Kak Kalakarya MTBS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH



UPT PUSKESMAS BUNGKU KECAMATAN BUNGKU TENGAH Alamat : Jl. Bandeng No. 32, Kel. Matano, Kec. Bungku Tengah E-mail: [email protected], Kode Pos 94973



KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) KALAKARYA MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) UPT PUSKESMAS BUNGKU TAHUN 2020



A. Pendahuluan MTBS yang diperkenalkan WHO dan UNICEF di Indonesia pada tahun 1997. Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan dibekalli cara untuk mengenali secara dini dan cepat semua gejala anak sakit sehingga dapat ditentukan apakah anak sakit ringan berat dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas dapat memberikan pengobatan/tindakan sesuai pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling dan tindak lanjut. B. Latar belakang Pendekatan MTBS dinilai cost effective dan memberi kontribusi penurunan angka kematian neonates, bayi dan anak balita jika dilaksanakan secara benar dan luas. Saat ini kualitas pelayanan MTBS belum sesuai harapan, karena rendahnya jumlah petugas terlatih MTBS, rendahnya kualitas pelayanan MTBS di puskesmas. Pelatihan butuh biaya besar dan petugas harus meninggalkan tempat kerja untuk mengikuti pelatihan, disisi laian perlu pedoman untuk meningkatkan kompetensi tenaga di tingkat puskesmas yang terstandar. Salah satu metode peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menerapkan pelayanan balita sakit dan bayi muda dengan pendekatan MTBS, yang dilaksanakan melalui pendampingan di Puskesmas adalah dengan Kalakarya MTBS. Dalam pelaksanaan kalakarya MTBS, peserta didampingi oleh pendamping sambil dibimbing langsung untuk melakukan tatalaksana balita sakit maupun bayi muda sampai pada akhirnya dihasilkan pelayanan kesehatan balita yang berkualitas, yang ditandai dengan kepatuhan petugas terhadap standar.



C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1. Umum : Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam menerapkan pelayanan balita sakit dan bayi muda dengan pendekatan MTBS secara benar dan luas, yang dilaksanakan melalui pendampingan di Puskesmas 2. Tujuan Khusus 1. D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1. Persiapan a.



Diseminasi informasi Seluruh petugas puskesmas mendapat informasi tentang konsep dasar MTBS termasuk penerapan atau peningkatan penerapan MTBS serta tujuan kalakarya dan langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses kalakarya.



b.



Persiapan SDM Pendamping adalah dokter, bidan atau perawat yang telah dilatih MTBS, memenuhi persyaratan sebagai pendamping, dan bertugas membantu peserta kalakarya MTBS dalam proses pembelajaran. Peserta adalah Perawat, bidan dan dokter UPT Puskesmas Bungku. Diprioritaskan yang bertugas memberi pelayanan terhadap bayi baru lahir atau balita, dan belum mengikuti pelatihan Standarisasi MTBS.



Untuk sesi



tertentu, kalakarya dihadiri oleh penanggung jawab unit penunjang (loket, gizi, imunisasi, farmasi, laboratorium, IMS/HIV, SIP, dll) c.



Persiapan bahan dan alat Bahan : Buku Bagan MTBS, Formulir Pencatatan Balita Umur 2 bulan – 5 Tahun dan 0 ≤ 2 bulan, Register Rawat Jalan Balita umur 2 bulan- 5 tahun, Register Rawat Jalan Bayi Muda Umur < 2 bulan,Buku KIA,Modul kalakarya MTBS, Obat MTBS dosis pertama Alat : Laptop, boneka, timbangan, alat ukur panjang badan, alat ukur tinggi badan, thermometer dan pita pengukur LILA



d.



Persiapan tempat Tidak memerlukan ruangan khusus. Tempat praktik klinis kalarya dapat disesuaikan dengan tempat kunjungan balita dan bayi muda. Pada tatalaksana bayi muda dapat dilakukan juga saat kunjungan neonatal.



e.



Persiapan biaya Biaya yang digunakan untuk penyelenggaraan kalakarya : 1. Penyediaan bahan dan alat 2. Makan minum peserta dan pendamping 3. Dana transportasi Bidan dari desa dan pendamping dari luar Puskesmas Sumber biaya : Dana BOK dan Dana Kapitasi JKN UPT Puskesmas Bungku



2.



Pelaksanaan Kalakarya Pelaksanaan kalakarya MTBS dilakukan secara bertahap sesuai 17 langkah pendampingan. Langkah-langkah Langkah 1, penjelasan umum Langkah 2, Identifikasi dan Klasifikasi untuk Tanda Bahaya Umum, Batuk atau sukar bernafas dan Diare Langkah 3, Penilaian dan Klasifikasi untuk Demam dan Masalah Langkah 4, Penilaian dan Klasifikasi untuk ststus gizi, status Anemia, Status HIV, Status Imunisasi, Pemberian Vitamin A dan Menilai Masalah/Keluhan lain pada Balita Langkah 5, Praktik Klinik Penilaian dan Klasifikasi pada balita sakit Langkah 6, Tindakan dan Pengobatan Balita Sakit Langkah 7, Praktik Klinis Lengkap pada Balita Sakit Langkah 8, Pelayanan Tindak Lanjut Balita Sakit Langkah 9, Praktik Klinis Pelayanan Tindak Lanjut balita Sakit Langkah 10, Penilaian dan klasifikasi untuk kemungkinan penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri, Ikterus, Diare dan Status HIV pada Bayi Muda Langkah 11, Penilaian dan Klasifikasi untuk kemungkinan Berat Badan Rendah dan Masalah Pemberian ASI Langkah 12, Tindakan dan Pengobatan Bayi Muda Langkah 13, Praktik Klinis Pada Bayi Muda Langkah 14, Pelayanan Tindak Lanjut bayi Muda Langkah 15, Praktik Klinis Pelayanan Tindak lanjut bayi Muda Langkah 16, Komunikasi dan Pencegahan Cedera pada Anak Langkah 17, Pengisian Register Rawat jalan dan Buku KIApendampingan



3.



Monitoring dan Evaluasi



Monitoring dilakukan untuk memantau proses, faktor pendukung maupun kendala atau hambatan selama berlangsungnya pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara internal oleh Kepala Puskesmas. Pemantauan dapat dilakukan secara langsung ketika petugas memeriksa pasien maupun tidak langsung dengan cara memeriksa formulir pencatatan yang sudah terisi dengan menggunakan formulir Pemantauan Penerapan MTBS. Evaluasi dilakukan dalam forum lokakarya mini atau pertemuan evaluasi khusus setiap 6 bln atau sedikitnya sekali dalam setahun E. Cara Melaksanakan Kegiatan Seorang pendamping mendampingi peserta dengan metode: membaca modul dan/atau buku bagan, curah pendapat, diskusi, tanya jawab, latihan studi kasus, penayangan video dan/atau foto, simulasi, demonstrasi, dan praktik klinis. Pelaksanaan kalakarya dilakukan secara bertahap sesuai dengan 17 langkah pendampingan. F. Sasaran Perawat, bidan dan dokter puskesmas, yang bertugas memberikan pelayanan terhadap bayi baru lahir atau balita dan belum mengikuti pelatihan standarisasi MTBS G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan



Mengetahui Kepala Puskesmas



Penanggung Jawab



Dr. Supardi



(...............................)