Kehamilan Remaja Kel 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Nata
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENUGASAN KEHAMILAN PADA REMAJA



KELOMPOK 3 Novita Triyuliandari



18031003



Tya Putri Thaminda



18031008



Ade Tiya Dinata



18031012



Nadila Khairiyah



18031017



Ruwi Donalia Triandika



18031021



Sri Yuliana



18031025



Nila Sari



18031029



Maranatha Yohana



18031033



Dewi Napisa



18031037



Gustri Alviani



18031041



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKes HANG TUAH PEKANBARU 2019 i



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini . Shalawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung . Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



ii



DAFTAR ISI COVER



i



KATA PENGANTAR



ii



DAFTAR ISI



iii



BAB 1 PENDAHULUAN



1



1.1 Latar Belakang



1



1.2 Tujuan



2



1.3 Manfaat



2



BAB 2 LANDASAN TEORI



4



2.1 Kehamilan Remaja



4



2.1.1 Pengertian Kehamilan Remaja



4



2.2 Faktor terjadinya kehamilan remaja



4



2.3 masalah yang timbul akibat kehamilan remaja



5



2.3.1 masalah kesehatan reproduksi



5



2.3.2 masalah psikologi pada kehamilan remaja



5



2.3.3 masalah sosial dan ekonomi keluarga



5



2.4 pencegahan kehamilan remaja



6



2.5 tugas perkembangan pada masa hamil



6



2.6 pengaruh budaya



7



2.7 Reaksi keluarga terhadap kehamilan remaja



8



2.7.1 ayah remaja



8



BAB 3 PENUTUP



10



3.1 KESIMPULAN



10



DAFTAR PUSTAKA



11



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada



 Zaman



Era



Globalisasi



ini,



ancaman



yang sangat



tinggi



ditemukan



yaitu pada permasalahan remaja. Banyak sekali permasalahan remaja khususnya yang



sangat



memperhatinkan tetapi belum dipikirkan atau ditindaklanjuti oleh pemerintah yaitu salah satunya seperti permasalahan “ Kehamilan Di Bawah Umur 20 tahun” yang biasanya berakhir dengan adanya Pernikahan Dini. Masa remaja merupakan masa peralihan/masa transisi/ masa pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Kehamilan bisa jadidambaan. Tetapi mungkin juga dianggap malapetaka apabila kehamilan itu sendiritidak/belum diinginkan. masalah kehamilan remaja cenderung masih kurang untuknegara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju. Program pendidikan seks di sekolah memainkan peran besar di kalangan remaja. Tanpa adanya pengetahuan yang cukup bagi remaja, maka remaja dapat terjun ke hal-hal yang tidaksemestinya seperti seks bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan remaja. Para psikolog menyatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional yang dapat mengakibatkan perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat. Sejumlah bayi di pantiasuhan diyakini hasil dari kehamilan remaja.Angka pernikahan usia dini pada usia 15-19 tahun di Indonesia masih terbilang tinggi.Usia yang terlalu muda untuk hamil tersebut dapat menyebabkan kehamilan berisikoyang tidak hanya berujung kematian ibu dan bayi, tetapi juga generasi baru dengan berbagai keterbatasan.



Kejadian kehamilan remaja dipengaruhi oleh adanya hubungan seksual pra nikah yang dilakukan pada masa subur. Seks pra nikah di kalangan remaja dipengaruhi oleh lemahnya nilainilai moral pada remaja dan masyarakat akibat arus globalisasi yang semakin pesat dan mudahnya mengakses informasi yang berbau pornografi melalui media massa (Widiastuti, 2005). Selain itu keluarga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kejadian kehamilan remaja. Keluarga merupakan lingkungan utama yang membentuk perkembangan remaja. Kontrol dari keluarga sangat penting untuk mengetahui seberapa jauh pergaulan remaja. Remaja yang mengalami kehamilan pra nikah mempunyai tingkat kebersamaan yang rendah di dalam keluarga. Komunikasi yang kurang terbuka mengenai kesehatan reproduksi serta pola asuh keluarga yang sangat otoriter juga berpengaruh terhadap kejadian kehamilan pra nikah remaja (Ginting, 2004). Lingkungan keluarga merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi 1



terbentuknya perilaku kesehatan. Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja menyebabkan konflik di dalam keluarga, orang tua menganggap kehamilan merupakan penyimpangan dari norma yang dianut sejak dini. Konflik berdampak pada kurangnya pemberian dukungan, dimana dukungan merupakan aspek penting untuk perkembangan remaja dan janinnya (James & Strumpher, 2012). Kehamilan remaja berdampak negatif pada pendidikan dan akhirnya dapat merusak masa depannya. Banyak remaja yang mengalami kehamilan harus keluar dari sekolah. Kejadian ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan yaitu, partisipan mengalami putus sekolah dan mengakibatkan tidak mendapatkan pekerjaan yang layak karena keterampilan dan pengetahuan yang kurang memadahi. Kurangnya pengetahuan berdampak pada perilaku partisipan dalam memelihara kehamilannya. Partisipan kurang menjaga asupan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan, sehingga menyebabkan partisipan sering merasa lemas dan kurang beraktivitas. Perawatan terhadap bayi sebagian besar ditanggung oleh ibu partisipan, dengan alasan partisipan kurang memahami bagaimana cara merawat bayi. 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1



Untuk mengetahui apa itu pengertian kehamilan remaja



1.2.2



Untuk mengetahui faktor terjadinya kehamilan



1.2.3



Untuk mengetahui masalah yang timbul akibat kehamilan remaja



1.2.4



Untuk mengetahui pencegahan kehamilan remaja



1.2.5



Untuk mengetahui penanganan kehamilan remaja



1.2.6



Untuk mengetahui tugas perkembangan masa hamil



1.2.7



Untuk mengetahui pengaruh budaya



1.2.8



Untuk mengetahui reaksi keluarga pada kehamilan remaja



1.3 Manfaat Penulisan 1.3.1



Untuk memahami apa itu pengertian kehamilan remaja



1.3.2



Untuk memahami faktor terjadinya kehamilan



1.3.3



Untuk memahami masalah yang timbul akibat kehamilan remaja



1.3.4



Untuk memahami pencegahan kehamilan remaja



1.3.5



Untuk memahami penanganan kehamilan remaja



1.3.6



Untuk memahami tugas perkembangan masa hamil 2



1.3.7



Untuk memahami pengaruh budaya



1.3.8



Untuk memahami reaksi keluarga pada kehamilan remaja



3



BAB II LANDASAN TEORI



2.1 Kehamilan Remaja 2.1.1 Pengertian Kehamilan Remaja Kehamilan remaja merupakan kehamilan pada usia antara 14-19 tahun. Kehamilan remaja mempunyai resiko medis lebih tinggi disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil,sehingga merugikan kesehatan ibu dan janin. Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi atau masa pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasa nya dibedakan atas 3 yaitu 12-15 tahun= masa remaja awal,15-18 tahun=masa remaja pertengahan dan 18-21 tahun=masa remaja akhir. Tetapi monks,Knoers, dan Harditono membedakan masa remaja menjadi 4 bagian yaitu masa pra remaja 10-12 tahun,masa remaja awal 12-15 tahun,masa remaja pertengahan 15-18 tahun,dan masa remaja akhir 18-21 tahun. Proses kehamilan dan kelahiran pada usia remaja turut berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian perinatal di Indonesia. Menurut sarwono (2005) pada ibu hamil usia remaja sering mengalami komplikasi kehamilan yang buruk seperti persalinan premature, berat bayi lahir rendah,dan kematian perinatal. Beberapa komplikasi ini yang ditemui pada remaja hamil di dasarkan pada kenyataan lebih dari 50% remaja tidak menerima perawatan prenatal sampai trimester ketiga(Hockaday,Crase,Shelley & stockdale, 2000) 2.2 Faktor terjadinya kehamilan remaja 1. kurangnya peran orang tua dalam keluarga Perhatian dan peran orang tua amat pengaruh besar terhadap perkembangan mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman di dalam keluarga nya akan cendrung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara,ada kalanya mereka melakukan hal-hal yang



4



banyak diantaranya yang cenderung melakukan hal-hal negative sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap keluarga nya. 2.perkembangan iptek yang tidak di dasari dengan perkembangan mental yang kuat Semakin majunya iptek membuat para remaja semakin mudah untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak di dasarai dengan perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat remaja terjerumus kearah pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. 2.3 masalah yang timbul akibat kehamilan remaja 2.3.1 masalah kesehatan reproduksi Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima sehingga dapat menurunkan generasi sehat. Dikalangan remaja telah terjadi revolusi hubungan seksual yang menjurus kearah diberalisasi yang dapat berakibat timbulnya berbagai pneyakit hubungan seks yang merugikan alat reproduksi. 2.3.2 masalah psikologi pada kehamilan remaja Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis yaitu rasa takut,kecewa,menyesal,rendah diri terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk mneghilangkan kandungan dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan. 2.3.3 masalah sosial dan ekonomi keluarga Perkawinan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah kehamilan remaja tidak lepas dari kemelut seeperti: Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan. 2.putus sekolah sehingga pendidikan terjadi terlantar 5



3.putus kerja karena berbagai alasan sehingga menambah sulitnya sosial ekonomi 4.ketergantungan sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan stress(tekanan batin) 2.4 pencegahan kehamilan remaja 1. tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah 2. kegiatan positif 3. hindari perbuatan yang memberi dorongan negative misalnya prilaku sex 4. jangan terjebak pada rayuan gombal 5. hindari pergi dengan orang yang terkenal 6. mendekatkan diri pada tuhan 2.4 penanganan kehamilan remaja 1.sikap bersahabat jangan mencibir 2.konseling kepada remaja dan keluarga meliputi kehamilan dan persalinan 3.membantu mencari penyelesaian masalah yaitu dengan menyelesaikan secara kekeluargaan segera menikah 4.periksa kehamilan sesuai standart 2.5 tugas perkembangan pada masa hamil Saat seorang remaja hamil, ia menghadapi tugas – tugas perkembangan pada masa hamil. Tugasnya meliputi : 1. Menerima realitas biologis kehamilan. Kebanyakan remaja tidak mengharapkan menjadi hamil. Mereka mungkin menyangkalnya sampai tanda tanda menjadi sangat jelas sehingga tidak lagi diabaikan oleh keluarga mereka. Beberapa remaja putri berhasil menyembunyikan kehamilan sampai tahap lanjut, kadang kadang sampai melahirkan. Dalam studi yang dilakukan young dkk. (1989) menemukan bahwa merahasiakan kehamilan merupakan alasan utama remaja muda gagal memperoleh perawatan prenatal sebelum trimester ketiga. 2. Menerima realitas tentang bayi yang belum dilahirkan.



6



Remaja mungkin hanya menerima fantasi memiliki bayi yang lucu, gembira, sehat, ia mengenakan bayinya pakaian dan mengajaknya bermain seperti boneka. Ia tidak menerima kenyataan bahwa bayi tersebut tumbuh dan berkembang menjadi anak yang lebih besar. 3. Menerima realitas menjadi orang tua Menjadi orangtua mengandung arti menncintai, memberi perhatian, dan mampu memberi perawatan yang dibutuhkan bayi. Meskipun biasanya mereka berkeinginan menjadi orangtua yang baik, ibu dan ayah remaja memiliki pengalaman hidup yang terbatas. 2.6 Pengaruh budaya Angka kehamilan pada remaja berpenghasilan rendah dan remaja dari kelompok etnis minoritas tinggi. Kemiskinan dan rasisme sosial memiliki pengaruh yang membahayakan kehidupan masyarakat. Remaja dalam kelompok minoritas cenderung aktif secara seksual pada usia yang lebih dini dan memiliki akses yang kecil dalam memperoleh inofornasi tentang kb daripada remaja berkulit putih. Kurangnya dukungan dari masyarakat dan keluarga, kurangnya pemeliharaan dan supervisi, serta sedikitnya kesempatan untuk mencapai tujuan sosial dan pendidikan menempatkan kelompok ini beresiko lebih besar untuk mengalami kehamilan pada usia remaja. Perbedaan budaya muncul dalam bentuk perbedaan tingkat pengetahuan dan keyakinan tentang seksualitas, kehamilan,dan upaya pencegahan. Misalnya, banyak orang amerika asli yakni bahwa alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) dapat membuat bayi memiliki tanda jika kehamilan terjadi. Remaja keturunan Afrika Amerika menganggap pil KB dan AKDR tidak dapat diterima. Keyakinan dan pilihan remaja kulit putih cenderung bervariasi sesuai agama yang dianut. Remaja putri keturunan Amerika Meksiko dan Amerika Tengah atau selatan lebih suka menggunakan kb yang efektif daripada remaja putri keturunan Puerto Rico, Kuba, atau Hispanic. Perawat harus menyadari perbedaan yang ada dalam keyakinan budaya supaya tejadi komunikasi yang terbuka. Dengan mengkaji dan menggabungkan keyakinan ini dengan rencana keperawatan, perawat dapat memberikan perawatan yang lebih tepat dan program yang lebif efektif mencegah kehamilan. 7



2.7 Reaksi keluarga terhadap kehamilan remaja Salah satu tugas yang paling sulit yang dihadapi remaja hamil adalah memberi tahu orangtua mereka. Remaja mungkin tidak memberi tahukan kehamilannya sampai kehamilan semakin jelas. Ibu biasanya orang pertama yang mengetahui dan berusaha supaya ayah tidak mengetahui kehamilan putrinya. Reaksi orang tua biasanya syok, malu, marah, merasa bersalah dan sedih.perawat harus mengkaji setiap ketidakharmonisan keluarga. Perawat juga harus membantu anggota keluarga beradaptasi terhadap keputusan yang mereka ambil tentang kehamilan, adopsi, atau abortus. Stereotipe keluarga berpenghasilan rendah, yakni menerima kehamilan putri mereka dan bayinya tanpa keraguan, tidak terbukti. Ibu remaja hamil keturunan afrika amerika yang berpenghasilan rendah seringkali marah dan kecewa karena ingin putri mereka memiliki kesempatan hidup yang lebih baik daripada mereka. 2.7.1 Ayah remaja Ayah remaja memiliki kemungkinan lebih besar merupakan anak dari orangtua yang juga menjadi orang tua pada usia remaja daripada kawan kawan sebaya mereka yang tidak menjadi ayah. Akibatnya, mereka tidak melihat kehamilan sebagai suatu gangguan pada masa muda mereka. Pada beberapa masyarakat berpenghasilan rendah, kemampuan remaja untuk menghamili dipandang sebagai suatu kebanggaan dan tanda kejantanan. Ayah remaja kebanyakan lebih miskin dan kurang berpendidikan daripada laki laki yang tidak menjadi ayah pada usia muda. Kebalikan dari keyakinan yang popular, hubungan pasangan remaja hamil tidak berlangsung sementara, sebaliknya banyak hubungan ini cenderung berlanjut. Menurut Elsters, LAMB & Kimerlly, kurang dari 9 % remaja hamil mengenal pasangannya kurang dari 6 bulan sebelum konsepsi dan lebih dari 50 % mengenal pasangannya selama 2 tahun atau lebih lama. Sebagian besar ayah remaja berusaha memberikan dukungan kepada pasangannya dalam bentuk uang, hadiah, dan kendaraan. Mereka juga ingin terlibat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kehamilan tersebut. Namun, keluarga dari pasangan remaja ini sering kali tidak melibatkan ayah yang masih remaja ini dalam proses pengambilan keputusan karena merasa marah akibat kehamilan tersebut atau karena mereka yakin ia tidak mam[pu mengambil keputusan. Sering kali para ayah remaja ini berfikir bahwa pasangan mereka 8



tidak sungguh sungguh memerlukan dukungan mereka, akibatnya beberapa dari mereka tidak merasa bahwa mereka mengabaikan pasangannya.



9



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Kehamilan remaja merupakan kehamilan pada usia antara 14-19 tahun. Kehamilan remaja mempunyai resiko medis lebih tinggi disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil,sehingga merugikan kesehatan ibu dan janin. Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi atau masa pancaroba yang penuh gejolak yaitu masa kanak-kanak menuju masa dewasa mandiri. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Faktor terjadinya kehamilan remaja yaitu kurangnya peran orangtua dalam keluarga, perkembangan iptek yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat.



10



Daftar pustaka Bobak. (2012). Buku ajar keperawatan maternitas ed 4. Jakarta: EGC. Kusmiran. (2011). Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika. Lutfatul latifah. (2013). Hubungan kehamilan pada usia remaja dengan kejadian prematuritas,berat bayi lahir rendah dan asfiksia. Jurnal kesmasindo volume 6,nomor 1 Januari 2013, hal 26-34. Syafrudin. (2009). Kebidanan komunitas. Jakarta: EGC.



11