Kak P4K [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KEGIATAN P4K



(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)



PUSKESMAS MEDAENG TAHUN 2022



Kerangka Acuan Kegiatan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) I.



Latar Belakang Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah bidang kesehatan (RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan target pencapaian Millenium Development Golals (MDG’s), yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya terobosan yang efektif dan berkesinambungan. Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan, infeksi, eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di samping itu, kematian ibu juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan); (2) Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlali rapat jarak melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan melibatkan sektor terkait. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, telah dilakukan upaya percepatan penurunan AKI. Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan telah mencanangkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi terfokus dalam penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan, dengan 3(tiga) pesan kunci MPS, yaitu: (1) setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, (2) setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Upaya penceptan penurunan AKI tersebut dilaksanakan melalui empat strategi, yaitu: (1) peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatatan ibu dan bayi, (2) Kerjasama lintasan program, lintasan sektor terkait dan masyarakat termasuk swasta, (3) Pemberdayaan perempuan, keluarga dan pemberdayaan masyarakat, dan (4) meningkatkan survailance, monotoring-evaluasi KIA dan pembiayaan. Berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan dan pengelolaan manajemen progranm KIA bersama dengan program terkait dan lembaga internasional telah dilaksanakan, namun masih perlu adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam perhatian dan pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Seperti diketahui bersama bahwa di tingkat masyarakat masalah keterlambatan, utamanya terlambat mengenali tanda bahaya dan pengambilan keputusan, serta masalah 4 Terlalu, masih dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan dan kondisi ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender. Di masyarakat kita, seringkali perempuan tidak mempunyai akses dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan kewenangan untuk



memutuskan masalah kesehatannya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut dan sesuai dengan strategi MPS, upaya percepatan angka kematian ibu diperlukan adanya dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam perencanaan persalinan dan kesiagaan dalam menghadapi komplikasi obstetri dan neonatal. Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan dan pencegahan



komplikasi) dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam



percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K dengan Stiker bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya



dapat



meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Melalui P4K dengan Stiker, masyarakat diharapakan dapat mengembangkan norma sosial bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu hamil-bersalin-nifas dan bayi lahir ke bidan dengan memeriksakan kehamilan, bersalin, perwatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir ke bidan atau tenaga kesehatan terampil di bidang kebidanan, sehingga kelak dapat mencapai dan mewujudkan Visi Departemen Kesehatan, yaitu “Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat”. DasarHukum 



Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan







Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan







Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah







Keputusan Mentri Kesehatan No. 900tahun 2002 tentang registrasi dan praktek bidan







Keputusan Menteri Kesehatan No. 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota







Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004 tentangBuku KIA







Keputusan Menter iKesehatanNo.564tahun2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga



P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.



II. Tujuan



1. TujuanUmum Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat. 2. Tujuan Khusus a. Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan. b. Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB passca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan. c. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama, hamil, bersalin maupun nifas. d. Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin sesuai dengan perannya masing-masing. III.



Kegiatan dan Sasaran A. Orientasi P4K 1. Orientasi P4K dengan stiker Orientasi ditujukan untuk pengelola program dan stakeholders terkait di tingkat Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang tujuan, manfaat, mekanisme pelaksanaan, system pencatatan dan pelaporan serta dukungan apa saja yang disiapkan dan diperlukan agar P4K dengan stike rdapat terlaksana di lapangan. 2. Sosialisasi Sosialisasi ditujukan kepada kepala desa/lurah, bidan, dukun, tokoh agama, tokoh masyarakat,



organisasi



perempuan,



PKK



serta



lintas



sektor



di



tingkatdesa/kelurahan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan agar mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaannya di lapangan. 3. Operasionalisasi P4K dengan Stiker a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkatdesa/kelurahan. Pertemuan dipimpin oleh kepaladesa/lurah, dan dihadiri bidan di desa, kader, dukun, tokohmasyarakat, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam membantu mempersiapkan persalinan yang aman bagi ibu yang diwujudkan dengan mendata jumlah ibu hamil yang ada diwilayahdesa, serta membahas dan menyepakati calon donor darah, transport dan pembiayaan. Pertemuan ini juga dapat dipakai untuk mengembangkan forum yang telah ada sebelumnya, seperti Pokja Posyandu, Forum GSI yang ditujukan untuk melaksanakan program P4K dengan stiker ini.



b. Kontak dengan Ibu Hamil dan Keluarga dalam Pengisian Stiker Bidan di desa bersama kader dan/dukun melakukan kontak dengan ibu hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker, termasuk pemakaian KB pascapersalinan. Keterampilan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh setiap tenagakesehatan yang melakukan kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker. c. Pemasangan Stiker di Rumah Ibu Hamil Setelah melakukan konseling, stiker di isi oleh Bidan, kemudian stiker tersebut ditempel di rumah ibu hamil (sebaiknya di depanrumah, dan ibu hamil diberikan buku KIA untuk dipahami isinya. Stiker P4K ini memuat informasi tentang nama ibu hamil, nama suami, golongan darah ibu hamil, nama pendamping persalinan diarahkan agar suami yang mendampingi (tulisnamanya), nama tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan, rencana nama pendonor darah yang akan diminta bila ibu hamil mengalami kegawatdaruratan dan rencana transportasi/ ambulan desa yang akan dipakai bila ibu hamil mengalami kegawatdaruratan, rencana pembayaran. Program pemasangan stiker ini menjadi media utama dalam P4K.melalui stiker, pendataan dan pemantauan ibu hamil dapat dilakukan secara intensif oleh Bidan bersama dengan suami, keluarga, kader, masyarakat, Forum Peduli KIA, serta pendeteksi dini kejadian komplikasi sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan selamat, serta bayi yang dilahirkan sehat. Pemasangan “stiker P4K” bukanlah sekedar menempelkan stiker pada setiap rumah ibu hamil, tapi harus dilakukan konseling kepada ibu hamil, suami dan keluarga untuk mendapatkan kesepakatan dan kesiapan dalam merencanakan persalinan. d. Pendataan Jumlah IbuHamil di Wilayah Desa Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa dilakukan setiap bulan secara teratur untuk up-dating,dan disampaikan pada setiap pertemuan bulanan .Kemudian pemberian



konseling kepada ibu hamil, dilanjutkan dengan penempelan stiker



dirumah ibu hamil dan pemberian Buku KIA kepada ibu hamil tersebut. B. Pembentukan Form peduli KIA dalam mendukung P4K. Suatu wadah atau form masyarakat yang berkonsentrasi pada penanganan masalah kesehatan ibu dan anak. a. Proses kegiatan pembentukan form kelompok masyarakat peduli KIA



IV.



SASARAN



Sasaran kader yang mengikuti kegiatan Orientasi P4K sejumlah 30 orang dengan perincian 6 desa yang ada diwilayah puskesmas medaeng V.



JADWAL KEGIATAN Di laksanakan setiap 1 tahun sekali, tepat tanggal 20 September 2022 Dan 21 September 2022. Ditempat di aula puskesmas medaeng, oleh PJ KIA sebagai monitor kegiatan Orientasi P4K



VI.



EVALUASI PELAKSANAAN HASIL KEGIATAN DAN PELAPORAN Penanggung jawab program melaksanakan evaluasi untuk monitor dan evaluasi pelaporan,



VII.



PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pemasangan stiker P4K oleh bidan dicatat ke dalam buku KIA (merah muda) dan dilaporkan kepada koordinator KIA untuk dicatat dalam kohort ibu serta dilaporkan setiap bulan. Kegiatan monev dilakukan setiap 3 bulan sekali bersama dgn program lainnya.Dan pada akhir tahun direkaputulasi dalam satu tahun sebagai hasil kegiatan program KIA.



Mengetahui,



Sidoarjo , 21 September 2022



Kepala UPTD Puskesmas Medaeng



Bidan PJ UKM KIA



dr. Dyah Laksmisari NIP. 197404212005012014



Sri Handayani, Amd.Keb NIP.1973062219930120001