Kelompok V - Makalah RPL (Metode RAD) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGEMBANGAN SOFTWARE MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)



Oleh Kelompok 5: Aji Sutiawan



(09031281924161)



Annisa Yasmin Siregar



(09031281924033)



Letty Latifani Arifah



(09031281924155)



Rachmi Muti’ah Fadillah



(09031281924060)



Mata Kuliah



: Rekayasa Perangkat Lunak



Dosen Mata Kuliah



: Dinna Yunika Hardiyanti, S.SI., M.T.



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpah Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Software Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD)” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang telah diberikan oleh dosen kami, yaitu Ibu Dinna Yunika Hardiyanti, S.SI., M.T. Adapun penyusunan makalah ini kiranya masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca mengenai metode RAD yang digunakan dalam dunia sotware engineering. Kami juga berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada kami, agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih. Palembang, 23 Februari 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................4 1.3 Tujuan .................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rapid Application Development (RAD) ...........................................................6 2.2 Kasus pada Metode Rapid Application Development (RAD) ...........................8 2.3 Kelebihan dan Kekurangan RAD ......................................................................10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi informasi sudah sangat maju, menyebabkan begitu banyak sistem informasi yang perlu dirancang dan dibangun untuk memenuhi tujuan perusahaan. Untuk membangun sistem informasi yang dimaksud, diperlukanlah sebuah metode pengembangan sistem yang bisa membentuk kerangka perencanaan dan perancangan, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. System Development Life Cycle (SDLC) adalah siklus pengembangan sistem dan merupakan keseluruhan proses dalam membangun sistem sesuai beberapa langkah. Sebenarnya, ada banyak model SDLC. Namun, yang cukup populer adalah waterfall, fountain, spiral, prototype, dan rapid (RAD). Tidak ada model terbaik maupun terburuk. Semua memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Pada makalah ini, kami akan membahas mengenai salah satu model SDLC yaitu Rapid Application Development (RAD) yang bisa mempersingkat waktu pengerjaan karena memiliki kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang/developer tidak perlu membuatnya lagi dari awal.



1.2 Rumusan Masalah •



Apa itu Rapid Application Development (RAD)?







Apa saja kelebihan dan kekurangan Rapid Application Development (RAD)?







Apa saja fase-fase atau metode-metode yang terkandung dalam Rapid Application Development (RAD)?







Contoh kasus seperti apakah yang sesuai untuk metode Rapid Application Development (RAD) ini?



1.3 Tujuan •



Mengetahui pengertian lengkap mengenai Rapid Application Development (RAD).







Mengetahui mengenai kelebihan dan juga kekurangan pada metode Rapid Application Development (RAD).







Mengetahui contoh kasus apa saja yang cocok menggunakan Rapid Application Development (RAD). 4







Mengetahui mengenai metode-metode apa saja yang digunakan dalam Rapid Application Development (RAD).



5



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Rapid Application Development (RAD)



2.1.1 Pengertian Rapid Application Development (RAD)



Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang sangat singkat. Proses pembangunan perangkat lunak ini tergolong dalan teknik bertingkat (increment). Untuk pengembangan sistem informasi yang normal membutuhkan waktu sekitar 180 hari sedangkan RAD hanya butuh 30-90 hari. RAD saat ini seringkali digunakan untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional. RAD unggul soal kecepatan, ketepatan, dan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional. RAD juga melibatkan user pada proses desain sehingga kebutuhan user bisa terpenuhi dengan baik serta kepuasannya meningkat. RAD perlu memperhatikan kesiapan tim, ruang lingkup sistem, kebutuhan user, dan kinerja sistem dalam keberlangsungan metodenya. Saat RAD diimplementasikan, para user-nya menjadi bagian dari keseluruhan proses sebagai pengambil keputusan pada setiap tahap pengembangan. RAD saat ini sering digunakan sebagai alternatif dari System Development Life Cycle (SDLC).



2.1.1 Tahapan Metode Rapid Application Development (RAD)



1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning) User dan analyst melakukan pertemuan untuk mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini merupakan hal terpenting yaitu adanya keterlibatan dari kedua belah pihak.



2. Proses Desain Sistem (Design Workshop) Pada tahap ini keaktifan user yang terlibat menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Seorang user dapat langsung



6



memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain, merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan user yang dibuat pada tahap sebelumnya.



(Gambar) Tahapan RAD



3. Implementasi (Implementation) Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta persetujuan mengenai sistem tersebut.



4. Tahapan keseluruhan (Konstruksi) Dengan berdasarkan pada tahapan - tahapan di atas maka proses utama pengembangan suatu sistem dengan menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut: -



Pengembang membuat prototype berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya



-



Desainer melakukan penilaian terhadap prototype



-



User melakukan uji coba pada prototype dan memberikan masukan mengenai kebutuhankebutuhan yang kurang.



-



User dan developer melakukan pertemuan untuk memberikan penilaian terhadap produk secara bersama-sama, menyesuaikan kebutuhan serta memberikan komentar apabila diperlukan perubahan.



-



Semua kebutuhan akan sistem dan perubahan-perubahan yang terjadi dilakukan proses “timeboxed” dengan mempunyai 2 kemungkinan: •



Perubahan yang tidak dapat ditampung seperti yang sudah direncanakan harus dihilangkan.







Jika diperlukan, kebutuhan-kebutuhan yang bersifat sekunder ditiadakan. 7



2.2 Kasus pada Metode Rapid Application Development (RAD)



Salah satu kasus yang sesuai dengan metode RAD ini ialah dalam pengembangan software dalam perancangan sistem informasi perpustakaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak perpustakaan yang pembuatan laporan, pengembalian buku, dan kegiatan lainnya masih dilakukan dengan cara manual. Metode RAD yang digunakan untuk perancangan sistem informasi perpustakaan ini bisa memberikan kemudahan dalam pengolahan data perpustakaan, pun bisa mempercepat waktu pengerjaan di perpustakaan. Sotfware yang digunakan untuk membuat sistem informasi perpustakaan adalah aplikasi Netbeans 8.1 dengan bahasa pemrograman Java. Untuk pembuatan database digunakan MySQL, serta dalam perancangan software arsitekturnya, digunakan Unified Modelling Language (UML). Tujuan



menggunakan



metode



RAD



dalam



perancangan



sistem



informasi



perpustakaan ini ialah untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan yang terintegrasi dengan database dan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengolahan data perpustakaan. Ada empat fase pada metode RAD untuk sistem informasi perpustakaan ini, antara lain: 1. Fase Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat) Menganalisis tujuan sistem yang akan dibuat serta mengidentifikasi syarat informasi apa saja demi mencapai tujuan tersebut, serta menganalisis sistem mana saja yang dibutuhkan oleh user.



Hasil dan pembahasan dari fase requirements planning: 1) Analisis kebutuhan user, antara lain: -



Anggota bisa melihat Home.



-



Anggota bisa melihat menu Search Books.



-



Anggota bisa mencari buku yang ingin dibaca.



2) Analisis kebutuhan admin, antara lain: -



Admin bisa login.



-



Admin bisa mengolah data user, anggota, serta buku.



-



Admin bisa mengolah transaksi peminjaman, pengembalian, serta denda.



-



Admin bisa melihat menu Home. 8



2. Fase RAD Design Workshop Penganalisis dan pemrogram saling membantu untuk membangun sistem dan menunjukkan representasinya dalam bentuk visual desain dan pola kerja kepada pengguna sistem, serta pengguna juga harus merespon prototype yang telah dirancang.



Hasil dan pembahasan Fase RAD Design Workshop: ➔ Menerapkan front-end dan back-end. Yang mana back-end dikhususkan untuk administrator dan petugas perpustakaan untuk mengolah data, serta Front-end dikhususkan untuk anggota perpustakaan guna melihat bahkan meminjam buku yang ada di sistem informasi perpustakaan tersebut. Merancang arsitektur website-nya dengan model dengan model yang dibuat untuk memberikan kemudahan bagi para user.Pembuatan sistem menggunakan pemodelan sistem berbasis objek dengan digambarkan menggunakan UML(use case diagram,activity diagram, sequence diagram dan class diagram).



(Gambar) Arsitektur Sistem Informasi Perpustakaan



3. Fase Implementation (Implementasi) Merancang beberapa aspek dan nonteknis yang dibutuhkan.Menganalisis kebutuhan dalam perancangan sistem perpustakaan dengan cara wawancara dan observasi guna mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada perpustakaan tersebut.



9



Hasil dan pembahasan Fase Implementation: ➔ Menguji perangkat lunak yang telah dibangun agar bisa diketahui apakah sudah sesuai apa yang diinginkan. Terdapat implementasi kebutuhan atas: 1) Form home (halaman utama) yang mengolah data perpustakaan, 2) form anggota yang digunakan dengan memasukan data siswa yang ingin menjadi anggota perpustakaan, 3) form peminjaman yang digunakan untuk memasukkan data peminjaman, 4) form pengembalian yang digunakan untuk menginput data buku yang telah dikembalikan oleh anggota, dan 5) laporan yang diambil berdasarkan data yang peminjaman yang telah dimasukkan oleh administrator atau petugas perpustakaan ke dalam software dan tersimpan di database.



4. Fase Instruction (Konstruksi) Mengeksekusi pembuatan script program, menunjukkan platform, hardware, software yang digunakan, serta melakukan perubahan pada setiap desain jikalau terdapat instruksi dari user.



Hasil dan pembahasan Fase Instruction: ➔ Desain yang sudah dibuat akan langsung dibuatkan script pemrograman, yaitu Java dan MySQL.



2.3 Kelebihan dan Kekurangan



2.3.1 Kelebihan Metode Rapid Application Development (RAD)



- Efisiensi waktu pengiriman, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih sering menggunakan potongan-potongan script. - Mampu meminimalisir kesalahan-kesalahan karena menggunakan alat bantuan atau CASE Tools. - Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan bisa dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien.



10



-



Lebih fleksibel karena developer bisa melakukan proses desain ulang di saat yang



bersamaan. -



Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara



keseluruhan.



2.3.2 Kekurangan Metode Rapid Application Development (RAD)



- Membutuhkan keterlibatan pengguna di seluruh siklus atau proses pengembangan. - Fasilitas banyak yang dikurangi sebab terbatasnya waktu yang tersedia. Maka dari itu, hasil pengimplementasian RAD sebagian besar hanya untuk aplikasi berskala kecil atau aplikasi sederhana karena terbatasnya fasilitas. - Fasilitas yang tidak perlu terkadang harus diikutsertakan, karena menggunakan komponen yang sudah jadi, sehingga membuat biaya menjadi semakin meningkat.



2.3.3 Kesimpulan



Dengan menggunakan metode RAD, pengerjaan dalam pembuatan sistem informasi dapat menjadi lebih cepat dan tentunya memiliki kualitas dalam memenuhi kebutuhan user tersebut. Metode RAD membuat batasan-batasan dalam pembuatan sistem sehingga sistem yang dibuat tidak keluar dari kebutuhannya dan mempermudah dalam pengelolaan data.



11



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan



Berdasarkan pembahasan di atas, maka di dalam metode Rapid Application Development (RAD) ini bisa disimpulkan bahwa: 1. RAD adalah sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang bisa mempercepat atau mempersingkat waktu pengerjaan menjadi 30-90 hari saja karena menggunakan reusable object. 2. Terdapat empat metode RAD, antara lain requirement planning, design workshop, implementation, dan juga construction. 3. RAD sangat berguna dalam pembuatan sebuah sistem berskala kecil atau sistem sederhana karena waktunya yang sangat singkat sehingga tidak terlalu mementingkan kualitas, melainkan memprioritaskan aspek kecepatan. 4. Pada metode RAD, keterlibatan pengguna semakin meningkat yang bisa memberikan efek kepuasan pengguna terhadap sistem yang dirancang atau dikembangkan.



12



DAFTAR PUSTAKA Noertjahyana, Agustinus. 2002. “Studi Analisis Rapid Aplication Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak”. Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Hal. 74-79. Sagala, Jijon Raphita. 2018. “Model Rapid Application Development (RAD) dalam Pengembangan Sistem Informasi Penjadwalan Belajar Mengajar”. Jurnal Mantik Penusa, Vol. 2, No. 1. Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018. Trimahardhika, Reza dan Sutinah, Entin. 2017. “Penggunaan Metode Rapid Application Development Dalam Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan”. Jurnal Informatika, Vol. 4, No. 2. Bolung, Maikel dan Tampangela, Henry Ronald Karunia. 2017. “Analisa Penggunaan Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak”. Vol. 1, No. 1. Aswati, Safrian dan Siagian, Yessica. 2016. “Model Rapid Application Development Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Rumah (Studi Kasus: Perum Perumnas Cabang Medan)”. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.



13