Kelompok Analisis Faktor Eksternal Dan Internal PT Garuda Indonesia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Nidaa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN STRATEJIK Analisis Faktor Eksternal dan Internal PT. Garuda Indonesia Tbk.



DISUSUN OLEH:



NAMA



: 1. Arini Veradiani 2. Dinni Suci 3. R.A Liza Amaliya 4. Putri Kumala Dewi 5. Dartini Alfatonah



(01011181520017) (01011181520032) (01011181520048) (01011281520183) (01011281520190)



MATA KULIAH



: Manajemen Stratejik (Kelas B)



DOSEN PENGASUH



: 1. Prof. Dr. Hj. Sulastri, ME., M.Komp. 2. Dr. Zakaria Wahab, M.B.A. 3. Hj.Marlina Widiyanti K, SE, SH, MM,Ph.D. 4. Iisnawati, SE, Msi.



FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 2018



[ANALISIS EFE & IFE



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.



Bobot



Peringkat



Skor Bobot



1) Prediksi pertumbuhan perekonomian mencapai 5,1% dengan laju inflasi dibawah 3% akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.



0,040



4



0,16



2) Perubahan terhadap nilai saham.



0,032



4



0,128



3) Prediksi peningkatan penumpang.



jumlah



0,036



3



0,108



4) Jasa penerbangan domestic dan internasional yang luas.



0,036



4



0,144



5) Adanya modernisasi membuat masyarakat berpindah dari desa ke kota (urbanisasi).



0,028



2



0,056



6) Kebijakan baru dari pemerintah.



0,034



2



0,068



7) Pemerintah sebagai pendukung badan-badan usaha milik negara.



0,028



3



0,084



8) Penurunan pertamina.



dari



0,036



3



0,108



9) Melakukan program CSR (Corporate Social Responbility) sebagai bentuk kepedulian sosial untuk meningkatkan citra perusahaan.



0,032



4



0,128



Faktor-Faktor Eksternal Utama



Opportunities (Peluang)



Ekonomi



Demografi



Pemerintah



Sosial



Lingkungan



10) Penemuan



harga



avtur



pesawat



ramah



| MANAJEMEN STRATEJIK



1



[ANALISIS EFE & IFE



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



0,032



3



0,096



11) Masyarakat yang mulai mempedulikan lingkungan.



0,028



2



0,056



12) Teknologi menggunakan internet.



0,034



4



0,136



13) Penemuan senyap.



pesawat



0,028



1



0,028



14) Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar.



0,024



2



0,048



15) Kebutuhan akan fasilitas yang selalu berkembang.



0,032



4



0,128



Budaya



16) Budaya masyarakat yang gemar berpergian.



0,028



3



0,084



Persaingan



17) Pandangan masyarakat terhadap brand image sebuah maskapai penerbangan.



0,028



3



0,084



1) Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.



0,036



3



0,108



2) Anjloknya saham China dan devaluasi Yuan mempengaruhi dunia.



0,036



3



0,108



3) Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke 4.400 poin.



0,032



3



0,096



4) Biaya Maintenance, Repair and Operating (MRO) di Indonesia lebih mahal dibanding negara lain sebab dikenakan pajak.



0,040



2



0,080



lingkungan.



Teknologi



teknologi



Threats (Ancaman)



Ekonomi



Demografi



5) Ketidaktersediaan lapangan udara yang mahal.



| MANAJEMEN STRATEJIK



2



[ANALISIS EFE & IFE



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



0,028



2



0,056



6) Kebijakan-kebijakan lintas Negara.



0,024



2



0,048



7) Keadaan politik suatu negara yang dapat mempengaruhi pengadaan rute penerbangan.



0,032



3



0,096



8) Kecemburuan sosial akibat CSR yang tidak merata.



0,036



2



0,072



9) Keadaan cuaca tidak menentu.



0,040



4



0,160



10) Kabut asap yang terjadi di daerah Sumatera.



0,032



4



0,128



Teknologi



11) Kebakaran yang mempengaruhi system online Garuda Indonesia pada juli 2015.



0,040



4



0,160



Budaya



12) Budaya masyarakat menggunakan transportasi darat atau laut.



0,024



3



0,072



13) Pihak-pihak maskapai lain memilih untuk menyerahkan urusan maintenance ke pihak luar sebab lebih murah.



0,032



2



0,064



14) Munculnya berbagai maskapai mengutamakan penerbangan lowcost.



0,032



4



0,128



Pemerintah



Sosial



Lingkungan



Persaingan



TOTAL



1,000



| MANAJEMEN STRATEJIK



3,020



3



[ANALISIS EFE & IFE



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



2018



Analisis EFE Matrik Perusahaan Penerbangan



PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah suatu faktor yang terkait terhadap Threats (T) dan Opportunities (O) yang menyatakan fakta-fakta dari kasus yang dihadapi perusahaan. Pada kolom “Bobot” memberikan penjelasan seberapa pentingnya faktor-faktor tersebut bagi perusahaan, pada kolom “Bobot” tersebut diberi skala berupa 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) di ukur dan di urutkan sesuai skala yang tertinggi hingga terendah pada suatu faktor eksternal perusahaan. Dari sisi O (Opportunities), menjelaskan peluang-peluang yang bisa di dapat perusahaan melalui faktor yang ada. Mulai dari peluang yang terpenting terhadap manajemen perusahaan dan persaingan usaha maskapai PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang low cost pada kolom yang sama diberikan masingmasing 0,0040. Sedangkan dari sisi T (threats), biaya Maintance, Repair and Operating (MRO) di Indonesia yang lebih mahal dibandingkan negara lain karena faktor-faktor negatif mempengaruhi. Salah satu faktor negatif tersebut ialah faktor kabut asap di Sumatera yang menjadi faktor ancaman terpenting. Selanjutnya pada kolom “Peringkat” untuk menentukan rating dengan skala diskrit 1 (respon perusahaan jelek), 2 (respon perusahaan rata-rata), 3 (respon perusahaan di atas rata-rata), dan 4 (respon perushaan sangat bagus). Kolom terakhir “Skor Bobot” merupakan hasil kali dari bobot dengan rating yang berarti seberapa penting faktor tersebut dikalikan dengan seberapa besar respon yang telah dilakukan perusahaan Garuda Indonesia yakni sebesar 3,020 yang berarti perusahaan sudah memiliki respon yang berarti (diatas ratarata) baik dalam memnfaatkan peluang maupun menghindari ancaman eksternal yang ada pada perusahaan.



| MANAJEMEN STRATEJIK



4



[ANALISIS EFE & IFE



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.



Bobot



Peringkat



Skor Bobot



1) Struktur Organisasi : Memiliki struktur organisasi yang terstruktur dan jelas.



0,040



4



0,16



2) Strategi : Melakukan strategi jangka pendek “Quick Wins” dan jangka panjang “Quantum Leap”.



0,036



4



0,144



3) Bidang Usaha : Memiliki bidang usaha yang beragam dapat menunjang kebutuhan dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.



0,032



4



0,128



4) Layanan : Layanan “Immigration on Board” yang dapat memberikan kemudahan bagi penumpang untuk menyelesaikan proses imigrasi di dalam pesawat.



0,028



3



0,084



5) Segmentasi : Melakukan segmentasi kalangan menengah ke atas.



bagi



0,032



4



0,128



6) Jumlah Penumpang : Memiliki penumpang baik domestik maupun internasional.



0,036



4



0,144



7) Pangsa Pasar : Memiliki permintaan yang luas terhadap jasa penerbangan.



0,036



3



0,108



8) Kualitas Pelayanan : Mengutamakan pelayanan yang prima untuk kepuasan pelanggan.



0,040



4



0,160



Faktor-Faktor Internal Utama



Strength (Kekuatan)



Management



Marketing



| MANAJEMEN STRATEJIK



5



[ANALISIS EFE & IFE



Financial



Production / Operations



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



9) Brand : Sertifikasi pelayanan jasa penerbangan bintang 5 dari Skytrax serta bergabungnya perusahaan dengan aliansi penerbangan Skyteam.



0,032



4



0,128



10) Rute Penerbangan : Keberagaman rute penerbangan yang disediakan agar menjangkau lebih banyak penumpang.



0,036



4



0,144



11) Promosi : Iklan di media-media publikasi dan pemberian berbagai macam promo.



0,028



3



0,084



12) Pemasukan : Jumlah pemasukkan yang besar dan sebanding dengan pengeluaran dapat menjadi indikasi kuatnya perusahaan.



0,032



4



0,0128



13) Leverage : Menunjukan kemampuan keuangan perusahaan yang stabil, GIAA mendapatkan predikat obligor dibanding perusahaan pesaing.



0,028



3



0,084



14) Capital Budgeting: Memiliki Profitability Indeks (PI) yang baik sebesar 22,7 yang berarti investasi layak dilakukan.



0,024



3



0,072



15) Fasilitas : Fasilitas yang memadai akan menjadi modal besar dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan maskapai.



0,036



4



0,144



16) Armada : Dengan kualitas dan kuantitas armada yang baik akan memperkuat kemampuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang.



0,024



4



0,096



| MANAJEMEN STRATEJIK



6



[ANALISIS EFE & IFE



Research & Development



Management Information System



Human Resources



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



17) Teknologi :  Menerapkan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan daya saing (e-Procurement, e-Auction, eTicketing, serta e-business).  Menerapkan teknologi terhadap sistem operasional (citra satelit, penginderaan jauh, dan fasilitas teknologi lainnya).



0,028



3



0,084



18) Feedback : Menyediakan layanan customer service berupa kritik dan saran dari pelanggan untuk memperbaiki kesalahan.



0,032



4



0,128



19) Transparansi : Menyedikan laporan kegiatan perusahaan terhadap pihak-pihak yang terkait



0,028



3



0,084



20) Labor : Memiliki tata nilai Labor yang disebut sebagai FLY-HI (eFficient & effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & openness dan Integrity) yang menjadi acuan dalam pelayanan prima.



0,040



4



0,160



21) Team Work : Perusahaan memiliki support dari kerja tim yang baik terhadap kinerja perusahaan dan telah terbukti dengan penghargaan yang didapatkan.



0,036



3



0,108



0,024



2



0,048



0,036



2



0,072



Weakness (Kelemahan)



Management



1) Otomatisasi : Terlalu bergantung pada sistem otomatisasi, seperti terganggunya pada sistem check in. 2) Struktur Organiasi : Pada perusahaan terdapat enam dewan direksi yang membuat inefisiensi dalam perusahaan.



| MANAJEMEN STRATEJIK



7



[ANALISIS EFE & IFE



Marketing



Financial



Production / Operations



Human Resources



2018



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



3) Price : Range harga jasa penerbangan berada di rata-rata menengah keatas.



0,028



1



0,028



4) Defisit : Terjadi defisit terhadap kas operasional akibat penambahan armada baru sehingga membuat kesulitan untuk membayar kewajiban.



0,032



2



0,064



5) Hutang : Jumlah hutang yang terlalu banyak dan tidak sebanding dengan pelunasan yang berdampak pada pembagian dividen.



0,040



1



0,040



6) Biaya Operasional : Beban operasional perusahaan yang mahal berdampak pada tarif penerbangan yang meningkat.



0,040



1



0,040



7) Teknis : Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.



0,032



2



0,064



8) Fasilitas : Landasan pacu yang tidak memadai terhadap kebutuhan penerbangan mengakibatkan pemborosan biaya bahan bakar.



0,032



2



0,064



9) Quality of Work Life : Kualitas kerja karyawan terjadi penurunan akibat perjanjian kerja yang dilanggar berdasarkan perjanjian serikat kerja.



0,024



2



0,048



10) Profesional Resources Tenaga kerja pada bagian maintenance yang tersedia tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan.



0,028



2



0,056



TOTAL



1,000



| MANAJEMEN STRATEJIK



3,024



8



[ANALISIS EFE & IFE



PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK. ]



2018



Analisis IFE Matrik Perusahaan Penerbangan



PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Evaluasi Faktor Internal (IFE) merupakan faktor yang terkait dengan Strength (S) dan Weakness (W) yang didapat dari berbagai sumber informasi terkait dengan kekuatan dan kelemahan maskapai Garuda Indonesia. Pada kolom “Bobot” memberikan penjelasan seberapa pentingnya faktor-faktor tersebut bagi perusahaan. Pada kolom “Bobot” tersebut diberi skala berupa 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) diukur dan diurutkan sesuai skala yang tertinggi hingga terendah pada suatu faktor internal perusahaan. Dari sisi S (Strength), menjelaskan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan melalui faktor yang ada. Mulai dari struktur organisasi yang kuat dan jelas, kualitas pelayanan yang prima, serta tata nilai tenaga kerja yang menjadi acuan dalam memberikan pelayanan prima adalah faktor-faktor yang memiliki bobot yang sama yaitu 0,040. Sedangkan faktor-faktor yang memiliki bobot terendah bernilai 0,024 yakni Capital budgeting yang baik dan kualitas serta kuantitas armada yang baik. Kemudian dari sisi W (Weakness), bobot tertinggi yang bernilai 0,040 terdapat pada faktor hutang dan biaya operasional. Sedangkan faktor-faktor dengan bobot terendah yakni otomatisasi dan kualitas kerja karyawan memiliki bobot 0,024. Selanjutnya pada kolom “Peringkat” untuk menentukan rating. Peringkat untuk kategori kekuatan dimulai dari 3 (kekuatan yang biasa saja) dan 4 (kekuatan utama perusahaan), dan untuk kategori kelemahan dimulai dari 1 (kelemaham utama perusahaan) dan 2 (kelemahan yang masih dapat ditoleransi). Kolom terakhir “Skor Bobot” dengan hasil yang didapat perusahaan Garuda Indonesia yakni sebesar 3,024 yang berarti perusahaan sudah memiliki kekuatan secara internal yang cukup baik.



| MANAJEMEN STRATEJIK



9