KAK Pendampingan Gizbur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG UPT DINAS KESEHATAN



PUSKESMAS BUNTEN BARAT Jl. Kesehatan No. 09 Desa Bunten Barat – Ketapang. Sampang Kode Pos 69261 Email : [email protected]



KERANGKA ACUAN PENDAMPINGAN BALITA GIZI BURUK TAHUN 2017



I.



PENDAHULUAN Gizi buruk terjadi karena kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak ditangani dengan segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu surveilens gizi buruk dilakukan dengan baik sehingga upaya menanggulangi balita gizi buruk dapat ditingkatkan. Berdasarkan Riskesdas 2010 sebanyak 13% anak berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6% anak sangat kurus dan 17% anak sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh pada tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO > 50% kematian bayi dan anak terkait gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani dengan cepat. Masalah kekurangan gizi merupakan dampak rendahnya pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang tidak tepat karena diberikan terlalu dini atau terlambat, jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan tidak bergizi seimbang. Hanya 41% keluarga yang mempunyai perilaku pemberian makanan bayi yang benar. Buruknya perilaku kebersihan individu dan lingkungan mengakibatkan bayi /balita sering terkena diare dan penyakit infeksi sehingga memperburuk status gizinya. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga terutama pada anak balita berdampak pada asupan makanan yang dikonsumsi balita mulai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus terjadi dapat menjadi factor penghambat dalam pembangunan nasional Salah satu cara menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini tatalaksana gizi buruk menunjukkan kasus dapat ditangani dengan 2 pendekatan yaitu gizi buruk dengan komplikasi harus dirawat dirumah sakit atau pusat pemulihan gizi (TFC) sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan. Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakan jawaban terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perbaikan Gizi yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai standar.



II. LATAR BELAKANG Kegiatan-kegiatan program yang akan dilakukan untuk perbaikan gizi masyarakat puskesmas adalah kegiatan harian, kegiatan bulanan atau smesteran (6 bulan sekali) dan kegiatan tahunan ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.



Program perbaikan gizi masyarakat di puskesmas, ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatannya, tenaga pelaksananya, jenis-jenis pelatihan untuk pelaksana, pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat termasuk standar operasional prosedur. Dan pengawasan, evaluasi dan bimbingan tehnis dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta output dari pelaksanaan kegiatan program gizi Puskesmas.



III. TUJUAN -



Tujuan Umum : Meningkatkan status gizi balita gizi buruk



-



Tujuan Khusus : 1. Terselenggarakannya kegiatan perawatan balita gizi buruk sesuai standar 2. Tercapainya peningkatan status gizi anak 3. Dilakukan pendampingan balita gizi buruk baik pasca rawat inap maupun rawat jalan 4. Dilakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan balita gizi buruk



IV. RENCANA KEGIATAN 1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan -



Pendampingan balita gizi buruk



Rincian Kegiatan



:



- Memberikan intervensi pada gizi buruk 2. Cara Pelaksanaan - Melakukan pemebrian PMT Pemulihan dan konseling 3. Pengorganisasian/Pelaksana Kegiatan -



Penangggung jawab Program Gizi puskesmas



4. Sasaran - Balita Gizi Buruk



5. Jadwal Pelaksanaan - Waktu Pelaksanaan : Bulan April 2017 - Tempat



: Rumah sasaran



6. Pembiayaan - Dana BOK 7. Output (hasil yang diharapkan) 1. Status Balita BBSK menjadi gizi baik 2. Perkembangan BB menjadi Normal



V.



PENUTUP 1. Pencatatan, Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan -



Buku Kegiatan



-



Buku Konseling



-



Yang mengevaluasi adalah penanggugungjawab program gizi puskemas kemudian dimonitoring oleh Dinas Kesehatan Kab. Sampang



2. Rencana Tindak Lanjut -



Memberi perawatan maksimal dengan konseling pada ibu dan keluarga balita gizi buruk.



Sampang,



Januari 2017



Mengetahui UPT Puskesmas Bunten Barat



Penanggung Jawab Program Gizi



ACHMAD YANI, S,Kep, Ns, MM NIP. 19670509 199003 1 012



MOHAMMAD ISMAIL NIP. 19740409 199703 1 004