Isi Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Profil Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono



Gambar 1.1 Logo KAP KPS



Gambar 1.2 Logo Nexia Kanaka Puradiredja, Suhartono (KPS) adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berdiri sejak Tahun 2000. Sebagai pendiri Kanaka Puradiredja sebelumnya sudah lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai managing partner disalah satu big four Indonesia. Saat ini KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah anggota dari NEXIA International yang berada lebih dari 100 negara diseluruh belahan dunia. Jajaran partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah tenaga professional lulusan dari perguruan-perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dibidang asurans maupun non asurans. Dengan dukungan tenaga professional dan jaringan mitra kerja secara global Kanaka Puradiredja, Suhartono memberi layanan dengan standar internasional. Saat ini KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono memiliki beberapa cabang yang terletak di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Medan dan Surabaya dengan kantor pusat yang terletak di Jakarta Pusat.



1



1.2 Jenis Pelayanan Jasa yang Diberikan



1.2.1 Audit / Assurance



1. Audit Laporan Keuangan, yaitu untuk memberikan opini yang independen atas kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku. 2. Review informasi laporan keuangan historis, yaitu untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku. 3. Review atas informasi keuangan prospektif, yaitu untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa informasi keuangan prospektif telah disajikan secara wajar sesuai dengan asumsi-asumsi dan estimasi terbaik dan konsisten dengan laporan keuangan historis, serta dengan menggunakan standar akuntansi yang tepat. 4. Asurans selain audit atau review atas informasi keuangan historis, yaitu menilai kesesuaian informasi keuangan atau suatu aktivitas dengan standar atau kriteria tertentu yang mendasarinya. 5.



Jasa asurans lainnya yaitu terdiri dari: 



Audit khusus / special audit, yaitu audit atas hal-halkhusus sesuai dengan kebutuhan manajemen atau pihak-pihak tertentu untuk tujuan tertentu







Audit kepatuhan / compliance audit, yaitu menilai kepatuhan suatu entitas terhadap peraturan perundang-undangan tertentu atau pengendalian intern.



6. Jasa atestasi lainnya, yaitu terdiri dari: 



Perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati, yaitu untuk memberikan temuan (fact finding) sesuai dengan prosedur / kriteria / tujuan yang disepakati.



2







Jasa atestasi atas Laporan Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian (KPPK) sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 17/3/DSta tangga 6 Maret 2015.



7. Jasa non-atestasi lainnya, yaitu terdiri dari: 



Jasa kompilasi atas laporan keuangan, yaitu membantu manajemen dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan historis.







Jasa kompilasi laporan keuangan proforma.



1.2.2 Jasa Perpajakan / Tax Services



1. Tax Amnesty 2. Tax Diagnostic Review, yaitu meneliti dan menelaah kepatuhan perusahaan terhadap kepatuhan perpajakan yang berlaku. 3. Tax Consulting Services, yaitu memberikan advis perpajakan kepada perusahaan atas masalah-masalah yang sedang dihadapi perusahaan dalam rangka mematuhi ketentuan perpajakan dan mengoptimalkan penghematan. 4. Tax Planning Services, yaitu membantu perusahaan menyusun rencana perpajakan agar dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dalam masalah perpajakan dimasa yang akan datang. 5. Tax Manual Services, yaitu membantu perusahaan menyusun pedoman perpajakan dalam mencatat transaksi yang terkait dengan perpajakan. Jasa ini akan membantu perusahaan untuk pemenuhan kepatuhan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku secara efektif dan efisien. 6. Tax Training Services, yaitu membantu perusahaan menyusun pedoman perpajakan dalam mencatat transaksi yang terkait dengan perpajakan. Jasa ini akan membantu Perusahaan untuk pemenuhan kepatuhan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku secara efektif dan efisien.



3



7. Tax Administration Services, yaitu membantu perusahaan dalam pengajuan permohonan



sehubungan



dengan



penemuan



ketentuan-ketentuan



administrative perpajakan. 8. Tax Compliance Services, yaitu membantu perusahaan dalam memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Perpajakan dalam mengisi, menandatangani dan menyampaikan SPT Masa dan Tahunan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terkait. 9. Tax Information Publishing Services, yaitu sebuah informasi perpajakan terkini yang diterbitkan secara berkala dan dikirimkan secara cuma-cuma kepada seluruh klien kami sehingga memudahkan mereka lebih memahami perkembangan peraturan perpajakan terkini. 10. Jasa Akuntansi. 11. Jasa Pembukuan, yaitu jasa bantuan dalam penyelenggaraan pembukuan perusahaan dan menyusun laporan keuangan berkala yang berguna untuk manajemen dalam pengambilan keputusannya. 12. Bantuan Penyusunan Laporan Keuangan, yaitu jasa bantuan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan akhir tahun disertai dengan Catatan Atas Laporan Leuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Laporan ini dapat disertai dengan suatu Laporan Akuntansi (bukan Laporan Auditor Independen) jika dikehendaki. 13. Rekonsiliasi Akun, jika ativitas tertentu perlu untuk direkonsiliasikan dan diantaranya kadang-kadang menimbulkan masalah sementara itu, dalam perusahaan, karena berbagai sebab tidak terdapat cukup tenaga untuk menyelesaikannya. Tim yang kompeten siap untuk menyelesaikan masalah ini.



4



1.2.3 Management Advisory Kompetisi di dunia bisnis pada saat ini telah membawa manajemen untuk melihat lingkungan bisnis dengan cara yang berbeda dengan era sebelumnya. Resiko merupakan kata kunci yang semakin penting dalam pengelolaan perusahaan, khususnya dalam upaya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Manajemen harus menaruh perhatian yang memadai untuk mengidentifikasi, mengukur dan membuat mitigasi untuk menghadapi resiko perusahaan dalam berbagai aspek, seperti: keuangan, operasi, legal, lingkungan, dan sebagainya. Menggunakan framework yang sama tentang pengelolaan resiko, divisi consulting KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono menawarkan jasa-jasa konsultasi manajemen. Jasa-jasa tersebut terdiri dari: 1. Pengembangan Sistem Akuntansi dan IT Advisory  Melakukan review atas system akuntansi (meliputi organisasi, system dan prosedur, kapabilitas, dan performance staff) serta penyusunan dan pengembangan system manual.  Melakukan penilaian atas kehandalan informasi berbasis teknologi.  Melakukan dampingan pemilihan perangkat lunak. 2. Management Assistance  Dampingan pengembangan organisasi, meliputi review atas efektifitas desain organisasi, kapabilitas dan performance staff.  Dampingan penyusunan Business Plan.  Penyusunan Feasibility Study.  Penilaian saham perusahaan.  Dampingan persiapan IPO, meliputi penambahan internal, penyusunan business plan dan tax planning. 3. Jasa Internal Audit  Pengembangan Satuan Pengendalian Interen (SPI) perusahaan yaitu melakukan penilaian terhadap kinerja SPI perusahaan berikut



5



rekomendasinya (seperti efektivitas organisasi SPI, pendekatan dan metodologi audit, kapabilitas dan performance staff auditor), pengembangan sistem dan prosedur audit, pengembangan job descriptions, training dan workshop). 



Jasa audit interen yaitu melaksanakan fungsi internal audit perusahaan, mulai dari perencanaan, pekerjaan lapangan, hingga laporan dan evaluasi tindak lanjut hasil audit.



4. Jasa Akuntansi Semakin berkembangnya bisnis, perusahaan memerlukan laporan keuangan yang handal dan akurat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan. KAP Kanaka memiliki tim professional yang menawarkan jasa akuntansi sebagai berikut: 



Outsourcing Staf Akuntansi;







Accounting Advisory;







Kompilasi Laporan Keuangan;







Dokumentasi bukti pendukung untuk keperluan pencatatan akuntansi.



5. Jasa Pelatihan / Training Seiring dengan perubahan Standar Akuntasi



Keuangan (SAK) yang



signifikan Perusahaan memerlukan pendampingan dan pelatihan dalam memahami perubahan-perubahan yang terkait dengan bisnis perusahaan agar dapat menyajikan laporan keuangan yang handal dan akurat. KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono menawarkan jasa pelatihan sebagai berikut: 



Pendampingan



atas



implementasi



SAK



yang



terkait



bisnis



perusahaan; 



Kajian SAK yang terkait dengan bisnis perusahaan;







Persiapan karywan dalam mengikuti ujian sertifikasi CPA, CPSAK dan CPSAS.



Pelatihan dapat diselenggarakan di lingkungan perusahaan (In-house Training).



6



1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Secara umum, KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono memiliki struktur organisasi sebagai berikut:



Board of Partner



Managing Partner



Partners



Audit / Assurance



Tax & Consulting



Supporting



Quality Control



Accounting & Finance



Manager



Associate Manager



Senior 2



Senior 1



Associate Senior



Technical Assistant



7



HR – GA & IT



Berdasarkan Sturktur Organisasi diatas, berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan yang berada di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono :



1. Board of Partner Board of partner adalah jabatan tertinggi di KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang merumuskan dan menentukan kebijakan dan operasional serta mengawasinya. Tugas board of partner adalah menentukan visi, misi dan kebijakan perusahaan dan melakukan pengawasan atas operasional yang dilaksanakan oleh managing partner. Wewenang board of partner adalah menetapkan kebijakan, arah, dan kondisi serta penyelesaian masalah keuangan secara menyeluruh serta menetapkan atau menghentikan kerjasama dengan KAP luar negeri. Tanggung jawab board of partner terletak pada seluruh kebijakan yang telah ditetapkan.



2. Managing Partner Managing partner adalah partner pelaksana kebijakan dan operasional yang telah ditentukan oleh board of partners KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Tugas managing partner adalah memimpin operasional perusahaan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan, mewakili perusahaan melakukan pembahasan dan penetapan dengan klien serta memimpin dan melaksanakan penyusunan rencana kerja perusahaan. Wewenang managing partner adalah menetapkan biaya audit dan menandatangani perjanjian audit serta laporan yang berkenaan dengan pemberian jasa di bidang akuntan publik (laporan auditor independen). Tanggung jawab managing partner terletak pada operasional, kinerja, dan keuangan perusahaan serta bertanggung jawab atas laporan auditor independen dan laporan yang berkenaan dengan pemberian jasa di bidang akuntan publik.



8



3. Partner Partner adalah orang yang memiliki kewenangan untuk menentukan dan mengawasi proses pemberian jasa di bidang akuntan publik serta membina dan mengarahkan manager dan associate manager agar pelaksanaan audit sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku. Tugas partner adalah melakukan review atas laporan audit dan atau laporan lainnya sepanjang kegiatan itu berada di bawah partner yang bersangkutan serta memberikan arahan agar pelaksanaan audit sesuai jadwal dan peraturan yang berlaku. Wewenang partner adalah menandatangani laporan audit dan atau laporan lainnya serta menyetujui tim audit dan menandatangani surat tugas audit atau surat tugas lainnya yang berkenaan dengan pemberian jasa dibidang akuntan publik. Tanggung jawab partner adalah bertanggung jawab atas laporan audit dan atau laporan lainnya yang ditandatangani serta atas segala kegiatan yang dilaksanakan.



Dalam proses kegiatannya KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono memiliki 3 divisi yaitu divisi audit, divisi pajak, dan divisi pendukung. Setiap tingkatan dalam divisi juga memiliki fungsi masing-masing.



1. Divisi Audit a. Audit Manager Tugas audit manager adalah menyusun audit program, anggaran biaya audit, mengidentifikasi ruang lingkup audit, mengatur jadwal audit dan pengaturan staff audit serta menghubungi klien untuk kepastian audit dan penyelesaiannya serta mereview laporan audit. Wewenang audit manager adalah membahas dengan klien mengenai laporan audit, jurnal koreksi, dan masalah dalam audit serta menyetujui jurnal koreksi yang dibuat auditor, menginstruksikan associate manager atau auditor untuk lembur dan menandatangani surat perintah lembur. Tanggung jawab audit manager adalah bertanggung jawab atas penyelesaian audit sesuai jadwal audit, bertanggung jawab bahwa isi laporan audit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta format telah sesuai dengan model standar laporan.



9



b. Associate Manager Tugas associate manager adalah mengawasi dan mengarahkan tim audit agar bahan-bahan audit yang diterima dari klien sesuai dengan audit program, mereview kertas kerja audit (KKA) dan memastikan bahwa KKA benar-benar mendukung laporan audit. Wewenang associate manager adalah membahas dengan klien mengenai laporan audit, jurnal koreksi dan masalah dalam audit setelah didelegasikan oleh manager audit. Tanggung jawab associate manager adalah bertanggung jawab bahwa angka-angka dan perhitungan aritmatik dalam laporan telah benar seluruhnya, bertanggung jawab bahwa hasil audit dan yang tercatat dalam KKA telah diungkapkan dalam laporan audit. c. Senior Auditor Tugas senior auditor adalah mempersiapkan keperluan untuk audit seperti program audit serta laporan audit dan KKA tahun lalu, melaksanakan audit sesuai dengan program audit, mereview hasil pekerjaan anggota tim atau technical assistant. Tanggung jawab senior auditor adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan audit dan penyelesaiaan laporan audit, bertanggung jawab atas tersedianya dan lengkapnya KKA. d. Technical Assistant Tugas asisten auditor adalah menyiapkan bahan untuk pelaksanaan audit seperti alat tulis atau kertas kerja, map, dan sebagainya, menyusun KKA dengan rapi serta menyusun permanent file. Tanggung jawab technical assistant adalah bertanggung jawab atas audit yang dilakukannya, bertanggung jawab atas penyusunan KKA dengan baik.



2. Divisi Pajak a. Tax Manager Tugas tax manager adalah menyusun rencana kerja divisi pajak, mereview laporan atau tugas perpajakan yang dibuat staff, mengatur penugasan yang akan menangani bantuan perpajakan dan meminta persetujuan dari partner, menyimpan laporan perpajakan dan kertas



10



kerjanya dengan baik. Wewenang tax manager adalah membahas dengan klien mengenai pekerjaan atau laporan perpajakan, memeriksa kewajaran biaya (cost) atas tugas bantuan perpajakan. Tanggung jawab tax manager adalah bertanggung jawab bahwa pelaksanaan tugas atau pelaporan perpajakan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. b. Tax Associate Manager Tugas tax associate manager adalah mengawasi pelaksaan tugas tax service sesuai perjanjian dengan klien, mengarahkan dan mengawasi pelaksaan tugas sesuai ketentuan perundagan yang berlaku, melaporkan kepada tax manager hasil tugas yang telah dikerjakan. Wewenang tax associate manager adalah membahas dengan klien mengenai perbaikan yang diperlukan berdasarkan pengamatan hasil tax service bersama tax manager. Tanggung jawab tax associate manager adalah bertanggung jawab atas kebenaran perhitungan laporan perpajakan dan pelaksanaan tax service berjalan sesuai rencana. c. Senior Staff Tugas senior staff adalah memimpin tim melaksanakan bantuan perpajakan, me-review laporan perpajakan yang dilaporkan klien, dan memeriksa bukti-bukti serta kelengkapannya, mereview hasil pekerjaan anggota tim



dan membuat laporan perpajakan



yang dibutuhkan,



menyampaikan konsep laporan perpajakan ke klien. Tanggung jawab senior staff adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan dan diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, bertanggung jawab bahwa angka dan perhitungan dalam laporan yang disusun tim telah benar dan berdasarkan data-data yang benar dan lengkap. d. Junior Staff / Technical Assistant Tugas junior staff adalah membantu senior perpajakan dalam penyusunan laporan perpajakan, pengetikan, dan memeriksa bukti-bukti sesuai arahan atasannya, menyusun kertas kerja dengan baik dan rapi, melaksanakan bantuan perpajakan seperti memeriksa kembali laporan



11



perpajakan yang dibuat klien. Tanggung jawab junior staff adalah bertanggung jawab atas tersedianya kertas kerja yang baik, lengkap, dan rapi, bertanggung jawab bahwa angka-angka dan perhitungan yang dikerjakan telah benar. 3. Divisi Pendukung a. Divisi Finance-Accounting Divisi keuangan adalah divisi dari KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang kas kantor sesuai perintah atau persetujuan managing partner. Wewenang divisi keuangan adalah mengeluarkan uang ke perusahaan setelah mendapat persetujuan dan sesuai kewenangan managing partner. Divisi akuntansi adalah divisi dari KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang bertanggung jawab membuat pembukuan keuangan kantor dan melaporkan kepada managing partner sesuai waktu yang ditetapkan. Divisi akuntansi bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan waktu pembukuan keuangan kantor serta bertanggung jawab atas kerahasiaan data akuntansi serta dokumen yang dipercayakan. b. Divisi Human Resources dan General Administrative Divisi HRD adalah divisi dari KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang menyelenggarakan urusan personalia (perekrutan, absensi, penggajian, penilaian kerja, pelatihan, promosi dan pemberhentian) serta mengawasi dan mengarahkan karyawan agar mematuhi tata tertib yang berlaku. Wewenang divisi HRD mengusulkan peningkatan kompensasi dan benefit karyawan, konsultasi dengan managing partner terkait pemberian sanksi terhadap karyawan yang melanggar tata tertib perusahaan, serta mengawasi absensi karyawan.



12



Divisi administrasi umum adalah divisi dari KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang melaksanakan tata persuratan kantor (konsep surat, pengetikan, pengiriman surat-surat, dan menyampaikan surat masuk kepada orang yang berhak) serta bertanggung jawab mengarsipkan surat-surat dalam permanent file. Divisi administrasi umum bertanggung jawab atas arsip surat, laporan audit, kertas kerja audit, dan permanent file serta bertanggung jawab atas pengiriman atau penyampaian surat dan dokumen secara tepat waktu dan tepat alamat.



c. Divisi IT Divisi IT adalah divisi dari KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono yang bertugas sebagai media perantara antara user dan vendor program, penginventaris perangkat keras dan computer perusahaan, pembuat administrasi data, serta penyelenggara pelatihan terhadap karyawan di perusahaan tentang penggunaan aplikasi komputer. Divisi IT bertanggung jawab agar semua komputer kantor dan komponennya dapat digunakan setiap saat.



1.4 Posisi dan Peran Mahasiswa 1.4.1 Posisi Mahasiswa Posisi yang ditempatkan penulis dalam kegiatan internship di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah sebagai Technical Assistant Intern (Junior Auditor Intern) dimana penulis bertugas untuk membatu Tim Audit 2 dalam melaksanakan prosedur audit dan kegiatan audit di client ataupun saat berada di kantor hingga membantu Tim Audit 2 untuk menyusun laporan keuangan audited.



13



1.4.2 Peran Mahasiswa Peran penulis dalam menjalankan kegiatan internship di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah membantu tim audit dalam menjalankan prosedur audit, melaksanakan kegiatan audit dalam bentuk general audit bersama tim audit saat di client dalam waktu tertentu dimana penulis sebelumnya akan diberikan arahan oleh senior auditor atau anggota tim audit yang lain saat melaksanakan kegiatan audit di client ataupun di kantor, serta membantu tim audit untuk menyelesaikan laporan keuangan audited.



14



BAB II LAPORAN KEGIATAN



2.1 Proses Bisnis Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono



Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan perusahaan. Maka proses bisnis utama Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah menghasilkan sebuah laporan keuangan audited untuk client serta pihak – pihak yang berkepentingan dalam bisnis client melalui berbagai proses serta prosedur audit yang dilakukan saat di client ataupun di kantor. Berikut penjelasan mengenai Proses Bisnis di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono : 1. Penerimaan Perikatan Audit Klien meminta auditor dari partner untuk melakukan audit. Perusahaan akan menjelaskan tujuan dilakukannya audit, laporan audit digunakan untuk apa dan untuk siapa. Partner dapat menerima atau menolak untuk melaksanakan pekerjaan audit sebelum melanjutkan atau menghentikan perikatan audit dengan klien. Hal yang perlu dipertimbangkan oleh partner adalah mengevaluasi integritas manajemen, mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko, menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit, menilai independensi, menenetukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan kecermatan dan keseksamaan. Partner akan mengirimkan proposal penawaran mengenai jasa audit. Jika sudah disetujui oleh klien maka dibuat surat perikatan audit. 2. Perencanaan Proses Audit Partner dan klien membuat kesepakatan mengenai jadwal dilaksanakan pekerjaan audit dan waktu rilisnya hasil audit. Untuk klien yang memiliki cabang perusahaan memerlukan waktu audit minimal 2 bulan, sedangkan yang tidak memiliki cabang memerlukan waktu audit minimal 2 minggu. Partner menetapkan auditor yang akan menangani klien tersebut dan memberikan laporan keuangan



15



yang akan diaudit. Auditor perlu melaksanakan prosedur analitik yang mencakup pada indentifikasi perhitungan atau perbandingan yang harus dibuat dan melaksanakannya, menganalisa data dan mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dan mengevaluasinya, menentukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit serta mempertimbangkan tingkat materialitas awal. Selain



itu,



pada



tahap



perencanaan



proses



audit



disini



perlu



juga



mempertimbangkan tingkat laporan keuangan dan tingkat saldo akun untuk mendukung proses audit. Selain itu perencanaan proses audit juga perlu melakukan pertimbangan risiko yang mungkin terjadi pada tahapan audit laporan keuangan seperti risiko dari perencanaan audit, pemahaman dan pengujian pengendalian intern, penaksiran risiko pengendalian, dan lain sebagainya. Kemudian hal lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah terkait faktor yang memberikan pengaruh pada saldo awal, dan bagaimana mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifigkan, serta perlunya memahami pengendalian intern pada client. Dengan begitu audit laporan keuangan pun dapat dibuat dengan perencanaan yang sesuai dan tepat. Setelah semua dilakukan auditor membuat surat tugas sebelum audit dilakukan. 3. Pelaksanaan Pengujian Audit Pada tahapan audit laporan keuangan yang ketiga ini memiliki beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses pengujian. Langkah tersebut adalah pengujian analitik, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif. Pada pengujian analitik ini dilakukan oleh auditor pada tahap awal proses audit dengan mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang satu dengan data yang lain agar membantu auditor untuk memahami bisnis clien serta menemukan bidang dalam bisnis tersebut yang sekiranya memerlukan audit yang lebih intensif. Kemudian untuk pengujian pengendalian disini merupakan prosedur audit yang dirancang untuk memverifikasi efektivitas pengendalian intern klien, terutama frekuensi, mutu dan karyawan dalam melaksanakan aktivitas pengendalian yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk pengujian substantif merupakan prosedur audit yang dirancang untuk menemukan kemungkinan kesalahan yang secara langsung memberikan pengaruh ada pembuatan laporan keuangan yang lebih tepat.



16



4. Pelaporan Hasil Audit Menurut ED PSAK 1 (revisi 2009) yang



mengatur mengenai komponen



laporan keuangan , laporan keuangan yang lengkap yaitu : (a) Laporan posisi keuangan (neraca), (b) Laporan laba rugi komprehensif, (c) Laporan perubahan ekuitas, (d) Laporan arus kas, (e) Catatan atas laporan keuangan, (f) Laporan posisi keuangan awal periode komparatif sajian akibat penerapan retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi pos-pos laporan keuangan, sedangkan PSAK 1 (1998) mengatur mengenai komponen laporan keuangan yang lengkap meliputi : (a) Neraca, (b) Laporan laba rugi, (c) Laporan perubahan ekuitas, (d) Laporan arus kas serta (e) Catatan atas laporan keuangan. Menurut ED PSAK 1 (revisi 2009) mengenai komponen lapran keuangan, maka auditor akan menyusun laporan keuangan dengan isi yang di jelaskan melalui paragraf diatas. Auditor akan membuat draft hasil audit dan opini audit dari kertas kerja yang sudah dikerjakan selama proses audit. Kemudian draft laporan audit tersebut didiskusikan kepada klien. Jika sudah sepakat maka draft tersebut akan dirilis menjadi laporan audit keuangan. Laporan tersebut akan ditandatangani oleh KAP dan klien. Laporan audit sendiri merupakan media yang digunakan oleh pihak auditor dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal disekitarnya. Dimana pada laporan audit harus memiliki kejelasan informasi yang disajikan seperti misalnya jenis jasa yang diberikan oleh auditor, objek yang diaudit, lingkup audit yang dilaksanakan, tujuan audit dan rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang ada, rencana yang akan digunakan untuk tahapan selanjutnya, dan lain sebagainya. Sehingga dengan melakukan pelaporan terkait audit yang dilakukan maka secara otomatis akan mampu berdampak positif pada proses penyusunan laporan keuangan.



2.2 Kegiatan yang Sudah Dilakukan Selama Magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono Kegiatan yang sudah dilakukan selama magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono adalah sebagai berikut :



17



1. Melakukan Audit Fieldwork (Pekerjaan Lapangan) bersama Senior Auditor di tempat client yang menjalankan bisnis usahanya untuk memperoleh dokumen audit serta megolah data transaksi bisnis yang yang diberikan oleh client 2. Melakukan pengujian atas saldo-saldo akun sebagai berikut: a. Pengujian atas saldo kas dan setara kas untuk working paper akun kas dan setara kas periode yang bersangkutan dengan cara: 



Cash opname (memeriksa langsung secara fisik uang yang di miliki oleh client yang ada di tangan/brangkas apakah jumlah uang yang dimiliki client sesuai dengan saldo yang terdapat pada catatan akuntansi client.







Memeriksa semua transaksi yang berhubungan dengan akun kas dan setara kas dari general ledger.







Melakukan uji”tarik mundur” atas kas dari tanggal dilakukannya pengujian hingga periode audit.







Menghitung saldo awal dan saldo akhir setiap rekening bank client apakah sudah sesuai dan sama dengan apa yang dicatat di dalam working paper kas dan setara kas.



Proses untuk melakukan cash opname akun kas adalah mempersiapkan terlebih dahulu Berita Acara Pemeriksaan Kas sebagai catatan perhitungan auditor ketika pemegang kas client menghitung kas yang dimiliki oleh client dan disaksikan secara langsung oleh auditor.



b. Pengujian atas saldo piutang sebagai berikut: 



Membuat surat konfirmasi piutang (konfirmasi negatif) kepada pihak – pihak yang memiliki hutang kepada client apakah saldo piutang yang disampaikan oleh client di working paper sama dengan konfirmasi balik piutang yang di sampaikan oleh pihak – pihak yang memiliki hutang kepada client.



18







Melakukan vouching yaitu mencari dokumen / bukti yang menunjukan adanya transaksi yang menyebabkan client memiliki piutang kepada pihak lain secara sampling.



Setelah surat konfirmasi balik piutang diterima oleh client dan disampaikan kepada auditor, maka auditor akan mencatat saldo piutang yang sesungguhnya dari surat konfirmasi balik piutang dan menghitung apakah ada selisih antara saldo piutang yang di buat oleh client dengan surat konfirmasi piutang di lead schedule mengenai control confirmation piutang.



c. Melakukan pengujian atas saldo persediaan client pada periode audit : Menurut PSAK No.14 mengenai persediaan “Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition).” Maka dari itu, auditor melakukan pemeriksaan biaya – biaya yang berhubungan dengan persediaan dengan cara : 



Memeriksa general ledger mengenai saldo persediaan client dengan tujuan untuk melihat apakah transaksi mengenai akun persedian, menunjukan saldo akhir persediaan yang dimiliki oleh client di working paper.







Melaksanakan stock opname, yaitu memeriksa bukti fisik persediaan barang secara langsung yang dimiliki oleh client serta melakukan dokumentasi dengan memfoto persedian barang yang dimiliki oleh client.



d. Melakukan uji saldo biaya dibayar dimuka (prepaid expense) dan pajak dibayar dimuka (prepaid tax): 



Pertama adalah melihat dan menguji sub akun apa saja yang ada di akun biaya dibayar dimuka dengan cara meminta bukti perjanjian – perjanjian serta bukti pembayaran mengenai akun biaya dibayar dimuka.



19







Melakukan perhitungan kembali mengenai amortisasi dari sub akun biaya dibayar dimuka. Tujuan dari perhitugan kembali ini adalah untuk melihat saldo akhir biaya dibayar dimuka sudah dihitung secara benar dan wajar ataukah tidak.







Menghitung kembali pajak yang sudah dibayarkan oleh client dengan memeriksa Bukti Potong, Surat Setoran Pajak, Surat Pemberitahuan



(SPT), Faktur Pembelian dan Penjualan apakah



angka tersebut sudah sama dan sesuai dengan apa yang di sampaikan di working paper akun prepaid expenses di bagian perhitungan neraca (trial balance).



e. Melakukan pengujian atas saldo akun aset berwujud dan tidak berwujud (tangible and intangible asset) beserta perhitungan penyusutannya (depreciation and amortization): Menurut PSAK No. 16 mengenai Aset Tetap, “Aset tetap adalah aset berwujud yang”: a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu Menurut Kieso (2010) “aset tak berwujud adalah aset teridentifikasi non-moneter



yang tidak dapat



disentuh/diukur secara



fisik.



“Intangible asset are defined as indentifiable non-monetary asset that can not be seen, touch or physically measured”. Berdasarkan teori diatas, auditor ingin memeriksa apakah aset yang dimiliki oleh client yang digunakan untuk kegiatan produksi atau penyediaan memang benar adanya dan menghitung nilai aset yang dimiliki client sekarang dengan penyusutannya.



20







Menghitung kembali nilai buku aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki client yang di hitung dari nilai beli aset dikurangkan dengan penyusutannya.



f. Pengujian atas saldo hutang sebagai berikut: 



Membuat surat konfirmasi hutang (konfirmasi positif) kepada pihak – pihak yang dihutangi oleh client, apakah yang disampaikan oleh client di working paper mengenai hutang client kepada pihak – pihak yang dihutangi oleh client sama dengan konfirmasi balik hutang yang di sampaikan oleh pihak – pihak yang dihutangi oleh client.







Melakukan vouching yaitu mencari dokumen / bukti yang menunjukan adanya transaksi yang menyebabkan client memiliki hutang kepada pihak lain secara sampling.



Setelah surat konfirmasi balik hutang diterima oleh client dan disampaikan kepada auditor, maka auditor akan mencatat saldo hutang yang sesungguhnya dari surat konfirmasi balik piutang dan menghitung apakah ada selisih antara saldo hutang yang di buat oleh client dengan surat konfirmasi hutang di lead schedule mengenai control confirmation hutang.



g. Pengujian atas modal sebagai berikut: 



Membuat surat konfirmasi modal kepada pihak – pihak yang memiliki modal di perusahaan client tersebut.







Memeriksa dan merekap akta yang menjelaskan mengenai kepemilikan modal investor kepada client.



h. Pengujian atas saldo akun pendapatan dan beban: Menurut PSAK (No. 23 point .18 “) Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau peristiwa tertentu diakui secara bersamaan; proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan beban (matching revenue and expose). 8eban, termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan



21



andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak dapat diakui bila beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap imbalan yang telah diterima untuk penjualan barang tersebut diakui sebagai suatu kewajiban.”. Maka dari itu dalam kegiatan audit mengenai pendapatan, penulis menguji apakah nilai dari pendapatan yang diakui client sesuai dengan nilai yang di tunjukan melalui akun beban. 



Membuat list vouching sebagai list auditor untuk menentukan bukti akun pendapatan dan beban apa saja yang harus dicari.







Melakukan uji saldo akun pendapatan dan beban dengan cara melihat transaksi yang menyebabkan adanya pendapatan dan beban dengan cara vouching (mencari dokumen yang berhubungan dengan pendapatan dan beban)







Dari kegiatan vouching, maka kita akan memeriksa apakah dokumen tersebut memenuhi managemen assertions.



3. Penulis memiliki tugas untuk mendokumentasikan dokumen – dokumen yang diperlukan sebagai bukti audit yang bersifat reliability dan relevant dengan kegiatan audit yang sedang dilaksanakan. 4. Penulis memilki tugas untuk membantu Tim Audit 2 dalam membuat draft report yang akan di revisi atau diperiksa oleh pimpinan (site supervisor, manager , dan partner), hingga menghasilkaan laporan keuangan audited client yang di buat oleh Tim Audit 2. 5. Penulis memiliki tugas untuk membantu Tim Audit 2 untuk membuat surat tugas, list permintaan data client, membawa Alat Tulis Kantor, serta membuat routing slip.



22



2.3 Kegiatan yang Dilakukan Sesuai Learning Plan Berikut adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Learning Plan : 



Menyiapkan baha unuk pelaksanaan audit (alat tulis/kertas kerja, ataupu map).







Melaksanakan audit sesuai dengan program audit dan atau saat ditugaskan oleh ketua tim/supervisor/manager/rekan/pemimpin rekan.







Membantu ketua tim audit dalam pengetikan laporan audit, penysunan laporan / lampiran laporan yang akan disampaikan kepada client.







Menyusun Kertas Kerja Audit dengan baik dan rapi serta menyusun permanent file.



2.4 Kegiatan yang Dilakukan Sesuai Kompetensi Teknis Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kompetensi teknis saya sebagai mahasiswa jurusan akunansi yang melaksanakan kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradirejda, Suhartono sebagai



junior auditor



adalah memahami segala aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan general audit, menjalankan berbagai macam prosedur audit, menganalisis sebuah transaksi yang dilihat dari jurnal akuntansi client, hingga menyusun sebuah laporan keuangan audited. Dimana kegiatan – kegiaatan tersebut sesuai dengan latar pendidikan penulis yang mempelajari ilmu akuntansi.



2.5 Kegiatan yang Dilakukan Sesuai dengan Soft Skills Softskills yang dapat mendukung kegiatan penulis dalam kegiatan magang adalah sebagai berikut : 1. Teamwork Dalam melakukan kegiatan audit sangat dibutuhkan kerjasama tim yang baik. Dengan adanya kerjasama yang baik, maka pekerjaan serta masalah yang ditemui dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. Kerjasama tim dapat meningkatkan ilmu serta keahlian setiap individu karena setiap individu memiliki keahliannya masing - masing yang berbeda dan dapat bertukar ilmu dari keahlian tersebut.



23



Dengan softskill teamwork yang baik, tugas serta permasalahan yang ditemukan di dala tim audit dapat diselesaikan secara baik dan tepat, meskipun setiap individu tetap memiliki tugasnya sendiri 2. Communication Komunikasi merupakan sebuah softskills yang sangat penting dalam kegiatan audit. Karena seorang external auditor harus mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan bisnis / usaha client bukan hanya melalui sebuah dokumen yang diberikan oleh client, tapi



melalui



wawancara langsung kepada client (inquiring). Dengan kemampuan komunikasi yang baik saat melakukan wawancara atau meminta sebuah penjelasan kepada client, maka maksud dan tujuan auditor dapat langsung dipahami oleh pihak client dan client dapat menyampaikan inti informasi yang di butuhkan oleh penulis. Apabila penulis tidak memiliki softskills komunikasi yang baik, maka kegiatan audit akan dilakukan dengan waktu yang lama.



3. Self Development Self Development yang baik dapat mengembangkan kemampuan kita dalam mempelajari prosedur audit saat di client ,memahami berbagai macam siklus keuangan perusahaan dan mengetahui apa saja yang harus dilakukan ketika melakukan kegiatan audit, sehingga penulis dapat meningkatkan wawasan serta meningkatkan softskills di bidang audit dan mengetahui prosedur – prosedur apa saja yang harus dilakukan saat melakukan audit. 4. Problem Solving & Decision Making Softskills problem solving & decision making yang diterapkan saat melaksanakan magang adalah ketika mengolah data yang diberikan oleh client. Karena ketika client memberikan sebuah data yang informasi bersifat terbatas dimana isi informasi tersebut tidak dapat dipahami oleh penulis, maka penulis harus mencari tahu bagaimana data yang sifatnya terbatas



24



tersebut dapat diolah dan diselesaikan dengan baik dan menentukan langkah apa saja yang harus dilakukan penulis saat mengolah data tersebut. 5. Planning and Organizing Planning and Organizing



merupakan sebuah softskills yang sangat



dibutuhkan oleh penulis ketika menjadi seorang junior auditor. Tugas yang diberikan oleh partner, manager, site supervisor. dan senior auditor harus diselesaikan secara tepat waktu. Maka dari itu, penulis harus bisa mempersiapkan perencaan apa saja yang harus dilakukan agar tugas yang diberikan kepada penulis dapat diselesaikan secara tepat waktu dan dapat diselesaikan secara baik. 6. Initiative and Enterprise Peningkatan softskill initiative dan enterprise sangatlah dibutuhkan di dalam pekerjaan ini. Dimana penulis sering menemui sebuah kendala, maka penulis harus mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Dalam proses audit kendala yang sering terjadi adalah mengenai informasi dari sebuah transkaksi akuntansi sebuah perusahaan, isi dari dokumen client, serta penjelasan mengenai perusahaan yang kurang jelas. Dengan softskill inisiatif yang baik dari penulis, maka penulis akan secara langsung akan meminta kejelasan dari transaksi akuntansi perusahaan tersebut kepada client, menanyakan dokumen pendukung yang sesuai dengan transaksi akuntansi perusahaan , serta mengamnbil sebuah keputusan selanjutnya ketika menemukan sebuah hambatan dalam proses audit. Contohnya adalah ketika penulis tidak dapat menemukan jurnal mengenai sebuah transaksi, maka kita berinisiatif dan mengambil keputusan unutk melihat transaksi tersebut dari dokumen pendukung yang lainnya.



25



2.6 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah 2.6.1 Penuntasan Tugas Penuntasan tugas yang sudah dilakukan oleh penulis adalah menyelesaikan berbagai jenis prosedur – prosedur audit yang dilakukan saat bekerja di client ataupun saat bekerja di kantor. Prosedur – prosedur audit yang dilakukan adalah melakukan analyctical procedure dimana auditor menganalisis perubahan saldo sebuah akun dari tahun sebelumnya dengan saldo tahun yang sedang di audit, melakukan inspeksi (inspection) dengan cara memeriksa dokumen serta pencatatan sebuah transaksi keuangan, melakukan konfirmasi confirming)



dengan



cara



melakukan



konfirmasi



mengenai



hutang,



piutang,modal saham yang dimiliki oleh clinet, permintaan keterangan (Inquiring) dengan cara menanyakan berbagai macam informasi kepada client yang berhubungan dengan kegiatan audit, melakukan perhitungan (counting) dengan cara menghitung nilai ekonomis sebuah aset, melakukan penelusuran (tracing) yaitu dengan cara memeriksa apakah informasi yang diberikan oleh dokumen telah dicatata dengan benar dalam catatan akuntansi, menghitung saldo akhir asuransi dibayar dimuka yang dimiliki oleh client, melakukan pemeriksaan bukti pendukung (vouching), hingga mencapai tujuan dari kegiatan general audit kepada client adalah menghasilkan laporan keuangan audited yang akan diberikan dan disampaikan kepada client beserta dengan saran dan pendapat dari external auditor demi kelangsungan bisnis proses client. 2.6.2 Penanganan Masalah Penanganan masalah yang dihadapi saat magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiedja, Suhartono adalah dengan mempelajari kembali serta memahami kembali ilmu akuntansi serta ilmu audit yang sebelumnya telah dipelajari di perkuliahan, begitu juga selalu mencoba untuk memahami informasi – informasi yang baru penulis dapatkan dan temukan di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono serta di client. Dan tentunya berinisiatif untuk bertanya kepada anggota tim audit.



26



BAB III KESIMPULAN



Setelah penulis menyelesaikan proses magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, penulis mendapatkan banyak ilmu – ilmu akuntansi dan ilmu audit serta mendapatkan manfaatnya yang dapat digunakan sebagai bekal saat terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya, mendapatkan berbagai pengalaman bertemu dengan orang – orang baru, mengetahu berbagai macam jenis bisnis yang ada di duia kerja, serta menemukan berbagai macam kendala dalam kegiatan audit. Sehingga dengan berbagai ilmu dan pengalaman yang penulis dapatkan saat magang di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, maka penulis akan siap masuk ke dunia pekerjaan yang berhubungan dalam kegiatan audit.



27



REFERENSI



Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2012. Pendapatan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 (Revisi 2010). DSAK-IAI. Jakarta https://hsmco.webs.com/download/psak/PSAK23Pendapatan.pdf Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2012. Persediaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 (Revisi 2008). DSAK-IAI. Jakarta http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ ED PSAK No. 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan http://indypuspita.blogspot.com/2011/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html ED PSAK No. 6 (revisi 2011) tentang Aset Tetap https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-16.pdf MY(2017). Memahami Akuntansi Aset Tak Berwujud https://accounting.binus.ac.id/2017/06/07/memahami-akuntansi-aset-tak-berwujud/



28



LAMPIRAN - LAMPIRAN



29



30