Jurnal Analisis Kinerja Keuangan Bni PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



1



ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk DAN PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk DI BURSA EFEK INDONESIA Nurul Hidayati [email protected] Sri Utiyati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya



ABSTRACT The purpose of this research is to find out the financial performance which is assessed by the financial ratio analysis through the financial report at PT. Bank Negara Indonesia, Tbk and PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk at the Indonesia Stock Exchange.The analysis technique uses both the qualitative technique analysis and quantitative, by calculating the financial ratios and by comparing the obtained ratios to other banks in order to know its performance. The result of research that has been done at PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, and PT. Bank International Indonesia, Tbk obtained that the financial performance of the level of liquidity ratio shows well. This result is indicated by the liquidity ratio which is proxy through quick ratio, banking ratio, loan to deposit ratio as well as loan to asset ratio all together are still on the standard which established by Bank of Indonesia. From the profitability ratio which is viewed by return on asset, return on equity and net profit margin show that both banks have a good performance; on the other hand, BOPO ratio views that both banks have less efficiency in conducting its operation. From the solvability ratio shows both banks have a good performance. This condition is reflected from the ratio of primary ratio, capital ratio or even capital adequacy ratio in both banks are still at the standard which established by Bank of Indonesia. Keywords:Liquidity, Rentabililty, Solvability, Financial Performance Activity. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan yang dinilai dengan analisis rasio keuangan melalui laporan keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia.Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kualitatif maupun kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan atas rasio-rasio keuangan serta membandingkan rasio tersebut dengan rasio bank yang lain guna mengetahui kinerjanya. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kinerja keuangan tingkat rasio likuiditas, terlihat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, dan PT. Bank International Indonesia, Tbk menunjukkan kinerja yang baik. Hasil ini diindikasikan dari rasio likuiditas yang diproksi melalui quick ratio, banking ratio, loan to deposit ratio serta loan to asset ratio seluruhnya masih pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dari tingkat rasio profitabilitas, ditinjau dari return on asset, return on equity serta net profit margin menunjukkan kedua bank tersebut memiliki kinerja yang baik, sedangkan pada rasio BOPO terlihat kedua bank tersebut kurang efisiensi dalam melakukan kegiatan operasinya. Dari tingkat rasio solvabilitas menunjukkan kedua bank tersebut memiliki kinerja yang baik. Kondisi ini tercermin dari tingkat rasio primary ratio, capital ratio maupun capital adequency ratio kedua bank tersebut masih berada pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kata kunci : Likuiditas, Rentabililtas, Solvabilitas, aktivitas Kinerja Keuangan.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



2 PENDAHULUAN Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati – hati dalam penyaluran kreditnya (Haryati : 2009). Di Indonesia bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam sektor perekonomian, karena peran bank sendiri adalah sebagai penghimpunan dan dana penunjang sektor kredit. Di tengah kondisi perekonomian global yang kian memburuk serta seiring dengan melemahnya tekanan inflasi, Bank Indonesia tetap mengarahkan perhatian pada upaya menjaga pertumbuhan ekomoni dan menghindari terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang semakin dalam.Berbagai kebijakan moneter Bank Indonesia ditempuh dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi negeri.System perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sangat di perlukan guna menciptakan kestabilan sistem keuangan. Banyaknya bank yang berdiri di Indonesia membuat nasabah berpikir kritis dan selektif untuk memilih bank terbaik sebagai penyimpan dana mereka karena pada saat ini nasabah berinvestasi tidak hanya sekedar untuk menitipkan dana, tetapi berkeinginan agar dana yang di investasikan selama ini dapat menjadi jaminan kebutuhan mereka dimasa yang akan datang maupun ke dalam suatu bentuk peningkatan usaha. Dengan banyaknya bank yang telah berdiri, hal tersebut menimbulkan persaingan antar perbankan khususnya seperti yang terjadi pada bank pemerintah dan bank swasta. Salah satu contoh persaingan bank pemerintah dan bank swasta adalah terjadinya tarik menarik nasabah. Banyak calon nasabah yang lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya di bank pemerintah, karena para calon nasabah pada awalnya merasa yakin bank pemerintah dapat menjamin keamanan dana nasabah. Namun bank swasta selama beberapa tahun ini menunjukkan kwalitas kinerja yang dapat menyaingi bank pemerintah, bahkan memiliki kinerja yang lebih baik dari bank pemerintah. Dan bagi calon nasabah mengetahui kinerja bank adalah salah satu cara mengetahui perkembangan bank, baik dari sektor asset maupun kreditnya. Namun bila diingat kembali industri perbankan adalah bisnis kepercayaan. Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh bank akan sangat berpengaruh besar terhadap nama baik bank tersebut. Sangat penting dilakukan analisis laporan keuangan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi berbagai pihak, baik dari pihak internal maupun eksternal.Rasio keuangan adalah alat penting untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan, dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan perbankan dapat menunjukan kinerja yang dapat dicapai tiap triwulan dan tiap tahun. Rasio keuangan perbankan yang digunakan meliputi aspek likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas. Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut : Bagaimana kinerja keuangan antara PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk jika dinilai menggunakan analisis rasio keuangannya ? Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui kinerja keuangan yang dinilai dengan analisis rasio keuangan melalui laporan keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk di Bursa Efek Indonesia.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



3 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Bank Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Perbankan, menyatakan bahwa : “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak – pihak yang memiliki kelebihan dana (Surplus Unit) dengan pihak – pihak yang memerlukan dana (Deficit Unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Pengertian Laporan Keuangan Bank Menurut Harahap (2004 : 105) Laporan Keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan Keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu. Pengertian Kinerja Bank Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:415) adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Perbankan merupakan bisnis jasa yang tergolong dalam industri “kepercayaan” dan mempunyai rasio– rasio keuangan yang khas. Menurut Sawir ( 2001 : 28 ), rasio perbankan yang terdiri dari tiga kelompok rasio yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Solvabilitas sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk menganalisis kemampuan suatu bank dalam memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. 2. Rasio Profitabilitas Rasio ini adalah alat untuk menanalisis atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank yang bertujuan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya. 3. Rasio Solvabilitas Rasio ini adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau mengukur bank untuk memenuhi kewajiban –kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu dicantumkan guna mengetahui perbedaan –perbedaan antara penelitian yang diteliti oleh penulis sekarang dengan penelitian terdahulu dengan topik yang sama. Peneliti terdahulu dijadikan sebagai bahan acuan penyusunan penelitian oleh penulis. Peneliti terdahulu yaitu : Fitria Suryaningati (2005) dengan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Kinerja Perusahaan dan Perkembangan Keuangan PT. Bank Buana dan PT. Bank Danamon“. Dengan periode tahun 1990 sampai 2003, menyimpulkan “Bahwa tidak adanya perbedaan yang cukup signifikan baik kinerja maupun perkembangan keuangan antara Bank Buana dan Bank Danamon“. Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu : Persamaan : a. Sampel yang digunakan adalah dua perusahaan perbankan sebagai variabel independent, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



4



b. Dalam menganalisa laporan keuangan sama – sama menggunakan analisis rasio keuangan perbankan. Perbedaan : a. Penelitian terdahulu menggunakan dua sampel bank swasta, sedangkan penelitian sekarang menggunakan bank pemerintah dan bank swasta. b. Penelitian terdahulu menggunakan periode tahun 1990 – 2003, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode tahun 2007 – 2011. Rerangka Pemikiran Laporan Keuangan Periode 2007 - 2011



BankPemerintah : PT. Bank Negara Indonesia, Tbk



Rasio Likiditas : 1. Quick Ratio 2. Banking Ratio 3. LDR 4. LAR



Kinerja keuangan Bank Negara Indonesia, Tbk



Bank Swasta : PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk



Rasio Profitabilitas : 1. ROA 2. ROE 3. BOPO 4. NPM



Dibandingkan



Kesimpulan



Gambar 1 Rerangka Pemikiran



Rasio Solvabilitas : 1. Primary Ratio 2. CAR 3. Capital Ratio



Kinerja Keuangan Bank Internasioanal Indonesia, Tbk



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



5 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi dari (Objek) Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif ini peneliti bisa saja membandingkan fenomena – fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Studi komparatif merupakan studi yang melakukan perbandingan untuk mengetahui adanya suatu perbedaan. Datanya bisa sama seperti penelitian deskriptif, akan tetapi ada dua sampel, dua tempat atau dua waktu yang berbeda agar bisa dibandingkan. Populasi yang akan diambil dari perusahaan adalah sektor perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2007 - 2011. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposivesampling dimana sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteriakriteria tertentu penelitian yang dilaksanakan, (Sugiyono, 2007 : 85). Adapun kriteria-kriteria yang digunakan didalam penulisan penelitian ini yang dijadikan sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 2. Perusahaan perbankan yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama 5 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2007 sampai dengan 2011. 3. Pengambilan sampel didasarkan ranking terendah berdasarkan laba bersih antara bank yang dimiliki oleh pemerintah dan bank yang dimiliki oleh swasta pada tahun 2011.



Tabel 1 Daftar Peringkat 10 Besar Perusahaan Sektor Perbankkan Berdasarkan Raihan Laba Bersih Pada Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah) No.



Nama Bank



1 Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk 2 Bank Mandiri (persero), Tbk 3 Bank Central Asia, Tbk 4 Bank Negara Indonesia (persero), Tbk 5 Bank Danamon Indonesia, Tbk 6 Bank CIMB Niaga, Tbk 7 Bank Permata, Tbk 8 Bank Pan Indonesia, Tbk 9 Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk 10 Bank Internasional Indonesia, Tbk Sumber Data : Bursa Efek Indonesia



Laba bersih pada akhir tahun 15.296.501 12.479.456 10.770.209 5.991.144 3.449.033 3.242.987 1.187.716 1.128.989 960.949 571.096



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



6 Dari tabel ranking terendah berdasarkan laba bersih terlihat perusahaan bank pemerintah diwakili oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan bank swasta diwakili oleh PT Bank International Indonesia, Tbk.



Teknik Pengumpulan Data Jenis data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun data-data sekunder sebagai berikut : 1. Data Kualitatif Pengolahan data yang berbentuk uraian-uraian dan tidak berbentuk angka-angka dalam hal ini adalah data sejarah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. 2. Data Kuantitatif Pengolahan data yang berbentuk angka-angka, dalam hal ini adalah data laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. Sumber data Sumber data yang digunakan penulis adalah data sekunder ini dilakukan karena data yang diperoleh tidak secara langsung melainkan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). 1. Studi Kepustakaan Yaitu teknik penelitian yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan meringkas literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. 2. Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan melihat laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk yang telah dipublikasikan dan terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari neraca maupun laporan laba-rugi selama tahun 2007-2011.



Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang meliputi likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas pada Bank Negara Indonesia, Tbk dan Bank Internasional Indonesia, Tbk. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini penulis menggunakan analisis rasio keuangan dimana analisis ini gambaran mengenai tingkat rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas dalam menilai kinerja keuangan antara Bank Negara Indonesia, Tbk dan Bank Internasional Indonesia, Tbk. Adapun teknik – teknik analisis rasio yang dipakai dalam penelitian adalah sebagai berikut :



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



7 1.



Analisis Rasio Likuiditas a.



Quick Ratio Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Cash assets Quick Ratio =



x 100 % Total Deposit



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk quick Ratio sebesar 15% - 20%. b.



Banking Ratio Mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk pembiayaan kredit semakin kecil. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Total Loans Banking Ratio = x 100 % Total Deposit Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk banking ratio sebesar 75% - 85%.



c. Loan to Deposit Ratio Seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank. Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Total Loans LDR = Total Deposit + Equity



x 100 %



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk loan to deposit ratio sebesar 80%. Namun, batas toleransi berkisar antara 85% - 110%. d.



Load to Asset Ratio Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio, tingkat likuiditasnya semakin kecil karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



8 Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Total Loans LAR =



x 100 % Total Assets



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk loan to asset ratioberkisar antara 85% - 110%. 2.



Analisis Rasio Profitabilitas a.



Return on Assets Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Operating Income ROA =



x 100 % Total Asset



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk return on assetberkisar antara 0,5% - 1,25%. b. Return on Equity Perbandingan antara laba bersih bank dengan ROE modal sendiri.Rasio ini bank diminati oleh para pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru.Serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan (telah go public). Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Net Income ROE =



x 100 % Equity Capital



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk return on equity berkisar antara 5% -12%. c. Rasio Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.Digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebgai perantara. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Operating Expence x 100 %



BOPO= Operating Income



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk BOPO berkisar 94% -96%.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



9



d. Net Profit Margin (NPM) Ratio Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Net Income NPM =



x 100 % Operating Income



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk net profit marginberkisar > 5%. 3.



Analisis Rasio Solvabilitas a.



Primary Ratio Merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dan dapat ditutupi oleh capital equity. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Equity Capital Primary Ratio =



x 100 % Total Asset



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk primary ratiosebesar 8%. b. Capital ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal tagih. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Equity Capital Capital Ratio =



x 100% Total Loans



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk capital ratiosebesar 10% - 20%. c. Capital Adequancy Ratio Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutupi kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan surat –surat berharga. Rasio ini diukur dengan menggunakan rumus : Equity Capital CAR =



x 100 % Total Loans + Securities



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



10



Berdasarkan SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 nilai standar tingkat kesehatan Bank Indonesia untuk capital ratiosebesar 8%. 4. Kinerja Keuangan Bank Kinerja Keuangan Bank merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu bank dalam menghasilkan laba.Kinerja Keuangan Bank dapat diukur dengan kinerja Likuiditas, Kualitas Aktiva, Efisiensi, Solvabilitas, Sensitivitas dan Profitabilitas. Penilaian kinerja keuangan didasarkan atas standar yang diberlakukan oleh Bank Indonesia selaku pemegang otoritas tertinggi perbankan di Indonesia melalui Surat No.6/10/PBI/2004 Tgl 12 April 2004 tentang tata cara penilaian kesehatan bank. Teknik Analisis Data Dalam analisis ini penulis menggunakan analisis rasio keuangan perbankan, dimana analisis ini gambaran mengenai tingkat likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap kinerja PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk pada tahun 2007 - 2011. Adapun teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengukur tingkat likuiditas bank 2. Mengukur tingkat profitabilitas bank 3. Mengukur tingkat solvabilitas bank 4. Interprestasikan terhadap perhitungan rasio keuangan pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. 5. Mengunakan analisis Cross Sectional Approach Pengukuran kinerja bank dengan mengggunakan analisis Cross Sectional Approach yaitu analisis yang dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio keuangan antara PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. Perbandingan rasio keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk dengan rata-rata akan menunjukkan sejauh mana kondisi kinerja pada saat itu. Langka-langka dalam penentuan bank yang memiliki kinerja perusahaan yang baik adalah : a. Menghitung rasio-rasio keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. b. Membandingkan rasio-rasio PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dan PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk yang telah dihitung dengan menggunakan metode Cross Sectional Approach. Memutuskan bank mana yang memiliki kinerja bank yang baik dengan bentuk penilaian menurut SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 sebagai berikut :



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



11 Tabel 2 penilaian menurut SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004



Standar BI (%) Quick Rasio 15-20 Banking Rasio 75-85 Loan to Deposit Ratio 85-110 Loan to Asset Ratio 85-110 Return On Asset 0,5-1,25 Return On Equity 5-12 BOPO 94-96 NPM > 5 Primary Ratio 8 Capital Rasio 10-20 Capital Adequency Ratio 8 Sumber Data : SEBI No. 6/10/PBU2004 tanggal 12 April 2004 Rasio



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Interpretasi Rasio Keuangan dan Penilaian Kinerja Keuangan Dari perhitungan rasio yang telah dilakukan diatas selanjutnya diinterpretasikan masing-masing rasio sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Hasil perhitungan rasio likuiditas PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk mulai tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut : Tabel 14 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Likuiditas PT. Bank Internatioal Indonesia, Tbk, Dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Tahun 2007-2011 Bank International Indonesia Quick Banking Rasio Rasio (%) (%) 2007 25.37 67.27 2008 18.57 74.72 2009 25.56 75.21 2010 10.10 80.80 2011 12,43 79.58 Rata-rata 18.40 75.52 Sumber Data : tabel 3-6 Diolah Tahun



LDR (%) 59.84 67.66 68.01 72.13 72.29 67.99



Bank Negara Indonesia



LAR(%) 51.79 61.98 61.30 66.79 66.17 61.61



Quick Rasio (%) 18.40 24.91 14.65 20.22 16.69 18.20



Banking Rasio (%) 54.27 61.45 58.33 64.34 65.13 60.70



LDR (%) 48.79 56.42 53.12 55.23 56.27 53.97



LAR (%) 45.39 52.71 50.08 52.06 52.33 50.51



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



12 2. Rasio Profitabilitas Merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank yang bertujuan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujuannya. Hasil perhitungan rasio profitabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk mulai tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut: Tabel 15 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pofitabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Tahun 2007-2011 Bank International Indonesia ROA ROE BOPO NPM (%) (%) (%) (%) 2007 0.64 6.71 289.27 29.93 2008 0.82 9.52 259.54 31.67 2009 -0.07 -0.78 284.56 -2.47 2010 0.71 7.12 261.50 28.97 2011 0.60 7.18 259.88 28.07 Rata-rata 0.54 5.95 270.95 23.23 Sumber Data : tabel 7-10 Diolah Tahun



Bank Negara Indonesia ROA ROE BOPO NPM (%) (%) (%) (%) 0.49 5.21 184.66 21.74 0.61 7.92 203.66 34.45 1.09 12.98 186.04 57.83 1.88 14.10 136.90 66.35 2.00 15.83 146.47 78.82 1.21 11.21 171.55 51.84



3. Rasio Solvabilitas Hasil perhitungan rasio solvabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia,Tbk mulai tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Solvabilitas PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk 2007-2011



Tahun



2007 2008 2009 2010 2011



Bank International Indonesia Primary Capital CAR Ratio Ratio % % % 9,56 8,66 8,63 9,93 8,38



Bank Negara Indonesia Primary Capital CAR Ratio Ratio % % %



18,46 13,97 14,07 14,86 12,66



15,18 12,60 12,72 14,70 12,52



9,39 7,65 8,41 13,34 12,65



20,69 14,51 16,80 25,62 24,18



17,32 13,28 14,38 23,25 23,06



Rata-rata 9,03 14,81 Sumber Data : tabel 11-13 Diolah



13,54



10,29



20,36



18,26



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



13 Dari hasil analisa yang telah dilakukan diatas, selanjutnya akan disimpulkan kinerja keuangan masing-masing kedua bank yang dijadikan penelitian yaitu PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, selama tahun 2007-2011. Untuk lebih memudahkan berikut akan disajikan tabel penilaian kinerja rasio secara keseluruhan Tabel 17 Penilaian Kinerja Rasio Keuangan PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk 2007-2011 Rasio



Prsh



Tahun



Rata-rata



2007



2008



2009



2010



2011



BII



25.37



18.57



25.56



10.10



12.43



18.40



BNI



24.91



14.65



20.22



16.69



14.50



18.20



BII



67.27



74.72



75.21



80.80



79.58



75.52



BNI



54.27



61.45



58.33



64.34



65.13



60.70



BII



59.84



67.66



68.01



72.13



72.29



67.99



BNI



48.79



56.42



53.12



55.23



56.27



53.97



BII



51.79



61.98



61.30



66.79



66.17



61.61



BNI



45.39



52.71



50.08



52.06



52.33



50.51



Standar BI (%)



Keterangan



LIKUIDITAS Quick Rasio Banking Ratio Loan to Deposit Ratio Loan to Asset Ratio



15-20



Sehat Sehat



75-85



Sehat Sehat



85-110



Sehat Sehat



85-110



Sehat Sehat



PROFITABILITAS Return On Asset Return On Equity BOPO Net Profit Margin



BII



0.64



0.82



-0.07



0.71



0.60



0.54



BNI



0.49



0.61



1.09



1.88



2.00



1.21



BII



6.71



9.52



-0.78



7.12



7.18



5.95



BNI



5.21



7.92



12.98



14.10



15.83



11.21



BII



289.27



259.54



284.56



261.50



259.88



270.95



BNI



184.66



203.66



186.04



136.90



146.47



171.55



BII



29.93



31.67



-2.47



28.97



28.07



23.23



BNI



21.74



34.45



57.83



66.35



78.82



51.84



BII



9.56



8.66



8.63



9.93



8.38



9.03



0,5-1,25



Baik Baik



5-12



Baik Baik



94-96



Tidak Efisien Tidak Efisien



>5



Baik Baik



SOLVABILITAS Primary Ratio Capital Ratio Capital Adequency Ratio



BNI



9.39



7.65



8.41



13.34



12.65



10.29



BII



18.46



13.97



14.07



14.86



12.66



14.81



BNI



20.69



14.51



16.80



25.62



24.18



20.36



BII



15.18



12.60



12.72



14.70



12.52



13.54



BNI



17.32



13.28



14.38



23.25



23.06



18.26



8



Baik Baik



10-20



Baik Baik



8



Sumber Data : Tabel 14-16 diolah Dari tabel 17 tersebut diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan kedua bank yang jadi sampel penelitian yaitu PT. Bank International Indonesia, Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia selama tahun 2007-2011 baik dilihat dari likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas menunjukkan kondisi yang baik hanya pada rasio BOPO yang menunjukkan kinerja kurang baik.



Baik Baik



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



14 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan yang penulis kemukakan pada bab – bab sebelummnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis dari tingkat rasio likuiditas, terlihat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, dan PT. Bank International Indonesia, Tbk menunjukkan kinerja yang baik. Hasil ini diindikasikan dari rasio likuiditas yang diproksi melalui quick ratio, banking ratio, loan to deposit ratio serta loan to asset ratio seluruhnya masih pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kondisi ini menunjukkan kedua bank tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktunya dengan baik. 2. Hasil analisis dari tingkat rasio profitabilitas, ditinjau dari return on asset, return on equity serta net profit margin terlihat PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, dan PT. Bank International Indonesia, Tbk menunjukkan kinerja yang baik. Karena selama tahun 20072011 kedua bank tersebut menempatkan rasio profitabilitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkanoleh Bank Indonesia. Kondisi ini menunjukkan tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai kedua bank tersebut sangat baik. Sedangkan pada rasio BOPO terlihat kedua bank tersebut kurang efisiensi dalam melakukan kegiatan operasinya. Kondisi ini terlihat dari rasio BOPO kedua bank tersebut jauh diatas standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 3. Hasil analisis berdasarkan rasio solvabilitas menunjukkan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, dan PT. Bank International Indonesia, Tbk memiliki kinerja yang baik. Kondisi ini tercermin dari tingkat rasio primary ratio, capital ratio maupun capital adequency ratio kedua bank tersebut masih berada pada standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kondisi ini menunjukkankemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya dinilai baik. Saran 1. Lebih baik manajemen bank memberikan batasan maksimal atas kredit yang akan diberikan pada nasabah kredit. Hal ini di lakukan untuk mengimbangi kewajiban bank dalam memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan bank untuk memberikan kredit. 2. Lebih baik manajemen bank lebih meningkatkan lagi hasil yang telah dicapai dengan cara mengefektifkan modal yang digunakan untuk operasional perusahaan guna meningkatkan penjualan, hal ini dilakukan agar posisi tidak lagi berada pada posisi menuju kebangkrutan. 3. Lebih baik manajemen bank lebih menekan biaya-biaya yang ada sekecil mungkin agar peningkatan laba bersih dapat dicapai. 4. Untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan pada Bank, lebih baik pihak perbankan melakukan pengevaluasian secara periodik terhadap laporan keuangan perusahaan khususnya dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Hal ini dilakukan agar manajemen bank dapat mengetahui lebih awal kekurangan atau kendala yang dihadapi sehingga dapat diperbaiki dengan cepat, dengan demikian kinerja keuangan bank dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Haryati, Sri. 2009. Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia : Intermediasi dan Pengaruh Variabel Makro Ekonomi. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 13 No.2.PP : 299-310.



Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2 (2013)



15 Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Terjemahan, Herman Wibowo. Edisi kedelapan.Erlangga. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia.1999.Standar Akuntansi Indonesia PSAK.No.31.Buku 2. Jakarta: Salemba 4. Kasmir. 2003. Manajemen Bank. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Edisi Pertama .Jakarta : Prenada Media. Kuncoro. 2002. Manajemen Bank Teori dan Aplikasi. Edisi 1.Yokyakarta : BEFE Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta: Selemba Empat. Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Juliati. 2005. Analisis Laporan Keuangan (Konsep) dan Aplikasi.Edisi kedua. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UDP-ANP YKPN. Sawir, Agnes.2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedi Pustaka Utama. Sumarsono.1998. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. __________. 1993. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta : Sinar Gradika. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Penerbit Alfabeta, Bandung. www. Idx.co.id http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/pbi_61004.pdf