Kajian Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kajian Jurnal Global Strategy : A Review and An Integrated Conceptual Framework I.



Latar Belakang Dalam era globalisasi, manajer, konsultan, dan peneliti mengakui bahwa studi industri,



strategi, dan organisasi dalam konteks global harus dianggap sebagai norma. Mereka berpendapat bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis di abad kedua puluh satu akan bergantung pada persaingan secara efektif di pasar dunia. Strategi global, didefinisikan sebagai cara bersaing di pasar global dan cara memainkan peran penting dalam menentukan kinerja bisnis



di



pasar



global. Dengan



memahami



strategi



global,



manajemen



mengartikulasikan sebuah respon terhadap sifat saling tergantung pasar global, di mana persaingan tidak lagi atas dasar pasar multidomestik. Strategi global tidak hanya menggabungkan arah strategi perusahaan secara umum tetapi juga menentukan bagaimana kegiatan seperti sourcing, R & D, manufaktur, dan pemasaran harus terkoordinasi di seluruh dunia. Karena pemasaran mengasumsikan peran interaksi secara langsung dengan pelanggan dan pesaing di pasar, strategi pemasaran mungkin komponen yang paling penting dari strategi global perusahaan. Literatur yang ada pada saat ini, hanya menjelaskan wawasan terbatas mengenai apa pengertian strategi global, mengapa unit bisnis mengadopsi strategi global, dan apa implikasi kinerja strategi global. Literatur yang ambigu dan membingungkan mencegah penerapan pengetahuan dalam praktek. Selain itu, literatur tersebut tidak memiliki landasan teoritis yang terpadu mengenai apa yang dapat dilakukan untuk bersaing yang efektif di industri global. Hal ini juga secara signifikan mengurangi upaya penelitian di masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai persaingan global.



II. Rumusan Masalah Bagaimana strategi global dengan kerangka konseptual terpadu menjelaskan strategi global?



III. Tujuan Penelitian Tujuan jurnal ini adalah untuk meninjau dan mengintegrasikan berbagai perspektif dan dasar teori dalam merumuskan strategi global. Selain itu jurnal ini juga menyajikan kerangka konseptual terpadu strategi global yang menyediakan penjelasan lebih lengkap tentang 1



strategi global. Kerangka yang diusulkan akan membantu mengurangi ambiguitas dan kebingungan dalam literatur dan berfungsi sebagai dasar strategi pemasaran global. Terdapat dua pendekatan teoritis utama yang dibahas yaitu teori organisasi industri dan teori berbasis sumber daya. Setelah itu, sebuah kerangka kerja konseptual terpadu disajikan dan dibahas yang akan membantu untuk mengisi kesenjangan dalam literatur saat ini. Akhirnya, implikasi dari penelitian masa depan dan praktek manajerial akan dibahas.



IV. Kerangka Teori Dalam akademisi, minat dalam strategi global dan organisasi menjadi sangat kuat dalam dua dekade terakhir. Banyak perspektif telah diusulkan untuk memeriksa masalah sehingga memiliki banyak rekomendasi bisnis dalam menghadapi dunia persaingan. Di satu sisi, perspektif tersebut telah memperkaya pemahaman tentang kompleksitas bersaing secara global. Akan tetapi di sisi lain, keragaman perspektif menciptakan banyak ambiguitas dan kebingungan tentang cara untuk bersaing di dunia, tentang definisi strategi global, tentang alasan mengapa memilih strategi global, dan tentang implikasi dari pilihan tersebut. Dalam sebuah artikel, Levitt (1983) berpendapat tegas bahwa kemajuan dalam komunikasi, teknologi



transportasi



dan



meningkatnya



perjalanan



di



seluruh



dunia



telah



menghomogenisasi pasar dunia. Menurut Levitt (1983), strategi global yang optimal adalah menghasilkan produk standar tunggal dan menjualnya melalui program pemasaran standar. Hout et al. (1982) tidak setuju, alasannya bahwa strategi global yang efektif bukan membutuhkan pendekatan tunggal, seperti standarisasi produk, tetapi harus memiliki banyak trik. Ini termasuk pemanfaatan skala ekonomi melalui volume global, mengambil posisi preemptive melalui modal investasi yang cepat dan besar dan mengatur interdependensi untuk mencapai sinergi seluruh kegiatan yang berbeda. Berbeda dengan teori standar poduk tunggal Levitt, portofolio produk yang luas direkomendasikan oleh Hamel dan Prahalad (1985). Mereka percaya strategi global membutuhkan varietas beberapa produk, seperti investasi dalam teknologi, nama merek dan saluran distribusi. Banyak peneliti lainnya telah menulis topik terkait strategi global, namun hanya beberapa kesimpulan telah dicapai. Kesimpulan tersebut telah diringkas dalam empat postulat yang dikemukakan oleh Collis (1991). Pertama, strategi global diperlukan setiap kali ada saling ketergantungan antara posisi kompetitif bisnis di berbagai negara. Kedua, sumbersumber interdependensi ini dapat diidentifikasi, termasuk skala ekonomis (Levitt, 1983), pengalaman akumulasi internasional (Douglas dan Craig, 1989), memiliki nama merek global 2



(Levitt, 1983; Ohmae, 1985), efek kurva belajar (Porter, 1985), dan nilai pilihan atau subsidi silang (Hamel dan Prahalad, 1985) bahwa memberikan kehadiran pasar dunia. Ketiga, isu penting bahwa strategi global harus memberikan rincian konfigurasi dan koordinasi kegiatan di seluruh aktivitas dunia bisnis (Porter,1986). Keempat, struktur organisasi harus selaras dengan strategi global (Chandler, 1962). Namun demikian, masih ada banyak ambiguitas dalam literatur strategi global dalam menentukan teori yang digunakan dan kapan harus digunakan (Bartlett dan Ghoshal, 1991; Ghoshal, 1987; Porter, 1991). Bidang strategi global juga tidak memiliki teori untuk memandu praktek bisnis dalam kompetisi global. Terdapat dua faktor utama yang dapat diidentifikasi dalam ambiguitas teori dan kurangnya teori terpadu dalam literatur saat ini. Pertama, literatur tentang strategi global telah didominasi oleh persektif organisasi industri (IO based theory) (Bartlett dan Ghoshal, 1991; Collis, 1991). Sudut pandang utama IO adalah penekanan utama pada analisis eksternal persaingan global, seperti yang dicontohkan oleh porter (1980) yaitu kerangka "lima-Kekuatan” analisis industri. Baru-baru ini, beberapa peneliti telah menganut persepktif teori baru, pandangan berbasis strategi sumber daya, untuk mempelajari strategi global dan kinerja (misalnya, Bartlett dan Ghoshal, 1991; Collis, 1991; Prahalad dan Hamel, 1990; Tallman, 1991). Berbeda dengan teori IOberbasis, teori berbasis sumber daya melihat faktor internal organisasi sebagai penentu strategi dan kinerja. Sayangnya, tidak ada peneliti yang berusaha untuk menjembatani dua perspektif teoritis tersebut. Dalam



kesenjangan



dalam



literatur



tersebut,



penelitian



ini



mencoba



untuk



mengembangkan konseptualisasi multidimensi dari strategi global untuk mengintegrasikan beragam perspektif, sehingga mengurangi ambiguitas dan kebingungan dalam literatur saat ini. Selain itu, penelitian ini menghubungkan IO Based Theory dan teori berbasis sumber daya menjadi sebuah kerangka konseptual terpadu sehingga dapat memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai strategi global dan kinerja.



V. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian Kepustakaan menggunakan berbagai sumber-sumber pustaka atau bahan untuk menelaah, melacak berbagai macam jawaban dari persoalan serta mengetahui konteks mengenai fokus kajian penelitian. Penelitian dengan metode kajian kepustakaan menuntut untuk menginterpretasikan data dan melakukan pengecekan dengan sumber data lainnya untuk memperoleh hasil yang baik. 3



VI. Hasil Penelitian Strategi global didefinisikan sebagai panduan strategis organisasi untuk menuju globalisasi. Penelitian akademis strategi global dimulai pada tahun 1980, yang dimulai oleh Michael Porter, Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal. Teori pendekatan pada strategi global pada saat ini, yaitu :



1. The Industrial organization-based theory (IO based theory). Teori ini menggambarkan principle of co-alignment (contingency or consistency), yang menyatakan bahwa “fit” antara strategi bisnis dan lingkungannya memiliki implikasi yang signifikan terhadap performance. Persyaratan umum dari co-aligment antara lingkungan dan strategi adalah mengerti secara implisit daripada eksplisit dalam literatur. IO based theory mempunyai dua asumsi (Barney,1991): a. Perusahaan di dalam industri di identifikasi sebagai sumber daya stratejik yang mereka kontrol (Porter, 1981; Rumelt, 1984). b. Keanekaragaman sumber daya, seharusnya dikembangkan di dalam industri atau kelompok stratejik, karena keanekaragaman ini biasanya sangat mobile (Barney, 1986; 1991). Kedua asumsi ini memperlakukan perusahaan sebagai suatu entitas ekonomi abstrak dan sering sebagai “kotak hitam”, bukan sebagai lembaga sosial dengan tujuan ekonomi (Bartlett dan Ghoshal, 1991).



2. The resource based Theory Teori ini mengatakan bahwa struktur industri bukanlah hal yang terpenting dalam strategi kompetitif dan performance, melainkan perbedaan sumber daya stretgis yang dimiliki antar perusahaan. Porter, 1991 mengatakan bahwa “sumber daya yang paling berharga adalah yang memiliki nilai guna superior, sulit diimitasi atau diganti, lebih bernilai bagi dalam perusahaan. Menerapkan teori berbasis sumber daya, Collis (1991) mengidentifikasi dua hipotesis tentang persaingan global yang berbeda dari penjelasan IO bases theory: (1)



Evolusi



historis



dari



suatu



perusahaan



global



membatasi



pilihan



strategis



dan akan mempengaruhi hasil pasar global. (2) fenomena sosial yang kompleks, atau asset "tak terlihat”, bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan.



4



3. Integrated conceptual framework of global strategy Untuk menghilangkan gap diantara dalam literatur dan teori yang dijelaskan diatas, maka dua integrasi diusulkan: a. Memperluas lima dimensi dari strategi global dan koordinasi dimensi harus ditambahkan b. IO-based theory dan resource-based theory adalah hal yang terkait Yip (1989) berpendapat bahwa strategi global memiliki lima dimensi, yaitu : partisipasi pasar, standardisasi produk, konsentrasi aktivitas, keseragaman pemasaran, dan gerakan kompetitif terpadu. Dia juga mengusulkan bahwa strategi global ditentukan oleh pendorong globalisasi industri eksternal terkait dengan pasar, biaya, pemerintah, dan faktor kompetitif. Dengan melihat strategi global sebagai konstruksi multidimensi, Yip secara implisit mengintegrasikan beberapa ragam perspektif dari strategi global. Faktor Internal Organisasi : - orientasi pasar -komitmen dan orientasi manajemen -budaya organisasi -kapabilitas organisasi -pengalaman internasional



Pendorong globalisasi industri eksternal : -faktor pasar -faktor biaya -faktor kompetisi -faktor teknologi -faktor lingkungan



Strategi global : -partisipasi pasar global -standardrisasi produk -program keseragaman pasar -gerakan persaingan terintegrasi -aktivitas koordinasi nilai tambah -aktivitas konsentrasi nilai tambah



Komponen utama dalam konseptual framework terdiri dari : 1. Strategi Global 2. Pendorong Global Industri Eksternal, 3. Faktor Internal organisasi 4. Kinerja bisnis global



5



Kinerja bisnis global : -kinerja keuangan -kinerja strategi



VII.Kekuatan dan Kelemahan Strategi



global



dengan



kerangka



konseptual



terpadu



mengembangkan



dan



menggabungkan teori yang sudah ada sebelumnya untuk menghasilkan teori baru yang dapat menjelaskan lebih lengkap tentang strategi global. Selain itu beberapa teori strategi global juga relevan dengan teori strategi global ini. Seperti konsep teori “world leader”dan “3C” oleh Kenichi Ohmae. Ambiguitas makna dan kebingungan bahasa juga dapat dikurangi melalui strategi ini. Menurut kelompok kami, kerangka konseptual terpadu ini kurang melihat faktor budaya/Culture. Hal ini terkait dengan budaya yang dibawa oleh perusahaan asing yang melaksanakan strategi global. Sering kali budaya asing yang terbawa tersebut tidak cocok dengan budaya host-country. Untuk itulah perlu suatu penyesuaian antar budaya. Hal ini menjadi penting karena pengaruh penolakan atau ketidakpahaman pada dua jenis perbedaan budaya tersebut dapat menyebabkan bertambahnya biaya.



VIII. Kesimpulan Kerangka konseptual yang disajikan dalam penelitian ini telah mengintegrasikan beragam perspektif strategi global ke dalam enam dimensi strategi global dan menghubungkan teori berbasis IO dengan teori berbasis sumber daya global. Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari kerangka konseptual ini, yaitu : 1.



Strategi global bukanlah pilihan sederhana untuk standardisasi produk, pemasaran atau perusahaan manufaktur.



2.



Perspektif teoretis strategi global dan kinerja pasar global juga harus dipelajari bukanteroti berbasis IO atau teori berbasis sumber daya saja.



3.



Pelaksanaan strategi global tidak hanya berdampak pada dimensi keuangan kinerja bisnis di pasar global, tetapi juga membantu meningkatkan posisi strategis bisnis dalam persaingan global.



IX. Topik Penelitian yang bisa dikembangakan Topik penelitian yang bisa dikembangkan menurut kelompok kami adalah tantangan yang dihadapi perusahaan multinasional yang menjalankan strategi global dari sudut pandang budaya. Ada kalanya kedatangan perusahaan asing di dalam suatu negara dianggap sebagai musuh. Membangun partnership antar budaya, bukanlah dominasi satu budaya atas budaya lainnya. Sebagai gantinya, bagian dari keduanya budaya harus bekerja sama 6



untuk menciptakan budaya ketiga yang melebihi budaya asli dan bekerja untuk kedua budaya. Oleh karena partnerships antara transculturals, budaya ketiga dapat dicipta-kan sebagai fungsi yang menyangkut inter-aksi mendalam antara mitra yang mencipta-kan budaya ketiga, untuk menciptakan part-nership dengan pebisnis asing.



7