Tugas Kelompok Ruang Kolaborasi Topik 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RUANG KOLABORASI TOPIK 2 TEORI PERKEMBANGAN (KOGNITIF, PSIKOSOSIAL, EMOSIONAL, SOSIAL-KONTEKS MATA KULIAH PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA



DISUSUN OLEH: IRSA ANTIANI NORLIANA ROKMANA VINNI ALPIONITA WILDAN KHAIRUL UMAM



PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN TAHUN 2022 UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2022



1. Pilihlah usia peserta didik yang Anda harapkan bisa mengajarnya suatu hari nanti. 2. Buatlah daftar karakteristik anak tersebut menurut teori: a) Perkembangan kognitif Piaget b) Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner c) Teori perkembangan sosial-emosional Erikson. 3. Kemudian, buatlah daftar karakteristik terkait anak pengalaman masa kecil Anda sendiri. 4. Jika sudah, bandingkanlah kedua daftar yang telah anda buat. a) Jelaskan dengan cara apa anak bisa mengembangkan fungsi kognitifnya serta sosio-emosionalnya? b) Penyesuaian yang seperti apa yang Anda butuhkan agar anak bisa berinteraksi secara efektif bersama Anda?



Jawaban: 1.



Usia peserta didik yang saya harapkan dapat mengajarnya suatu hari nanti adalah peserta didik yang berusia 11-12 tahun.



2.



Karakarteristik peserta didik berusia 11-12 tahun menurut teori: a) Perkembangan Kognitif Piaget Peserta didik yang berusi 11-12 tahun menurut Piaget masuk ketahapan operasional formal. Pada tahap ini, individu atau peserta didik bergerak melampaui penalaran hanya tentang pengalaman konkret dan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis. b) Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner Bronfenbrenner mengungkapkan bahwa individu akan dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yang berasal dari interpersonal terbuka hingga pengaruh berbasis luas budaya. Kelima sistem tersebut yaitu:  Mikrosistem adalah interaksi yang terjadi dalam waktu yang cukup lama antara individu dengan lingkungannya, seperti keluarga, rekan sebaya, sekolah, dan lingkungan.  Mesosistem melibatkan hubungan antara mikrosistem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman keluarga dan pengalaman sekolah dan antara keluarga dan rekan sebaya.



 Eksosistem bekerja ketika terjadi pengalaman dalam sistem pengaturan lain (peserta didik tidak memiliki peran aktif) mempengaruhi apa yang peserta didik dan guru dalam konteks langsung.  Makrosistem melibatkan budaya yang lebih lua. Budaya adalah istilah yang sangat luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosial ekonomi dalam perkembangan anak.  Kronosistem meliputi kondisi sosio historis perkembangan siswa. c) Teori perkembangan sosial-emosional Erikson Industry vs Inferiority (Industri vs Inferioritas) adalah tahap psikososial Erikson keempat. Tahap ini terjadi pada usia 6 tahun sampai pubertas atau remaja awal. Di tahap ini, anak mengarahkan energi mereka terhadap pengetahuan dan menguasai keterampilan intelektual. Bahaya di tahuntahun sekolah dasar adalah berkembangnya rasa rendah diri, tidak produktif, dan ketidakmampuan..



3.



Daftar karakteristik terkait masa kecil saya sendiri. a) Perkembangan Fisik Pada usia 11-12 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas seperti kulit berminyak, peningkatan keringat, dan pertumbuhan rambut di area genital dan di bawah lengan. Pada anak perempuan, mereka mungkin akan mulai mengalami menstruasi Menunjukkan peningkatan dalam kelincahan, kecepatan, koordinasi dan keseimbangan. Memiliki koordinasi otot kecil yang lebih baik. b) Perkembangan Kognitif. Pada usia saya 11-12 tahun pada tahap perkembangan kognitif, saya sudah memiliki memiliki keterampilan bahasa dan kemampuan kognitif untuk mengumpulkan informasi dan merumuskan pendapat, serta pemikiran yang terorganisir dengan baik. Pada usia ini saya juga dipenuhi dengan pembalajaran kognitif yang cepat. Saya mulai mempelajari materi yang lebih rumit pada setiap mata pelajaran di sekolah dan bersiap-siap untuk naik ke sekolah menengah pertama. c) Perkembangan Bahasa Pada usia 11-12 tahun tahap perkembangan Bahasa anak sudah masuk tahap semantik. Istilah semantik mengacu pada makna kata dan kalimat. Setiap kata memiliki seperangkat fitur semantik, atau atribut yang diperlukan terkait dengan



makna. Gadis dan wanita misalnya, secara makna sama, namun jika dilihat lebih mendalam kedua kata tersebut berbeda secara semantik dalam hal usia. d) Perkembangan Sosial-Emosional Pada usia saya 11-12 tahun pada tahap perkembangan sosial emosional, pada tahap ini saya sudah mulai membentuk geng atau kelompok pertemanan. Saya juga sudah memiliki kemampuan yang baik untuk merasakan emosi orang lain dan membaca Bahasa wajah dan tubuh. Pada tahap ini saya juga bersemangat untuk menyusaikan diri dengan menggunakan pakaian yang tepat, mendengarjan musik yang tepat atau menyukai dan tidak menyukai hal yang sama dengan teman-teman saya, Pada usia 11-12 tahun saya belum memiliki kontrol yang baik atas emsosi.



4.



Membandingkan kedua daftar yang telah saya buat. a) Cara anak bisa mengembangkan fungsi kognitif serta sosio-emosionalnya 1) Fungsi Kognitif : Bersosialisasi dengan teman sebaya. Perkembangan kognitif peserta didik dipengaruhi faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern yaitu, berasal dari keluarga yang membentuk karakter anak dan kognitifnya, berdasarkan dari pembiasaan yang dilakukan di lingkungan rumahnya, akan mempengaruhi perkembangan kognitif peserta didik. Dari faktor esktern akan terlihat ketika mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan warga sekolah seperti guru dan yang lainnya terutama pada teman sebayanya di lingkungan sekolah. Salah satu perkembangan yang terlihat pada peserta didik dari segi kognitifnya adalah dari perubahan tingkah laku dan cara berbicara. Lingkungan belajar sangat berpengaruh dan berperan penting pada peserta didik untuk mengembangkan kognitif atau cara berpikirnya dalam proses pembelajaran. 2) Fungsi Sosio-Emosional Perkembangan sosial-emosional dipengaruhi oleh sikap, cara, dan kepribadian orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik anaknya. Pada usia 11-12 tahun, anak sudah mengetahui tentang baik buruk, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat serta adanya perkembangan yang meningkat tidak sekaku saat di usia kanak-kanak awal. Anak sudah mengetahui bahwa adanya perubahan pada nilai-nilai, norma-norma dan prilaku serta anak. Perikaku anak juga semakin beragam. Cara anak usia 1112 tahun untuk mengembangkan sosial emosional yaitu memahami dan



menerapkan empati, melihat contoh yang baik, mengapresiasi perilaku baik dan berbagi bersama orang lain dengan berbagi anak akan mampu menahan egonya.



b) Penyesuaian yang di butuhkan agar anak bisa berinteraksi secara efektif bersama saya. Proses pembelajaran di kelas melibatkan interaksi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Interaksi yang baik membuat proses pembelajaran lebih bermakna, efektif, dan menyenangkan. Salah satu bentuk interaksi yang seringkali terjadi di kelas yaitu komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara terusmenerus akan menciptakan relasi atau hubungan yang baik satu sama lain. Guru memiliki peran penting untuk menciptakan interaksi yang baik di kelas dengan memperhatikan aspek emosional dan sosial siswa. Melalui interaksi tersebut siswa akan merasa nyaman dan menyenangkan saat belajar di sekolah, sehingga mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Saat melakukan pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kondisi dan psikososial anak sebelum mengajar, hal ini bertujuan agar Anda bisa membawa pelajaran dengan baik dan sesuai kondisi anak. Untuk membangun interaksi yang baik dengan anak atau peserta didik cara yang saya lakukan yaitu: 1) Mengawali pertemuan yang baik. Pertemuan pertama dalam kelas memengaruhi suasana belajar ke depannya, artinya jika pada pertemuan pertama saya sebagai guru sudah semangat, aktif, dan positif, maka kegiatan belajar berjalan efektif. Pertemuan pertama bisa dilakukan dengan salam dan perkenalan diri sebagai langkah awal membangun interaksi dengan siswa. 2) Mengetahui minat dan karakter siswa Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, saya perlu mengobservasi minat, keaktifan, dan karakter setiap siswa dalam kelas. Untuk bisa mengetahui minat dan karakter siswa, saya harus terbuka dan lebih dekat dengan mereka. Ajak mereka berkomunikasi, dan tanyakan hal-hal yang mereka suka atau tidak suka saat belajar, serta kendala yang mereka rasakan. Dari hasil observasi tersebut, saya bisa mengatur metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk bisa diterapkan dalam kelas. 3) Menggunakan metode belajar sambil bermain.



Sebagai guru, saya bisa menggunakan metode belajar apapun (sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa). Agar pembelajaran tidak terasa membosankan, saya bisa menyelipkan permainan yang seru dan menyenangkan siswa. 4) Menggunakan Bahasa yang baik. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, saya menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, dan mudah dimengerti oleh siswa. 5) Membangun kekompakan dalam kelas Agar tercipta interaksi atau komunikasi yang baik dalam kelas, diperlukan kekompakan dan kerjasama antar siswa dan guru. Guru/wali kelas memiliki peran penting untuk membangun kekompakan siswa, saya akan berusah agar mereka tidak membentuk kelompok bermain atau geng sendiri.