13 0 484 KB
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
Studi Bentuk dan StrukturKomponen Darah Kelinci (Oryctolagus cuniculus)Menggunakan Metode Apus (The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood ( Oryctolagus cuniculus ) Using Blood Smear Method) Mukhamad Fadrul Munasir No Hp. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318
E-mail : [email protected]
Abstrak Metode apus (smear) merupakan salah satu cara pembuatan sediaan awetan dengan cara memoleskan jaringan di atas kaca benda sehingga dapat diamati dibawah mikroskop disebut juga media poles. Jaringan yang bisa dioleskan adalah jaringan yang bersifat cair, contohnya: darah. Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bentuk dan struktur komponen seluler suatu jaringan organ yang komponen non selulernya berupa cairan atau dapat dibuat menjadi cairan. Manfaat dari pembuatan preparat apus darah yaitu memudahakan untuk mempelajari sel darah. Tidak hanya itu, tapi juga digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah (Hidayah, 2012).Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui stuktur darah kelinci (Orictolagus cuniculus). Metode yang digunakan adalah metode apus dengan pewarnaan giemza. Pengamatan preparat menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 400×. Hasil pengamatan berupa komponen dan struktur darah yakni sel darah merah, sel darah putih, krenasi, stack of coin dan ghost sel. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembuatan preparat apus darah dipengaruhi oleh keterampilan dalam teknik menggeser darah dengan arah yang berlawanan pada saat darah telah diteteskan pada object glass. Kata kunci :Metode apus, teknik pengapusan,struktur-komponen, giemsa.
PENDAHULUAN
keseluruhan adalah satu per dua belas
Darah adalah jaringan cair yang
berat badan atau kira-kira lima liter.
terdiri atas dua bagian yaitu plasma
Sekitar 55% adalah plasma darah,
darah dan sel darah.Sel darah terdiri
sedang
dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit
darah. (Pearce EC, 1996).
45%
sisanyaterdiri dari sel
dan trombosit. Volume darah secara 1
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
Salah satu metode atau cara yang
Pewarna giemsa terdiri dari campuran
dapat digunakan untuk mengamati
pewarna
methylene
struktur dan komponen darah yaitu
methylene azure.Campuran methylene
menggunakan metode apus (smear).
azure
Metode ini merupakan salah satu cara
akanmembentuk
pembuatan sediaan awetan dengan
membuat hasil pewarnaan menjadi
cara memoleskan jaringan di atas kaca
lebih stabil.
dan
blue,
dan
methylene
blue
eosinat
yang
benda sehingga dapat diamati dibawah
Pada sediaan apus darah, dapat
mikroskop disebut juga media poles.
diamati berbagai macam bentuk butir-
Jaringan yang bisa dioleskan adalah
butir darah, yaitu butir darah merah,
jaringan yang bersifat cair, contohnya:
butir
darah.
(trombosit). Butir darah putih terdiri
Menurut Tjokronegoro A, (1996)
darah
atas
putih,
serta
platelet
agranulosit
dalam Caracallo, metode pewarnaan
granulosit.Granulosit
yang
limfosit dan monosit.Granulosit terdiri
dapat
pewarnaan
digunakan darah
untuk apusyaitu
menggunakan
metode
atas
terdiri
dan atas
neutrofil,
eosinofil,
dan
basofil.Persentase
jenis-jenis
butir
Romanowsky.Gandosoebroto (2007),
darah
dalam
sebanyak 30-50%.Neutrofil sebanyak
Carascallo
(2009)
putih
pada
kelinci.Limfosit
mengemukakan ada empat macam
30-50%.Monosit
pewarnaan preparat darah apus yaitu
16%.Eosinofil
pewarnaan wright’s stain, pewarnaan
5%.Basofil sebanyak 2-8 % (Ref
lieshman, pewarnaan may grunwald,
Kozma et al., 2011).
dan
pewarnaan
pewarnaan
0.5-
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui struktur komponen seluler
digunakan dalam metode Romanosky
darah dengan menggunakan metode
adalah pewarnaan giemsa.Pewarnaan
apus telah banyak dilakukan. Seperti
giemsa
teknik
yang pernah dilakukan oleh Setiyono
pewarnaan mikroskopi yang pertama
(2013), dari hasil penelitian dapat
dikembangkan oleh Gustav Giemsa.
ditemukan
adalah
paling
sebanyak
2-
sering
1
yang
giemsa.Namun
sebanyak
sebuah
leukosit,
eritrosi,
dan
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
trombosit.Hal pendapat
ini
Soewolo
sesuai
dengan
preparat untuk pengamatan dalam
(2005)
bahwa
proses
pembelajaran
maupun
komponen seluler darah terdiri atas
penelitian yang dapat dipergunakan
leukosit, eritrosi, dan trombosit. Secara
sewaktu-waktu
garis besar langkah kerja yang telah
kebutuhan keilmuan.
sesuai
dengan
dilakukan oleh Setiyono dkk (2013) memiliki kesamaan dengan langkah
RUMUSAN MASALAH
kerja yang akan dilakukan dalam
Bagaimana bentuk dan struktur
penelitian ini, kemudian pewarna yang
komponen
digunakan adalah zat pewarna giemsa.
(Oryctolagus cuniculus)?
TUJUAN
MATERI DAN METODE
Penelitian ini bertujuan untuk
darah
Jenis
pada
penelitian
ini
kelinci
adalah
mengetahui dan mempelajari bentuk
deskriptif kualitatif dengan pendekatan
dan struktur komponen seluler suatu
berupa penggambaran keadaan secara
jaringan organ yang komponen non
naratif.Waktu dan tempat dilakukan
selulernya berupa cairan atau dapat
pada hari kamis tanggal 7 Mei 2015 di
dibuat menjadi cairan.
Laboratorium
Biologi
Universitas
Muhammadiyah Malang.Objek pada penelitian
MANFAAT
ini
adalahdarah
kelinci
Manfaat dari pembuatan preparat
(Oryctolagus cuniculu) menggunakan
apus darah yaitu memudahkan untuk
mikroskop cahaya dengan perbesaran
mempelajari
struktur
400 kali dan pengambilan gambar
komponen darah. Tidak hanya itu, tapi
menggunakan kamera Samsung SM-
juga digunakan untuk menghitung
G530H.
bentuk
dan
perbandingan jumlah masing-masing
Upaya dalam mencapai penilitian
sel darah.Manfaat lain dari dibuatnya
yang
preparat apus darah ini adalah untuk
menggunakan
menambah khasanah keilmuan dan
konsistensi, dan stabilitas, sehingga
pengetahuan serta menambah koleksi
hasil penelitian yang telah dilakukan
1
valid
dan
reabel,
penulis
pendekatan
akurasi,
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
dapat diukur dengan akurat.Konsisten
Gambar 1. Skema prosedur pembuatan
dan stabil dalam arti tidak mengalami
preparat apus darah.
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.Sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan langsung dan berulang
Hasil penelitian menunjukkan
sangat diperlukan untuk meperoleh
bahwa pada darah kelinci (Oryctolagus
data yang diinginkan.
cuniculus) ketika diamati dibawah mikroskop pada perbesaran 40 kali
Alat: Pisau, bak air, penyangga kaca
struktur komponennya tidak terlihat
benda,pipet, tissue, kaca benda, kaca
secara jelas.Namun ketika diperbesar
penutup, dan mikroskop.
menjadi 400 kali dapat terlihat dengan
Bahan: Darah kelinci (Oryctolagus
jelas dan ditemukan beberapa struktur
cuniculus), alcohol
komponen darah berupaeritrosit yang
100%, larutan
pewaran giemsa, xylol, dan entellen.
berbentuk tengahnya
Prosedur Kerja
bulat bulat
pipih, (bikonkaf)
bagian tidak
berinti, dan leukosit berbentuk granula tidak beraturan. Kemudian terdapat sel-sel darah yang abnormal seperti stack of coin danghost cell. Menurut Rowi (2012) kelainan berupa stack of coin merupakan sel-sel darah merah yang tersusun secara bertumpuk dapat ditemuipada preparat darah
kelinci
karena
pada
saat
mengulas atau menggeser darahkurang tipis sehingga menimbulkan tumpukan sel-sel
darah
merah.Kemudiaan
kelaian berupa ghost cell diakibatkan bentuk 1
residu
yang
kehilangan
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
hemoglobin
di
vitreus
setelah
terjadinya pendarahan sehingga sel tampak
kosong
tidak
berisi
(Anonymous, 2013). Pembutan preparat apus darah pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena baik secara mikroskop langsung
maupun
dari
hasil
Gambar 2. Hasil pembuatan preparat
pemotretan dapat diketahui bentuk dan
apus darah dalam perbesaran 400 kali
struktur komponen darah, sehingga
(data pribadi).
hasil pembuatan preparat apus ini dapat digunakan untuk kebutuhan pembelajaran. Adapun faktor-faktor yang mengakibatkan kegagalan dari segi
teknis
maupun
nonteknis.Kesulitan yang paling umum ditemukan ialah ketika meneteskan darah diatas kaca benda, karena pada waktu itu juga darah harus digeser dengan arah yang berlawanan dengan
Gambar 3. Foto penelitian terdahulu
cara ditekan dengan kemiringan 25-
menggunakan pewarna giemsa yang
30o. Apabila
tekanan tidak stabil,
dilakukan oleh Setiyono et, al (2013).
maka
darah
apusan
kemungkinan
terlalu tebal yang akan mengakibatkan kesulitan dalam pengamatan.
1
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
ribosom dan en zim sitoplasma selama pematangan dari retikulosit menjadi eritrosit dewasa. Pemecahan organel dan en zim tidak diperantarai oleh en zim lisosom.Sebaliknya, sekelompok en zim yang bergantung pada ATP (ATP-dependent), yang terdapat jawab atas hilangnya protein dan organel sel Gambar 4.Foto literature (Ginanjar,
selama perkembangan eritrosit.Sumber energi bagi eritrosit ialah glukosa dan
2012).
90% dari energi tersebut yang secara Dari
gambar
1
dan
2
terlihat
anaerobik dirombak menjadi laktat,
menunjukkan bahwa sel darah merah
sisanya
pada kelinci berbentuk bulat bikonkav
dimanfaatkan
dan tidak memiliki inti sel. Menurut
heksosa-monofosfat .
10%
secara
melalui
jalur
aerobik pintas
Junquira et al,. (1998) dalam Ginanjar (2012) Selain inti yang sudah tidak ada pada sel darah merah mammalia, organel-organel sel yang lain juga ikut menghilang
seperti
Objek
mitokondria,
Eritrosit
Foto asli Foto penelitian terdahulu Foto literatur
Leukosit
Trombosit
Stack coin
of Ghsot cell
√ √
√ √
√
√ -
√
√
√
-
√
√
-
Tabel 1: Perbandingan
SIMPULAN 1
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method
Jurnal Mikroteknik, Pendidikan Biologi UMM, 2015.
Berdasarakan hasil pengamatan di mikroskop bahwa darah kelinci memiliki struktur komponen berupa eritrosit, leukosit, stack of coin dan ghost
cell.
Faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pada
preparat
adalah
ini
penguasaan
skill
teknik-teknik
dan pada
metode apus. Saran bagi peneliti agar selalu berhati-hati
ketika
melakukan
pengapusan darah, dan diusahakan pada
penelitian
selanjutnya
menggunakan hewan lain sebagai objek penelitian.
Tjokronegoro, A. dan Hendra U. 1996. Pemeriksaan Hematologi Sederhana. FKUniversitas Indonesia: Jakarta. Carascallo, V. C. 2009.Perbedaan Hasil Pewarnaan Giemsa dan Wright Terhadap MorfologiEritrosit Dan Kualitas Cat Pada Preparat Darah Apus.Universitas Muhammadiyah semarang; Semarang. Rowi, A. dkk. 2012. Apus darah Preparat Darah ayam (Gallus gallus).UMM; Malang. Setiyono, M. R. dkk. 2013. Pembuatan Apus Darah, Pengukuran Kadar Hemoglobin, Hematokrit, Penghitungan Leukosit dan Eritrosit Darah.UNiversitas Diponegoro; Semarang. Ginanjar, W. 2013.Sel darah pada hewan vertebrata. (online) http://wismabioku.blogspot.com /2012/04/posting-kali-ini-sayaakan-mem-posting.html (diakses 15 Juni 2015).
DAFTAR PUSTAKA Anatomi Untuk Pustaka
Kozma Ref, et al. 2011. Hematology. (online),http://ehs.uc.edu/lams/d ata/Rabbits/9003/03_020.html (diakses 15 juni 2015).
R.Gandasoebrata. 2007.Penuntun Laboratorium Klinik.Dian Rakyat; Jakarta.
Anonymous, 2013.Hifema. (online), http://www.medicinesia.com/ke dokteran-dasar/penginderaankedokteran-dasar/hifema/ (diakses 16 juni 2015).
Pearce, E., 1995. danFisiologis Paramedis.Gramedia Utama;Jakarta.
Soewolo, M. Pd. 1999. Fisiologi Manusia. FMIPA UNM; Malang.
1
The Study Form and Structure Components of Rabbit Blood Oryctolagus cuniculus Using Blood Smear Method