14 0 296 KB
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN
DOSEN PEMBIMBING IMAM WASKITO. SE., M.SA
DISUSUN OLEH 1. Meilda Swari
(A0C018066)
2. Jubaidah
(A0C018057)
3. Intania Ardhana Yogaswara (A0C018054) 4. Nely Kurnia Astuti
( A0C018081)
PRODI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kekurangan, karena terbatasnya kemampuan yang saya miliki.Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya khususnya dan para pembaca umumnya. Untuk itu saya mengaharapkan saran dan kritikan agar saya dapat memperbaikinya, serta untuk bahan acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Mataram, 10 November 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii BAB 1....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................1 1.1
Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................................................1
1.3
Tujuan....................................................................................................................................1
BAB 2....................................................................................................................................................2 PEMBAHASAN....................................................................................................................................2 2.1
Tinjauan Umum.....................................................................................................................2
2.2
Penjualan downstream atas persediaan................................................................................4
2.3
Penjualan Upstream atas Persediaan....................................................................................6
KESIMPULAN...................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Transaksi antara entitas induk perusahaan dan entitas anak perusahaan seringkali terjadi , misalnya dalam transaksi transaksi jual beli persediaan, jual beli asset tetap atau pemberian pinjaman. Biasanya entitas anak menghasilkan produk yang nantinya akan diproses lebih lanjut oleh entitas induknya atau sebaliknya. Transaksi antar perushaan induk dan perusahaan anak merupakan transaksi internal perusahaan sehingga harus dieliminasi dari laporan keuangan konsolidasi . Transaksi tersebut akan mengakibatkan saldo akun resiprokal pada buku perusahaan afiliasi. Selain saldo akun resiprokal keuntungan dan kerugian dari transaksi antarperusahaan afiliasi harus dieliminasi sampai persediaan tersebut terjual kepada pihak – pihak luar yang dikonsolidasikan. Transaksi jual – beli yang terjadi antar entitas induk perusahaan dan entitas anak perusahaan dipandang sebagai transfer atau pemindahan tangan saja dari sudut pandang konsolidasi. Namun pada kenyataannya, entitas induk perusahaan dan entitas anak perushaan merupakan dua entitas yang berbeda secara hukum. PSAK 7 tahun 2010 mengenai pengungkapan pihak-pihak berelasi, mensyaratkan transaksi pohak-pihak berelasi yang meliputi entitas induk dan anak dilakukan menurut ketentuan yang setara dengan yang berlaku dengan transaksi yang wajar.
1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah : 1. Bagamaina tinjauan umum tentang persedoaan antar perusahaan? 2. Apa itu penjualan downstream atas persediaan ? 3. Apa itu penjualan upstream atas persediaan ?
1.3
Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ? 1. Untuk mengetahui apa itu transaksi persediaan antar perusahaan 2. Untuk mengetahui downstream atas persediaan 3. Untuk mengetahui upstream atas persediaan
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1
Tinjauan Umum 1. Transaksi Persediaan antar Perusahaan Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi atau yang paling umum. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transfer lain. Secara konseptual, eliminasi transfer persediaan antara perusahaan terkait tidak berbeda dari jenis transaksi antar perusahaan lainnya. Semua pendapatan dan beban yang dicatat oleh perusahaan yang terlibat harus dieliminasi seluruhnya dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasian, dan semua keuntungan dan kerugian yang tercatat pada transfer tersebut harus ditangguhkan sampai barang tersebut dijual kepada non-afiliasi. Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya perolehan historis persediaan dari entitas konsolidasi yang dimasukkan kedalam neraca konsolidasian jika persediaan tersebut masih dimiliki dan dibebankan pada harga pokok penjualan di periode terjualnya persediaan tersebut kepada non-afiliasi. a. Transfer pada Biaya Perolehan Barang dagangan terkadang dijual ke perusahaan terkait dengan harga atau nilai tercatat penjual. Ketika suatu penjualan antar perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian, jumlah persediaan di neraca pada akhir periode tidak memerlukan penyesuaian untuk konsolidasi karena jumlah tercatat persediaan untuk afiliasi pembelian sama dengan biaya untuk mentransfer afiliasi dan entitas konsolidasi Bahkan ketika penjualan antar perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian, diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban terkait barang yang dijual yang dicatat oleh penjual. Hal ini untuk menghindari kedua ayat tersebut dicatat lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya . Pendapatan bersih konsolidasi tidak terpengaruh oleh jurnal eliminasi ketika transfer dilakukan
dengan biaya karena pendapatan dan harga pokok penjualan dikurangi dengan jumlah yang sama. b. Transfer dengan Keuntungan dan Kerugian Perusahaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda dalam menetapkan harga transfer yang berbeda. Di beberapa perusahaan, harga jual ke afiliasi sama dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan secara rutin menandai persediaan yang ditransfer ke afiliasi dengan persentase biaya tertentu.
Perusahaan
menggunakan
banyak
pendekatan
berbeda
dalam
menetapkan harga transfer antar perusahaan. Di beberapa perusahaan, harga jual ke afiliasi sama dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan secara rutin menandai persediaan yang ditransfer ke afiliasi dengan persentase biaya tertentu. Terlepas dari metode yang digunakan dalam menetapkan harga transfer antar perusahaan, proses eliminasi harus menghilangkan efek dari penjualan tersebut dari laporan konsolidasi. Ketika menggabungkan penjualan termasuk laba atau rugi, ada dua aspek dari eliminasi kertas kerja yang diperlukan dalam periode transfer untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi. Aspek Pertama: Fokus Laporan Laba Rugi Penjualan dan beban pokok penjualan. Pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban pokok penjualan yang terjual yang dicatat oleh afiliasi yang menstranfer harus dihilangkan. Aspek Kedua: Fokus Neraca Keuntungan atau kerugian atas penjualan antar perusahaan harus dihilangkan sehingga persediaan dicatat pada biaya bagi entitas konsolidasian. c. Pengaruh Jenis system Persediaan Sebagian besar perusahaan menggunakan sistem kontrol persediaan perpetual atau periodik untuk melacak persediaan dan harga pokok penjualan. Karena sebagian besar perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual, diskusi dalam bab ini berfokus pada prosedur konsolidasi yang digunakan sehubungan dengan persediaan abadi.
2.2
Penjualan downstream atas persediaan Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti tidak ada masalah dalam pelaporan keuangan. Namun, penjualan yang dilakukan dengan harga berbeda atau lebih tinggi dari harga perolehannya maka pelaporan keuangan harus disesuaikan dengan jurnal eliminasi karena perusahaan induk dan anak tetap satu kesatuan sehingga transaksi di antaranya tidak boleh diakui jika ada keuntungan/laba. Penjualan downstream atas persediaan ini disebut juga transaksi hulu penjualan persediaan atau penjualan persediaan arus ke bawah. Laba antarperusahaan dari penjualan downstream mengakibatkan entitas induk memiliki keuntungan dari entitas anak perusahaan. Penjualan downstream dari penjualan barang yang tersedia akan melakukan eliminasi terhadap kepemilikan pengendali atau mayoritas pemegang saham atas keuntungan atau kerugian yang akan diterima. •
Ketika penjualan persediaan hulu terjadi dan persediaan dijual kembali oleh induk kepada non-afiliasi selama periode yang sama, semua jurnal eliminasi dalam kertas kerja konsolidasi identik dengan yang ada dalam kasus hilir.
•
Ketika persediaan tidak dijual kembali ke non-afiliasi sebelum akhir periode, jurnal eliminasi kertas kerja berbeda dari kasus hilir hanya dengan pembagian laba antar perusahaan yang belum terealisasi baik untuk kepentingan pengendali maupun nonkontrol.
•
Eliminasi laba antar perusahaan yang belum terealisasi harus mengurangi kepentingan kedua kelompok kepemilikan setiap periode sampai laba dikonfirmasi oleh penjualan kembali ke persediaan kepada pihak nonafiliasi. Contoh Kasus Ilustrasi Transaksi Downstream: PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak. Asumsikan pada tgl 1 Maret 2011, PT Induk membeli persediaan seharga Rp 7.000.000 dan menjualnya ke PT Anak seharga Rp 10.000.000 pada 1 April 2011. Dua jenis situasi yang dapat terjadi: 1. PT Anak menjual persediaan ke non-afiliasi pada periode yang sama ( 5 November 2011) seharga Rp 15.000.000
2. PT Anak menjual persediaan ke non-afiliasi periode selanjutnya (2 Januari 2012) seharga Rp 15.000.000 Penyelesaiaan: Situasi 1: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode yang sama Berikut adalah hasil analisis transaksi persediaan antar-perusahaan per 31 Des 2011: Akun
Penjualan Biaya Pokok Penjualan Laba kotor
PT Induk
PT Anak
Total sebelum
Total
Disesuaikan
menurut
10.000.000 (7.000.000)
15.000.000 (10.000.000)
25.000.000 (17.000.000)
konsolidasi 15.000.000 (7.000.000)
3.000.000
5.000.000
8.000.000
8.000.000
Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011 Penjualan
10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 10.000.000 Situasi 2: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya Akun
Penjualan Biaya Pokok Penjualan Laba kotor
PT Induk
PT Anak
10.000.000 (7.000.000)
0 0
3.000.000
0
Total sebelum
Total
Disesuaikan
menurut
konsolidasi 10.000.000 0 (7.000.000) 0 3.000.000
Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011
0
Penjualan
10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 7.000.000 Persediaan
3.000.000
Persediaan baru terjual 2 Januari 2012, hasil analisis transaksi per 31 Desember 2012: Akun
PT Induk
PT Anak
Total sebelum
Total
Disesuaikan
menurut
Penjualan Biaya Pokok
0 0
15.000.000 (10.000.000)
15.000.000 (10.000.000)
konsolidasi 15.000.000 (7.000.000)
Penjualan Laba kotor
0
5.000.000
5.000.000
8.000.000
Jurnal eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2012 (setelah persediaan terjual) Saldo laba, Awal
3.000.000
Biaya Pokok Penjualan 2.3
3.000.000
Penjualan Upstream atas Persediaan Penjualan (transfer) upstream adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk. Penjualan upstream yang dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok penjualan), dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi induk sampai barang dagang dijual kembali kepada entitas lain. Pendapatan diakui ketika pendapatan tersebut direalisasi atau diperoleh dari penjualan kepada entitas luar (pihak luar). Pendapatan dari penjualan ke perusahaan-perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.
Untuk tujuan konsolidasi, laba yang tercatat pada penjualan persediaan antar perusahaan diakui dalam periode ketika persediaan dijual kepada pihak yang tidak terkait.
Pendapatan bersih konsolidasi harus didasarkan pada pendapatan yang direalisasikan dari afiliasi transfer.
Karena laba antar perusahaan dari penjualan hilir berada di pembukuan induk, laba bersih konsolidasi dan keseluruhan klaim pemegang saham perusahaan induk harus dikurangi dengan jumlah penuh dari keuntungan yang belum direalisasi.
Ketika sebuah perusahaan menjual barang persediaan ke afiliasi, salah satu dari tiga hasil situasi: 1.
Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode yang sama;
2.
Item tersebut dijual kembali ke nonafiliasi selama periode berikutnya; atau,
3.
Item ini disimpan selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembelian.
Contoh Kasus Ilustrasi Transaksi Upstream: PT Induk 400.000.000 40.000.000 (170.000.000) (50.000.000) (40.000.000) 180.000.000
PT Anak ( 80%) 200.000.000
Saldo Laba (Awal) (+) Laba bersih (-) Dividen Saldo Laba (Akhir)
300.000.000 180.000.000 (60.000.000) 420.000.000
100.000.000 50.000.000 (30.000.000) 120.000.000
Aset Lancar lain Persediaan Tanah Bangunan & Peralatan Akumulasi Penyusutan Investasi pada Anak Total Aset
339.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.000 (250.000.000) 256.000.000 1.420.000.000
125.000.000 75.000.000 40.000.000 600.000.000 (220.000.000)
Kewajiban Modal Saham Biasa Saldo Laba
500.000.000 500.000.000 420.000.000 1.420.000.000
300.000.000 200.000.000 120.000.000 620.000.000
Penjualan Pendaptan dari Anak Biaya Pokok Penjulaan Penyusutan dan Amortisasi Biaya lain Laba bersih
(115.000.000) (20.000.000) (15.000.000) 50.000.000
620.000.000
PT Induk memiliki 80% saham biasa PT Anak. Asumsikan pada tgl 1 Maret 2011, PT Anak membeli persediaan seharga Rp 7.000.000 dan menjualnya ke PT Induk seharga Rp 10.000.000 pada 1 April 2011. Dua jenis situasi yang dapat terjadi: 1.
PT Induk menjual persediaan ke non-afiliasi pada periode yang sama ( 5
November 2011) seharga Rp 15.000.000 ( perlakuan sama dengan downstream) 2.
PT Induk menjual persediaan ke non-afiliasi periode selanjutnya (2 Januari 2012)
seharga Rp 15.000.000 Penyelesaiaan: Situasi 1: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode yang sama Berikut adalah hasil analisis transaksi persediaan antar-perusahaan per 31 Des 2011: Akun
PT Induk
Penjualan Biaya Pokok Penjualan Laba kotor
PT Anak
10.000.000 (7.000.000)
15.000.000 (10.000.000)
3.000.000
5.000.000
Total sebelum
Total
Disesuaikan
menurut
konsolidasi 25.000.000 15.000.000 (17.000.000) (7.000.000) 8.000.000
Jurnal Eliminasi yang diperlukan untuk konsolidasi 31 Desember 2011 Penjualan
10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 10.000.000 Situasi 2: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya Jurnal eliminasi Konsolidasi per 31 Desember 2011
Eliminasi Pendaptan dai Anak Pendapatan dari Anak 40.000.000
Dividen
24.000.000
Investasi pada Anak
16.000.000
Alokasi Proporsi Laba Non-Pengendali Laba Non-Penegndali Dividen
9.400.000 6.000.000
8.000.000
Ekuitas Non-Pengendali
3.400.000
Laba Anak 2011
50.000.000
Penyesuaian: (-) Eliminasi laba belum terealisasi Dari penjualan persediaan
( 3.000.000)
Laba Anak, Disesuaikan
47.000.000
Laba Non-Pengendali ( 20% x 47 jt)
Eliminasi Saldo Investasi Awal Modal saham (Anak)
200.000.000
Saldo Laba, Awal (Anak)
100.000.000
Investasi pada Anak
240.000.000
Ekuitas Non-Pengendali
9.400.000
60.000.000
Eliminasi transaksi penjualan upstream atas persediaan Penjualan
10.000.000
Biaya Pokok Penjualan 7.000.000 Persediaan
3.000.000
Kertas Kerja Konsolidasi 2011 PT Induk
PT Anak
Penjualan Pendaptan
400.000.000 40.000.000
( 80%) 200.000.000 10.000.000 40.000.000
dari Anak Biaya
(170.000.000)
(115.000.000)
(50.000.000)
(20.000.000)
Pokok Penjulaan Penyusuta n
dan
Amortisasi
Debit
Kredit
Konsolidasi 590.000.000 -
7.000.000
(278.000.00 0) (70.000.000)
Biaya lain
(40.000.000)
(15.000.000)
Laba
(55.000.000) 187.000.000 (9.400.000)
9.400.000
NonPengendal i Laba bersih Saldo
180.000.000 300.000.000
50.000.000
177.600.000
100.000.000 100.000.000
300.000.000
Laba (Awal) (+) Laba
180.000.000
50.000.000
bersih (-) Dividen
(60.000.000)
(30.000.000)
Saldo
420.000.000
120.000.000
417.600.000
339.000.000
125.000.000
464.000.000
100.000.000 175.000.000 800.000.000
75.000.000 40.000.000 600.000.000
(250.000.000)
(220.000.000)
177.600.000 24.000.000 6.000.000
(60.000.000)
Laba (Akhir) Aset Lancar lain Persediaan Tanah Bangunan
3.000.000
& Peralatan Akumulasi
(470.000.00 0)
Penyusuta n Investasi
256.000.000
172.000.000 215.000.000 1.400.000.0 00
16.000.000
-
pada Anak 240.000.000 Total
1.420.000.00
620.000.000
Aset Kewajiban Modal
0 500.000.000 500.000.000
1.781.000.0 00
300.000.000 200.000.000 200.000.000
800.000.000 500.000.000
Saham
Biasa Saldo
420.000.000
120.000.000
417.600.000
Laba Ekuitas
3.400.000
63.400.000
NonPengendal i 1.420.000.00
620.000.000 359.400.000
60.000.000 359.400.000
0
1.781.000.0 00
Situasi 2: Penjualan pada Non-Afiliasi pada periode selanjutnya Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2012 PT Induk 450.000.000 60.000.000 (180.000.000) (50.000.000) (60.000.000) 220.000.000
PT Anak ( 80%) 300.000.000
Saldo Laba (Awal) (+) Laba bersih (-) Dividen Saldo Laba (Akhir)
420.000.000 220.000.000 (60.000.000) 580.000.000
120.000.000 75.000.000 (40.000.000) 155.000.000
Aset Lancar lain Persediaan Tanah Bangunan & Peralatan Akumulasi Penyusutan Investasi pada Anak Total Aset
441.000.000 180.000.000 175.000.000 800.000.000 (300.000.000) 284.000.000 1.580.000.000
165.000.000 90.000.000 40.000.000 600.000.000 (240.000.000)
Kewajiban Modal Saham Biasa Saldo Laba
500.000.000 500.000.000 580.000.000 1.580.000.000
300.000.000 200.000.000 155.000.000 655.000.000
Penjualan Pendaptan dari Anak Biaya Pokok Penjulaan Penyusutan dan Amortisasi Biaya lain Laba bersih
(160.000.000) (20.000.000) (45.000.000) 75.000.000
655.000.000
Jurnal eliminasi Konsolidasi per 31 Desember 2012
Eliminasi Pendaptan dai Anak Pendapatan dari Anak 60.000.000
Dividen
32.000.000
Investasi pada Anak
28.000.000
Alokasi Proporsi Laba Non-Pengendali Laba Non-Penegndali
15.600.000
Dividen
8.000.000
Ekuitas Non-Pengendali
7.600.000
Laba Anak 2012
75.000.000
Penyesuaian: (-) Realisasi laba dari penjualan
persediaan upstream
3.000.000
Laba Anak, Disesuaikan
78.000.000
Laba Non-Pengendali ( 20% x 78 jt)
15.600.000
Eliminasi Saldo Investasi Awal Modal saham (Anak)
200.000.000
Saldo Laba, Awal (Anak)
120.000.000
Investasi pada Anak
256.000.000
Ekuitas Non-Pengendali
64.000.000
Eliminasi transaksi penjualan upstream atas persediaan Saldo Laba, Awal (Anak)
2.400.000
Ekuitas Non-Pengendali Biaya Pokok Penjualan
600.000 3.000.000
Laba yang direalisasikan pada 2012 Dari penjualan upstream 2011
3.000.000
Pembagian: Proporsi Saldo Laba (80%)
2.400.000
Proporsi Non-Pengendali (20%)
600.000
Kertas Kerja Konsolidasi 2012 PT Induk
PT Anak
Debit
Kredit
( 80%) 300.000.000
Konsolidasi
Penjualan Pendaptan
450.000.000 60.000.000
dari Anak Biaya
(180.000.000)
(160.000.000)
(50.000.000)
(20.000.000)
(70.000.000)
(60.000.000)
(45.000.000)
(105.000.00 0) (15.600.000)
3.000.000
Pokok Penjulaan Penyusuta n
750.000.000 -
60.000.000
(337.000.00 0)
dan
Amortisasi Biaya lain Laba
15.600.000
NonPengendal i Laba
220.000.000
75.000.000
222.400.000
bersih Saldo
420.000.000
120.000.000 120.000.000
417.000.000
Laba (Awal) 2.400.000 (+)
Laba
220.000.000
75.000.000
222.400.000
bersih (-) Dividen
(60.000.000)
(40.000.000)
Saldo
580.000.000
155.000.000
580.000.000
441.000.000
165.000.000
606.000.000
180.000.000 175.000.000 800.000.000
90.000.000 40.000.000 600.000.000
270.000.000 215.000.000 1.400.000.0 00
(300.000.000)
(240.000.000)
(540.000.00 0)
32.000.000 8.000.000
(60.000.000)
Laba (Akhir) Aset Lancar lain Persediaan Tanah Bangunan & Peralatan Akumulasi Penyusuta n Investasi
284.000.000
28.000.000
pada Anak 256.000.000 Total Aset Kewajiban Modal
1.580.000.00
655.000.000
1.951.000.0 00
500.000.000 500.000.000
300.000.000 200.000.000 200.000.000
800.000.000 500.000.000
580.000.000
155.000.000
580.000.000
0
Saham Biasa Saldo Laba Ekuitas NonPengendal
600.000
7.600.000
71.000.000
i 1.580.000.00
655.000.000 398.600.000
0
64.000.000 398.600.000
1.951.000.0 00
KESIMPULAN Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi atau yang paling umum. Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya
perolehan historis persediaan dari entitas konsolidasi yang dimasukkan kedalam neraca konsolidasian jika persediaan tersebut masih dimiliki dan dibebankan pada harga pokok penjualan di periode terjualnya persediaan tersebut kepada non-afiliasi. Ada dua jenis penjualan atas persedian yaitu downstream dan upstream. Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti tidak ada masalah dalam pelaporan keuangan. Penjualan (transfer) upstream adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk. Penjualan upstream yang dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok penjualan), dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi induk sampai barang dagang dijual kembali kepada entitas lain.
DAFTAR PUSTAKA E. Baker Richard dkk(2010) Akuntansi Keuangan Lanjutan edisi 2 buku 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat
https://dosenakuntansi.com/perbedaan-upstream-dan-downstream-dalam-akuntansi https://youtu.be/HanvLOFzmiI https://adoc.tips/download/transaksi-persediaan-antar-perusahaan.html