......................................................................................................8
3
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Al-Qur`an merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Para Ulama
berbeda pendapat dalam menetapkan hukum yang berada dalam al-Qur`an. Perbedaan tersebut salah satunya disebabkan karena berbedanya qira`at dalam membaca al-Qur`an. Perbedaan qira`at dari segi substansi lafadh atau kalimat adakalanya mempengaruhi perbedaan makna pada lafadh atau kalimat tersebut dan adakalanya tidak mempengaruhi makna. Sehingga perbedaan qira`at al-Qur`an dapat berpengaruh terhadap istimbath hukum, namun kadang tidak berpengaruh terhadap istimbath hukum. Jauh sebelum al-Qur`an diturunkan, bangsa Arab terdiri dari berbagai macam kabilah. Secara garis besar mereka terdiri dari dua kelompok. Pertama, mereka yang berada di kawasan pedesaan atau badui yang selalu berpindah dari satu kawasan ke kawasan yang lain untuk mencari penghidupan. Kedua, mereka yang berada di perkotaan. Kelompok pertama banyak terdapat di timur Semenanjung Arabia seperti kabilah Tamim, Qais, Asad, dan lain sebagainya. Sedangkan kelompok kedua terdapat di barat Semenanjung Arabia seperti kabilah-kabilah Hijaziyah yang berada di Mekkah dan Madinah yang mereka itu berada di jalur perdagangan yang ramai. Dua kelompok besar kabilah ini mempunyai dialek(lahjah) yang berbeda. Perbedaan dialek tersebut tentunya sesuai dengan kondisi alam seperti letak geografis dan sosio cultural masingmasing kabilah tersebut. Walaupun demikian mereka tetap mempunyai bahasa 4
nasional (common language) yaitu bahasa Arab Quraisy dalam berkomunikasi, berniaga, mengunjungi ka`bah, dan melakukan interaksi lainnya. Sebagai contoh, kabilah-kabilah dari kelompok pertama banyak menggunakan imâlah, sementara kelompok kedua jarang menggunakannya, tetapi banyak menggunakan harakat fathah. Dalam kondisi seperti itulah al-Qur`an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Perbedaan-perbedaan bacaan ( qira`at ) itu sendiri membawa kepada perbedaan dalam melafalkan al-Qur`an. Perbedaan tersebut tidak dapat dihindari, karena Nabi sendiri telah membenarkan adanya perbedaan dalam pelafalan al-Qur`an. Bahkan Nabi sendiri yang meminta keringanan dari Allah SWT agar meringankan cara membaca alQur`an. Lalu turunlah hadits “ al-Ahruf al-Sab`ah” yang terkenal itu. B.
C.
Rumusan Masalah 1.
Apakah yang dimaksud dengan hukum lam?
2.
Bagaimana cara membaca hukum lam?
Tujuan 1.
Untuk mengetahui mengenai hokum lam.
2.
Untuk mengetahui bagaimana cara membaca hokum lam.
5
BAB II PEMBAHASAN Pengertian dan Cara Baca Hukum Lam Alif lam jalalah yaitu hukum bacaan lam dalam lafadz Allah ( ) هللاdalam AlQur’an . Yang artinya utuk mengagungkan Allah swt . a.
Hukum Bacaan Lam Lam jalalah adalah huruf huruf lam yang terdapat pada lafazh Allah. Lam jalalah cara membacanya dibagi menjadi dua yaitu: 1.
Tafkhim Tafkhim artinya tebal, sehingga suara yang keluar tidak seperti bunyi “a” tetapi mendekati bunyi “o” sedang posisi lidah terangkat sambil menekan suara dengan cukup kuat. Pada saat mengucapkannya mulut seolah penuh dengan suara tersebut. Dan jika didahului huruf yang berharakat fathah atau dhammah seperti. Contoh:
Berada di awal kalimat:
Dalam QS.Al-Ihlas ayat 2 َّ ٱل ُ ص َم ُد ٱهَّلل
Dalam QS.Al-Baqoroh 225 ْالقَيُّو ُم ْال َح ُّي هُ َو إِاَّل إِلَهَ اَل هَّللا
Lafadz jalalah setelah huruf yang berharakat fatha.
Dalam QS. Al- ihlas ayat 1
قُلْ ه َُو هَّللا ُ أَ َح ٌد
6
Lafadz jalalah berada setelah huruf yang berharakat domah.
Dalam QS.Al-Hummazah ayat 6
ُنَا ُر هَّللا ِ ْال ُموقَ َدة1
2. Lam Tarqiq (tipis), lam tarqiq cara membacanya dibagi menjadi dua yaitu: Dalam perkataan (( هللاharus dibaca tipis jika didahului huruf yang berharokat kasroh. Contoh:
ِ بِس ِْم هّللا
“BISMILLAHI”2
1
Tajwid Pengarang KH. Imam Zarkasyi, Qa’idah bagaimana mestinya membaca Al Qur’an untuk pelajaran permulaan, Diterbitkan oleh TRIMURTI PRESS Gontor Ponorogo 2 Saeruddin, A. Shomad Robith, op.cit, hlm. 77.
7
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Tajwid adalah ilmu untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Setiap huruf Arab memiliki Makhraj (titik keluar atau artikulasi dari mana asalnya) dan Sifaat (atribut atau karakteristik). Dalam makalah kali ini saya menyoroti tentang bagaimana cara membaca hukum lam. B.
Daftar Pustaka
Saeruddin, A. Shomad Robith, op.cit, hlm. 77. Tajwid Pengarang KH. Imam Zarkasyi, Qa’idah bagaimana mestinya membaca Al Qur’an untuk pelajaran permulaan, Diterbitkan oleh TRIMURTI PRESS Gontor Ponorogo
8