Kelompok b3 Sanitasi Bioskop [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan (sampah) berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi merupakan hal yang penting terutama sanitasi yang berada di tempattempat umum. Salah satu contoh tempat-tempat umum adalah bioskop. Bioskop adalah tempat menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar dengan gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Tempat umum merupakan tempat yang sering dikunjungi orang, sehingga sanitasi di bioskop harus terus dijaga. Hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang dan pergi sewaktu-waktu. Sehingga sanitasi bioskop harus mendapat perhatian penuh agar pengunjung yang datang dan pergi tidak mengalami penyakit yang dapat terjadi akibat sanitasi yang buruk pada bioskop. Kegiatan sanitasi ini bertujuan untuk meningkatkan estetika, keindahan, serta kenyamanan pengunjung saat berada di kawasan bioskop. Bioskop merupakan salah satu tempat dimana pengunjung dapat berinteraksi dengan pengunjung lainnya tanpa mengetahui keadaan atau kondisi sehat-sakit pengunjung yang lainnya, hal ini menjadi parameter keadaan sanitasi di bioskop ini memenuhi kriteria atau tidak. Sanitasi yang dilakukan di bioskop juga bertujuan untuk menjaga pengunjung yang sehat tidak mengalami sakit dan untuk menjaga pengunjung yang sudah sakit tidak menjadi lebih sakit atau memperparah kondisinya akibat sanitasi bioskop. Bioskop identik dengan keramaian dan penerangan. Sumber suara yang ada di bioskop dapat berasal dari unwanted sound maupun wanted sound. Wanted Sound adalah suara yang diinginkan dan keberadaannya sengaja dibuat, misalnya pada efek suara keras di film action. Namun, di bioskop selain suara yang diinginkan juga



1



terdapat unwanted sound yang jelas tidak diinginkan keberadaannya. Unwanted sound ini lah yang akan menjadi sumber kebisingan bagi pengunjung bioskop dan dapat mengakibatkan gangguan pendengaran. Karena alasan inilah diambil parameter kebisingan dalam inspeksi kali ini. Pengukuran kebisingan diukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan di bioskop. Selain pengukuran kebisingan, dilakukan pula pengukuran pencahayaan. Bioskop yang berada di dalam gedung mall (indoor) tidak dapat lepas dari sistem pencahayaan. Pencahayaan dibuat demi menunjang segala aktivitas di bioskop. Namun, pencahayaan yang ada juga tidak boleh memberikan gangguan terhadap kesehatan mata. Inilah yang menjadi alasan pengambilan parameter pencahayaan untuk mengetahui seberapa besar pencahayaan di bioskop. Ulasan diatas menjadi latar belakang dilakukannya inspeksi sanitasi di bioskop dengan beberapa parameter yang terkait. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sanitasi di bioskop yang ada berada di Jalan Dharmahusada Indah, tepatnya Bioskop XXI di Galaxy Mall Surabaya, lantai 3. Berikut tujuan khusus dan tujuan umum disusunnya makalah ini: Tujuan Khusus 1. Megetahuai pengertian sanitasi bioskop 2. Mengetahui dan memahami standar sanitasi bioskop 3. Mengetahui hasil inspeksi sanitasi Bioskop XXI Galaxy Mall Surabaya 4. Mengetahui adanya kesenjangan antara teori standar sanitasi bioskop yang berlaku dengan sanitasi bioskop XXI Galaxy Mall 5. Mampu memberikan saran perbaikan berdasarkan standar sanitasi bioskop 6. Mampu menberikan saran yang kemungkinan besar dapat diterapkan di bioskop XXI Galaxy Mall Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah ditujukan kepada seluruh pihak yang membutuhkan informasi terkait pengadaan sanitasi bioskop serta diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan makalah



2



ini sebagai bahan pembelajaran dan/atau bahan acuan dalam standar pemenuhan sanitasi bioskop yang nanti banyak diperlukan oleh berbagai pihak. 1.3 Manfaat Manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai alat pembelajaran agar lebih memahami tentang fasilitas sanitasi terutama sanitasi dibioskop. Selain itu makalah ini juga diharapkan mampu menjadi bahan pembelajaran bagi para civitas yang membutuhkan kelak. Terlebih makalah ini dapat menjadi sebuah acuan untuk melakukan inspeksi sanitasi bioskop dan pemenuhan standar sanitasi di bioskop. Selain itu, manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sanitasi yang Bioskop XXI Galaxy Mall Surabaya, serta mengetahui pihak mana saja yang bertanggung jawab dan berperan besar dalam kegiatan penyediaan fasilitas sanitasi di bioskop.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Sanitasi Pengertian Sanitasi menurut para ahli: 1. Sanitasi



adalah



suatu



usaha



pencegahan



penyakit



yang



menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. 2. Sanitasi adalah upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan



3



bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. 3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. 4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission. 5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factorfaktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan. 6. Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. 2.2



Bioskop Menurut Suparlan, yang disebut dengan bioskop adalah suatu tempat yang



mempunyai bangunan atau gedung dengan konstruksi tertentu di dalam mana umum berkumpul-kupul dengan dapat melihat film ada layar putih. Dalam hal ini maka yang dimaksud dengan bioskop mempunyai unsur-unsur: 1.



Gedung yang permanen



2.



Ada fasilitas



3.



Ada jam pertunjukkan tertentu



Macam-macam bioskop: 1. Film theater adalah tempat pertunjukan film biasa, di Indonesia ini disebut Bioskop. 2. Drive in Theater adalah tempat pertunjukan film dimana para penonton dapat memasukan mobilnya sekaligus ke ruang tempat pertunjukan dan menonton dari atas mobil yang dibawanya.



4



3. Cyclo Rama adalah tempat pertunjukan film dimana para penonton seolah-olah berada ditengah-tengah kejadian cerita dalam film yang dipertunjukan. Pertunjukan bioskop dengan dipungut biaya atau tidak yang bersifat sementara misalnya pertunjukan film-film propaganda di kampung atauu untuk umum di sekolah di dalam pasar malam dll. Dianggap bukan gedung bioskop resmi dan dibebaskan dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat untuk bioskop permanen. 2.3



Sanitasi Bioskop Bioskop mempunyai peranan penting dalam penularan penyakit, timbulnya



kecelakaan



dan



gangguan-gangguan



lain.



Gangguan-gangguan



yang



dapat



ditimbulkan antara lain: 1.



Letak kursi bagian terdepan yang terlalu dekat dengan layar (kurang dari 6 meter) dapat merusak mata.



2.



Letak pintu, jendela dan lain-lain lubang ventilasi yang keliru menimbulkan gerak angin yang keras dan penonton dapat sakit karenanya.



3.



Ventilasi yang kurang baik, menimbulkan tidak adanya gerak udara dalam gedung. Sehingga keadaan dalam gedung dapat panan sekali dan menimbulkan pusing kepala.



4.



Letak lampu bahaya diatas pintu-pintu yang menyilaukan dapat mengganggu mata para penonton.



5.



Kurangnya pemeliharaan kebersihan pada tempat-tempat duduk atau kursi, menjadikan kursi tersebut menjadi tempat bersarang dan berkembang biaknya binatang pengganggu antara lain kutu busuk, yang dapat menimbulkan gangguan kepada para penonton.



6.



Pemakaian film proyektor yang rusak (misalnya: bergetar) atau lensa yang sudah kabur akan menimbulkan kerusakan mata.



5



7.



Lantai yang tidak memenuhi syarat misalnya licin akan menimbulkan kecelakaan kepada penonton, dan lantai yang berdebu akan mengganggu penonton.



8.



WC dan urinoir yang tidak dirawat akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu keyamanan penonton.



A. Letak Gedung Bioskop Yang pokok adalah harus sedemikian rupa sehingga terdapat suatu suasanan perhubungan yang diterima oleh masyarakat sekeliling bukan mengalami gangguan. 1.



Tempat yang luas dan aman a. Memberikan tempat untuk parkir kendaraan. b. Memberikan keleluasaan dan kepuasan bagi para pengunjung yang sedang menunggu dengan memandang sekitarnya yang luas dan bebas.



2.



Tempat yang strategis a. Berada di dekat orang bertempat tinggal. b. Dapat dicapai baik dengan berjalan maupun kendaraan. c. Dekat dengan tempat rekreasi lainnya. d. Tidak di tempat yang sangat sunyi / diluar batas kota.



3.



Tempat yang jauh dari faktor yang mengganggu a. Jauh dari tempat pembuangan sampah. b. Tidak di tempat yang ramai sekali c. Jauh dari tempat pabrik yang besar yang memakai mesin diesel dll.



4.



Tempat yang tinggi dan kering a. Tidak dekat rawa-rawa. b. Tidak di tempat yang terendam air pada waktu hujan.



B. Gedung Bioskop



6



1.



Ruangan di dalam gedung bioskop dimana terdapat tempat duduk para penonton untuk melihat film (tempat pertunjukan). Ini disebut “interior”



2.



Halaman yang ada di dalam gedung bioskop tetapi terletak diluar ruangan pertunjukan disebut “exterior gedung”. Exterior gedung tempat pertunjukan adalah semua pelataran/halaman yang terletak diluar dinding yang membatasi tempat pertunjukan dimaksukkan sebagai exterior gedung.



C. Exterior Traffic Dari semua bagian yang ada dan termasuk exterior adalah pelataran tempat berjalan dari penonton yang hilir mudik. Jalan ini merupakan tempat lalu lintas penonton atau manusia yang masing-masing mempunyai keperluan sebelum pertunjukan dimulai atau pada waktu istirahat. Lalu lintas yang terdapat di bagian luar pertunjukan dalam gedung bioskop tersebut disebut exterior trafic. Exterior trafic adalah sangat penting karena dengan pengaturan traffic atau lalu lintas yang baik akan: 1.



Melancarkan jalannya orang-orang (tidak berjejal)



2.



Memudahkan penonton untuk menghadiri bagian yang terdapat dalam exterior tersebut seperti ke WC, snack bar, dll.



3.



Penonton merasa senang/perasaan senang dan penonton ini secara ekonomis akan menguntungkan bagi pengusaha karena menarik penonton. Hal yang penting dalam exterior traffic adalah sebagai berikut:



1.



Hendaknya jalan/gang dibuat cukup lebar sesuai dengan tempat duduk yang tersedia di ruang tunggu.



2.



Pembidangan dari pelataran-pelataran seperti :



7







Daerah snack bar







Daerah WC/urinoir







Daerah tempat orang-orang mmasuk ke tempat pertunjukan dibagi lagi dalam pembidangan kelas-kelas.



 3.



Daerah penjualan karcis



Penertiban keluar masuknya para pengunjung dari dan ke dalam tempat pertunjukan. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan diadakan nya pintu masuk sendiri pintu keluar sendiri sehinggga pada waktu pertunukan bioskop selesai, tidak menganggu bagi orang-orang yang akan menonton pertunjukan kedua.



4.



Adanya tempat abu dan putung rokok sepanjang jalan dari daerah tersebut.



5.



Penenrangan dan ventilasi yang cukup dapat dipasang ventilasi buatan beruap kipas angin atau exhauster atau sesuai dengan kemampuan pengatur udara (air conditioning).



D. Interior (Ruang Pertunjukan) 1.



Dinding Dinding gedung bagian dalam dibuat menurut konstruksi yang tepat sehingga mencegah gema suara, mencegah penyerapan suara (absorbsi), serta membantu resonansi (menguatkan suara).



2.



Lantai Lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin, dan mudah dibersihkan. Kemiringan (slope) dibuat sedemikian rupa sehingga pemandangan penonton yang berada dibelakang tidak terganggu



oleh



penonoton



didepannya.



Kemiringan/penurunan



perbedaan tinggi antara barisan kursi yang satu dengan barisan yang lain di depan atau di belakangnya kurang leibh 10 centimeter. Seperti



8



yang dikemukakan oleh departemen penerangan bersama lembaga ilmu pengetahuan indonesia atas hasil penyelidikanya yaitu: “Jarak antara sandaran kursi yang berurutan menurut normal ukuran irang Indonesia adalah kurang lebih 90 cm, dengan sudut penurunan ideal ke arah layar 6,20 terhadp garis horizontal, berarti perbedaan tinggi kepala kursi yang berurutan 10 centimeter.” 3.



Ventilasi Tujuan dari ventilasi adalah memasukkan udara yang segar dan mengeluarkan udara yang kotor. Ruang pertunjukan mutlak harus mempunyai ventilasi yang baik dan cukup. Bila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik, maka akan menimbulkan beberapa keadaan yang dapat merugikan kesehatan dan kehidupan Kadar oksigen akan berkurang, karena pemakaian yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan peningkatan gas asam arang CO2. Hal ini dapat mengakibatkan sesak napas dan puusing, ruangan akan berbau tidak enak dan kelembaban udara dalam ruangan akan naik karena penguapan dari kulit atau pernafasan sehingga mengganggu fungsi paru-paru. Syarat suhu dan kelembababan yang ideal menurut Drs. Soebagio Rekso Soebroto adalah suhu ruang atau kamar normal 27 o C, kelembababan yang baik adalah 40%. Sedangkan menurut Ir. Budy Gunawan agar udara dalam ruangan selalu segar, maka ruangan tersebut harus mempunyai sistem ventilasi yang baik sehingga menghasikkan suhu antara 20oC - 25oC dengan kelembaban diantara 40%-50%. Sistem ventilasi pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu : a. Ventilasi alami



9



Ventilasi alami ini dapat dibuat dengan jalan memasang jendela dan lubang-lubang angin atau dengan menggunakan bahan bangunan yang berpoti-pori. b. Ventilasi buatan Prinsip dari ventilasi buatan ini adalah mengalirkan udara dengan menggunakan alat-alat seperti kipas angin (fan), alat penghisap udara (exhauster) dan alat pendingin (air conditioning). Untuk bangunan yang diperuntukan bagi umum seperti bioskop, ventilasi buatan ini sangat baik. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penggunanaan ventilasi ini adalah:  Bila digunakan kipas angin, maka pergerakan udara hanya berupa putaran udara sehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.  Apabila menggunakan alat penghisap udara (exhauster) pada prinsip kerjanya adalah menghisap udara dalam ruangan yang sudah kotor untuk dikeluarkan. Alat ini masih membutuhkan ventilasi alam sebagai jalan udara masuk dari luar yang masih segar.  Pada penggunaan air conditioning terjadi pengolahan udara dengan penyaringan pendinginan dan pengaturan kelembaban dalam ruangan yang yang tertutup dan suhu dapat diatur, yang harus diperhatikan dalam penggunakan ventilasi lain, dan orang yang berada dalam ruangan dilarang merokok. 4.



Pintu Bahaya Pintu bahaya yang dimaksud di sini adalah sebagai pengaman apabila tiba-tiba terjadi sesuatu kecelakaan seperti kebakaran, gempa bumi dan lain-lain sehingga penonton dapat dengan mudah keluar dari dalam gedung.



10



Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pintu bahaya adalah sebagai berikut : a. Jarak pintu bahaya yang satu dengan yang lain minimum 5 meter. b. Dipasang simetris disebelah kanan dan kiri ruangan pertunjukan. c. Lebar pintu minimal 2 kali lebar pntu biasa (160 cm) d. Daun pintu harus membuka keluar e. Selama pertunjukan berlangsung pintu bahaya tidak boleh dikunci f. Diatas pintu bahaya dipasang tanda merah dengan tulisan “pintu bahaya” yang jelas. 5.



Layar Film Layar merupakan alat yang penting dalam suatu bioskop dan perlu diperhatikan seab sejak film diputar sampai selesai pandangan penonton selalu tertuju ke layar tersebut. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah: a. Sebaiknya berwarna putih dan diberi warna gelap ditepi b. Ukuran harus disesuaikan dengan kekuatan proyeksi dari proyektor film c. Permukaan yang licin dan bersih d. Jarak antar layar dengan proyektor dan luasnya ruangan harus sesuai sehingga gambar proyeksi pada layar benar-benar baik dari segi kesehatan dan segi estetika. Departemen penerangan dan lembaga ilmu pengetahuan Indonesia mengemukakan bahwa jarak ideal antara proyektor film terhadap layar adalah kurang lebih 40 m



6.



Sound System Sound System adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk mengeraskan suara sehingga bisa terdengar jelas oleh seluruh penonton. Macam Sound system ada dua yaitu, Sound system mono yang hanya dipakai sebuah amplifier dan sebuah load speakers. Yang



11



kedua adalah stereo yang dipakai dua atau lebih amplifier dalam satu unit ataupun unit terpisah dan loudspeakers untuk setiap amplifier. Tipe stereo sebaiknya dipakai dalam gedung bioskop karena suara yang keluar mendekati suara yang sebenarnya. Pengaturan suara sound system didalam gedung bioskop perlu diperhatikan dengan penempatan pengeras suara pada dinding dalam jarak



yang



sama



antara



satu



dengan



yang



lainnya,



untuk



memungkinkan suara yang diterima oleh telinga penonton dapat merata. Suara dap diukur dengan satuan decibel (dB) antara 80-85 decibel. 7.



Penerangan/pencahayaan Penerangan diperlukan sebelum pertunjukan dimulai dan setelah selesai pertunjukan utuk memudahkan para pengunjung mencari atau keluar dari kursinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penerangan ini yaitu tidak menyilaukan, tidak terlalu redup bagi penonton dan petugas, panas yang ditimbulkan sedapat mungkin relatif kecil, cahaya teratur dan tidak bergetar serta tidak menyebabkan kebakaran.



8.



Alat Pemadam Kebakaran Dalam gedung bioskkiip perlu disediakan alat pemadam kebakaran sebagau persediaan apabila terjadi kebaakran. Jumlahnya disesuaikan dengna kebutuhan dan penempatan harus cukup strategis dan mudah terlihat dengan jelas, mudah dijangkau serta diletakkan terpencar dan pada tabung terseut tertera cara menggunakannya.



9.



Tempat Duduk atau Kursi Tempat duduk juga merupakan faktor yang penting dalam gedung bioskop karena apabila tempat duduk tidak nyaman untuk diduduki maka penonton akan merasa terganggu menyaksikan pertunjukan.



12



Tempat duduk dibuat untuk perorangan dan dilengkapi dengan sandaran belakang, sandaran tangan, dan sandaran kaki untuk mencegah kelelahan selama pertunjukan. Pengaturan harus sedemikian rupa sehingga tidak berimpitan minimal ada jarak 40 cm antara kursi dengan kursi di depannya untuk jalan penonton menuju kursi yang dituju. Barisan kursi terdepan minimal 6 meter dari layar dengan sudut pandangan kurang dari 30o. Tiinggi kursi dari lantai sebaiknya 48 cm dengan sandaran setinggi 38 sampai 40 cm, sedangkan sandaran tangan disesuaikan dengan kemungkinan tangan dapat bersandar dengan baik, ukuran kursi disesuaikan dengan keadaan orang Indonesia pada umumnya yaitu minimal 40-45 cm, terbuat dari bahan yang kuat dan tempat duduk yang empuk, tetapi memudahkan untuk membersihkan baik kotoran ataupun serangga. 10. Keadaan Bebas dengan Tikus dan Serangga Keadaan ini perlu diterapkan baik pada interior maupun pada exterior, karena serangga dan tikus ini dapat menyebabkan gangguan mental dan menimbulakan penyakit pada pengunjung. Pencegahan terhadap serangga dapat dilakukan dengan cara: a. Kebersihan umum harus tetap dijaga dengan baik dalam gedung maupun luar gedung pertunjukan b. Jangan sampai terdapat tempat-tempat mati dalam pengaturan barang atau alat-alat untuk memudahkan dalam pembersihan. c. Pemasangan kawat kasa pada lubang-lubang angin d. Pencahayaan yang sempurna agar sinar dapat menerangi secara merata ke seluruh ruangan. Pencegahan terhadap tikus dapat dilakukan dengan cara: a. Menjaga kebersihan ruangan



13



b. Menghindari adanya sudut-sudut mati atau ruangan gelap. c. Menghindari tempat-tempat yang bisa digunakan oleh tikus untuk bersarang. d. Memasang teralis pada lubang ventilasi bagian bawah. 11. Sistem Lalu Lintas dalam Gedung (Traffic System) Sistem lalu lintas dalam arena pertunjukan bioskop perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran arus penonton waktu keluar tidak terhambat karenanya. Sebaiknya lalu lintas ini dibagi atas 4 bagian, yaitu: a. Lalu luntas utama lebar minimal 2 meter. b. Lintas blok lebar minimal 80 cm. c. Lintas antar kursi lebar mmminimaml 40 cm. d. Lintas keliling ruangan lebar minimal 50 cm. 12. Proyektor Film dan Ruangannya Penggunaan proyektor sebaiknya mempunyai dua buah dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran film yang banyak beredar sehingga penggantian antar roll film tidak mengharuskan pertunjukan terputus. Syarat-syarat proyektor yaitu harus baik, terang dan tidak bergetar sehingga tidak merusak mata. Ruang harus disesuaikan dengan peralatan dengan jumlah petugas yang melayani proyektor tersebut agar tidak terjadi kecelakaan. Begitu pula suhu, kelembaban, penerangan yang sesuai dengan syarat–syarat ruangan normal.



14



BAB III METODE PELAKSANAAN Bioskop adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar dengan gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Bioskop merupakan salah satu tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat disemua kalangan serta tidak memandang usia dan jenis kelamin. Oleh karena itu, sanitasi bioskop sangat penting keberadaannya. Dalam inspeksi sanitasi ini, diambil sampel Bioskop XXI Galaxy Mall Surabaya. Dilakukan metode inspeksi sanitasi secara langsung sebagai jalan untuk



15



mengetahui kondisi sanitasi di bioskop XXI Galaxy yang sesungguhnya. Dengan melaksanakan metode inspeksi ini, akan diketahui kondisi sanitasi di Bioskop XXI Galaxy Mall dengan kriteria sanitasi baik, sedang, atau buruk. Sehingga, dengan demikian dapat disimpulkan sanitasi di bioskop XXI Galaxy Mall telah sesuai dengan standar sanitasi bioskop yang telah berlaku atau belum memenuhi standar sanitasi bioskop. Metode pelaksanaan dalam melakukan inspeksi sanitasi di tempat-tempat umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, inspeksi secara formal dan inspeksi secara informal. Dilakukan inspeksi secara formal di Bioskop XXI Galaxy Mall. Hal ini dilakukan agar proses pelaksanaan inspeksi dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang diperoleh dapat optimal, baik data-data terkait bioskop maupun hasil observasi penilaian langsung. Dalam melakukan inspeksi sanitasi di bioskop XXI Galaxy Mall dilakukan dengan melaksanakan beberapa metode pelaksanaan. Metode pelasanaan inspeksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:



3.1



Metode Inspeksi 1. Jenis Inspeksi Jenis inspeksi sanitasi yang dilakukan dalam metode inspeksi sanitasi di Bioskop XXI Galaxy Mall ini dibedakan menurut tujuan atau periode inspeksi seperti: a. Inspeksi awal (initial inspection), yaitu inspeksi yang dilakukan hanya dalam satu periode saja. Hanya dilakukan sekali inspeksi dengan waktu sampel di siang hari. b. Inspeksi berkala (routine inspection), adalah inspeksi yang dapat dilakukan lebih dari satu dan dalam waktu yang berbeda, misalnya di pagi hari – siang hari – malam hari. Namun, tidak menerapkan metode



16



inspeksi berkala ini. Karena bioskop adalah tempat umum yang berada di dalam ruangan (indoor), sehingga keberadaannya tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu. Jadi disepakati untuk memilih salah satu waktu saja untuk melakukan inspeksi, yaitu memilih waktu siang hari. c. Inspeksi khusus (targeted inspection), yaitu inspeksi yang dilakukan untuk tujuan khusus. Jadi inspeksi ini hanya dilakukan untuk tujuan mengetahui kondisi sanitasi di Bioskop XXI Galaxy. 2. Cara Inspeksi a. Indirect interview, yaitu dilakukan wawancara secara langsung kepada 2 (dua) pegawai di dua level yang berbeda, yaitu manager supervisior dan petugas kebersihan Bioskop XXI Galaxy. Metode ini dilakukan sebagai alat bantu dalam menunjang hasil kuisioner yang mengacu ke persyaratan standar sanitasi bioskop. b. Direct Observation, yaitu dilakukan pengamatan secara langsung yang meliputi, penilaian terhadap kondisi sanitasi di bioskop XXI Galaxy dan penggunaan alat-alat kebersihan. c. Penilaian pada lembar instrumen penilaian d. Pengukuran langsung, yaitu dilakukan pengukuran secara langsung pada parameter yang telah ditentukan, yaitu pencahayaan dan kebisingan dengan menggunakan alat luxmeter dab sound level meter. Selain itu, juga digunakan rollmeter sebagai alat untuk mengukur seperti lebar ruangan, kursi, dan interiour-exteriour traffict. 3.2



Metode Pelaksanaan Inspeksi 1. Persiapan Inspeksi a. Penunjukan Tim Inspeksi Tim yang bertugas melakukan inspeksi sanitasi bioskop XXI Galaxy Mall adalahseluruh anggota kelompok B-3 IKMB 2011. b. Penentuan Lingkup Inspeksi Penentuan lingkup inspeksi sesuai dengan ruang lingkup yang mencakup:  Penentuan standar sanitasi bioskop yang telah berlaku  Penentuan penilaian sanitasi



17







Penilaian







penerapannya sanitasi di bioskop XXI Galaxy Mall Lingkup yang dinilai adalah - Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan luar gedung, -



kesesuaian



standar



sanitasi



bioskop



dengan



dengan variabel lokasi dan lingkungan. Bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop), dengan variabel lantai, dinding, atap, langit-langit, pintu, kotak P3K,



-



ruang tunggu, exteriour traffict, snack bar, pintu darurat. Bagian dalam ruang pertunjukan, dengan variable kursi, traffict system, pintu exit, ventilasi, pencahayaan, proyektor, layar, sistem suara, lantai, dinding, atap pemadam kebakaran,



-



dan keadaan yang bebas serangga dan tikus Fasilitas sanitasi, dengan variabel toilet, jamban, urinoir,



-



tempat sampah, dan pembuangan air limbah Petugas pelayanan, dengan variabel petugas kebersihan dan



petugas snack bar. c. Perumusan instrumen inspeksi sanitasi Dalam proses menyusun perumusan instrumen sanitasi, menggunakan pedoman buku inspeksi sanitasi kesehatan tempat-tempat umum yang ditulis oleh Suparlan dan hasil penelitian sanitasi bioskop yang dituliskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2. Penentuan Kelayakan Pelaksanaan Inspeksi Penanggung Jawab : Retno Andriyani, ST, M. Kes Pelaksana : Anggota Kelompok B-3 IKMB 2011 Tempat Pelasanaan : Bioskop XXI Galaxy, Studio 3 Lokasi : Jalan Dharmahusada Indah, Galaxy Mall Lantai 3 Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 23 Oktober 2013 Waktu pelasanaan : 13.00 WIB 3. Penentuan Perizinan Pelaksanaan Perizinan Formal kepada: 1) Dosen Pembimbing : Retno Andriyani, ST, M.Kes 2) Ketua Departemen : Sudarmaji, S.KM, M.Kes Kesehatan Lingkungan 3) Staff Laboratorium : Jimmy



18



Kesehatan Lingkungan 4) HRD Bioskop XXI Wilayah Jawa Timur dan Bali 5) Manager Operational Bioskop XXI Galaxy Mall



: Gunawan : Teguh



Dalam menunjang pelaksanaan inspeksi sanitasi yang dilakukan di bioskop XXI Galaxy Mall, diputuskan untuk melakukan perizinan secara formal. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kemudahan dalam proses inspeksi dan memperoleh hasil inspeksi yang optimal. Perizinan pertama ditujukan kepada Bapak Gunawan selaku Manager HRD Bioskop XXI wilayah Jawa Timur dan Bali. Dengan berbekal surat yang didapatkan dari Ibu Retno selaku dosen pembimbing. Perizinan kedua, yaitu ditujukan kepada Bapak Teguh selaku Manager Operational bioskop XXI Galaxy Mall. Setelah mendapatkan izin dari Bapak Gunawan, diperoleh surat tembusan untuk diberikan kepada Bapak Teguh. Dan akhirnya diizinkan untuk melakukan inspeksi sanitasi di Studio 3. Perizinan ketiga, yaitu perizinan yang ditujukan kepada Bapak Sudarmaji, selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkukan. Perizinan ini bertujuan untuk meminjam alat yang digunakan untuk menunjang inspeksi sanitasi. Perizinan dilakukan dengan cara membuat surat perizinan peminjaman alat Luxmeter dan Sound Level Meter. Surat izin diberikan pada hari Senin, 21 Oktober 2013 untuk melakukan peminjaman alat pada hari Rabu, 23 Oktober 2013. Perizinan keempat, yaitu perizinan kepada Bapak Jimmy selaku staff laboratorium. Setelah mendapatkan tanda persetujuan (accept) dari Bapak Sudarmaji, kemudian membawa surat tembusan tersebut kepada Bapak Jimmy untuk izin meminjam alat yang akan digunakan pada tanggal 23 Oktober 2013. 4. Inspeksi Langsung



19



Pada tahap ini yaitu tahapan melakukan observasi secara langsung terhadap kondisi bioskop XXI Galaxy Mall. Dalam melakukan observasi ini menggunakan metode indepth interview, direct observation, pengisian instrumen penilaian, dan pengukuran. a. Indepth Interview Yaitu melakukan wawancara mendalam terkait data umum dan data khusus sanitasi bioskop XXI Galaxy Mall kepada dua petugas di level yang berbeda, yaitu kepada: 1) Bapak Teguh, selaku Manager Operational 2) Bapak Suyatno, selaku Teknisi Bioskop b. Direct Observation Yaitu observasi langsung yang dilakukan di bioskop XXI Galaxy Mall dengan melihat langsung kondisi sanitasi bioskop yang sebernarnya, dengan mencatat, dan mengambil gambar-gambar penting dalam menunjang hasil inspeksi sebagai bukti kondisi sanitasi yang ada disana. c. Pengisian Instrumen Penilaian Mengisi form instrumen penilaian yang telah disiapkan. Untuk mengatasi



keterbatasan



waktu



dalam



melaksanakan



inspeksi,



menggunakan strategi pembagian tugas dalam melakukan pengisian instrumen. Jadi misalnya, Dedy bertugas mengisi instrumen pada bagian luar gedung, kemudian Ika dan Ova bertugas mengisi instrumen pada bagian lobby bioskop, Kiky bertugas mengisi instrumen pada bagian dalam ruang pertunjukan (Studio 3), Ilham bertugas mengisi instrumen pada bagian sanitasi, Puspita bertugas mengisi instrumen pada petugas pelayanan. Pengisian form penilaian diisi berdasarkan hasil directed observation atas kondisi sesungguhnya yang ada di bioskop XXI Galaxy Mall dan dari hasil pengukuran terhadap pencahayaan, kebisingan, dan pengukuran panjang.



20



d. Pengukuran Parameter Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran pada parameter yang digunakan dalam menilai bioskop XXI Galaxy, yaitu parameter pencahayaan dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan Luxmeter. Pengukuran pencahayaan ini dilakukan pada pencahayaan di halaman luar bioskop, pencahayaan di lobby bioskop, dan pencahayaan di dalam ruang pertunjukan. Sedangkan, untuk parameter kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter. Pengukuran kebisingan dilakukan pada kebisingan lobby bioskop dan pengukuran kebisingan di dalam ruang pertunjukan (Studio 3). Selain untuk mengukur parameter, juga dilakukan pengukuran panjang dengan menggunakan alat Rollmeter. Pengukuran panjang ini khusus digunakan di dalam ruang pertunjukan untuk mengukur luas traffict system dan pengukuran lebar dan tinggi kursi. 5. Perhitungan Hasil Penilaian Setelah mendapatkan hasil pada tahap 4, maka selanjutnya adalah menghitung hasil penilaian, yaitu menghitung skor yang didapat dari hasil perkalian antara bobot dengan nilai yang didapat. Penilaian akan didapatkan hasil kriterian sanitasi di bioskop XXI Galaxy masuk dalam penilaian sanitasi baik, sanitasi sedang, ataukah sanitasi buruk. 3.3



Metode Pengukuran Parameter Pencahayaan Pengukuran pencahayaan bioskop XXI Galaxy Mall menggunakan alat ukur



pencahayaan yang bernama luxmeter. Luxmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Tujuan



: Mengukur besarnya intensitas cahaya di bioskop XXI Galaxy Mall



Alat Ukur



: Luxmeter



Spesifikasi



:



a. Tampilan



: 3 ½ digit tampilan LCD, pembacaan



21



b. c. d. e.



Ranges Resolusi Satuan yang digunakan Akurasi



tampilan nilai maksimum 1999 : 1 - 50.000 Lux : 1 Lux : Lux : ≤ 10.000 Lux: ± 4% rdg ± 0.5fs ≥ 10.000 Lux: ± 5 +10 digit (Dikalibrasi untuk lampu pijar standar di



f. Dimension



2856K warna suhu) : 106 X 57 X 26 mm (photo detector) 106 X 57 X 26 mm (photo detector) 230 X 72 X 30 mm (meter body)



g. Berat h. Sumber Tenaga



150 cm (photo detector lead) : 190 gram : 1 baterai = 9 Volt



Cara Pengukuran Pencahayaan Pada pengukuran parameter pencahayaan di bioskop XXI Galaxy Mall dilakukan pengukuran pada tiga titik berbeda, yaitu pengukuran pencahayaan di bagian luar bioskop, bagian lobby bioskop, dan bagian dalam ruang pertunjukan. Berikut cara pengukuran pencahayaan dengan mengunakan luxmeter: 1. Pasang baterai pada tempatnya 2. Pastikan baterai pada bagian belakang alat luxmeter telah terpasang dengan baik 3. Pasang kabel connector sensor cahaya pada badan luxmeter 4. Buka penutup sensor cahaya 5. Posisikan tangan lurus kedepan sejajar dengan tinggi bahu dengan sensor cahaya menghadap ke atas 6. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangan 7. Nyalakan alat dengan menekan tombol “POWER” 8. Tekan tombol “RANGE” Pilih range 2000 lux, artinya hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Karena, pencahayaan pada bioskop tidak akan melebihi 2000 lux.



22



9. Diamkan selama 4-5 menit Agar sensor cahaya dapat menerima cahaya dengan baik, sehingga hasil pengukuran akurat. 10. Perhatikan layar panel 11. Tekan tombol “HOLD” 12. Lihat hasil pengukuran pada layar panel 13. Catat hasil pengukuran yang tertera pada layar panel 14. Matikan alat pengukur dengan menekan kembali tombol “POWER 3.4



Metode Pengukuran Parameter Kebisingan Pengukuran parameter kebisingan bioskop XXI Galaxy Mall menggunakan alat



ukur Sound Level Meter. Sound Level Meter merupalan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar suara bising mempengaruhi pengunjung bioskop dan petugas bioskop dalam melaksanakan tugasnya. Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan antara 30-130 dBA dan dari frekuensi 20Hz-20.000Hz. Tujuan : Mengukur intensitas kebisingan bioskop XXI Galaxy Mall Alat Ukur : Sound Level Meter (SLM) Spesifikasi : 1. Pengukuran berkisar dari 26dB (A) 2. Catatan fungsi hingga 99 catatan 3. 6 rentang pengukuran yang disesuaikan 4. Dimensi 264 x 68 x 27 mm 5. Berat 260 gram Cara Pengukuran Kebisingan Pada pengukuran parameter kebisingan bioskop XXI Galaxy Mall dilakukan pengukuran kebisingan pada tiga titik berbeda, yaitu pengukuran kebisingan di bagian luar bioskop, bagian lobby bioskop, dan bagian dalam ruang pertunjukan. Berikut cara pengukuran kebisingan dengan mengunakan Sound Level Meter (SLM): a. Persiapan alat 1. Pasang baterai pada tempatnya. 2. Tekan tombol power. 3. Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik atau tidak.



23



4. Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor sesuai dengan angka kalibrator. b. Pengukuran 1. Pilih selektor pada posisi Slow Karena Slow, untuk jenis kebisingan impulsif atau terputus-putus atau tidak pada objek yangbergerak cepat. Bising ini sering disebut juga intermitten noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus terusan, melainkan ada periode rekatif tenang. 2. Pilih selektor range intensitas kebisingan. 3. Tentukan lokasi pengukuran. 4. Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. 5. Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor. BAB IV HASIL INSPEKSI SANITASI BIOSKOP



4.1



Profil Bioskop XXI Galaxy Mall XXI Galaxy Mall diresmikan pada 8 Oktober 2010 setelah XXI Royal Plaza



pada tahun 1997, dengan struktur organisasi pemilik utama XXI berada di Jakarta yaitu bapak Dwi Katmono, sedangkan di Surabaya dipercayakan kepada bapak Gunawan sebagai HRD Jatim-Bali. Sampai saat ini jumlah bioskop XXI di Surabaya berjumlah 8, namun pada penilaian kali ini difokuskan pada bioskop XXI yang ada di Galaxy mall Surabaya. Manager di bioskop XXI Galaxy Mall ini ada 2, yaitu bapak Teguh sebagai manager operasional dan bapak Junaidi sebagai manager keuangan. Gedung bioskop XXI Galaxy Mall berada di lantai.3 Jalan Dharmahusada Indah Timur, Surabaya. Dalam bioskop XXI Galaxy Mall ini dilengkapi dengan fasilitas 5 ruang studio dengan perincian jumlah kursi penonton tiap studio sebagai berikut: Studio 1 : 278 kursi Studio 2 : 278 kursi Studio 3 : 128 kursi Studio 4 : 128 kursi



24



Studio 5 : 138 kursi Fasilitas lain yang terdapat di bioskop XXI Galaxy Mall ini adalah terdapat cafe, dan kamar mandi yang selalu terjaga kebersihannya. Jumlah karyawan sebanyak 40 orang dengan rincian karyawan pria sebanyak 26 orang dan karyawan wanita sebanyak 14 orang. Mayoritas karyawan berpendidikan SMA dengan 2 orang sarjana yang berkedudukan sebagai manager bioskop XXI Galaxy mall Surabaya. 40 karyawan tersebut memiliki tugasnya masing-masing, seperti pada operator terdapat 3 pria, teknisi terdapat 2 pria, security terdapat 5 pria, guide terdapat 10 wanita, cafe terdapat 2 wanita dan 6 pria, customer service terdapat 2 wanita dan 8 pria, dan manager terdapat 2 pria. Semua karyawan di perusahaan pribadi milik bapak Dwi Katmono ini memiliki asuransi kecelakaan kerja, kesehatan, jaminan hari tua dan kematian. Jumlah pengunjung rata-rata per hari di bioskop XXI Galaxy mall ini sebanyak 200-300 orang pada keadaan biasa saja, apabila terdapat film yang bagus dan banyak menarik masyarakat bisa mencapai lebih kurang sebanyak 700 penonton dalam sehari. Bioskop ini mulai beroperasi mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 23.00 (tergantung durasi film) apabila ada midnight film maka bioskop buka sampai dengan pukul 02.00 dini hari. Perekrutan pegawai pada perusahaan ini seperti perekrutan pada umumnya, namun dalam hal kontrak kerja pegawai awal bekerja diberikan kontrak selama 2 tahun, kemudian 1 tahun dan ada jeda selama 6 bulan yang harus mereka jalani untuk bisa kembali bekerja sebagai pegawai tetap di perusahaan ini. Operator dan teknisi di bioskop ini adalah pegawai tetap sedangkan guide dan pegawai café adalah pegawai kontrak. Untuk security dan customer service merupakan pegawai outsourcing. Pusat utama dalam bioskop XXI Galaxy mall ini berada pada manager keuangan dan manager operasional, kemudian dibawahnya terdapat Cip Operator, Cip Guide, Supervisor CS, dan coordinator security. Selain itu maka karyawan lain disebut dengan anak buah. 4.2



Hasil Inspeksi Sanitasi Bioskop



25



Dalam melakukan Inspeksi Sanitasi Bioskop ada lima hal yang dapat diamati antara lain yaitu persyaratan kesehatan lingkungan dan bagian luar gedung, bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop), bagian dalam ruang pertunjukan (interior), fasilitas sanitasi dan petugas pelayanan. 1. Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bagian Luar Gedung 1) Lokasi Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan luar gedung bioskop XXI Galaxy mall dalam hal lokasi memiliki nilai 3 karena semua krtiteria penilaian terpenuhi dengan baik. Kriteria penilaian tersebut seperti lokasi berada di tempat yang luas dan aman, berada di tempat yang strategis, jauh dari faktor pengganggu (industri, keramaian, pencemaran lingkungan) serta lokasi ini berada di tempat yang tinggi dan kering. Lokasi bioskop ini berada di gedung Galaxy mall lantai 3 Surabaya. 2) Lingkungan Jika dilihat dari lingkungan bioskop XXI Galaxy mall ini bersih, tidak adanya genangan air, penerangan yang cukup sebanyak 1251 lux, air limbah dapat mengalir dengan lancar, terdapat tempat pembuangan sampah sementara (TPS) serta terdapat adanya tempat smooking area dan tempat pembuangan rokok. Kriteria tersebut masuk memenuhi standar, maka dalam hal lingkungan bioskop XXI Galaxy Mall mendapat nilai 3.



Gambar 4.1 Hasil pengukuran pencahayaan bagian luar gedung bioskop 2. Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 1) Lantai



26



Pada variabel lantai, terdapat empat kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy Mall. Keempat kriteria tersebut meliputi lantai bersih, bahan kuat, kedap air, permukaan rata; tidak licin dan mudah dibersihkan; tidak memungkinkan terjadi genangan air. Berikut analisis hasil inspeksi terhadap lantai di bagian dalam gedung (lobby) bioskop XXI Galaxy Mall berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan: a. Lantai Bersih Sampel lantai yang didapatkan berasal dari ruangan dalam gedung bioskop (lobby bioskop), lantai yang terdapat di lobby bioskop ini berupa karpet berwarna merah. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa lantai pada dalam gedung bioskop memenuhi kriteria bersih dan tidak terdapat kotoran pada lantai (karpet). Sehingga, kriteria pertama telah memenuhi standar lantai bersih. b. Bahan Kuat, Kedap Air, Permukaan Rata Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Pada kriteria kedua ini digunakan penilaian berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada Lobby Bioskop terdapat lantai (karpet) yang memiliki bahan kuat, kedap air, dan permukaan yang rata. Karena lantai (karpet) yang terdapat di lobby bioskop memiliki bahan kuat, kedap air, dan permukaan yang rata sehingga memungkinkan pengunjung dapat berjalan dan berdiri di lantai tersebut dengan aman dan tidak mudah terjatuh. Kriteria kedua ini telah memenuhi standar lantai yang berbahan kuat, kedap air, serta permukaan yang rata. c. Tidak Licin dan Mudah Dibersihkan Sampel ruangan yang digunakan tetap sama. Berdasarkan hasil inspeksi, dapat diketahui bahwa penonton dapat berjalan dengan santai dan aman dari pintu masuk menuju kursi pertunjukan (tidak terjatuh akibat licin). Lantai yang berbahan dasar dari karpet juga memungkinkan untuk mudah diberishkan sehingga kriteria ketiga ini telah memenuhi standar lantai yang tidak licin dan mudah dibersihkan.



27



Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop, telah didapatkan hasil lantai pada bagian dalam gedung bioskop XXI Galaxy telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel lantai mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, kebersihan, keamanan dan kenyamanan lantai bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria dan telah sesuai standar kategori lantai bioskop yang telah berlaku. 2) Dinding Menurut pengamatan, dinding pada bagian gedung bioskop memiliki warna yang terang serta terjaga kebersihannya. Namun dinding tidak kedap suara dan kedap air. Dinding tidak kedap suara karena suara dari ruang pertunjukkan masih dapat terdengar hingga lobby bioskop. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop) didapatkan hasil bahwa dinding pada bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop) XXI Galaxy Mall memenuhi 3 kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable dinding mendapatkan Nilai 2. Artinya adalah, dinding bagian dalam gedung Bioskop XXI Galaxy Mall memenuhi 3 kriteria.



3) Atap



Gambar 4.2 Hasil Pengukuran Kebisingan pada Lobby Bioskop XXI Galaxy Mall Pada



variabel atap, terdapat dua



kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Kedua kriteria tersebut meliputi atap tidak bocor, kuat; tidak memungkinkan terjadinya genangan air.



28



Berikut analisis hasil inspeksi terhadap atap di bagian dalam gedung (lobby) bioskop XXI Galaxy berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan: a. Tidak Bocor dan Kuat Sampel atap yang didapatkan berasal dari ruangan dalam gedung bioskop (lobby bioskop). Hasil inspeksi menunjukkan bahwa atap pada dalam gedung bioskop memenuhi kriteria tidak bocor dan kuat. Sehingga, kriteria pertama telah memenuhi standar atap tidak bocor dan kuat. b. Tidak Memungkinkan Terjadinya Genangan Air Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy Mall. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat atap yang tidak memungkinkan terjadinya genangan air. Kriteria kedua ini telah memenuhi standar atap yang tidak memungkinkan terjadinya genangan air. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop (lobby), telah didapatkan hasil atap pada bagian dalam gedung bioskop XXI Galaxy yang telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel atap mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, atap yang terdapat pada ruangan tersebut cukup aman dan kokoh untuk atap bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy dan memenuhi semua kriteria untuk standar kategori atap bioskop yang telah berlaku. 4) Langit-langit Langit-langit pada lobby bioskop memenuhi semua variabel yang dinilai. Langit-langit memiliki tinggi dari lantai lebih dari 2,5 meter, memiliki kerangka yang kuat, serta berwarna terang. Tinggi lantai dinilai menggunakan meteran. Kerangka yang kuat dinilai melalui terlihatnya lapisan beton yang berlapis-lapis pada langit-langit bioskop sehingga diambil kesimpulan bahwa kerangka lobby kuat. Langit-langit bioskop juga terlihat memiliki warna yang terang. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian gedung bioskop (lobby), didapatkan hasil bahwa langit-langit pada bagian dalam gedung bioskop (lobby) XXI Galaxy memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable dinding mendapatkan Nilai 3. Artinya



29



adalah, langit-langit bagian dalam gedung Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria. 5) Pintu Pada variabel pintu, terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Ketiga kriteria tersebut meliputi pintu kuat, berfungsi dengan baik; mudah dibersihkan; dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. Berikut analisis hasil inspeksi terhadap pintu di bagian dalam gedung (lobby) bioskop XXI Galaxy berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan: a. Kuat dan Berfungsi Dengan Baik Sampel pintu yang didapatkan berasal dari ruangan dalam gedung bioskop (lobby bioskop). Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pintu pada dalam gedung bioskop memenuhi kriteria kuat dan berfungsi dengan baik. b. Mudah Dibersihkan Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat pintu yang mudah untuk dibersihkan. Sehingga, kriteria kedua ini telah memenuhi standar pintu yang mudah dibersihkan. c. Dapat Mencegah Masuknya Serangga dan Tikus Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat pintu yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus, hal ini dapat dibuktikan dari tidak tampaknya serangga dan tikus di dalam lobby bioskop. Sehingga, kriteria ketiga ini telah memenuhi standar pintu yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop (lobby), telah didapatkan hasil pintu pada bagian dalam gedung bioskop XXI Galaxy yang telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel pintu mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, pintu yang terdapat pada ruangan tersebut cukup aman, kokoh, dan bersih untuk bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy dan memenuhi semua kriteria untuk standar kategori pintu bioskop yang telah berlaku. 6) Kotak P3K



30



Pihak bioskop telah menyediakan kotak P3K yang berisi obat-obatan sehingga bioskop memenuhi variabel kotak P3K. Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa kotak P3K pada bagian dalam gedung bioskop (lobby) XXI Galaxy memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable kotak P3K mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, tersedia kotak P3K pada bagian dalam gedung Bioskop XXI Galaxy. 7) Ruang Tunggu Pada variabel ruang tunggu, terdapat lima kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Kelima kriteria tersebut meliputi ruang tunggu yang bersih, tertata rapi dan menarik, terdapat tempat sampah yang cukup, lantai tidak licin, dan dinding berwarna terang.Berikut analisis hasil inspeksi terhadap pintu di bagian dalam gedung (lobby) bioskop XXI Galaxy berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan: a. Ruang Tunggu Bersih Sampel ruang tunggu yang didapatkan berasal dari ruangan dalam gedung bioskop (lobby bioskop). Hasil inspeksi menunjukkan bahwa ruang tunggu pada dalam gedung bioskop memenuhi kriteria bersih sehingga nyaman dan tampak indah dipandang. Sehingga, kriteria pertama telah memenuhi standar ruang tunggu yang bersih. b. Tertata Rapi dan Menarik Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat ruang tunggu yang tertata rapi dan menarik. Sehingga, kriteria kedua ini telah memenuhi standar ruang tunggu yang tertata rapi dan menarik. c. Terdapat Tempat Sampah yang Cukup Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat ruang tunggu yang terdapat tempat sampah yang cukup sehingga tidak ada sampah yang berserakan, serta petugas kebersihannya yang cukup mumpuni dan gesit dalam memperhatikan kebersihan sekitar. Sehingga,



31



kriteria ketiga ini telah memenuhi standar ruang tunggu yang terdapat tempat sampah yang cukup. d. Lantai Tidak Licin Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat ruang tunggu yang memiliki lantai tidak licin karena memiliki bahan dasar dari karpet. Sehingga, kriteria keempat ini telah memenuhi standar ruang tunggu dengan lantai tidak licin. e. Dinding Berwarna Terang Sampel ruangan yang digunakan tetap sama, yaitu Lobby Bioskop XXI Galaxy. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada lobby bioskop terdapat ruang tunggu yang memiliki dinding berwarna terang dan dapat menampilkan kesan dari cahaya lampu dengan baik sehingga dapat memberikan kesan nyaman. Sehingga, kriteria kelima ini telah memenuhi standar ruang tunggu dengan dinding berwarna terang. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop (lobby), telah didapatkan hasil ruang tunggu pada bagian dalam gedung bioskop XXI Galaxy yang telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel ruang tunggu mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, ruang tunggu yang terdapat pada ruangan tersebut cukup aman, nyaman, bersih dan memiliki keindahan untuk bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy dan memenuhi semua kriteria untuk standar kategori ruang tunggu bioskop yang telah berlaku. 8) Exteriour Traffic Pada lalu lintas luar (Exterior traffic), terdapat jalan yang cukup lebar atau lebih dari 2 meter terutama pada lorong lobby bioskop. Jalan yang menghubungkan dari satu bagian ke bagian lain pun juga cukup jelas dan teratur. Lobby juga dilengkapi dengan AC sehingga terdapat ventilasi buatan. Namun pada lobby, pintu masuk dan pintu keluar tidak didesain terpisah



32



sehingga akan memacetkan lalu lintas lobby terutama pada saat bioskop sedang ramai dikunjungi. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian gedung bioskop (lobby) didapatkan hasil bahwa exterior traffic pada bagian dalam gedung bioskop (lobby) XXI Galaxy memenuhi 3 kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable dinding mendapatkan Nilai 2. Artinya adalah, dinding bagian dalam gedung Bioskop XXI Galaxy memenuhi 3 kriteria. 9) Snack Bar Pada variabel snack bar, terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy Mall. Ketiga kriteria tersebut meliputi tata letak kontainer makanan rapi, bersih, dan terhindar dari hewan pengerat; peralatan bersih; dan kemasan bersih dan aman. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa higienitas pada variabel snack bar masuk dalam kriteria yang cukup baik, sehingga dapat terjamin kualitas, kerapian, kebersihan, dan keindahannya. Meskipun petugas snack bar tidak menggunakan sarung tangan saat beroperasi namun mereka menggunakan alat penjapit untuk mengambil makanan. Sehingga, semua kriteria yang terdapat di variable snack bar dapat terpenuhi. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop, telah didapatkan hasil untuk variable snack bar pada bagian dalam gedung bioskop XXI Galaxy Mall yang telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel lantai mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, kebersihan, kerapian, keindahan, dan kualitas snack bar bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria dan telah sesuai standar kategori lantai bioskop yang telah berlaku. 10) Pintu Darurat Pada variabel pintu darurat, terdapat enam kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Keenam kriteria tersebut meliputi lebar minimal 1,6 meter (2 kali lebar pintu biasa), dengan tinggi 1,8 meter; jarak pintu satu dengan pintu lainnya minimal 5 meter; letak pintu darurat sebelah kanan dan kiri (simetris); dapat membuka keluar; selama pertunjukkan pintu darurat tidak boleh; terdapat lampu merah dengan tulisan yang jelas “Pintu Darurat”. Hasil



33



inspeksi menunjukkan bahwa pintu darurat pada bagian lobby masuk dalam kriteria baik dan memenuhi lima dari keenam kriteria yang ada. Sehingga, variabel pintu darurat masuk dalam kategori baik. Pintu darurat yang berada di Gedung Bioskop XXI Galaxy hanya ada di satu tempat yaitu di bagian lobby gedung bioskop. Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan dengan sampel bagian dalam gedung bioskop (lobby), telah didapatkan hasil pintu pada bagian dalam ruang pertunjukkan bioskop XXI Galaxy yang hampir memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variabel pintu mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, pintu darurat yang terdapat pada ruangan tersebut cukup aman, kokoh, dan mudah digunakan untuk bagian dalam gedung (lobby) Bioskop XXI Galaxy dan hampir memenuhi semua kriteria untuk standar kategori pintu darurat bioskop yang telah berlaku.



Gambar 4.3 Pintu Darurat (Emergency Exit) di Bioskop XXI Galaxy Mall 3. Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Interior) 1) Kursi Pada variable kursi terdapat enam kriteria yang dapat dipenuhi oleh Bioskop XXI Galaxy Mall. Enam kriteria tersebut meliputi lebar minimal kursi 40 cm antar kursi dengan kursi depannya, jarak kursi terdepan dengan layar minimal 6 meter, jarak kursi dari lantai 48 cm, sandaran tangan sesuai dengan kemungkinan tangan dapat bersandar dengan baik, lebar kursi minimal 40-45 cm, terbuat dari bahan kuat empuk dan mudah dibersihkan.



34



Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan ruang sampel studio 3, kriteria lebar minimal kursi dengan kursi depannya lebih dari 40 cm yaitu 45 cm, jarak kursi terdepan dengan layar hanya 3,5 meter, jarak kursi dengan lantai yaitu 47 cm, sandaran tangan sudah sesuai dengan kemungkinan tangan dapat bersandar dengan baik, lebar kursi 51 cm serta kursi terbuat dari bahan kuat, empuk dan mudah dibersihkan. Berdasarkan hasil tersebut variable kursi yang ada pada bagian dalam ruang pertunjukkan (interior) mendapatkan nilai 2, artinya variabel kursi hanya memenuhi 4 kriteria yang ada yaitu, lebar minimal kursi 40cm antar kursi dengan kursi depannya, sandaran tangan sesuai dengan kemungkinan tangan dapat bersandar dengan baik, lebar kursi minimal 40-45 cm, terbuat dari bahan kuat empuk dan mudah dibersihkan.



Gambar 4.4 Lebar Kursi dengan Kursi terdepan



Gambar 4.5 Kursi Studio 3, XXI Galaxy Mall



Gambar 4.6 Jarak Kursi Baris Terdepan dengan Layar 2)



Traffic System (Lalu Lintas Dalam)



35



Persyaratan bagian dalam ruang pertunjukan atau interior khususnya lalu lintas (traffic system) dalam studio 3 ini mendapat nilai 2. Penilaian ini meliputi lebar lalu lintas utama minimal 2 meter, penilaian ini tidak bisa terpenuhi karena panjang lalu lintas utama hanya 1,19 meter. Pada tahap selanjutnya terdapat penilaian lebar lalu lintas keliling ruangan pertunjukan minimal 50 meter, namun pada kenyataanya lebar lalu lintas keliling ruangan pertunjukan adalah 16,06 meter dengan rincian panjang 5,69 meter dan lebar 2,34 meter. Dalam hal lalu lintas antar baris kursi untuk jalan penonton ke tempat duduknya adalah 48 cm, penilaian ini memenuhi syarat karena minimal penilaian sepanjang 40 cm. Begitu juga lintas block lebar dalam studio 3 sepanjang 100 cm, tentu saja memenuhi kriteria karena minimal panjang yang diberikan dalam penilaian sepanjang 80 cm.



Gambar 4.7 Lebar Lalu Lintas antar Baris Kursi  untuk jalan penonton didepannya



Gambar 4.8 Lebar Lalu Lintas antar Blok Kursi



36



3)



Gambar 4.9 Lebar Lalu Lintas Utama Studio 3, XXI Galaxy Mall Ventilasi Dalam hali ventilasi yang ada dalam studio 3, terdapat ventilasi buatan seperti AC dan sangat dirawat oleh pihak pengelola. Perawatan dilakukan sebulan sekali dengan cara pengecekan dan pembersihan AC. Hal ini menyebabkan kondisi ruangan terasa nyaman atau tidak panas dengan suhu 23ºC. Dari itu semua ventilasi studio 3 mendapat nilai 3 karena dapat memenuhi persyaratan penilaian.



4) Pencahayaan Pada variable pencahayaan, disini terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Ketiga kriteria tersebut meliputi sistem pencahayaan tidak menimbulkan kesilauan dengan batas maksimal 150 lux, tersdia penerangan untuk pembersihan, dan kuat penerangan pada setiap tangga maksimal 3 fc. Berikut analisis hasil inspeksi terhadap pencahayaan di bagian interiour XXI Galaxy berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan: a. Sistem Pencahayaan Tidak Menimbulkan Kesilauan (maksimal 150 lux) Sampel ruangan yang diambil adalah Studio 3 Bioskop XXI Galaxy. Pada kriteria yang pertama ini digunakan alat ukur pencahayaan yang bernama luxmeter. Dalam hasil inspeksi yang telah dilakukan pada pengukuran pencahayan di bagian dalam Studio 3, luxmeter menunjukkan angka 18,07



lux.



Pada kriteria yang telah ditetapkan



37



sesuai standar pencahayaan di dalam studio adalah menggunakan sistem pencahayaan yang tidak menimbulkan kesilauan dengan batas maksimal 150 lux. Sedangkan pada hasil inspeksi di dapatkan bahwa pencahayaan yang ada di Studio 3 hanya sebesar 18,07 lux. Sehingga, pencahayaan pada Studio 3 ini memenuhi kriteria dan telah sesuai dengan standar pencahayaan bioskop yang telah ditetapkan.



b. Tersedia Penerangan Untuk Pembersihan Gambar ruangtetap sama, yaitu Studio 3 Bioskop XXI Sampel 4.10 ruanganPencahayaan yang digunakan dalam Studio 3 Galaxy. Pada kriteria kedua ini digunakan penilaian berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa pada Studio 3 telah tersedia penerangan untuk pembersihan. Karena pada saat sebelum dan sesudah film dimainkan, tersedia penerangan yang cukup untuk digunakan petugas kebersihan dalam menunjang proses pembersihan ruangan. Sehingga, kriteria kedua ini telah memenuhi standar tersedianya penerangan untuk pembersihan. c. Kuat Penerangan pada Setiap Tangga maksimal 3 fc Sampel ruangan dalam pertunjukan adalah Studio 3. Berdasarkan hasil inspeksi, dapat diketahui bahwa saat penonton berjalan dari pintu masuk menuju kursi pertunjukan, maka akan dijumpai beberapa anak tangga. Pada anak tangga ini terdapat penerangan. Penerangan pada anak tangga ini digunakan agar keberadaan anak tangga dapat terlihat dengan jelas oleh penonton. Sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan di dalam Studio, seperti terjatuh atau tersandung. Namun, pencahayaan yang ada pada setiap anak tangga juga tidak boleh menimbulkan kesialauan pada mata. Jadi, pada setiap anak tangga harus terdapat pencahayaan yang aman untuk mata.



38



Dalam hasil inspeksi yang telah dilakukan pada pengukuran pencahayan setiap anak tangga di bagian dalam Studio 3, luxmeter menunjukkan angka 10,21 lux. Pada kriteria yang telah ditetapkan sesuai standar pencahayaan setiap anak tangga di dalam studio adalah menggunakan kuat penerangan pada setiap tangga maksimal 3 fc atau 30 lux. Sedangkan pada hasil inspeksi di dapatkan bahwa pencahayaan pada setiap anak tangga yang ada di Studio 3 hanya sebesar 10,21 lux. Sehingga, pencahayaan pada setiap anak tangga Studio 3 ini telah memenuhi kriteria dan telah sesuai dengan standar pencahayaan anak tangga bioskop yang telah berlaku.



Gambar 4.11 Pencahayaan setiap anak tangga Studio 3 Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam ruang



pertunjukan Studio 3, didapatkan hasil



bahwa penerangan pada bagian dalam ruang pertunjukan bioskop XXI Galaxy telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable pencahayaan mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, pencahayaan bagian dalam ruang pertunjukan (interiour) Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria dan telah sesuai standar pencahayaan bioskop yang telah berlaku. 5) Proyektor Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, ketiga kriteria yang terdapat pada proyektor telah memenuhi semua kriteria yang ada meliputi tidak bergetar, gambar terlihat jelas, jarak proyektor dengan layar ± 40 cm sehingga mendapatkan nilai 3 artinya memenuhi semua kriteria yang ada. 6) Layar



39



Pada variabel layar terdapat dua kriteria yang telah terpenuhi dengan baik di bioskop XXI Galaxy Mall meliputi berwarna putih dengan pinggiran berwarna gelap (berwarna hitam), permukaan licin dan bersih. Dari hasil pengamatan, maka variabel layar mendapatkan nilai 3, artinya memenuhi semua kriteria dan sesuai dengan standar. 7) Sistem Suara (Sound System) Pada saat dilakukan pengamatan, sound system yang dihidupkan tidak semuanya sehingga sound system yang diamati hanya beberapa saja. Pada sound system yang diamati suara terdengar dengan baik dan jelas. Suara sound system diteliti menggunakan Sound Level Meter, terdapat pada nilai 80,90 dB. Sehingga suara tidak terlalu keras dan masuk dalam kriteria, yaitu antara 80-85 dB. Suara juga menggunakan sistem acoustic. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam ruang pertunjukan Studio 3, didapatkan hasil bahwa sistem suara pada bagian dalam ruang pertunjukan bioskop XXI Galaxy telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable sistem suara mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, sistem suara bagian dalam ruang pertunjukan (interiour) Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria dan telah sesuai standar pencahayaan bioskop yang telah berlaku. 8) Lantai Pada variable lantai, disini terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi Bioskop XXI Galaxy. Ketiga kriteria tersebut meliputi kriteria pertama yaitu lantai terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin, berkarpet, dan mudah dibersihkan. Kriteria kedua adalah kemiringan (slope) sesuai pemandangan penonton yang dibelakang. Kriteria penilaian ketiga adalah jarak antara sandaran kursi ± 90cm dan perbedaan tinggi kursi yang berurutan sebesar 10cm. Sampel bagian dalam ruang pertunjukan yang digunakan adalah Studio 3. Berikut analisis hasil inspeksi terhadap lantai di bagian interiour Studio 3 XXI Galaxy berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan:



40



a. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin, berkarpet, dan mudah dibersihkan. Sampel ruangan dalam pertunjukan adalah Studio 3. Lantai adalah suatu media tempat kaki berpijak, sehingga kondisi lantai harus diperhatikan dengan baik. Lantai penting dalam menunjang keamanan, dan kenyamanan penonton. Salah satu kriteria lantai bioskop yang sesuai dengan standar bioskop adalah lantai yang terbuat dari bahan kedap air, keras, tidak licin, berkarpet, dan mudah dibersihkan. Berdasarkan hasil inspeksi, dapat diketahui bahwa lantai pada Studio 3 XXI Galaxy terbuat dari bahan yang kedap air, sehingga tidak memungkinkan terdapat genangan air. Maka ini akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan penonton. Selain itu, lantai Studio 3 terbuat dari bahan keras tidak licin dan menggunakan karet. Hal ini jelas telah sesuai dengan standar lantai bioskop. Aspek penilaian lainnya adalah lantai bioskop harus mudah dibersihkan. Lantai studio 3 yang beralaskan karpet sangan mudah dibersihkan dengan alat penyedot debu seperti vacum cleaner yang dapat menyedot debu dan mengeringkan bila terdapat bagian yang basah. Kriteria penilaian berdasarakan lantai yang terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin, berkarpet dan mudah dibersihkan telah dipenuhi oleh Studio 3, sehingga lantai bagian dalam ruang pertunjukan telah memenuhi kriteria lantai dan telah memenuhin standar. b. Kemiringan (slope) sesuai pemandangan penonton yang dibelakang. Dengan mengambil Studio 3 sebagai sampel ruangan dalam pertunjukan, dilakukan penilaian variable lantai dengan kriteria kemiringan atau slope. Kemiringan (slope) yang dinilai adalah kemiringan lantai apakah telah didesain sesuai dengan pandangan mata penonton atau belum. Pada standar kemiringan lantai dalam pertunjukan diminta untuk memiliki kemiringan yang sesuai dengan pemandangan penonton, sehingga penonton yang dibelakang tidak terganggu oleh penonton yang di depannya.



41



Penilaian pada kriteria ini didapatkan dengan cara mencoba secara langsung, apakah pandangan penonton terganggu oleh penonton yang didepannya atau tidak. Maka, hasil inspeksi yang telah dilakukan pada kemiringan (slope) lantai Studio 3 adalah kemiringan (slope) telah sesuai. Artinya adalah pemandangan penonton tidak terganggu oleh penonton yang duduk didepannya. Sehingga, kemiringan (slope) lantai Studio 3 ini telah memenuhi kriteria dan telah sesuai dengan standar pencahayaan anak tangga bioskop yang telah berlaku. c. Jarak antara sandaran kursi ±90cm dan perbedaan tinggi kursi yang berurutan sebesar ±10cm. Dengan mengambil Studio 3 sebagai sampel ruangan dalam pertunjukan, dilakukan penilaian variabel lantai dengan kriteria penilaian jarak kursi. Standar jarak antara sandaran kursi adalah ±90 cm dan perbedaan tinggi kursi yang berurutan sebesar ±10 cm. Penilaian pada kriteria ini didapatkan dengan cara melakukan pengukuran dengan menggunakan alat pengukur panjang yaitu meteran. Penilaian jarak antara sandaran kursi adalah sebesar ±90 cm. Artinya ini diukur dari jarak antara kursi yang depan dengan kursi belakangnya sejauh ±90cm dengan pengukuran atas dasar garis horizontal. Sedangkan untuk penilaian kriteria perbedaan tinggi kursi yang berurutan sebesar ±10 cm ini diukur pada jarak perbedaan tinggi kepala kursi satu dengan kepala kursi lainnya (kursi berurutan). Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa jarak antara sandaran kursi adalah 105 cm dan perbedaan tinggi kursi yang berurutan sebesar 21cm. Berikut skema gambaran jarak antar kursi untuk memudahkan dalam memahami penilaian ini:



42



Gambar 4.12 Standar Jarak antar Kursi menurut Suparlan, 1998 Berdasarkan Hasil penelitian Departemen Penerangan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia



Gambar 4.13 Hasil Inspeksi Jarak antar Kursi pada Studio 3, XXI Galaxy Mall Hasil ini menunjukkan bahwa jarak antar kursi pada Studio 3 memenuhi standar bioskop yang telah berlaku.



43



Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam ruang pertunjukan Studio 3, didapatkan hasil bahwa lantai pada bagian dalam ruang pertunjukan bioskop XXI Galaxy telah memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable lantai mendapatkan Nilai 3. Artinya adalah, lantai bagian dalam ruang pertunjukan (interiour) Bioskop XXI Galaxy memenuhi semua kriteria dan telah sesuai standar lantai bioskop yang telah berlaku. 9) Dinding Pada variabel dinding, ada tiga kriteria yang dapat dipenuhi oleh Bioskop XXI Galaxy Mall antara lain mencegah gema suara, mencegah penyerapan suara (absorpsi), menguatkan suara (resonansi) Pada hasil inspeksi dengan ruang sampel studio 3 Bioskop XXI Galaxy Mall mendapatkan nilai 3, artinya telah memenuhi semua kriteria dan standar yang ada. 10) Keadaan Bebas dengan Tikus dan Serangga Dari hasil melakukan wawancara dengan narasumber, tikus pernah ditemukan di ruang interior meskipun kasus tersebut sangat jarang terjadi. Sehingga dapat dinilai bahwa ruang bioskop tidak bebas tikus. Kasus ditemukannya serangga seperti kutu lebih sering terjadi daripada ditemukannya tikus. Biasanya kutu tersebut ditemukan pada kursi penonton. Selain itu juga terdapat tempat untuk kemungkinan serangga dan tikus bersarang. Pada kasus ditemukannya tikus di ruang pertunjukan ditengarai oleh pegawai bioskop dikarenakan adanya tempat tikus untuk bersarang di sekat antar dinding di ruang pertunjukan. Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan dengan sampel bagian dalam ruang pertunjukan Studio 3, didapatkan hasil bahwa keadaan bebas dengan tikus dan serangga pada bagian dalam ruang pertunjukan bioskop XXI Galaxy tidak memenuhi semua kriteria. Sehingga, hasil inspeksi dengan variable keadaan bebas dengan tikus dan serangga mendapatkan Nilai 1. Artinya adalah, keadaan bebas dengan tikus dan serangga bagian dalam ruang



44



pertunjukan (interiour) Bioskop XXI Galaxy tidak memenuhi semua kriteria dan tidak sesuai standar lantai bioskop yang telah berlaku. 11) Pemadam Kebakaran Sesuai dengan pengamatan terhadap variabel pemadam kebakaran di interiour bioskop tidak semua kriteria yang ada dipenuhi. Tersedia alat pemadam kebakaran yang tidak berfungsi dengan baik (expired), alat pemadam dapat terlihat dengan jelas dan mudah dijangkau, kotak /lemari APAR tidak dikunci, terdapat penjelasan penggunaan APAR di setiap alat pemadam kebakaran, serta terdapat sistem pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran dalam bioskop XXI Galaxy Mall memenuhi 4 kriteria dari 5 kriteria sehingga mendapatkan nilai 3, artinya memenuhi 4-5 kriteria.



Gambar 4.16 4.14 4.15 Sprinkle APAR APAR Studio diatas Studio 3 3 Kadaluarsa Pintu Exit 12) Pintu Keluar Pada variabel pintu keluar terdapat lima kriteria meliputi, jarak pintu satu dengan pintu lainnya minimal 5 meter,letak pintu darurat sebelah kanan dan kiri (simetris), dapat membuka keluar, selama pertunjukan pintu darurat tidak boleh terkunci, terdapat dengan jelas tulisan “EXIT” Dari hasil pengamatan, bioskop XXI Galaxy Mall telah memenuhi semua kriteria tersebut sehingga mendapatkan nilai 3 artinya memenuhi semua kriteria yang ada.



45



Gambar 4.17 Pintu Keluar (EXIT) dalam Studio 3 4. Fasilitas Sanitasi 1) Toilet Pada variabel toilet ada dua belas kriteria, meliputi bersih dan terpelihara (tidak bau, mudah dibersihkan), toilet pria dan wanita terpisah, terdapat air yang bersih dan cukup, terdapat wash tafel dilengkapi dengan sabun, terdapat tissue yang cukup, terdapat hand dryer dengan jumlah cukup dan dapat berfungsi dengan baik, lantai tidak licin, terdapat kran air yang berfungsi dengan baik, ventilasi cukup, terdapat cermin yang bersih, dibersihkan secara berkala minimal 5-10 menit sekali, bebas dari serangga dan tikus. Pada hasil pengamatan, toilet yang ada di Bioskop XXI Galaxy Mall telah memenuhi semua kriteria kecuali kriteria terdapat hand dryer dengan jumlah cukup dan dapat berfungsi dengan baik, karena pada toilet tidak tersedia kriteria tersebut. Pada toilet yang terdapat di Bioskop XXI Galaxy Mall toilet antara wanita dan pria terpisah. Dalam toilet tersedia 3 wash tafel tetapi hanya 2 yang berfungsi dengan baik dan terdapat 2 tissue yang dapat digunakan pula. Ventilasi yang ada di dalam toilet menggunakan AC dan terdapat 3 AC pada masing-masing toilet. Dengan adanya sebelas kriteria dari dua belas kriteria yang terpenuhi dengan baik, maka variabel toilet sebagai fasilitas santitas dalam bioskop XXI Galaxy Mall mendapatkan nilai 3, artinya memenuhi ≥ 9 kriteria yaitu 11 kriteria.



46



Gambar 4.18 Toilet Wanita Bioskop XXI Galaxy Mall



Gambar 4.19 Washtafel yang tidak berfungsi



Gambar 4.21 Air kran yang mengalir lancar 2)



Gambar 4.20 Sabun yang berfungsi dengan baik



Gambar 4.22 Tissue dan Tempat Sampah di Toilet Jamban Dari hasil



inspeksi sanitasi bioskop XXI Galaxy Mall, variabel jamban telah memenuhi semua kriteria yaitu jumlah jamban minimal 1 buah untuk 60 kursi (jamban yang tersedia pada toilet wanita yaitu jamban yang berfungsi 4 jamban dari 5 jamban yang tersedia dan pada toilet pria terdapat 3 jamban yang berfungsi semua), tersedia air bersih yang cukup untuk menggelontor dan membersihkan, dibersihkan secara berkala. Dengan terpenuhinya ketiga kriteria tersebut maka jamban sebagai fasilitas sanitasi mendapatkan nilai 3, artinya memenuhi semua kriteria.



47



Gambar 4.23



Jamban Toilet Wanita



Gambar 4.24 3)



Urinoir



Jamban Rusak di Toilet Wanita



Pada variabel urinoir terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi oleh Bioskop XXI Galaxy



Mall,



meliputi



terdapat



urinoir



minimal 1 buah untuk 100 kursi (dalam toilet pria terdapat lima urinoir yang berfungsi dengan baik semua), urinoir tipe single (flushing), permukaan urinoir selalu dibersihakan. Dari ketiga kriteria tersebut urinoir yang terdapat pada bioskop XXI Galaxy Mall telah memenuhi semua kriteria sehingga mendapatkan nilai 3, artinya telah memenuhi semua kriteria. 4) Tempat Sampah Pada variabel tempat sampah terdapat kriteria antara lain, tersedia tempat sampah dengan jumlah yang cukup, permukaan bagian dalam tempat sampah halus dan dilengkapi penutup, mudah diangkat, dapat menampung jumlah sampai pada selesai pertunjukkan, terdapat pemilahan sampah organik dan anorganik, kuat kedap air, mudah dibersihkan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka variabel tempat sampah mendapatkan nilai 3 artinya memenuhi ≥ 6 kriteria yaitu memenuhi enam kriteria kecuali kriteria terdapat pemilahan sampah organik dan non organik serta kriteria terdapat penutup sampah. Tempat sampah di bioskop ini terbagi menjadi dua ukuran untuk tempat sampah, yaitu besar dan kecil. Di ruang lobby terdapat 5 tempat sampah besar



48



yang terlengkapi dengan plastik polybag untuk mempermudah pengangkutan, dan agar kedap air. Setiap hari dihasilkan 5 tempat sampah dalam ukuran polybag, yang terproses dan terpilah dibelakang ruangan bioskop sebelum di salurkan ke pembuangan akhir yang terkoordinasi dalam satu gedung galai di area ground bawah dekat area mobil. Kekurangan tempat sampah di lobby adalah tidak ada penutup tempat sampah, dikarena sampah anorganik (plastik) yang biasanya masuk kedalamnya yang jarang menimbulkan bau. Tempat sampah dalam toilet berukuran kecil dengan dilengkapi polybag dan tutup yang rapat yang fungsinya tempat pembuangan tissue.



Gambar 4.25



Tempat Sampah di Lobby Bioskop Pembuangan Air Limbah Pada variabel pembuangan air limbah



5)



Bioskop XXI Galaxy Mall terdapat tiga kriteria antara lain, saluran air limbah dengan sistem tertutup kedap air, air limbah mengalir dengan lancar, terdapat saluran pembuangan air hujan. Dari ketiga kriteria tersebut telah terpenuhi semua sehinggan mendapatkan nilai 3, artinya telah memenuhi semua kriteria yang ada.



5. Petugas Pelayanan 1) Petugas Kebersihan



49



Penilaian pada petugas kebersihan Bioskop XXI Galaxy terdapat tiga kriteria yang dapat dipenuhi, meliputi adanya petugas kebersihan, tenaga kebersihan memakai seragam yang rapi, dan menggunakan APD yang sesuai. Standar petugas kebersihan bioskop yang telah berlaku adalah memenuhi kriteria keberadaan petugas, pemakaian seragam yang rapi dan menggunakan APD yang sesuai. Pada hasil inspeksi yang telah dilakukan pada Bioskop XXI Galaxy, diperoleh hasil bahwa petugas kebersihan bioskop XXI Galaxy memenuhi kriteria pertama yaitu telah terdapat petugas kebersihan. Selain itu juga memenuhi kriteria kedua, yaitu petugas kebersihan berpakaian rapi, bersih, dan memakai seragam. Namun, tidak memenuhi kriteria ketiga, karena petugas kebersihan tidak menggunakan APD yang seharusnya dipakai oleh seorang petugas kebersihan, seperti masker, sarung tangan, dan sepatu (boots). Jadi berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada inspeksi langsung, didapatkan hasil bahwa petugas kebersihan bioskop XXI Galaxy mendapat Nilai 2. Karena, hasil penilaian hanya memenuhi 2 kriteria. Sehingga mendapatkan nilai 2 yang artinya petugas kebersihan hanya memenuhi 1-2 kriteria.



Gambar 4.26



Alat Untuk Membersihkan Lantai berbahan Karpet, Bioskop XXI Galaxy Mall



2) Petugas Snack Bar Penilaian pada petugas snack bar Bioskop XXI Galaxy terdapat empat kriteria yang dapat dipenuhi, meliputi tenaga pelayanan mendapat pemeriksaan selambat-lambatnya 2 minggu sekali, tidak memperkerjakan petugas yang menderita penyakit kulit, menggunakan peralatan saat mengambil makanan, dan petugas mempunyai “Health Certificate”.



50



Standar petugas snack bar yang telah berlaku adalah memenuhi keempat kriteria diatas. Pada hasil inspeksi yang telah dilakukan pada petugas snack bar bioskop XXI Galaxy dilakukan penilaian dengan metode inspeksi secara langsung. Hasil yang diperoleh adalah petugas snack bar hanya memenuhi 2 kriteria. Kriteria pertama, yaitu tenaga pelayanan snack bar mendapat pemeriksaan selambat-lambatnya 2 minggu sekali. Kriteria pertama ini tidak terpenuhi, karena pemeriksaan kesehatan hanya ada pada saat pertama kali petugas diterima bekerja dan tidak ada pemeriksaan berkala. Kriteria kedua, yaitu tidak memperkerjakan petugas yang menderita penyakit kulit. Kriteria ini terpenuhi dilihat dari hasil pemeriksaan kesehatan saat pertama kali recruitmen pegawai dan dilihat dari kondisi kesehatan petugas sehari-hari. Kriteria ketiga, yaitu menggunakan peralatan saat menjamah makanan. Kriteria ini terpenuhi, karena petugas snack bar yang ada di bioskop XXI Galaxy telah menggunakan alat penjepit saat mengambil makanan. Sedangkan, pada kriteria keempat yaitu mempunyai “Health Certificate”, kriteria ini tidak terpenuhi karena pada petugas snack bar bioskop XXI Galaxy tidak mempunyai sertifikat kesehatan. Jadi berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada inspeksi langsung, didapatkan hasil bahwa petugas snack bar bioskop XXI Galaxy mendapat Nilai 2. Karena, hasil penilaian hanya memenuhi 2 kriteria. Sehingga mendapatkan nilai 2 yang artinya petugas kebersihan hanya memenuhi 2-3 kriteria.



Gambar 4.27 4.3



Petugas Snack Bar



Hasil Pengukuran Parameter



51



4.3.1 Hasil Pengukuran Parameter Pencahayaan Digunakan parameter pencahayaan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya yang ada di bioskop XXI Galaxy Mall yang meliputi pencahayaan di bagian luar gedung bioskop, pencahayaan di dalam gedung bioskop (lobby bioskop), dan pencahayaan di dalam ruang pertunjukan studio 3. Pengukuran pencahayaan yang dilakukan dengan menggunakan alat Luxmeter dilakukan pengukuran dengan posisi berdiri dan dengan sensor cahaya diarahkan pada bagian yang diukur. Didapatkan hasil pengukuran pencahayaan di bagian luar gedung bioskop adalah sebesar 1521 lux, di bagian dalam gedung bioskop (Lobby Bioskop) sebesar 254, 8 lux, dan pencahayaan pada bagian dalam ruang pertunjukan didapatkan dua hasil pengukuran, yaitu pada setiap anak tangga Studio 3 adalah 10,21 lux dan pencahayaan ruangan studio 3 adalah 18,07 lux. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, pencahayaan di Bioskop XXI Galaxy Mall telah sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga, aman dan tidak akan menimbulkan gangguan pada mata dalam keadaan normal.



Gambar 4.28 Posisi Tubuh Saat Melakukan Pengukuran Pencahayaan



Gambar 4.29 Hasil pengukuran pencahayaan bagian luar gedung bioskop 52



Gambar 4.30 Hasil pengukuran pencahayaan bagian dalam gedung bioskop (lobby)



Gambar 4.31 Pencahayaan ruang dalam Studio 3



Gambar 4.32 Pencahayaan setiap anak tangga Studio 3



4.3.2 Hasil Pengukuran Parameter Kebisingan Digunakan parameter kebisingan untuk mengukur kebisingan yang ada di bioskop XXI Galaxy Mall yang meliputi kebisingan di bagian dalam gedung bioskop (Lobby Bioskop) dan kebisingan di dalam ruang pertunjukan studio 3 dengan mengukur kebisingan pada sistem suara yang dihasilkan di dalam Studio 3. Pengukuran kebisingan yang dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter didapatkan hasil pengukuran kebisingan di bagian luar gedung bioskop adalah sebesar 83,8 dB dan pengukuran pada suara sound system didapat hasil 80,90 dB. Angka yang didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat Sound Level Meter jelas tidak melampaui batas standar. Jadi bukan termasuk dalam kriteria bising. Karena, suara yang ada di bioskop XXI Galaxy Mall tergolong tidak terlalu keras dan masuk dalam kriteria, yaitu antara 80-85 dB.



53



4.4



4.33 Hasil Pengukuran Penilaian Gambar Inspeksi Sanitasi Bioskop Kebisingan di Lobby Tabel 4.1 Penilaian Sanitasi Bioskop Bioskop Variabel Bobot Nilai



Skor Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Luar Gedung 1. Lokasi 2 3 6 2. Lingkungan 3 3 9 Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 1. Lantai 4 3 12 2. Dinding 3 2 6 3. Atap 3 3 9 4. Langit-langit 4 3 12 5. Pintu 3 3 9 6. Kotak P3K 2 3 6 7. Ruang Tunggu 3 3 9 8. Exteriour Traffict 2 2 4 9. Snack Bar 3 3 9 10. Pintu Darurat 3 3 9 Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Interiour) 1. Kursi 3 2 6 2. Traffic System 3 2 6 (Lalu Lintas 3 3 9 Dalam) 4 3 12 3. Ventilasi 4 3 12 4. Pencahayaan 4 3 12 5. Proyektor 4 3 12 6. Layar 7. Sistem suara 3 3 9 (Sound System) 3 3 9 8. Lantai 3 1 3 9. Dinding 10. Keadaan yang Bebas dengan



3



3



9



Tikus dan Serangga 3 11. Pemadam



3



9



Kebakaran 12. Pintu Keluar



54



Fasilitas Sanitasi 1. Toilet 2. Jamban 3. Urinoir 4. Tempat Sampah 5. Pembuangan air Limbah Petugas Pelayanan 1. Petugas Kebersihan 2. Petugas Snack Bar JUMLAH



4 4 4 4 4



3 3 3 3 3



12 12 12 12 12



2 3



2 2



4 6 278



Dari perhitungan di atas didapatkan bahwa jumlah skor untuk Bioskop XXI Galaxy Mall adalah 278. Dari hasil jumlah skor tersebut dapat dilakukan penilaian terhadap sanitasi bioskop XXI Galaxy Mall dengan cara: Perhitungan % penilaian =



jumlah skor dari hasil inspeksi * 100% Skor maksimal (300)



Sanitasi XXI Galaxy Mall = 278 x 100 % 300 = 92,67 % Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil 92.67 %. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa sanitasi yang terdapat pada bioskop XXI Galaxy Mall tersebut termasuk ke dalam kategori Sanitasi Baik, dikarenakan memenuhi ≥ 80% total skor



55



BAB V PEMBAHASAN 5.1. Keterkaitan Antara Teori Dengan Hasil Inspeksi Bioskop XXI mempunyai total skor inspeksi atau survei 92.67 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sanitasi yang terdapat pada bioskop XXI Galaxy Mall tersebut termasuk ke dalam kategori Sanitasi Baik, dikarenakan memenuhi ≥ 80% total skor yang artinya adalah Bioskop tersebut cukup bagus dalam mutu pelayanannya dan juga tidak terlalu membawa dampak buruk yang berlebih bagi kesehatan pengunjung dan pekerjanya. Hasil penilaian sanitasi bioskop Galaxy yang sudah masuk dalam golongan kriteria sanitasi baik, namun terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan belum optimalnya kondisi sanitasi di lingkungan bioskop.



56



Berikut analisis keterkaitan antara teori standar bioskop yang telah berlaku dengan kondisi bioskop XXI Galaxy Mall: 5.1.1 Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 1. Dinding Berdasarkan standar yang berlaku dinding harus memenuhi syarat yaitu dinding, berwarna terang dan memiliki sifat kedap suara dan kedap air. Namun, berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan terdapat kesenjangan antara kondisi dinding di lobby bioskop XXI Galaxy memiliki dinding tidak kedap suara. Karena suara bising akibat aktivitas yang ada di dalam lobby bioskop suaranya dapat didengar oleh ruangan-ruangan yang berada di dekat lobby bioskop.



5.1.2 Bagian Dalam Ruang Pertunjukan 1. Pintu Keluar Berdasarkan standar yang berlaku, pintu keluar dan mintu masuk ke dalam ruang pertunjukan harus dibedakan. Jadi terdapat pintu masuk dan pintu keluar secara terpisah. Sedangkan, di bioskop XXI Galaxy Mall memiliki 2 pintu keluar. Salah satu Pintu Keluar (Exit) yaitu yang berada di dekat layar dan satunya pintu exit yang dijadikan satu dengan pintu masuk. Pintu keluar (exit) yang berada di dekat layar sudah memenuhi syarat, karena tidak jadi satu dengan pintu masuk. Sedangkan, pada pintu exit tidak memenuhi syarat. Karena pintu exit dan pintu masuk digunakan secara bersamaan. Hal ini jelas melanggar standar yang telah berlaku, karena hal ini akan menganggu traffic system. Apabila ada penonton yang keluar dan disaat bersamaan ada penonton yang masuk, maka lalu lintas akan terganggu dan kenyamanan penonton akan menurun. 2. Kursi



57



Berdasarkan standar kursi bioskop yang telah berlaku, jarak kursi terdepan dengan layar seharusnya minimal 6 meter dan jarak kursi dari lantai seharusnya 48 cm. Namun, berdasarkan hasil inspeksi didapatkan bahwa hasil jarak kursi terdepan dengan layar hanya 3,5 meter dan jarak kursi dengan lantai hanya 47 cm. Kesenjangan antara standar yang berlaku dengan kondisi di bioskop XXI Galaxy dapat menimbulkan gangguan kesehatan mata dan kurangnya kenyamanan. 3. Traffic System Berdasarkan standar yang berlaku, lebar traffic system atau lalu lintas utama yang dianjurkan adalah minimal 2 meter. Namun, pada hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan bahwa lebar lalu lintas utama studio 3 hanya 119 cm atau sebesar 1,19 meter. Hal ini jelas tidak memenuhi standar traffic system bioskop yang berlaku. Kesenjangan ini akan memberikan dampak kurangnya kenyamanan penonton dan meningkatkan resiko berdesak-desakan karena tingginya jumlah penonton dan sempitnya lebar lalu lintas. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat traffic system yang tidak sesuai standar adalah resiko terjatuh, tersandung, dan sesak nafas. 4. Keadaan Bebas Tikus dan Serangga Sesuai standar sanitasi bioskop yang berlaku harus memiliki keadaan yang bebas dari tikus dan serangga. Bedasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa di bioskop XXI Galaxy Mall pernah terdapat tikus berada di dalam ruang pertunjukan. Hal ini disebabkan karena antara dinding studio yang satu dengan dinding studio lainnya terdapat jarak pemisah. Sehingga kondisi ini memungkinkan untuk tempat tikus bersarang. Selain itu, kasus yang sering terjadi adalah ditemukannya serangga yang sering terdapat di kursi penonton. Hal ini jelas melanggar standar yang berlaku. Kesenjangan ini dapat menimbulkan dampak kesehatan seperti iritasi kulit, gatal-gatal, dan kulit mengalami ruam kemerahan. 5. Alat Pemadam Kebakaran



58



Sesuai standar sanitasi yang berlaku, syarat alat pemadam kebakaran harus dapat digunakan dengan baik. Namun, pada hasil inspeksi diketahui bahwa APAR di Studio 3 tidak berfungsi dengan baik. Karena APAR sudah memasuki expired date. Hal ini jelas melanggar, karena apabila terjadi kejadian kebakaran di dalem Studio 3 maka tidak dapat dilakukan tindakan pengendalian. 5.1.3 Petugas Pelayanan 1. Petugas Kebersihan Sesuai standar yang berlaku, petugas kebersihan harus menggunakan APD yang sesuai untuk digunakan dalam menjalankan pekerjaannya. APD yang seharusnya digunakan oleh petugas kebersihan adalah sarung tangan, masker, dan sepatu boots. Namun, pada hasil inspeksi diperoleh hasil bahwa petugas kebersihan tidak menggunakan APD sama sekali. Ini akan menimbulkan penyakit akibat kerja dan gangguan kesehatan lainnya 2. Petugas Snack Bar Sesuai standar petugas pelayanan snack bar yang ada di bioskop diketahui bahwa petugas pelayanan snack bar harus memiliki “Health Certificate” dan harus menerima pemeriksaan kesehatan selambat-lambatnya 2 minggu sekali yang dilakukan kepada seluruh pegawai dan terkhusus petugas snackbar. Namun, pada kenyataannya, petugas snack bar di bioskop XXI Galaxy Mall sama sekali tidak memiliki “Health Certificate” dan mereka hanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan satu kali saja, yaitu saat petugas pertama kali diterima bekerja di bioskop XXI Galaxy Mall. 5.2. Saran Perbaikan Setelah dilakukan analisis kesenjangan antara standar sanitasi bioskop dengan hasil inspeksi yang telah dilaksanakan. Terdapat beberapa kesenjangan yang harus dilakukan perbaikan demi meningkatkan kepuasan pelanggan, menghindari kecelakaan kerja, mengurangi faktor penyebab terjadinya gangguan



59



kesehatan, dan menurunkan angka kejadian penyakit atau gangguan kesehatan yang ada di bioskop. Berikut saran perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak bioskop XXI Galaxy sebagai upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kondisi sanitasi agar sesuai dengan standar sanitasi bioskop yang telah berlaku.



5.2.1 Bagian Dalam Ruang Bioskop (Lobby Bioskop) 1. Dinding Saran yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti dinding dengan menggunakan bahan yang lebih kedap suara. Mungkin dindinh pada lobby bioskop XXI Galaxy Mall sudah menggunakan bahan kedap suara, namun kerjanya belum optimal. Jadi saran perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti bahan kedap suara yang lebih baik lagi atau memodifikasi dinding yang sudah ada dimodifikasi agar lebih kedap suara. 5.2.2 Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Lobby Bioskop) 1. Pintu Keluar Mendesain ulang penggunaan pintu keluar dan pintu masuk. Pintu keluar harus berbeda dengan pintu masuk. Jadi, saran yang dapat dilakukan dengan membuat pintu masuk sendiri dan pintu keluar sendiri secara terpisah. 2. Kursi Mengatur jarak kursi terdepan agar sesuai standar yaitu 6 meter dari layar. Dan tinggi kursi dari lantai harus 48 cm. Jadi saran yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan barisan terdepan agar jarak kursi terdepan dengan layar dapat mencapai jarak 6 meter. Namun, konsekuensi dari tindakan ini adalah mengurangi kapasitas penonton.



60



3. Traffic System Saran perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan beberapa kursi yang berada di dekat lalu lintas utama. Sangat tidak mungkin jika lalu lintas diperlebar dengan melakukan penambahan area lebar jalan, karena hal ini berpengaruh pada ruang pertunjukan disebelahnya. 4. Keadaan Bebas Tikus dan Seranggan Saran perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan secara rutin dan menyeluruh setiap sebelum dan sesudah pemutaran film. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan adanya serangga. Untuk mengatasi masalah tikus, dapat dilakukan dengan menutup lubang-lubang yang menjadi jalan tikus. Dan tidak membiarkan sisa-sisa makanan berceran ahar tidak mengudang tikus dan serangga. 5. Alat Pemadam Kebakaran Alat pemadam kebakaran yang digunakan di Sutio 3 adalah APAR dan Sprinkle sebaiknya diperiksa secara berkala terkait tanggal kadaluarsa dan penggunaan alat, apakah dapat digunakan dengan baik atau tidak. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh petugas bioskop XXI Galaxy Mall yang berwenang. 5.2.3 Petugas Pelayanan 1. Petugas Kebersihan Saran perbaikan yang dapat dilakukan dengan mengajukan usul kepada pihak perusahaan outsourching, yaitu PT. Multi Clean agar bersedia menyediakan APD demi menunjang kesehatan dan keselamatan petugas kebersihan. Kemudian, pihak bioskop XXI Galaxy Mall dapat memantau dan mengontrol petugas kebersihan agar taat dalam memakai APD selama bekerja. 2. Petugas Snack Bar Saran perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak bioskop XXI Galaxy Mall adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan minimal 2 minggu



61



sekali. Ini sesuai standar yang telah berlaku. Namun, bila hal ini dirasa berat maka dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan minimal selama 6 bulan sekali.



BAB VI PENUTUP 6.1



Kesimpulan Dalam melakukan Inspeksi Sanitasi Bioskop dilakukan inspeksi dengan jenis



inspeksi yang digunakan adalah inspeksi khusus atau inspection targeted. Dalam melakukan observasi ini digunakan metode indepth interview, direct observation, pengisian instrumen penilaian, dan pengukuran. Dalam pelaksanaa Inspeksi sanitasi Bioskop terdapat lima hal yang diamati yaitu persyaratan kesehatan lingkungan dan bagian luar gedung, bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop), bagian dalam ruang pertunjukan (interior), fasilitas sanitasi, dan petugas pelayanan. Variabel persyaratan kesehatan lingkungan dan bagian luar adalah lokasi dan lingkungan. Variabel bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop) adalah lantai, dinding, atap langit-langit, pintu, kotak P3K, ruang tunggu, exterior traffict, snack bar, dan pintu darurat. Variabel bagian dalam ruang pertunjukan (interior) adalah kursi, traffict system (lalu lintas dalam), ventilasi, pencahayaan, proyektor, layar, sistem suara (sound system), lantai, dinding, keadaan yang bebas dengan tikus dan serangga, pemadam kebakaran, serta pintu keluar. Variabel fasilitas sanitasi adalah



62



toilet, jamban, urinoir, tempat sampah, dan pembuangan air limbah. Variabel petugas pelayanan adalah petugas kebersihan dan petugas snack bar. Dari beberapa variabel yang dinilai, skor terendah ada pada variabel keadaan yang bebas tikus dan serangga. Variabel tersebut mendapatkan nilai 3 dan skor 3. Variabel dengan skor terendah kedua adalah petugas kebersihan yang mendapat nilai 2 dan skor 2. Sedangkan variabel dengan skor tertinggi yaitu skor 12 terdapat pada 11 variabel yang tersebar pada aspek bagian dalam gedung bioskop (lobby bioskop), bagian dalam ruang pertunjukan (interior), dan fasilitas sanitasi. Untuk fasilitas sanitasi, semua variabelnya mendapatkan skor tertinggi yaitu 12. Dari perhitungan didapatkan bahwa jumlah skor untuk Bioskop XXI Galaxy Mall adalah 278 sehingga perhitungan sanitasi dalam persentase adalah 92.67%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sanitasi yang terdapat pada bioskop XXI Galaxy Mall termasuk ke dalam kategori Sanitasi Baik, dikarenakan memenuhi ≥ 80% total skor. 6.2



Saran Meskipun sudah banyak variabel yang telah memenuhi syarat, pihak XXI



Galaxy Mall harus tetap melakukan perbaikan demi meningkatan kepuasan pelanggan dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di bioskop. Pada bab sebelumnya telah terdapat saran perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang sesuai dengan standar yang berlaku. Namun, ada diantar saran perbaikan tersebut yang dirasa susah untuk diterapkan di bioskop XXI Galaxy Mall, maka berikut beberapa saran perbaikan yang memungkinkan dan mudah dilakukan oleh pihak bioskop XXI Galaxy Mall: 1. Modifikasi atau melakukan perbaikan pada dinding agar menjadi lebih kedap suara. 2. Mendesain ulang pintu masuk dan pintu keluar agar pintu masuk dan pintu keluar tidak menjadi satu. 3. Mendesain ulang posisi kursi terdepan dengan jarak minimal ke layar



63



4. Meningkatkan kebersihan ketaatan petugas kebersihan dalam membersihkan ruangan dalam pertunjukan dan kursi penonton agar terhindar dari serangga. 5. Menutup bagian-bagian yang memungkinkan sebagai jalan masuk tikus. 6. Menjaga kebersihan ruang pertunjukan dari sisa-sisa makanan untuk upaya mencegah datangnya tikus. 7. Pemantaun secara berkala terhadap alat pemadam kebakaran disetiap ruang pertunjukan. 8. Mengadakan pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada setiap pegawai minimal setiap 6 bulan sekali. 9. Mampu memberikan “Health Certifikate” kepada petugas pelayanan kesehatan. 10. Mengajukan usul kepada pihak PT. Multi Clean agar bersedia menyediakan APD kepada petugas kebersihan 11. Memantau ketaatan petugas kesehatan dalam menggunakan APD selama bekerja. Saran perbaikan diatas dapat diterapkan di Bioskop XXI Galaxy Mall dalam mengatasi masalah sanitasi dan beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan standar sanitasi bioskop yang berlaku. Selain itu, untuk fokus masalah tikus dan serangga yang merupakan masalah penting dalam sanitasi pada bioskop XXI Galaxy Mall dapat dilakukan beberapa upaya pencegahan dan pengendalian. Berikut upaya pencegahan dan pengendalian terhadap tikus dan serangga: 1. Melakukan



pembasmian



tikus



dan



serangga



apabila



ditemukan



keberadaannya. 2. Mengganti pintu dengan bahan yang tidak mudah dilubangi oleh tikus. 3. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan berkala untuk memastikan tidak adanya tikus dan serangga. 4. Menjaga higiene karyawan dari serangga terutama kutu yang dapat bersarang di dalam bioskop. 5. Menjaga higiene dan sanitasi snac bar dari tikus dan serangga terutama lalat. 6. Meningkatkan kebersihan ketaatan petugas kebersihan dalam membersihkan ruangan dalam pertunjukan dan kursi penonton agar terhindar dari serangga.



64



7. Menutup bagian-bagian yang memungkinkan sebagai jalan masuk tikus. 8. Menjaga kebersihan ruang pertunjukan dari sisa-sisa makanan untuk upaya mencegah datangnya tikus.



DAFTAR PUSTAKA Suparlan.



1988.



Pedoman



pengawasan



Sanitasi



Tempat-tempat



Umum.



Surabaya:Merdekaprint. Hasil penelitian Departemen Penerangan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Anonim. 2013. Pengertian Sanitasi dan Hygiene. “http://gagaje.blogspot.com/2013/05/pengertian-sanitasi-dan-hygiene.htl. 11. November.2013. 12.10 Anonim. 2009. Sanitasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi. 11 November 2013. 13.01 Sanitarian. 2009. Sanitasi bioskop. http://kristonimala.wordpress.com/2009/12/11/sanitasi-bioskop/. 11 November 2013.



65



LAMPIRAN



66



Surat Ijin Inspeksi 1



67



Surat Ijin Inspeksi 2



68



Surat Permohonan Peminjaman Alat Surabaya, 21 Oktober 2012 Kepada Yth. Kepala Departemen Kesehatan Lingkungan Sudarmaji S.KM., M.Kes. di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan adanya tugas inspeksi sanitasi mata kuliah “Sanitasi Perumahan dan Tempat-Tempat Umum”, kami selaku kelompok B-3 IKMB 2011 yang bertandatangan di bawah ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kiky Aunillah Y. A (101111127) Ilham Akbar (101111139) Ika Putri Hasanah (101111159) Rr Rovanaya N. J (101111190) Dedy Setiawan (101111210) Puspita Ayu R. (101111224) Memohon ijin untuk meminjam alat luxmeter dan sound level meter yang



akan kami gunakan pada tanggal 23 Oktober 2013. Demikian surat permohonan ijin yang kami ajukan. Terimakasih. Hormat Kami, a.n Rovanaya Kelompok B3 IKMB 11



Lampiran Instrumen Penilaian



69



PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI SANITASI) GEDUNG BIOSKOP DATA UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Nama Bioskop Alamat Bioskop Nama Pengelola Jumlah Karyawan Tahun Berdiri Izin Usaha Penomoran Tanggal Pemeriksaan Nama Pengambil data Tanggal Pengambil Data



: : : : : : : : :



CARA PENGISIAN PENILAIAN 1. Isilah kolom “Nilai” dengan menuliskan angka 2. Nilai diisi dengan angka 1, 2, atau 3 sesuai dengan hasil penilaian pada kolom komponen penilaian. 3. Skor didapatkan dari hasil perkalian antara bobot dengan nilai. 4. Skor ditulis dalam bentuk angka. DATA KHUSUS Cheklist Pengambilan data Sanitasi Bioskop Variabel Bobot Komponen Penilaian Nilai Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan Luar Gedung 5 1. Lokasi Keadaan a. Di tempat yang a. Nilai 3, apabila luas dan aman memenuhi semua b. Tempat yang kriteria strategis 2 b. Nilai 2, apabila 3 c. Di tempat yang memenuhi 2-3 kriteria jauh dari faktor c. Nilai 1, apabila pengganggu memenuhi 1 atau tidak (industri, memenuhi semua keramaian, kriteria pencemaran



Skor



6



70



lingkungan d. Di tempat yang tinggi dan kering 2. Lingkungan Keadaan : a. Bersih a. Nilai 3, apabila b. Tidak ada memenuhi ≥ 5 kriteria genangan air b. Nilai 2, apabila c. Penerangan memenuhi 2-4 kriteria yang cukup c. Nilai 1, apabila d. Air limbah memenuhi 1 atau tidak mengalir dengan 3 memenuhi semua 3 lancar kriteria e. Terdapat tempat pembuangan sampah sementara (TPS) f. Terdapat “smooking area” dan tempat pembuangan putung rokok Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 30 1. Lantai Keadaan a. Bersih a. Nilai 3, apabila b. Bahan kuat, memenuhi semua kedap air, kriteria permukaan rata b. Nilai 2, apabila c. Tidak licin dan memenuhi 2-3 kriteria mudah 4 c. Nilai 1, apabila 3 dibersihkan memenuhi 1 atau tidak d. Tidak memenuhi semua memungkinkan criteria terjadi genangan air 2. Dinding Keadaan a. Bersih a. Nilai 3, apabila b. Berwarna terang memenuhi semua c. Kedap suara kriteria d. Kedap air 3 b. Nilai 2, apabila 2 memenuhi 2-3 kriteria c. Nilai 1, apabila memenuhi 1 atau tidak



9



12



6



71



3. Atap a. Tidak bocor, kuat b. Tidak 3 memungkinkan terjadinya genangan air



4. Langit-langit a. Tinggi dari lantai minimal 2,5 4 meter b. Kerangka kuat c. Berwarna terang



memenuhi semua criteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua 3 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua criteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



5. Pintu a. Kuat, berfungsi dengan baik b. Mudah dibersihkan 3 c. Dapat mencegah masuknya serangga dan tikus



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



6. Kotak P3K a. Tersedia min 1 kotak P3K yang berisiobat-obatan 2 sederhana



Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria 3 b. Nilai 1, apabila tidak memenuhi criteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi ≥5 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 2-4 kriteria



7. Ruang Tunggu a. Bersih b. Tertata rapih dan menarik c. Terdapat tempat



9



12



9



6



72



sampah yang cukup 3 d. Terdapat tempat putug rokok e. Lantai tidak licin dan mudah dibersihkan f. Dinding berwarna terang



c. Nilai 1, apabila memenuhi 1 atau tidak 3 memenuhi semua kriteria



8. Exterior Traffic a. Jalan dibuat cukup lebar b. Jalan yang menghubungkan dari satu bagian 2 kebagian lain cukup jelas dan teratur. c. Pintu masuk dan pintu keluar pertunjukan dibuat terpisah d. Pencahayaan cukup e. Terdapat ventilasi buatan 9. Snack Bar a. Tata letak kontainer makanan rapi, bersih, dan terhindar dari 3 hewan pengerat b. Peralatan bersih c. Kemasan bersih dan aman 10.Pintu Darurat a. Lebar minimal 1,6 meter (2 kali lebar pintu biasa), dengan



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi 4-5 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 2-3 kriteria c. Nilai 1, apabila 2 memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua criteria



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria 3 c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua criteria



9



4



9



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi ≥5 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 2-4 kriteria



73



tinggi 1,8 meter 3 c. Nilai 1, apabila 3 b. Dapat membuka memenuhi 1 atau tidak keluar memenuhi semua c. Selama kriteria pertunjukan pintu darurat tidak boleh terkunci d. Terdapat lampu merah dengan tulisan yang jelas “Pintu Darurat” Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Interior) 40 1. Kursi Keadaan a. Lebar minimal a. Nilai 3, apabila 40 cm antar kursi memenuhi semua dengan kursi kriteria didepannya b. Nilai 2, apabila b. Jarak kursi memenuhi 2-3 kriteria terdepan dengan c. Nilai 1, apabila layar minimal 6 3 memenuhi 1 atau tidak 2 meter memenuhi semua c. Jarak kursi dari kriteria lantai 48 cm d. Sandaran tangan sesuai dengan kemunginan tangan dapat bersandar dengan baik e. Lebar kursi minimal 40 – 45 cm f. Terbuat dari bahan kuat, empuk, dan mudah dibersihkan. 2. Traffic System Keadaan (Lalu Lintas d. Nilai 3, apabila Dalam) memenuhi semua a. Lebar lalu lintas kriteria



9



8



74



utama minimal 2 meter b. Lebar lalu lintas keliling ruangan pertunjukan 3 minimal 50 meter c. Lalu lintar antar baris kursi untuk jalan penonton ke tempat duduknya min 40 cm d. Lintas block lebar minimal 80 cm 3. Ventilasi a. Terdapat ventilasi buatan (AC, Exhauster) b. Ventilasi Buatan dibersihkan minimal 2 bulan 3 sekali c. Kondisi ruangan terasa nyaman/ tidak panas, dengan suhu antara 20 – 25°C



e. Nilai 2, apabila memenuhi 2-3 kriteria f. Nilai 1, apabila memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua 2 kriteria



4. Pencahayaan a. Sistem pencahayaan tidak menimbulkan kesilauan max 150 lux 4 b. Tersedia penerangan untuk pembersihan c. Kuat penerangan



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak 3 memenuhi semua criteria



Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua 3 criteria



6



9



12



75



pada setiap tangga 3 fc 5. Proyektor a. Tidak bergetar b. Gambar terlihat 4 jelas c. Jarak proyektor dengan layar ± 40m 6. Layar a. Berwarna putih dengan pinggiran berwarna gelap 4 b. Permukaan licin dan bersih 7. Sistem suara (Sound System) a. Baik dan jelas b. Tidak terlalu keras yaitu 4 antara 80-85dB c. Menggunakan sistem acoustic (gema suara tidak memantul, mencegah absorbsi suara, membantu resonansi suara) 8. Lantai a. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin (berkarpet) dan mudah dibersihkan. 3 b. Kemirinan



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua 3 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua criteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria 3 b. Nilai 2, apabila memenuhi 1 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi kriteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua 3 kriteria



12



12



12



12



76



(slope) sesuai, pemandangan penonton yang dibelakang tidak terganggu oleh penonton yang dimuka c. Jarak antara sandaran kursi (samping kanankiri) ± 90 cm, perbedaan tinggi kepala kursi yang berurutan (depan-belakang) 10 cm 9. Dinding a. Mencegah gema suara 3 b. Mencegah penyerapan suara (absorbsi) c. Menguatkan suara (resonansi) 10. Keadaan yang Bebas dengan Tikus dan Serangga 3 a. Bebas dari tikus b. Bebas dari serangga c. Tidak terdapat tempat untuk kemungkinan serangga dan tikus bersarang 11. Pemadam Kebakaran a. Tersedia alat pemadam kebakaran yang



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua 3 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua criteria Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria 1 b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



12



3



Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi 4-5 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 2-3 kriteria



77



berfungsi baik 3 b. Alat pemadam dapat terlihat dengan jelas dan mudah dijangkau c. Kotak/lemari APAR tidak dikunci, atau dilengkapi alat/ cara untuk mengakses d. Pada setiap alat pemadam terdapat penjelasan penggunaan APAR e. Terdapat sistem pemadam kebakaran 12. Pintu Keluar a. Jarak pintu satu dengan pintu lainnya minimal 3 5 meter b. Letak pintu keluar sebelah kanan dan kiri (simetris) c. Dapat membuka keluar d. Selama pertunjukan pintu keluar tidak boleh terkunci e. Terdapat dengan jelas tulisan “EXIT” Fasilitas Sanitasi 20 1. Toilet a. Bersih dan



c. Nilai 1, apabila 3 Memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua kriteria



Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi 4-5 kriteria b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 2-3 kriteria c. Nilai 1, apabila Memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua kriteria



Keadaan a. Nilai



3,



9



9



apabila



78



terpelihara (tidak bau, mudah dibersihkan) b. Toilet pria dan wanita terpisah c. Terdapat air bersih yang cukup d. Terdapat wash 4 tafel dilengkapi dengan sabun e. Terdapat tissue yang cukup f. Terdapat hand dryer dengan jumlah cukup dan dapat berfungsi dengan baik g. Lantai tidak licin h. Terdapat kran air yang berfungsi dengan baik i. Ventilasi cukup j. Terdapat cermin yang bersih k. Dibersihkan secara berkala min 5-10 menit sekali l. Bebas dari serangga dan tikus 2. Jamban a. Jumlah jamban min 1 buah untuk 60 kursi b. Tersedia Air 4 bersih yang cukup untuk menggelontor dan



memenuhi ≥ 9 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 5-8 kriteria c. Nilai 1, apabila memenuhi 1-4 kriteria atau tidak memenuhi semua kriteria 3



12



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua criteria



12



79



membersihkan c. Dibersihkan secara berkala 3. Urinoir a. Terdapat urinoir min 1 buah untuk 100 kursi 4 b. Urinoir tipe single (flushing) c. Permukaan urinoir selalu dibersihkan 4. Tempat sampah a. Tersedia tempat sampah dengan jumlah yang cukup b. Permukaan bagian dalam tempat sampah 4 halus dan dilengkapi penutup c. Mudah diangkat d. Dapat menampung jumlah sampai pada selesai pertunjukan e. Terdapat pemilahan sampah organik dan anorganik f. Kuat g. Kedap air h. Mudah dibersihkan 5. Pembuangan Air Limbah a. Saluran air limbah dengan



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria 3 b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi ≥6 kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 4-5 kriteria c. Nilai 1, apabila memenuhi ≤ 3 kriteria atau tidak memenuhi 3 semua kriteria



Keadaan : a. Nilai 3, memenuhi kriteria



12



12



apabila semua



80



sistem tertutup 4 kedap air b. Air limbah mengalir dengan lancar c. Terdapat saluran pembuangan air hujan Petugas Pelayanan 5 1. Petugas Kebersihan a. Terdapat petugas kebersihan b. Tenaga kebersihan 2 berpakaian rapai, bersih, dan memakai seragam (uniform) c. Menggunakan APD yang sesuai (masker, sarung tangan, sepatu boots) 2. Petugas Snack Bar a. Tenaga pelayanan mendapat pemeriksaan selambatlambatnya 2 3 minggu sekali b. Tidak memperkerjakan petugas yang menderita penyakit kulit c. Menggunakan sarung tangan atau alat penjapit makanan



b. Nilai 2, apabila 3 memenuhi 1-2 kriteria c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



Keadaan : a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 1-2 kriteria 2 c. Nilai 1, apabila tidak memenuhi semua kriteria



Keadaan a. Nilai 3, apabila memenuhi semua kriteria b. Nilai 2, apabila memenuhi 2-3 kriteria c. Nilai 1, apabila 2 memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua kriteria



12



4



6



81



d. Mempunyai “Health Sertificate”



…………………,………………2013 Mengetahui Pengusaha/Penanggung Jawab Bioskop



Pemeriksa ……………………………



PETUNJUK PENILAIAN Dalam Instrumen Inspeksi Sanitasi Bioskop ini terdiri dari lima variabel yang dinilai yaitu : 1. Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bagian Luar Gedung 5 2. Bagian Dalam Gedung Bioskop (Lobby Bioskop) 30 3. Bagian Dalam Ruang Pertunjukan (Interior) 40



82



4. Fasilitas Sanitasi 20 5. Petugas Pelayanan 5 KRITERIA PEMBOBOTAN Kriteria pembobotan adalah kriteria yang yang ditetapkan berdasarkan pengaruh masing-masing poin terhadap kualitas sanitasi bioskop, dengan kriteria sebagai berikut : 4= sangat penting 3= penting 2= cukup penting KRITERIA PENILAIAN KRITERIA 1 2 3



4



5



6



8



KOMPONEN PENILAIAN a. Memenuhi semua kriteria b. Tidak memenuhi criteria a. Memenuhi semua kriteria b. Memenuhi 1 kriteria c. Tidak memenuhi criteria a. Memenuhi semua kriteria b. Memenuhi 1-2 kriteria c. Tidak memenuhi semua criteria a. Memenuhi semua kriteria b. Memenuhi 2-3 kriteria c. Memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua criteria a. Memenuhi 4-5 kriteria b. Memenuhi 2-3 kriteria c. Memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua criteria a. Memenuhi ≥5 kriteria b. Memenuhi 2-4 kriteria c. Memenuhi 1 atau tidak memenuhi semua criteria a. Memenuhi > 6 kriteria b. Memenuhi 4-6 kriteria c. Memenuhi ≤ 3 kriteria atau tidak memenuhi semua



NILAI a. 3 b. 1 a. 3 b. 2 c. 1 a. 3 b. 2 c. 1 a. 3 b. 2 c. 1 a. 3 b. 2 c. 1 a. 3 b. 2 c. 1 a. 3 b. 2 c. 1



83



kriteria a. Memenuhi ≥ 9 kriteria a. 3 b. Memenuhi 5-8 kriteria b. 2 c. Memenuhi 1-4 kriteria atau c. 1 tidak memenuhi semua kriteria



12



Menghitung skor = bobot * nilai yang didapat Skor maksimal = 300 Skor minimal = 100 Penilaian a. Sanitasi Baik b. Sanitasi Sedang c. Sanitasi Buruk Perhitungan % penilaian



: ≥80% total skor :