Kelimpahan Gulma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM



KELIMPAHAN GULMA DI DALAM TANAH



OLEH:



LEDI YULIANA 1910212018 AGRO C



PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FALULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2021



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Tujuan Praktikum ............................................................................................... 2 C. Manfaat Praktikum ............................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 3 BAB III BAHAN DAN METODE ............................................................................... 6 A. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 6 B. Bahan dan Alat ................................................................................................... 6 C. Pelaksanaan ........................................................................................................ 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 7 A. Hasil ................................................................................................................... 7 B. Pembahasan ........................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar.1 Grafik Total Jumlah Gulma Tumbuh .......................................................... 8



iii



DAFTAR TABEL Tabel.1 Perbedaaan kondisi tanah ................................................................................ 7 Table.2 Jumlah gulma tumbuh ..................................................................................... 8



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Seed bank adalah propagul dorman dari gulma yang berada di dalam tanah yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang akan berkembang menjadi individu gulma jika kondisi lingkungan mendukung (Fenner,1995). Seed bank umumnya paling banyak berada dipermukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada tanah tanpa gangguan, menurut Fenner (1995) seed bank berada pada kedalaman 2-5 cm dari permukaan tanah, tetapi pada tanah pertanian, seed bank berada 12-16 cm diatas permukaan tanah (Santosa dkk, 2009). Biji-biji gulma dalam tanah/ha dapat mencapai berjuta-juta jumlahnya dan terdiri dari sekitar 50 species yang berbeda seperti yang ditemukan oleh Ogg dan Dawson (1984) dalam survainya. Hal ini dipengaruhi oleh pengolahan tanah sebelumnya maupun vegetasi-diatasnya (Moenandir, 1993). Menurut Melinda dkk (1998) biji spesies gulma setahun (annual weed spesies) dapat bertahan dalam tanah selama bertahuntahun sebagai cadangan benih hidup atau viable seeds. Menurut Subagiya (2009) melalui kedalaman letak biji gulma dapat diketahui bagaimana besar kecilnya persaingan gulma terhadap tanaman pokok. Perlu direncanakan pola tanam yang tepat untuk mengetahui bagaimana keadaan suatu gulma dapat berkecambah dalam lingkungan yang memungkinkan (Sukman dan Yakup, 2002). Seed bank memegang peran penting dalam regenerasi tegakan di hutan alam. Generasi berikut yang akan muncul sangat ditentukan oleh kompatibilitas biji-biji tegakan dalam seed bank untuk tumbuh dan berkembang (Utomo, 2006) Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi. Benih bermutu adalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi dengan daya tumbuh >90%. Undang Undang No. 12 Tahun 1992 (UU No.12/92) tentang Sistem Budidaya Tanaman menjabarkan bahwa benih tanaman dan selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak atau mengembangbiakkan tanaman. Dijelaskan pula bahwa benih bermutu adalah benih yang varietasnya benar dan murni, mempunyai mutu genetis, fisiologis, dan fisik yang tinggi sesuai dengan standar mutu kelasnya (Rahmianna et al., 2015). Dormansi didefinisikan sebagai status di mana benih tidak berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk perkecambahan. Beberapamekanisme dormansi terjadi pada benih baik fisik maupun fisiologi,



1



termasuk dormansi primer dan sekunder. Intensitas dormansi dipengaruhi oleh lingkungan selama perkembangan benih. Tanah merupakan faktor lingkungan penting dan mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat dengan tanaman yang sangat erat dengan tanaman yang tumbuh di atasnya. Tanah yang produktif harus dapat menyediakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman, disamping itu harus mampu menyediakan unsur hara. Faktor tanah tersebut menyangkut berbagai sifat fisik tanah seperti tersedianya air, suhu, aerasi, dan struktur tanah tersebut menyangkut berbagai sifat fisik tanah secara luas dapat mempengaruhi produktivitas tanah tersebut. Media pertumbuhan yang umum adalah tanah ,tanah mengandung mineral kompleks yang berasal dari dekomposisi bahan induk tanah dan bahan organik, komponen penting tanah yaitu: 1. Bahan mineral tanah. 2. Bahan organik, 3. Air tanah, 4. Udara tanah. Kemampuan tanah bagi budidaya tanaman ditunjukkan oleh klasifikasi tanah, Top Soil merupakan lapisan tanah yang berada pada lapisan paling atas dari tanah. Struktur Tanah yang baik ialah tanah yang memilki kemampuan untuk meyimpan air yang cukup dan mudah untuk penetrasi akar tanaman. Tingkat pelapukan, kandungan liat, macam mineral liat, KTK dan pH tanah dapat dijadikan imdikator umum dari kesuburan alami suatu lahan pertanian (Hanum, 2009). B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui ; terminologi gulma, karakteristik gulma, macam dormansi benih pada gulma dan mengetahui pengaruh kedalaman tanah terhadap kelimpahan gulma. C. Manfaat Praktikum Manfaat dari dilaksanakannya praktukum ini adalah penulis dapat mengetahui macam-macam karakteristik dan pengaruh kedalaman tanah terhadap kelimpahan gulma di dalam tanah.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Seed Bank Seed bank adalah propagul dorman dari gulma yang berada di dalam tanah yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang akan berkembang menjadi individu gulma jika kondisi lingkungan mendukung. Seed bank umumnya paling banyak berada dipermukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada tanah tanpa gangguan, Seed bank berada pada kedalaman 2- 5 cm dari permukaan tanah, tetapi pada tanah pertanian, seed bank berada 12- 16 cm diatas permukaan tanah (Azizah et al., 2015 ). Seed bank adalah tempat di mana benih dipelihara masa depan. Benih tetap dingin dan kering, dan memang begitu diganti secara teratur bank benih bisa ditemukan di dunia. Beberapa toko bibit tanaman pangan penting, seperti kacangkacangan, gandum, dan nasi. Bank benih lainnya adalah untuk tanaman liar atau asli. Benih disimpan karena alasan yang berbeda. Yang paling Yang penting adalah memastikan keanekaragaman hayati. Ini berarti tumbuh karena banyak tanaman yang berbeda - dan varietas masing-masing tanaman. B. Benih Benih rekalsitran sangat rentan terhadap suhu dan pengeringan ekstrim. Tingkat rekalsitran bervariasi dan tergantung jenis. Benih rekalsitran dapat berasal dari buah kering dan buah berdaging. Pengeringan berlebihan tidak diperkenankan dan benih tidak boleh dikenakan di bawah sinar matahari langsung. Di sisi lain kalau benih tidak mengalami dormansi, kandungan lembab yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah. Benih Ortodoks, Kebanyakan benih ortodoks kering toleran terhadap suhu yang umumnya ditemui di lapangan. Tetapi untuk jenis yang sensitif terhadap suhu rendah yang dialami ketika atau setelah melewati satu malam di daerah tinggi akan dapat berakibat fatal. Suhu tinggi dapat berakibat fatal jika benih diletakkan di bawah sinar matahari langsung. Over heating dapat membunuh organisme (Utomo,2006). C. Gulma 1. Pengertian Gulma Gulma adalah semua jenis vegetasi tumbuhan yang menimbulkan gangguan pada lokasi tertentu terhadap tujuan yang diinginkan manusia dan sejenis tumbuhan



3



yang individu-individunya sering kali tumbuh pada tempat – tempat dimana mereka menimbulkan kerugian pada perkebunan manusia (Sastroutomo S,1990). Pengertian gulma sebenarnya mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh – tumbuhan. Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi apa yang ada diperkebunan. Contohnya perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim, sedangkan pada perkebunan yang sudah lama ditanami, gulma yang tumbuh adalah gulma tahunan (Fryer,1988) Secara umum gulma berperan sebagai salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) bagi tanaman budidaya untuk mendapatkan kebutuhan unsur hara, air, cahaya matahari dan ruang tumbuh sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan produksi (Tjokrowardojo et al, 2010). 2. Klasifikasi gulma Cara klasifikasi gulma ada dua sistem buatan (artificial) dan alami (natural). Pengelompokan tumbuhan pada klasifikasi sistem buatan hanya berdasarkan pada salah satu sifat atau sifat yang paling umum. Kelemahan sistem klasifikasi buatan adalah beberapa gulma yang mempunyai hubungan erat dikelompokan dalam kelompok yang terpisah. Sebaliknya, beberapa tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan ternyata dikelompokan dalam satu kelompok (Raharja, 2011). 3. Morfologi Gulma a. Akar Akar Gulma mempunyai perakaran akar serabut bagi gulma berdaun sempit (monokotil) atau berakar tunggang untuk gulma berdaun lebar (Dikotil). Perakaran mungkin digolongkan dalam semusim atau tahunan. Gulma mempunyai perakaran yang cukup luas dan dalam. Tanda - tanda seperti ini lah yang menyebabkan gulma dapat bertahan dalam keadaan yang tak menguntungkan untuk tanaman dan bahkan sebagai pertanda kuatnya bersaing bersama dengan tanaman yang disekitarnya. b. Batang Setelah akar, batang juga merupakan bagian penting pula dalam pertumbuhannya. Batang gulma, baik gulma dari berdaun sempit maupun gulma berdaun lebar merupakan tempat pembuluh – pembuluh pengangkut. Pembuluh pengangkut bahan – bahan berasal dari dalam tanah dapat berupa air, nutrisi herbisida yang lewat melalui xylem secara apoplastik kebagian atas tumbuhan. c. Daun Gulma dapat dikenal Karena daunnya ialah gulma yang berdaun lebar dan gulma berdaun sempit. Daun yang sempurna terdiri dari tangkai daun, tulang daun dan helai daun. Gulma ada yang mempunyai daun tidak bertangkai. Daun – daun tersebut mempunyai bentuk tepi yang berbeda – beda. Batang yang berbuku dapat 4



membentuk kuncup daun kecil disebelah daun. Ada juga yang membentuk pelepah daun. d. Bunga Bunga terbentuk pada batang dengan letak yang berbeda – beda, bunga yang terdiri dari kaliks (kelopak bunga), korola (daun bunga), stamen (benang sari), dan pistil (putik). Penyerbukan adalah peeburan sel sperma dan sel telur yang akan membentuk embrio baru. Peleburan sperma dengan inti polar menghasilkan endosperma yang merupakan cadangan makanan. Pada peristiwa penyerbukan ini mengawali perkembangan buah (Moenandir, 1993). 4. Keberadaan Gulma Keberadaan gulma yang ada saat ini ditentukan oleh simpanan biji gulma dalam tanah. Weed seed bank merupakan sumber utama gulma di lahan pertanian. Sebagian besar gulma memulai siklus hidupnya dari biji tunggal dalam tanah. Kemudian biji-biji tersebut tumbuh hingga menghasilkan biji dalam jumlah banyak. Biji-biji tersebut kembali ke tanah sebagai seed bank dan menjadi sumber populasi gulma untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai kembalinya weed seed bank dan dinamika weed seed bank penting dalam pengelolaan gulma untuk masa yang akan datang. Biji terpencar secara horizontal dan vertikal pada profil tanah . Keberadaan benih gulma yang bertahan hidup di permukan tanah dan di dalam tanah merupakan cadangan biji gulma (seed bank) yang potensial untuk kembali tumbuh. Benih gulma terdiri dari biji baru yang dihasilkan gulma yang jatuh ke permukaan tanah atau benih gulma lama yang berada di dalam tanah dan bertahan beberapa tahun, sehingga keberadaan benih gulma merupakan indikator populasi gulma diwaktu lampau dan sekarang. Lahan-lahan pertanian yang digunakan secara intensif umumnya mempunyai simpanan biji dalam tanah yang lebih besar dibandingkan dengan lahan-lahan yang baru dibuka. Faktor yang penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah pertanian adalah biji-biji gulma yang berada dalam tanah yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakan lahan pertanian terdapat gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan. Banyaknya biji-biji gulma dalam tanah (seed bank) merupakan gabungan dari biji-biji yang dihasilkan oleh gulma sebelumnya dan biji-biji yang masuk dari luar dikurangi dengan biji yang mati dan berkecambah serta biji yang terbawa keluar.



5



BAB III BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan pengambilan seed bank dilakukan pada tanggal 21 September tahun 2021 di areal perkebunan tanaman tebu kelurahan Pasar Usang kota Padang Panjang. B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum Kelimpahan Gulma (Seed Bank) ini adalah sampel tanah dari kedalaman 0-10cm, 10-20cm, 20-30cm, dan 3040cm yang sudah dikering anginkandan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah 4 buah plastic mika ukuran besar, hand sprayer, alat tulis, dan alat dokumentasi. C. Pelaksanaan Pada pelaksanaan kegiatan dimulai dari pengambilan sampel sebanyak empat kali yaitu dengan kedalaman 0-10 cm, 10-20cm, 20-30cm, dan 30-40cm . pengambilan sampel dilakukan menggunakan cangkul kecil di area budidaya tanaman tebu. Setelah pengambilan sampel selanjutnya tanah sampel di kering anginkan selama 7 hari. Selanjutnya plastic mika disiapkan sebagai wadah pengamatan praktikum kelimpahan gulma. Tanah sampel masing-masing kedalaman dimasukan ke dalam plastic mika dan diberi label. Setelah tanah sampel disemprotkan air biasa menggunakan hand sprayer hingga lembab. Selanjutnya plastik mika berisi sampel masing-masing perlakuan diletakkan di tempat yang tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. Pengamatan dilakukan setiap hari selama enam pekan. Dokumentasi dilakukan menggunakan aplikasi Timestamp Camera. Terakhir kelembaban tanah selalu dijaga dengan menyemprotkan air menggunakan hand sprayer apabila tanah mulai kering.



6



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel.1 Perbedaan kondisi tanah sampel dari awal dan selama 6 pekan Kedalaman Tanah 0 – 10 cm



Kondisi Awal



Kondisi Akhir



10 – 20 cm



20 – 30 cm



30 – 40 cm



7



Tabel. 2 Jumlah gulma tumbuh Kedalaman Tanah 0 – 10 cm 10 – 20 cm 20 – 30 cm 30 – 40 cm



Total Gulma Tumbuh 62 19 44



Grafik Total Jumlah Gulma Tumbuh



Total gulma tumbuh 100 90 80 70 60 50



Total gulma tumbuh



40 30 20 10 0 0-10 cm



10-20 cm



20-30 cm



Category 4



Gambar.1 Grafik Total Jumlah Gulma Tumbuh B. Pembahasan Jumlah gulma yang tumbuh per kedalaman tanah. Keragaman gulma yang tumbuh lebih banyak pada kedalaman rendah yaitu 0-10 cm dan 10-20 cm. Dibandingkan pada kedalaman 20-30 cm dan 30-40 cm hal ini dapat dilihat dari jumlah gulma yang tumbuh pada kedalaman 0-10 cm dengan total gulma tumbuh adalah ±88 tumbuhan. Gulma yang tumbuh pada kedalaman 10-20 cm dengan total gulma tumbuh adalah ±62 tumbuhan. Sedangkan gulma yang tumbuh pada kedalaman 20-30 dengan total gulma tumbuh adalah ±19 dan gulma yang tumbuh pada kedalaman 30-40 cm total gulma yang tumbuhnya adalah ±44 tumbuhan. Fenner (1995) menyatakan bahwa ukuran seed bank sangat dipengaruhi oleh naungan pada areal tanah. Menurut Sastroutomo (1990) bahwa lahan-lahan pertanian yang digunakan secara intensif umumnya mempunyai seed bank yang lebih besar dibandingkan dengan lahan yang baru dibuka.



8



Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa jumlah gulma yang tumbuh semakin menurun jika sumber seed bank berasal dari kedalaman tanah yang semakin dalam, tetapi pada pengambilan jumlah gulma di kedalaman 30-40 cm yaitu 19 gulma lebih banyak disbanding kedalaman 20 -30 cm yaitu 44 gulma. Hal ini menunjukkan bahwa persentase tumbuh gulma tidak hanya ditentukan oleh keberadaan seed bank dalam tanah, tetapi juga ditentukan oleh kondisi cuaca dan iklim pada daerah pengambilan biji. Kondisi curah hujan yang tinggi dan adanya vegetasi pada lahan akan semakin meningkatkan jumlah gulma yang tumbuh, karena menjadikan tanah menjadi lembab. Menurut Triharso (1996) biji dorman dapat berkecambah apabila faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya terpenuhi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya biji gulma dalam tanah bervariasi antar habitat. Lahan pertanian yang digunakan secara intensif umumnya mempunyai simpanan biji dalam tanah yang lebih besar dibandingkan dengan lahan-lahan yang baru dibuka. Sastroutomo (1990) menyatakan bahwa pertumbuhan gulma dikontrol secara hormonal dan lingkungan. Moenandir (1993) menambahkan bahwa yang termasuk faktor non hormonal adalah kulit biji, suhu, cahaya, ketinggian tempat, dan posisi biji dalam tanah. Satu jenis seed bank gulma memiliki waktu tumbuh yang berbeda pada setiap kedalaman. Perbedaan waktu tumbuh seed bank dipengaruhi oleh faktor curah hujan, suhu rata-rata harian, kelembaban harian dan intensitas cahaya matahari sewaktu dilakukan penumbuhan. Kondisi curah hujan yang tinggi akan mendukung penumbuhan seed bank. Adanya air yang cukup akan mempercepat proses tumbuhnya seed bank, tetapi tidak mutlak mempercepat waktu tumbuhnya gulma, karena kecepatan tumbuh seed bank juga dipengaruhi oleh viabilitas biji dan cadangan makanan yang terdapat dalam biji gulma. Simpanan makanan ini menentukan daya hidupnya dan kemampuan untuk muncul ke permukaan tanah (seedling emergence). Hal ini menunjukkan bahwa biji-biji gulma yang sewaktuwaktu dapat berkecambah dan tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan. Menurut anderson (1982) perkecambahan gulma yang tumbuh pada tanaman utama bergantung pada kelembaban (moisture). Menurut tsuyuzaki dan goto (2001) kandungan air tanah 20 ± 40 % mampu memperpanjang umur seed bank sampai 20 tahun. Kecepatan gulma tumbuh juga dipengaruhi oleh dormansi biji. Dormansi adalah suatu istilah fisiologis tumbuhan yang dipergunakan untuk biji atau organ vegetatif yang tidak mau berkecambah meskipun keadaan lingkungannya menguntungkan. Dormansi merupakan strategi reproduksi gulma untuk tetap bertahan hidup dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Dengan cara demikian, perkecambahan dapat terjadi beberapa waktu kemudian dan atau terjadi di tempat lain yang berjauhan dengan induknya. Selain itu dormansi dapat menjadikan biji-biji gulma tahan bertahun-tahun dalam tanah dan hanya akan berkecambah dan tumbuh bila keadaan lingkungannya menguntungkan. Biji-biji gulma yang berada dalam tanah tersebut mempunyai tingkat dormansi yang berbedabeda, sehingga perkecambahan dari suatu populasi biji gulma tidak terjadi secara serentak. Keadaan ini mengakibatkan biji-biji gulma dalam tanah akan tetap menjadi masalah selama biji-biji tersebut masih ada. 9



DAFTAR PUSTAKA Anderson, 1982. Weed Science Principle West Publishing Company, New York. Azizah, C. D. Susanto., M. Hendra. 2015. Potensi Cadangan Biji Pada Kedalaman Tanah 0-15 Cm Di Area Yang Berbeda Pada Hutan Sekunder Di Kebun Raya UNMUL Samarinda. Samarinda. Fenner, M. 1995. Ecology of seed banks, p. 507-528. In. J. Kigel and G. Galili (eds.). Seed Development and Germination. Marcel Dekker, New York. Fryer, J.D. & S. Matsunaka. 1988. Penanggulangan Gulma Secara Terpadu. Bina Aksara. Jakarta. Hanum. 2009. Pengolahan Limbah Pabrik Kelapa Sawit dari Unit Deoling Ponds Menggunakan Membran Mikrofiltasi. Skripsi Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara. Medan. Melinda, L.H., M.D.K. Owen, and D.D. Bucher. 1998. Effects of Crop and Weed Management on Density and Vertical Distribution of Weed Seeds in Soil, Argon. Moenandir, J. 1993. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Moenandir, J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jilid 10. Jakarta: Rajawali Press. Raharja, Slamet. 2011. Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. PT Maraga Borneo Tarigas. Kalimantan Barat. Rahmianna, Agustina Asri, Herdina Pratiwi, dan Didik Harnowo. 2015. Budidaya Kacang Tanah. Malang: Balai Pertanian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Santosa, E., S. Zaman, dan I. D. Puspitasari, 2009. Simpanan Biji Gulma dalam Tanah di Perkebunan Teh pada Berbagai Tahun Pangkas. J. Agron. Indonesia 37 (1) : 46 ± 54 (2009). Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta



10



Soetikno S. Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Subagiya, 2009. Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus Steinernema carpocapsae terhadap Hama Crocodolomia binofutes di Tawang Mangu. Badan Litbang Pertanian. Sukman, Y dan Yakup., 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tjokrowardojo A. S, Nur M, dan Gusmaini. 2010. Pengaruh Herbisida Dan Fungi Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Artemisia. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor. Triharso, 1996. Dasar ± dasar Perlindungan Tanaman. UGM Press, Yogyakarta. Tsuyuzaki, S., M. Goto. 2001. Persistence of seed bank under thick volcanic deposits twenty years after eruptions of Mount Usu, Hokkaido Island, Japan. Amer. J. Bot. 88: 1813-1817. Utomo, B. 2006. Karya Ilmiah Ekologi Benih. Medan: Fakultas Pertanian USU Repository.



11



Link Video 30 detik Kelimpahan Gulma : https://youtu.be/vTwCnSJuMhY



12