Identifikasi Pra Konstruksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3.1 Identifikasi Pra Konstruksi/ Renovasi 1. Lakukan inspeksi pada area rencana konstruksi/ renovasi 2. Tentukan tipe kegiatan konstruksi/ renovasi Tipe A



PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM Termasuk namun tidak terbatas pada:  Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual ( terbatas untuk 1 ubin per 5m2);  pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);  Instalansi penutup dinding  Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;  Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.



Tipe B



SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, instalasi pemasangan kabel telepon dan komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau langit-langit di mana migrasi debu dapat dikendalikan.



Tipe C



KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG ATAU TINGKAT TINGGI Termasuk, tetapitidak terbatas pada:  Pembongkaranatau pengangkatankomponen bangunan built-inatau rakitan,  Pengamplasan dindinguntuk mengecatataumemasang lapisan dinding,  Pengangkatanlapisan lantai/wallpaper, plafon, dancasework  Konstruksidinding baru,  Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon  Kegiatan perkabelan yang banyak.



Tipe D PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penghancuran berat, penghapusan sistem plafon yang lengkap, dan konstruksi baru.



3. Identifikasi pengendalian resiko infeksi berdasarkan lokasi KELOMPOK 1 RENDAH - Area kantor



KELOMPOK 2 SEDANG - Perawatan pasien dan



KELOMPOK 3 SEDANG TINGGI - UGD



KELOMPOK 4 TINGGI - Unit Onkologi



- Tanpa pasien/ area resiko rendah yang tidak terdaftar dimanapun



tidak tercakup dalam Grup 3 atau 4 - Laundry - Cafeteria - Dietary - Manajemen Material - PT/OT/Speech Penerimaan/Pemulangan - MRI - Obat-obatan nuklir - Echocardiography - Laboratorium tidak spesifik seperti Grup 3 - Koridor Umum (yang dilewati pasien, suplai, dan linen)



- Radiology - Recovery Rooms - Ruang Maternitas / VK - High Dependency Unit - Kamar bayi - Pediatrik - Lab Microbiologi - Unit sub-akut jangka panjang - Farmasi - Dialisis - Endoskopi - Area Bronchoskopi



- Terapi Radiasi - Area klinis - Chemo Infusion - Transplant - Pharmacy Admixture Ruang bersih - Kamar Operasi - Departemen Proses Sterilisasi - Kateterisasi Jantung - Kamar prosedur invasif pasien rawat jalan - Area Anastessi & pompa jantung - Newborn Intensive Care Unit (NICU) - Semua Intensive Care Unit



4. Tarik dan terapkan pada matriks aktifitas konstruksi LEVEL RESIKO AKTIFITAS KONSTRUKSI GRUP 1



TIPE A



TIPE B



TIPE C



TIPE D



Kelas I



Kelas II



Kelas II



Kelas III/IV



GRUP 2



Kelas I



Kelas II



Kelas II



Kelas IV



GRUP 3



Kelas I



Kelas II



Kelas III/IV



Kelas IV



GRUP 4



Kelas II



Kelas III/IV



Kelas III/IV



Kelas IV



5. Lakukan pencegahan resiko infeksi dengan pedoman pencegahan infeksi control di bawah ini : KELAS I



 Melaksanakan



pekerjaandengan



metodeyang



meminimalkandebudari



konstruksi.  Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visualsesegera mungkin.



lokasi



KELAS II



 Menyediakan saranaaktif untukmencegah debuterbang ke dalam atmosfer.  Segelpintuyang tidak terpakaidengan lakban.  Tempatkansampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelumdipindahkan.



 Pel basah dan/atau vakumdengan alat vacuum dengan filter HEPA.  Tempatkankesetdi



pintu



masukdan



keluardariarea



kerja,



dandiganti



atau



dibersihkanketika sudah tidak efektif.  Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.  Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek. KELAS III



 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegahkontaminasisistem saluran.  Lengkapi semuabarierkonstruksi sebelumkonstruksi dimulai.  Pertahankan tekanan udaranegatif di lokasi kerjamenggunakan unitventilasidengan filter HEPA ataumetode lainuntuk mempertahankantekanan negatif. Keamanan publikakanmemonitor tekananudara.  Janganmenghilangkan barierdariarea kerjasampai proyekselesaidibersihkan secara menyeluruh.  Pelbasahatau vakumdua kaliper8jampada kegiatan konstruksi, atau sebagaimana diharuskan untuk meminimalkanpelacakan.  Buangmaterial barier denganhati-hatiuntuk meminimalkanpenyebarankotoran dandebrisyang terkait dengankonstruksi.Material barierharus diseka basah, divacum dengan HEPA atau disemprot air sebelumdibuang.  Tempatkansampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelumdipindahkan  Tempatkankesetdi pintu masukdan keluardariarea kerja, dandiganti atau



dibersihkanketika sudah tidak efektif.  Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek. KELAS IV



 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegahkontaminasisistem saluran.  Lengkapi semuabarierkonstruksi sebelumkonstruksi dimulai.  Pertahankan tekanan udaranegatif di lokasi kerjamenggunakan unitventilasidengan filter HEPA ataumetode lainuntuk mempertahankantekanan negatif. Keselamatan



publikakanmemonitor tekananudara.  Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk mencegah migrasi debu



 Buat ruang serambi/anteroomdan pastikansemua personiluntuk melewatiruangan ini.Pelbasah atau vacuum dengan HEPA setiap hari.  Selamapembongkaran, untuk kerja yang menghasilkan debu atau pekerjaandi langit-langit, sepatusekali pakai dan bajuharus dipakaidandibuang diSerambi/anteroom ketika meninggalkanarea kerja.  Janganmenghilangkan barierdariarea kerjasampai proyekselesaidibersihkan secara



menyeluruh.  Buangmaterial barier denganhati-hatiuntuk meminimalkanpenyebarankotoran



dandebrisyang terkait dengankonstruksi  Material barierharus diseka, divacum dengan HEPA atau disemprot air



sebelumdibuang.  Tempatkansampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelumdipindahkan  Tempatkankesetdi pintu masukdan keluardariarea kerja, dandiganti atau



dibersihkanketika sudah tidak efektif.  Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan menyapu dan membersihkan debris setiap hari.  Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan setelah proyek selesai.  Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA seletah proyek  Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.



6. Apabila kepala proyek/ petugas renovasi bersedia menjalankan langkah – langkah diatas brikan izin untuk melakukan konstruksi/ renovasi dan minta persetujuan direktur dengan formulir di bawah ini :



Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi No Izin: Lokasi Konstruksi: Koordinator Proyek: Kontraktor Kerja Supervisor: YA



TIDAK



Tanggal Mulai Proyek: Perkiraan Durasi: Tanggal Izin Kadaluarsa: Telepon: AKTIVITAS KONSTRUKSI



YA



TIDAK



KELOMPOK RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI



V



KELAS I



TIPE A: Inspeksi, aktivitas noninvasif TIPE B: Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi



KELOMPOK 1: Risiko Rendah KELOMPOK 2: Risiko Sedang



TIPE C: Aktivitas menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, memerlukan lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian



GROUP 3: Risiko Medium / Tinggi



TIPE D: Durasi lama dan aktivitas V GROUP 4: Risiko Paling konstruksi membutuhkan shift kerja Tinggi yang berturutan. 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. 2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin. 3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang.



KELAS II



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



KELAS III



1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai. 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran. 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai. 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA. 5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan. 6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA. 7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan. 8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi. 9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. 10. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya. 11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.



Tanggal



Paraf



KELAS IV



Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban. Tutup dan segel ventilasi udara. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja. 8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja. 9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai.



1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai. 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran. 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai.



Tanggal



Paraf



4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA. 5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar. 6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja. 7. Semua personil yang memasukki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu. 8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan. 9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA. 10. Pel basah dengan disinfektan. 11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi. 12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. 13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya. 14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.



Persyaratan Tambahan:



Pimpinan Proyek ________________ Tanggal Paraf



Komite PPIRS/ IPCN _____________ Tanggal Paraf Pengecualian/Tambahan terhadap izin ini tercantum pada memorandum yang dilampirkan.



Izin diminta oleh:



Izin disahkan oleh:



Tanggal:



Tanggal:



3.2 Identifikasi Selama Konstruksi/ Renovasi 1. Lakukan monitoring saat proses konstruksi/ renovasi berlangsung dengan formulir di bawah ini : No



Diskripsi



1



Semua partisi terpasang rapat , bersih dan tidak ada lubang/celah



2



Keset pembersih debu lembab tersedia didepan pintu area proyek dan bersih.



Ya



Tidak



Perbaikan



3



Pintu keluar masuk area proyek selalu dalam kondisi tertutup



4



Kerangka pintu/jendela disekitar area proyek semua tertutup rapat dan baik ( sealed )



5



Ada papan pemberitahuan tentang ada Ketidaknyamanan /risiko timbulnya debu



6



Semua ceiling, lubang AC atau exhaust fan diarea kerja tertutup rapat



7



Lantai didekat proyek terpelihara kebersihannya dan tidak berdebu



8



Ada exhaust fan didalam lokasi proyek atau ada filter unit sehingga debu tidak keluar area proyek dan selalu dibersihkan



9



Semua sampah dan puing dari hasil aktifitas selalu dibersihkan setiap hari



10



Semua sampah/puing dimasukkan kedalam wadah/kantong yang tertutup



11



Ada jadwal yang teratur untuk pembuangan sampah bangunan



12



Ada Otorisasi jenis pekerjaan dan jadwal yang telah dibuat



13



Alat pelindung Diri digunakan secara benar dan tampak bersih



14



Staf proyek tidak menggunakan baju kerjanya diluar area proyek : kantin atau area perawatan pasien



3.3 Identifikasi post konstruksi 1. Lakukan pemantauan kualitas ruangan dan udara / swab untuk memastikan apakah ruangan siap digunakan. 2. Lakukan monitoring setelah selesai proses konstruksi/ renovasi dengan formulir di bawah ini :



Kegiatan A. Penyelesaian Proyek



1) Pembersihan debu dari sistem udara utama melalui sistem penyedotan pipa 2) Pembersihan zona konstruksi sebelum memindahkan barrier konstruksi . 3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan pembersihan. 4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai kebutuhan. 5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi terutama di daerah perawatan khusus. 6) Bersihkan atau ganti filter sesuai prosedur penyedotan debu. 7) Pindahkan barrier dan bersihkan daerah dari semua debu yang dihasilkan selama pekerjaan / proyek. 8) Pastikan bahwa keseimbangan tekanan udara di kamar operasi dan lingkungan sekitarnya dapat dicapai sebelum ruangan digunakan. 9) Kondisi ruang sesuai indikasi terutama di kamar operasi dan lingkungan sekitarnya, pastikan bahwa spesifikasi teknis sesuai yang disyaratkan. B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik?



1) Alarm kebakaran – lepaskan penutup detektor & lakukan pengujian dari panel control 2) Sprinkler/Penyemprot air - terhubung ke saluran utama dan betekanan cukup 3) Listrik – pengujian switch/tombol dan pengontrolan 4) Sumber air buka, dan cek suhu 5) Gas Medis 6) Limbah – hilangkan sumbatan 7) HVAC - pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan, uji keseimbangan tekanan C. Lingkungan 1) Bersihkan puing-puing, peralatan, perlengkapan, & bahan-bahan bangunan 2) Vacuum & bersihkan permukaan di semua area konstruksi untuk menghilangkan debu D. Isolation barriers 1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan hepa, atau diberi uap air sebelum dibongkar 2) Pelindung harus dipindahkan dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran & puing-puing E. Pengendalian infeksi Tinjau indikasi untuk melakukan kultur lingkungan Periksa daerah konstruksi setelah pembersihan akhir dan menyetujui penggunaannya F. Keamanan Kebakaran Tersedianya peralatan pemadam kebakaran G. Keselamatan Jiwa 1) Pintu keluar & rute ke UGD dibuat kembali 2) Penempatan tanda pintu keluar dengan tepat



YA



TGL



Ket