Kelompok 2 Topik 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • novi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOPIK 2. Pemetaan Tantangan dan Kekuatan Komunitas/Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik KELOMPOK 2: 1. Anggi dwi pratiwi 2. Eviamanasye Firmaniar 3. Hesty widyastuti 4. Novi 5. Sri Puji Astuti



Kegiatan 1 - Menghubungkan dua ujung mata rantai



1. Gambar 1 Suasana: Pada kurikulum merdeka penerapan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan berbagai aspek baik pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kurikulum merdeka ini mengacu pada Profil Pelajar Pancasila. Pandangan: Implementasi kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam. Dalam kurikulum ini juga peserta didik



memiliki waktu yang cukup banyak untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Dimana tiap pembelajaran yang ada di sekolah dapat di pilih oleh peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Pada kurikulum ini guru dapat mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik. Kurikulum merdeka belajar dapat lebih relevan dan interaktif karena pelajaran akan lebih berkaitan dengan hal-hal yang sedang terjadi dan dapat dijadikan bahan diskusi selama proses pembelajaran. Gambar 2 Suasana: Terlihat pada gambar 2 siswa aktif dan antusias di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat pada gambar dimana ketiga siswa mengangkat tangan dengan ekspresi wajah yang gembira. Pandangan: Suasana kelas yang menyenangkan dapat terjadi apabila guru menerapkan sistem belajar yang berpusat pada peserta didik. Selain itu bila guru menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan relevan akan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Telaah gambar 1 dengan gambar 2 Salah satu ciri khas dari kurikulum merdeka yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien, beserta mengacu pada Profil Pelajar Pancasila seperti pada gambar 2.



2.



sumber



Proses



Fungsi



Pihak



Institusi



Pihak



3. Mengapresiasikan dan memberi umpan balik atau pertanyaan yan konstruktif 1. Kelompok 1 



Apresiasi







Pertanyaan konstruktif



2. Kelompok 3 



Apresiasi Pandangan dari kelompok 3 mengenai kelompok implementasi kurikulum merdeka yang tersaji dari kedua sudah relevan karena harapannya membangun pendidikan yang merdeka bagi peserta didik sehingga membuat peserta didik menyenangkan







Pertanyaan konstruktif Dari kedua hal tersebut dalam mata rantai tertuliskan bagian industry UMKM. bagaimana hubungan industry UMKM di kurikulum merdeka?



3. Kelompok 4 



Apresiasi Kami mengapresiasikan hasil analisis yang telah dilakukan oleh kelompok 4 karena sudah jelas dan sesuai dengan gambar dan perintah yang diberikan







Pertanyaan konstruktif Sebaiknya ditambah profil pelajar pancasila didalam analisis yang dilakukan oleh kelompok 4 terhadap implementasi kurikulum merdeka dapat benar-benar mewujudkan peserta didik yang aktif. Bagaimana penjelasan mata rantai yang dibuat dengan cara berurutan untu mencapai ke peserta didik?



4. Kelompok 5 



Apresiasi Mengenai kelompok 5 dalam menelaah hubungan implementasi kurikulum merdeka dengan peserta didik, sudah relevan karena harapanya menghasilkan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, dan guru sebagai fasilitator bagi peserta didik. Dari pembuatan mata rantai sangat



bagus dan relevan semuanya sangat berakaitan dan tetap memusatkan ke peserta didik. 



Pertanyaan konstruktif dari hal- hal yang terdapat dimata rantai yang dibuat oleh kelompokn 5, bagaimana hubungan ekonomi ke dalam peserta didik? sedangkan kurikulum merdeka memusatkan peserta didik dan mengacu profil pelajar Pancasila?



5. Kelompok 6 



Apresiasi Implementasi sudah sesuai dengan ciri khas dari kurikulum merdeka yang berpusat pada peserta didik sehingga harapanya dapat menghasilkan peserta didik yang mandiri, aktif, dan merdeka dalam belajar







Pertanyaan konstruktif Apakah ada institusi atau Lembaga lain yang ikut berperan selain sekolah dan dirumah?



4. Refleksikan apa yang kelompok pelajari dari kegiatan ini. Kaitkan dengan proses pemetaan tantangan dan kekuatan sistem yang ingin kelompok bantu







Mengetahui apa apa saja yang berkaitan dengan implementasi kurikulum merdeka







Mengetahui bahwa masa pandemic covid-19 yang menyebabkan learnig loss dan mempengaruhi kurikulum saat ini, sehingga pemerintah membentuk kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka belajar yang berpusat pada peserta didik.







Kami mendapatkan pandangan baru dari hasil pemaparan dari kelompok lain.







Mengetahui dampak mengimplementasi kurikulum merdeka ke peserta didik.







Mengetahui tujuan dari implemantasi kurikulum merdeka dengan peserta didik







Implementasi kurikulum merdeka sudah menempatkan guru sebagai fasilitator bagi peserta didik, untuk menumbuhkan keaktifan siswa dibandingkan dengan kurkulum sebelumnya yang masih berpusat pada guru.







Implementasi kurikulum merdeka



kebanyak memfokus atau memusatkan pada



peserta didik, bahwa kurikulum merdeka mengharapkan peserta didik aktif , kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi sesuai dengan abd 21 denga 4 tingkatan. Implementasi kurikulum merdeka ini mengacu pada profil pelajar Pancasila dimana terdapat 6 elemen yakni, 1) Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia; 2) Dimensi Berkebhinekaan Global; 3) Dimensi Bergotong Royong; 4) Dimensi Mandiri; 5) Dimensi Bernalar Kritis; dan 6) Dimensi Kreatif. Dengan hal tersebut memunculkan bahwa dalam mencapai harapan yang diinginkan perlu strategi yang tepat dalam mencapai visi dari kurikulum merdeka



Kegiatan 2 - Menentukan strategi pemetaan tantangan dan kekuatan dalam sekolah/komunitas Stratergi pemetaan tantangan dan kekuatan dalam bimbel AL-Bayan dengan tingkatan TK, SD, dan SMP. Terdapat tantangan yang dihadapi di bimbel Al- Bayan yaitu: 1. Banyaknya pesaing dengan lembaga bimbel lainnya, 2) Ada beberapa sekolah yang mengadakan bimbingan belajar tersendiri, 3) Adanya jadwal yang berbeda tiap anak ,karena dalam 1 tinkatan memiliki sekolah yang berbeda, 4) kurangnya pengajaran dari orang tua khusus pada anak timgkat TK, 5)Perbedaan karateristik peserta didik, dan 6) tempat bimbel Al-Bayan belum memadai dalam mendukung pembelajaran peserta didik. Bimbel Al-Bayan memiliki kelebihan yakni: 1) letaknya strategis(dekat dengan sekolah), 2) biaya terjangkau, 3) pengajar berpengalaman, 4) metode pengajaran yang menarik dan menyesuaikan karakter peserta didik, 5) penggunaan berbagai media dalam mendukung pembelajaran peserta didik. Sehingga kelompok harus membuat startegi agar ketercapaian di bimbel Al-Bayan. 1. Visi Kelompok Menjadi Pendidik yang profesional dan karakter sehingga dapat membentuk siswa yang berakhlak mulia, unggul dalam bidang pengetahuan,keterampilan serta memiliki karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila



2. Paradigma inkuiri apresiatif. Untuk mencapai visi diperlukan upaya proses perubahan dengan cara menggunakan paradigma inkuiri apresiatif. paradigma inkuiri apresiatif kita bisa menggali nilai-nilai positif baik untuk menerapkan visi sekolah/ komunitas khususnya pada bimbel Al – Bayan, dengan mencapai visi menuju kepada murid merdeka. Pendekatan paradigma Inkuiri Apresiatif sejatinya adalah menggali potensi dibidang pengetahuan, keterampilan dan karakteristik setiap anak sesuai dengan kodratnya masing masing seperti di bimbel Al-Bayan dengan memiliki tingkatan dari TK, SD, dan SMP.



3.



Metode perubahan BAGJA - 5D Inkuiri Apresiatif. Sebagai salah satu metode perubahan dan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam Inkuiri Apresiatif yang disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).



Maka peran penting guru dalam mewujudkan peserta didik dengan visi yang ingin dicapai untuk bimbel Al-Bayan, yaitu: a) Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, misalnya untuk anak TK kami memberikan suatu permainan dengan menyesuaikan pembelajar mereka, begitu juga pada anak tingkat SD dan SMP, dan memeratakan materi, meskipun pelajaran disekolah sedikit berbeda akan tetapi sama dalam urutannya. b) Menggali potensi diri pada peserta didik dalam jenjang TK, SD, dan SMP., misalnya mengembangkan bakat, cara belajar , atau yang lainnya sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik. c) Menciptkan suasana kelas yang menyenangkan dan bermakna, dengan cara dalam bimbel biasanya dalam 1 pertemuan 90 menit, 1 jam untuk pelajaran 30 menit untuk bermain yang masih dalam lingkungan materi. d) Menumbuhkan motivasi intinsik peserta didik



4. 5.



Berpikir sistem. Sustainability NEWS