20 0 154 KB
http://jurnal.fk.unand.ac.id1
Artikel Penelitian
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader Terhadap Penemuan Suspek Tuberkulosis di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Suci Syukrina Fahmi1, Yessy Susanty Sabri2, Yose Ramda Ilhami3
Abstrak Penemuan suspek TB di Indonesia menggunakan strategi Passive Promotif Case Finding, yaitu penjaringan suspek TB kepada penderita yang datang ke unit pelayanan kesehatan disertai promosi yang aktif oleh petugas dan kader TB. Kader merupakan bagian dari masyarakat sehingga upaya promotif dan penemuan suspek akan lebih mudah dan efektif. Kinerja kader dipengaruhi oleh faktor seperti pengetahuan, sikap dan perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku kader terhadap penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan jenis penelitian analitik. Sampel penelitian sebanyak 34 kader TB Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar yang diambil dengan teknik total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Desember 2016 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Fisher. Penelitian ini didapatkan hasil kader dengan pengetahuan yang baik 79,4%, sikap yang baik pada 52,9%, dan perilaku yang baik 55,9%. Hasil uji statistik menunjukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,001) dengan penemuan suspek dan perilaku (p=0,004) dengan penemuan suspek. Sedangkan hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara sikap (p=0,250) dengan penemuan suspek. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap kader dengan penemuan suspek, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku kader dengan penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, penemuan suspek Abstract Tuberculosis case finding in Indonesia use passive promotif case finding strategy where suspected patients come to health care center and an active promotive held by health officer and cadre. Cadre are part of the community in case of promotive and case finding expected to be more easy and effective. The performance of cadres are influenced by factors such as knowledge, attitude and practice. This study aims to see the correlation between knowledge, attitude and practice of cadre with case finding tuberculosis in Tanjung Emas Public Health Center of Tanah Datar Regency. This is a cross sectional study with analytical analysis. Samples were 34 cadres of Tanjung Emas Public Health Center of Tanah Datar Regency and were recruited using total sampling. The research was conducted in February until December 2016 using questionnaire. Data analysis was completed with Fisher test. This study showed there were cadres with good knowledge 79,4%, good attitude 52,9% and good practice 55,9%. Statistic test showed there was significant correlation between knowledge (p= 0,001) and practice (p=0,004) with case finding tuberculosis. While statistic test showed there was no significant correlation between attitude (p=0,250) and case finding tuberculosis. This study concluded that there was no significant correlation between attitude cadre and case finding tuberculosis, and there was significant correlation between knowledge and attitude of cadre with case finding tuberculosis in Tanjung Emas Public Health Center of Tanah Datar Regency. Keywords : knowledge, attitude, practice, case finding Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Paru RSUP dr. M Djamil Padang , 3. Bagian Jantung RSUP dr. M Djamil Padang. Korespondensi : Suci Syukrina Fahmi email : [email protected]
merupakan masalah kesehatan utama dunia terutama pada negara - negara berkembang. Pada tahun 2014, WHO melaporkan bahwa 1,5 juta orang meninggal karena TB dan 9,6 juta orang lainnya diperkirakan
PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi
menular
yang
sampai
saat
ini
masih
akan menderita TB di seluruh dunia. Indonesia termasuk dalam 3 negara dengan insiden TB tertinggi pada tahun 2014, yaitu setelah India (23%) dan China Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)
http://jurnal.fk.unand.ac.id2 (10%), dengan jumlah kasus 10% dari jumlah kasus
kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat6.
dunia1.
Dibandingkan dengan petugas kesehatan kader lebih Strategi nasional untuk mengendalikan TB di
Indonesia
mengacu
pada
rencana
strategis
dekat dengan masyarakat sehingga pasien dapat ditemukan
dan
diarahkan
ke
puskesmas
untuk
Kementrian Kesehatan tahun 2015 - 2019 yaitu
diperiksa lebih cepat serta pengobatan TB dapat lebih
dengan sasaran menurunkan prevalensi TB. Strategi
optimal7.
tersebut mengacu kepada strategi Directly Observe
Kinerja kader TB dipengaruhi oleh beberapa
Treatment Shortcourse (DOTS) dari WHO. Program
faktor seperti pengetahuan, sikap dan perilaku kader8.
DOTS digunakan untuk mengelola penemuan suspek
Dengan
2
dan pengobatan pasien TB .
mengetahui
penemuan
suspek
faktor TB
–
dapat
faktor
tersebut,
dioptimalkan
dan
Pada tahun 2015, target kinerja penemuan
diterapkan di puskesmas lainnya untuk mencapai
suspek di Sumatera Barat adalah 90%. Berdasarkan
pengendalian TB yang lebih baik dan peningkatan
angka tersebut terdapat 5
kabupaten yang tidak
angka penemuan suspek yang merata. Berdasarkan
mencapai target kinerja penemuan suspek di Provinsi
hal tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana
Sumatera Barat, salah satunya adalah Kabupaten
hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku kader
Tanah Datar. Kabupaten Tanah Datar termasuk dalam
dapat berpengaruh terhadap penemuan suspek TB
3 besar kabupaten dengan angka penemuan suspek
dalam rangka pengendalian TB.
TB yang rendah di Provinsi Sumatera Barat yaitu
METODE
dengan kinerja 71.43 %3. Berdasarkan laporan kerja Dinas Kesehatan
Penelitian ini menggunakan desain cross
Kabupaten Tanah Datar, angka penemuan suspek
sectional pada kader TB Puskesmas Tanjung Emas
hanya 50% dari target suspek 5416 dan angka CDR 5
Kabupaten Tanah Datar pada bulan Februari sampai
tahun terakhir di bawah 50 %, dengan 47% pada
dengan
tahun
bila
menggunakan teknik total sampling menggunakan
dibandingkan target program pengendalian TB Paru
kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap
yaitu 70%. Hal ini terus berlanjut sampai tahun 2015
dan perilaku kader. Analisis data menggunakan
terlihat dari target suspek yang harus ditemukan
analisis univariat dan analisis bivariat.
2013.
Capaian
ini
masih
rendah
Desember
2016.
Pengambilan
sampel
adalah sebesar 5517, ternyata yang ditemukan hanya 2622 (47%)4. Kabupaten
HASIL Tanah
Datar
memiliki
angka
penemuan suspek yang rendah, meskipun demikian terdapat satu puskesmas yang mencapai target di wilayah
kerja
Kabupaten
Tanah
Datar
yaitu
Puskesmas Tanjung Emas. Puskesmas Tanjung Emas merupakan puskesmas dengan angka CDR tertinggi di wilayah kerja Kabupaten Tanah Datar, yaitu 84% di tahun 2013 dengan target 70%. Hal ini menjadikan Puskesmas Tanjung Emas sebagai satu - satunya puskesmas di Kabupaten Tanah Datar yang mencapai target. Puskesmas Tanjung Emas memiliki kader TB yang berjumlah 34 orang. Jumlah ini merupakan jumlah kader TB puskesmas terbanyak di Kabupaten Tanah Datar jika dibandingkan dengan puskesmas lain Kader merupakan bagian dari masyarakat karena kader berasal dari masyarakat itu sendiri. menjadikan
kader
sebagai
kader TB di Puskesmas Tanjung Emas yang berjumlah 34 orang. Semua kader tersebut dapat diikutsertakan dalam penelitian ini dan memenuhi kriteria inklusi serta tidak memenuhi kriteria eksklusi. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2016 di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Karakteristik Kader TB Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Berdasarkan tabel 1, kader TB di Puskesmas Tanjung Emas paling banyak berumur 40-49 tahun yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Rata – rata tingkat pendidikan kader tesebut adalah SMA dengan pekerjaan sehari – hari menjadi ibu rumah
yang hanya memiliki kader sekitar 8-25 orang5.
Sehingga
Penelitian ini dilakukan terhadap semua
struktur
tangga. Sebagian besar sudah menjadi kader TB lebih dari 4 tahun dan bertempat tinggal di dalam wilayah kerja mereka. Hampir semua kader TB tersebut tidak Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)
http://jurnal.fk.unand.ac.id3 memiliki riwayat menderita TB atau anggota keluarga yang pernah menderita TB. Tabel 1. Karakteristik Kader TB Variabel
f (%)
Buruk Sikap Baik Buruk Perilaku Baik Buruk
7 (20,6) 18 (52,9) 16 (47,1) 19 (55,9) 15 (44,1)
usia (tahun) 20-29
3 (8,8)
30-39
Gambaran Penemuan Suspek Oleh Kader TB di
8 (23,5)
40-49
19 (55,9)
Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Penemuan suspek TB yang dilakukan oleh
50-59
4 (11,8)
kader TB di Puskesmas Tanjung Emas sebagian besar
Jenis kelamin Perempuan Pendidikan SD
tinggi, dan hanya sedikit kader yang memiliki angka 34 (100)
kader TB di Puskesmas Tanjung Emas dapat dilihat 0 (0)
SMP/Sederajat
9 (26.5)
SMA/Sederajat
23 (67,6)
S1
2 (5,9)
Pekerjaan IRT
3 (8,8)
2 – 4 tahun
10 (29,4)
> 4 tahun
21 (61,8) 34 (100) 0 (0)
Riwayat anggota keluarga pernah TB Tidak
3 (8,8) 31 (91,2)
Riwayat menderita TB Ya Tidak
Suspek
TB
di
Puskesmas
Tanjung
Emas
Kabupaten Tanah Datar Penelitian ini mendapatkan data bahwa hampir semua kader dengan pengetahuan baik
Tempat Tinggal
Ada
Tabel 3. Gambaran Penemuan Suspek TB Oleh Kader Variabel f (%) Tinggi 25 (73.5) Rendah 9 (26.5) Total 34 (100) Hubungan Pengetahuan Kader dengan Penemuan
1 – 2 tahun
di luar wilayah kerja
pada tabel 3.
34 (100)
Lama menjadi kader
di dalam wilayah kerja
penemuan suspek rendah. Penemuan suspek oleh
0 (0) 34 (100)
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader TB Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Kader TB Puskesmas Tanjung Emas rata – rata memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kader TB di Puskesmas Tanjung Emas dapat dilihat pada tabel 2.
mempunyai angka penemuan suspek yang tinggi, sebaliknya
sebagian
besar
kader
dengan
pengetahuan buruk memiliki angka penemuan suspek yang rendah. Terlihat bahwa pengetahuan kader sebanding dengan suspek TB yang ditemukannya. Jika pengetahuan kader baik, maka penemuan suspek juga tinggi. Sebaliknya, jika pengetahun kader buruk, maka penemuan suspek juga rendah. Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Kader dengan Penemuan Suspek TB Penemuan Suspek Total TB Pengetahuan Tinggi Rendah f (%) f (%) f (%) Baik Buruk
24 (96,0) 1 (4,0) Selanjutnya
3 (33,3) 6 (66,7)
dilakukan
27 (79,4) 7 (20,6)
analisis
bivariat
dengan menggunakan uji fisher dan didapatkan nilai p=0,001 (nilai p dianggap bermakna bila p0,05),
adalah perempuan (100%). Hal ini kemungkinan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
dikarenakan kebanyakan perempuan tidak memiliki
hubungan yang signifikan antara sikap kader dengan
pekerjaan dan hanya menjadi ibu rumah tangga
penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas
sehingga memiliki waktu luang yang lebih banyak dari
Kabupaten Tanah Datar.
laki – laki yang mempunyai pekerjaan untuk mencari nafkah9.
Hubungan Suspek
Perilaku
TB
dengan
di Puskesmas Tanjung Emas adalah SMA atau sederajat yaitu sebanyak 23 orang (67,6%). Tingkat
kader
Tanjung
Sebagian besar tingkat pendidikan kader TB
Kabupaten Tanah Datar Penelitian ini mendapatkan data bahwa besar
Puskesmas
Penemuan Emas
sebagian
di
Kader
dengan
perilaku
baik
mempunyai angka penemuan suspek yang tinggi, sebaliknya sebagian besar kader dengan perilaku buruk memiliki angka penemuan suspek yang rendah. Terlihat bahwa perilaku kader sebanding dengan suspek TB yang ditemukannya. Tabel 6. Hubungan Perilaku Kader dengan Penemuan Suspek TB Penemuan Suspek TB Total Perilaku p Tinggi Rendah f (%) f (%) f (%) Baik 18 (72,0) 1 (11,10 19 (55,5) 0,004 Buruk 7 (28,0) 8 (88,9) 15 (44,1) Selanjutnya
dilakukan
analisis
bivariat
dengan menggunakan uji fisher dan didapatkan nilai p=0,004 (nilai p dianggap bermakna bila p4 tahun dan paling sedikit 1 tahun. Lama masa kerja kader pada Puskesmas Tanjung Emas dipengaruhi oleh masa rekruitmen kader tersebut, dimana kader pertama kali
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)
http://jurnal.fk.unand.ac.id5 direkruit
adalah
pada
tahun
2012
sehingga
menyebabkan masa kerja terlama adalah >4 tahun.
apabila tidak dilakukan upaya pelatihan terhadap petugas maka cakupan penemuan suspek TB akan
Semua kader TB di Puskesmas Tanjung
cenderung rendah15.
Emas Kabupaten Tanah Datar merupakan warga asli dari
12
jorong
yang
merupakan
wilayah
kerja
Puskesmas Tanjung Emas. Kader TB tersebut diberi
Hubungan Sikap Kader Dengan Penemuan Suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar
tanggung jawab untuk menemukan suspek TB di Pada penelitian ini didapatkan kader TB yang
wilayah kerjanya yang juga merupakan daerah asal sekaligus tempat tinggal kader – kader tersebut. Kader yang
bekerja
untuk
lingkungannya
cenderung
mempunyai rasa memiliki dan loyalitas kedaerahan yang kuat sehingga salah satu motivasi untuk bekerja Pada penelitian ini tidak ditemukan kader TB yang pernah menderita penyakit TB tetapi terdapat 3 orang kader TB Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar yang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita TB. Riwayat keluarga tersebut dapat motivasi
internal
bagi
kader
untuk
menjalankan tugasnya dan melakukan penemuan suspek TB. Hal ini dikarenakan adanya rasa empati karena
memiliki
keluarga
dekat
yang
yang tinggi lebih banyak (83,3%) bila dibandingkan dengan kader yang memiliki sikap buruk dengan angka penemuan suspek yang tinggi (62,5%). Kader TB yang memiliki sikap baik tetapi angka penemuan
sukarela demi lingkungannya adalah rasa pedulian11.
menjadi
memiliki sikap baik dengan angka penemuan suspek
pernah
suspek yang rendah juga lebih sedikit (16,7%) bila dibandingkan dengan kader yang memiliki sikap buruk dengan
angka
penemuan
suspek
yang
rendah
(37,5%). Tetapi perbedaan tersebut tidak begitu signifikan, sehingga berdasarkan hasil analisis dengan uji fisher, didapatkan nilai p=0,250 yang menunjukkan bahwa
terdapat
tidak
terdapat
hubungan
yang
bermakna antara sikap kader dengan penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.
menderita penyakit yang sama12.
Hal ini berbeda dengan penelitian Wahyudi di Hubungan Pengetahuan Kader Dengan Penemuan Suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Berdasarkan hasil analisis dengan uji fisher, didapatkan nilai p=0,001 yang membuktikan bahwa terdapat
hubungan
yang
bermakna
antara
pengetahuan kader dengan penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Hal
ini
sesuai
dengan
hasil
penelitian
Puskesmas Sanakunkulon yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap kader dan penemuan suspek TB di Puskesmas tersebut8. Penelitian lain yang berbeda dilakukan oleh Yayun juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan kinerja petugas pengelola program TB puskesmas terhadap cakupan penemuan kasus baru16.
Wahyudi di Puskesmas Sanankulon juga menemukan
Sikap belum merupakan suatu perilaku atau
adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
tindakan, akan tetapi masih merupakan predisposisi
pengetahuan kader dan penemuan suspek TB .
suatu perilaku17. Selain itu sikap terbentuk karena
Penelitian lain yang dilakukan oleh Setiyaningsih
adanya ransangan, sehingga walaupun kader telah
menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan salah
memiliki pengetahuan yang baik mengenai gejala TB
satu faktor yang menjadi penghambat penemuan
tetapi terdapat kemungkinan kader tersebut merasa
kasus TB di puskesmas tersebut13.
memiliki gejala TB seperti batuk, badan kurus, keringat
8
Penemuan suspek yang baik disebabkan
malam dan lain – lain merupakan suatu hal yang
oleh kemampuan kader dalam memahami informasi
memalukan14.
mengenai
program
informasi
merupakan
Hubungan Perilaku Kader Dengan Penemuan Suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar
TB,
kemampuan
salah
satu
memahami
domain
dari
14
pengetahuan . Sehingga pengetahuan mengenai cara penemuan dan siapa yang akan ditemukan sangat
Berdasarkan hasil analisis dengan uji fisher,
mempengaruhi keberhasilan penemuan suspek TB,
didapatkan nilai p=0,004 yang membuktikan bahwa
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)
http://jurnal.fk.unand.ac.id6 terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku
UCAPAN TERIMA KASIH
kader dengan penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Hal ini sesuai dengan penelitian Mahendra mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan penemuan kasus TB di Bali menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku petugas kesehatan dan penemuan suspek TB di
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penelitian ini, sehingga dapat selesai pada waktunya.
DAFTAR PUSTAKA 1.
wilayah tersebut18. Penelitian lain yang dilakukan oleh Awusi mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan penemuan kasus TB di Kota Palu Provinsi
2.
Sulawesi Tengah juga menunjukkan bahwa perilaku merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
3.
terhadap penemuan suspek TB di kota tersebut19. Menurut Skinner, seorang ahli psikologi,
4.
perilaku terbentuk karena adanya stimulus terhadap organisme yang menyebabkan organisme tersebut merespon17. Sehingga apabila kader dilatih dengan
5.
baik, diberi pengetahuan dan stimulus yang baik untuk menemukan suspek TB maka penemuan suspek TB yang dilakukan oleh kader juga akan menghasilkan angka penemuan yang memuaskan.
6. 7.
Keterbatasan Penelitian Penelitian menggunakan kuesioner sehingga kejujuran kader dalam mengisi kuesioner tidak dapat diketahui dengan pasti. Selain itu terdapat variabel perancu lain yang tidak dapat dinilai pada penelitian
8.
ini.
KESIMPULAN 1. Kader TB Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar paling banyak berumur 40-49 tahun,
9.
jenis kelamin perempuan dan berkerja sebagai ibu rumah tangga. Paling lama menjadi kader >4 tahun, bertempat tinggal didalam wilayah kerjanya
10.
dan sebagian besar tidak memiliki riwayat TB atau anggota keluarga yang pernah menderita TB. 2. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kader TB Puskesmas Tanjung Emas sebagian besar baik. 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader terhadap penemuan suspek
11.
TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar 4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
12.
sikap kader terhadap penemuan suspek TB di Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar 5. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku kader
terhadap
penemuan
suspek
TB
di
Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar
13.
WHO. Global Tuberculosis Report. 2015 (diunduh 11 Februari 2016). Tersedia dari: URL HYPERLINK : http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/19110 2/1/9789241565059_eng.pdf Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015 – 2019. Jakarta; 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. Padang; 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Data TB Bagian P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) Tanah Datar. Dinkes; 2015 P2P (Pemberantasan Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Daftar Lampiran Peserta Evaluasi Kader TB Tanah Datar. Dinkes; 2016 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Strategi Nasional Pengendalian TB : Di Indonesia 2010 - 2014. Jakarta; 2011 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tuberkulosis, Temukan, Obati sampai Sembuh. 2015 (diunduh 1 Maret 2016). Tersedia dari: URL HYPERLINK : http://www.pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/ 01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html Wahyudi E. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Kader DenganPenemuan Suspek Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sanankulon (tesis). Program Pascasarjana UNS Surakarta; 2010 Widagdo L. Pemanfaatan Buku KIA Oleh Kader Posyandu: Studi Pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Makara Kesehatan. 2009;13(1) : 39-47 Amalia I. Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang HIK Di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta (Skripsi); Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Surakarta; 2009 Liddie KM. What motivates people to volunteer: a case study using coastal Cleanup day in san luis obispo, California (thesis). California Polytechnic State University; 2010 Gunawan H. Motivasi Kader Komunitas Dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis ‘Aisyiyah Kabupaten Bandung. JKA 2015. 2015; 2(1) : 53-61 Setiyaningsih SM. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi Petugas Tbc Dengan Angka Penemuan Kasus Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)
http://jurnal.fk.unand.ac.id7
14. 15.
16.
17. 18.
19.
Boyolali (skripsi). Surakarta, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008 Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2010 Maniri et al. Tuberculosis suspicion and knowledge among private and public general practitioners: Questionnaire Based Study in Oman (thesis). Department of Public Health Sciences, Division of International Health (IHCAR), Karolinska Institutet, Sweden; 2008 Maryun Y. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas Program TB Paru Terhadap Cakupan Penemuan Kasus Baru BTA (+) di Kota Tasikmalaya Tahun 2006 (tesis). Semarang, Indonesia: Universitas Diponegoro; 2007 Notoatmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta; 2007 Mahendra. Faktor yang Berhubungan dengan Angka Penemuan Kasus TB Paru oleh Praktisi Kesehatan Swasta. Bali : Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem Bali; 2006 Awusi RYE, Saleh YD & Hadiwijoyo D.FaktorFaktor yang Mempengaruhi Penemuan Penderita TB Paru di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat. 2009; 25(2): 59-68.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; x(x)