Isu Memerah Asi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Deskripsi Isu Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang dalam pelaksanaanya mengacu pada UU No.5 tahun 2014 yang secara garis besar menekankan bahwa peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang tercantum dalam pasal 10 ,11dan 12 . Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi pelayan masyarakat,dan dalam hal ini untuk mewujudkan dan menjalankan peran ASN sebagai pelayan public atau masyarakat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan professional yang menekankan pada nilai dasar PNS yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu,Anti Korupsi ) mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),Ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional adalah dengan Diklat Prajabatan Pelatihan Dasar CPNS atau Diklat Prajabatan yang dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar PNS seperti yang dijelaskan diatas sehingga diharapkan PNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya. Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil dari issue yang sedang berkembang untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Pengambilan isu sendiri berdasarkan data data yang actual dan sedang berkembang dari Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan dan secara khusus diruang NICU Rumah Sakit Umun Daerah Waluyo Jati Kraksaan. Rumah Sakit Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan



perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Keperawatan dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi khusus bayi usia 0-28 hari dengan usia kehamilan dibawah 32 minggu dan berat badan kurang dari 1500 gram, serta bayi yang memiliki riwayat kegawatan nafas, penyakit, cedera atau penyulit yang potensial mengancam nyawa. NICU menyediakan sarana-prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman keadaan



tersebut.



dalam



pengelolaan



keadaan-



Intensive care mempunyai 2 fungsi utama, yaitu yang



pertama untuk melakukan perawatan pada bayi prematur yang mengalami gawat darurat dan untuk mendukung organ vital pada bayi yang akan menjalani operasi yang kompleks elektif atau prosedur intervensi dan risiko tinggi untuk fungsi vital. Keperawatan kritis termasuk salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis bertanggung jawab untuk menjamin pasien (bayi) yang kritis di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) beserta keluarganya untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.Untuk dapat memberikan pelayanan prima maka NICU harus dikelola dengan baik. Perawat yang bekerja di dalam Neonatal Intensive Care Unit harus memiliki kemampuan komunikasi dan kerjasama tim. Proses keperawatan kritis mengatasi klien yang sedang dalam kondisi gawat tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peran seorang perawat yang dapat bertindak cepat dan tepat serta melaksanakan standar proses keperawatan kritis. Ruang NICU di RSUD waluyo Jati terdiri dari 5 inkubator dan 1 inkubator ruang



khusus penyakit infeksius. Berbekal pengalaman melaksanakan tugas sebagai perawat di ruang NICU Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang belum begitu lama, kurang lebih selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 1 Maret 2021, penyusun menemukan beberapa isu yang berkembang pada unit kerja terutama kegiatan pelayanan keperawatan salah satunya belum efektivitas perawat dalam merangkai alat ventilator. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya rollingan pegawai baru dalam menempati ruang NICU dan masih sedikit perawat yang mendapatkan pelatihan NICU, rendahnya kesadaran keluarga pasien tentang pemberian ASI kepada bayi yang dirawat melalui memerah asi menyebabkan pengeluaran yang cukup tinggi dirasakan oleh keluarga dalam pembelian susu khusus. Dan kurangnya informasi mengenai nutrisi ibu menyusui menyebabkan produksi asi yang dihasilkan membuat bayi kembung



Tabel 2.1. Identifikasi Isu Aktual No Identifikasi Isu



Sumber isu



Kondisi saat ini



Kondisi yang diharapkan



1.



Kurangnya kesadaran dalam



Ruang NICU perawat



dalam



melakukan



cuci



Kesadaran



perawat Perawat disiplin dalam melakukan melakukan cuci tangan



cuci



tangan



tangan procedural



procedural menurun



procedural



2.



Tindakan



sesuai yang



akan



dilakukan



Kurangnya



Ruang NICU



Pemerataan



Keterampilan



perawat



pemahaman perawat



informasi merangkai dalam



Tindakan



dalam



alat ventilator masih merangkai



ventilator



tindakan



merangkai



rendah



meningkat



ventilator 3.



Kurangnya edukasi Ruang NICU



Pemberian



ASI Meningkatnya



ASIP pada keluarga



belum



pasien



dikarenakan



tentang nutrisi, larangan



minimnya



dan ASIP bagi bayi



maksimal kesadaran ibu menyusui



pengetahuan



ibu diruang NICU



menyusui



tentang



nutrisi,larangan dan metode 4.



Kurangnya



Ruang NICU perawat



dalam



dalam



kegiatan



pencatatan



rekam



melakukan dalam



perawat melakukan



rekam pencatatan rekam medik



medik sesuai waktu sesuai waktu meningkat



medik pasien 5.



memerah asi Kesadaran perawat Kesadaran



kepatuhan catatan



dalam



masih kurang



Kurangnya



Ruang NICU



Pelayanan informasi Pelayanan



pelayanan informasi



mengenai



kondisi



kurang



pasien



pasien kondisi sehingga hari



setiap hari kepada



menimbulkan



keluarga pasien



kecemasan terhadap



informasi



pasien



kepada



keluarga



pasien meningkat



keluarga



2. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak Berdasarkan hasil identifikasi isu aktual, langkah selanjutnya adalah menganalisis penyebab terjadinya isu serta dampak yang terjadi akibat adanya isu-isu tersebut. Analisis menangenai penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh isu tersebut dapat dilihat dari tabel 2.2.



Tabel 2.2. Analisis Penyebab dan Dampak Isu Aktual No. 1.



Isu Aktual Kurangnya



Penyebab Isu



kesadaran Didalam lingkup kerja ruang nicu,



Dampak Yang 



setiap



Terjadi Pelaksanaan



No.



Isu Aktual



Penyebab Isu



Dampak Yang



perawat dalam melakukan setiap tindakan yang akan dilakukan



Terjadi cuci tangan



cuci tangan



terutama tindakan steril diwajibkan



procedural



perawat melakukan tindakan cuci



menurun



tangan procedural. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya 2



Kurangnya



peningkatan infeksi kepada neonatus pemahaman Dalam pelayanan yang dilakukan 



Persiapan alat



perawat dalam tindakan ruang nicu, kriteria pasien atau



ventilator



merangkai ventilator



neonatus yang masuk dengan



membutuhkan



kegawatan jalan nafas. Sehingga



waktu lebih



memerlukan bantuan alat nafas



lama



menggunakan ventilator. Didalam ruang nicu ventilator yang dipakai berbagai macam merk, tentunya perlu pemahaman dalam merangkai dan pengoperasian ventilator secara 3



Kurangnya



benar dan steril kepatuhan Selain melakukan



tindakan 



Pencatatan



perawat dalam kegiatan pelayanan, perawat juga melakukan



rekam medik



catatan



pasien tepat



rekam



pasien



medik pendokumentasi



tindakan



serta



kondisi pasien. Dengan banyaknya tindakan



serta



kegawatan



waktu



pasie



terkadang adanya penulisan catatan rekam medik pasien ada yang tidak sistematis ataupun kurang 4



Kurangnya edukasi ASIP Selain (air



susu



ibu



melakukan



tindakan 



Meningkatny



perah) pelayanan, perawat juga melakukan



a edukasi



kepada keluarga pasien edukasi, khususnya pemberian ASI



mengenai



dan ibu menyusui



ASI



kepada bayi, minimnya informasi yang didapatkan oleh ibu pasien menyebabkan nutrisi dan larangan dalam memerah asi serta metode



No.



Isu Aktual



Penyebab Isu



Dampak Yang Terjadi



yang dilakukan keliru, menyebabkan bayi yang diberikan ASI mengalami kembung.



pasien



yang



sangat



rentan dan ketahanan tubuhnya lebih



rentan



dua



kali



lipat



dibandingkan dengan bayi cukup usia



(aterm).



Yang



dapat



mengakibatkan gangguan nafas 5



Kurangnya



pelayanan Bayi yang masuk kedalam ruang 



informasi kondisi pasien nicu setiap



hari



keluarga pasien



merupakan



kepada kegawatan



Pelayanan



pasien



dengan



informasi



III,



dengan



meningkat



level



pemakaian alat bantu intensif seperti



sehingga



monitor,syringe pump, alat bantu



kecemasan



(ventilator) dan ketahanan tubuh



orangtua



terhadap



menurun



infeksi



masih



kurang,



meminimalkan adanya kunjungan keluarga terhadap pasien. Keluarga pasien menunggu didepan ruang NICU, perlu adanya informasi saat dilakukan pelayanan dan kondisi terkini terhadap pasien , sehingga dapat



menurunkan



kecemasan



keluarga a.



Analisa penentuan Isu Strategis berdasarkan tehnik AKPL Dari beberapa isu tersebut, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicarikan solusinya berdasarkan peran dan wewenang sebagai guru. Cara menganalisis isu tersebut dengan menggunakan Metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematika) dan L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang lebih dominan.



Tabel 2.3. Analisa Penentuan Isu Strategis Berdasarkan Teknik AKPL No 1



Isu Aktual Kurangnya kesadaran



A 



Likerts Score K P L  



perawat dalam melakukan



Keterangan Tidak memenuhi Syarat



cuci tangan procedural 2



Kurangnya



pemahaman 















perawat dalam tindakan



Memenuhi Syarat



merangkai ventilator 3



Kurangnya edukasi ASIP 















pada keluarga dan ibu



Memenuhi Syarat



menyusui 4



kesadaran 



Kurangnya











-



perawat dalam pemakaian



Tidak memenuhi Syarat



scoret saat tindakan 5



Kurangnya



pelayanan 















informasi kondisi pasien setiap



hari



Memenuhi Syarat



kepada



keluarga pasien Kriteria penetapan : Aktual 1. Pernah benar-benar terjadi 2. Benar-benar sering terjadi 3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan 4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran 5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan



Khalayak 1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak



2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak 3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak 4. Menyangkut hajat hidup orang banyak 5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak



Problematik 1. Masalah sederhana 2. Masalah kurang kompleks 3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi 4. Masalah kompleks 5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya



Layak 1. Masuk akal 2. Realistis 3. Cukup masuk akal dan realistis 4. Masuk akal dan realistis 5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya Berdasarkan metode AKPL di atas, maka urutan isu kontemporer sebagai berikut: 1. Kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan procedural 2. Kurangnya pemahaman dalam tindakan merangkai dan pengoperasian ventilator 3. Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap hari kepada keluarga pasien Beberapa isu-isu di atas selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh isu yang menjadi prioritas utama untuk dicarikan solusinya. Dalam menyeleksi isu-isu tersebut penyusun menggunakan metode USG. Di bawah ini disajikan tabel kegiatan menyeleksi isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Tabel 2.4. Analisis Kualitas Isu Menggunakan Metode USG



N



Isu Aktual



Pemilihan Isu U S G



peringkat Total



o 1



Kurangnya edukasi ASIP pada keluarga dan 5



5



5



15



I



2



ibu menyusui Kurangnya pemahaman



dalam 5



4



4



13



II



3



merangkai ventilator Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien 4



4



3



11



III



perawat



setiap hari kepada keluarga pasien Kriteria penetapan : Urgency : 1. Tidak penting 2. Kurang penting 3. Cukup penting 4. Penting 5. Sangat penting Seriousness : 1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius 2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius 3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius 4. Akibat yang ditimbulkan serius 5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius Growth : 1. Tidak berkembang 2. Kurang berkembang 3. Cukup berkembang 4. Berkembang 5. Sangat berkembang Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG terkait masalah yang diangkat, disimpulkan bahwa “ kurangnya edukasi ASIP (Air Susu Ibu Perah) pada keluarga pasien” merupakan masalah yang penting karena terkait dalam upaya pemberian khususnya nutrisi pada bayi dan pelayanan kesehatan yang maksimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien.



3. Gagasan Pemecahan Isu Berdasarkan rumusan penetapan isu yang paling urgent, serious, dan growth sesuai dengan manajement ASN yaitu kurangnya edukasi ASIP (Air Susu Ibu Perah) kepada keluarga dan ibu menyusui. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis didapat penyebab kurang optimalnya ibu pasien dalam mendapatkan informasi dan edukasi antara lain : a. Sumber daya manusia Kurangnya pemahaman keluarga pasien terutama ibu menyusui menyebabkan pemberian asi ekslusif terhambat, ditambah dengan tingkat pendidikan yang dimiliki berpengaruh besar dalam menerima edukasi yang diberikan oleh perawat. b. Lingkungan Dengan bayi yang dirawat diruang NICU yang terpisah dengan ibu menyebabkan pemberian asi ekslusif tidak diberikan dan dianggap merepotkan. Adanya perilaku meminum jamu dalam meningkatkan produksi asi, tetapi kenyataannya asi yang diberikan dapat menyebabkan bayi mengalami kembung c. Metode Selama ini metode yang diberikan dalam memberikan informasi mengenai edukasi ASIP hanya saat pasien baru masuk. Tidak adanya tambahan metode pemberian edukasi seperti penambahan sarana prasarana seperti poster, leaflet dll



Merujuk pada beberapa persoalan yang muncul akibat isu yang ditetapkan yakni Kurangnya edukasi ASIP pada keluarga pasien, penulis mengusung beberapa gagasan pemecahan isu dengan harapan isu utama (core issue) dapat terpecahkan sehingga permasalah-permasalahan yang timbul dapat segera teratasi. Untuk menentukan strategi prioritas, dipergunakan teknik analisis Tapisan Mc Namara untuk melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang dihasilkan. Indikator yang dipakai adalah tingkat efektifivitas, tingkat kemudahan dan tingkat biaya.



No. 1.



Alternatif Gagasan Melakukan penyuluhan tentang



Kriteria Alternatif Gagasan Efektifita Kemudah Efisiensi s an 4 4 4



Total



Ket.



12



pentingnya ASIP (air susu ibu perah) pada keluarga dan Ibu menyusui 2.



Membuat leaflet metode ASIP



5



3



5



15



4



4



4



12



(air susu ibu perah) yang benar dan tepat 3.



Sosialisasi langkah penyimpanan ASIP melalui video



Kriteria penetapan : Efektifitas: 1. Tidak efektif 2. Kurang efektif 3. Cukup efektif 4. Efektif 5. Sangat efektif



Efisiensi: 1. Tidak efisien 2. Kurang efisien 3. Cukup efisien 4. Efisien 5. Sangat efisien Kemudahan: 1. Sangat Sulit dilaksanakan



Terpilih



2. Sulit dilaksanakan 3. Cukup mudah dilaksanakan 4. Mudah dilaksanakan 5. Sangat sangat mudah dilaksanakan



Setelah dianalisis dengan teori tapisan Mac Namara, maka kegiatan Membuat leaflet metode ASIP (air susu ibu perah) yang benar dan tepat menempati ranking tertinggi dilihat dari variabel efektifitas, efisiensi dan kemudahan. Sehingga penulis mengangkat judul Efektifitas edukasi ASIP(air susu ibu perah) pada keluarga pasien melalui media



leaflet dalam rangka



meningkatkan penerapan



Esklusif di Ruang Neonatal Intensif Care Unit di RSUD Waluyo Jati



ASI untuk



kegiatan aktualisasi



A. Matriks Rancangan Aktualisasi Nama Lengkap



: Dwi ningsih, Amd.kep



Jabatan



: Perawat fungsional terampil



Unit Kerja



: RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo



Identifikasi Isu



: 1. Kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan cuci tangan procedural 2.



Kurangnya



pemahaman



merangkai ventilator



perawat



dalam



tindakan



3.



Kurangnya edukasi metode ASIP (air susu ibu perah) kepada keluarga pasien dan ibu menyusui



4.



Kurangnya kepatuhan perawat dalam kegiatan catatan rekam medik pasien



5.



Kurangnya pelayanan informasi kondisi pasien setiap hari kepada keluarga pasien



Isu yang Diangkat :



Kurangnya edukasi metode ASIP (air susu ibu perah) pada keluarga pasien



Gagasan yang Diangkat



: Efektifitas edukasi metode ASIP (air susu ibu perah) kepada keluarga pasien melalui media leaflet dalam rangka meningkatkan penerapan ASI Ekslusif di Ruang Neonatal Intensif Care Unit di RSUD Waluyo Jati



Tabel 2.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 1.



2 Melakukan konsultasi



3 a. Menghubungi dan



diskusi dengan coach,



mentor



mentor



dan



coach, Kepala



Ruang NICU b. Memaparkan



Keterkaitan



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5 Nasionalisme (saling



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



diskusi dengan coach,



menghormati,



kegiatan ini, maka



menguatkan nilai- nilai



mentor



musyawarah mufakat)



mendukung pencapaian



organisasi yaitu:



Etika publik (sopan)



visi “Terwujudnya



Sinergi (bekerjasama)



a. Hasil



4 konsultasi dan



dan



Kepala



Ruang NICU



(Kepala Bidang



masalah/isu, gagasan



Keperawatan)



pemecahan isu, dan



serta Kepala



rancangan aktualisasi



Kraksaan Yang 



Ruang NICU



yang telah dibuat



Profesional, Bermutu,



RSUD Waluyo Jati



b. Persetujuan rancangan aktualisasi



c. Meminta



saran,



masukan,



dan



persetujuan



coach,



mentor



Kepala



dan



Ruang NICU mengenai rancangan aktualisasi



Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati



Adil, Modern,  Ramah Lingkungan dan Diminati’’



7 ini



akan



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1



2 Membuat



a. Mencari



rancangan leaflet yang akan digunakan untuk pelayanan



3 literatur



yang



4 a. Kumpulan



literatur



untuk



pendukung



untuk



rancangan



pembuatan



rancangan



mendukung pembuatan leaflet edukasi b. Membuat



leaflet edukasi



rancangan



/



b. Hasil rancangan / draft



informasi metode



draft leaflet edukasi yang



leaflet



ASIP



nanti akan dilampirkan



nanti akan ditampilkan



c. Mengkonsultasikan



c. Hasil



edukasi



yang



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5 Akuntabilitas



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



(tanggung



kegiatan ini, maka



menguatkan nilai- nilai



kejelasan target)



mendukung



organisasi yaitu: Sigap



Komitmen



pencapaian motto



(tangkas



rumah sakit yaitu



semangat)



“kerja cerdas &kerja



Inovatif



keras” selalu



(kreatif)



menggunakan



Sinergi



dengan



mentor



Government



kecerdasan pikiran



(bekerjasama)



edukasi dengan mentor



mengenai rancangan /



(Koordinasi)



untuk mencapai hasil



d. Meminta



persetujuan



draft leaflet edukasi



mentor



mengenai



d. Persetujuan rancangan



rancangan / draft leaflet



/ leaflet edukasi



jawab, Mutu



(inovatif



sesuai



dengan



literatur



yang relevan) Whole



konsultasi



rancangan / draft leaflet



edukasi



Keterkaitan



of



yang optimal dan draft



berusaha keras menyelesaikan tugasnya



7 ini



dan



akan



penuh



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1



2



3



4



Keterkaitan



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5



Misi Organisasi 6



7



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 4.



2 Mengevaluasi



3 a. Memperkenalkan



tingkat



maksud



pemahaman



kegiatan



pasien



atau



keluarga pasien tentang ASI



tujuan



ASIP



atau keluarga pasien b. Menyebarkan kuesioner pre-test kepada



pelayanan



ibu menyusui



atau keluarga



informasi metode



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5 Akuntabilitas



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



yang telah diisi oleh



(tanggung



kegiatan ini, maka



menguatkan



pasien



transparan



mendukung



nilai organisasi yaitu:



4 a. Hasil kuesioner pre- test



kepada ibu menyusui



sebelum mendapat



dan



Keterkaitan



atau



keluarga



pasien



jawab, /



tidak



dan



terhadap kuesioner pre-



menghormati, tidak



Sakit no. 3, yaitu



adanya



test



diskriminatif) Etika



mewujudkan



kejadian sebenarnya)



publik (sopan)



peningkatan kualitas



Tidak



diskriminatif



(tidak



membeda-



misi



Rumah



manusia yang



ASIP



sebelum mendapat



berkelanjutan.



menggunakan



pelayanan



media leaflet



ASIP menggunakan



edukasi



media leaflet edukasi meminta



untuk



diisi. c. Mengkaji kuesioner pre-test.



hasil



nilai-



Nasionalisme (saling



evaluasi



pasien



dan



akan



pencapaian



sumber daya



informasi



ini



merekayasa hasil)



b. Hasil



visi



7



Transparan (Melaporkan



bedakan)



apa sesuai



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 5.



2 Memberikan



3 a. Memberikan selembaran



pelayanan



leaflet kepada keluarga



informasi



pasien, ibu menyusui.



metode ASIP



b. Menjelaskan



secara



menggunakan



langsung isi dari leaflet



media leaflet



yang diberikan



edukasi



Keterkaitan



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5 Nasionalisme (saling



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



menghormati, tidak



kegiatan ini, maka



menguatkan nilai- nilai



diskriminatif) Etika



mendukung



organisasi yaitu: Tidak



kepada ibu menyusui dan



Publik (sopan)



pencapaian



keluarga pasien.



Komitmen



Mutu



(komunikasi



efektif



4 Terlaksananya



pemberian layanan



Informasi



metode



ASIP



dan efisien) Pelayanan Publik (pelayanan prima)



dan



misi



visi



7 ini



akan



diskriminatif (tidak



Rumah



membeda-



Sakit no. 3, yaitu



bedakan)



mewujudkan



Efektif dan Efisien



peningkatan kualitas



Good



sumber daya manusia yang berkelanjutan.



governance



(pemerintahan yang baik)



6



Memberikan



a. Memperkenalkan



penyuluhan



maksud



dan



tujuan



tentang ASIP dan kegiatan penyuluhan melakukan kuis



informasi ASIP kepada ibu



yang disertai



menyusui atau keluarga



dengan tanya



pasien



jawab dan



b. Menyebarkan kuesioner



adanya reward



pre-test kepada



dalam menjawab



pasien atau keluarga



pasien



sebelum



mendapat



pelayanan



informasi obat menggunakan



media video edukasi dan meminta



untuk diisi.



Mengkaji kuesioner pre-test.



hasil



c.



d.



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 7.



2 Mengevaluasi tingkat pemahaman ibu



3 a. Menyebarkan kuesioner post-test kepada ibu menyusui



menyusui atau



atau keluarga



keluarga pasien



pasien sesudah



tentang ASIP (air



mendapat pelayanan



susu ibu perah)



menggunakan media



mendapat



leaflet edukasi dan



pelayanan



meminta untuk diisi.



informasi edukasi menggunakan media leaflet



b. Mengkaji kuesioner post-test.



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



test yang telah diisi oleh



(tanggung



kegiatan ini, maka



menguatkan



ibu



transparan



mendukung



nilai organisasi yaitu:



4 a. Hasil kuesioner



b. Hasil



sesudah



Kontribusi



Pelatihan 5 Akuntabilitas



menyusui



postatau



keluarga pasien.



informasi edukasi



Keterkaitan



evaluasi



kuesioner post-test.



jawab, /



tidak



akan nilai-



pencapaian



Nasionalisme (saling



dan



menghormati, tidak



Sakit no. 3, yaitu



adanya



diskriminatif) Etika



mewujudkan



kejadian sebenarnya)



publik (sopan)



peningkatan kualitas



Tidak



diskriminatif



(tidak



membeda-



Rumah



sumber daya hasil



ini



merekayasa hasil)



misi



visi



7



manusia yang berkelanjutan.



Transparan (Melaporkan



bedakan)



apa sesuai



No



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil Kegiatan



1 8.



2 Penyusunan



3 a. Mengumpulkan data dan



laporan kegiatan



bukti



aktualisasi



laporan.



pendukung konsultasi



mentor



Kepala NICU



bukti



dan



pendukung



laporan.



b. Melakukan dengan



4 a. Kumpulan data



dan



Ruang serta



coach



konsultasi



dengan



mentor



Kepala



dan



Ruang serta



coach



mengenai hasil kegiatan



mengenai hasil kegiatan



aktualisasi.



aktualisasi



c. Mencetak



laporan



kegiatan aktualisasi.



c. Tercetaknya kegiatan.



Kontribusi



Penguatan Nilai



Substansi Mata



Terhadap Visi



Organisasi



Pelatihan 5 Akuntabilitas



Misi Organisasi 6 Dengan melakukan



Kegiatan



(tanggung



kegiatan ini, maka



menguatkan



mendukung



nilai organisasi yaitu:



transparan



b. Hasil



NICU



Keterkaitan



jawab, /



tidak



merekayasa hasil)



pencapaian



Etika



dan



Publik



misi



visi Rumah



ini



akan nilai-



Sigap (tangkas dan penuh semangat)



(cermat, sopan)



Sakit no. 3, yaitu



Transparan



Anti korupsi (tepat



mewujudkan



(Melaporkan



waktu)



peningkatan kualitas



adanya



sumber daya laporan



7



apa sesuai



kejadian sebenarnya)



manusia yang



Good



berkelanjutan.



(pemerintahan baik)



governance yang



2.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Instalasi Farmasi pada tanggal 08 April 2021 – 12 Mei 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut: Tabel 2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi April 2021 Minggu No



dengan coach, mentor (Kepala Bidang keperawatan) serta Kepala



Ruang



NICU RSUD Waluyo Jati Membuat rancangan leaflet edukasi 2.



yang



akan



digunakan



untuk



pelayanan informasi edukasi Membuat rancangan kuesioner (pretest dan post- test) yang akan digunakan untuk mengevaluasi



Minggu ke-4



Minggu ke-5



Minggu ke-1



ke-2 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4



Kegiatan Melakukan konsultasi dan diskusi



1.



Minggu ke-3



Mei 2021



5



6



7



Minggu ke-2 8 10 11 12



3.



tingkat pemahaman ibu menyusui atau keluarga pasien sebelum dan sesudah mendapat pelayanan informasi metode ASIP menggunakan media leaflet



No



April 2021 Minggu



Mengevaluasi tingkat pemahaman ibu menyusui atau keluarga pasien tentang ASIP sebelum mendapat pelayanan informasi



edukasi



metode



ASIP



menggunakan media leaflet Memberikan



pelayanan



informasi



edukasi ASIP menggunakan media 5.



leaflet edukasi kepada ibu menyusui atau keluarga pasien dengan metode Penyuluhan Mengevaluasi



tingkat



pemahaman



pasien atau keluarga pasien tentang 6.



Minggu ke-4



Minggu ke-5



Minggu ke-1



ke-2 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 3 4



Kegiatan



4.



Minggu ke-3



Mei 2021



penggunaan ASIP sesudah mendapat pelayanan informasi edukasi metode



5



6



7



Minggu ke-2 8 10 11 12



ASIP menggunakan 7.



media leaflet. Penyusunan Aktualisasi



laporan



kegiatan