Jurnal - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bakso Ramayana Banda Aceh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BAKSO RAMAYANA BANDA ACEH



JURNAL



Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi



OLEH :



NIA GUSTIANA. Z NPM : 1002120095



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH BANDA ACEH 2013



ABSTRAK



Penelitian ini berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Adapun tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan pada usaha Bakso Ramayana di Kota Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non-probability sampling dengan pendekatan convenience sampling (mudah dijumpai). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Berdasarkan hasil penelitian pada analisis data statistik, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifat handal. Hasil penelitian ini menunjukkan secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel produk, harga, lokasi dan promosi terhadap kepuasan pelangggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan secara parsial bahwa variabel lokasi dan variabel promosi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh.



I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bakso berperan sebagai sumber gizi bagi masyarakat juga dapat menyerap tenaga kerja cukup banyak. Ditinjau dari segi gizi, bakso sapi merupakan sumber protein hewani karena daging sapi mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dari segi penyerapan tenaga kerja, usaha bakso membutuhkan tenaga kerja mulai dari lokasi penggilingan, sampai daerah produsen dan sekaligus pemasarannya. Pada umumnya bakso dibuat dari campuran daging sapi dan tepung, Biasanya digunakan bagian paha sapi yang kemudian digiling halus. Daging kemudian dicampur dengan tepung kanji, yang membuatnya melekat sekaligus tak lengket satu sama lain. Racikan bakso biasanya dibuat dengan tambahan kuah kaldu serta pelengkap lain seperti mie, bihun, juga tambahan kecap, cuka, saus cabai dan sambal agar lebih nikmat. Kepuasan Pelanggan merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan pengembangan usaha. Pelanggan yang mempunyai loyalitas yang tinggi akan senantiasa menggunakan produk atau jasa yang disediakan perusahaan, dan tidak akan terpengaruh jasa yang ditawarkan pihak lain. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan sangat penting kaitannya dengan eksistensi dan perkembangan keberhasilan perusahaan jasa. Kualitas pelayanan akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan berdampak pada loyalitas pelanggan pada penyedia jasa tersebut.



1



Tabel I - 1 Menu dan Harga Bakso Ramayana Banda Aceh Menu Makanan/Minuman Harga Mie Bakso/Bakso Tok Rp. 10.000 Mie Pangsit Ayam Rp. 10.000 Siomay Klaten Rp. 10.000 Tenis/Bakso Besar Rp. 10.000 Tahu isi daging Rp. 10.000 Aneka Jus Rp. 8.000 Teh Dingin/Teh Botol Rp.3.000 Teh Hangat Rp. 2.000 Sirup Rp. 3.000 Sumber: Bakso Ramayana Banda Aceh, Tahun 2013. Selanjutnya bauran pemasaran yang harus diterapkan oleh Bakso Ramayana adalah produk. Produk adalah merupakan keseluruhan konsep obyek atau yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen (Lupioyadi,2006:58). Bakso Ramayana sendiri telah menyediakan produk jenis bakso yang mengikuti selera pasar dengan rasa menu makanan yang spesial dan cita rasa yang berkualitas sehingga menjadikan pelanggan sangat berminat melakukan pembelian pada Bakso Ramayana, terlihat dari jumlah konsumen dan volume penjualan yang semakin tinggi. Hal ini diduga karena konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarakan oleh Bakso Ramayana. Dalam masalah harga bakso Ramayana menawarkan harga yang sangat terjangkau sehingga mampu dijangkau oleh semua kalangan, baik kalangan diatas maupun kalangan menengah kebawah. Karena harga merupakan faktor yang cukup penting bagi pembeli. Harga jual merupakan salah satu unsur paling penting dalam mendapatkan pangsa pasar dan tingkat keuntungan perusahaan (Kotler,2005:139). Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bakso Ramayana Banda Aceh”. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran kepuasan pelanggan Bakso Ramayana Banda Aceh.



2



1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi tempat penelitian, yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengevaluasi dalam menerapkan konsep bauran pemasaran bagi pelanggan maupun konsumen lain, pemahaman tentang persepsi pelanggan terhadap bentuk penerapan bauran pemasaran yang ditawarkan dan kepuasan yang ditunjukkan memungkinkan pihak manajemen untuk mencari dan menerapkan cara pengelolaan terbaik. b. Bagi fakultas, diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjung dibidang pemasaran terutama yang berkaitan dengan retailing, perilaku konsumen, dan konumikasi pemasaran khususnya mengenai penerapan bauran pemasaran pada perusahaan. c. Bagi umum, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bentuk penerapan bauran pemasaran pada perusahaan. d. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperoleh dibangku kuliah. Menambah pengalaman dan sarana latihan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun dalam dunia kerja yang sebenarnya.



II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pemasaran (Marketing) Marketing adalah dari kata market yang artinya pasar. Pasar di sini bukan dalam pengertian konkrit tetapi lebih ditujukan pada pengertian abstrak. Marketing dapat didefinisikan “semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”. Pemasaran (marketing) memiliki definisi secara sosial maupun secara manajerial. Secara sosial, pemasaran merupakan proses sosial yang melibatkan individu maupun kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan, dari sudut pandang manajerial pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk‟, tetapi penjualan bukan merupakan bagian paling penting dari pemasaran (Kotler dan Keller, 2008). 2.2. Bauran Pemasaran Jasa Menurut Bygrave dan Zacharakis (2010), dalam bukunya The Portable MBA in Enterpreneurship yang telah diterjemahkan dalam tujuh belas bahasa ini, strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai. Tingkatan yang menggabungkan elemen penting pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan produk, penetapan harga, pengemasan produk,



3



periklanan, persediaan barang, distribusi, dan anggraan pemasaran, dalam usaha memasarkan sebuah produk atau jasa merupakan gambaran jelas mengenai bauran pemasaran jasa. a. Produk (Product) b. Harga (Price) c. Distribusi/ Lokasi (Place) d. Promosi (Promotion) Tjiptono (2008:219) menjelaskan promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan infomasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”. Sedangkan Swastha (2008:237) mengartikan bahwa promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran” Marketing mix merupakan bagian dari pemasaran terpadu. Jika dilihat dari segi bauran pemasaran, marketing mix merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya melalui pemenuhan nilai bagi konsumen. McCharthy mengklasifikasikan marketing mix menjadi 4 kelompok (4 P), yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (Kotler dan Keller, 2008). Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyerahkan manfaat pelanggan. Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjual berhubungan dengan empat C pelanggan. Product dipandang dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen (Customer needs and wants), Price disesuaikan dengan kemampuan konsumen (Cost to customer), Place yang memiiki kenyamanan (Convenience), dan Promotion yang dapat menjalin komunikasi timbal balik antara produsen dan konsumen (Communication). Perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis, nyaman dan dengan komunikasi yang efektif (Kotler dan Keller, 2008). Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran secara lebih efektif dan efesien. 2.3. Kepuasan Pelanggan Karena kebutuhan dan keinginan individu selalu berubah- ubah. Begitu banyak faktor yang dapat memicu perubahan pada kebutuhan dan keinginan individu, misalnya pergeseran budaya dan nilai- nilai kehidupan. Pergeseranpergaseran berbagai faktor ini kadang sulit diduga. Sebaliknya, para pemasar selalu berlomba- lomba menciptakan hal- hal yang baru. Hal- hal yang baru dan



4



kreatif diciptakan agar dapat memuaskan berbagai keinginan konsumen. Dalam pemasaran, kita mempelajari konsumen dan sekaligus pemasar (perusahaan), padahal menjadi konsumen merupakan peran yang kita mainkan sehari- hari. Dari segi pemasar, sebenarnya juga banyak hal yang dengan mudah kita saksikan sehari. Pertarungan mereka beriklan untuk merebut hati pelanggan dapat kita lihat di layar kaca, media cetak dan media luar ruang. Hal yang paling pertama harus dipahami adalah konsep - konsep dasar dalam pemasaran,yaitu : 1. Kebutuhan 2. Keinginan 3. Permintaan 4. Produk 5. Nilai pelanggan 6. Kepuasan pelanggan 7. Relationship Marketing 8. Pasar 2.3.1. Penyebab timbulnya ketidakpuasan Ada beberapa penyebab timbulnya ketidakpuasan antara lain: 1. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami 2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan 3. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang 4. Promosi yang terlalu muluk, sehingga tidak sesuai dengan kenyataan. 2.3.2. Cara untuk mengukur kepuasan pelanggan 1. Sistem Keluhan dan Saran (Complain and suggestion system) . Dengan membuka kotak saran dan menerima keluhan-keluhan yang dialami Customer. Informasi ini dapat memberikan ide-ide dan masukan sehingga bisa antisipasi dan cepat tanggap terhadap kritik dan saran tersebut. 2. Survey kepuasan pelanggan (Customer satisfaction surveys). Dengan melakukan penelitian mengenai kepuasan pelaanggan yang dapat dilakuakan melalui wawancara, angket dan berbagai media lainnya. 3. Pembeli bayangan (Ghost shopping ) . Dengan menyuruh orang-orang tertentu yang bertindak sebagai pembeli di perusahaan pesaing, sehingga bisa mendapaatkan keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan pelayanan-pelayanan yang melayaninya 4. Analisis pelaanggan yang beralih (Lost Costomer Analysis). Dengan menghubungi pelanggan yang beralih untuk mendapaatkan informasi mengenaai mengapa mereka berhenti, mengapa pindah ke perusahaan lain, atau diperoleh informasi dan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri agar tidak ada lagi langganan yang lari dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.



5



2.4. Penelitian Terdahulu Tabel II - 1 Penelitian Sebelumnya No



Nama Penelitian



Persamaan



Perbedaan



Hasil Penelitian



1



Peran bauran pemasaran koperasi unit desa yang melaksanakan kemitraan dengan usaha besar dan menengah suatu survey (Djarkasih Satiakusumah, 2003)



Menggunakan alat analisis regresi berganda, dan pengukuran skala likert



Menggunakan variabel yang berupa faktor rasio skor produk, harga komoditi, distribusi, promosi, organisasi, keuangan, dan social, menggunakan metode analisis jalur (pathanalysist) dan analisis korelasi kanonik.



2



Pengaruh program bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian kerajinan tangan Aceh pada Dekranas Kabupaten Aceh Besar. (Rahmawati,2007)



Persamaan bauran pemasaran koperasi unit desa yang melaksanakan kemitraan dengan usaha besar dan menengah masih terbatas dalam segi organisasi yang mengalami keberhasilan, segi keuangan peranannya masih sangat kecil, dan dari segi sosial peranan bauran pemasaran belum dapat menunjang keberhasilan yang memadai. Menggunakan Menggunakan Semua variabel yang variable bebas variabel terikat diteliti yaitu produk (x1), (independent) (dependent) yang harga (x2), distribusi/lokasi yang sama yaitu beda yaitu keputusan (x3), promosi (x4) produk, harga, pembelian. mempunyai koefisien distribusi/lokasi korelasi (hubungan) relatif , dan promosi. kuat, serta mempunyai pengaruh yang relatif kuat juga terhadap keputusan pembelian kerajinan tangan Aceh pada Dekranas Kabupaten Aceh Besar.



2.5. Kerangka Teoritis Adapun kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar II - 1 Kerangka Teoritis Produk (Product) Harga (Price)



Kepuasan Pelanggan



Distribusi/Lokasi (Place) Promosi (Promotion) 6



2.6. Hipotesis Hipotesis merupakan anggapan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Diduga pelaksanaan bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi/lokasi, dan promosi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh”.



III. METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Objek Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, data primer dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui serangkaian penelitian pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Untuk ini penulis mengunjungi langsung lokasi penelitian pada Bakso Ramayana di jalan T. Iskandar No.8 Simpang BPKP Lambhuk Banda Aceh, dan yang menjadi objek penelitian ini adalah pelanggan yang membeli bakso pada Bakso Ramayana. 3.2. Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua konsumen di Bakso Ramayana. Pengambilan sampel dilakukan secara metode convenience (mudah dijumpai) yaitu peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 100 sampel, yang dirasakan sudah cukup untuk mewakili populasi. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Interview (wawancara) 2. Metode Kuesioner (angket) 3. Metode Studi Pustaka 3.4. Skala Pengukuran Data yang teleah terkumpul dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu rata-rata yang diperoleh dianalisis berdasarkan pendapat para ahli. Sedangkan data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan program computer SPSS (Statistic Package For Social Science) untuk setiap jawaban responden dari kuesioner dignakan skala likert yaitu 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (kurang setuju), 4 (setuju), 5 (sangat setuju). 3.5 Peralatan Analisa Data Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan digunakan metode Regeresi Linear Berganda. Secara sistematis bentuk formula regeresi linier berganda (Multiple Regression) (Wiratna, 2007:81) adalah sebagai berikut: Y=a+b1X1+B2X2+ B3X3+ B4X4+e



7



Dimana: Y A b1-4 X1 X2 X3 X4 E



= Kepuasan Konsumen = Konstanta = Koefisien Regresi = Produk = Harga = Lokasi = Promosi = Error Terms



3.6 Operasional Variabel Adapun yang menjadi operasional variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel dependent yaitu kepuasan pelanggan dan variabel independent yang terdiri atas variabel produk (X1), variabel harga (X2), variabel lokasi (X3), dan variabel promosi (X4). Adapun jelasnya dapat dijelaskan pada matrik operasional variabel berikut ini. Tabel III - 1 Operasional Variabel Bauran Pemasaran No



Variabel



Indikator



Segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk di perthatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono:2008) Jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. (Kotler, Armstrong:2007)



 Kualitas  Bervariasi  Cita rasa yang khas  Kebutuhan



1-5 1-5 1-5



Likert Likert Likert



A1 A2 A3



1-5



Likert



A4



 Harga terjangkau  Potongan harga  Kualitas/mutu  Pengaruh pesaing



1-5



Likert



B1



1-5



Likert



B2



1-5



Likert



B3



1-5



Likert



B4



Distribusi/Lokasi Gabungan antara lokasi  Lokasi dan keputusan atas strategis saluran distribusi dalam  Mudah hal ini berhubungan dijangkau dengan bagaimana cara  Tempat yang penyampaian produk



1-5



Likert



C1



1-5



Likert



C2



1-5



Likert



C3



INDEPENDEN 1 Produk



2



3



Harga



Ukuran Skala



Item Pertanyaan



Definisi Variabel



8



4



5



Promosi



Kepuasan Pelanggan



kepada konsumen dan di nyaman mana lokasi yang  Arena parkir strategis.(Lupiyoadi:2008) luas



1-5



Likert



C4



 Promosi menarik  Promosi sesuai kenyataan  Promosi yang jelas  Pramuniaga yang cekatan dan ramah



1-5



Likert



D1



1-5



Likert



D2



1-5



Likert



D3



1-5



Likert



D4



 Kulitas produk  Harga terjangkau  Lokasi strategis  Promosi yang baik



1-5



Likert



E1



1-5



Likert



E2



1-5



Likert



E3



1-5



Likert



E4



Sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan menyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan menyakinkan calon konsumen. (Buchari Alma:2008) Sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, maka pembelinya merasa puas atau amat gembira. (Kotler, Armstrong:2007)



3.7 Pengujian Hipotesis H01 : Produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh Ha1 : Produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh H02 : Harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh Ha2 : Harga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh H03 : Lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh Ha3 : Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh H04 : Promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh Ha4 : Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada bakso Ramayana Banda Aceh Untuk menguji hipotesis diatas digunakan peralatan statistik uji F, dengan ketentuan apabila F hitung > F tabel pada tingkat keyakinan 95% Ha diterima dan Ho ditolak, maka bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Bakso Ramayana. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka 9



hipotesis Ho diterima sebaliknya Ha ditolak yang bermakna bauran pemasaran tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Selanjutnya untuk menguji apakah masing-masing variabel bauran pemasaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan digunakan uji t. Dengan ketentuan apabila nila t hitung > t tabel pada tingkat keyakinan 95%, maka variabel bauran pemasaran secara parsial berpengaruh signifikan. Sedangkan apabila nilai t hitung < t tabel bermakna bahwa variabel bauran pemasaran secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 3.8 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Agar diperoleh keberhasilan instrument, maka sebelum instrument digunakan sebagai alat pengumpul data dilakukan uji coba. Uji validitas instrument digunakan teknik uji validitas internal yaitu dengan menguji kesesuaian antara bagian instrument secara keseluruhan. Dalam penelitian ini digunakan analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai r dengan taraf signifikan 95%. 3.9 Uji Reliabilitas Untuk mengukur kehandalan kuesioner yang digunakan, maka digunakan uji reliabilitas. Uji ini menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variable yang ada. Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut dengan reliable. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiric ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2007). Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode Alpha Cronbach yang lazim digunakan dalam penelitian asosiatif. Koefisien yang diterima diatas 0,6 (Malhotra, 2009:305).



IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Bakso Ramayana Bakso Ramayana merupakan salah satu usaha rumah makan yang menyediakan menu makanan berupa mie bakso yang berlokasi di jalan T. Iskandar No.8 Simpang BPKP Lambhuk Banda Aceh. Awal bermula memulai usaha berjualan bakso sekitar 12 tahun yang lalu dengan usaha kecil-kecilan di SMP Negeri 9 Banda Aceh serta berjualan bakso keliling pada sore hari di seputaran kota Banda Aceh. Dengan bermodal tekat yang kuat dan berani akhirnya setelah Tsunami Bakso Ramayana resmi berdiri pada tahun 2005 yang didirikan oleh Sulistia di daerah Peunayong Banda Aceh. Nama Ramayana



10



dipilih Sulistia karena nama tersebut merupakan nama seorang pahlawan di Jawa, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengingat nama Ramayana tersebut. Rumah makan Bakso Ramayana mempunyai 10 karyawan yang masing-masing mempunyai bagian (skill) tersendiri. Sampai saat ini Bakso Ramayana mempunyai banyak pelanggan karena secara umum pola pemasaran Bakso Ramayana menekankan pada semua kalangan. 4.2. Karakteristik Responden Responden yang penulis jadikan sampel dalam penelitian memiliki karakteristik berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, usia, pendidikian dan pendapatan yang terlihat pada Tabel IV - 1 sebagai berikut: Tabel IV - 1 Karakteristik Responden Persentase No Uraian Frekuensi (%) 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki 29 29.0 b. Perempuan 71 71.0 2. Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa 16 16.0 b. PNS 21 21.0 c. Wiraswasta 42 42.0 d. Pegawai Swasta 7 7.0 e. Pensiunan 2 2.0 f. Lainnya 12 12.0 3. Usia a. < 25 tahun 34 34.0 b. 26-29 tahun 37 37.0 c. 30-34 tahun 18 18.0 d. 35-39 9 9.0 e. > 40 tahun 2 2.0 4. Pendidikan a. SLTP 8 8.0 b. SLTA 65 65.0 c. Sarjana 27 27.0 d. Pasca Sarjana 0 0.0 5. Penghasilan rata-rata perbulan a. < Rp 1.500.000 44 44.0 b. Rp 1.500.000-Rp 1.999.000 34 34.0 c. Rp 2.000.000-Rp 2.499.000 12 12.0 d. > Rp 2.500.000 10 10.0 Total 100 100.0 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)



11



4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 431. Uji Validitas Instrumen Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara stastitik, yaitu dengan menggunakan uji Pearson product-moment coefficien of correlation dengan bantuan SPSS version 15.0. Berdasarkan output komputer seluruh pernyataan dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikansi dibawah 5%. Sedangkan jika dilakukan secara manual maka nilai korelasi yang diperoleh masing-masing pernyataan harus dibandingkan dengan nilai kritis korelasi product moment dimana hasilnya menunjukkan bahwa semua penyataan mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5% yaitu di atas 0,194, sehingga pernyataan-pernyataan tersebut adalah signifikan dan memiliki validitas kontras. Tabel IV - 2 Hasil Uji Validitas No pertanyaan Koefisien Nilai kritis Ket Variabel 5% korelasi (N=100) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



A1 A2 A3 X1 A4 B1 B2 B3 X2 B4 C1 C2 C3 X3 C4 D1 D2 D3 X4 D4 E1 E2 E3 X5 E4 Sumber: Data Primer 2013, (diolah)



0,591 0,742 0,728 0,577 0,616 0,315 0,622 0,541 0,459 0,377 0,467 0,290 0,283 0,442 0,475 0,392 0,642 0,678 0,665 0,453



0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194



Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan semuanya valid, karena mempunyai koefisien kerelasi diatas dari nilai kritis kerelasi product moment yaitu sebesar 0,194 sehingga semua pertanyaan yang terkandung dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid untuk dilanjutkan penelitian yang lebih mendalam. 12



4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbanch Alpha yang lazim digunakan untuk pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis ini digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten juga dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya Croanbach Alpha dengan bantuan program SPSS version 15.0. Hasilnya seperti terlihat di tabel di bawah yang menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliable (handal) karena nilai alphanya lebih dari 0.60 (Malhotra, 2009:305). Tabel IV - 3 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian (Alpha) Item No Variabel Nilai Alpha Kehandalan Variabel 1.



Produk (X1)



4



0,828



Handal



2.



Harga (X2)



4



0,726



Handal



3.



Lokasi(X3)



4



0,617



Handal



4.



Promosi (X4)



4



0,617



Handal



5.



Kepuasan Pelanggan(Y)



4



0,796



Handal



Sumber : Data Primer 2013 (diolah) Berdasarlam analisis reliabilitas dapat diketahui bahwa alpha untuk masing-masing variabel yaitu variabel Produk (X1) diperoleh nilai alpha sebesar 0,828, variabel Harga (X2) diperoleh nilai alpha sebesar 0.726, variabel Lokasi (X3) diperoleh nilai alpha sebesar 0,617, variabel Promosi (X4) diperoleh nilai alpha sebesar 0,617 dan variabel Kepuasan pelanggan (Y) diperoleh nilai alpha sebesar 0,796. Dengan demikian pengukuran reliabilitas terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa pengukuran keandalan memenuhi kredibilitas Croanbach Alpha dimana nilai alphanya lebih besar dari alpha 0.60. 4.4. Analisis Deskriptif Penelitian ini mengamati empat variabel bebas (indenpendent variabel) yaitu variabel Produk (X1), variabel Harga (X2), variabel Lokasi (X3), dan variabel Promosi (X4) dan juga mengamati satu variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel Y, Kepuasan Pelanggan. 4.4.1 Variabel Produk Variabel Produk adalah merupakan penilaian konsumen tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan.



13



Penjelasan responden tentang variabel produk terhadap Kepuasan Pelanggan dapat dilihat pada Tabel IV - 4 sebagai berikut: Tabel IV - 4 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Produk No



Sgt Tdk Setuju



Item pertanyaan



Frk



1



2



3



4



Tidak Setuju



Kurang Setuju



Setuju



Sangat Setuju



Mean



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



13



13,0



51



51,0



23



23,0



3,84



12,0



56



56,0



14



14,0



3,66



Produk Bakso Ramayana mempunyai kualitas yang baik



0



0,0



13



13,0



Produk Bakso Ramayana mempunyai pilihan variasi jenis produk sesuai dengan selera.



0



0,0



18



18,0



Produk Bakso Ramayana memiliki cita rasa yang khas.



0



0,0



6



6,0



21



21,0



41



41,0



32



32,0



3,99



Produk Bakso Ramayana sesuai dengan kebutuhan anda..



0



0,0



3



3,0



16



16,0



55



55,0



26



26,0



4,04



12



Score nilai rata-rata keseluruhan



3,88



Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)



Berdasarkan indikator diatas bahwa variabel produk diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 3,88 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju bahwa Produk Bakso Ramayana mempunyai kualitas yang baik dengan nilai rata-rata 3,84, Produk Bakso Ramayana mempunyai pilihan variasi jenis produk sesuai dengan selera dengan nilai rata-rata 3,66, disamping itu produk Bakso Ramayana memiliki cita rasa yang khas dengan nilai rata-rata 3,99 dan produk Bakso Ramayana sesuai dengan kebutuhan Konsumen dengan nilai rata-rata 4,04. 4.4.2 Variabel Harga Definisi Operasional Variabel Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya, seperti harga dan potongan harga. Hasil penelitian tentang Penjelasan responden mengenai harga Bakso dapat dilihat pada Tabel IV - 5 sebagai berikut: Tabel IV - 5 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Harga No



Item pertanyaan



Sgt Tdk Setuju



Tidak Setuju



Kurang Setuju



Setuju



Sangat Setuju



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Mean



1



Harga produk Bakso Ramayana lebih terjangkau.



0



0.0



4



4,0



19



19,0



60



60,0



17



17,0



3,90



2



Anda mendapatkan potongan harga bila membeli dalam jumlah yang banyak.



0



0,0



7



7,0



15



15,0



59



59,0



19



19,0



3,90



14



3



Harga produk Ramayana sesuai kualitas produk.



Bakso dengan



4



Harga produk Bakso Ramayana bersaing dengan harga produk bakso lain.



0



0.0



0



5



0.0



3



5,0



14



14,0



58



58,0



23



23,0



3,99



3,0



17



17,0



60



60,0



20



20,0



3,97



Rerata



3,94



Berdasarkan indikator diatas variabel harga yang ditawarkan oleh pihak Bakso Ramayana Banda Aceh terhadap produk-produk yang dipasarkan diperoleh nilai rerata sebesar 3.94 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju bahwa harga produk Bakso Ramayana lebih terjangkau dengan nilai rata-rata sebesar 3,90. Hal ini antara lain dapat dilihat dari pernyataan responden konsumen mendapatkan potongan harga bila membeli dalam jumlah yang banyak dengan nilai rata-rata sebesar 3,90. Disamping itu harga produk Bakso Ramayana sesuai dengan kualitas produk dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 dan harga produk Bakso Ramayana bersaing dengan harga produk bakso lain dengan nilai rata-rata sebesar 3,97. 4.4.3 Variabel Lokasi Lokasi adalah salah satu determinan paling penting dalam perilaku konsumen. Menentukan lokasi adalah hal yang penting bagi sebuah Bakso Ramayana.Pemilik toko Bakso Ramayana akan mengalami kegagalan apabila lokasi usahanya terletak dijalan yang salah, sulit dijangkau dan kurang stategis. Hasil penelitian tentang penjelasan responden mengenai Lokasiteh celup SariWangi dapat dilihat pada Tabel IV - 6 sebagai berikut Tabel IV - 6 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Lokasi



Item pertanyaan



No



Sgt Tdk Setuju



Tidak Setuju



Kurang Setuju



Setuju



Sangat Setuju



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



Mean



1



Lokasi Bakso Ramayana sangat strategis.



0



0,0



3



3,0



17



17,0



64



64,0



16



16,0



3,93



2



Lokasi Bakso Ramayana mudah dijangkau.



0



0,0



3



3,0



11



11,0



66



66,0



20



20,0



4,03



3



Tempat Bakso Ramayana nyaman bagi para konsumen.



0



0,0



3



3,0



15



15,0



64



64,0



18



18,0



3,97



4



Area parkir Bakso Ramayana cukup luas.



0



0,0



0



0,0



21



21,0



55



55,0



24



24,0



4,03



Rerata



3,99



Berdasarkan indikator di atas bahwa variabel Lokasi diperoleh nilai rerata sebesar 3,99 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju bahwa lokasi



15



Bakso Ramayana sangat strategis dengan nilai rata-rata sebesar 3,93, lokasi Bakso Ramayana mudah dijangkau dengan nilai rata-rata sebesar 4,03, tempat Bakso Ramayana nyaman bagi para konsumen dengan nilai rata-rata sebesar 3,97 dan Area parkir Bakso Ramayana cukup luas dengan nilai rata-rata sebesar 4,03. 4.4.4 Variabel Promosi Definisi Operasional Variabel Promosi adalah: strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan kepada konsumen dengan tujuan membujuk konsumenseperti, isi pesan yang disampaikan, kesederhanaan isi pesan, dan media yang digunakan. Hasil penelitian tentang penjelasan responden terhadap variabel promosi dapat dilihat pada Tabel IV - 7 sebagai berikut: Tabel IV - 7 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Promosi



Item pertanyaan



No



Sgt Tdk Setuju Frk



Tidak Setuju



%



Frk



Kurang Setuju



%



Frk



Setuju



%



Frk



Sangat Setuju



%



Frk



%



Mean



1



Promosi Bakso Ramayana dari spanduk cukup menarik.



0



0,0



0



0,0



14



14,0



66



66,0



20



20,0



4,06



2



Anda membeli Bakso Ramayana karena promosinya sesuai dengan kenyataan.



0



0,0



1



1,0



11



11,0



60



60,0



28



28,0



4,15



3



Promosi Bakso Ramayana dari spanduk cukup jelas.



0



0,0



3



3,0



18



18,0



63



63,0



16



16,0



3,92



4



Anda membeli Bakso Ramayana karena prmuniaganya yang cekatan dan ramah dalam melayani pelanggan.



0



11



11,0



56



56,0



32



32,0



4,19



Rerata



0,0



1



1,0



4,08



Berdasarkan indikator di atas bahwa variabel Lokasi diperoleh nilai rerata sebesar 4,08 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju bahwa Promosi Bakso Ramayana dari spanduk cukup menarik dengan nilai rata-rata sebesar 4,06. Disamping itu konsumen membeli Bakso Ramayana karena promosinya sesuai dengan kenyataan dengan nilai rata-rata sebesar 4,15, Promosi Bakso Ramayana dari spanduk cukup jelas dengan nilai rata-rata sebesar 3,92 dan Anda membeli Bakso Ramayana karena prmuniaganya yang cekatan dan ramah dalam melayani pelanggan dengan nilai rata-rata sebesar 4,19.



16



4.4.5 Variabel Kepuasan Pelanggan Variabel Kepuasan Pelanggan adalah jumlah dan nilai kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan setelah melakukan evaluasi atas kinerja suatu produk seperti, jumlah yang dibeli, kepuasan serta loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Adapun deskriptor variabel Kepuasan Pelanggan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pembelian, jenis yang disukai, kepuasan dan loyalitas. Hasil penelitian tentang penjelasan responden mengenai variabel Kepuasan Pelanggan dapat dilihat pada Tabel IV - 8 sebagai berikut: Tabel IV - 8 Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan



NNo



Item pertanyaan



Sgt Tdk Setuju



Tidak Setuju



Frk



%



Frk



1



Produk yang ditawarkan di Bakso Ramayana sangat beragam, sehingga anda merasa puas dalam memilih aneka bakso



0



0.0



2



2



Harga yang ditawarkan di Bakso Ramayana dapat dijangkau oleh pihak konsumen.



0



0.0



2



3



Lokasi Bakso Ramayana sangat strategis.



0



0,0



4



4



Anda merasa puas dengan promosi yang dilakukan oleh pihak Bakso Ramayana.



0



0,0



2



Kurang Setuju



Setuju



Sangat Setuju



Mean



%



Frk



%



Frk



%



Frk



%



2,0



12



12,0



58



58,0



28



28,0



4,12



2,0



10



10,0



62



62,0



26



26,0



4,12



4,0



15



15,0



67



67,0



14



14,0



3,91



15



15,0



63



63,0



20



20,0



4,01



2,0



Rerata



4,04



Berdasarkan indikator diatas bahwa variabel pengambilan keputusan diperoleh nilai rerata sebesar 4,04 yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana di Banda Aceh. Hal ini dapat dilihat dari beberapa item pertanyaan responden mengenai produk yang ditawarkan di Bakso Ramayana sangat beragam. sehingga konsumen merasa puas dalam memilih aneka bakso dengan nilai rata-rata sebesar 4,12. Disamping itu haraga yang ditawarkan di Bakso Ramayana dapat dijangkau oleh pihak konsumen dengan nilai rata-rata sebesar 4,12. Kemudian lokasi Bakso Ramayana sangat strategis dengan nilai rata-rata sebesar 3,91 dan konsumen merasa puas dengan promosi yang dilakukan oleh pihak Bakso Ramayana dengan nilai ratarata sebesar 4,01. 17



V. PEMBAHASAN 5.1. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Hipotesis menyatakan bahwa faktor-faktor produk (X1), harga (X2), Lokasi (X3), dan promosi (X4). Sebagai variabel strategi bauran pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Model yang digunakan untuk menduga pengaruh tersebut adalah: Tabel V - 1 Pengaruh variabel bebas terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bakso Ramayana Banda Aceh Nama B Standar variabel Error Konstanta 5,542 2,877 Produk 0,288 0,068 Harga 0,229 0,087 Lokasi 0,109 0,105 Promosi 0,049 0,109 Koefisien Korelasi (R) = 0,478 Koefisien Determinasi (R2) = 0,229 Adjusted (R2) = 0,196 Fhitung = 7,043 Ftabel = 2,46 Sig. F = 0.000 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)



thitung



ttabel



Sig.



1,927 1,985 0.057 4,264 1,985 0,000 2,635 1,985 0,010 1,033 1,985 0,304 0,448 1,985 0,655 a. Prediktor : (constant), Produk, Harga, Lokasi, Promosi b. Dependent Variabel : Kepuasan Pelanggan



Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS seperti terlihat tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 5,542 + 0,288X1 + 0,229 X2 + 0,109X3 + 0,049X4 Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut: 1) Koefesien Regresi (β )  Dalam penelitian nilai konstanta adalah 5,542 artinya bila mana produk (X1), harga (X2), Lokasi (X3), promosi (X4 ) dianggap konstan, maka Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, adalah sebesar 5,542 pada satuan skala likert.  Koefisien regresi produk (X1) sebesar 0,288. Artinya setiap 100% perubahan dalam variabel produk akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh sebesar 28,8 % dengan asumsi variabel harga (X2), Lokasi (X3), promosi (X4) dianggap konstan.  Koefisien regresi harga (X2) sebesar 0,229. Artinya setiap 100 % perubahan dalam variabel harga secara relatif akan berpengaruh



18



terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh sebesar 22,9 % dengan asumsi variabel produk (X1), Lokasi (X3), promosi (X4) dianggap konstan  Koefisien regresi Lokasi (X3) sebesar 0,109. Artinya setiap 100 % perubahan dalam variabel Lokasi secara relatif akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh sebesar 10,9 % dengan asumsi variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X4) dianggap konstan.  Koefisien regresi promosi (X4) sebesar 0,049. Artinya setiap 100 % perubahan dalam variabel promosi secara relatif akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh sebesar 4,9 % dengan asumsi variabel produk (X1), harga (X2), Lokasi (X3) dianggap konstan. Berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa dari ke empat variabel yang diteliti ternyata variabel produk dan harga mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh karena diperoleh koefisien regresi masing-masing sebesar 28,8 % dan 22,9 % 2) Koefisien Korelasi (R) Berdasarkan dari output komputer di atas maka diperoleh koefisien korelasi dalam penelitian diperoleh nilai sebesar 0,478 dimana dengan nilai tersebut terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebesar 47,8 %. Artinya variabel produk (X1), harga (X2), Lokasi (X3) dan promosi (X4) mempunyai hubungan yang sedang (tidak lemah dan tidak kuat) dengan Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh . 3) koefisien Determinasi (Adjsuted R2 ) Sementara itu koefisien determinasi yang diperoleh dengan nilai sebesar 0,196 artinya bahwa sebesar 19,6 % perubahan-perubahan dalam variabel terikat (Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh ) dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam faktor-produk (X1), harga (X2), Lokasi (X3) dan promosi (X4). Sedangkan selebihnya sebesar 80,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar empat variabel seperti dijelaskan diatas. 



Uji F ( simultan ) Untuk menguji pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi secara serempak terhadap kepuasan pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh digunakan uji statistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,043 dengan signifikasi 0,000, sedangkan Ftable pada tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 0,05 adalah 2,46. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftable , maka Fhitung (7,043) lebih besar dari Ftable (2,46). Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara serempak variabel strategi bauran pemasaran yang 19



terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh . 



Hasil uji-t (secara parsial) Untuk menguji pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh , digunakan uji Statistik t (uji t). Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila nilai t hitung < nilai ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel V - 1. Dapat ketahui besarnya nilai thitung dari setiap variabel independen dalam penelitian ini. Nilai t hitung dari setiap variabel independen akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 0,05. 5.2 Pembuktian Hipotesis 1. Variabel Produk(X1) Pengaruh produk (X1) terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel V - 1 nilai thitung (4,264) lebih besar dari ttabel (1,985), maka keputusannya adalah menenolak H0 dan menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara produk terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, artinya kebijakan tentang variabel produk mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh . 2. Pengaruh harga (X2) Pengaruh harga terhadap variabel keputusan kembelian (Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel V - 1 nilai thitung (2,635) dari nilai ttabel (1,985) nilai thitung > nilai ttabel, maka keputusannya adalah menerima Ha dan menolak Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh . Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, artinya kebijakan tentang variabel harga atau penetapan harga akan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Hal ini disebabkan harga Bakso Ramayana yang ada dipasaran lebih murah dibandingkan dengan merek Bakso yang lain sehingga harga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 3. Pengaruh Lokasi (X3) pengaruh Lokasi terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel V - 1 nilai thitung (1,033) lebih kecil dari ttabel (1,985), maka keputusannya adalah menerima H0 dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi tidak memberikan



20



pengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Bakso Ramayana Banda Aceh. Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa tidak terdapat pengaruh antara Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, artinya kebijakan tentang variabel Lokasi tidak akan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Hal ini disebabkan lokasi Bakso Ramayana kurang stategis atau kurang dijangkau oleh pelanggan, sehingga variabel lokasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 4. Pengaruh promosi (X4 ) Pengaruh promosi terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel V - 1 nilai thitung sebesar 0,448 dan nilai signifikansi 0,655 sedangkan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 0.95% adalah 1,985. oleh karena thitung (0,448 ) lebih kecil dari ttabel (1.660) maka menerima HO dan menolak Ha . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh , artinya promosi yang dilakukan selama ini baik dimedia cetak maupun elektronik tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Bakso Ramayana. Hal ini disebabkan karena intensitas iklan Bakso di media cetak seperti spanduk kurang menarik konsumen dibandingkan dengan produk sejenis. Hal ini yang mengakibatkan promosi menjadi variabel yang tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa produk yang indikatornya terdiri dari kualitas, variasi, cita rasa dan sesuai dengan keinginan konsumen, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh . Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara produk terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, artinya kebijakan tentang variabel produk mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh, artinya kebijakan tentang variabel harga atau penetapan harga akan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa tidak terdapat pengaruh lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada BaksoRamayana Banda Aceh, artinya



21



kebijakan tentang variabel Lokasi tidak akan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa promosi yang indikatornya terdiri dari isi pesan yang disampaikan, kesederhanaan isi pesan, dan media yang digunakan, tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. 5. Variabel yang paling dominan mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh adalah variabel produk. 6.2 Saran-Saran 1. Untuk meningkat volume penjualan produk Bakso Ramayana, maka perusahaan dapat menjaga kestabilan harga atau mempertahankan harga dan menjaga kualitas produk karena akan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Bakso Ramayana Banda Aceh. Dan perusahan harus mempertahankan produk Bakso baik dari segi kualitas produk maupun harga agar konsumen tetap percaya terhadap produk Bakso Ramayana. 2. Mencari kreasi baru dalam hal penyajian dan kemasan produk bakso agar dapat memudahkan konsumen dalam pembelian. 3. Perlu diupayakan pemasaran pada produk Bakso Ramayana yang lebih menyeluruh agar dapat meningkatkan penjualan terutama dalam hal promosi produk bakso. Pihak manajemen Bakso Ramayana harus meningkatkan efektifitas promosi melalui iklan, media, dan website serta terus melakukan promosi walaupun bisinis telah berjalan. 4. Sebaiknya Bakso Ramayana dapat membuka cabang di lokasi yang lebih strategis agar penjualan bakso menjadi lebih tinggi dan meningkat sehingga berpengaruh terhadap kesuksesan penjualan. 5. Pihak manajemen Bakso Ramayana sebaiknya melakukan survei kepuasan konsumen secara berkelanjutan. Hal tersebut untuk evaluasi dan perbaikan pelayanan Bakso Ramayana di masa yang akan datang. Sehingga konsumen akan terus merasa puas bahkan kepuasannya diharapkan mendekati 100 persen.



DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, (2008). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan kesepuluh (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Rineka Cipta. Augusty, Ferdinand, (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Buchari, Alma, (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.



22



Bygrave dan Zacharakis, (2010). The Portable MBA in Entrepreneurship (Fourth Edition), Canada: John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. ___________, dan Kevin Keller, (2008). Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan. Ketiga. Jakarta: PT. Indeks. ___________, dan Amstrong, Gary, (2007). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Jakarta: Erlangga. Lupiyoadi, Rambat, (2008). Empat.



Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba



Malhotra, N. K. (2009). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Rahmawati, (2007). Pengaruh Program Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kerajinan Tangan Aceh Pada Dekranas Kabupaten Aceh Besar, Skripsi. Banda Aceh: Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Schiffman, Leon G dan Kanuk,Leslie. (2008) .Perilaku Konsumen. Edisi Tujuh. Jakarta: Indeks. Setiakusumah, Djarkasih. (2003). Peranan Bauran Pemasaran KUD yang Melaksanakan Kemitraan dengan Usaha Besar dan Menengah (Suatu Survei di Propinsi Jawa Barat), Tesis. Bandung: Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Sujarweni, V Wiratna, (2007). Belajar Mudah Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Ardana Media. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.



Cetakan Kedua Belas 2008.



Swastha, Basu, (2008). Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy, (2008), Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi. Vanessa, Gaffar. (2007). Customer Relationship Management and Marketing Public Relation. Bandung: Alfabeta William D. Bygrave .(2010). The Portable MBA Entrepreneurship, Jakarta: Binarupa Aksara.



23