Journal Reading Periodonsia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Journal Reading Periodonsia “Faktor yang Mempengaruhi Gingival Enlargement pada Pengguna Orthodontik Cekat”



Oleh: Destriarum (04031181621023) M. Agung Kurnia Putra (04031381621044) Rosa Apriani S (04031381621049)



Dosen Pembimbing : drg. Maya Hudiyati, MDSc Dosen Penguji :drg. Sulistiawati, Sp.Perio



PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gingival enlargement adalah pertumbuhan gusi yang berlebihan di mana jaringan inflamasi mungkin berada pada regio tertentu, atau mungkin generalisasi.1 Pembesaran gingiva memiliki efek pada fungsi stomatognatik seperti; gangguan fungsional (gangguan bicara), kesulitan mengunyah, masalah estetika dan dapat menyebabkan masalah psikologis yang signifikan.2 Gingival enlargement dapat disebabkan adanya inflamasi akibat flora mikroba spesifik yang ada di rongga mulut di bawah aksi berbagai agen fisik, kimia dan biologis. Berdasarkan aspek morfologi, akumulasi plak dapat didorong oleh faktor iritasi pada perawatan endodontik yang kurang baik dan pada pengguna protesa lepasan dan alat ortodontik.2 Penggunaan alat ortodontik menyebabkan penurunan kebersihan rongga mulut dan kesehatan periodontal karena sulitnya melakukan tindakan kebersihan rongga mulut sehingga akumulasi plak meningkat.1 Manifestasi klinis utama pengguna alat ortodontik meliputi peningkatan kedalaman probing pada jaringan periodontal, pendarahan saat probing, eritema pada gingiva, dan hiperplasia gingiva.3 Komponen alat ortodontik seperti band, brackets, wire dan lainnya dapat menyebabkan kerentanan dalam akumulasi plak yang dapat menyebabkan pembesaran gingiva. Hal ini dikarenakan akumulasi plak secara khusus meningkat pada permukaan servikal brackets



yang sulit di lakukan pembersihan pada sisi-sisinya.4 Selain brackets, band juga memberikan lingkungan yang menguntungkan untuk konsentrasi plak gigi.3 Alat ortodontik sering digunakan dalam durasi waktu yang lama untuk memberikan efek perawatan yang sangat baik, namun semkain lama waktu penggunaan alat ortodontik jika tidak diikuti dengan perawatan kebersihan rongga mulut dan menjaga oral hygine tetap baik juga dapat memperparah kondisi gingival enlaregement.5 Pembahasan akan dilakukan lebih lanjut mengenai faktor penyebab gingival enlargement pada pengguna ortodontik cekat terhadap terjadinya gingival enlaregement.



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pembesaran Gingiva Pembesaran gingiva atau yang sering dikenal dengan istilah gingiva enlargement adalah suatu penambahan ukuran dari gusi, jaringan gusi membesar secara berlebihan di antara gigi dan atau pada daerah leher gigi.6 Penambahan ukuran dapat terjadi secara hipertrofi, hiperplasia ataupun kombinasi keduanya. Hipertrofi (Inflammatory Gingival Enlargement) adalah penambahan ukuran pada sel-sel yang mengakibatkan penambahan ukuran pada suatu organ. Sedangkan, hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement) adalah penambahan jumlah sel penyusunnya.6,8 Karena hiperplasia dan hipertrofi hanya bisa didiagnosis secara histologis dan memerlukan analisis mikroskopis jaringan, maka istilah pembesaran gingiva lebih tepat digunakan untuk menerangkan keadaan ini.6



Gambar 1. Pembesaran Gingiva14



Distribusi dan lokasi pembesaran gingiva 1)



Lokal



: terbatas pada satu gingiva atau sekelompok gigi



2)



General



: meliputi gingiva seluruh rongga mulut



3)



Marginal



: pada sisi tepi gingiva



4)



Papillary



: pada papilla interdental



5)



Diffus



: meliputi bagian tepi gingiva, gingiva cekat dan papilla interdental



6)



Diskret



: seperti tumor, bisa bertangkai atau tidak bertangkai.6



Skor pembesaran gingiva menurut Bokenkamp dan Bohnhorst 0



: Tidak ada pembesaran gingiva



1



: Pembesaran gingiva terjadi pada papilla interdental.



2



:Pembesaran gingiva meliputi papilla interdental dan margin gingiva.



3



: Pembesaran gingiva menutupi ¾ mahkota gigi atau lebih.



2. 2. Etiologi Pembesaran gingiva dapat disebabkan oleh berbagai etiologi dan juga diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor etiologi. Menurut Carranza (2006) pembesaran gingiva dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor etiologinya:6,8 1. Pembesaran gingiva karena inflamasi (Inflammatory Enlargement) a. inflamasi akut b. inflamasi kronis



2.



Pembesaran



gingiva



hiperplastik



non



inflamasi



(Drug-Induced



Enlargement) Hiperplasia gingiva karena obat-obatan; a. Phenytoin b. cyclosporin c. nifedipine d. dilitiazem 3. Pembesaran gingiva karena penyakit sistemik atau kondisi tertentu a. Pembesaran gingiva karena hormon b. Pembesaran gingiva karena leukimia c Pembesaran gingiva berhubungan dengan defisiensi vitamin c d. Pembesaran gingiva nonspesifik (granuloma pyogenicum) 4. Pembesaran gingiva neoplastik (tumor gingiva) a. Benign tumors b. Malignant tumors



Pembesaran Gingiva karena Inflamasi a. Inflamasi akut i. Abses gingiva Manifestasi klinik abses gingiva berupa lesi merah menonjol yang terlokalisir dengan permukaan yang mengkilat, nyeri jika ditekan, terdapat adanya eksudat yang purulen pada tepi gingiva atau papilla interdental. Dalam 24-48 jam abses menjadi



fluktuasi dan dapat ruptur secara spontan sehingga mengeluarkan eksudat purulen dari lubang abses.6,7,8 ii. Abses periodontal Disebabkan karena pertumbuhan bakteri dalam periodontal pocked.8 Periodontal pocked diawali dari penyakit periodontal karena infeksi gusi yang disebabkan oleh plak bakteri, tar, sisa makanan yg terakumulasi dan pengaruh sistem imun tubuh. Abses periodontal bersifat sangat destruktif dan jika tidak diterapi dengan tepat dan cepat dapat menimbulkan kerusakan yang irreversible pada ligamen dan tulang sehingga gigi dapat tanggal dengan sendirinya.6,7 b. Inflamasi kronik Kondisi kronik biasanya merupakan komplikasi dari inflamasi akut atau trauma. Pada tahap awal, pembesaran gingiva terjadi pada papilla interdental dan atau tepi gingiva, kemudian akan semakin bertambah besar hingga menutup permukaan mahkota gigi. Prosesnya berjalan lambat serta tanpa rasa sakit, kecuali jika ada komplikasi akut atau adanya trauma.6 a)



Kebersihan rongga mulut Faktor lokal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit



periodontal antara lain adalah bakteri dalam plak, kalkulus, material alba dan food debris. Semua faktor lokal tersebut terjadi akibat kurangnya kebiasaan memelihara kebersihan gigi dan mulut.



Kalkulus disebut juga tarta, yaitu suatu lapisan deposit (bahan keras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwana kuning atau coklat pada gigi karena dental plak yang keras. Kalkulus tidak mengandung mikroorgaisme hidup seperti plak gigi, namun karena struktur permukaan kalkulus yang kasar sehingga memudahkan timbunan plak gigi.6,7,13 Terjadinya inflamasi pada gingiva oleh bakteri didalam plak disebabkan karena bakteri tersebut menghasilkan enzimenzim yang mampu menghidrolisa komponen interseluler dari epitel gingiva dan jaringan ikat di bawahnya. Enzim-enzim hidrolitik yang berperan pada proses inflamasi ini yaitu enzim hialuronidase, lipase, kolagenase, betaglukoronidase, chondrolitin sulfatase, dekarboksilase, peroksidase dan katalase dan lain sebagainya. Hal tersebut menyebabkan iritasi pada gingiva secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva dan mengakibatkan pembengkakkan gingiva.6,7,8



Gambar 2. Akumulasi plak 14



Apabila plak sudah mengendap menjadi karang gigi, maka penyikatan sekeras apapun dengan sikat gigi biasa tidak akan menghilangkannya. Satu-satunya cara untuk mengatasi karang gigi adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk dibersihkan agar terhindar dari penyakit yang lebih berat.6,7 b). Malposisi gigi atau susunan gigi yang tidak teratur Malposisi gigi dapat terjadi bila gigi-gigi tidak terletak baik didalam lengkung gigi yang bersangkutan, seperti berputar (rotasi) pada porosnya, miring ke arah dalam (lingual/palatal), ke arah luar atau samping (lateral/medial).6,7 Susunan gigi yang tidak teratur akan memudahkan terjadinya retensi makanan serta pembersihan gigi menjadi sangat sulit. Hal ini memicu terakumulasinya plak dan kalkulus pada rongga mulut.9,13



Gambar 3. Malposisi gigi14 c). Penggunaan prostetis atau peralatan ortodonti Pemakaian perangkat ortodonti terutama alat cekat membuat gigi lebih sulit dibersihkan dan mempermudah terjadinya penumpukan plak pada gigi pasien. Plak merupakan faktor penyebab penyakit periodontal



dan kerusakan gigi. Oleh karena itu, pemeliharaan oral hygiene dalam perawatan ortodonti sangat penting untuk mencegah penumpukan plak. Perlu diperhatikan bahan yang digunakan dalam perawatan ortodonti, karena dapat mempengaruhi oral hygiene.6,9 Kerusakan jaringan periodontal akibat penggunaan ortodonti dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah periodonsium. Respon dari jaringan yang mengalami kerusakan akibat adanya tekanan yang berlebihan antara lain adalah adanya respon rasa sakit, adanya nekrosis seluler pada daerah ligament periodontal dan terjadi under mining resorption atau indirect resorbsi.6,12 Kerusakan yang terjadi dapat berupa kerusakan pada jaringan gingival. Pada pemakaian orto cekat yang memberikan tekanan yang besar akan mengakibatkan gigi bergerak dari soketnya dan jaringan gingival akan terdesak dan tertekan hal inilah yang mengakibatkan terjadinya hyperplasia pada daerah interdental, lingual dan labial. Apabila pada restorasi yang overhanging penumpukan plak yang berada sekitar margin gingival akan mempengaruhi sel sel inflamasi pada daerah gingival sehingga menyebabkan terjadinya proses resorbsi pada daerah tersebut. Kerusakan lain yang timbul akibat dari orto cekat adalah rusaknya ligament periodontal hal ini di pengaruhi oleh tekanan yang besar akan mengakibatkan rusaknya serabut serabut ligament periodontal. Serabut serabut ini terjepit di antara gigi dan dinding soket, sehingga pembuluh darahnya mengecil, ligament periodontal menjadi



aseluler dan terjadi hialimisasi jaringan. Hal ini mengakibatkan terganggunya peredaran darah sehingga mengakibatkan terjadinya nekrosis, akibatnya gigi akan menjadi goyah karena resorbsi dan terjadi pada daerah yang mengalami tekanan yang besar.6,12,13 Pada penggunaan peralatan prostetis seperti gigi palsu dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada gingiva karena penggunaannya yang tidak sesuai, misalnya pada kasus pemasangan gigi palsu yang dipasang terlalu dalam atau ukurannya yang terlalu kecil sehingga menginduksi terjadiya iritasi gingiva.6



Alat ortodontik cekat memiliki komponen yang terdiri dari bracket, band, archwire, elastics, o ring dan power chain (Williams, 2000).12 i.



Bracket adalah suatu komponen alat ortodontik cekat yang melekat dan terpasang secara permanen pada gigi-geligi, dengan fungsi untuk menghasilkan tekanan yang terkontrol pada gigi-geligi.



ii. Band adalah komponen alat ortodontik cekat yang terbuat dari logam baja bebertuk cincin yang disemenkan pada gigi penjangkar. Band dapat diregangkan pada gigi-geligi.



iii. Archwire adalah komponen alat ortodontik cekat yang dipakai untuk menghasilkan gerakan gigi berupa kawat yang dilengkungkan pada gigi dan dipasang pada slot bracket. iv. Elastics adalah komponen tambahan pada alat ortodontik cekat yang tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan dibuat dalam beberapa bentuk yang sesuai untuk penggunaan ortodonti. v.



O ring adalah komponen tambahan alat ortodontik cekat sebagai pengikat elastis yang digunakan untuk merekatkan archwire ke bracket yang tersedia dalam berbagai warna yang membuat bracket jadi lebih menarik.



vi. Power chain adalah komponen tambahan alat ortodontik cekat terbuat dari tipe elastis yang sama dengan o ring elastis. Power chain seperti



ikatan



mata rantai dan ditempatkan pada gigi-geligi,



bentuknya seperti pita yang bersambung dari satu gigi ke gigi yang lain.



BAB III PEMBAHASAN Perawatan ortodontik adalah serangkaian proses untuk memindahkan gigi yang malposisi ke posisi yang diinginkan. Selain manfaatnya, perawatan ortodontik berpotensi menyebabkan efek samping salah satunya menyebabkan kondisi gingival enlargement.1 Faktor yang dapat mempengaruhi gingival enlargement salah satunya karena inflamasi. Gingival enlargement karena inflamasi dibagi menjadi dua yaitu akut dan kronis. Inflamasi akut dapat terjadi dalam waktu yang singkat, sedangkan kronis dapat terjadi dalam waktu yang lama dan terjadi secara perlahan. Inflamasi kronis juga merupakan komplikasi dari inflamasi akut dan trauma. Inflamasi akut dikarenakan faktor lokal seperti bakteri dalam plak, kalkulus, material alba dan food debris yang ada dalam rongga mulut, sedangkan trauma dapat dihasilkan oleh penggunaan alat ortodontik terutama alat cekat.6 Alat ortodontik memiliki komponen alat seperti brakets, wire, molar bands, molar band tube yang memberikan retensi untuk debris yang dapat menyebabkan akumulasi plak dan berkembang menjadi kalkulus serta dapat mendukung proses inflamasi.10 Penelitian Yursa dkk (2018) menyatakan bahwa penggunaan alat ortodontik dengan konvensional braket memiliki faktor gingival enlargement yang lebih tinggi hal ini dikarena banyak komponen alat yang ada sehingga retensi plak meningkat.10 Inflamasi akibat plak yang menempel pada komponen ortodontik disebabkan karena bakteri



pada plak menghasilkan enzim-enzim yaitu enzim hialuronidase, lipase, kolagenase,



betaglukoronidase,



chondrolitin



sulfatase,



dekarboksilase,



peroksidase dan katalase yang mampu menghidrolisa komponen interseluler dari epitel gingiva dan jaringan ikat di bawahnya,6 selain itu bakteri juga mampu menstimulasi sel inang untuk memproduksi sitokin inflamasi yang berlebihan seperti IL-1b, IL-6, IL-8, dan tumor necrosis factor-a, yang mengerahkan efeknya untuk memodulasi respon inflamasi dan kekebalan jaringan gingiva.11 Hal tersebut menyebabkan iritasi pada gingiva secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva dan mengakibatkan pembengkakkan gingiva.6.9. Efek trauma dari penggunaan alat ortodontik juga dapat menyebabkan kerusakan periodonsium. Pada pemakaian ortodontik cekat yang memberikan tekanan yang besar akan mengakibatkan gigi bergerak dari soketnya sehingga jaringan gingiva akan tertekan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya hiperplasia pada daerah interdental, lingual dan labial gigi.6,12 Semakin besar gingival enlargement, semakin besar kesulitan untuk mengakses permukaan gigi, menghambat kebersihan mulut yang baik dan mengakibatkan lebih banyak peradangan dan perdarahan.5 Apabila hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama atau berlangsung selama durasi pemakaian alat ortodontik maka akan memperparah kondisi gingiva. Berdasarkan penelitian Peto dkk (2017) terjadi peningkatan gingival enlargement seiring lamanya durasi perawatan ortodontik. Pasien yang menggunakan alat ortodontik selama 1, 2 dan 3 tahun memiliki peningkatan 20-28 kali untuk menderita gingival enlaregement jika tidak di diikuti dengan



proses oral hygine yang baik, namun apabila proses oral hygine baik maka gingival enlargement dapat dihindari.5 Kesimpulannya, penggunaan alat ortodontik cekat sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen alatnya yang dapat memberikan retensi plak dan kalkulus sehingga terjadi perkembangan mikroba rongga mulut yang dapat menyebabkan inflamasi. Tingkat oral hygine yang baik sangat mempengaruhi dalam menghindari terjadinya inflamasi pada gingiva meskipun alat ortodontik digunakan dalam durasi waktu yang lama, serta trauma yang besar yang terjadi akibat penggunaan alat ortodontik juga berperan dalam menyebabkan gingival enlargement.



Daftar Pustaka 1. Harshita N,Kamath Dg, Kadakampally D. Perio-Ortho Interactions-A Review. J. Pharm. Sci. & Res. 2018; 10(5):1053-1056 2. Yin L, Liyu Y, Yan L, An X. Research Progress Of Orthodontic Treatment And Periodontal Health. International Conference On Frontiers Of Biological Sciences And Engineering 2018. P.1-5 3. Florman M. Soft-tissue maintenance during orthodontic treatment. Available at http://www.ineedce.com/courses/1485/pdf/softtiss uemaintenance. pg.1-10 [Last Accessed on 2013 Sep 17]. 4. Eid HA, Assiri HA, Kandyala R, Togoo RA, Turakhia VS. Gingival enlargement in different age groups duringfixed orthodontic treatment. J Int Oral Health 2014;6:1-4. 5. Pinato AS, Alves SL. Gingival enlargement in orthodontic patients : effect of treatment duration. American Journal of Orthodontics and dentofacial Orthopedics 2017. 152:4 6. Newman et al, 2012. Carranza’s : Clinical Periodontology 11th Edition. St. Louis : Elsevier Saunders. 7. Drăghici Em, Crăiţoiu F, Mercuţ V Local Cause Of Gingival Overgrowth. Clinical And Histological Study. Rom J Morphol Embryol 2016, 57(2):427– 435 8. Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F.A, 1996, Carranza’s Clinical Periodontology, 9th ed., Saunders Comp., Phildelphia. 9. Csiszar A, Wiebe C, Larjava H, Häkkinen L. Distinctive Molecular Composition Of Human Gingival Interdental Papilla. J Periodontol 2007;78:304‑14. 10. Yusra A. Et Al, The Effects Of Orthodontic Appliances Components On Gingival Enlargemen.Int J Dent Health Sci 2018; 5(6):616-62. 11. Gong Y, Lu J, Ding X. Clinical, microbiologic, and immunologic factors of orthodontic treatment-induced gingival enlargement. American Journal of Orthodontics and Dentofacial orthopedics 2011; 140:1 12. Foster, T.D., 1993, Buku Ajar Ortodonsi, EGC, Jakarta 13. Manson, J.D. dan Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti, ed 2, Hipocrates, Jakarta. 14. Wolf, H.F., Rateitschak, K.H. dan Hassell, T.M., 2005, Color Atlas of Dental Medicine: Periodontology, Thieme Stutgart, New York