Islam Dan Peradaban Melayu-1-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ISLAM DAN PERADABAN MELAYU ISLAM MELAYU DAN ASAL-USUL BANGSA MELAYU Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Peradaban Melayu



Disusun Oleh : Kelompok 1 1. Amrina Rosyada



(1730207050)



2. Dwi Susanti



(1730207066)



3. Fuja Dellas Junira



(1730207074)



4. Lolix Lorenza



(1730207083)



5. Nana Kristin



(1730207091)



6. Nur Wahid



(1730207093)



7. Umi Aziza Tussurur



(1730207120)



Dosen Pengampu: Halimatussakdiah, S.Ag., M.Pd. I



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN



UIN RADEN FATAH PALEMBANG 2019



2



A. Latar Belakang Islam melayu merupakan salah satu dari tujuan wilayah peradaban islam terbesar di dunia. Kedudukan islam melayu tidak terlepas dari asia tenggara yang disebut juga indonesia melayu. Sampai saat ini waktu kedatangan islam diindonesia belum diketahui secara pasti dan memang sulit untuk mengetahui kapan suatu kepercayaan mulai diterima oleh suatu komunitas tertentu. Disamping wilayah itu nusantara yang luas dengan banyak daerah perdagangan yang memungkinkan terjadinya kontak dengan orang asing mengakibatkan suatu daerah mungkin lebih awal menerima pengaruh islam dari pada daerah lain. Penyebaran islam telah banyak berperan pada masyarakat melayu dari berbagai kehidupan terutama perkembangan politik. Melalui kerajaan islam seperti kerjaan perlak yang berdiri dari abad ke-3 H atau 9M. Kerajaan samudra pasai abad ke-12M, Kerajaan aceh darussalam tahun 1524M, kerajaan siak indragiri abad ke-17M dan lain-lain. Sebelum kesultanan demak lahir, penyebaran agama islam dijawa sudah dilakukan baik dari orang asing maupun bumi putera sendiri. Ada pun cara-cara penyebaran yang dilakukan antara lain melalui pernikahan dengan wanita setempat, dakwah, pendidikan, dan kesenian. Sebagai penyebaran agama islam, beberapa antaranya tergolong dalam wali songo, penyebaran agama islam juga ditunjukan kepulau-pulau lain, seperti maluku, lombok, kalimantan, dan sulawei, penyebaran tersebut dipelopori oleh para ulama, termasuk wali songo dan mendapatkan dukungan dari para penguasa



1



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada materi islam melayu dan asal-usul bangsa melayu antara lain yaitu : pengertian islam melayu, asal-usul orang melayu, jati diri orang melayu dan proses penyebaran islam di kawasan melayu?



2



A. Pengertian Islam Melayu Istilah peradaban berasal dari bahasa civilization (dalam bahasa Inggris) dan tamadun (bahasa Melayu) adalah kumpulan sebuah indentitas terluas dari seluruh hasil budidaya manusia yang mencangkup seluruh aspek kehidupan. Manusia selalu bersinggungan dengan peradaban. Banyak peradaban yang telah mewarnai kehidupan manusia. Setiap peradaban tentu saja memiliki konsep tersendiri yang nantinya akan membedakan peradaban tersebut dengan peradaban lainnya dan akan tampil dengan keberbedaan satusama lain. Begitu juga dengan peradaban Islam Melayu1. Dalam Al-Quran, Islam disebut juga Agama Allah atau Dienillah (Arab: ‫دَي‬ ).َ‫ِالل‬ َ ‫ض‬ ‫ِين ه‬ ‫ط ْوعًا َوك َْرهًا َو ِإلَ ْي ِه ي ُْر َجعُون‬ ِ ‫س َم َاوا‬ ‫َّللاِ َي ْبغُونَ َولَهُ أ َ ْسلَ َم َم ْن ِفي ال ه‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ ِ ‫أَفَغَي َْر د‬ Artinya: "Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri (aslama) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran [3] : 83). Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT, Sebagaimana dikatakan J. Suyuthi Pulungan, adanya peradaban Islam, tidak lain bahwa Islam adalah sebuah keyakinan dan tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah dan dijelaskan oleh sabda-sabda Rosul. Islam sebagai sistem keyakinan/kepercayaan melalui pemikiran-pemikiran para ulama dalam koridor Islam, dan sistem keyakinan menghasilkan tindakan hablumminallah dan hamblum minannas.2 Maksudnya disini adalah apapun yang kita lakukan dalam mengamalkan ajaran Islam menghasilkan peradaban dalam berbagai aspek kehidupan2. Melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) dan yu (yang berarti negeri) petunjuk bahwa negeri yang mula-mula dihuni orang melayu pada 3



zaman purba itu, telah mempunyai peradapan yang cukup tinggi. Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit, disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung Mahameru. Negeri ini sebagai negeri yang banyak mendapat hujan, karena terletak antara dua benua, yaitu Asia dan Australia Secara umum, dapat dikatakan bahwa pengertian melayu merujuk kepada bangsa yang berbahasa melayu yang mendalami semenanjung Tanah Melayu, pantai timur Sumatra, dan beberapa tempat lainya di wilayah Nusantara. dalam arti sempit yang terdapat dalam pelembagaan Malaysia yakni perkara 153 mengatakan bahwa seseorang itu dapat di katagorikan sebagai melayu apabila memiliki ciri-ciri seperti : 1. Lazimnya berbahasa melayu 2. Berkebudayaan melayu dan 3. Beragama Islam Pengertian melayu menurut pengertian suku bangsa lebih berdasarkan etnis, walupun begitu syarat bangsa melayu dan kebudayaan melayu masih diperlukan, tetapi tidaklah semestinya beragama islam1. Berdasarkan ini orang-orang melayu adalah : 1. Orang-orang melayu yang mendiami kawasan Thai, pesisir Sumatra (utara medan, deli, aceh, sedang, Palembang, riau lingga dll) 2. Ada yang beragama budha dan Kristen 3. Orang-orang melayu di Brunai dan sabah Di Malaysia, Melayu secara konstitusional diikat identitasnya dengan agama Islam, dan jika seorang Melayu memeluk agama bukan Islam, dia tidak dipandang lagi sebagai Melayu. Namun demikian, tidak semua orang Islam Malaysia dipandang sebagai Melayu. Konstitusi Malaysia menyatakan bahwa orang Melayu itu hanyalah orang Islam yang berbahasa Melayu, mengikuti 1.



A, Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta Bulan Bintang, 1993), hlm 42.



4



adat-istiadat Melayu, lahir di Malaysia, atau lahir dari orang tuanya yang berkebangsaan Malaysia. Pengertian melayu berdasarkan Ras, yaitu menerangkan penduduk seluruh Nusantara berdasarkan kajian Geldara dan Kern. Mereka berasal dari satu kelompok bangsa kemudian terebar keseluruh nusantara. pengertian mengikut ras ini lebih bertumpu kepada suatu rumpun bangsa yang besar berkaitan. Jadi dapat disimpulkan, sehingga melayu dapat diartikan sebagai suatu negeri yang pertama didiami oleh seluruh penduduk yang ada di nusantara oleh sungai yang di beri nama dengan sungai melayu. Dengan kata lain, Peradaban Islam melayu bisa dikatakan sebagai suatu daerah dimana terdapat komunitas ras-ras melayu ataupun rumpunrumpun melayu yang telah maju peradabannya dan kebudayaannya, baik itu di sektor politik atau pemerintahan, teknologi, ekonomi, dan pengolahan di bidang agraris dan maritim, yang tetap menjunjung tinggi nilai-kebudayaan, agama (Islam), Sosial yang mencakup pentauhidan kepada Allah SWT, ahklak dan hubungan antar manusia. B. Asal-usul Bangsa Melayu Membicarakan sejarah pasti berkenaan dengan masa lalu atau masa silam. Sejarah “ tidak terpisah dari “budaya” atau “kebudayaan” (cultural historiography). Kebuayaan sebagai hasil karya manusia, baik dalam bentuk material buah pikiran maupun corak hidup manusia. Menurut EB. Taylor kebudayaan mencakup



aspek



yang amat



luas,



yakni



pengetahuan.



Kepercayaan, kesenian, moral, dan adat istiadat dan bahkan segala kebiasaan yang dilakukan dan dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Nenek moyang orang melayu ternyata beragam, ada yang berasal dari suku Dravida di India, ada juga Mongolia atau campuran dari Dravida dan Aria kemudian kawin dengan ras Mongolia. Mereka datang kenusantra dengan cara bergelombang. 1. Teori-Teori Asal-Usul Bangsa Melayu



5



Secara umum terdapat 2 teori mengenai asal usul bangsa melayu yaitu : a. Orang Melayu Berasal dari Yunan ( Teori Yunan) Berdasarkan teori ini dikatakan orang melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan Melayu menerusi tiga gelombang yang utama, yaitu orang Negrito, melayu proto dan juga melayu Deutro. 1) Melayu Tua (Proto Melayu) Disebut melayu tua (proto melayu) karena inilah gelombang perantau pertama datang ke kepulauan melayu. Leluhur melayu tua ini diperkirakan oleh para ahli arzekeologi dan sejarah tiba sekitar 3000-2500 sebelum masehi. Adapun tergolong kedalam melayu tua (Proto Melayu) itu antara lain orang talang mamak, orang sakai, dan suku laut. Keturunan melayu tua ini terkenal amat tradisional, karena mereka amat teguh sekali memegang adat dan tradisinya. Pemegang teraju adat seperti patih, batin dan Datuk kayu, amat besar sekali perananynya dalam mengatur lalu lintas kehidupan. Sementara itu alam pikiran yang masih sederhana dan kehidupan sangat ditentukan oleh factor alam, sehingga mereka mampu menghasilkan makanan dengan cara bertani. Perkampungan puak melayu tua pada masa dulu jauh terpencil dari perkampungan melayu muda. Ini mungkin berlaku karena mereka ingin menjaga kelestarian adat dan resam ( tradisi) mereka. Keadaan ini menyebabkan mereka amat ketinggalan dalam bidang pendidikan sehingga kemajuan mereka amat lambat sekali. 2) Melayu Muda (Dutro Melayu) Melayu muda yang disebut juga Deutro Melayu gelombang kedua. Kedayangan nenek moyang mereka tiba antara 300-250 tahun sebelum masehi, mereka lebih suka



6



mendiami daerah pantai yang ramai disinggahi prantau dan daerah aliran sungai-sungai besar yang terjadi lalu lintas perdagangan, karena itu mereka bersifat lebih terbuka dari melayu tua. Sistem sosial dan sistem nilainya punya potensi, menghadapi perubahan ruang dan waktu serta selera zaman.2 Pada masanya baik melayu tua muda sama-sama memegang kepercayaan nenek moyang yang disebut animisme (semua benda yang mempunyai roh) dan dinamismeS (roh-roh nenek moyang) keperccayaan ini kemudian semakin kental, oleh ajaran hindu dan Budha sebab antara kedua kepercayaan ini hampir tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama berakar pada alam pikiran leluhur, yang kemudian mereka beri muatan mitos, sehingga bermuatan spiritual, maka setelah kehadiran agama islam terutama di daerah pesisir pantai serta daaerah aliran sungai-sungai besar di Riau. Ternyata melayu muda lebih suka memeluk agama baru yang tradisional itu. Kedatangan agama islam itu telah membangkitkan semangat bermasyarakat yang lebih kuat dan kokoh, sehingga berdirilah beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam. Dengan semakin berkembangnya agama islam lambat laun juga mempengaruhi Melayu tua, agama islam juga mempengaruhi kehidupannya. Setelah melayu muda membentuk beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam, maka pemegang kendali kerajaan disebut raja, sultan yang dipertuakan. Kerajaan dan kesultanan melayu tersebar diseluruh wilayah pesisir. Kerajaan dan kesultanan melayu inilah yang menghidupkan kebudayaan melayu. Dengan berkembangnya islam, cara berpikir mitos terdahulu yang berkembang di masyarakat berubah menjadi berpikir secara rasional. Begitu juga pengaruh 2



M. Natsir, Kebudayaan Islam Dalam Persefektif Sejarah ( Jakarta Trimukti Pasaka, 1988) hlm 52



7



kerajaan kesultanan malaka diseluruh riau, sehingga tidak ada lagi yang tidak menerima agama isalm. Ada 6 macam Puak Melayu yang ada di Riau : 1. Puak Melayu Riau-Lingga, mendiami bekas kerajaan RiauLingga, yakni sebagian besar daerah kepulauan Riau yang sekarang terdiri dari Kabupaten Riau, Karimun, dan Natuna. Mereka sebagian telah kawin dengan perantau Bugis dalam abad ke-18. 2. Puak Melayu Siak, mendiami bekas kerajaan siak yang sebagian besar merupakan daerah aliran sungai Siak. Mereka sebagian nikah-kawin dengan keturunan Arab sehingga sebagian dari sultan Siak keturunan Arab. 3. Puak Melayu Kampar, mendiami daerah aliran batang Kampar, mereka ada yang nikah-Kawin dengan perantau minangkabau dan ada pula dengan orang jawa menjadi Romusha Jepang. 4. Puak Melayu Indragiri, mendiami daerah Indragiri yakni daerah aliran sungai Indragiri. Mereka ada yang nikah-kawin dengan perantau Banjar dan juga keturunan Arab. 5. Puak Melayu Rantau Kuantan, mendiami daerah aliran Batang Kuantan yang telah masuk kedalam kabupaten kuantan Singigi dan puak melayu Petalangan, mendiami daerah Belantara yang melalui beberapa cabang (anak) sungai daerah pangkalan kuras. b. Orang Melayu Berasal dari Nusantara ( Teori Nusantara) Teori ini disokong oleh sarjana-sarjana seperti J.Crawfurd, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana dan juga Gorys Keraf.Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti di bawah : 1. Bangsa Melayu dan Bangsa Kawa mempunyai tamadun yang tinggi Pada abab ke 19,Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama.pekara ini menunjukan orang Melayu tidak berasal dari mana-mana,tetapi berasa dan berkembang di Nusantara



8



2. K.Himly tidak bersetuju dengan pendapat yang mengatakan bahawa Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Champa. baginya Persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah satu fenomena ”ambilan”. 3. Manusia Kuno Homo Soloinensis dan Homo Wajakensis terdapat di pulau jawa.penemuan manusia kuno ini di pulau jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang melayu itu keturunan daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada jawa dan mewujudkan tamadun bersendirian. 4. Bahasa di Nusantara (Bahasa Austrinesia) mempunyai perbedaan yang ketara dengan bahasa di Asia Tengah (Bahasa Indo-Eropah) C. Proses penyebaran islam di kawasan melayu Islam datang dikawasan Melayu diperkirakan pada sekitar abad ke-7. Kemudian mengalami perkembangan secara intensif dan mengislamisasi masyarakat secara optimal yang diperkirakan terjadi pada abad ke-13 M. Awal kedatangannya diduga akibat hubungan dagang antara pedagangpedagang Arab dari Timur Tengah (seperti Mesir, Yaman, atau Teluk Persia) atau dari daerah sekitar India (seperti Gujarat, Malabar, dan Bangladesh), dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, semacam Sriwijaya di Sumatra atau dengan di Maja Pahit di Jawa. Perkembangan mereka pada abad ke-13 sampai awal abad ke-15 ditandai dengan banyaknya pemukiman muslim baik di Sumatra seperti di Malaka, Aceh, maupun di Jawa seperti di pesisir-pesisir pantai, Tuban, Gresik, Demak, dan sebagainya (Natsir, 1988). Pusat-pusat kekuatan ekonomi masyarakat Islam secara tidak langsung terlembagakan dalam bentuk kota-kota dagang atau munculnya para saudagar muslim, baik di Malaka, Aceh, maupun pesisir-pesisir pulau jawa. Saudagarsaudagar Arab, kelompok-kelompok sufi, dan para mubaligh dari teluk persia, Oman maupun dari Gujarat-Persia tersebut atau dari berbagai tempat lain dari Timur



Tengah



terus



berakumulasi



dengan



kekuatan



lokal,



hingga



terbentuknya komunitas politik, yakni kesultanan pada abad ke-16. Dari sana



9



para saudagar mendapat perlingdungan dan semangat lebih untuk meneruskan langkah-langkah ekonomi dan dakwahnya untuk menembus wilayah-wilayah Timur lainnya, seperti daerah-daerah Jawa, serta daerah Maluku, seperti Ambon, Ternate, Tidore, dan seterusnya, termasuk Kalimantan, pulau-pulau Sulu dan Filipina3. Pengaruh persia terhadap kebudayaan Melayu juga sangat terasa pada pemikiran-pemikiran seni dan bahasa. Banyak pola-pola kata dan bahasa yang di adopsi dari pola-pola Persia, simana huruf akhiran “th” yang selalu dibaca tegas seperti pada kata masyaraka(t), makluma(t), khiyana(t), dan sebagainya. Sementara dalam pola bahasa Arab akhiran “t” selalu dibaca mati dan diganti dengan akhiran “h”; khiyanah, ma’lumah, dan sebagainya.Istilah-istilah lain seperti cilla (duduk bersila), bazar (pasar) dan sebagainya, termasuk pada pola dan wujud seni sastra Melayu yang hampir separuhnya terpengaruh Persia (Abdullah, 2002). Mengenai teori kedatangan Islam di Melayu terdapat banyak pendapat dan masing-masing pendapat diikuti dengan bukti-buktinya.Memang banyak hal yang dipermasalahkan apabila membicarakan apabila membicarakan tentang kedatangan Islam.meskipun demikian maka teori kedatangan Islam meliputi tiga hal pokok yakni dari mana asal kedatangan Islam waktu kedatangan Islam dan siapa yang membawa Islam itu sendiri. Namun terlepas dari teori tersebut yang jelas Islam pada awalnya bertapak di kota-kota pelabuhan seperti Samudra Pasai, Aceh, Malaka, Riau, dan kota-kota pelabuhan lainnya. Hal ini disebabkan karena Kepulauan Melayu memang berada di persimpangan jalan laut bagi para pedagang yang akan melakukan perjalanan perniagaan. Misalnya pedagang Arab, Persia, India, dan China dengan dua arah bolak balik. Oleh sebab itu secara umum dikatakan bahwa Islam disebarkan oleh para pedagang muslim yang melakukan perdagangan ke berbagai wilayah3. Sebelum islam datang ke tanah Melayu, orang-orang Melayu adalah penganut annimisme, hinduisme, dan budhisme. Namun demikian, sejak



10



kedatangannya Islam secara berangsur-angsur mulai meyakini dan diterima sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu Nusantara. Proses islamisasi di Nusantara tidak dapat dilepaskan dari peranan kerajaan Islam. Berawal ketika Raja setempat memeluk Islam, selanjutnya diikuti para pembesar istana, kaum bangsawan dan kemudian rakyat jelata. Dalam perkembangan selanjutnya, kesultanan memainkan peranan penting tidak hanya dalam pemapanan kesultanan sebagai institusi politik Muslim, pembentukan dan pengembangan institusi-institusi Muslim lainnya, seperti pendidikan dan hukum (peradilan agama) tetapi juga dalam peningkatan syiar dan dakwah Islam. 2. Teori-Teori Penyebaran Islam Di Kawasan Melayu a. Teori Arab Pendapat ini menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab atau lebih tepatnya dari Hadramaut.Karena jika dilihat secara nyata jauh ke belakang sebenarnya telah terjadi hubungan antara penduduk nusantara dengan bangsa Arab sebelum kelahiran Islam. Dalam satu catatan -shih” telah ditemui pada tahun 650 M/30 H. perkampungan tersebut dihuni oleh orang-orang Arab yang datang ke Sumatera pada abad ke-7 M. Selain tu pula bahwa pada abad 7 M yakni sekitar tahun 632 M berangkatlah satu ekspedisi yang terdiri dari beberapa orang saudagar Arab dan beberapa orang mubaligh Islam berlayar ke negeri Cina dan tinggal di pelabuhan Aceh yaitu di Lamuri. Kemudian dikatakan pula bahwa pada tahun 82 H atau tahun 717 M berlayar pula 33 buah kapal Arab-Persia yang diketuai oleh Zahid ke Tiangkok dan singgah pula di Aceh, Kedah, Suam, Brunei dan lain-lain. Kepentingan mereka adalah untuk berdagang dan menyebarkan Islam. selanjutnya T. W. Arnold dalam bukunya “The Preaching Of Islam” menyebutkan pada 674 M telah ada koloni Arab di Pantai Barat Sumatra dan ada dari pembesar Arab itu yang menjadi kepala koloni disana, yaitu sekitar 676 M (Yatim, 2014).



11



Teori Arab ini sangat banyak menampilkan bukti-bukti tentang keberadaan orang Arab di Wilayah Melayu, baik sebelum Islam maupun sesudah Islam.selain itu dapat juga dilihat bahwa system aksara Arab-Melayu yang ada di nusantara merupakan saduran dari aksara Arab atau aksara Timur Tengah. Hal ini menandakan telahh terjadinya interaksi yang dalam antara kedua wilayah itu.3



Dalam seminar sejarah masuknya Islam ke Indonesia tahun 1962, Hamka menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab, bukan melalui india bukan pada abad 11 akan4 tetapi Islam masuk pada abad pertama Hijrah atau abad ke-7 Masehi. Pendapat ini didukung oleh Naquib al-Attas dengan mengkaji literature Melayu abad ke-10 dan 11 H (16-17 M).karena dalam berbagai tulisan Melayu selalu disebutkan peran bangsa Arab dalam proses Islamisasi (Muhaimin, 2012). b. Teori India Teori kedatangan Islam ke Nusantara dibawa oleh pedagangpedang dari India telah dipelopori oleh orientalis seperti Snouck Horgronje dan Brain Harrison. Teori ini diperkuat lagi dengan bukti lain yakni penemuan batu-batu nisan seperti batu nisan di Pasai yang bertanggal 17 Dzulhijjah 831 H (27 September 1428) mirip dengan batu nisan yang ada dimakam Maulana Malik Ibrahim di Gresik Jawa Timur bahkan sama pula bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat. Sementara itu didapati juga pendapat yang mengatakan bahwa Islam dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Malabar bukan Gujarat. Hal ini dekarenakan adanya 3



4



Faddad Syarif Zain, Zaki. Prinsip-prinsip Kuasa Melayu Indonesia. (Yogyakarta Idea Press,2015), hlm 78



12



kesamaan mazhab yang di anut oleh masyarakat Nusantara dengan masyarakat di Malabar yakni manganut Mazhab Syafi’i. Sedangkan di Gujarat, masyarakatnya mengamalkan mazhab Hanafi. Selain itu Gujarat menerima Islam lebih belakang dari Pasai. Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa muslim yang banyak di Pasai adalah orang-orang Benggali atau keturunan mereka. Islam muncul pertama kali di semenanjung Malaya dari arah pantai Timur bukan dari pantai barat yaitu Malaka. Pendapat ini banyak dinilai lemah oleh sejarawan karena alasannya tidak kuat terutama dalam hal angka tahun (Taufik, 1997) c. Teori Muslim Ada beberapa pendapat sejarawan Arab dan Muslim tentang masuknya islam di Asia Tenggara. Misalnya Muhammad Dhiya Syahab dan Abdullah bin Nuh mengatakan bahwa banyak buku-buku sejarah dari Barat dan orang-orang yang mengikutinya yang mengira bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 M tetapi saya berkeyakinan bahwa masuknya islam ke Asia Tenggara jauh sebelum masa yang diduga oleh orang-orang asing itu dan para pengikut mereka2. Kemudian pendapat Syarif Alwi bin Thohir Al-Haddad salah seorang Mufti Kesultanan Johor Malaysia mengatakan bahwa pendapat-pendapat para sejarawan tentang masuknya islam ke Asia Tenggara adalah tidak tepat. Terutama pendapat sejarawan Eropa yang menetapkan masuknya islam ke jawa pada tahun 8001300 H, di Sumatera dan Malaysia pada abad ke 7 Hijriah. Kenyataan yang benar bertentangan dengan apa yang mereka katakan. Karena sesungguhnya islam telah mempunyai raja-raja di Sumatera pada abad ke enam bahkan ke lima hijriah (Yatim, 2014). Kemudian ahli sejarah dan mufti ini mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan tentang masuknya islam ke sumatera, negeri-negeri



13



melayu, kepulauan sulu dan Mindanao. Islam telah masuk ke daerahdaerah tersebut sebelum waktu yang disebutkan oleh orang-orang eropa.Bukti-bukti telah menunjukkan hal tersebut. Demikian juga yang terjadi tentang masuknya islam ke jawa dan china. Rahasia (kunci) kesalahan ini sebagaimana dikatakan adalah, bahwasanya orang-orang jawa tidak mempunyai penggalan tahunan yang tepat sebelum masuknya islam dan sesungguhnya hal itu terjadi jauh setelah itu dan di masukkan pada kejadian-kejadian dalam sejarah (Muhaimin, 2012). Keterangan-keterangan di atas ditambah lagi dengan apa yang disebutkan oleh sejarah-sejarah Sulu dan Mindanao, bahwasanya Makhdum datang ke daerah-daerah tersebut sebagai da’I pada tahun 1380 M yaitu tahun 782 hijriah bertepatan dengan 1308 tahun jawa. Maka antara masuknya Makhdum Isha ke jawa dan tahun ini terdapat perbedaan yang tak kurang dari 47 tahun (Ismail, 1983). Selain itu, Dr. Muhammad Zaitun mengatakan bahwa walaupun para sejarahwan menyebutkan masuknya islam ke Malaysia pada abad ke enam hijriah (abad ke 12 M), pendapat yang lebih kuat adalah islam telah masuk kesana jauh sebelum itu. Mungkin tahun yang disebutkan oleh mereka hanya menjelaskan catatan-catatan sejarah seperti yang tertulis di prasasti yang sampai kepadanya sesudah pemerintah wilayah-wilayah tersebut memeluk agama islam dan terbentuk kesultanan-kesultanan islam di daerah tersebut. Di Malaysia, wilayah kedah adalah wilayah yang paling cepat memeluk islam1. d. Teori Benggali (Bangladesh) Teori yang menyatakan bahwa Islam itu datang dari Benggali (kini Bangladesh) yang diajukan oleh Fatimi.Fatimi beragumentasi bahwa kebanyakan orang terkemuka di Pasai adalah orang benggali atau keturunan mereka. Selain itu Fatimi menjelaskan bahwa Islam



14



muncul pertama kali di Semenanjung Malaya adalah dari arah pantai timur, bukan dari barat (Malaka), pada abad ke 11 M, melalui Kanton,



Phanrang,



sementara



elemen-elemen



prasasti



yang



ditemukan di Terengganu juga lebih mirip dengan prasasti yang ditemukan di Leran (Al-Attas, 1972). Teori Gujarat dan Bengali sebagai tempat asal Islam di Nusantara mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu.Ini dimunculkan oleh Morrison (1951).Ia menjelaskan meski batu-batu nisan yang ditemukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat atau Bengali, itu tidak berarti Islam juga datang dari sana. Menurut Morrison, pada masa Islamisasi Samudera Pasai yang raja pertamanng raja pertamanya wafat tahun 698 H/1297 M, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu. Barulah setahun kemudian (699 H/1298M)



Cambay,



Gujarat



ditahlukkan



kekuasaan



Muslim.



Selanjutnya dinyaatakan, meski laskar Muslim beberapa kali menyerang Gujarat - masing-masing 415 H/1024 M, 574 H/1178 M, 595 H/1197 M – raja hindu disana mampu mempertahankan kekuasaannya hingga tahun 698 H/1297 M. Berdasarkan hal tersebut, Morrisson mengemukakan bahwa Islam di Nusantara bukan berasal dari Gujarat, melainkan dibawa para Muslim dari Pasai Coromandel pada akhir abad ke-13 (Abdullah, 2002).



15



A. Kesimpulan Istilah melayu cukup banyak ragamnnya, ada pendapat yang mengatakan kata Mealyu berasal dari kata mala (yang berarti mula), yu (yang berarti negeri). Asal-usul bangsa melayu itu terdiri tiga kumpulan yaitu orang Negrito, Melayu Proto, dan Melayu Deutro, sedangkan teori asal-usul bangsa Melayu ada dua yaitu Teori Yunan dan Teori Nusantara. Islam datang dikawasan Melayu diperkirakan



pada



sekitar



abad



ke-7.



Kemudian



mengalami perkembangan secara intensif dan mengislamisasi masyarakat secara optimal yang diperkirakan terjadi pada abad ke-13 M. Orang-orang Melayu adalah penganut annimisme, hinduisme, dan budhisme. Proses islamisasi di Nusantara tidak dapat dilepaskan dari peranan kerajaan Islam. Berawal ketika Raja setempat memeluk Islam, selanjutnya diikuti para pembesar istana, kaum bangsawan dan kemudian rakyat jelata.



B. Saran Makalah ini berisi materi tentang Pengertian Melayu dan Asal-usul Bangsa Melayu. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan informasi bagi pembaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam sistem penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun pada makalah ini.



16



17



DAFTAR PUSTAKA



Abdullah, M. A. (2002). Studi Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Al-Attas, M. S. (1972). Islam Dalam Sejarah Dan Kebudayaan Melayu. Kuala Lumpur: Universitas Kebngsaan Malaysia.



Asmito.1988. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group. Dahlan, Ahmad. 2014. Sejarah Melayu. Jakarta: KPG. Faddad Syarif Zain, Zaki. 2015. Prinsip-prinsip Kuasa Melayu Indonesia. Yogyakarta: Idea Press. Fahruddin, Saudagar. 1992. Sejarah Melayu Kuno di Jambi. Jambi: Remadja Karya. Hall, D.G.E. 1988. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya: Usaha Nasional. Hasbullah. 2009. Islam dan Tamadun Melayu. Riau: Daulat Melayu. Ismail, H. (1983). Kesusateraan Melayu Lama DAri Warisan Peradan Islam. Malaysia: Fajar Bakti.



Luckman Sinar, Tengku. 1994. Jati Diri Melayu. Medan: Majelis Adat dan Budaya Melayu Indonesia. Muhaimin. (2012). Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan. Jakarta: Pradana Media. M, Natsir. 1988. Kebudayaan Islam Dalam Persefektif Sejarah. Jakarta : Trimukti Pasaka Taufik Abdulah (Ed). 1997. Sejarah Indonesia. Depok : Universitas Indonesia



Usman, Zuber. 1998. Bahasa Melayu Sebelum dan Sesudah Lingua Franca. Jakarta: Yayasan Idayu. Yatim, B. (2014). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Perdasa.