KAK Cuci Tangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA DINAS KESEHATAN



PUSKESMAS WAODE BURI Jl Poros Ereke Waode Buri, Desa Wamboule, Kec. Kulisusu Utara, Kab. Buton Utara Call Center : 082296506652 E-mail : [email protected] Kode Pos 93672



KERANGKA ACUAN KEGIATAN 1.



Pendahuluan Health – care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya lebih banyak. HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Angka kejadian terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh dunia. Kondisi ini menunjukkan penurunan mutu pelayanan kesehatan. Tak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan, sehingga kejadian infeksi di pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang beresiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya. Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) , yaitu program pelatihan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.



2.



Latar Belakang Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) , yaitu sosialisasi, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dalam kegiatan cuci tangan.



3.



Tujuan Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia, tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi tenaga kerja dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.



4.



Kegiatan pokok dan rincian kegiatan A. Penyuluhan dan pelatihan Hand Hygiene Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani pasiien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya



5.



Cara melaksanakan kegiatan Mengusulkan pelatihan, Menyelenggarakan pelatihan, melengkapi saranan prasarana, melengkapi prosedur pelayanan, melakukan pencatatan, evaluasi.



6.



Sasaran A. Terpenuhinya sarana prasarana pelayanan komite pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas kalibaru kulon dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan patient safety. B. Terlaksananya kegiatan pelayanan pencegahan dan penngendalian infeksi yang multi disiplin antar profesi dan bekerja secara interdisiplin



7.



Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan tanggal 28 Maret 2020 jam 11.00 di Aula Puskesmas Kalibaru Kulon. Susunan Acara JAM 11.00 – 11.30



KEGIATAN 1. Pembukaan a. Kepala Puskesmas b. Ketua Mutu / PPI



11.30 -12.30



2. Materi I



12.15 -12.30



3. Tanya jawab



12.30 -13.00



4. Praktek



13.00 -13.30



5. Tanya jawab



14.00



6. Penutup



8.



Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan Laporan A. Evaluasi pelaksanaan kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 bulan melalui rapat rutin yang dilaksanakan anggota tim PPI. B. Pelaporan Laporan evaluai pelaksanaan kegiatan dibuat setiap 6 bulan berdasarkan masing–masing kegiatan yang dilakukan.



9.



Pencatatan , Pelaporan dan Evaluasi kegiatan A. Pencatatan Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilakukan ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti : a. Pre planning kegiatan b. Materi c. Undangan d. Daftra hadir e. Laporan hasil kegiatan f. Dokumentasi kegiatan B. Pelaporan Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada ketua tim PPI, yang selanjutnya akan dilaporkan pada tim PMKP dilanjutkan ke kepala puskesmas. C. Evaluasi kegiatan Evaluasi pelaksanaan program dilakukan per 6 bulan sekali dengan cara melihat hasil evaluasi kegiatan yang telah dijadwalkan.



Mengetahui Kepala Puskesmas Waode Buri



Wamboule, Februari 2020 Penanggung Jawab UKS



Samsidar, SKM NIP. 19731231 199212 2 001



dr. Lisna Rosalia Agaus NIP. 19921204 201903 2 025