Kelebihan Baja Sebagai Material Struktur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelebihan Baja sebagai Material Struktur Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik. Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat baja lainnya. Kelebihan material baja akan dibahas dalam paragraf berikut. Kekuatan Tinggi Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk. Keseragaman Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang. Elastisitas Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang. Permanen Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali. Daktilitas Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan. Liat (Toughness) Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut



toughness. Tambahan pada Struktur yang Telah Ada Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja seringkali diperlebar. Lain-lain Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah: (a) kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las, (b) cepat dalam pemasangan, (c) dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan, (d) kekuatan terhadap fatik, (e) kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran, (f) masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur, (g) adaptif terhadap prefabrikasi. Kelemahan Baja sebagai Material Struktur Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini. Biaya Pemeliharaan Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002. Rentan Terhadap Buckling Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling. Fatik Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis. Keruntuhan Getas Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic). http://bestananda.blogspot.co.id/2013/09/kelebihan-dan-kekurangan-bajasebagai.html



Kelebihan dan Kekurangan Beton , Baja , Kayu dan Aluminium Sekilas Kelebihan & Kekurangan Beton,Baja,Kayu & ALuminium BETON Kelebihan : a. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. b. Mampu memikul beban yang berat. c. Tahan terhadap temperatur yang tinggi d. Biaya perawatan yang rendah. e. Tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam. Kekurangan : a. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah. b. Lemah terhadap Kuat tarik. c. Mempunyai bobot yang Berat. d. Daya pantul suara yang besar e. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi. BAJA Kelebihan : -Kuat tarik tinggi. -Tidak dimakan rayap -Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut -Bisa di daur ulang -Dibanding Stainless Steel lebih murah -Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan -Dibanding alumunium lebih kuat Kekurangan :



-Bisa berkarat. -Lemah terhadap gaya tekan. -Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile KAYU Kelebihan : -Bahan Alami yang dapat diperbaharui -Kuat tarik yang tinggi -Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna. -Memberi efek hangat. -Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah. -Dapat meredam suara. Kekurangan : -Mudah menyerap air. -Mudah mengalami kembang-susut -Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca. -Rentan terhadap rayap. ALUMINIUM Kelebihan : -Mempunyai bobot yang ringan. -Kuat tarik tinggi. -Minim perawatan. -Tahan terhadap karat. Kekurangan : -Mudah tergores. -Lemah terhadap benturan. -Kurang fleksibel dalam hal desain. BAMBU Kelebihan :



-Bahan Alami yang dapat diperbaharui -Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang) -Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat tarik baja mutu sedang. -Ringan. -Bahan konstruksi yang murah. Kekurangan : -Rentan terhadap rayap. -Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya. http://erwinsianturi.blogspot.co.id/2011/04/kelebihan-dan-kekurangan-betonbaja.html



Keuntungan dan Kerugian Baja (1)



Bila kita berjalan-jalan kita akan menyaksikan semakin banyak bangunan-bangunan dari konstruksi baja. Banyak jembatan-jembatan terutama jembatan kereta api, jembatan-jembatan jalan raya dibuat dari baja. Demikian juga bangunan-bangunan, teristimewa bangunan industri, bangunan-bangunan bertingkat tinggi, perkantoran, toko, menara-menara, terutama menara-menara transmisi listrik, menara-menara komunikasi dan lain sebagainya, dibuat dari konstruksi baja. Ini karena keistimewaan bahan baja, cocok untuk berbagai keperluan sebagai bahan konstruksi disertai sifat-sifat seperti : kekuatan yang tinggi, relative ringan, mudah dalam fabrikasi dan lain-lain. Keuntungan Baja Sebagai Bahan Konstruksi 



High Strength/Berkekuatan Tinggi



Kekuatan baja yang tinggi untuk satu satuan berat berarti berat sendiri struktur akan ringan. Hal ini menjadi sangat penting untuk bangunan : jembatan bentangan panjang, bangunan bertingkat tinggi dan bangunan-bangunan di atas tanah yang jelek. 



Elastis



Anggapan di dalam design pada baja lebih tepat daripada bahan-bahan lain, karena baja mengikuti hokum Hooke, sampai dengan tegangan cukup tinggi Modulus Elastis dari konstruksi baja dapat dihitung dengan tepat tidak sebagaimana pada beton. 



Ductility/Konsol



Bahan yang mempunyai sifat dapat memberikan perubahan bentuk yang besar (uluran) sebelum mencapai kehancuran (bila menderita tegangan yang besar) dikatakan ductility. Jika sebuah batang baja lunak di test tarik, maka pada penampang kritis akan terjadi pengurangan luas dan uluran yang cukup besar sebelum putus.



Untuk bahan-bahan bangunan yang tidak mempunyai sifat ini biasanya keras dan getas, sehinga mudah rusak bila bekerja beban shock. Pada batang-batang struktur yang mendapat beban, biasanya akan timbul konsentrasi beban (dengan tegangan yang besar) di beberapa titik. Bila hal ini terjadi pada batang struktur dari bahan yang ductile maka memungkinkan terjadinya leleh local pada titik tersebut, dengan demikian berarti terhindar dari premature failure. Keuntungan lebih lanjut dari konstruksi yang ductile ialah bila mendapat beban yang over akan terjadi defleksi yang besar yang merupakan tanda terhadap bahaya keruntuhan, sebelum keruntuhan itu sendiri terjadi.



Kerugian Baja Sebagai Bahan Konstruksi 



Biaya Pemeliharaan



Pada umumnya baja akan gampang berkarat, terlebih-lebih dalam udara terbuka, didalam air dan didalam lingkungan agresif, sehingga memerlukan pemeliharaan (pengecatan) berkala. Pemakaian weathering steels (baja yang lebih tahan karat : chromium 0,3 - 1,25%, menganase 0.6 – 1,5%, copper 0,25 – 0,4%) akan lebih mengurangi biaya ini. 



Ketahanan kebakaran



Walaupun baja bahan yang tidak dapat terbakar, tetapi bila terjadi kebakaran, temperature tinggi yang biasa terjadi pada kebakaran akan mereduksi kekutan baja secara drastis. Disamping itu baja juga pengantar panas yang baik, batang baja yang tidak dilengkapi dengan fire proofing dapat mengalirkan panas yang tinggi dari bagian yang menderita kebakaran ke bagian lain dan dapat membakar elemen-elemen lain yang bersentuhan dengannya, pada bagian gedung yang lain. Dari kenyataan ini maka seyogyanya bangunan baja dilengkapi dengan fire proofing untuk mendapatkan keamanan terhadap kebakaran yang memadai. 



Bahaya tekuk



Pada batang-batang yang panjang dan langsing, bahaya tekuk sangat besar. Batang struktur dari baja biasanya lebih langsing daripada bahan struktur yang lain, sehingga bahaya tekuk sangat mengancam pada struktur baja. 



Bahaya lelah/fafik



Sifat lain yang tidak menguntungkan dari baja ialah lelah pada beban bolak-balik. Bila terjadi beban bolak-balik maka kekuatannya akan menurun.



Sumber : Buku Ajar Elemen Struktur Baja 1 Jurusan Teknik Sipil , FTSP, ITS (Marwan dan Isdarmanu) https://civileduworld.wordpress.com/2016/03/20/keuntungan-dan-kerugian-baja1/



Sifat-Sifat Bahan Struktural [baja]



Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut memberikan perlawanan apabila diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat dikatakan sifat mekanis adalah kekuatan bahan didalam memikul beban yang berasal dari luar. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada waktu terjadi regangan awal, dimana baja belum sampai berubah bentuknya dan bila beban yang menyebabkan regangan tadi dilepas, maka baja akan kembali ke bentuk semula. Regangan ini disebut dengan regangan elastis karena sifat bahan masih elastis. Perbandingan antara tegangan dengan regangan dalam keadaan elastis disebut dengan “Modulus Elastisitas/Modulus Young”. Ada 3 jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu: 



Tegangan, dimana baja masih dalam keadaan elastis;







Tegangan leleh, dimana baja mulai rusak/leleh; dan







Tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapai kekuatan maksimum.



Kekerasan baja adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapat menembus permukaan baja. Ketangguhan baja adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja tersebut putus. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh



tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Di samping itu keuntungan-keuntungan lain dari struktur baja, antara lain adalah: 



Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat;







Dapat di las;







Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya;







Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi tua; dan







Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar;



Selain keuntungan-keuntungan tersebut bahan baja juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 



Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran;







Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat; dan







Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal.



Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut: 



Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa;







Modulus geser



: G = 80.000 MPa;







Nisbah poisson



: μ = 0,3; dan







Koefisien pemuaian : á = 12 x 10 -6 / o C.



Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah proses pembentukan utama di mana bongkahan baja yang merah menyala secara besarbesaran digelindingkan di antara beberapa kelompok penggiling.



Penampang melintang dari bongkahan yang ash biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat proses penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi lebih kecil dan menjadi bentuk yang tepat dan khusus. Pembentukan dengan pendinginan (cold-forming) adalah metode lain yang digunakan untuk membuat komponen-komponen baja dalam jumlah yang besar. Satu hal lain yang membedakan proses-proses tersebut adalah bahwa peralatan yang digunakan untuk proses pencetakan dengan pendinginan lebih sederhana dan dapat digunakan untuk menghasilkan penampang melintang yang bentuknya disesuaikan untuk penggunaan yang khusus. Beberapa keuntungan baja profil dingin antara lain: 



Lebih ringan;







Kekuatan dan kakuan yang tinggi;







Kemudahan pabrikasi dan produksi massal;







Kecepatan dan kemudahan pendirian; dan







Lebih ekonomis dalam pengangkutan dan pengelolaan.



Telah ada pelengkung yang dirancang secara khusus dan mempunyai bentang sangat panjang [misalnya bentang 300 ft (90 m) atau lebih]. Masalah utama dalam penggunaan baja untuk memperoleh permukaan berkelengkungan ganda adalah memuat bentuk dari elemen-elemen garis. Pada kubah,misalnya, baik pendekatan dengan rusuk atau geodesik adalah mungkin. Baja adalah satu-satunya material yang dapat digunakan sebagai struktur kabel. Kolom baja struktural umumnya mempunyai perbandingan tebaltinggi bervariasi antara 1 : 24 dan 1 : 9, yang tergantung pada beban dan tinggi kolom. Setiap struktur adalah gabungan dari bagian-bagian tersendiri atau batang-batang yang harus disambung bersama (biasanya di ujung batang) dengan beberapa cara. Jenis-jenis sambungan struktur baja yang digunakan adalah pengelasan serta sambungan yang menggunakan alat penyambung berupa paku keling (rivet) dan baut. http://malasnyatat.blogspot.co.id/2011/02/sifat-sifat-bahan-struktural-baja.html



Jenis Dan Tipe Baja Konstruksi Yang Sering Digunakan Dalam Pembangunan Home / Artikel / Konstruksi Baja / Jenis Dan Tipe Baja Konstruksi Yang Sering Digunakan Dalam Pembangunan 15 2016 Jun 2734



By admin / Di Konstruksi Baja / (0) Komentar



Baja kian banyak digunakan sebagai struktur utama bangunan dan jembatanjembatan.Bahkan baja juga bisa digunakan sebagai material pembangunan untuk rumah.Sistem Konstruksi Baja WF merupakan material yang memiliki sifat struktural yang sangat baik sehingga pada akhir tahun 1900, mulai menggunakan Baja WF sebagai bahan struktural (Konstruksi), saat itu metode pengolahan Baja WF yang murah dikembangkan dalam skala besar. Sifat Baja WF memiliki kekuatan tinggi dan kuat pada kekuatan tarik mauoun tekan dan oleh karena itu Baja WF menjadi elemen struktur yang memiliki batas yang sempurna akan menahan jenis beban tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas serupa dalam pembangunan strukturnya. Kepadatan tinggi Baja WF , tetapi rasio berat antara kekuatan komponen Baja WF juga tinggi sehingga tidak terlalu berat dalam kaitannya dengan kapasitas muat beban, memastikan selama bentuk struktur (konstruksi) yang digunakan yang bahan yang digunakan secara efisien.



Jenis struktur baja yang sering kali diterapkan sebagai struktur bangunan terdiri dari beberapa macam. Apa sajakah itu? 1. Tipe Rangka (Frame Structure) Tipe rangka terdiri dari beberapa batang baja yang saling memperkuat satu sama lain. Batang baja tersebut antara lain batang tarik, batang belok, dan batang yang mendapat kombinasi beban lentur dengan beban aksial. Banyak konstruksi bangunan yang menggunakan struktur tipe rangka ini. Contoh bangunan yang menggunakan tipe rangka adalah jembatan, struktur atap, pergudangan, bangunan pabrik, BTS operator seluler, tower transmisi listrik, dan lainlain. Salah satu bangunan terkenal yang menggunakan struktur baja tipe rangka adalah Menara Eiffel di Paris, Perancis. 2. Tipe Cangkang (Shell-Type Structure) Pada tipe cangkang ini, tegangan utamanya berupa tarikan. Selain untuk melayani fungsi bangunan, struktur tipe cangkang atau kubahnya juga bertindak untuk menahan beban. Biasanya penggunaan struktur tipe cangkang dikombinasikan dengan struktur tipe rangka. Untuk melihat benda yang kerjanya seperti tipe cangkang ini dapat kita lihat tangki air atau bejana. Sedangkan penerapan bangunan yang menggunakan tipe cangkang adalah bangunan yang membutuhkan kubah di bagian atasnya seperti gelora atau stadion. Contonya adalah Sapporo Dome yang menggunakan struktur tipe cangkang di bagian atapnya. 3. Tipe Suspensi (Suspension Type Structure) Elemen utama pada struktur baja tipe suspensi adalah keberadaan kabel tarik. Elemen tarik ini terbukti paling efisien untuk menahan beban sehingga bangunan dengan struktur tipe suspensi ini semakin banyak digunakan. Salah satu contoh pemanfaatan tipe suspensi ini adalah pada penggunaan kabel baja pada jembatan. Sistem konstruksi baja memiliki beberapa keunggulan dibandingkan struktur beton bangunan, termasuk: • sistem konstruksi baja memiliki berbagai jenis estetika dan terlihat modern Dimensi • sistem konstruksi baja lebih kecil dari sistem konstruksi beton • Bekerja dengan struktur baja tidak memerlukan perancah sebagai struktur beton, kecuali untuk beton kerja / minor tambahan • sistem konstruksi baja dapat dibuat dengan relatif lebih cepat Baja tersedia dalam berbagai bentuk cross-sectional sering dikenal sebagai profil. Berdasarkan cara pembentukan penampang profil baja, yang dikenal sebagai dua jenis baja, yaitu canai panas dan dingin digulung item. Ketik dibentuk bagian linting panas (digulung)



dalam kondisi hangat, sementara dingin bagian digulung jenis baja yang dibentuk dalam kondisi dingin. Contoh profil baja untuk setiap jenis baja: Bangunan yang terbuat dari daya tahan konstruksi baja dan biasanya memiliki kekuatan yang cukup besar. Biasanya dalam menciptakan desain menggunakan baja mengacu pada American Institute of Steel Construction (AISC) sebagai filosofi produksi dan didasarkan pada ambang batas (negara terbatas). Desain konstruksi harus mampu keunggulan dalam hal perubahan prinsip struktur-fungsi yang disebabkan oleh penyederhanaan berlebihan dalam analisis struktur dan variasi dalam prosedur konstruksi. Insinyur sipil, konstruksi baja yang dirancang untuk menjamin keamanan kemungkinan bahwa sedang berlangsung berlebihan (berlebihan) bangunan dalam jangka panjang dapat membahayakan diasuransikan. Selain itu, juga harus diperhitungkan kemungkinan resistensi atau kekuatan yang lebih rendah perhitungan Iran di atas kertas (understrenght). Secara umum, masalah yang salah “Itu terjadi pada batang, atau membuat konstruksi itu sendiri.



Kesalahan dalam perhitungan konstruksi baja, pembangun atau orang-orang yang membangun rumahdan bangunan dari volume material dihitung struktur, terutama komponen penting yang membuatnya sebagai kolom, balok, purlins, bahan pelat, batang dasi, angina hipotek (bracing ) untuk menghindari jarum keras (gilirannya gesper), baut, rangka besi datar dan sudut talang. Sementara komponen lain di luar makanan pokok adalah balok dasi / sloof dan diperkuat pelat lantai beton.



Untuk kolom biasanya menggunakan baja lebar tepi bahan (WF). Ini adalah profil shalat pagar baja struktural yang banyak digunakan dalam semua konstruksi baja. Sebagian besar pengguna kadang- kadang bingung karena profil jenis ini memiliki beberapa variasi nama, misalnya, sering disebut profil H, HWF, H-beam, IWF atau I. Beberapa tempat bahkan disebut WH, SH dan MH. Sama dengan kolom, balok baja juga menggunakan WF. Sementara sabuk cenderung menjadi jenis baja yang digunakan bahan CNP atau yang biasa disebut sebagai balok purlin, saluran, C, C-channel, sabuk profil C. Selain itu, CNP baja cradle juga digunakan untuk menutupi balok atap, bingkai komponen arsitektur, dan untuk melanjutkan ke dinding sebagai lembaran logam penutup. Komponen utama dari atas kemudian dihitung sesuai dengan volume gambar konstruksi baja yang direncanakan kesalahan ketertiban dan kegagalan seperti membungkuk, kelelahan, retak dan geser, defleksi, getaran, untuk menghindari deformasi permanen dan patah. Oleh karena itu, beban dan beban perlawanan prinsip variabel diperhitungkan. Bahkan, agak sulit untuk memiliki analisis yang komprehensif dari prinsip hal prinsip prinsip pasti Iran dapat mempengaruhi pencapaian perbatasan negara. Perhitungan kasar tersebut dapat digunakan untuk mencegah referensi umum untuk kegagalan konstruksi. Sebagai bahan bangunan, manfaat baja dalam hal bentuk dan struktur yang solid. Kedua nilai ini membantu para ahli sipil untuk memprediksi lebih dewasa lanjut dalam pembangunan



baja dengan presisi tinggi dan akurasi. Selain itu, baja memiliki keuletan yang tinggi, dalam arti bahwa meskipun tarik dan tegangan tinggi tidak memar atau patah bahan langsung. Bandingkan dengan kayu. Kelebihan yang dapat mencegah runtuhnya tiba-tiba bangunan. Ini adalah salah satu aspek keselamatan sholat (keamanan) baja yang dimiliki dibandingkan bahan lainnya. Dalam hal terjadi gempa besar, konstruksi baja akan tetap stabil dan tidak jatuh sekaligus. Tidak satu untuk daerah gempa, penggunaan baja sebagai bahan konstruksi untuk pembangunan perumahan sangat dianjurkan. Light Group Indonesia melayani penjualan dan penerjaan Konstruksi Baja di wilayah Yogyakarta, ( meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, Wonosari ), Solo, Jawa Tengah ( meliputi Banjarnegara, Purwokerto, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Purwodadi, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Mungkid, Pati, Kajen, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Ungaran, Sragen, Sukoharjo, Slawi, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal ). http://www.lightgroupindonesia.com/artikel/baca/jenis-dan-tipe-baja-konstruksiyang-sering-digunakan-dalam-pembangunan



klasifikasi baja KLASIFIKASI BAJA PADUAN



1. Berdasarkan persentase paduannya a. Baja paduan rendah Bila jumlah unsur tambahan selain karbon lebih kecil dari 8% (menurut Degarmo. Sumber lain, misalnya Smith dan Hashemi menyebutkan 4%), misalnya : suatu baja terdiri atas 1,35%C; 0,35%Si; 0,5%Mn; 0,03%P; 0,03%S; 0,75%Cr; 4,5%W [Dalam hal ini 6,06% b. Baja paduan tinggi Bila jumlah unsur tambahan selain karban lebih dari atau sama dengan 8% (atau 4% menurut Smith dan Hashemi), misalnya : baja HSS (High Speed Steel) atau SKH 53 (JIS) atau M3-1 (AISI) mempunyai kandungan unsur : 1,25%C; 4,5%Cr; 6,2%Mo; 6,7%W; 3,3%V. Sumber lain menyebutkan: a. Low alloy steel (baja paduan rendah), jika elemen paduannya ≤ 2,5 % b. Medium alloy steel (baja paduan sedang), jika elemen paduannya 2,5 – 10 % c. High alloy steel (baja paduan tinggi), jika elemen paduannya > 10 % 2. Berdasarkan jumlah komponennya: a. Baja tiga komponen Terdiri satu unsur pemadu dalam penambahan Fe dan C. b. Baja empat komponen atau lebih Terdiri dua unsur atau lebih pemadu dalam penambahan Fe dan C. Sebagai contoh baja paduan yang terdiri: 0,35% C, 1% Cr,3% Ni dan 1% Mo. 3. Berdasarkan strukturnya: a. Baja pearlit (sorbit dan troostit) Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering) b. Baja martensit Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin c. Baja austenit Terdiri dari 10 – 30% unsur pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat (Stainless steel), nonmagnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel). d. Baja ferrit Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak dapat dikeraskan. e. Karbid atau ledeburit Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).



4. Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya a. Baja konstruksi (structural steel)



Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur pemadunya, yaitu baja paduan rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan tinggi (lebih dari 5 %). Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifatsifat mekaniknya lebih baik dari pada baja karbon biasa. b. Baja perkakas (tool steel) Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang dipotong/disayat,kecepatan potong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 °C) dan baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600°C). Biasanya terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V, atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 22,5% V.



c. Baja dengan sifat fisik khusus Dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu baja tahan karat (mengandung 0,10,45% C dan 12-14% Cr), baja tahan panas (yang mengandung 12-14% Cr tahan hingga suhu 750-800oC, sementara yang mengandung 15-17% Cr tahan hingga suhu 850-1000oC), dan baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada yang terdiri dari 23-27% Cr, 18-21% Ni, 2-3% Si, ada yang terdiri dari 13-15% Cr, 13-15% Ni, yang lainnya terdiri dari 2-2,7% W, 0,25-0,4% Mo, 0,4-0,5% C). d. Baja paduan istimewa Baja paduan istimewa lainnya terdiri 35-44% Ni dan 0,35% C,memiliki koefisien muai yang rendah yaitu : • Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 – 100 °C, digunakan untuk alat ukur presisi. • Platinite : memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai pengganti platina. • Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak berubah pada suhu 50°C sampai 100°C. Digunakan untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika. e. Baja Paduan dengan Sifat Khusus • Baja Tahan Karat (Stainless Steel) Sifatnya antara lain: – Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan – Tahan temperature rendah maupun tinggi – Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil – Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus – Tahan terhadap oksidasi – Kuat dan dapat ditempa – Mudah dibersihkan – Mengkilat dan tampak menarik • High Strength Low Alloy Steel (HSLA) Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu



mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium. • Baja Perkakas (Tool Steel) Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain: – Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau. – Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara. – Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras. – High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut. – Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi. 5. Klasifikasi lain antara lain : a. Menurut penggunaannya: • Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C. • Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C. b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus: • Baja tahan garam (acid-resisting steel) • Baja tahan panas (heat resistant steel) • Baja tanpa sisik (non scaling steel) • Electric steel • Magnetic steel • Non magnetic steel • Baja tahan pakai (wear resisting steel) • Baja tahan karat/korosi c. Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu: • Baja karbon konstruksi (carbon structural steel) • Baja karbon perkakas (carbon tool steel) • Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel) • Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel) • Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel) d. Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas: • Baja kualitas biasa • Baja kualitas baik



• Baja kualitas tinggi B. SIFAT-SIFAT TEKNIS BAHAN a) Sifat Mekanis Baja Paduan Baja paduan merupakan campuran dari baja dan beberapa jenis logam lainnya dengan tujuan untuk memperbaiki sifat baja karon yang relatif mudah berkarat dan getas bila kadar karbonnya tinggi. Selain itu, penambahan unsur paduan juga bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya:



• Kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan bentuk di bawah tekanan. Penambahan logam (Ni, Cr, Molibdenum) dengan komposisi sesuai akan menambah kekuatan baja, sebab Ni dan Cr yang ditambahkan akan masuk ke susunan atom dan menggantikan berapa atom C. Penambahan tersebut dapat meningkatkan kekuatan sampai lima kali lipat. • Elasisitas Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan unuk kembali ke bentuk semula setelah pembebanan ditiadakan atau dilepas. Modulus elastisitas merupakan indikator dari sifat elastis. Adanya penambahan logam pada baja akan meningkatkan kemampuan elastisitasnya dengan nilai modulus elastisitas yang lebih besar dari sebelumnya. Berikut beberapa logam dan nilai modulus elastisitasnya jika ditambahkan pada baja: • Batas mulur (Plastisitas) Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan untukberubah bentuk secara permanen setelah diberi beban. Logam yang ditambahkan berupa nikel, vanadium, titanium, tungsten, chrome dsb akan meningkatkan nilai batas mulur. Hal tersebut disebabkan dengan penambahan logam yang memiliki batas mulur tinggi akan menghasilkan baja paduan yang batas mulurnya tinggi pula. • Kekuatan Tarik Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk menahan tarikan dua gaya yang saling berlawanan arah dan segaris. Logam Ni dan Cr merupakan bahan yang biasa ditambahankan untuk meningkatkan kemampuan menahan tariakan, selain sebagai penambah kekutan tekan.



• Keuletan Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk diregang atau ditekuk secara permanent tanpa mengakibatkan pecah atau patah. Baja dengan kandungan karbon rendah memiliki keuletan yang tinggi, sehingga dengan paduan logam lain kadar karbonnya akan turun. Selain itu, kandungan fosfor pada baja paduan yang rendah akan meningkatkan keuletannya. • Tahan aus Tahan aus merupakan. Paduan logam yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan tahan aus diantaranya nikel, chrom, dan vanadium. Efek utama elemen paduan utama untuk baja [8]



Elemen Persentase Fungsi utama Aluminium 0.95–1. Paduan unsur dalam nitriding baja Bismut - -- Meningkatkan mesin Boron 0.001–0.003 Powerfull agen kemampukerasan Kromium 0.5–2 Naik kemampukerasan 4–18 Tahan Korosi Tembaga 0.1–0.4 Tahan Korosi



Molybdenum 0.2–5 Stabil karbida; menghambat pertumbuhan butir Nikel 2–5 Toughener Toughener 12–20 Tahan terhadap Korosi Silicon 0.2–0.7 Meningkatkan kekuatan 2 Spring Baja Persentase tinggi Memperbaiki sifat-sifat magnetik Belerang 0.08–0.15 mesin bebas properti Titanium - Perbaikan karbon dalam partikel inert; mengurangi kekerasan di krom martensit baja Tungsten - Kekerasan pada temperatur tinggi Vanadium 0.15 Stabil karbida; meningkatkan kekuatan sementara tetap mempertahankan keuletan; mempromosikan struktur butir halus



Gambar Kurva Tegangan dan Regangan (baja paduan AISI 4.140) b) Sifat Pengaruh Lingkungan Korosi merupakan proses elektrokimia yang terjadi pada logam dan tidak dapat dihindari karena merupakan suatu proses alamiah. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya korosi, yaitu: sifat logam, yang meliputi perbedaan potensial, ketidakmurnian, unsur paduan, perlakuan panas yang dialami, dan tegangan, serta faktor lingkungan yang meliputi udara, temperatur,



mikroorganisme. Baja paduan akan memiliki ketahanan terhadap korosi jika dicampur dengan Tembaga yang berkisar 0,5-1,5% tembaga pada 99,95-99,85 % Fe, dengan Chromium, atau dicampur dengan Nikel. Baja Paduan tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti sifat fisisnya tidak banyak berubah. • Penambahan Molibdenum akan memperbaiki baja menjadi tahan terhadap suhu tinggi,liat dan kuat • Penambahan Wolfram dan penambahan Kobalt juga memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan Molibdenum yaitu membuat baja paduan tahan terhadap suhu tinggi C. CONTOH PENGGUNAAN/APLIKASI DI BIDANG TEKNIK PERTANIAN/TEKNIK MESIN



Penggunaan baja paduan banyak sekali pada bidang teknik pertanian atau teknik mesin karena baja paduan memiliki kelebihan yang berbeda sesuai dengan campuran jenis logam yang digunakan. Penggunaan baja paduan pada bidang teknika adalah mesin penghancur plastik. Pada mesin ini penggunaan baja paduan berada pada bagian pisau yang membuat pisau tersebut mudah di asah dan mudah diganti jika sudah aus, katup coran, kawat yang terbuat dari baja karbon, rangka mesin perontok padi, gear pada mesin milling, alat tap, pipa, dan masih banyak lagi alat atau mesin yang menggunakan baja karbon.



D. STANDARISASI DAN PENGKODEAN Baja memilki standar dan pengkodean yang bermacam-maca dari Amerika hingga Jepang pun mengkodekan jenis baja. Jenis-jenis Kode tersebut adalah AISI(American Iron Steel Institute), SAE(Society for Automotive Engineering), UNS (Unified Numbering System), ASTM(American Standard for Testing and Material), JIS (Japanese Industrial Standard), DIN (Deutsches Institut fur Normung), ASME(American Society of Mechanical Engineers), CEN(Committee European de Normalization), ISO(International Standardization Organization), dan Association francaise de normalization (AFNOR). Standarisasi untuk pengkodean SAE memiliki cara penulisan sebagai berikut: Untuk dua angka pertama dalam sebutan ini menandakan paduan utama (s) dari baja. Dua angka berikutnya dalam penunjukan menandakan jumlah karbon dalam baja. Masing-masing unsur logam lainnya memilki angka kode yang mengisi digit pertama, yaitu: Baja Karbon: • Digit pertama adalah "1" seperti dalam 10xx, 11xx, dan 12xx



• Digit kedua menjelaskan proses: "1" adalah resulfurized dan "2" adalah resulfurized dan rephosphorized. Baja Mangan: • Digit pertama adalah "1" seperti dalam 13xx dan, memang, baja karbon. Namun, karena mangan adalah normal produk baja karbon membuat AISI / SAE telah memutuskan untuk tidak mengklasifikasikan sebagai baja paduan. • Digit kedua selalu "3" Baja Molybdenum: • Digit pertama adalah "4" seperti dalam 40xx dan 44xx. • Angka kedua menunjuk persentase molibdenum dalam baja. Baja Kromium: • Digit pertama adalah "5" seperti dalam 51xx dan 52xx • Angka kedua menunjuk persentase kromium dalam baja. Baja paduan lebih satu unsur: • Baja ini mengandung tiga paduan • Digit pertama dapat "4", "8", atau "9" tergantung pada paduan dominan • Angka kedua menunjuk persentase reaming dua paduan. Data pengkodean baja paduan sebagai berikut: Kode SAE Komposisi 13xx Mn 1.75% 40xx Mo 0.20% or 0.25% or 0.25% Mo & 0.042% S 41xx Cr 0.50% or 0.80% or 0.95%, Mo 0.12% or 0.20% or 0.25% or 0.30% 43xx Ni 1.82%, Cr 0.50% to 0.80%, Mo 0.25% 44xx Mo 0.40% or 0.52% 46xx Ni 0.85% or 1.82%, Mo 0.20% or 0.25% 47xx Ni 1.05%, Cr 0.45%, Mo 0.20% or 0.35% 48xx Ni 3.50%, Mo 0.25% 50xx Cr 0.27% or 0.40% or 0.50% or 0.65% 50xxx Cr 0.50%, C 1.00% min 50Bxx Cr 0.28% or 0.50% 51xx Cr 0.80% or 0.87% or 0.92% or 1.00% or 1.05% 51xxx Cr 1.02%, C 1.00% min 51Bxx Cr 0.80% 52xxx Cr 1.45%, C 1.00% min 61xx Cr 0.60% or 0.80% or 0.95%, V 0.10% or 0.15% min 86xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.20% 87xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.25% 88xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.35% 92xx Si 1.40% or 2.00%, Mn 0.65% or 0.82% or 0.85%, Cr 0.00% or 0.65%



E. BENTUK, UKURAN, DAN HARGA YANG ADA DI PASAR Bentuk Ukuran /Bentuk Harga Mur dan Baut 10 Rp 1000



12 Rp1250 14 Rp1500 Palu Rp 21.000 Gunting Rp 27.500 Gear & Rantai 1 Set Rp 120.000 Obeng Rp 15.000 - Rp 55000 Tang Potong Rp 13.000 Pipa 0.5 inchi panjang 6 m Rp 150.000 2 inchi Rp 550.000 Gembok 20 mm Rp 8.000 30 mm Rp 12.000 35 mm Rp 20.000 Ragum 3 inchi Rp 100.000 8 inchi Rp 750.000 http://egiskren.blogspot.co.id/2010/07/klasifikasi-baja.html



Tipe-Tipe Struktur Baja Pada Bangunan Struktur baja mempunyai beberapa tipe antara lain : 



Portal







Rangka bidang (plane truss)







Rangka ruang (space truss)







Gantung (suspension)







Masted structures







Shell systems



Sistem Portal



1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang terdiri dari tiang/ kolom (post) dan balok (beam) di mana tiang dan balok tersebut tersusun dari batang tunggal. 2. Fungsional : dapat digunakan sebagai struktur pada bangunan bentang panjang maupun bentang pendek. 3. Estetika : struktur ini cukup sederhana sehingga secara arsitektural pun biasa-biasa saja (terkesan konvensional) dan mempunyai kelemahan yaitu dimensi kolom dan balok semakin besar bila bentangnya semakin besar. 4. Konstruksional :







Stabilitas : stabil ketika antar portal saling dihubungkan.







Kekuatan : kuat untuk menopang penutup atap yang tidak terlalu berat, tetapi jika bentang semakin panjang, balok akan mengalami gaya lendut yang makin besar sehingga memerlukan dimensi komponen struktur yang makin besar pula serta memerlukan perkuatan.







Ketahanan goncangan : kuat terhadap gaya yang sejajar, tetapi lemah terhadap gaya yang tegak lurus struktur.







Kemudahan pembuatan : cukup mudah sebab strukturnya tidak terlalu rumit.







Waktu pelaksanaan : singkat / cepat.







Komponen utama : tiang / kolom (post) dan balok (beam).







Bahan / material : struktur ini dapat menggunakan bahan kayu, beton bertulang, dan baja.







Bentuk dasar : segi empat dan segi tiga.







Model / tipe : portal segi empat dan portal segi tiga.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Portal 6. Detail konstruksi :



Detail Konstruksi Pada Tipe Portal 7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Portal Sistem Rangka Bidang 1. Pengertian : yaitu sistem struktur rangka batang yang tersusun secara dua dimensional. 2. Fungsional : umumnya digunakan pada struktur atap bentang panjang (sport hall, exhibition hall, stadion, dll) dan juga jembatan. 3. Estetika : secara arsitektural lebih baik dibandingkan portal dan lebih terkesan modern. 4. Konstruksional :







Stabilitas : menggunakan bentuk segitiga yang stabil (lebih stabil dibandingkan portal).







Kekuatan : kuat menahan beban yang cukup besar.







Ketahanan goncangan : kokoh menahan gaya yang sejajar bidang (lebih kokoh dibandingkan portal) tetapi lemah terhadap gaya yang tegak lurus bidang.







Kemudahan pembuatan : pembuatannya agak lebih rumit dibandingkan portal.







Waktu pelaksanaan : lebih lama dari portal.







Komponen utama : batang dan sambungan.







Bahan / material : umumnya menggunakan material baja, tapi juga dapat memakai bahan kayu.







Bentuk dasar : struktur ini memiliki bentuk dasar segitiga yang kemudian disusun.







Model / tipe : rangka batang sistem kabel, rangka batang Pratt, rangka batang Hower, rangka batang statis tak tentu, rangka batang funicular.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Rangka Bidang 6. Detail konstruksi :



Detail Konstruksi Pada Tipe Rangka Bidang 7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Rangka Bidang Sistem Rangka Ruang 1. Pengertian : yaitu sistem struktur rangka batang yang tersusun secara tiga dimensional (ruang). 2. Fungsional : hampir sama dengan rangka bidang, umumnya digunakan pada struktur atap bentang panjang (sport hall, exhibition hall, stadion, dll). 3. Estetika : dapat menghasilkan bentuk-bentuk yang lebih kompleks dan atraktif. 4. Konstruksional : 



Stabilitas : lebih stabil dibandingkan rangka bidang.







Kekuatan : kuat menopang beban yang besar karena beban didistribusikan secara merata.







Ketahanan goncangan : tahan terhadap gaya yang sejajar struktur dan tahan terhadap tekuk lateral (gaya tegak lurus terhadap struktur).







Kemudahan pembuatan : pembuatannya cukup rumit.







Waktu pelaksanaan : cukup panjang / lama.







Komponen utama : batang (member) dan sambungan (joint).







Bahan / material : struktur ini menggunakan material baja.







Bentuk dasar : struktur ini memiliki bentuk dasar piramid (tetrahedron), limas / segitiga.







Model / tipe : square on square no offset, cubic prisms, two member lengths, trigonal prisms, octahedron and tetrahedron, one member lengths.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Rangka Ruang 6. Detail konstruksi :



Detail Konstruksi Pada Tipe Rangka Ruang 7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Rangka Ruang Sistem Gantung 1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan kabel sebagai penggantung (menahan gaya tarik) suatu konstruksi. 2. Fungsional : digunakan untuk konstruksi jembatan, atap, penggantung untuk lantai bangunan tinggi.



3. Estetika : struktur ini menghasilkan bentuk-bentuk yang menarik, unik, modern, dan



memberi kesan ringan. 4. Konstruksional : 



Stabilitas : stabil dan strukturnya cukup fleksibel (kabel sebagai struktur selalu dalam kondisi tarik, dengan distribusi gaya merata di setiap bagiannya).







Kekuatan : kabel merupakan material yang kurang lebih 4 kali lebih kuat dari struktur baja lainnya, berukuran dan bermassa lebih kecil.







Ketahanan goncangan : relatif tahan terhadap goncangan karena sifatnya yang cukup fleksibel







Kemudahan pembuatan : agak rumit.







Waktu pelaksanaan : agak lama (tidak secepat pemasangan portal).







Komponen utama : kabel sebagai penggantung.







Bahan / material : baja (kabel), beton (kolom).







Bentuk dasar : tents, preloaded catenaries, dan grids.







Model / tipe : incorporate suspension bridge element, suspended chain and cable roofs, dan two-way cable networks in floor structures.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Gantung 6. Detil konstruksi :







kolom







kabel







sambungan kabel dengan kolom / tiang



7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Gantung Masted Structure 1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan tiang sebagai penyangga utama di mana tiang tersebut menanggung kumpulan beban / gaya (yang disalurkan dari kabel-kabel yang digantung pada tiang tersebut) yang kemudian disalurkan ke tanah 2. Fungsional : hampir sama dengan suspension, yaitu untuk jembatan, atap bangunan (stadion, ehibition hall, sport hall, dll). 3. Estetika : bentuk-bentuk yang dihasilkan menarik, atraktif, dan modern. 4. Konstruksional :







Stabilitas : kestabilan dihasilkan melalui peletakan tiang (mast) yang tepat untuk menahan kabel-kabel sesuai dengan persebaran kabel-kabel tersebut.







Kekuatan : terletak pada tiang (mast) sebagai penyalur beban ke tanah yang diterima dari kabel-kabel.







Ketahanan goncangan : struktur ini cukup kuat untuk menahan gaya horizontal maupun gaya logitudinal.







Kemudahan pembuatan : cukup rumit.







Waktu pelaksanaan : cukup lama.







Komponen utama : tiang penyangga (mast)







Bahan / material : baja dan beton







Bentuk dasar : orthogonal, rotational, dan multiples.







Model / tipe : single mast structures and assemblages, two mast structures and assemblages, four mast structures and assemblages, membrane roofed structures, grandstand structures, dan rational structures.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Masted Structure 6. Detil konstruksi :



Detail Konstruksi Pada Tipe Masted Structure 7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Masted Structures Sistem Shell 1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggabungkan plate, arc, dan catenarie sehingga menghasilkan kekuatan yang dihasilkan oleh bentukan lengkung yang dimilikinya. 2. Fungsional : digunakan untuk bangunan yang menggunakan bentuk dome, atap lengkung (stadion, bandara, stasiun kereta api, dll). 3. Estetika : bentuknya dinamis, tidak kaku. 4. Konstruksional :







Stabilitas : bentuk lengkung menciptakan kestabilan pada struktur.







Kekuatan : mendapatkan kekuatan dari bentuknya bukan dari kekuatan materialnya.







Ketahanan goncangan : kokoh terhadap goncangan karena meneruskan bebannya secara longitudinal seperti batang sekaligus secara transversal seperti busur.







Kemudahan pembuatan : tergolong rumit / sulit.







Waktu pelaksanaan : cukup lama.







Komponen utama : penutup atap







Bahan / material : selaput / membran







Bentuk dasar : bentuk dasar yang digunakan yaitu lengkungan (curved)







Model / tipe : single curved system, rotational shell system, dan anticlastic shell system.



5. Pembebanan (flow) :



Pembebanan Pada Tipe Shell 6. Detil konstruksi :







plate







arc







catenarie



7. Aplikasi :



Contoh Aplikasi Tipe Shell System http://jharjawinata.blogspot.co.id/2014/03/tipe-tipe-struktur-baja-padabangunan.html