JARINGAN PENGANGKUT - Andro Chaesi Todoan Manullang - 2013091016 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN PENGANGKUT



MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN PRAKTIKUM



OLEH: ANDRO CHAESI TODOAN MANULLANG 2013091016 3 BIOLOGI



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966). Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut kambium.



1.2 Rumusan Masalah Bagaimana cara melihat susunan jaringan pada akar muda naupun tua pada tumbuhan dikotil dan monokotil ? 1.3 Tujuan Praktikum Melihat susunan jaringan pada akar muda naupun tua pada tumbuhan dikotil dan monokotil. 1.4 Manfaat Manfaat pada laporan praktikum “Jaringan Pengangkut” adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Umum Mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan melalui pengamatan preparat pada mikroskop dan dapat membedakan elemen-elemen xilem dan floem, bentuk-bentuk sekresi, dan jaringan periderm. 2. Manfaat Bagi Ilmu Untuk mengetahui perbedaan antara elemen-elemen xilem dan floem, bentuk-bentuk sekresi, dan jaringan periderm. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa bisa memperoleh informasi atau ilmu tambahan. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Jaringan Pengangkut Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air serta garam tanah maupun hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama, namun berbeda bentuk, struktur dinding, serta isi selnya. Kedua kelompok sel itu adalah; xylem yang berfungsi mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di dalamnya, dan floem yang berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Baik kelompok sel xylem maupun kelompok sel floem membentuk berkas atau untai dalam tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yag menjadi tempatnya. Pada batang, berkas xylem umunya bergabung dengan berkas floem dalam satu ikatan berkas



pembuluh. Kombinasi xilemdan floem ini membentuk system jaringan pembuluh yang berkesinambungan di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar. Pengangkutan air maupun bahan makanan dalam tanaman dilaksanakan oleh jaringan pengangkut yang terdiri atas dua kelompok sel yang masing-masing berbeda dalam bentuk struktur dinding serta isinya. Kedua kelompok itu adalah sebagai berikut: 1. Xilem berguna untuk pengangkutan air serta zat-zat yang terlarut di dalamnya 2. Floem fungsi utamanya adalah pengangkutan bahan makanan Apabila letak kelompok sel xilem berdekatan dengan kelompok sel floem sehingga dapat dianggap merupakan satu berkas, maka berkas itu dapat disebut ikatan pembuluh seperti sering terlihat pada batang tumbuhan tinggi. Karena fungsinya, jaringan pengangkut dapat menembus seluruh bagian tumbuhan. Menurut pertumbuhannya dibedakan atas bagian primer dan bagian sekunder. Bagian primer dibentuk oleh titik tumbuh sejak fase embrio, sedangkau bagian sekunder adalah hasil aktivitas kambium pembuluh. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan xilem dan jaringan floem. Xilem Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Sel-sel penyusun xilem umumnya sudah mati dengan dinding sekunder yang sangat tebal tersusun dari 4 bagian



➢ Unsur trakea, merupakan unsur yang berperan dalam pengangkutan air dan zat terlarut di dalamnya. Sel trakeal berbentuk memanjang, tidak mengandung protoplas, dinding sel berlignin, dan mempunyai bermacam-macam noktah. Unsur trakeal terdiri atas trakea dan trakeid. Trakea terdiri atas sel yang tersusun memanjang dengan ujung berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya. Lubang trakea disebut lubang perforasi. Sementara itu, trakeida merupakan sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa ada lubang sehingga pengangkutan berlangsung melalui pasangan noktah pada ujung trakeida yang saling menimpa.



➢ Serabut xilem, merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin. Serabut xylem ada dua macam yaitu serabut trakeid dan serabut libriform. Serabut trakeid mempunyai noktah terlindung, ukuran pendek dan dinding sel cenderung tipis. Serabut libriform memiliki ukuran yang lebih panjang., dinding sel tebal, dan mempunyai noktah sederhana. ➢ Parenkim xilem, tersusun dari sel-sel yang masih hidup, di jumpai pada xilem primer maupun sekunder. Parenkim xilem berfungsi sebagai tempat makanan cadangan. ➢ Trakeid ,Ujung-ujung sel nampak meruncing pada penampang tangensial. Letak ujungujung tersebut saling tindih sesamanya. Pada penampang radial ujung sel nampak membulat. Penebalan dinding berlignin, isi sel mati. Penebalan dinding trakea maupun trakeid bermacam-macam bisa berupa spiral, cincin, tangga (scalariform), jala maupun penebalan noktah. ➢ Serat Trakeid,Seperti trakeid tetapi lebih panjang. Diameterya lebih kecil, jumlah noktah kurang, isi sel mati. Serat Libriform Seperti serat trakeid tetapi agak lebih panjang sedangkan jumlah noktah amat sedikit tipe sederhana, isi sel maii, dinding berlignin. ➢ Parenkim Xilem, Di sini dibedakan antara parenkim tegak dengan parenkim datar yang biasanya merupakan bagian dari jari-jari empulur. Selnya hidup dan berguna untuk menyimpan cadangan makanan seperti pati, minyak, tanin dan sebagainya. . 2.2 Struktur Sekresi Sekresi adalah peristiwa terpisahnya substansi atau sebagaian substansi dari protoplas. Substansi yang dipisahkan dalam bentuk ion garan, kula atau bagian dinding sel, senyawa hasil fuetabolisme yang tidak dipakai atau sebagian dipakai (alkaloid, tanin, terpen, harsa, berbagai kristal) atau substansi yang memiliki fungsi khusus setelah disekresikan (ensim, hormon). Struktur sekresi dibagi menjadi struktur sekresi luar dan struktur sekresi dalam. Struktur sekresi dinamakan juga kelenjar. Jaringan yang memiliki struktur sekresi disebut jaringan sekresi : a.Struktur sekresi luar Dalam kelompok ini adalah : rambut kelenjar, nektarium serta hidatoda Struktur sekresi luar yang sederhana dapat berupa sebagian epidermis yang dapat bersekresi atau berupa rambut



kelenjar. Rambut kelenjar dapat terdiri dari satu sel atau bersel tanyak. Contoh rambut kelenjar misalnya pada trikomata daun jelatang dan daun tembakau. Ada juga rambut kelenjar tersebut berkelompok yang terdapat pada daun muda pada tunas yang disebut koleter. b.Struktur sekresi dalam Sel sekresi nampak sebagai sel terspesialisasi tersebar diantara sel lain yang disebut idioblas. Ruang serta saluran sekresi dapat dibentuk dengan cara menghancurkan sel (rongga lisigen) atau karena pemisahan sel satu dari yang lain (rongga sizogen) atau perpaduan antara kedua cara tersebut (skizolisigen). Latisifer adalah sel atau seri sel yang bersinambungan, yang mengandung lateks, yakni cairan yang rumit susunannya Cairan berwarna putih seperti susu namun ada yang berwarna coklat atau oranye. Senyawa yang sering ditemukan adalah terpenoid, alkaloid, gula, ensim, kristal tanin dan pati. Latisifer dapat dibagi menjadi latisifer beruas dan latisifer tak beruas. Yang beruas terdiri dari suatu seri sei lafisifer yang memanjang berderet dengan dinding ujung yang larut mengakibatkan terjadinya saluran yang panjang, dan sering terjadi anastomose. Yang tak beruas selnya panjang bercabang atau tidak bercabang, dibentuk semasa embrio dan memanjang seiring dengan bagian tumbuhan yang menjadi tempatnya. 2.3 Jaringan Periderm Merupakan jaringar: pelindung pengganti epidermis yang biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki pertumbuhan menebal sekunder. Periderm terdiri atas 3 macam lapisan sel : 1. feiogen : merupakan meristem lateral yang terjadi pada lapisan korteks tepat di bawah epidermis atau lebih dalam lagi bahkan bisa sampai perisikel atau floem. 2. felem : jaringan yang dibentuk oleh felogen ke arah luar. Dalam dindingnya biasanya diendapkan zat gabus (suberin). Isi sel mati sedangkan lumen bisa terisi dengan zat-zat berwarna gelap. Sel felem yang dindingnya tidak bersuberin disebut felloid.



3. feloderm : jaringan yang dibentuk oleh felogen ke arah dalamn. Sel-selnya hidup dan bisa mengandung kloroplas, suberin atau zat gabus adalah persenyawaan polimer tinggi yang terdiri dari asam lemak tak jenuh. 2.4 Pengangkutan pada Tumbuhan Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua amacam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler. a. Proses Pengangkutan Ekstravaskuler Pengangkutan ekstravaskuler merupakan proses pengangkutan di luar pembuluh angkut. Proses transportasi tersebut dapat terjadi melalui dua cara, yaitu simplas dan apoplas. 1) Transportasi simplas merupakan pengangkutan air beserta zat terlarut dari sel ke sel melalui



sitoplasma. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks, endodermis, perisikel, silinder pusat, dan akhirnya ke xilem. Pada system simplas, perpindahan air ke tanah terjadi secara osmosis dan transfor aktif melalui plasmodesmata. 2) Transportasi apoplas adalah pengangkutan air dan zat terlarut di dalamnya melaui ruang



antarsel. Air dari tanah diserap akar melalui proses difusi dan transfor pasif. Selanjutnya air akan melewati ruang-ruang antar sel. Namun, transportasi apoplas tidak dapat melewati endodermis karena terhalang pita kaspari. Air yang menuju endodermis ditransfor secara simplas melalui sel peresap. b. Proses Pengangkutan Intravaskuler Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat melalui berkas pembuluh (xilem) atau pembuluh tapis (floem). Proses pengangkutan secara intravaskuler pada pembuluh xilem sebagai berikut : Xilem → xilem batang → xilem tangkai daun → xilem tulang daun → mesofil. 2.5 Klasifikasi a. Klasifikasi Tanaman Jeruk Kerajaan



: Plantae



Sub Kerajaan : Tracheobionta



Super Divisi : Spermatophyta Divisi



: Magnoliophyta



Kelas



: Magnoliopsida



Sub Kelas



: Rosidae



Bangsa



: Sapindales



Suku



: Rutaceae



Marga



: Citrus



Jenis



: Citrus maxima



b. Klasifikasi Kayu Pinus Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji) Divisi : Coniferophyta Kelas : Pinopsida Ordo : Pinales Famili : Pinaceae Genus : Pinus L Spesies : Pinus merkusii Jungh.& De Vr c. Klasifikasi Kayu Suren Kingdom : Plantae-palnts Subkingdom : Tracheobionta-vascular plants Superdivison : Spermatophyta Divison : Magnoliophyte Class : Magnoliopsida Subclass : Rosidae Order : Sapindales Family : Meliaceae Genus : Cedrela Spesies : Cedrela febrifuga blume



d. Klasifikasi Batang Muda Waluh Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Cucurbita Spesies : Cucurbita moschata e. Klasifikasi Umbi Kentang Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum tuberosum L. f. Klasifikasi Batang Sambucus Kingdom



: Plantae



Divisi



: Spermatophyta



Kelas



: Dycotyledonae



Ordo



: Rubiales



Famili



: Caprifoliaceae



Genus



: Sambucus



Species



: Sambucus javanica



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Alat dan Bahan 1. Alat : •



Buku panduan praktikum 1 unit







Kamera handphone 5 unit







Alat tulis 1 set







Lensa Okuler Berskala (LOS) 1 unit







Mikroskop cahaya 2 unit







Silet 5 unit







Object glass 10 unit







Cover glass 10 unit







Pipet 1 unit



2. Bahan : 1. Kulit buah jeruk ( Citrus maxima ) 2. Kayu pinus ( Pinus merkusii ) 3. Kayu suren ( Cedrela sp. ) 4. Kulit kayu batang pinus ( Pinus merkusii ) 5. Batang muda walun ( Cucurbita moschata ) 6. Umbi kentang ( Solanum tuberosum ) 7. Batang Sambucus 3.2 Langkah Kerja Preparat 1. Kulit buah jeruk (Citrus maxima) Irisan melintang kulit buah jeruk dalam Sudan II. Buat sediaan mikroskopisnya Paria penampang ini dapat dibedakan epidermis, kolenkim dan parenkim. Preparat 2. Kayu pinus (Pinus merkusi) Amati penampang melintang, penampang radial, penampang tangensial kayu sekunder pinus (preparat awetan), dan preparat meserasi kayu pinus. Gambar penampang melintang, radial,



tangensial trakeida musim kemarau. trakeida musim hujan, jari-jari empulur, saluran harsa noktah. Preparat 3. Kayu suren (Cedrela sp.) Amati penampang melintang, radial, tangensial kayu sekunder Cedrela sp. (preparat awetan). Gambar pada penampang melintang, radial, tangersial trakea, trakeida, serat libriform, parenkim kayu, parenkim jari-jari empulur. Preparat 4. Kulit kayu batang pinus (Pinus merkusii) Amati penaripang melintang, radial kulit kayu batang pinus (preparat awetan). Pada penampang radial parenkim jari-jari empulur merupakan sel-sel yang memanjang ke arah radial. Sel-sel albumin terdapat dekat kambium pembuluh sebagai sel-sel tegak yang ada di sebelah atas dan bawah jari-jari empulur. Preparat 5. Batang muda waluh (Cucurbita moschata) Amati penampang melintang dan membujur batang muda waluh (preparat awetan). Pada penampang melintang dapat dibedakan pembuluh tapis dengan papan tapisnya sederhana dan sel pengiring beserta parenkim floem. Perhatikan pula pori dan kalose pada papan tapis tersebut. Preparat 6. Umbi kentang (Solanum tuberosum) Irisan melintang periderm umbi kentang. Buat sediaan mikroskopisnya dalam air. Preparat 7. Batang Sambucus Irisan barang Sambucus melalui lenti sel. Buat sediaan mikroskopisnya Gambarlah sebuah lentisel sehingga jelas bagian-bagiannya. Lentisel adalah pori yang menghubungkan ruang antar sel dalam turnbuhan dengan dunia luar setelah epidermis diganti oleh periderm. Biasanya lentisel dibentuk di bawah stomata. Hasil Pengamatan NAMA Kulit buah jeruk ( Citrus maxima )



GAMBAR



KETERANGAN ➢ ➢ ➢ ➢



Minyak Atsiri Epidermis Sitoplasma Membujur 40x10



➢ Melintang 40 x10



Kayu pinus ( Pinus merkusii)



➢ Sumbu Batang ➢ Jari-Jari ➢ ABidang Lintang (BL) ➢ Bidang Radial (BR) ➢ Bidang Tangensial (BT)



Kayu suren ( Cedrela sp.)



➢ ➢ ➢ ➢ ➢



Kulit kayu



➢ Hipodermis ➢ Epidermis atas ➢ Palisade ➢ Listosit ➢ Spons ➢ Jaringan pembuluh ➢ Epidermis bawah



batang pinus (Pinus merkusii)



Epidermis Floem Kambium Xilem Korteks



Batang muda waluh (Cucurbita moschata)



➢ Isi Sel Mati ➢ Dinding sel



Umbi kentang (Solanum tuberosum )



➢ Nama Preparat : kerokan bagian dalam umbi kentang ➢ Perbesaran : 40x10 ➢ Ragen : air



Batang Sambucus



➢ Terimodia Bakal ➢ Tunika ➢ Korpus



Pembahasan Jaringan Kulit Buah Jeruk (Citrus maxima) Pada praktikum ini terlihat pada penampang melintang kulit daun jeruk (Citrus maxima) dengan pembesaran 40x10 dan penampang membujur 40x10 terdapat jaringan Minyak Astsiri,jarigan epidermis,dan sitoplasma. kelenjar yang berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme. Bentuk ruang kelenjar pada Citrus maxima terjadi secara lisigen atau tidak teratur dan larut pada kulit jeruk.



Jaringan Kayu Pinus (Pinus merkusi) Pengamatan Jaringan Xylem pada Penampang Melintang Kayu Pinus sp. Xylem pada tumbuhan berbunga mempunyai 2 tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua ini adalah sel mati. Trakeid berupa sel runcing panjang dengan dinding berlubang2. Unsur pembuluh berbentuk tabung yang saling berhubungan ujung-ujungnya. Dinding sel xylem tebal karena dilapisi sel lignin (berfungsi sebagai penyokong). Perbesaran 10x10 pada gambar jarijari empulur sedangkan perbesaran 40x10 pada gambar noktah berhalaman dan noktah setengah halaman. Pada batang Pinus merkusi ditemukan sel-sel trakeid, dalam sel-sel trakeid ini ditemukannya notkah berhalaman yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan. Bagian-bagian noktah berhalaman : — Mulut noktah, terdiri dari : ** mulut dalam menghadap ruang sel ** mulut luar menghadap lamela tengah — Lamela tengah, terdiri dari : ** torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal ** margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara. Jaringan Kayu Suren (Cedrela sp.) Pengamatan maserasi dan trakeid pada preparat awetan kayu Cedrela sp, ditemukan berkas xylem, trakeid, serat libriform, dan sel parenkim jari-jari. Trakeid adalah sel panjang dengan ujung runcing, sedangkan trakea adalah pembuluuh kayu dan terdiri dari deretan yang tersusun memanjang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan benda ergastik lain yang tak diketahui fungsinya, senyawa bersifat tanin dan kristal sering ditemukan. Serat libriform ditemukan lebih panjang dan lebih tebal dibandingkan serat trakeid. Perbesaran 40x10.



Jaringan Kulit Kayu Batang Pinus (Pinus merkusii) Pinus termasuk ke dalam tumbuhan Conifer. Sistem pembuluh gymnospermae adalah silinder bercelah, dan di bagian tengahnya terdapat empulur. Empulur terdiri dari jaringan agak seragam, terutama parenkim dengan susunan longgar. Tipe berkas pembuluh konsentris amfikribal. Konsentris amfikribal artinya adalah perbuluh terbentuk dengan susunan xylem dikelilingi floem. Pada floem primer tidak terbentuk pada bagian tepi dan tidak ditemukan adanya endodermis. di muka celah daun , jaringan sekunder dibentuk secara bertahap sehingga parenkin celah menonjol ke arah xilem sekunder yang dibentuk sejak awal. Xilem primer mungkin masih dapat dilihat di dekat empulur, namun floem primer sudah hilang, Jika floem primer yang rusak masih terlihat , maka dapt ditentukan batas antara floem dan korteks. Jika tidak maka batas tidak terlihat karena tidak ada serat floem primer yang dapat digunakan sebagai batas. Korteks berisi saluran Harsa (Resin), yang membesar tangensial sejalan dengan bertambahnya keliling batang. Periderm pertama terbentuk di bawah epidermis dan bertahan sebelum diganti beberapa tahun kemudian. Perbesara 10x10. Jaringan Batang Muda Waluh (Cucurbita moschata) Berdasarkan hasil pengamatan pada perbesaran 400x, tipe pembuluhdari batang Cucurbita yaitu bikolateral dimana xylem berada di antara dua floem. Letak floem berada disebelah dalam maupun disebelah luar xylem. Adanya anomali pada batang Cucurbita yaitu terdapat pada posisi kambium yang abnormal. Pada tumbuhan lain biasanya posisi kambium teratur membentuk lingkaran, tetapi pada Cucurbita posisi kambium tidak membentuk lingkaran (posisi kambium ke atas dan ke bawah), jadi berkas pembuluhnya pun mengikuti posisi alur kambium tersebut. Jaringan Umbi Kentang (Solanum tuberosum) Periderm merupakan jaringan pelindung pengganti jaringan epidermis yang biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki pertumbuhan sekunder, umumnya terjadi pada batang dan akar. Periderm tersusun dari sel-sel yang rapat dan mengandung suberin sehingga kedap air dan memutuskan udara luar dengan jaringan batang atau akar. Periderm tersusun atas 3 bagian yaitu felem, felogen, dan feloderm. jaringan periderm adalah penampang melintang periderm Solanum tuberosum dengan pembesaran 40x10 terlihat jaringan periderm sebagai



pengganti epidermis. Bentuk jaringan periderm yaitu memanjang dan tersusun rapat karena telah menebal akibat pertumbuhan skunder tidak seperti dinding sel. Jaringan Batang Sambucus Berdasarkan hasil pengamatan sayatan melintang batang Sambuccus diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesara 400x. Berdasarkan hasil pengamatan, Terlihat adanya sel gabus yang mati (Lentisel). Lalu ada pula Felogen (Kambium Gabus), untuk pertumbuhan sel gabus ke atas mendekati epidermis disebut felem yang mengandung zat suberin (penebalan gabus) yang tidak bisa ditembus oleh air dan penyakit karena menyerap lemak. Untuk pertumbuhan sel gabus kebawah menjauhi epidermis disebut Feloderm. Batang Sambuccus yang telah mengalami pertumbuhan sekunder ini stomatany hilang dan digantikan oleh lentisel. Lentisel ini merupakan pori yang menghubungkan ruang antar sel dalam tumbuhan dengan dunia luar.



BAB IV PENUTUP



4.1 Simpulan kulit buah jeruk (Citrus maxima) terdapat epidermis, stomata, kolenkim, berkas pengangkut, dan parenkim. kayu pinus (Pinus merkusi) pada penampang melintang terdapat sel-sel trakea yang diantaranya sudah terbentuk jari- jari empulur, pasangan noktah berhalaman yang terdapat pada sel yang berdampingan, dan pasangan noktah setengah berhalaman yang terbentuk dari noktah sederhana dan noktah berhalaman. kayu suren (Cedrela sp.) terdapat parenkim, trakeid, berkas xylem, dan serat libriform. Pada kulit kayu batang pinus (Pinus merkusii) terdapat korteks, kambium, empulur, saluran hars dalan, felem, felogen, saluran hars luar, floem, dan xilem. Pada batang muda waluh (Cucurbita moschata) terdapat floem, kambium, dan xilem. Pada umbi kentang (Solanum tuberosum) terdapat dinding sel, sitoplasma, dan amilum berupa hilus dan lamela. Pada batang Sambucus terdapatlentisel,felogen, felem, dan feloderm.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2017. Phloem. Diakses tanggal 14 November 2017. https://www.picquery.com/c/phloem_vAIlicmW3G850Ev5X9BD8UanhbNaqdZW0Cot zeHb0Es/ Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke-8. Jakarta: Erlangga. Hasnunidah, Neni. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandar Lampung : Universitas Lampung. Nugroho, L. Hartanto, dkk., 2012. Struktur dan perkembangan tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya. Nugroho, L Hartanto. 2017. Struktur dan Produk Jaringan Sekretori Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press. Roswanti Pienyani, Munif Ghulamahdi, dan Nurul Khumaida. 2015. Respon Anatomi dan Fisiologi Akar Kedelai terhadap Cekaman Kekeringan. Jurnal Argon. 43 (3) : 186 – 192. Susanti, Heni., Mukarlina dan Riza Linda.2014. Anatomi Daun dan Ranting Citrus nobilis L. var. microcarpa yang Terserang Citrus Vein Phloem Degeneration. Jurnal Protobiont. Vol. 3 (3) : 51 – 55. Taufik, M, Andi, K, Terry, P, Gianto. 2010. Deteksi Keberadaan Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dengan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) di Sulawesi Tenggara. Jurnal HPT. vol. 10, no. 1 hal. 71-79. Zubaidah, S. 2010. Peningkatan kemampuan beberapa antibiotik dalam eliminasi bakteri Liberibacter asiaticus untuk mendapatkan bibit jeruk bebas CVPD. Jurnal Ilmu Dasar.