Indonesia Fashion Week [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INDONESIA FASHION WEEK MAKALAH diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahsa Indonesia oleh



XXXXX NPM : xxxxxx



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN BISNIS GARMEN



POLITEKNIK STT TEKSTIL 2015



KATA PENGANTAR Terimakasih rasa syukur terpanjatkan kepada Allah SWT, karena makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.



.



Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.



.



Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka dan menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.



.



Akhir kata harap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Bandung, Desember 2015 Penyusun,



XXXXXXX NPM 15010046



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................... 2 BAB I...................................................................................................... 4 PENDAHULUAN....................................................................................... 4 1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................4 1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................5 1.3 TUJUAN............................................................................................. 6 1.4 MANFAAT.......................................................................................... 6 BAB II..................................................................................................... 7 PEMBAHASAN......................................................................................... 7 2.1 Kajian Teoritis...................................................................................7 2.2 Pembahasan................................................................................... 10 2.2.1 Pengertian Indonesia Fashion Week............................................10 2.2.2 Kelebihan Dan Keunggulan IFW...................................................10 BAB III................................................................................................... 20 PENUTUP.............................................................................................. 20 3.1 KESIMPULAN................................................................................... 20 3.2 SARAN............................................................................................ 20 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................21



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Definisi Fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Istilah fashion sering digunakan dalam arti positif, sebagai sinonim untuk glamour, keindahan dan gaya atau style yang terus mengalamai perubahan dari satu periode ke periode berikutnya, dari generasi ke generasi. Juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi, fungsi yang menjelaskan popularitas banyak gaya sepanjang sejarah kostum. Fashion atau mode semakin menjadi industri yang menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari munculnya rumah-rumah mode terkenal di dunia dan majalah fashion.



Trend dan musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian. Dalam hal ini istilah Bisnis Fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh perancang busana. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya perancang busana memiliki kontribusi besar untuk industri garmen, karena saat ini para pengusaha garmen akan perlu menggunakan keahlian para desainer ‘untuk selalu up to date agar tidak ketinggalan dengan tren fashion dunia.



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 4



Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa trend mode di Indonesia saat ini dalam perkembangan dunia fashion banyak dipengaruhi oleh budaya barat.



Namun untuk hal semacam ini tidak menjadi bahwa para desainer di Indonesia berkecil hati karena mereka didukung oleh pers, stylist, retailer, merchandiser, dan fotographer, dimana semuanya bersinergi untuk menyampaikan informasi sesuai bidangnya masing -masing.



Meskipun di dominasi oleh style kebarat-baratan, namun ada kalanya kerjasama mereka kembali memunculkan gaya khas Indonesia kembali ke permukaan. Informasi yang seimbang antara gaya barat dan lokal membuat para consumers Indonesia menjadi lebih cerdas dalam memilih mana yang disukainya dan dirasa suit untuk dirinya.



1.2 RUMUSAN MASALAH a. Apa itu Indonesia Fashion Week ? b. Apa saja kelebihan dan kekurangan Indonesia Fashion Week ? c. Apa kendala yang dihadapi penyelenggara IFW ?



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 5



1.3 TUJUAN a. Untuk mengetahui kendala yang ada didalam Indonesia Fashion Week. b. Untuk mengetahui tanggapan penonton tentang IFW. c. Untuk mengetahui perkembangan IFW saat ini.



1.4 MANFAAT Agar dapat turut serta mendukung kegiatan Indonesia Fashion Week, maka dari itu harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dan untuk apa IFW digelar di Indonesia.



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 6



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Kajian Teoritis Asosiasi



Pengusaha



dan



Perancang



Mode



Indonesia



(APPMI)



menunjukkan kontribusinya mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat mode Asia di tahun 2015, dan pusat mode dunia di tahun 2025, dengan menggelar Indonesia Fashion Week (IFW). Tentunya APPMI tak sendiri menggelar ajang mode ini, melainkan diperkuat dengan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah dan swasta. IFW berlangsung 23-26 Februari 2012 di Jakarta Convention Center untuk dinikmati penggiat dan penggemar fashion dari berbagai kalangan. Hingga Januari 2012, terseleksi lebih dari 200 peserta pameran, mulai desainer muda, desainer independen, UKM, ataupun industri kecil. Bersama delapan orang lainnya dari kalangan mode dan media, Susan aktif menyeleksi peserta IFW ini. IFW memiliki konsep yang sama seperti fashion week lainnya di dunia, bukan hanya untuk media atau undangan khusus saja, namun untuk berbagai kalangan di industri mode. IFW yang paling kompak. Harusnya seperti inilah fashion week yang sebenarnya, seperti yang dilakukan negara-negara lain. Mereka yang terlibat dalam IFW memenuhi kriteria fashion week terutama dari segi kualitas. Satu hal yang menjadi perhatian saat menyeleksi peserta IFW adalah memastikan ada statement fashion di



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 7



setiap booth peserta pameran. Hadirkan yang berbeda, jangan sama, dan harus



siap menerima



pesanan



berapa



pun, inilah



saran



yang



disampaikannya kepada peserta pameran saat seleksi di Jakarta, pertengahan Desember 2011 lalu. Melalui IFW inilah semua pihak belajar bahwa Indonesia harus memiliki fashion statement sendiri yang khas dan berkarakter. Indonesia punya banyak produk fashion, mulai pakaian perempuan, laki-laki, pelengkap fashion seperti tas dan sepatu. Indonesia juga punya ciri khas dari bahanbahan etniknya, namun material ini harus diproduksi massal agar bisa bersaing dan bisa go internasional. Penggiat fashion yang kini fokus pada dunia pendidikan berharap, tiga tahun mendatang, setidaknya Indonesia memiliki fashion week yang sejajar dengan Hong Kong. Untuk bisa mensejajarkan diri dengan Hong Kong Fashion Week, penggiat mode Indonesia perlu berpikir dan bertindak dengan cara berbisnis fashion skala internasional. Saat menyeleksi peserta IFW, harus mendorong berbagai pihak yang terlibat untuk fokus pada produk yang memberikan nilai plus baginya. Banyak perusahaan yang membuat ragam produk, padahal mereka memiliki satu produk yang berkarakter dan memiliki nilai lebih. Banyak perusahaan yang tidak fokus, bikin apa saja asal laku, akhirnya banyak barang yang mirip. Produk fashion yang akan dihadirkan di IFW beragam di antaranya baju malam, busana muslim, ready to wear, aksesori. Meski seleksi tak terlalu ketat pada ajang mode perdana ini, brand yang terlibat di IFW harus representatif, memiliki produk baru dan berkualitas.



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 8



Sebagai salah satu kurator fashion, juga memastikan produk fashion yang hadir di IFW berkarakter. Peserta juga harus siap memenuhi kebutuhan fashion week yang mendatangkan buyer lokal ini. Fashion week butuh cepat, harga murah, dan permintaan dalam jumlah banyak. Saat proses seleksi, ada plus-minus perusahan yang bergerak di industri fashion. Ada sekitar lima persen peserta yang memiliki karakter kuat, dan menonjol, berasal dari kalangan muda. Namun secara keseluruhan, peserta yang berasal dari kalangan muda kurang dari 50 persen. Di sisi lain, tak sedikit perusahaan yang bergerak di bidang mode yang masih memiliki kelemahan dari sisi finishing, cutting, dan Model baju yang cenderung rumit sehingga hanya dapat diproduksi terbatas dan dengan harga tinggi. Melalui seleksi dan pelaksanaan IFW, diharapkan para penggiat fashion semakin memahami bagaimana seharusnya menjalani bisnis fashion termasuk terlibat dalam fashion week untuk memajukan industri mode di Indonesia.



2.2 Pembahasan 2.2.1 Pengertian Indonesia Fashion Week Indonesia Fashion Week (IFW) adalah suatu gerakan dalam bidang fesyen yang diprakarsai oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Gerakan ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia. Diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya, IFW merupakan acara di mana segala keunikan dari budaya Indonesia



INDONESIA FASHION WEEK



Halaman 9



disajikan dalam bentuk busana siap pakai yang diramaikan pula dengan pameran, peragaan busana, kompetisi, seminar dan workshop.



2.2.2 Kelebihan Dan Keunggulan IFW a. Menyelamatkan Brand Lokal Belakangan ini di dunia fashion, kita sering sekali mendengar kalimat, "brand lokal". Semangat "kelokalan" sedang digiatkan di scene fashion dalam negeri. Banyak orang yang bertanya, "brand lokal seperti apa yang dimaksud?" Menurut Blueprint Ekonomi Kreatif Fashion yang diluncurkan di Indonesia Fashion Week tahun lalu, brand lokal yang digadang-gadang untuk masuk ke pasar internasional adalah brand lokal yang mengusung ready to wear; baik busana kasual maupun pesta. Sebelum melangkah lebih jauh, berusaha memakai kacamata netral dan mengamati pasar dalam negeri terlebih dahulu.



Isi Lemari Hampir Semua Zar* Ketika kita berkunjung ke mal lokal, kita bisa menemukan deretan retail shop busana ready to wear berlabel internasional mendominasi, sebut saja Zar*, Mang* atau H&*. Tiga brand ini termasuk brand-brand favorit yang selalu menjadi incaran konsumen Indonesia.



INDONESIA FASHION WEEK 10



Halaman



Salah satu shopaholic mengaku bahwa toko-toko ini adalah salah satu tempat pemberhentian wajib bagi ketika berkunjung ke mal. Tidak bisa disalahkan, mereka dengan cepat mengadopsi tren dunia yang sedang hip dan menerjemahkannya ke dalam busana-busana yang "terjangkau". Well, terjangkau apabila dibandingkan dengan designer's brand yang harganya berdigit-digit. Ketika masuk ke toko-toko itu pun,



disajikan pilihan tiada berbatas.



Ketika mencari celana, ada puluhan model serta warna yang bisa pilih. Begitu juga ketika



mencari atasan, dress, rok hingga aksesori. Mereka



juga sering sekali mengadakan sale. Bukan salah



kalau toko-toko ini



tampak menarik luar biasa. Jujur, mayoritas wardrobe dipenuhi dengan brand Zar*. Sekali lagi, ini bukan salah . Brand Lokal? Seiringnya waktu, belakangan berpendapat sama. Busana yang "kembarannya".



sadari bahwa ternyata banyak orang beli entah kenapa jadi banyak



tidak lagi merasa eksklusif.



pun berusaha mencari



pilihan brand yang lain, lalu pikiran tertuju pada kalimat, "brand lokal". Pencarian pun dimulai. memiliki banyak teman desainer dari yang senior hingga yang junior. ingat ketika mengunjungi butik ready to wear salah satu desainer muda yang kerap diliput oleh media. Terlihat betul bahwa ia berusaha memberikan banyak varian desain untuk butik mungilnya. Desainnya INDONESIA FASHION WEEK 11



Halaman



bagus dan edgy, lalu melirik harganya, "Tidak murah," pikir . Namun meninggalkan butik itu dengan sebuah celana berdesain unik. Lalu



mengunjungi butik desainer lainnya, dan mendapatkan kenyataan



bahwa harga-harga yang mereka tawarkan sedikit lebih tinggi dari brand favorit . Butik mereka pun cenderung sepi. Kenapa? pikir, seharusnya mereka bisa menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif dari pasar yang sudah ada. Rasa penasaran bertambah. ingin tahu lebih banyak.



Rahasia Brand Murah Suatu hari seseorang menawarkan untuk mengelola sebuah brand ready to wear kelas menengah sebagai Chief Creative Officer. Tawaran itu terima, pun terjun ke dunia produksi. kemudian merasakan bagaimana susahnya menjual produk lokal di negeri sendiri. Masyarakat menuntut banyak varian, kualitas mumpuni namun dengan harga yang terjangkau. Masalahnya, untuk menciptakan produk murah banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Ongkos produksi hanya bisa ditekan ketika sebuah produk dibuat dalam kuantitas besar, termasuk juga pembelian material seperti tekstil. Menciptakan sebuah brand artinya harus siap menyediakan banyak varian. Satu jenis varian diproduksi dalam jumlah banyak ini artinya banyak varian= besar modalnya. Untuk pemain besar, hal ini memang bukan masalah. Namun untuk brand yang baru berkembang, hal ini adalah kendala. INDONESIA FASHION WEEK 12



Halaman



Sebelum



bergabung, brand ini telah melakukan kesalahan yaitu



memproduksi sedikit model dengan kuantitas yang sangat banyak demi mengejar harga murah. Akibatnya mereka kesulitan menjual produk karena masyarakat menuntut pilihan desain yang lain.



Kebetulan di dekat toko kami ada toko lain yang menjual produk bersegmen sama. Toko yang berinterior menarik itu milik seorang selebriti.



melirik



produknya dan terkejut, busana yang ia jual setengah harga lebih murah dari produk-produk , variannya banyak namun kuantitas sedikit. Namun tidak.



malah berhenti di depan toko busana grosiran dan



menemukan produk-produk yang rasanya



kenal. Ya, ternyata toko itu



tidak menjual busana karya sendiri, namun busana jadi yang digrosir di Tanah Abang. Satu celana bermotif edgy made in China itu dijual di situ dengan harga Rp.30.000/buah apabila dibeli satu lusin. Luar biasa murahnya. Sebagai konsumen, tentu



akan berteriak "Hore!" Namun sebagai



produsen dan penikmat mode, hati nurani



berteriak, "Bagaimana bisa



barang orang lain diberi label seolah-olah desain sendiri? Lalu di mana sisi originalnya kalau begini?". prihatin. Lalu mendapatkan fakta bahwa banyak juga produk murah yang dibeli dari China dijual kembali dengan label brand yang lain tanpa merubah



INDONESIA FASHION WEEK 13



Halaman



desainnya sama sekali. Jujur,



kemudian hilang simpati dengan brand



lokal berharga super murah.



Mengamati Turki Untuk menghasilkan brand lokal original berkualitas dengan harga murah, seseorang harus memproduksinya dengan kuantitas besar. Yang tentunya akan menimbulkan PR berikutnya yaitu kemana ia akan menyalurkan produknya? Di negara yang



tinggali sekarang yaitu Turki, kita bisa dengan mudah



menemukan berbagai produk ready to wear lokal sekelas Zar* namun dengan harga yang lebih terjangkau. Kualitas dan tampilan visual mereka sangat mumpuni. Hebatnya, brand-brand lokal ini selalu membuka tokonya di dekat brand-brand internasional. Terlihat betapa mereka dengan sengaja melakukan hal ini. Kemanapun



melangkah,



menemukan deretan brand made in Turkey ini termasuk di mal-mal besar. Lalu



berjalan-jalan di area Fatih-Istanbul. Ini adalah area pertokoan



tempat busana muslim dan busana pesta dijual. Di area ini busana mewah berkualitas dijual dengan harga cukup terjangkau (rata-rata dibawah Rp. 1,5 juta). Well, deretan busana ini biasanya dibandrol dengan harga dua hingga tiga kali lipatnya di Indonesia. Namun ternyata busana ini lagilagi diproduksi dalam kuantitas masal.



bisa menemukan desain yang



sama di beberapa toko sekaligus, termasuk di luar area Fatih.



INDONESIA FASHION WEEK 14



Halaman



Evening/cocktail dress di Turki diperlakukan sebagai ready to wear yang terjangkau. Busana juga dijual di Pazar atau pasar kaget di Turki. Desainnya elegan dan berkualitas.



langsung paham bahwa produk-produk ini juga



diproduksi secara masal karena hampir menemukan produk yang sama di Pazar manapun yang



kunjungi. Bukan, produk yang mereka jual



bukanlah produk China. Begitu masuk akal ketika brand Turki dapat menjual produknya dengan harga murah, karena mereka memproduksinya dalam kuantitas besar dan memiliki saluran distribusi yang luar biasa. Hal ini menjadi kendala bagi negara lain yang ingin memasuki pasar fashion Turki. Jangan Sampai Lari ke China! Solusi apa yang bisa diberikan untuk brand Indonesia yang baru berkembang? salah satunya sinergi produksi dan distribusi.



sudah



melihat usaha pihak swasta untuk membantu mendistribusikan brand Indonesia, salah satunya lewat departemen store/ toko online, concept store atau pojokan karya lokal di departemen store ternama. Namun akan lebih baik lagi kalau pemerintah turut mendukung usaha ini dengan mengharuskan pihak mal untuk membuka area toko lokal yang menampung brand-brand lokal. Tentunya dengan potongan konsinyasi yang terjangkau (atau bahkan gratis) sehingga harga jual dapat ditekan. Dari sisi produksi, sudah saatnya merengkuh garmen, konveksi hingga perusahaan tekstil untuk mendukung kemajuan brand-brand lokal baru INDONESIA FASHION WEEK 15



Halaman



dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif.



rasa akan sangat



signifikan hasilnya kalau semua duduk bersama dan mencari solusi untuk permasalahan ini. Bisa juga dibuat direktori baik offline maupun online yang memuat informasi tentang garmen/konveksi/pengrajin/perusahaan tekstil yang terjangkau dan berkualitas yang akan sangat berguna bagi para desainer dan pemilik brand. Sebab kalau semua brand mencari produknya ke China, maka kita semua yang akan merasakan getahnya. Di masa mendatang, label Lokal pun hanya menjadi tempelan semata.



b. Membangun Selera Fashion Indonesia Selera adalah sesuatu yang abstrak, sesuatu yang hampir tidak ada tolak ukurnya. Sesuatu yang terlihat "hip" di suatu era, mungkin akan terlihat "usang" di suatu masa. Begitu juga dengan fashion. Andaikan fashion adalah sebuah ilmu eksak, mungkin 1+1 adalah 2. Namun fashion memiliki variabel yang begitu beragam, sehingga kadang hasil pertambahan itu adalah 2, 4, 100 bahkan hingga tak terhitung lagi.



Coba bandingkan selera masyarakat di sekeliling kita, selera fashion warga Jakarta Selatan misalnya, terlihat berbeda dengan masyarakat yang menetap di Jakarta Utara. Seorang desainer senior pernah bercerita



INDONESIA FASHION WEEK 16



Halaman



bahwa ia menjual brandnya dengan style yang berbeda untuk dua area yang berbeda ini; satu minimalis, satu lebih penuh detail dan berani. Melanglang pulalah ke Medan, dimana masyarakat setempat cenderung menyukai gaya extravaganza atau warna yang berani. Coba bawa gaya extravaganza ini ke negara lain, sebutlah Turki- negara yang kini saya tinggali. Turki yang mayoritas warganya menyukai gaya elegan, pastinya agak kesulitan menerima gaya ini. Budaya bangsanya yang cenderung mendorong mereka bergaya aman, membuat mereka hampir tidak mungkin mencoba gaya lain yang berbeda dari kebiasaan. Fashion adalah variabel tak bertepi.



Lalu apakah Indonesia- negara yang memiliki keberagaman budaya, harus memiliki keberagaman selera?



Sebagai sebuah event nasional, Indonesia Fashion Week tentunya harus menghadirkan keberagaman Indonesia. Sebuah "pasar gaya" yang membuat pengunjungnya dapat memilih gaya yang sesuai seleranya masing-masing. Menjadi sebuah tindakan egois ketika Indonesia berusaha "menseragamkan" selera. Siapa yang bisa menjamin bahwa selera yang satu jauh lebih baik dari selera yang lain? Siapa pula yang bisa menjamin bahwa selera yang satu pasti lebih menjual dari selera satunya?



INDONESIA FASHION WEEK 17



Halaman



Apalagi cita-citanya Indonesia dapat menembus pasar global yang memiliki variabel selera yang lebih beragam lagi. Dengan kata lain, bisakah kita menyenangkan pasar yang beragam hanya dengan satu pilihan? Berbeda dengan event fashion lainnya, di Indonesia Fashion Week, fashion bukanlah milik segelintir kelompok, namun milik semua orang.



Lalu bagaimana fashion Indonesia bisa muncul dengan ciri khas? jawabannya adalah melalui tren milik sendiri dan memperbaiki kualitas produk. Ide menyeragamkan selera fashion Indonesia adalah ide yang tidak bijaksana. Yang Indonesia Fashion Week lakukan adalah menawarkan konsep tren Indonesia. Tren inilah yang dapat diterjemahkan ke dalam seribu terjemahan selera, yang nantinya masuk ke segala lapisan masyarakat dan menjadi ciri fashion Indonesia. Konsep tren dalam bentuk mentahnya telah tampil dalam slot fashion show khusus Indonesia Fashion Week 2014 bertajuk Re-Habitat yang dipersembahkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan didukung oleh berbagai sekolah mode Indonesia. Dari konsep ini, produsen/kreator fashion dapat bebas mengadopsinya dengan seleranya masing-masing. Indonesia Fashion Week berharap para produsen/kreator fashion bisa mengadopsi konsep tren yang diajukan bulan Februari lalu dan menampilkannya di Indonesia Fashion Week 2015 mendatang. INDONESIA FASHION WEEK 18



Halaman



Membangun industri fashion Indonesia memang tidak bisa dicapai dalam satu malam, perlu langkah-langkah yang berkesinambungan dan membutuhkan dukungan dan komitmen berbagai pihak. Paling tidak Indonesia Fashion Week telah menunjukan langkah yang signifikan di tahun 2014 ini yaitu menggabungkan segala komunitas fashion yang selama ini terkotak-kotak. Fashion Indonesia sudah saatnya maju bersama-sama, bergandengan tangan membentuk industri dan suasana yang kondusif, karena tujuan yang dituju adalah satu: Fashion Indonesia maju!



INDONESIA FASHION WEEK 19



Halaman



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN



Indonesia Fashion Week mengedepankan Green Movement sebagai arus baru di dalam fashion lokal. Produk fashion yang ramah lingkungan- yang biasa disebut sustainable fashion atau eco-fashion adalah produk yang diproduksi dengan memperhatikan dampaknya terhadap Bumi dan efek sosial yang ditimbulkan. Penggunaan bahan ramah lingkungan, produk yang tahan lama, meminimalisir jejak karbon hingga kesejahteraan pekerja adalah hal-hal yang termasuk dalam eco-fashion. Kreativitas seni (Pengembangan disain) ,penerapan IPTEK, penciptaan trend mode , Inovasi produk tekstil, SDM yang profesional, peningkatan entrepreneurship



para



Investor



(Pelaku



industri)



,



Stabilitas



Poleksosbudhankam , serta promosi melalui media menjadi kunci pokok dalam membangun “image” produk TPT Indonesia di era global.



3.2 SARAN Pemerintah harus mendukung terselenggaranya dengan baik dan mendukung penuh ajang Indonesia Fashion Week ini, karena apabila acara ini sukses besar, nama fashion Indonesia akan terbawa. Dan akan mempengaruhi siklus perekonomian ke yang lebih baik.



INDONESIA FASHION WEEK 20



Halaman



DAFTAR PUSTAKA http://www.jakarta-tourism.go.id/node/1688?language=en



http://female.kompas.com/read/2012/02/03/15565168/Indonesia.Fashion.Week.Pe kan.Mode.Sesungguhnya. https://www.mindtalk.com/channel/fashion/post/5-alasan-kenapa-kamu-harusdatang-ke-indonesia-fas-570894091617837725.html https://www.facebook.com/IndonesiaFW/notes http://wolipop.detik.com/read/2015/02/17/192015/2835946/233/digelar-4-hariindonesia-fashion-week-2015-janjikan-show-lebih-meriah https://azzuralhi.wordpress.com/2015/03/05/indonesia-fashion-week-2015/



INDONESIA FASHION WEEK 21



Halaman