Fmea Icra Infus Pasien Igd [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FMEA ICRA RUMAH SAKIT dr. SITANALA TANGERANG



Langkah 1.Pemilihan topic diambil dari skor ICRA table tertinggi



NO



IKRA



RUANGAN



1 2



InfusPasien Terpajan darah pasien yang sedang dioperasi pada Dokter dan perawat Pengantian linen pasien Menolong pasien partus Terkena cipratan cairan tubuh pasien atau tertusuk benda tajam bekas pasien saat mengambil sample



IGD Instalasi Kamar bedah



SKOR RATE RISIKO 20 16



Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Inap Instalasi Laboratorium



16 16 16



3 4 5



Kesimpulan :Topik yang dipilih adalah skor risiko yang tertinggi yaitu infus pasien di IGD



KATAGORI RISIKO HIGH HIGH HIGH HIGH HIGH



Langkah 2. Pembentukan Tim Ketua



: YudiNovian Skep Ners



Sekretaris : Karyawati br pinem S.kep.Ners Anggota



: dr. Agung Ns. Nining Rusmianingsih. S.Kep. M.Kep Darmi Amk Rista sembiring .SKep. Ners Anjar jatnika Amk



Langkah 3A A



B



C



D



E



F



G



H



I



Perawatmenyiapkanalkesdan pasien



Perawatmelaku kan HH



Memil ih area insers i



Perawatmelaku kan HH



Memak ai APD



Melakukandesinf eksi area insisi



Melakukanins ersi



Tehnikbalutani nfus



Perawatan, pemberiancairani nfus



Sub Alur Proses



1. Penyiap an standar dan cairan infus 2. Memilih IV line cateter sesuai ukuran dan kebutuh an 3. Menyia pkan perlak, plester, gunting, bengko k,sarun g tangan bersih, kasa steril, swab alkohol dan tourniqu et



1. Tidak menggunak an perhiasan di tangan 2. Melakukan HH dengan 6 langkah kebersihan tangan dengan melaksanak an 5 moment



1. Gunakan vena – vena dustal terlebih dahulu 2. Gunakan lengan pasien yang tidak dominan 3. Pilih venavena diatas area flexi 4. Pilih vena yang cukup besar untuk aliran darah adekuat ke dalam kateter 5. Pilih lokasi yang tidak mempeng aruhi pembedah an atau prosedur –



1. Tidak menggun akan perhiasan di tangan 2. Melakuka n HH dengan 6 langkah kebersiha n tangan dengan melaksan akan 5 moment



1. Gunakan handscoe n bersih untuk pemasan gan daerah perifer 2. Gunakan handscoe n steril untuk pemasan gan vena sentral



1. Bersihka n area kulit disekitar insersi dengan menggun akan alkohol 70 %



1. Rendahk an jarum sampai hampir sejajar dengan kulit



2. Arahkan cateter untuk 2. Lakukan menemb swab us sisi dengan samping teknik vena melingkar sampai dari area terlihat tengah aliran keluar balik darah 3. Biarkan mengerin 3. Dorong g kateter sebelum ke dalam dilakukan vena kira penusuk – kira ¼ an / - ½ inci insersi sebelum kateter melepas kan sylet 4. Jangan menyent 4. Lepaska uh n daerah torniquet insersi dan tarik



1. pasang balutan steril dengan transpara n dresing 2. tulis label dresing meliputi : tgl, jam, ukuran kateter dan insial / nama pemasan g 3. lakukan teknik fiksasi sesuai dengan SPO



1. ganti transpara n dresing bila lepas, basah, longgar atau kotor. 2. Hindari sentuhan yang mengkon taminasi lokasi kateter saat menggan ti perban 3. Ganti selang IV, termasuk piggybac k dan stopcock dengan interval yang tidak kurang dari 72



prosedur yang akan dilaksanak an



setelah didesinfe ksi



stylet



jam. 4. Ganti selang dalam 24 jam jika dipakai memasu kkan darah dan kompone n darah atau emulsi lemak 5. Bersihka n port injeksi dengan alkohol 70% sebelum mengaks es sistem 6. Campurk an seluruh cairan parenter al dengan menggun



akan teknik aseptik 7. Tidak memberi kan cairan pekat melalui infus vena perifer



Memilih IV line cateter sesuai ukuran dan kebutuhan



Pilih vena- vena diatas area fleksi



Melakukan HH dengan 6 langkah kebersihan tangan dengan melaksanakan 5 moment



Insersi sering di area dekat/dibawah area fleksi



Tidak melakukan kebersihan tangan sebelum menyentuh pasien dan memakai handscoen



Lakukan swab dengan teknik melingkar dari area tengah keluar



Jangan menyentuh daerah insersi setelah didesinfeksi



Ganti transparan dresing bila lepas, basah, longgar atau kotor.



Gantiselang IV, termasuk piggyback dan stopcock dengan interval yang tidakkurangdari 72



Sering menyentuh daerah insersi setelah didesinfeksi



1. Tidak digantinya transparan dresing saat basah 2. Kadang tidak menggunakan transparant dresing 3. Ketidakpahama n penggunaan teknik transparant dresing



Tidak mengganti selang IV line termasuk piggy back dan stopcok setelah 72 jam



Modus kegagalan



Kadang Terjadi kesalahan pemilihan ukuran IV line



Langkah 4 analisa modus kegagalan



Tidak melakukan teknik melingkar pada saat desinfeksi



FORMULIR FMEA 1: JUDUL N Tahapan o proses



1



Modus kegagalan



Dampakdari modus kegagalan



Kepar ahand arida mpak



Penyebabpote nsialdari modus kegagalan (5 whys)



Frek uens idari dam pak



Det eksi dari mod us keg agal an



RPN



Rank



5 whys peny ebab pote nsial



Rencanakegi atan (berdasarak arpenyebab)



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



Pecahnya pembuluh darah



4



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



5



3



60



Program pelatihan pemasangan infus



Kadang Terjadi kesalahan pemilihan ukuran IV line



1



Memilih IV line cateter sesuai ukuran dan kebutuhan



2



Pilih venavena diatas area fleksi



Insersi sering di area dekat/dibawah area fleksi



Mudah terjadinya peradangan



4



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



5



3



60



Program pelatihan pemasangan infus



3



Melakukan HH dengan 6 langkah kebersihan tangan dengan melaksanaka n 5 moment



Tidak melakukan kebersihan tangan sebelum menyentuh pasien dan memakai handscoen



Terjadi kolonisasi



3



Kurangnya kesadaran pentingnya HH



5



3



45



Monev kepatuhan HH



4



Lakukan swab dengan teknik melingkar dari area tengah keluar



Tidak melakukan teknik melingkar pada saat desinfeksi



Kontaminasi area insersi



4



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



5



3



60



Program pelatihan pemasangan infus



5



Jangan menyentuh daerah insersi setelah didesinfeksi



Sering menyentuh daerah insersi setelah didesinfeksi



Kontaminasi area insersi



5



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



5



5



125



Program pelatihan pemasangan infus



6



Ganti transparan dresing bila lepas, basah, longgar atau kotor.



Tidak digantinya transparan dresing saat basah



Kontaminasi area insersi



5



Belumada SPO perawataninfus



5



3



75



Penyusunan SPO perawataninf us



Kadang tidak menggunakan transparan dresing



Kontaminasi area insersi



3



Sosialisasidan testing SPO pemasanganinf us



5



2



30



Testing SPO pemasangani nfus



Ketidakpaham an penggunaan teknik transparant dresing



Kesalahan tehnik balutan



3



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



4



3



36



Program pelatihan pemasangan infus



7



Ganti selang IV, termasuk piggyback dan stopcock dengan interval yang tidak kurang dari 72



Tidak memberikan cairan pekat melalui infus vena perifer



Mudah terjadinya peradangan (plebitis)



5



Belum ada panduan rekonstitusi cairan pekat



5



3



75



Pengajuanpe ngajuan house training.



FORMULIR FMEA 2



N o



Rencana kegiatan (berdasa rakarma salah)



Modus kegagalan



Dampakda ri modus kegagalan



Keparaha ndaridam pak



Penyebabpo tensialdari modus kegagalan (5 whys)



Frekue nsidari dampa k



Deteks idari modus kegaga lan



RP N



% penur uana n RPN



Ra nk



PIC



Deadli ne



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



1



Penyusu nan panduan rekonstit usi cairan pekat



Belum ada panduan rekonstitusi cairan pekat



Tidak ada keseragam an pemberian cairan pekat



4



Tidakdibuatn ya panduan rekonstitusi cairan pekat



5



3



60



100%



1



Farmasi



April 2019



2



Testing pemasan gan infus



Kadang Terjadi kesalahan pemilihan ukuran IV line



Pecahnya pembuluh darah



4



Tidak menjadi prioritas program pelatihan



5



100



60%



4



Diklat



3



Monev kepatuha n HH



ketidakpatuha n



Kontamina sisilang



4



Kurangnyape ngetahuan



3



36



76%



3



PPI



5



3



4



Penyusu nan SPO perawata ninfus



Belumada SPO perawataninfu s



Tidak ada keseragam an perawatani nfus



4



Tidakdisusun SPO perawataninf us



4



3



60



100%



2



KomiteKe perawatan



5



Sosialisa siSPO pemasan ganinfus



SPO pemasangani nfustidakrelev an



Tidak ada keseragam an pemasanga ninfus



4



Tidakdirevisip enyusunan SPO perawataninf us



5



4



80



65%



2



KomiteKe perawatan



6



Pengajua nin House traningpe masanga ninfus



Belumseluruh perawatanme ndapatpelatih an



Perawatbel ummahirm elakukantin dakaninfus



4



Tidakadapen gusulan in house traning



5



3



60



85%



2



KomiteKe perawatan



Langkah 5. Rancang Ulang



NO 1 2 3 4 5



PROSES LAMA



RANCANG ULANG



Pilih vena- vena diatas area fleksi Lakukan swab dengan teknik melingkar dari area tengah keluar Jangan menyentuh daerah insersi setelah didesinfeksi Ganti transparan dresing bila lepas, basah, longgar atau kotor Melakukan HH dengan 6 langkah kebersihan tangan dengan melaksanakan 5 moment



Testing SPO pemasangan infus Sosialisasi SPO pengawasan infus Monitoring pemasangan infus Monitoring mpengawasan infus Monev kepatuhan HH



Langkah 6: Rekomendasi PDCA Rancang Ulang0



PDCA PLAN



KEGIATAN Sosialisasi SPO pengawasan infus (lakukan sosialisasi kepada petugas IGD)



TANGGAL PENYELESAIAN PIC 23 – 29 Maret 2019 Ka. Ruangan IGD



Testing SPO pemasangan infus (lakukan testing SPO terhadap petugas IGD yang melakukan pemasangan infus)



Januari - maret Ka. Ruangan IGD



Monitoring pemasangan infus (lakukan monitoring petugas terhadap pemasangan infus pasien di IGD) DO



Ka. Ruangan IGD



Dilaksanakan coaching pemasangan infus (Pendampingan oleh Supervisor IGD)



Ka. Bidang Keperawatan



Dilaksanakan monitoring terhadap petugas yang melakukan pengawasan infus (oleh kepala ruangan). CHECK



Monitoring dan evaluasi kepatuhan Hand Higyne



ACTION Teguran kepada perawat yang tidak patuh oleh Ka. instalasi IGD



Ka. Bidang Keperawatan 1 – 13 April 2-2019



PPI dan Ka. IGD dr. Agung Nugraha