Kelainan Progresif Dan Retrogresif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELAINAN PROGRESIF DAN RETROGRESIF SITI FAJAR FITRIAENI 13.400.015



SADARI



RETRO proses kemunduran (degenerasi/ kembali kearah yang kurang kompleks)



Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit



AYAH KENAPA AKU BERBEDA? Setiap sel melaksanakan kebutuhan fisiologik yang normal yang disebut Homeostasis normal. Sel memiliki fungsi dan struktur yang terbatas, dalam metabolisme, difrensiasi, dan fungsi lainnya karena pengaruh dari sel-sel sekitarnya dan tersedianya bahan-bahan dasar metabolisme.



 Sel mendapatkan stimulus yang patologik , fisiologik dan morphologic SEL BERADAPTASI Bila stimulus patologik diperbesar hingga melampaui adaptasi sel maka timbul jejas sel atau sel yang sakit (cell injury) yang biasanya bersifat sementara (reversible). Namun jika stimulus tetap atau bertambah besar , sel akan mengalami jejas yang menetap (irreversible) yaitu sel yang mati atau nekrosis



MACAM-MACAM KELAINAN RETROGRESIF



1. Atropi Atropi adalah perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih kecil akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil.



ATROPI FISIOLOGIK merupakan proses normal pada manusia. Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut tidak menghilang pada usia tertentu malah dianggap patologik. Contoh : kelenjar thymus, ductus thyroglosus



PATOLOGIK • • • • • •







1. Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu lama. 2. Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama. 3. Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya tergantung pada rangsang hormon tertentu. 4. Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan aliran darah hingga dibawah nilai krisis. 5. Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan akan mengalami atropi payah. 6. Atropi serosa dari lemak terjadi pada malnutrisi berat atau pada kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi encer seperti air atau lender. 7. Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat atau kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah jantung dan hati.



Degenerasi dan Infiltrasi DEGENERASI Degenerasi Ialah perubahanperubahan morfologik akibat jejas-jejas yang nonfatal. Perubahan perubahan tersebut masih dapat pulih (reversible).



ADIKNYA NEKROSIS



INFILTRASI Infiltrasi terjadi akibat gangguan yang sifatnya sitemik dan kemudian mengenai sel-sel yang semula sehat akibat adanya metabolit –metabolit yang menumpuk dalam jumlah berlebihan. Karena itu perubahan yang awal adalah ditemukannya metabolit-metabolit didalam sel. Benda-benda ini kemudian merusak struktur sel.



JADI…



Nekrosis Akibat jejas yang paling ekstrim adalah kematian sel. (celluler death). Celluler death dapat mengenai seluruh tubuh (somatic death) atau kematian umum dan dapat pula setempat. Terbatas mengenai suatu daerah jaringan teratas atau hanya pada sel-sel tertentu saja. Perubahan Morfologi yang terjadi pada kematian sel dalam jaringan pada tubuh yang hidup disebut nekrosis.



PENYEBAB  Ishkemi : perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat terputus.  Agens biologik : Toksin bakteri yang dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan thrombosis.  Agens Kimia : dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia yang biasa terdapat dalam tubuh , seperti natrium dan glucose, tapi kalau konsentrasinya tinggi dapat mengakibatkan nekrosis akibat gangguan osmotik sel. Produk-produk metabolisme tubuh sendiri dapat bertindak sebagai racun, yang disebut autointoksikasi, misalnya pada wanita hamil dengan keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), pada payah ginjal dapat menyebabkan uremi. Gas chloroform tidak merusak paru-paru tetapi setelah diserap dapat merusak hati.  Agen fisik : Trauma, suhu yang sangat ekstrim baik panas atau dingin, tenaga listrik, cahaya matahari, tenaga radiasi. Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan protoplasma akibat ionisasi atau tenaga fisik, sehingga timbul kekacauan tata kimia protoplasma dan inti.  Kerentanan (Ihypersensitivity) : kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara didapat(accuired) dan menimbulkan reaksi imunologik.



Apoptosis (KEMBARAN NEKROSIS) Apoptosis dan nekrosis sama-sama merupakan proses kematian sel . Apoptosis adalah kematian sel per sel , sedangkan nekrosis melibatkan sekelompok sel. Membran sel yang mengalami apoptosis akan mengalami penonjolanpenonjolan keluar tanpa disertai hilangnya integritas membran. Sedangkan pada nekrosis akan mengalami kehilangnya integritas membran.



POSTMORTAL Kematian bukanlah akhir dari proses dalam tubuh yang mengalami kematian.Tubuh akan terus mengalami perubahan.



JELAJAH ALAM KUBUR



Autolisis jaringan yang mati dihancurkan oleh enzimenzim antara lain enzim dari lisosom, mikroorganisme yang mengifeksi jaringan mati. Tubuh yang mati akan mencair, kecuali jika dicegah dengan pengawetan atau pendinginan.



Pembekuan Darah postmortal beku darah post mortal berkonsistensi lunak, elastic dan seperti gel, berbeda dengan thrombus yang konsistensinya keras dan kering.



Pembusukan hancurnya tubuh yang mati karena invasi bakteri. Kulit menjadi kehijauan setelah 1 sampai 2 minggu.



KELAINAN PROGRESIF



Hipertropi Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh (Ukuran sel jaringan atau organ yg menjadi lebih besar dari ukuran normalnya.v Bersifat fisiologik dan patologik, umum atau local)



HIPERPLASIA Dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan kekurangan secret atau produksi sel terkai. Hanya dapat tetrjadi pada populasi sel labil ( dalam kehidupan ada siklus sel periodic, sel epidermis, sel darah) . atau sel stabil (dalam keadaan tertentu masih mampu berproliferasi, misalnya : sel hati sel epitel kelenjar. Tidak terjadi pada sel permanent (sel otot rangka, saraf dan jantung)



Metaplasia Ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain Misalnya sel epitel torak endoservik daerah perbatasan dgn epitel skuamosa, sel epitel bronchus perokok.



#HATURNUHUN