Jurnal Kromatografi Kertas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENENTUAN NILAI Rf DARI EKSTRAK WORTEL DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS Siswarni, Zahrul Fuadi, Steven Wijaya Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Almamater Kampus USU, Medan, 20155, Indonesia Email: [email protected]



Abstrak Kromatografi kertas merupakan kromatografi partisi dimana fase geraknya adalah air yang disokong oleh molekul-molekul selulosa dari kertas. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan nilai Rf suatu senyawa dengan menerapkan metode kromatografi kertas Fasa gerak adalah larutan pengembang I yang terdiri dari campuran benzena (C6H6), kloroform (CHCl3), aquadest (H2O) dan larutan pengembang II yang terdiri dari campuran etanol (C 2H5OH), klorofom (CHCl3), dengan menggunakan variasi suhu pada tiap larutan pengembang yaitu suhu 35 oC dan 45oC. Proses pertama dari percobaan ini adalah menyiapkan kertas saring dan kemudian ditotolkan larutan sampel yang berjarak 1 cm dari ujung kertas dan jarak pelarut 7 cm yang kemudian dicelupkan ke dalam larutan pengembang setelah hasil penotolan mengering. Suhu dari masingmasing larutan pengembang divariasikan, yaitu pada suhu 35oC dan 45oC dengan dipanaskan menggunakan hot plate. Suhu larutan pengembang harus dijaga kestabilan suhunya. Setelah larutan pengembang yang meresap naik ke kertas saring berhenti naik, kertas saring dikeringkan dan hitung nilai Rf (Retordation Factor) senyawa. Dari percobaan ini nilai Rf dengan sampel ekstrak wortel pada larutan pengembang I dengan suhu 35 c adalah 0,88 dan pada suhu 45 Dalah 0,63 sedangkan pada laurtan pengembang II dengan suhu 35 adalah 0,65 dan pada suhu 45 adalah 0,89 Kata kunci: fasa diam, fasa gerak, kromatografi kertas, larutan pengembang, nilai Rf Abstract Chromatography paper is chromatography partition where phase mechanical is water that is backed by molecules cellulose of paper .The purpose of this experiment is to determine the value rf a compound with applies the methods of chromatography paper the phase motion is solution developers i consisting of a mixture of benzene ( c6h6 ) , chloroform ( chcl3 ) , aquadest ( h2o and solution developers ii consisting of a mixture of ethanol ( c2h5oh ) , klorofom ( chcl3 ) , by using temperature variations on every solution developers the temperature 35oc and 45oc .The process first of this experiment is prepared paper strain and then ditotolkan sample solution which is 1 cm from the end of paper and the distance a solvent 7 cm who then dipped into a solution developers after the results of penotolan dries .The temperature of each solution developers varied , where the temperature 35oc and 45oc with heated use hot plate .Temperature solution developers must be kept stability the temperature . After a solution of developers percolate up to paper filter to stop , filter paper dried and count the rf ( retordation factor ) compound .From this the experiment the value of rf with sample extract carrots to the solution of developers with temperatures of 35 c is 0,88 and at a temperature of 45 was 0,63 in the solution developer ii with the temperature of 35 is 0,65 and at the temperature of 45 is 0,89. Keywords:



Pendahuluan Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang menggunakan fasa diam (stasionary phase) dan fase gerak (mobile phase). Teknik ini pertama kali dikembang oleh ahli botani Rusia, Michael Tsweet pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). Saat ini kromatografi merupakan teknik pemisahan yang umun dan yang paling sering digunakan dalam bidang kimia analis dan dapat dimanfaatkan untuk analis kualitatif, kuantitatif, maupun preparatif. Kromatografi telah berkembang dan telah digunakan untukk memisahkan dan



menguantifikasi berbagai macam komponen yang kompleks, baik komponen organik maupun anorganik (Hardiyansyah, 2014). Percobaan ini dilakukan dengan menyiapkan dua larutan pengembang dan memvariasikan suhu tiap-tiap larutan pengembangnya. Percobaan ini merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip umum mengenai kromatografi, serta praktek yang sebenarnya sangat membantu pemahaman praktikan. Oleh karena itu, kita wajib melakukan praktikum mengenai kromatografi guna memperdalam dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Teori



Kromatografi adalah studi tentang pemisahan campuran dan sering digunakan untuk mengidentifikasi tidak diketahui komponen dalam campuran. Dalam kromatografi, komponen-komponen dalam campuran bergerak sepanjang stasioner tahap. Setiap komponen dalam campuran mempertahankan sifat sendiri dan dengan demikian bergerak pada tingkat yang ditentukan oleh karakteristik (Yahaya, dkk., 2013). Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponenkomponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda (Purnamasari, 2010). Jenis-jenis Kromatografi 1. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat digunakan. kromatografi kolom bertujuan untuk purifikasi dan isolasi komponen dari suatu campurannya. 2. Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah suatu tehnik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida. 3. Kromatografi Penukar Ion Kromatografi pertukaran ion adalah salah satu teknik pemurnian senyawa spesifik di dalam larutan campuran. Prinsip utama dalam metode ini didasarkan pada interaksi muatan positif dan negatif antara molekul spesifik dengan matriks yang barada di dalam kolom kromatografi. 4. Kromatografi Elektroforesis Kromatografi elektroforesis menyangkut perbedaan migrasi spesies-spesies bermuatan dalam suatu larutan di bawah pengaruh dari penggunaan suatu gradient potensial. Kecepatan migrasi setiap spesies tergantung atas ukuran, bentuk dan muatan spesiesnya. 5. Kromatografi Gas Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan



(kromatografi gas-cair). Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester (Andriyani, 2011). Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan ke dalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fase mobil (pelarut) dapat saja beragam, air, etanol, asam asetat, atau campuran zat-zat ini dapat digunakan (Purnamasari, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah sebagai berikut: 1. Struktur kimia senyawa yang dipisahkan. 2. Sifat penyerap. 3. Tebal dan kerataan lapisan penyerap. 4. Pelarut dan derajat kemurniannya . 5. Derajat kejenuhan uap pengembang dalam bejana. 6. Teknik percobaan. 7. Jumlah cuplikan yang digunakan. (Bakri, 2011) Metodologi Percobaan Adapun prosedur dari percobaan ini yaitu pertama, menyiapkan kertas saring Watman n0. 1 dengan ukuran 4 x 10 cm sebagai media dalam kromatografi kertas . pada kertas tersebut diberi titik-titik sebagai penanda tempat penontolan yang doberi jarak 1 cm dari bawah kertas dan 1 cm jarak antar titik. Kemudian, sampel ditonotlkan di titik pada kertsa saring dengan menggunakan tusuk gigi. Selanjutnya, kertas saring tersebut dimasukkan kedalam larutan pengembang namu perlu diperhatikan bahwa tontolan tidak tercelup oleh larutan pengembang, karena hal ini dapat menyebabkan senyawa yang dipisahkan akan terlarut dari kertas dan bercampur dengan larutan pengembang. Kemudian, kertas dibiarkan terus menyerap larutan pengembang hingga ia berhenti naik, ukur jarak yang ditempuh tiap komponen dengan penggaris dan hitung nilai Rf dengan rumus: Hasil Adapun hasil percobaan kromatografi kertas dengan sampel ekstrak wortel adalah sebagai berikut: Larutan pengembang I = Benzena : Klorofom : Aquadest = 2:2:1 = 30 ml



Tabel 1. Hasil percobaan ekstrak wortel pada suhu 30 C Jarak Tempuh Jarak



Komponen



Kertas X1



X2



X3



Rf



t (s)



0,85



1785



0,89



1468



0,90



1301



Pelarut



̅ 𝑿



I



6,1



6



5,9



6



II



6,3



6,2



6,2



6,23



III



6,3



6,4



6,3



6,3



7,00



Jarak Tempuh



Waktu Jarak



Komponen



Kertas X1



X2



X3



̅ 𝑿



I



5,7



5,7



5,7



5,7



II



5,7



5,7



5,6



5,67



III



2



2,3



1,6



1,96



Pelarut



7,00



Rf



Tempuh



0,81



1538



0,81



1390



0,28



1828



Jarak Tempuh Jarak



Komponen



Kertas X1



X2



X3



̅ 𝑿



I



4,1



4,2



4,3



4,2



II



4,5



4,9



5,0



4,8



III



4,6



4,6



4,7



4,6



Pelarut



7,00



Rf



0,60



1488



0,685



1304



0,661



1247



Jarak Tempuh



Waktu Jarak



Komponen



Kertas



Waktu Tempuh



X1



X2



X3



̅ 𝑿



I



6,7



6,7



6,5



6,63



II



6,1



6,2



6,1



6,13



III



5,9



6,1



6,1



6,03



Pelarut



7,00



Rf



Tempuh



0,047



1634



0,875



1562



0,861



1548



Pada percobaan ini, alrutan sampel yang digunakan adalah ekstrak wortel. Harga Rf ratarata yang diperoleh pada laruatan pengembang I benzena : klorofom : aquadest dengan suhu 35 adalah....... dengan waktu tempuh rata-rata..... sedangkan pada larutah pengembang II etanol: klorofom dengan suhu 35 adalah.... dengan waktu tempuh rata-rata.... pada larutan pengembang I dengan suhu 45 diperoleh nilai Rf yaitu..... dengan waktu tempuh rata-rata... dan pada larutan pengemang II dengan suhu 45 adalah..... dan waktu tempuh rata-rata.... Kertas yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas saring whatman no. 1 pengaruh utama kertas sarim pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran dan juga pada kesetimbangan partisi . menurut teori yang ada , bisa disimpulkan bahwa faktor kertas dalam percobaan ini dpat mempengaruhi kecepatan larutan naik.



Kesimpulan



Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siswarni, MS selaku dosen pembimbing penulis, segenap assisten laboratorium kimia analisa, terutama asisten yang menangani modul ini, Steven Wijaya, serta teman-teman seangkatan, khususnya kelompok II (dua) yaitu Claudya E. Simamora dan Farizal Eriansar Pane yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan dalam penulisan jurnal ini. Daftar Pustaka Hardiansyah, Muhammad Mirza. 2014. Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galangal L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Yahaya, Muhammad H., Innocent Demshemino, Isioma Nwadike, O’Donnell P. Sylvester dan Linus N. Okoro. 2013. A review on the Chromatographic Analysis of Biodiesel. International Journal of Education and Research Vol. 1. Nigeria : American University of Nigeria. Purnamasari, Lia. 2010. Analisa Zat Pewarna Pada Minuman Ringan Blackberry



Dengan Metode Kromatografi Kertas. Medan : Universitas Sumatera Utara. Andriyani, Vina Budi. 2011. Identifikasi Asam Retinoat Dalam Krim Pemutih Wajah Secara Krom,atografi Lapis Tipis. Medan : Universitas Sumatera Utara. Bakri, Afriandi. 2011. Identifikasi Zat Pewarna Makanan Pada Jelly Secara Kromatografi Kertas. Medan : Universitas Sumatera Utara.