Implementasi Distorsi Biaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

J. IMPLEMENTASI DISTORSI BIAYA PADA PEGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN



1. Jelaskan Kelemahan VBC dan Bagaimana ABC mengatasi permasalahan distorsi biaya dalam VBC? a. Kelemahan VBC: Dalam sistem secara tradisional dapat dilihat bahwa biaya–biaya yang terlibat biasanya hanya biasa langsung saja, yaitu biaya tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring dengan berjalannya waktu muncul biaya–biaya yang bisa di golongkan kedalam biaya langsung. Biaya–biaya tersebut seperti biaya reperasi, perawatan, utilitas, dan lain sebagainya. Sistem biaya akan membebankan biaya tidak langsung kepada basis alokasi yang tidak representatif. Berikut adalah beberapa kelemahan dari Volume Based Costing (VBC) System menurut Rudianto (2013 : 159) adalah sebagai berikut: 



Volume Based Costing (VBC) System terlalu emenkankan pada tujuan penentuan harga pokok produk yang dijual.







Volume based Costing (VBC) System terlalu memusatkan pada distribusi dan alokasi biaya overhead daripada berusaha keras mengurangi pemborosan dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah.







Volume Based Costing (VBC) System tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena sering kali beranggapan bahwa biaya ditimbulkan oleh faktor tunggal seperti volume produk atau jam kerja langsung







Volume Based Costing (VBC) System sering kali menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi sehingga mengakibatkan pembuatan keputusan yang justru menimbulkan konflik dengan keunggulan perusahaan.







Volume Based Costing (VBC) System menggolongkan biaya langsung dan tidak langsung serta biaya tetap dan biaya variabel hanya berdasarkan faktor penyebab tunggal, yaitu volume produk.







Volume based Costing (VBC) System menggolongkan suatu perusahaan ke dalam pusat pertanggungjawaban yang kaku dan terlalu meekankan knerja jangka pendek.







Volume Based Costing (VBC) System berfokus pada perhitungan selisih biaya pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan dengan standar tertentu.







Volume Based Costing (VBC) System tidak banyak memerlukan alat dan teknik yang canggih dalam sistem informasi dibandingkan pada lingkungan teknologi maju







Volume Based Costing kurang menekankan pentingnya daur hidup produk.



b. ABC mengatasi permasalahan distorsi biaya dalam VBC: Distorsi biaya produksi adalah ketidaksesuaian dalam biaya produksi yang disebabkan karena perhitungan Biaya Overhead Pabrik yang menggunakan Volume Based Costing (VBC) System sehingga seringkali dapat menimbulkan biaya produksi lebih rendah (Undercost) atau lebih tinggi (Overcost) jika dibandingkan dengan perhitungan biaya produksi Activity Based Costing (ABC) System. Dengan adanya Activity Based Costing (ABC) System, distorsi biaya dapat diperhitungkan dengan cara membandingkan antara Biaya Overhead Pabrik antara Volume Based Costing (VBC) System dan Activity Based Costing (ABC) System. Menurut Carter (2009 : 537) untuk menghitung distorsi biaya yaitu dengan cara melakukan penyesuiaian biaya overhead pabrik. Perhitungannya adalah sebagai berikut : 



Menghitung proporsi cost driver produk. Baik cost driver yang digunakan dalam Volume Based Costing (VBC) System dengan Activity Based Costing (ABC) System.







Menghitung penyesuaian biaya overhead pabrik antara Volume Based Costing (VBC) System dengan Activity Based Costing (ABC) System. Rekonsiliasi Biaya Overhead Pabrik = A x (B – C)



Keterangan : A : Biaya overhead pabrik per cost driver B : Persentase proporsi cost driver Volume Based Costing (VBC) System C : Persentase proporsi cost driver Activity Based Costing (ABC) System 



Menghitung persentase selisih antara biaya overhead pabrik Volume Based Costing (VBC) System dengan Activity Based Costing (ABC) System. Selisih biaya overhead pabrik nantinya dapat ditentukan apakah biaya overhead pabrik tersebut undercost dan overcost.



2. Jelaskan



dampak



distorsi



biaya



bagi



pengambilan



keputusan



Manajemen! Distorsi biaya mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian ( R. A. Supriyono, 1999: 259). Dengan kata lain, sistem biaya tradisional menjadi usang dalam lingkungan pemanufkturan maju.



Sistem biaya yang usang menimbulkan gejala-gejala dan dampak sebagai berikut: 1. Hasil dari penawaran yang sulit dijelaskan. 2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga tidak masuk akal. 3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi. 4. Manajer



operasional



ingin



menghentikan



produk-produk



yang



kelihatannya menguntungkan. 5. Marjin laba sulit dijelaskan, 6. Perusahaan memiliki cerukan yang menghasilkan keuntungan yang tinggi hanya bagi perusahaan sendiri. 7. Pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga. 8. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberikan data biaya bagi proyek khusus. 9. Beberapa departemen menggunakan sistem akuntansinya sendiri. 10. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan keuangan.