Kelompok 2 - Arsitektur Modern Setelah Tahun 1949 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II



Arsitektur Modern sesudah Tahun 1949 KELOMPOK 2 FARAH AMALIA 1904104010050 NANDA MUNISA 1904104010008 T.M. ALGHIFARI 1904104010061 WARDATUN JANNAH 1904104010055 DOSEN KELAS : BURHAN NASUTION, S.T., M.T.



ARSITEKTUR SETELAH



MODERN



TAHUN



1949



Tahun 1950-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh: Segenap



filosofi



dan



prinsip



Arsitektur



sebagai



ilmu



sudah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai realisasinya: - bangunan kotak dan geometris murni - Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu, -



bentuk



geometri,



Pada



merupakan seperti



yang



lingkaran,



memenuhi



bujursangkar,



aturan-aturan segitiga,



bola,



fungsi,



ini



penyatuan



perancangan



dalamnya



saja,



tidak



tetapi



antara hanya



juga



karakter



bangunan



dengan



mempertimbangkan



bagian



hubungannya



dengan



keadaan



lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya :



piramid, kubus2.



iklim).



Karya-karya



periode



Arsitektur



mampu



dan



sangat



sempurna



untuk mengekspresikan space/ruang : - ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat - yang diwakili oleh kaca lebar dan bidang-bidang polos.



Bangunan



yang



tercipta



mencerminkan



suatu



dialog



dengan teknologi, hal ini terlihat dari penggunaan produk baru, seperti : baja, alumunium, metal, dan beton pracetak. Penggunaannya



dapat



dibagi



menjadi



dua



prinsip



dasar



yang



berbeda yaitu:  - Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika).  - Dilihat dari metode produksi (efisiensi).



Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern sangat banyak dengan perbedaan sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan arsitektur yang efisien.



Setelah berjalan beberapa lama, arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri sebagai berikut:  - Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia - Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai dengan fungsinya - Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat - Konstruksi diperlihatkan - Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau ditempel - tempel - Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal - Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder, dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.



Louis I. Kahn Lou (nama panggilan) adalah salah satu arsitek ternama dunia berkebangsaan Amerika, tepatnya di Philadelphia, Pennsylvania. Lahir pada tanggal 20 Februari 1901 di Estonia dengan nama Louis Isadore Schmuilowsky, telah menerima berbagia penghargaan di bidang arsitektur selama hidup dan setelah meninggal dunia pada 1974, diantaranya: AIA Gold Medal pada tahun 1971, Royal Gold Medal oleh RIBA (1972). gaya rancang Louis Kahn yang memperlihatkan teknik bangun “Back-ToBasic” dan juga bentuk-bentuk geometris yang massif serta “timeless” dan sangat terkenal dengan permainan cahaya di dalam dan di luar bangunan.



Ciri khas karya Lou Karya Lou memiliki gaya yang cukup unik pada masa itu, karena bangunan Lou banyak mendapatkan pengaruh dari bangunan-bangunan kuno sehingga Lou sangat memperhatikan bahan bangunan yang digunakannya, Lou sangat terkenal dengan “kejujuran material”, Dia lebih suka meng-ekspose material bangunan yang dia pakai.



Trenton Bath House (1954)



seperti saat Lou menggunakan bata beton untuk Trenton Bath House (1954), Lou membuatnya seperti bangunan lama yang massif dan bata tersebut tidak di beri penutup/finishing sehingga tampak susunannya.



Selain itu Lou sangat menyukai material beton cetak, bangunan Lou yang sangat terkenal karena teknik betonnya adalah Salk Institute for Biological Studies, La Jolla, California (1959).



Lou membuat desain laboratrium ini dengan dinding dari beton cetak yang di ekspose sehingga cacat/scar dari proses pencetakan dinding beton ini menjadi pola yang menarik dan menimbulkan suatu estetika tersendiri. Salk sendiri menjadi salah satu mahakarya dari Louis Kahn, dengan bangunan yang saling



Salk Institute for Biological Studies, La Jolla, California (1959)



berhadapan dan memiliki plaza di bagian tengah



Kimbell Art Museum Project years: 1966 – 1972 Kimbell Art Museum dianggap sebagai salah satu pencapaian arsitektur luar biasa di era modern. Louis Kahn menciptakan sebuah bangunan di mana “light is the



Kimbell Art Museum, Fort Worth, Texas, Amerika Serikat.



theme.” Konsep dari museum ini adalah penggunaan cahaya alami sebagai penerangan di dalam bangunan, dan hal ini merupakan suatu masalah yang dapat di pecahkan Lou secara menakjubkan.



light is the theme Penggunaan cahaya alami sangatlah beresiko terutama untuk sebuah bangunan dengan fungsi mendisplay karya seni. Louis Kahn telah menemukan caranya sendiri untuk mengatasi masalah ini, dengan atap yang berbentuk melengkung dengan bukaan tepat ditengah lalu di beri diffusor maka terciptalah kondisi chaya yang menyebar merata dan terang karena refleksi dari material beton yang di gunakan Lou pada bangunan ini.



kondisi pencahayaan alami yang tersebar Merata di dalam ruang museum



Ketika masa pembangunan penduduk texas merasa ragu dengan bentuk Museum kebanggaan mereka ini karena terlihat seperti lumbung dari beton atau menyerupai bunker dari serangan misil. Bangunan ini menggunakan beton sebagai material dasarnya dan terdiri dari beberapa lengkungan yang membentuk suatu kompleks museum.



Namun, berdasarkan bangunan ini Louis Kahn dapat dikatakan sebagai yang terbaik diantara para arsitek abad ini yang mengilustrasikan ekspresi kejujuran dan intergritas dalam koordinasi material dengan visi arsitektural secara keseluruhan.



FLOOR PLAN SITE PLAN



Untuk gaya rancang pada museum ini Lou tetap pada cirinya yaitu dengan memodernkan gaya arsitektur pra-modern dan untuk kasus museum ini Lou mengambil bentuk classic lengkung romawi yang mengispirasi atap dari museum ini. Beton dipilihnya karena memiliki kesan kokoh dan tak lekang waktu, membuat bangunan ini akan tetap relevant untuk masa yang akan datang, dan sudah terbukti hingga saat ini museum ini tetap menjadi kebanggan warga Texas.



Salk Institute for Biological Studies Project years: 1959–1965 Salk Institute for Biological Studies adalah sebuah sekolah dan laboratrium yang berbatasan langsung dengan laut pacific.



Denah Salk Institute



Salk Institute for Biological Studies, La Jolla, California, Amerika Serikat.



Desain awal Lou memperlihatkan bentuk simetris antara dua komplek bangunan yang di pisahkan oleh sebuah plaza yang rimbun.



namun desain ini lalu dirubah, dengan alasan jika ingin bangunan ini tak lekang waktu maka plaza yang membagi antara dua kompleks bangunan ini harus berbentuk seperti monument dengan lantai dari white oak menerus hingga terlihat laut pacific dan menjadi sangat indah karena pemberian detail semacam aliran air / kanal yang berada tepat di tengan plaza dan menjadi garis simetris dari kedua banguna di sampingnya.



Bangunan ini terbuat dari beton cetak yang memberi kesan monumental.



Sebagai ciri chas dari Louis Kahn bangunan ini juga mengekspos bahan bangunan yang digunakan, proses pembentukan dinding plat Benton menimbulkan cacat seperti bentuk lingkaran yang permukaan yang tidak selalu rata justru di perlihatkan dan pada akhirnya menjadi suatu pola yang unik. detail material beton cetak pada salk institute



Efek pembayangan pada salk institute



Ketertarikan Louis Kahn dengan arsitektur kuno memberinya banyak inspirasi dalam karya desainnya, Beton yang massif serta plaza yang luas membuat efek bayangan / gelap terang yang juga sering disebut Chiaroscuro yang berkembang di zaman arsitektur Baroque. Dengan menggunakan beberapa layer muka bangunan yang terbuat dari beton maka tercipta bayangan bayangan yang dapat mengurangi panas matahari serta menambah kesan ruang di dalamnya yang timbul akibat pembayangan.



Philip Johnson Philip Cortelyou Johnson (lahir 8 Juli 1906 – meninggal 25 Januari 2005 pada umur 98 tahun) adalah seorang arsitek Amerika. Ia dikenal atas karya-karya arsitektur modern buatannya, yang meliputi Glass House di New Canaan, Connecticut, dan karya-karya arsitektur pasca-modern buatannya, terutama 550 Madison Avenue yang dirancang untuk AT&T, dan 190 South La Salle Street di Chicago. Pada 1978, ia dianugerahi American Institute of Architects Gold Medaldan pada 1979, Penghargaan Pritzker pertama.



Karakteristik Karya Philip Johnson Dalam menciptakan desain bangunan, Johnson sangat suka memberikan sentuhan kaca dan kristal. Sebaliknya ia kurang menyukai sentuhan metal. Masa-masa hidup Johnson yang paling produktif adalah saat ia berkolaborasi dengan John Burgee pada tahun 1976 sampai dengan 1991



The Crystal Cathedral, Garden Grove, California



Banyak hasil desainnya yang lalu menjadi icon di beberapa kota seperti The Crystal Cathredal di Garden Grove, California. Hasil karya arsitektur Johnson merupakan perpaduan antara dua trends seni di Amerika yaitu serius dan minimalist.



The Crystal Cathedral Project years: 1980 Area: 32000 ft² Crystal Cathedral merupakan sebuah gereja dengan ruang kebaktian yang dapat menampung 3.000 jemaat dan sekaligus sebagai studio televisi. Philip Johnson dan John Burgee merancang



The Crystal Cathedral, Los Angeles, California



gereja yang dilapisi kaca ini untuk menanggapi permintaan televangelist ternama, Robert Schuller, bahwa gereja harus terbuka untuk langit dan dunia sekitarnya.



Fasad Fasad gereja tersusun lebih dari 10.000 panel kaca yang ditempelkan pada kerangka baja. Walaupun tersusun atas banyak kaca, gereja ini merupakan bangunan arsitektur yang ramah lingkungan.



Detail fasad The Crystal Cathedral



Kaca cermin eksteriornya mentransmisikan hanya delapan persen cahaya dan sepuluh persen energi matahari ke dalam ruang. Hal ini memungkinkan adanya sistem ventilasi pasif, selain dari kontrol mekanik untuk pengoperasian jendela. Sebagian dari 10.000 panel kaca cermin ini terbuka untuk membantu ventilasi



FLOOR PLAN SECTION



Denah gereja berbentuk menyerupai bintang dengan banyak sudut. Bentuk ini didapatkan sebagai hasil modifikasi bentuk salib Latin, dengan bagian tengah yang diperkecil, dan lengan yang melebar, agar setiap kursi jemaat menjadi lebih dekat ke area mimbar. Ruang interiornya memiliki lebar 200 kaki dan panjang 400 kaki, dengan ketinggian langit-langit mencapai 130 kaki.



Entrance The Crystal Cathedral



Interior The Crystal Cathedral



Entrance Crystal Cathedral terbuat dari kaca berbentuk persegi panjang dan di atasnya terdapat balkon beton berbentuk segitiga. Kisi baja putih membentuk membran yang menerus terhadap dinding dan langitlangit, dan ditutupi oleh kaca transparan pada bagian luar. Menara baja juga dirancang oleh Johnson dan selesai pada tahun 1990. Struktur baja ringan ini sangat kuat, mampu menahan gempa hingga 8.0 skala richter dan angin hingga 100 mil per jam.



02



PAUL MARVIN RUDOLPH ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



1918-1997



PAUL MARVIN RUDOLPH Lahir pada tahun 1918 di Elkton, Kentucky, Amerika Serikat. Rudolph meraih gelar sarjana arsitektur di Auburn University (kemudian dikenal sebagai Alabama Polytechnic Institute) pada tahun 1940 dan kemudian pindah ke Sekolah Pascasarjana Desain Harvard untuk belajar dengan pendiri Bauhaus Walter Gropius. Setelah lulus dia pindah ke Sarasota, Florida, AS. Kemudian, dia bekerja sama dengan Ralph Twitchell selama 4 tahun sebelum dia membuka start-up kantor arsitektur nya pada 1951. Rudolph mengetuai sekolah arsitektur Yale dari 1958 hingga 1964, setelah itu dia kembali ke kantor pribadinya. Kemudian meninggal di NewYork City pada 1997.



04



PAUL DAN BRUTALISME



03



Arsitektur Brutalism adalah langgam dalam arsitektur yang berkembang dari tahun 1950 hingga pertengahan 1970-an, timbul dari arsitektur modern di awal abad ke-20. Brutalism sering diterapkan pada bangunan pemerintahan atau kelembagaan. Arsitektur Brutalisme dikomunikasikan melalui kekuatan, fungsi, dan “ungkapan jujurr”dari materialitas.



ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



Dalam mendesain sebuah bangunan, Paul Rudolph dikenal sebagai arsitek Amerika pertama yang berani menggunakan bahan dasar/ material beton dan dikenal sebagai arsitektur brutalist. Selama masa/ era modern, sifat dari desain-desain yang ada cenderung lebih mengutamakan bentuk yang simpel, bersih/ polos, dan lebih berwujud kotak, namun ada rasa bosan yang terjadi selama masa modern berlangsung yang kemudian terjadi pada masa pasca modern/late modern



09



ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



RUDOLPH HALL



Architect : Paul Rudolph Built : 1963 Remodel : 1969 & 2000 Style : Brutalist Function : University Location : Yale University, New Haven



Rudolph Hall adalah bangunan milik kampus Yale dan sebelumnya dikenal sebagai Gedung Seni dan Arsitektur. Ini dikenal sebagai salah satu contoh arsitektur Brutalis paling awal dan terbaik di Amerika. Bangunan ini dianggap sebagai salah satu karyanya yang paling penting dan dipuji secara luas oleh para kritikus serta menerima beberapa penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Kehormatan oleh American Institute of Architects. Namun, seiring berjalannya waktu, reaksi terhadap bangunan tersebut menjadi semakin negatif. Rudolph dikritik karena menempatkan area yang kurang diperhatikannya di ruang bawah tanah, dan tempat terbaik untuk aktivitas arsitektur. Bangunan itu juga disebut menindas dan tidak ramah.



1963



1969







BURNED & REDESIGNED



BUILT



2000 RESTORE ORIGINAL DESIGN



Pada tahun 1969 terjadi kebakaran besar di dalam gedung yang menyebabkan kerusakan parah. Charles Moore memimpin proses renovasi dan mengkonfigurasi ulang interior. Pada tahun 2000 karena apresiasi terhadap struktur bangunan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, gedung tersebut mengalami renovasi lagi dengan maksud mengembalikannya ke desain aslinya. Charles Gwathmey adalah pemimpin dalam renovasi ini. Terlepas dari semua kontroversi dan pendapat yang beragam yang melibatkan bangunan tersebut, pada tahun 2008 bangunan ini didedikasikan kembali dan secara resmi berganti nama menjadi "Rudolph Hall", atas permintaan Sid R. Bass, donor utama renovasi.



07



Rudolph, seperti beberapa arsitek kontemporer lainnya seperti Wright dan Le Corbusier, menaruh perhatian pada metode pencahayaan alami yang merupakan faktor penting untuk menunjang kegiatan di dalam bangunan.Bangunan mengandalkan hal ini karena berkontribusi pada perubahan karakter dan implikasi psikologis ruang. Hal yang juga membantu menciptakan berbagai ruang di area bangunan yang sama adalah perbedaan ketinggian, menggabungkan beberapa ketinggian berbeda antara dua ruang menciptakan pemisahan virtual.



CONCEPT



Jika kita melihat potongan bangunan, kita akan melihat bahwa lantai bawah dimanifestasikan sebagai pelat lantai terbuka sedangkan lantai atas berbentuk kotak-kotak diskrit. Dengan ini, Rudolph berhasil membalikkan hubungan antara berat dan ringan, dapat diartikan sebagai penolakan gravitasi dan pembentukan tatanan barudalam ruang.



Pintu masuk ke gedung menaiki tangga sempit yang menembus jauh ke dalam massa bangunan utama. Lantai dasar menyajikan ruang baca besar, kantor, kafe, dan banyak lagi. Meski memiliki sembilan lantai, dua di antaranya berada di bawah tanah. Juga, meskipun 9 lantai dapat dibedakan, strukturnya mengandung tiga puluh tujuh perubahan tingkat dalam bentuk beberapa langkah di dalam ruang. Karena dinding tidak ditekankan, level ini ditentukan oleh bidang lantai dan langit-langit. Pada tingakatan yang cekung, difungsikan sebagai area yang berhubungan dengan mematung, dan desain, dengan bentuk yang mengelilingi auditorium.



SPACES



Di lantai dasar, kita dapat menemukan perpustakaan dan ruang bacanya. Di atas ini, dengan kemungkinan melihat ke bawah ke area membaca, ada ruang pameran dua lantai, dengan kantor administrasi dan pusat juri yang cekung. Pada tingkat keempat, kita dapat menemukan ruang paling dramatis, zona arsitektur di lima tingkat yang terhubung satu sama lain dengan beberapa perbedaan ketinggian. Pada tingkat teratas juga terdapat penthouse yang disediakan untuk para kritikus tamu.



SPACES



Bangunan seluas 114.000 kaki persegi dibangun dari beton yang di cor di tempat dan terdiri dari empat kolom besar. Dalam potongan longitudinal kita dapat melihat ritme dari bangunan ini, dimana terdapat dua buah zona yang lebih sempit yang menghadap keluar, merupakan pilar beton yang berfungsi sebagai support. Dan di bagian tengahnya terdapat zona yang lebih luas yang di "define" oleh dua area yang lebih kecil tadi. Pada zona yang sempit, plat lantai area ini di support hanya oleh satu pilar beton, sedangkan plat lantai di zona yang lebih besar di support oleh 4 buah pilar beton yang terhubung satu sama lain.



STRUCTURE



Seperti di gedung-gedung brutalist lainnya, Rudolph Hall sebagian besar terdiri dari beton “korduroi” bertulang . Arsitek memperoleh guratan vertikal yang kuat pada permukaan dengan menuangkan beton ke dalam cetakan bentuk kayu bergaris vertikal, yang kemudian dilepaskan. Hal ini menjadi perlakuan favorit Rudolph untuk beton ekspos karena tidak mudah ternoda dan menciptakan visual interior yang menarik.



MATERIAL



09



ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



WISMA DHARMALA TOWER



Architect : Paul Rudolph Built : 1982-1988 Floor : 26



Style : Brutalist Function : Corporation Location : Sakti, Jakarta, Indonesia



Akhir 1960, reputasi Rudolph mulai di tolak di negaranya, Amerika Serikat, abstraksi estetika Modernist nya mengalami kemunduran, dengan bangkitnya postmoderisme, atau historical style. Kemudian dia mencari audiens barunya di Asia, seperti Hong Kong, Singapore, dan jakarta. Bangunan megah ini dibangun sebagai markas besar Corporation Dharmala, yang dianggap sebagai salah satu proyek paling sukses dari Paul Rudolph. Bangunan ini didirikan pada periode akhir karirnya dan merangkum banyak desain dan ide modernis yang ia kembangkan selama bertahun-tahun. Gedung yang dikenal dengan Menara Wisma Dharmala ini, berganti nama menjadi Intiland Tower, setelah Korporasi berganti nama menjadi PT Dharmala Intiland.



Penekanan mendalam dari menara ini adalah ritme yang berulang, balkon dan lanskap kantilevernya, rudolph menurunkan langit-langit untuk mencapai podium agar sesuai konteks perkotaan, yang mana memiliki langit-langit yang rendah sebagai ciri khas bangunannya. Bangunan ini merupakan representasi dari karya rudolph yang kontekstual, "Semua masalah tak akan pernah dapat terselesaikan.akan tetapi hal tersebut merupakan karakteristik dari arsitek abad 20 dimana seorang arsitek akan semakin selektif terhadap suatu masalah yang akan dipecahkan.” Ia berangapan bahwa karya arsitektur yang rumit atau semerawut dapat menjadi menarik dengan menonjolkan kerumitannya.



CONCEPT



Rudolph merencanakan dan mendesain bangunan ini dengan memili atrium yang memiliki konsep seolah-olah, "rakyat, dengan akses mudah dan variasi visual yang dimiliki semua orang."



Pada



Wisma



pengulangan bentuk sehingga memiliki



Dharmala terdapat



dasar



yang



membuat kesan



Sakti



pada



penggunaan



berulang ketiga



Jakarta, (persegi)



denah



tipikal



yang



kuat.



kesatuan



Pengulangan juga terjadi pada penyusunan ketiga tipe lantai tipikal secara berselangseling. Pengulangan ketiga tipe tipe lantai tipikal berdampak pada pola repetitif fasad. ketiga



tipe



lantai



tipikal



menggunakan sistem penataan



diracang open plan.



Hal ini ditujukan agar ruangan memiliki fleksibilitas yang tinggi mengingat fungsinya sebagai kantor. Ruang dalam dan ruang luar dihubungkan dengan penggunaan teras-teras



CONCEPT



yang sekaligus berfungsi sebagai teritis dan elemen tampak.



kontrol psikologis diterapkan dengan penggunaan teras-teras untuk memperlihatkan lapisan lantai sehingga bangunan tidak terlihat gigantic. Selain itu, teras juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan landedarchitecture. Pada semua jendela dibangun atap miring 45 derajat yang melindungi dari sinar matahari langsung di iklim Jakarta yang panas dan lembab, di mana naungan dan angin sepoi-sepoi diterima.



CONCEPT



“Arsitektur tradisional Indonesia menawarkan berbagai solusi untuk masalah iklim yang hangat dan lembab. Elemen pemersatu dari keragaman yang kaya ini adalah langit-langitnya.” (Paul Rudolph)



Strukturnya menggunakan beton bertulang dan baja.



material



Finishing di seluruh bangunan, kolom, dinding, pagar dan balkon, dibuat dengan ubin putih. Finishing ini tidak hanya melindungi beton dari jamur, karena cuaca lembab, yang menjadi solusi umum di Indonesia, namun juga menciptakan kesan elegan yang sejuk, putih bersih, sementara ubin skala kecil memberikan tekstur yang menyenangkan pada bangunan besar ini.



MATERIAL



KEVIN ROCHE 1922- 2019



03



KEVIN ROCHE



ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



Lahir di Dublin, Irlandia pada tahun 1922, Roche menerima gelar sarjana arsitektur dari National University of Dublin pada tahun 1945. Ia melanjutkan studinya di Amerika Serikat pada tahun 1948 dengan Mies van der Rohe di Illinois Institute of Technology di Chicago, namun keluar setelah hanya satu semester. Pencariannya untuk sisi humanis arsitektur membawanya ke kantor Eliel dan Eero Saarinen di Bloomfield Hills, Michigan. Rekan masa depannya, John Dinkeloo, bergabung dengan firma itu pada tahun 1951, tak lama setelah Roche. Dari tahun 1954 sampai kematian Eero Saarinen pada tahun 1961, Roche adalah rekan utamanya dalam desain.



ARSITEKTUR MODERN SETELH 1949



THE PYRAMIDS COLLEGE INSURENCE



Architect : Kevin Roche & John Dinkeloo Built : 1972 Height : 157 ft Style : Brutalist Function : Corporate



Location : Indianapolis



Menanggapi permintaan perusahaan yang menginginkan bangunan yang dapat berkembang, Kevin Roche John Dinkeloo and Associates mengembangkan masterplan yang memungkinkan penambahan ruang lantai secara bertahap dari waktu ke waktu. Desain awal mencakup sembilan bangunan identik yang disusun dalam jajaran genjang, dengan total 1,2 juta kaki persegi. Hanya tiga bangunan yang dibangun pada tahap awal, dan rencana perluasan tidak pernah terpenuhi. Ketiganya dikenal sebagai "Piramida" karena geometri sederhana dan fasad kaca yang miring.



Sepintas, bangunan tidak tampak berhubungan langsung dengan konteksnya, tetapi arsitek mengembangkan bentuk ikonik sesuai dengan parameter spesifik lokasi. Dua dinding inti beton menyambut jalan raya antar negara bagian yang membatasi situs di utara dan barat. Di selatan, dinding kaca miring terbuka ke lanskap. Dari kejauhan, bangunan-bangunan tersebut tampak sebagai rangkaian bentuk reduktif di atas dataran datar. Dinding beton kolosal yang dituangkan mencapai sebelas lantai, mengerdilkan skala manusia. Eksterior reduktif mereka memungkiri kualitas kantor yang lebih kecil dan lebih hangat di dalamnya.



CONCEPT



Struktur beton yang dituangkan terdiri dari pelat lantai yang didukung oleh kolom silinder pada kisi 30 kaki. Melintasi tempat parkir yang luas, karyawan memasuki gedung melalui rongga di permukaan kosong dinding inti. Dinding selebar 14 kaki menampung kamar mandi, lift, dan fungsi layanan, menghasilkan denah lantai yang tidak terputus di setiap tingkat.



Jembatan beton cor dengan ketinggian ganda membentang di



antara



bangunan,



CONCEPT



penghuni



masing-masing memungkinkan untuk



bangunan-bangunan lantai 2 dan lantai 3.



mengitari ini



di



Roche



dan



Dinkeloo



merancang



bentuk miring sebagai tanggapan terhadap persyaratan program. Pelat lantai bervariasi dalam ukuran untuk menampung



berbagai



departemen



dalam perusahaan. Untuk



mengurangi



penggunaan



lift,



sebagian besar penduduk menempati lantai terendah dan terbesar, termasuk kafetaria, sedangkan eksekutif berbagi lantai paling atas. Dinding kaca miring membentang dari lantai ke langit-langit di setiap tingkat, menawarkan area permukaan kaca yang



CONCEPT



lebih besar daripada jendela berorientasi vertikal. Celah antara dinding inti beton memungkinkan cahaya utara masuk ke kantor terbuka.



Material struktural yang digunakan adalah Concrete. Dan material fasad bangunan adalah concrete dan glass, dimana fasad menggunakan sistem curtain walled exposed structure



MATERIAL



John Gerard Dinkeloo lahir pada 28 Februari 1918 di Holland, Michigan, Amerika Serikat. Merupakan Sarjana Arsitektur di Teknik Arsitektur, Universitas Michigan, 1942.



JOHN DINKELOO (1918-1981)



Pekerjaan utama meliputi : - Terminal Transport World Airlines di Bandara Kennedy, 1961 - Bandara Dulles, 1962 - Columbia Gedung Kantor Pusat Sistem Penyiaran, Kota New York, 1965 - Museum Oakland (California), 1967 - Gedung Administrasi Ford Foundation, Kota New York, 1967 - Arsitektur Gateway, Memorial Ekspansi Nasional Jefferson, Saint Louis, 1965 - perguruan tinggi Morse and Stiles, Yale, 1963.



Knights of Columbus Building (New Haven, Connecticut)



Knights of Columbus Building, terletak di Pusat Kota New Haven, Connecticut. Bangunan tersebut dirancang oleh Kevin Roche John Dinkeloo and Associates dan rampung pada 1969. Merupakan markas besar dari organisasi layanan persaudaraan Katolik roma, Knights of Columbus.



Kevin Roche dan John Dinkeloo menjadi mitra yang hebat, Roche bertindak sebagai perancang utama dan Dinkeloo memberikan keahlian dalam konstruksi dan teknologi. Bersama-sama mereka akan mempelajari semua peluang dan kendala dari situs mereka dan lingkungan sekitarnya untuk merancang bangunan yang paling sesuai dengan konteksnya.



Gedung tersebut merupakan gedung tertinggi kedua di skyline meskipun hanya 23 lantai. Konstruksi dan desain modernnya revolusioner pada saat itu, dan terus dihargai hingga saat ini. Desainnya sengaja menyerupai benteng, dan berada tepat di sebelah New Haven Coliseum yang dirancang oleh perusahaan yang sama tetapi dihancurkan pada tahun 2007.



Menara silinder di sudut-sudutnya memberikan struktur bentuk geometris sederhana dan mewakili empat prinsip utama Ordo: Amal, Persatuan, Persaudaraan, dan Patriotisme dan di lantai 23-nya 700 karyawan entitas bekerja.



Bahan utama yang digunakan dalam konstruksinya adalah baja, beton bertulang, batu bata dan ubin silo.Balok langit-langit dicat cokelat. Jendela fasad dinaungi oleh overhang baja tahan cuaca, kecuali untuk tiga lantai pertama di mana lobi terletak di lantai dasar dan dua mezzanine.



Struktur dasar bangunan ditopang oleh balok-balok baja yang membentang di antara empat pilar silinder besar yang berdiri di setiap sudut berbentuk persegi panjang. Silinder besar ini dibalut batu bata gelap yang terbakar, bagian tengahnya berisi toilet dan tangga api.



Denah



Lahir pada tahun 1917 di Guangzhou, China. IM Pei memperoleh gelar BA dalam arsitektur dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) tahun 1940 dan Master dalam arsitektur dari Harvard Graduate School of Design tahun 1946, di mana dia belajar di bawah arsitek Jerman Walter Gropius, pelopor arsitektur modernis dan pendiri sekolah Bauhaus. Setelah tujuh tahun sebagai direktur di perusahaan pengembangan real estate Webb & Knapp, Pei mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 1955 yaitu Pei Cobb Freed & Partners.



IEOH MING PEI (1917 – 2019)



IEOH MING PEI (1917 – 2019)



Pei dianggap memiliki gaya yang bersifat modernis dengan unsur-unsur kubisme. Ia dikenal sebagai seorang arsitek yang gemar memadukan unsur-unsur tradisional dengan rancangan-rancangan progresif yang didasarkan pada pola geometris yang sederhana. Seorang kritikus berkata bahwa Pei "memadukan bentuk klasik dengan penguasaan metode kontemporer. "Pada tahun 2000, penulis biografi Pei, Carter Wiseman, menyebut Pei sebagai "anggota generasi Modernis Akhir yang paling terkemuka". Pada saat yang sama, Pei sendiri menolak dikotomi tren-tren arsitektur. Ia sampat berkata: "Pembahasan soal modernisme melawan pascamodernisme tidaklah penting. (...) Suatu bangunan akan dirancang dan dibangun dengan gaya apa, ini bukanlah hal yang penting. Sebenarnya yang penting adalah masyarakatnya. Bagaimana bangunan tersebut akan berdampak terhadap kehidupan?".



Le Grande Louvre (Paris, Prancis, 1989) Museum Louvre dirancang oleh Ieoh Ming Pei. Namanya kerap diinisialkan dengan I. M. Pei. Pei menjadi satusatunya arsitek asing dalam proyek museum ini. Museum Louvre merupakan sebuah piramida kaca dan besi besar, dikelilingi oleh tiga piramida kecil, di taman Museum Louvre (Musée du Louvre). Piramida utama berperan sebagai pintu masuk utama ke museum. Selesai dibangun tahun 1989. Museum Louvre (bahasa Perancis: Musée du Louvre ; bahasa Inggris: The Louvre Museum ) adalah salah satu museum terbesar, museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah di dunia. Museum Louvre setinggi 22 m ini terletak di Rive Droite Seine, Paris, Perancis. Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 m2 .



Pei memilih bentuk piramida sehingga sesuai dengan arsitektur Louvre. Alasan lain mengapa ia memilih menggunakan piramida adalah bahwa secara struktural piramida merupakan bentuk yang paling stabil, dan kemudian Pei menambahkan piramida terbalik yang ukurannya lebih kecil (dikenal dengan sebutan piramida terbalik) di bagian depan museum. Piramida terbalik ini berfungsi sebagai kaca atap bagi para pengunjung dan area perbelanjaan yang terletak di bawahnya. Walaupun menuai pertentangan terhadap rencana ini, Piramida tersebut telah menjadi salah satu symbol yang dapat dikenali dengan cepat, simbol kedua tentu saja Menara Eiffel.



Penampilan monumental dari kaca dan piramida baja yang dipasang di tengah-tengah lapangan memberikan titik fokus sentral yang melengkapi skala dan desain Louvre. Struktur ini, yang dibangun seluruhnya dari kaca, mencapai tinggi 20.6 meter (sekitar 70 kaki); bagian dasarnya memiliki panjang sisi 35 meter (115 kaki). Terdiri dari 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga. Skala piramida besar, yang dirancang untuk proporsi yang sama dari Piramida Giza yang terkenal, tidak mengurangi sifat historis museum ketimbang penjajaran struktur modern dan gaya arsitektur Renaisans Perancis dari museum menciptakan sebuah efek yang meningkatkan setiap detail desain dan keindahan.



John F. Kennedy Presidential Library and Museum (Boston, 1979) Merupakan museum dan perpustakaan presidensial John Fitzgerald Kennedy (1917-1963). terletak di Columbia Point, kawasan Dorchester, Boston, Massachusetts, sebelah University of Massachusetts at Boston. dirancang oleh I.M. Pei.



Pada tahun 1963, Presiden John F. Kennedy saat itu melihat kemungkinan situs untuk perpustakaan dan museum kepresidenan yang akan dibangun atas namanya. Sebulan setelah kunjungan itu, Presiden Kennedy dibunuh. Tak lama setelah acara tersebut, sebuah komite yang dipimpin oleh Jacqueline Kennedy mulai mencari arsitek. Jacqueline Kennedy melihat potensi dan kreativitas dalam arsitek yang dipilihnya, IM Pei.



Bentuk geometris tanda tangan Arsitek IM Pei dari baja beton dan kaca menciptakan monumentalitas megah yang sesuai. Penjajaran ruang dan kualitas cahaya bersama dengan sirkulasi yang jelas dan jelas menciptakan alur cerita yang logis dari namanya. Struktur utama terdiri dari menara segitiga tunggal dan cemerlang yang menonjol dari dasar bentuk geometris yang meluas. Hubungan mendalam dengan dunia luar dan negara bagian di mana Presiden Kennedy mendedikasikan kehidupan politiknya nyata melalui tirai kaca dan baja yang disederhanakan.



Denah



Bentuk struktur megah perpustakaan yang bersahaja namun ada di mana-mana di ujung semenanjung menjulang di atas air dengan cara yang istimewa. Perpustakaan Kepresidenan JFK mencontohkan kehadiran arsitektur yang mewakili memorial dan monumen. Bangunan ini menggunakan material menara beton pracetak, paviliun kaca dan baja.



KENZO TANGE



Kenzō Tange (丹下 健三 Tange Kenzō, 4 September 1913 – 22 Maret 2005) adalah seorang arsitek Jepang, dan pemenang Penghargaan Pritzker 1987 untuk arsitektur. Ia adalah salah satu arsitek paling signifikan pada abad ke-20, yang mencampur gaya Jepang tradisional dengan modernisme, dan merancang bangunan-bangunan besar di lima benua. Tange juga merupakan tokoh penting dari gerakan Metabolis. Kenzo Tange adalah keturunan asli Jepang yang lahir di imabari prefektur ehime pada 4 September 1913. usianya yang ke-25 atau tepatnya tahun 1938, tangi berhasil menyelesaikan pendidikannya di departemen arsitektur Universitas Tokyo dan kemudian melanjutkannya di Universitas Tokyo tahun 1942 sampai 1945. Kemudian pada tahun 1965, Kenzo Tange meraih gelar PhD dari Universitas Tokyo. Selain itu ia juga menerima sejumlah gelar doctoral lainnya dari perguruan tinggi yang berada di Eropa, Amerika, dan juga Asia. Ia juga pernah diminta menjadi Profesor tamu di Masschussets Institute of Technology (1959-1960), dan Harvard University (1987).



KARIR DAN STUDIO Kenzo Tange telah memulai karir gemilangnya sejak tahun 1945 tepatnya Setelah dia memenangkan sebuah sayembara terbuka, yaitu perancangan gedung Hiroshima peace Center ( HPC ). Di masa awal karirnya tersebut, banyak prestasi yang telah dicapai diantaranya berhasil menjadi pemenang pertama dalam kompetisi penciptaan gedung kenangan Asia Timur ( 1942 ), pemenang pertama pusat kebudayaan Jepang di Bangkok ( 1943 ), dan pemenang pertama komposisi pembangunan surat perdamaian Hiroshima pada tahun 1949. Karena berbagai prestasinya tersebut, Kenzo Tange bisa kita sejajarkan dengan para tokoh arsitektur modern dari benua Barat seperti Le corbusier, gropius, Whight, Mies van der rohe dan tokoh-tokoh arsitektur hebat lainnya. Meskipun seorang modernis tapi Kenzo juga terinspirasi dari budaya dan sejarah jepang. Kenzo Tange memiliki tidak hanya satu tetapi tiga buah Studio yang dia bangun sendiri yakni yang pertama adalah studio Kenzo Tange ( 1946- 1961), Kenzo Tange dan Urtec, urbanist architect (1961-1985), serta Kenzo Tange dan asosiasi (KTA) pada tahun 1985 hingga saat tulisan ini dibuat masih ada. Kenzo Tange dan asosiasi merupakan kantor arsitek yang berpusat di kota Tokyo. Kantor ini memiliki sekitar 80 orang arsitek dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Kenzo Tange telah menyumbangkan proyeknya hampir di 30 negara di seluruh dunia. mungkin diantara arsitek di Asia hingga saat ini Kenzo Tange adalah satu-satunya arsitek yang paling banyak mengukir prestasi. Hingga saat ini Kenzo Tange telah memperoleh 4 medali sekaligus 7 penghargaan bergengsi untuk arsitek kelas dunia.



KARYA ARSITEKTUR KENZO TANGE • Katedral Santa Maria, Tokyo Architects: Kenzo Tange



Area: 2541 m² Year: 1964



Bangunan yang struktur aslinya berkayu tersebut, dibangun pada 1899 dalam gaya arsitektur Gothik, hancur saat serangan udara di Tokyo pada Perang Dunia II. Gereja saat ini, yang dirancang oleh Kenzo Tange, diselesaikan pada 1964. Tange dibantu oleh Wilhelm Schlombs, arsitek Keuskupan Agung Koln, teknisi konstruksi Yoshikatsu Tsuboi, yang telah bekerja dengan Tange pada proyek-proyek sebelumnya, dan arsitek Swiss Max Lechner. Bangunan yang menggunakan bahan beton dengan konsep yang simple namun kompleks di bentuk, yang mengambil bentuk langsung dari burung dan sayap nya. Delapan dinding elemen yang menahan seluruh struktur – sekaligus merupakan atap dan dinding, menutup ruang dan membuka ke luar melalui celah vertikal. Dindingnya melengkung secara hiperbolik untuk mengekspresikan ketegangan ke langit, dan mengubah lantai dasar berbentuk belah ketupat menjadi salib di bagian atas atap. Ketinggian sayap yang berbeda, asimetris, membuatnya memiliki bentuk dinamis dengan latar belakang langit. Sayap tertinggi memiliki ketinggian 39,41 m.



Pantulan sinar matahari pada bagian luar baja tahan karat terlihat seperti gaun berkilau pada pelat beton keras. Meskipun merupakan kelongsong monokromatik, kurva dan profil berbentuk U meningkatkan dinamika struktur. Dan menjadikan gereja sebagai bangunan ikonik di tengah perkotaan Tokyo yang padat.



Efek cahaya pada dinding melengkung yang berubah setiap jam, membuat suasana interior sangat menonjol: sinar matahari langsung dan pantulan yang tersebar pada permukaan yang melengkung, dan pengunjung dapat langsung melihat dan memahami lengkungan dinding beton. Katedral Tokyo dianggap sebagai salah satu karya Tange yang paling penting, dan salah satu arsitektur paling menarik di Tokyo. Bangunan ini menyatukan subjek barat dan budaya oriental.



Galeri Foto Katedral Santa Maria



• Yoyogi National Gymnasium, Tokyo Architects: Kenzo Tange



Year: 1964



Dibangun untuk Olimpiade Musim Panas 1964 di Tokyo, Jepang, Gimnasium Nasional Yoyogi telah menjadi ikon arsitektur karena desainnya yang khas. Dirancang oleh salah satu arsitek modernis paling terkenal di Jepang, Kenzo Tange, gimnasium ini merupakan perpaduan antara estetika modernis barat dan arsitektur tradisional Jepang. Berada di salah satu taman terbesar di wilayah metropolitan Tokyo, Tange menggunakan konteks tersebut sebagai cara untuk mengintegrasikan bangunannya ke dalam lanskap. Lekukan halus dari kabel struktural, bidang atap yang menyapu, dan dasar beton yang melengkung terlihat seperti muncul dari lokasi yang muncul sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Dipengaruhi oleh Paviliun Philip Le Corbusier dan stadion hoki Eero Saarinen di Universitas Yale, Tange menjadi tertarik dengan potensi struktur tarik dan geometrisnya. Mirip dengan desain Saarinen untuk stadion hoki Yale, Tange menggunakan tulang belakang struktural pusat dari mana struktur dan atap berasal. Dua kabel baja besar ditopang di antara dua menara struktural selain ditambatkan ke penyangga beton di tanah. Kabel yang ditangguhkan membentuk struktur atap seperti tenda yang dapat ditarik; serangkaian kabel pra-tekanan ditangguhkan dari dua kabel utama yang menggantung ke arah struktur beton yang menciptakan dasar gimnasium serta menyediakan struktur yang diperlukan untuk tempat duduk di dalam stadion.



Perpaduan estetika arsitektur Jepang dan desain modernis barat, sistem struktural gimnasium menyerupai cangkang siput, tetapi dalam arti yang lebih kontekstual, gimnasium berprofil rendah dan atap menyapu membentuk beberapa kemiripan dengan pagoda Jepang yang diabstraksi. Ketika Gimnasium Nasional Yoyogi selesai, itu adalah bentang atap gantung terbesar di dunia.



KUNIO MAEKAWA Kunio Maekawa ( 前川 國男 , Maekawa Kunio , 14 Mei 1905 - 26 Juni 1986) Kunio Maekawa lahir pada tahun 1905 di Prefektur Nigata di Jepang. Ia memasuki Sekolah Menengah Pertama Tokyo pada tahun 1918, dan kemudian Universitas Kekaisaran Tokyo pada tahun 1925. Setelah lulus pada tahun 1928, ia pergi ke Prancis untuk magang di Le Corbusier. Pada tahun 1930 ia kembali ke Jepang dan bekerja dengan Antonin Raymond (seorang mahasiswa Frank Lloyd Wright), dan pada tahun 1935 mendirikan kantor sendiri Mayekawa Kunio Associates. Rumahnya sendiri telah digambarkan sebagai titik awalnya, di mana ia membawa ide piloti ke dalam rumah, untuk menciptakan ruang dua lantai. Rumah aslinya telah dibongkar dan dipindahkan ke Museum Arsitektur Terbuka Edo-Tokyo. Pada tahun 1955 ia merancang dan membangun proyek pertamanya: Aula Konser dan Perpustakaan Kanagawa. Karyanya yang mungkin paling terkenal, Tokyo Bunka Kaikan, yang terletak di Taman Ueno Tokyo selesai pada tahun 1961. Bangunan ini berisi aula konser utama yang besar, aula resital, serta ruang latihan dan perpustakaan musik. pada tahun 1935 ia membuka kantor arsitektur independen. Mengejar kemungkinan struktur beton bertulang, mendesain banyak bangunan umum seperti perpustakaan prefektur Kanagawa, aula musik Tokyo Bunka Kaikan.



KARYA ARSITEKTUR KUNIO MAEKAWA • TOKYO METROPOLITAN FESTIVAL HALL Architects: Kunio Maekawa



Year: 1961



Aula Festival Metropolitan Tokyo, dibangun di Taman Ueno oleh Kunio Maekawa (1905 – 86) pada tahun 1961, dengan hampir semua cara menanggapi Le Corbusier, tempat Maekawa bekerja dari tahun 1928 hingga 1930.. Bangunan besar berisi dua auditoria, yang lebih kecil satu persegi, dengan panggung ditempatkan di salah satu sudut dan tempat duduk di diagonal, dan yang lebih besar, aula konser, dengan denah tapal kuda dan galeri mencapai sekitar sisi.



Namun, Maekawa tampaknya selalu mencari bentuk arsitektur ekspresif modernis yang lebih murni, daripada mencari ke-Jepangan dalam arsitektur. Maekawa menyebutkan bahwa selama perang, dia diserang di depan umum oleh muridnya Kenzo Tange yang menanyainya tentang bagaimana arsitektur dapat mengekspresikan identitas nasional Jepang yang baru. Dalam gaya Aikido yang sebenarnya, Maekawa menjawab bahwa arsitektur angkatan laut dengan garis-garisnya yang cepat melambangkan arsitektur kekaisaran yang baru. Sikap non-politik Maekawa hampir membuatnya terlihat seperti pengkhianat. Dilatih di kantor Le Corbusier pada akhir 1920-an, Maekawa tetap menjadi arsitek modernis sejati sepanjang karirnya.



Proyek Tokyo Bunka Kaikan menggunakan desain akustik yang direkayasa oleh Laboratorium Riset Teknis NHK. Proyek ini dipelopori dan didirikan di Jepang peran profesional desain akustik arsitektur seperti yang kita kenal sekarang. Auditorium besar memiliki 2.300 kursi; Recital Hall 649 kursi yang lebih kecil, untuk musik kamar dan konferensi. Ada delapan ruang latihan, lima ruang seminar, dan perpustakaan musik. Tokyo Metropolitan Festival Hall dianggap sebagai karya terbaik Maekawa. Ada interior marmer yang dramatis tetapi juga mengacu pada arsitektur vernakular, terutama Minka (rumah pertanian tradisional Jepang). Tokyo Metropolitan Foundation for History and Culture mengoperasikan Tokyo Bunka Kaikan. Aula Utama menyajikan konser dan pertunjukan seperti balet dan opera. Ryokichi Mukai menciptakan komponen akustik berbentuk awan. Kursi biru-hijau dan kuning yang tersebar menunjukkan bidang bunga, yang juga membuat kursi kosong kurang terlihat. Fitur bergerak memungkinkan panggung untuk beralih dan untuk mengakomodasi konser atau pertunjukan opera/balet. Seluruh pintu masuk aula ditutupi dengan warna pink salmon.



• TOKYO METROPOLITAN ART MUSEUM Architects: Kunio Maekawa



Year: 1975



Bangunan museum memiliki tiga fungsi: fungsi pameran permanen dan tematik, fungsi pameran kelompok seni, dan fungsi kegiatan budaya. Menanggapi tiga fungsi yang diperlukan di atas, Maekawa mendirikan ruang terbuka yang luas di tengah dan mengatur bangunan di sekitarnya untuk menciptakan komposisi dasarnya. Maekawa juga menetapkan tiga tema untuk memandu desain: Menyediakan latar belakang yang “tenang, netral” untuk karya yang dipamerkan, menjaga hubungan dengan lingkungan luar, dan menggunakan bahan dan metode konstruksi yang memastikan daya tahan optimal dan dengan demikian 'menghasilkan hasil yang luar biasa dengan cara biasa. bahan.'” (Kutipan dari “Penjelasan Desain Dasar Museum Seni Metropolitan Tokyo”). Atas dasar ini, ia mengerjakan detail desain beton.



SOAL : (Danial M. Fahmi) karena faktor iklim yg berbeda. bagaimana perubahan konsep brutalisme yg di yale sama di indonesia? JAWAB : (Wardatun Jannah) Konsep brutalisme oleh paul marvin rudolph sangat mengedepankan kontekstual pada desainnya, sehingga faktor iklim dan keadaan lingkungan di sekitar site merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh rudolph. Perbedaan iklim di Jakarta dan New Haven yang merupakan tempat berdirinya Rudolph hall menyebabkan perbedaan besar dalam desain yang di buat rudolph, dapat diperhatikan bahwa, wisma Dharmala memiliki konsep desain open plan, berbentuk atrium, dengan banyak void dan sangat terbuka, mengingat iklim indonesia yang panas dan lembab membuat rudolph memilih desain dengan atap miring untuk menghindari matahari, namun tetap dapat memaksimalkan sirkulasi udara. Selain itu konsep brutalisme yang sangat menampilkan bahan material beton juga di sesuaikan oleh rudolph, menyesuaikan dengan iklim jakarta yang agak lembab membuat rudolph memilih menambahlan finishing berupa keramik pada fasad bangunan untuk menjaga umur dari beton agar tidak mudah lapuk. Berbeda dengan Rudolph Hall di yale University yang bangunannya sanagat tertutup mengingat iklim musim dingin yang dingin untuk menghindari heat loss pada bangunan, dan material beton yang sangat di ekspos sesuai dengan gaya arsitektur brutalisme.



QUESTION & ANSWER



SOAL : (Wulan Sari) apakah karya arsitektur modern setelah 1949 memiliki kekurangan pada aspeknya yg menyebabkan arsitektur pada tahun sebelumnya lebih unggul?



QUESTION & ANSWER



JAWAB : (Farah Amalia) Pada tahun 1949-an dapat dikatakan sebagai puncak arsitektur modern. Dengan karya-karya arsitektur nya yg mampu dan sangat sempurna dalam mengekspresikan ruang dengan mengikuti prinsip dasar dari estetika dan efisiensi. Oleh karenanya, dapat dikatakan sebagian besar kekurangan yang ada pada tahun sebelumnya, mampu ditemukannya solusi-solusi dari permasalahan yg ada dahulu, yaitu dengan menciptakan arsitektur yang efisien pada arsitektur modern setelah tahun 1949. Sehingga, menjadikan arsitektur modern setelah 1949 lebih unggul dari sebelumnya.



TERIMA KASIH