Icra Igd [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Jl. Dr. Soetomo No. 62 Tel. (0358) 321818, 326474, 326652, 328429 Fax. (0358) 325003 NGANJUK 64415 REKOMENDASI ICRA RUANG INTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK NO: 445/



/ 411.801/PPI/2019



1. Pendahuluan Infection Control Risk Assessment (ICRA)renovasi di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk adalah suatu proses kegiatan penilaian risiko pengendalian infeksi



yang dilakukan dalam melaksanakan



Pembuatan Gedung Ponek di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk guna untuk mengontrol, mencegah atau meminimalkan dampak proyek. Dampak



dari



renovasi



berisiko



sangat



besar



bahkan



bisa



menyebabkan kematian . Salah satunya adalah ada debu plafon/tanah yang akan menyebarkan infeksi melalui udara. 2. Tujuan 2.1. Tujuan Umum Mencegah dan meminimalkan infeksi akibat dampak dari pembangunan ruang Instalasi Gawat Darurat 2.2. Tujuan Khusus 1. Mencegah dan menguranggi infeksi terhadap pasien 2. Mencegah dan mengguranggi infeksi terhadap keluarga 3.Mencegah dan menggurangi infeksi terhadap pengunjung 4. Mencegah dan menguranggi infeksi terhadap karyawan dan pekerja



3. Identifikasi tipe Bangunan Tipe kegiatan renovasi Tipe A



PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM Termasuk namun tidak terbatas pada : 



Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m2)







Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan)







Instalansi penutup dinding







Pekerjaan listrik, pekerjaan pipa saluran air yang ringan







Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.



Tipe B



SKALA



KECIL,



KEGIATAN



JANGKA



PENDEK,



YANG



MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, instalasi pemasangan kabel telepon dan komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau langit-langit di mana migrasi debu dapat dikendalikan Tipe C



KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG ATAU TINGAKT TINGGI Termasuk, tetapi tidak terbatas pada : 



Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau rakitan







Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding



Tipe D







Pengangkatan lapisan lantai /wallpaper, plafon, dan casework







Kontruksi dinding baru







Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon







Kegiatan perkabelan yang banyak



PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penghancuran berat, penghapusan sistem plafon yang lengkap, dan kontruksi baru.



4. Indentifikasi Ruangan yang berdampak IDENTIFIKASI



PENGENDALIAN



RISIKO



INFEKSI



BERDASARKAN



LOKASI KELOMPOK 1



KELOMPOK 2



KELOMPOK 3



KELOMPOK 4



RENDAH



SEDANG



TINGGI



SANGAT TINGGI



- Area kantor - Tanpa pasien/ area resiko



- Perawatan pasien



- UGD



- Unit Onkologi



dan tidak tercakup



- Radilogy



- Terapi Radiasi



dalam Grup 3 atau 4



- Recovery Rooms



- Area klinis



- Ruang



- Chemo Infusion



rendah yang



- Laundry



tidak terdaftar



- Cafeteria



dimanapun



- Dietary - Manajemen Material - PT/OT/Speech



maternitas/VK - High Dependency Unit - Kamar bayi



- Transplant - Pharmacy Admixture – Ruang bersih



- Penerimaan/Pemula ngan - MRI



- Pediatrik



- Kamar Operasi



- Lap Microbiologi



- Departemen Proses Sterilisasi



- Unit sub-akut jangka panjang



- Obat-obatan nuklir - Echocardiography



- Farmasi



- Laboratorium tidak



- Dialisis



- Kateterisasi Jantung - Kamar prosedur



spesifik seperti Grup



- Endoskopi



invasif pasien rawat



3



- Area



jalan



- Koridor Umum (yang



- Area Anastessi &



Bronchoskopi



dilewati pasien,



pompa jantung - Newborn Intensive



suplai, dan linen)



Care Unit (NICU) - Semua Intensive Care Unit



4. Matrik Kontruksi LEVEL RESIKO AKTIFITAS



TIPE A



TIPE B



TIPE C



TIPE D



Kelas 1



Kelas II



Kelas II



Kelas III/IV



Kelas 1



Kelas II



Kelas II



Kelas IV



Kelas 1



Kelas II



Kelas III/IV



Kelas IV



Kelas II



Kelas III/IV



Kelas III/IV



Kelas IV



KONSTRUKSI GRUP 1 (kel risiko rendah) GRUP 2 (kel risiko medium) GRUP 3 (kel risiko tinggi) GRUP 4 (kel risiko tertinggi



6. Rekomendasi PRA



1.Pasang pelindung setinggi lantai dua Bougenville



KONTRUKSI 2.Melakukan Swab Udara IGD(R.isolasi,R Ponek) sebelum melakukan pembangunan 3.Menyediakan kamar mandi, wc untuk pekerja 4.Menyediakan ruang anteroom( digunakan untuk ganti pakaian dan penggunaan Alat pelindung diri sebelum dan setelah Bekerja ) 5.Mendapatkan ijin pengendalian infeksi sebelum kontruksi dimulai



1. Memaang Pelindung debu setinggi lantai dan ruang bougenville untuk menggurangi debu dari area proyek 2. Lengkapi kontruksi barier sebelum kontruksi dinilai 3. menggunakan ruang Anteroom sesuai dengan fungsinya digunakan untuk ganti pakaian dan penggunaan Alat pelindung diri sebelum dan setelah Bekerja ) 4. Setelah selasi bekerja maka para pekerja harus mengganti baju dan meninggalkan baju dan APD diruang anteerom dan kemudian SELAMA



pulang dengan baju yang berbeda



kONTRUKSI 5. Segel lubang, pipa, saluran atau tusukan untuk mencegah migrasi debu 6. Letakkan keset di pintu masuk dan dan keluar area kontruksi 7. Buang material barier dengan hati- hati untuk memnimalkan penyebaran debu dan kotoran dan debris yang terkait dengan kontruksi dan melalui jalur tertentu. 8. Basahi terlebih dahulu limbah kontruksi sebelum di pindahkan ke wadah tertutup 9. Sisa material dibuang dalam keadaan tertutup rapat untuk mencegah penyebaran debu 10. Semua kontuksi mayor yang mendapat ijin dan mengisi form ICRA akan diAkses 11. semua personil saat memasuki area proyek harus menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai 1.Tutup limbah industri sebelum dipindahkan ke wadah tertutup 2.Jangan singkirkan penghalang debu dari atas area kontruksi sampai ada petugas yang berwenang SETELAH KONTRUKSI



3.Pindahkan



material



dengan



hati



hati



untuk



meminimalakan



penyebaran debu dan kotoran terkait kontriksi 4. Pel basah saat petugas meninggalkan tempat 5.Bersihkan permukaan kontruksi dengan desinfektan 6.Setelah pembagunan selesai dilakukan pemeriksaan Swab udara diruang Ponek



Demikian rekomendasi dan saran dari komite Pencegahan dan Pengedalian Infeksi dan bisa digunakan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan gedung Pelayanan obstetric neonatal komperhansif tas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



Nganjuk,



2019



KETUA KOMITE PPI



KOMITE K3RS



dr. Erawati Armayani, Sp. PK



dr. Cyntia Feriani



NIP. 19760620 200604 2 021



KEPALA IPS RS



NIP. 19610211 198703 2003



KEPALA INSTALASI PENYEHATAN LINGKUNGAN



Hartoyo,SST. NIP.19670828 198803 1 005



Endah S,Amd. KL NIP. 19721204 199503 2 001



LAMPIRAN I PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Jl. Dr. Soetomo No. 62 Tel. (0358) 321818, 326474, 326652, 328429 Fax. (0358) 325003 NGANJUK 64415 IJIN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI KONTRUKSI BANGUNAN RUANG IINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Konsultan Perencanaan : No Izin : Lokasi Konstruksi :



Tanggal Mulai Proyek :



Pimpinan Proyek:



Perkiraan Durasi :



No Telp Pimpinan Proyek:



Tanggal Izin Kadaluarsa :



Kontraktor Kerja: No Telp. Kontraktor : Supervisor : KELOMPOK RISIKO YA



TIDAK



AKTIVITAS KONSTRUKSI



YA



TIDAK



PENGENDALIAN INFEKSI



TIPE A : Inspeksi, aktivitas



KELOMPOK 1 :



non invasif



Risiko Rendah



TIPE B : Skala kecil, durasi



KELOMPOK 2 :



singkat, tingkat sedang



Risiko Sedang



sampai tinggi TIPE C : Aktivitas



GROUP 3 :



menghasilkan debu tingkat



Risiko Medium/Tinggi



sedang sampai tinggi, memerlukan lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian TIPE D : Durasi lama dan



GROUP 4 :



aktivitas kontruksi



Risiko Paling Tinggi



membutuhkan shift kerja yang berturutan KELAS I



1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi kontruksi 2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin 3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang



KELAS II



1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke



atmosfer 2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan 3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban 4. Tutup dan segel ventilasi udara 5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan 6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja 8. Tempatkan keset dipintu masuk dan keluar area kerja 9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti semula saat kerja selesai KELAS III



1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum kontruksi dimulai



Tanggal



2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya



Paraf



pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum kontruksi dimulai 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan 6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA 7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan 8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan kontruksi 9. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 10. Tutupi tempat sampah atua troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya 11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan



KELAS IV



1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum kontruksi dimulai



Tanggal



2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya



Paraf



pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum kontruksi dimulai 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 5. Buatlah ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil



untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja 6. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu 7. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan 8. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA 9. Pel basah dengan pembersih/disinfektan 10. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan kontruksi 11. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 12. Tutupi tempat sampah atua troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya 13. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan Persyaratan Tambahan :



Izin diminta oleh :



Izin disahkan oleh :



1.



(



)



2.



(



)



3.



(



) (



4. Tanggal :



(



) Tanggal :



Pengecualian /tambahan terhadap izin ini tercantum pada memorandum yang dilampirkan.



)



LAMPIRAN 2 PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Jl. Dr. Soetomo No. 62 Tel. (0358) 321818, 326474, 326652, 328429 Fax. (0358) 325003 NGANJUK 64415 Checklist Pra –Kontruksi Tanggal/Waktu Survey Area Proyek A. Pengendalian Infeksi Melakukan edukasi kepada manajer, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang resiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi 1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan berbahaya, definisi kode darurat, dan dokumentasi yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada karyawan 2) Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya 3) Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara 4) Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barriers) terhadap pencegahan kelaurnya partikul udara 5) Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi 6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan kerja 7) Evaluasi rencanan pembersihan dan pengendalian 8) Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas 9) Pengkajian pembatasan/larangan untuk kegiatan konstruksi/ pembongkaran dengan kontraktor 10)Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik 11)Terdapat unit filtrasi HEPA di daerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi dengan baik 12)Memasang pelindung lebih tinggi dari gedung sekitar



13)Kultur ruang Ponek 14)Matras rekat yang tersedia di lokasi 15) Dibuatkan Anteroom ( ada washtafel, tempat Alat Pelindung Diri) 16) Disiapkan Kamar mandi dan WC untuk pekerja 17) Memberikan Edakusi kepada semua karyawan cuci tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri. 18)Menepatkan Alat Pelidung diri dan menganti baju saat pulang dan mau bekerja.



Ka. IPSRS



Tanggal,



Ka. KPPI



Tanggal,



Kontraktor



Tanggal,



Petugas K3



Tanggal,



LAMPIRAN 3 PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Jl. Dr. Soetomo No. 62 Tel. (0358) 321818, 326474, 326652, 328429 Fax. (0358) 325003 NGANJUK 64415 FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONTRUKSI BANGUNAN Area Renovasi



:



Tanggal pemantauan



:



KELAS IV NO 1



KEGIATAN



YA



Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk



mencegah



kontaminasi



sistem



saluran 2



Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode kontrol kubus (menutup area kerja dengan



plastik



dan



menyegel



dengan



vakum HEPA untuk menyedot debu keluar) sebelum kontruksi dimulai 3



Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja dengan menggunakan unit menyaringan udara HEPA



4



Menyegel lubang, pipa, dan saluran



5



Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel



untuk



sehingga



melewati



mereka



menggunakan



vacuum



ruangan



dapat cleaner



ini



disedot HEPA



sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai pakaian kerja yang dilepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja 6



Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk memakai Alat Pelindung Diri(APD) harus diganti setiap kali kelaur dari area kerja.



TIDAK



KETERANGAN



Ka. IPSRS



Tanggal,



Petugas K3RS



Tanggal,



Ka.KPPIRS



Kontraktor -----------------------------------



Tanggal,



Tanggal,



-----------------------------



LAMPIRAN 4 PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK Jl. Dr. Soetomo No. 62 Tel. (0358) 321818, 326474, 326652, 28429 Fax. (0358) 325003 NGANJUK 64415 Checklist Post –Kontruksi Tanggal/Waktu Survey Facility Engineer Area Proyek



KEGIATAN A. Penyelesaian Proyek 1) Pembilasan sistem air utama untuk membersihkan debu pada pipa 2) Pembersihan zona konstruksi sebelum memindahkan barrier konstruksi 3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan pembersihan 4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai kebutuhan 5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi terutama di daerah perawatan khusus 6) Bersihkan atau ganti filter HVAC sesuai prosedur penahanan debu yang tepat 7) Pindahkan barrier dan bersihkan daerah dari semua debu yang dihasilkan selama pekerjaan proyek 8) Pastikan bahwa keseimbangan tekanan udara di ruang Ponek dan lingkungan sekitarnya dapat dicapai sebelum ruangan digunakan ( pemeriksaan Swab Udara di Ponek ) 9) Kondisi ruang sesuai indikasi terutama di ruang Ponek dan lingkungan sekitarnya. Pastikan bahwa spesifikasi teknis sesuai yang disyaratkan B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik? 1) Alarm kebakaran-lepaskan penutup detektor & lakukan pengujian dari panel kontrol 2) Sprinkler/Penyemprot air-terhubung ke saluran utama dan bertekanan cukup 3) Listrik-pengujian switch/tombol dan pengontrolan



YA



TGL



Ket



4) Sumber air buka, dan cek suhu 5) Gas Medis 6) Limbah- yang mengakibatkan sumbatan 7) HVAC-pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan, uji keseimbagnan tekanan C. Lingkungan 1) Bersihkan puing-puing, peralatan, perlengkapan & bahanbahan bangunan 2) Vacuum & bersihkan permukaan di semua area konstruksi untuk menghilangakan debu D. Isolation barrier 1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan HEPA, atau diberi uap air sebelum dibongkar 2) Pelindung harus dipindahkan dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran & puing-puing E. Pengendalian infeksi Tinjau indikasi untuk melakkukan kultur lingkungan dengan ( Swab Udara Ruang Ponek baru ) Periksa daerah konstruksi setelah pembersihan akhir dan menyetujui penggunaanya F. Keamanan Kebakaran Tersedianya peralatan pemadam kebakaran G. Keselaman jiwa Kegiatan 1) Pintu keluar & rute ke UGD dibuat kembali 2) Penempatan tanda pintu keluar dengan tepat



Ka. IPSRS



Tanggal,



Petugas K3



Tanggal,



Ka.KPPIRS Kontraktor



Tanggal, Tanggal,