7 0 10 MB
1
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
2*EW*
DokumenRencanaPenataanLingkunganPermukiman (RPLP) Kelurahantanjunangrancing
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Tanjung Rancing 2016 – 2021. Dokumen RPLP Kelurahan PakuPaku tersusun karena didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan akan kekumuhan pada lingkungan permukiman. Kekumuhan yang timbul di lingkungan permukiman tumbuh dari beberapa indicator yang membentuknya, mulai dari; ketersediaan akses air minum, kondisi hunian yang tidak layak, ketersediaan akses lingkungan yang memadai, drainase lingkungan, sarana dan pengelolaan persampahan, sanitasi lingkungan dan ketersediaan sistem proteksi kebakaran lingkungan. Beberapa indicator tersebut menjadi karakter khusus yang terbentuk baik sengaja atau tidak dalam sebuah refleksi kekumuhan sebuah permukiman. Untuk itu, perlu diupayakan suatu penanganan yang lebih mendasar pada akar ataupun pokok permasalahan timbulnya kekumuhan khususnya di wilayah permukiman. Salah satunya adalah dengan melakukan perencanaan untuk peningkatan kualitas permukiman dan pencegahan permukiman kumuh yang dilakukan melalui pendekatan partisipatif.. Pendekatan tersebut mempertemukan perencanaan makro (top-down) dengan perencanaan mikro (bottom-up). Berdasarkan tersebut, di tingkat kelurahan/desa, masyarakat bekerja bersama dengan pemerintahan Kelurahandan kelompok peduli lainnya berpartisipasi aktif dan turut serta dalam seluruh proses pengambilan keputusan untuk penanganan permukiman kumuh di wilayahnya dan mencapai target 100 – 0 – 100 di wilayah kelurahan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, diperlukan perencanaan yang dirangkum dalam bentuk kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh didalam sebuah dokumen RPLP. Perencanaan ini dilaksanakan oleh perwakilan masyarakat melalui TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif) dengan Pemerintah Kelurahan - Pemerintah Kecamatan (PJOK) dan didukung oleh Pokja PKP (Perumahan dan Kawasan Permukiman) dalam melakukan konsultasi dan sinergi program di tingkatan Kota dan tingkat Kelurahan. Dengan disusunnya Dokumen RPLP ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi seluruh pihak dalam pelaksanaan kegiatan penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Besar harapan, semoga Dokumen RPLP ini dapat bermanfaat bagi Masyarakat, Pemerintah, serta Kelompok Peduli lainnya dalam pencegahan dan peningkatan kualitas lingkungan kumuh permukiman di perkotaan. . Kota Kayuagung,
Desember 2020
Tim Inti Perencanaan Partisipatif Kelurahan Tanjung rancing
DokumenRencanaPenataanLingkunganPermukiman (RPLP) Kelurahantanjunangrancing
DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran 1.3. Lingkup Perencanaan 1.4. Kedudukan Dokumen RPLP 1.5. Visi dan Misi BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 2.1. Gambaran Umum Kelurahan 2.1.1. Geografis Kelurahan 2.1.2. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya 2.1.3. Kondisi Jumlah dan Kepadatan Penduduk ( Data dan Peta Tematik ) 2.1.4. Wilayah Rawan Bencana 2.2. Profil Permukiman dan Permukiman Kumuh 2.2.1. Data Baseline 19 Parameter 2.2.2. Profil Permukiman 2.2.3. Sebaran Permukiman Kumuh 2.2.4. Profil Permukiman Kumuh 2.2.5. Kencendrungan Perkembangan Permukiman 2.2.6. Sebaran Lokasi Potensi Kumuh BAB III. KAJIAN DAN ANALISA 3.1. Kajian dan Analisa Kebijakan Kota 3.1.1. Isu Strategis Permukiman 3.1.2. Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan 3.1.3. Keterpaduan Pengembangan Kawasan Prioritas Pengembangan Kumuh Kota
3.2. Analisis Tingkat Kelurahan 3.2.1. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat 3.2.2. Delineasi dan Potensi Wilayah Rawan Bencana
3.2.3. Pemanfaatan Lahan ( hamparan) 3.2.4. Sistem Jaringan (Prasarana) 3.2.5. Sarana Lingkungan dan Ruang Publik (Jenis, Sebaran, dan Cakupan Pelayanan) 3.2.6. Tata Bangunan – Lingkungan 3.3. Analisis Tingkat Kawasan Prioritas (Kawasan Permukiman Kumuh) 3.3.1. Tata Ruangdan Daya Dukung Fisik Lingkungan 3.3.2. Daya Dukung Fasilitas Lingkungan 3.3.3. Infrastruktur Lingkungan 3.3.4. Legalitas Lahan dan Konsolidasi Lahan 3.3.5. Potensi Pengembangan Kawasan Prioritas 3.3.6. Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat 3.3.7. Evaluasi Capaian Pengurangan Kumuh dan Realisasi Capaian Kegiatan BABIV. KONSEP PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH 4.1. Konsep Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh 4.2. Konsep dan Strategi Pencegahan Serta Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan BAB V. SEKENARIO PENANGANAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH 5.1. Sekenario dan Pentahapan Penanganan Perumahan dan Penuntasan Permukiman Kumuh ( Lingkungan,Sosial,Ekonomi) 5.2. Sekenario Penanganan ( Road Map 5 Tahun ) BAB VI. RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH ( DESAIN TEKNIS ) 6.1. Rencana Segmentasi Penanganan Kumuh 6.2. Rencana DesainTeknis Penataan Keteraturan Bangunan 6.3. RencanaTeknis Pembangunan Infrastruktur 7 Indikator Kumuh dan Infrastruktur Permukiman Pendukung Penghidupan Masyarakat 6.4. Rencana Kegiatan 6.5. Peta Keterpaduan Penanganan Kumuh Skala Kelurahan BAB VII. RENCANA AKSI DAN MATRIK INVESTASI PROGRAM/KEGIATAN (MEMORANDUM PROGRAM) 7.1. Rencana Aksi dan Matrik Investasi 5 Tahunan 7.2. Rencana Aksi dan Matrik Investasi Tahunan( Tahun Berjalan ) BAB VIII. RENCANA KEBERLANJUTAN 8.1. Aturan Bersama
DokumenRencanaPenataanLingkunganPermukiman (RPLP) Kelurahantanjunangrancing
8.2. Rencana Pengelolaan Kawasan LAMPIRAN I. ALBUM PETA LAMPIRAN II. PENTAGONAL ASET
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
1 *EW*
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
LEMBAR PENGESAHAN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) Kelurahan Tanjung rancing KOTA OGAN KOMERING ILIR – PROVINSI SUMATERA SELATAN Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) merupakan dokumen perencanaan kelurahan/desa yang disusun secara partisipatif dan dilengkapi skenario penanganan (road map), program-program dan kegiatan yang lebih terukur dalam pencapaian 0 Hektar kawasan kumuh pada tahun 2020. Dokumen RPLP disusun dengan mewujudkan keterpaduan/keselarasan perencanaan tingkat keluraha/desa dan perencanaan tingkat Kabupaten/Kota. Dokumen ini juga memuat rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh wilayah Desa/Kelurahan untuk kurun waktu 5 tahun. Rencana ini disusun berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan permukiman masyarakat Kelurahan Kedaton. Pada akhirnya, dokumen RPLP akan menjadi pedoman dan alat kontrol/pengawasan pembangunan kawasan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh di tingkat kelurahan/desa. Setelah terlaksananya proses konsultasi yang dilakukan oleh TIPP, lurah/kades/ camat, BKM/LKM dan Pokja PKP, untuk memastikan bahwa RPLP tersebut telah selaras dan terintegrasi dengan rencana tata ruang dan rencana sektoral pembangunan kota/kabupaten secara keseluruhan dan untuk mengelola lingkungan secara baik. Selanjutnya dokumen RPLP yang telah disusun secara partisipatif dan kolaborasi, disepakati pemerintah kelurahan/desa/kecamatan dan warga masyarakat yang kesepakatan ini diketahui oleh Pemerintah kota/kabupaten (Pokja PKP). Ditandatangani di Kelurahan Tanjung rancing Tanggal, …………….. 2020 Koordinator TIPP Kelurahan Tanjung rancing
DISEPAKATI OLEH, Kepala Kelurahan Tanjung rancing
.............................................. NIP. ..............................................
MENGETAHUI, Koordinator Pokja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Kota / Kabupaten Ogan Komering Ilir
Makruf CM, S.IP,MM NIP.19650808 198503 1 002
2 *EW*
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan KOTAKU Kecamatan Kayuagung
Solahudin.S. Sos. NIP. 19691001.199603.1.003
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permukiman kumuh yang terjadi di perkotaan berdampak pada peningkatan frekuensi bencana kebakaran dan banjir di perkotaan, meningkatnya potensi kerawanan dan konflik sosial, menurunnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana permukiman. Keluhan yang paling sering di sampaikan mengenai permukiman masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang perlu disingkirkan. Untuk itu, lingkungan permukiman yang cenderung meluas ini perlu untuk segera ditangani agar dapat terwujud suatu lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni dalam suatu lingkungan yang sehat. Program KOTAKU (Program Kota Tanpa Kumuh) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan rencana strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya. Tujuan Program KOTAKU (Program Kota Tanpa Kumuh) yakni menciptakan “Kota layak huni, produktif dan berkelanjutan”. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut maka dilakukan serangkaian kegiatan yang diterjemahkan ke dalam dua kegiatan yaitu meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan yang dilakukan melalui pendekatan partisipatif. Pendekatan tersebut mempertemukan perencanaan makro (top-down) dengan perencanaan mikro (bottom-up). Perencanaan Partisipatif merupakan suatu perencanaan masyarakat sendiri, dimana masyarakat merumuskan program atau kegiatan secara bersama-sama dengan azas keterbukaan dan demokrasi, yang menjadikan hasil Refleksi Kemiskinan dan Pemetaan Swadaya sebagai sumber utama untuk menyusun Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman). Di tingkat kelurahan/desa, masyarakat bekerja bersama dengan pemerintahan kelurahan/desa dan kelompok peduli lainnya berpartisipasi aktif dan turut serta dalam seluruh proses pengambilan keputusan untuk penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Tanjung rancing . Penanganan permukiman kumuh ini membutuhkan kolaborasi banyak sektor dan banyak pihak untuk dapat mengerahkan beragam sumber daya dan dana dari tingkat pusat, provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, termasuk pihak swasta, perguruan tinggi dan kelompok peduli lainnya melalui keterpaduan program. Sebagai satu kesatuan sub-sistem wilayah kabupaten/kota, maka pemerintah kelurahan/desa bersama Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadaayaan Masyarakat (BKM/LKM) dirasa perlu melakukan hal yang sama secara sinergi dan berkolaborasi untuk merumuskan program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman di wilayah Kelurahan Tanjung rancing . Dengan merumuskan sebuah dokumen perencanaan yang termuat dalam dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman dengan kedalaman teknis, diharapkan program / rencana kegiatan di yang direncanakan di tingkat masyarakat dapat terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah/Rencana Kerja Pembangunan (RPJM/RKP) Desa atau Rencana Strategis/Rencana Kerja (Renstra/Renja) Kecamatan. Dengan adanya integrasi tersebut, kolaborasi yang 3 *EW*
diharapkan dapat berjalan dengan saling mendukung antara pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli dalam menyelesaikan permasalahan permukiman kumuh di lingkungan perkotaan. Konsep Livelihood : Pengembangan ekonomi lokal menjadi prasyarat kunci untuk memperbaiki kondisi ketertinggalan dan ketimpangan penghidupan kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang umumnya dimanifestasikan oleh rendahnya kemampuan ekonomi dan akses mereka terhadap permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Secara umum kelompok MBR tersebut dapat bertahan hidup di kawasan permukiman kumuh dengan mengandalkan pada kegiatan usaha skala mikro dan pekerja rendahan/buruh. Livelihood (penghidupan masyarakat) merupakan pendekatan dalam pemberdayaan ekonomi lokal yang dilakukan Program KOTAKU dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas penghidupan MBR di kawasan permukiman kumuh. Grand strategy pemberdayaan ekonomi lokal (economic empowerment) bagi MBR yang dikembangkan Program KOTAKU adalah mengintegrasikan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di level komunitas/kelurahan dengan level kabupaten/kota, sebagai berikut: a. Pengembangan kapasitas dan akses ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah melalui strategi pengembangan kelembagaan dan kegiatan usaha Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di level komunitas/kelurahan melalui kegiatan Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK), serta pengembangan akses pasar, produk dan kapasitas SDM bagi KSM pada level kabupaten/kota melalui kegiatan Pusat Pengembangan Usaha (Business Development Center/BDC). b.Dalam mendukung pengembangan kapasitas dan akses ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut, maka dirumuskan strategi perluasan akses pembiayaan bagi masyarakat miskin/berpenghasilan rendah melalui kegiatan pengembangan layanan Keuangan Mikro UPK-BKM di level komunitas/kelurahan melalui pendekatan konvensional/syariah dan pengembangan kemudahan akses transaksi dan layanan melalui Digital Financial Services (DFS), serta pengembangan layanan keuangan mikro di level kabupaten/kota melalui FederasiUPK.
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
b. Tersusunnya rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh wilayah Kelurahan Tanjung rancing untuk kurun waktu 5 tahun. Rencana ini disusun berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan permukiman. c. Adanya dokumen yang merupakan pedoman dan alat kontrol/pengawasan pembangunan kawasan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh di tingkat kelurahan/desa. Berdasarkan maksud dari penyusunan dokumen perencanaan ti tingkat kelurahan ini, makan dapat dirumuskan secara umum tujuan dari kegiatan yang dilakukan yaitu untuk menciptakan dan tercapainya arah tujuan program yaitu “Kota layak huni, produktif dan berkelanjutan”.
Safeguard Lingkungan Pelaksanaan safeguard lingkungan meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum. Perencanaan dilakukan dengan inventarisasi data dan informasi mengenai sumber daya alam yang meliputi potensi dan ketersediaan, jenis yang dimanfaatkan, bentuk kerusakkan, pengetahuan pengelolaan, dan potensi konflik yang timbul akibat pengelolaan. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah disusun dan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup, keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup, dan keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai turunan dari tujuan, beberapa sasaran dirancang sebagai upaaya untuk mewujudkan “Kota layak huni, produktif dan berkelanjutan” yaitu: a. Masyarakat sadar dan memiliki sebuah konsep/gagasan penanganan permukiman berbasiskan hasil perumusan visi & misi, Pemetaan Swadaya dan hasil kajian/analisis yang dilakukan oleh masyarakat. b. Masyarakat dapat melakukan perencanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh dan pencegahan kawasan kumuh baru di lingkungannya. c. Masyarakat memiliki skenario (road map) program dan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur dan layak huni sesuai visi & misi D. Masyarakat memiliki dan menyepakati sebuah Aturan Bersama yang dibuat oleh masyarakat untuk menjalankan program dan memelihara keberlanjutan.
Pengendalian kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup yang meliputi pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan dengan merujuk pada instrumen pengendalian yaitu tata ruang, baku mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, perijinan, peraturan perundanga‐udangan berbasis lingkungan hidup, dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan. Pengawasan dilakukan dengan cara melakukan pemantauan, meminta keterangan, membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yang diperlukan, meninjau lokasi, memotret, membuat rekaman audio visual, mengambil sampel, memeriksa peralatan, memeriksa instalasi dan penghentian kegiatan. 1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud dan tujuan dari penyusunan dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) di Kelurahan Tanjung rancing , kecamatan Kayuagung kota Ogan Komering Ilir adalah sebagai berikut: a. Adanya dokumen perencanaan di tingkat kelurahan yang memiliki keterpaduan/keselarasan perencanaan tingkat keluraha/desa dan perencanaan tingkat Kabupaten/Kota. 4 *EW*
17 TUJUAN SDG’s (SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS): Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat. Tujuan 2 - Tanpa kelaparan Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang Tujuan 5 - Kesetaraan gender Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan. Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya. Tujuan 14 - Ekosistem laut Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan Tujuan 15 - Ekosistem daratan Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati. Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.
Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua. Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi. Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara. Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan. Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
5 *EW*
1.2 Lingkup perencanaan Wilayah perencanaan berada di wilayah Kelurahan Tanjung rancing kecamatan kayuagung kabupaten ogan komering ilir dengan deliniasi permukiman kumuh berdasarkan data baseline Kelurahan Tanjung rancing memiliki luas 651 . Ha yang terdiri atas 3 RT dan 2 LK
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
peta ruang lingkup perencanaan
Gambar ruang lingkup perencanaan
Gambar 1. Kedudukan RPLP dalam perencanaan makro kawasan
1.2. Kedudukan Dokumen Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini merupakan dokumen tingkat kelurahan yang akan memuat rencana pencegahan dan peningkatan kualitas kumuh lingkungan permukiman, dan merupakan dokumen acuan untuk pelaksanaan kegiatan di lingkungan masyarakat dan merupakan dokumen acuan yang terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah/Rencana Kerja Pembangunan (RPJM/RKP) Desa atau Rencana Strategis/Rencana Kerja (Renstra/Renja) Kecamatan.
1.5 Visi dan Misi VISI KELURAHAN Terwujudnya
6 *EW*
VISI KOTA Kelurahan Terwujudnya masyarakat oki
VISI ANALISIS 1. Visi kelurahan sudah
DOKUMENT RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING
Tanjung rancing dalam yang maju mandiri dan pelayanan masyarakat sejahterah berlandaskan iman mandiri dan sejahtera dan takwa
selaras dengan visi kota, Ada keselarasan misi kota denga kelurahan.
II. MISI
Misi.
Agar tujuan dari Visi Kelurahan Tanjung rancing dapat tercapai maka dijabarkan ke dalam bentuk Misi Kelurahan. Adapun misi dari Kelurahan Tanjung rancing adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan pembangunan 1. Pada aspek dari desa pelayanan. 123 2. Meningkatkan kualitas dan selaras dengan propesionallisme aparatur pelayanan kelurahan, pemerintahan daerah item no 123 dan di dalam menyelenggarakan kota item 2,3 pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat
1. Menerapkan dan menjaga untuk selalu berprilaku hidup bersih dan sehat 2. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi local yang ada 3. Menjadikan kawasan kumuh menjadi asri melalui gerakan penghijauan setiap rumah. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung kelurahan.
7 *EW*
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 4. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 5. Mewujudkan penataan pemanpaatan dan peruntukan ruangyang rama linkungan 6. Menciptakan kehidupan keagamaan,kemamanan dan sosial budaya
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2.1.2.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 2.1 Gambaran Umum Kelurahan Wilayah perencanaan penanganan kawasan kumuh berada di wilayah Kelurahan tanjung rancing, Kecamatan Kayu AgungKabupaten ogang komering iliryang terdiri dari 10 (sepiluh ) RT dengan luas wilayah700 Ha. Kelurahan tanjung rancing ini dihuni sekitar 795KK dan 3.615 jiwa yang terdiri dari berbagai macam suku yaitu, Jawa, Oki & Oku, Palembang dll. Dalam keragaman inilah menciptakan suatu interaksi positif sehingga masyarakat Kelurahan tanjung rancing dikenal dengan keramahannya, gotong royong, bahu membahu, cepat beradaptasi dan mudah menerima halhal baru yang bersipat membangun. Seiring dengan jalannya waktu, tumbuh dan berkembang Kelurahan tanjung rancing dengan penduduknya yang sudah berjalan selama ini, berkembang dengan pesat baik jumlah penduduknya maupun pembangunannya. 2.1.1. Geografis Kelurahan Ruang lingkup wilayah perencanaan penanganan kawasan kumuh adalah Kelurahan tanjung rancing, Kecamatan Kayu AgungKabupaten ogang komering iliryang berjarak sekitar +- 8 km dari pusat pemerintahan dengan luas wilayah 9.500km². Kelurahan tanjung rancing terdiri dari 10 Rt yang terbagi menjadi 05RT. Adapun batas wilayah Kelurahan tanjung rancingadalah sebagai berikut :
Batas Sebelah Utara Batas Sebelah Selatan Batas Sebelah Barat Batas Sebelah Timur
: : : :
Desa Celikah Desa Muara Baru Desa Padang Arang Jalan Lintas Timur
Gambar petaBatasan RT
Kondisi fisik wilayah
Dari segi kependudukan, berdasarkan data jumlah penduduk di Kelurahan tanjung rancing secara keseluruhan pada tahun 2020 total jumlah penduduk sebanyak 3615 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 1753 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1862 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga yaitu sebanyak795 KK. Untuk jumlah penduduk di kawasan prioritas (Rt 01, 02,03, 04,05,06) berdasarkan data tahun 2019 yaitu terdiri dari 530KK. Yang terdiri dari 06Rt sebanyak530KK. Untuk masyarakat di wilayah prioritas merupakan campuran dari keturunan Jawa, Oki & Oku, dan Sumatera.Mereka datang pertama kali di wilayah tersebut sebagai transmigran dengan membuka lahan perdagangan yang sekarang menjadi mata pencaharian utama masyarakat di wilayah tersebut. KondisiEkonomi Kegiatan perekonomian yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing di dominasi oleh kegiatan perkebunan dan sawah. Untuk pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah prioritas di dominasi olehhasil sayuran san padi , selain itu masyarakat diwilayah prioritas juga terdapat belumbanyak warung yang tersebar di tengah-tengah permukiman penduduk. Untuk warung itu sendiri sampai saat ini hanya memenuhi kebutuhan penduduk skala lingkungan.
a. Demografi Kelurahan Aktifitas penduduk yang ada dan secara alami membentuk struktur sosial terdiri dari : Aktifitas permukiman tepi sungai Kegiatan keseharian adalah pertanian ,perkebunan, penambang pasir dan aktifitas pendukung lainnya seperti beternak unggas, ikan ayam.rata – rata pendududk membuat Pemukiman ditepi sungai dari RT. 01 sampai RT. 05berjarak dari pinggir sungai kepemukiman warga antara 3sampai 5m.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kelurahan tanjung rancing secara keseluruhan pada tahun 2019 total jumlah penduduk sebanyak 868jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 440jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 428 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga yaitu sebanyak 223 KK.
*1*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kelurahan tanjung rancing Wilayah Rt
Luas Wilayah (Ha)
1 2
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah penduduk Laki-laki
Perempuan
Total
3
61.5 65.5 46.6
49 137 56 136 56 133
118 124 107
255 260 240
4
75.5
79 180
195
375
5
80.5
107 194
216
410
6
97.5
183 409
388
797
7
64.5
50 155
139
294
8
72.4
70 175
124
299
9
70.6
65 164
138
302
10
65
80 207
176
383
Total
700
795 1890
1725
3615
Peta kepadatan penduduk
b. Pendidikan Grafik Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kelurahan tanjung rancing
Luas Wilayah (Ha) Rt 1
Untuk sarana pendidikan yang ada di Kelurahan tanjung rancingdibagi ke dalam beberapa jenjang pendidikan, diantaranya : Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Sekolah Dasar (SD), Sedangkan untuk fasilitas pendidikan yang berada di wilayah prioritas belum ada, mengingat jumlah kepadatan penduduk pendukung untuk pemenuhan sarana pendidikan tidak memungkinkan. Berikut ini gambaran fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan tanjung rancing. Tabel Fasilitas Pendidikan diKelurahan tanjung rancing
2 3 4 5 6 7
gambar kepadatan penduduk sumber survey pemetaan swadaya
*2*ew
Kepemilikan
Fasilitas
Lokasi (RT)
PAUD
Rt. 04,06
SD
Rt. 03
√
SMP
Rt 05
√
SMA
Rt 09
√
Negeri
Swasta √
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR peta fasum Kepemilikan
Fasilitas
Lokasi (RT)
Puskesmas
Rt. 09
√
Posyandu
Rt. 07
√
Bidan
Rt. 02,03
√
Pemerintah
Swasta
Tabel Fasilitas Kekehatan diKelurahan tanjung rancing
Gambar fasilitas pendidikan
b. Pekerjaan Berdasarkan jenis pekerjaan yang ada di Kelurahan tanjung rancing yang paling besar adalah dengan pekerjaan sebagaiperkebunan, ladang yaitu sebesar 40 %. (guru,tenaga kesehatan,hotel, dll)Jenis pekerjaan yang paling rendah adalah Industri/Pabrik yaitu masingmasing 10 %. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa untuk ketersediaan sumber daya manusianya cukup memadai. Sumber : Survey Pemetaan Swadaya
a. Kesehatan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan tanjung rancing yaitu Puskesmas sebanyak 1unit,posyandu sebanyak 1 unit,dan Klinik sebanyak 1 unit. Untuk pelayanan fasilitas kesehatan tersebut dalam skala pelayanan Kelurahan. Berikut ini gambaran kondisi Puskesmas,posyandu, bidan desa. *3*ew
Jenis pekerjaan
Jumlah
Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan (Unit rumahtangga) Perikanan/nelayan (Unit rumahtangga) Pertambangan/galian (Unit rumahtangga) Industri/pabrik (Unit rumahtangga) Konstruksi / bangunan (Unit rumahtangga) Perdagangan/jasa (guru, tenagakesehatan, hotel, dll) (Unit rumahtangga) Pegawaipemerintah (Unit rumahtangga) Total (Unit rumahtangga)
0 0 0 0 14 355 165
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Grafik pekerjaan
Format 1.a. Pemetaan Pentagonal Aset Skala Kelurahan
400 350 300 250 Jenis pekerjaan
200 150
Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah MBR
: Ogan Komering Ilir : Kayuagung : tanjung rancing : 3172(Jiwa) : 795 : 350
Penta
100
No
50
peta penghasilan penghidupan
0 1
2
3
4
5
6
7
8
gonal
Pertanyaan
a. Secara umum, apa pendidikan masyarakat di kelurahan (jiwa) ? b. Jenis mata pencaharian masyarakat yang paling banyak dan sebutkan ? c. Rata-rata jumlah pendapatan masyarakat ? Sumbe r Daya 1
Dilihat dari jenis penghasilan dan tanggungan yang ada di Kelurahan tanjung rancing yang paling besar adalah dengan penghasilan sebesar Rp 2.500.000,- Jenis penghasilan yang paling rendah adalah sebesar Rp 1.000.000,- sedangkan tanggungan paling besar adalah Rp 1.000.000,- dan tanggungan yang rendah Rp 600.000,- Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. d. Sumber Kehidupan dan penghidupan (Peta Potensi Ekonomi,Pasar, Industri, Kerajinan, dsb
*4*ew
Penjelasan
Aset
9
c. Penghasilan dan tanggungan
Jawaban
Manus
d. Rata-rata jumlah tanggungan anggota KSM/MBR ?
ia (SDM)
e. Secara umum jenis penyakit apa yang diderita masyarakat ? f. Secara umum masyarakat setempat berobat kemana ?
SMP
Data sekunder (monografi kelurahan)
Pertanian, Lihat data baseline perkebunan, kelurahan kehutanan, peternakan < Rp Ketentuan MBR 3.500.000,mengangacu pada Permenpera Nomor 13 Tahun 2012 Data sekunder (monografi kelurahan) 4 s/d 5 orang Jumlah tanggungan KK juga termasuk dihitung (misal 1 suami, 1 istri dan 2 anak = 4 tanggungan) Tanggungan tidak hanya suami, istri, anak, bisa ortu, anak angkat dsb yang masuk dalam daftar Kartu Keluarga) Data sekunder (monografi kelurahan) Mempunyai Data sekunder penyakit (kelurahan) ringan Diskusi/survey/kuisioner Puskesmas/B Diskusi/survey/kuisioner idan
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
2
3
4
Sosial
Infrastu ktur
a. Jumlah lembaga/organisasi tingkat kelurahan yang aktif
2 lembaga/orga nisasi
b. Aturan sosial/aturan bersama
Ada tidak dijalankan/tida Diskusi k dilaksanakan Belum Diskusi/survey/kuisioner memiliki bangunan pasar
Memiliki bangunan/gedung (pasar)
a. Berapa jumlah lembaga Keuan keuangan yang ada di gan kelurahan a. Sumber daya air di Kelurahan b. Potensi lahan produktif
1 lembaga Sungai Sumur Pertanian Perkebunan
Sumbe 5
r Daya
Diskusi Penjelasan Aktif : Ada pertemuan rutin
peta sebaran KSM / Penghasilan penghidupan d. Rawan Bencana
*5*ew
Luas
Total Luas Wilayah RT
10.0
61.5
RT 02
13.0
65.5
RT 03
8.6
46.6
Diskusi
RT 04
23.0
75.5
. Khusus pilihan ini boleh lebih dari 1 Luasan Diskusi/survey
Rt 05
24.0
80.5
Rt 06
29.0
97.5
Rt 07
9.4
64.5
Rt 08
16.0
72.4
Rt 09
17.0
70.6
Rt 10
13.5
65
Total
163.5
700
Sebutkan jenis lembaga keuangan tersebut (UPK, Koperasi, dsb)
Tropis (0 s/d Diskusi 23,5 derajat celsius) Tidak ada Diskusi
2.1.3 Kondisi Jumlah dan Kepadatan Penduduk (Data dan Peta Tematik
Total Hunian
Lokasi
RT 01
Alam c. Iklim/cuaca
Selainperhitunganterhadaprasiojumlahpenduduk PenghuniRW/Penghuni Kelurahan, Kepadatan jugadihitungdariperbandinganluasseluruhhunian denganluaswilayahterbangundi setiap RT.Selain perhitungan terhadap rasiojumlah penduduk Penghuni RT / Penghuni Kelurahan tanjung rancingKepadatan juga dihitung dari perbandingan luas seluruh hunian dengan luas wilayah terbangun di setiap RTLuas Dasar Bangunan / Luas Area
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Grafik kondisi jumlah dan kepadatan penduduk
Mengenai tata bangunan dan lahan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing,permukiman cukup teratur dan diwilayah tersebut 90% lahanya milik sendiri, namun tetap saja penaganan keteraturan bangunandi butuh wilayah yang belum teratur secara menyebar di setiap RT
Total Luas Hunian
Tata Guna Lahan di Dalam Kawasan RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 Rt 05 Rt 06 Rt 07
Tata guna lahan di dalam kawasan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancingterdiri atas permukiman rumah masyarakat, tempat peribadatan, serta perdagangan dan jasa.Kondisi Bangunan (Kepadatan, Orientasi, dan Material Bangunan) Kondisi bangunan di kawasan terdiri dari bangun semi permanen dan beton. Sedangkan kepadatan yang ada di Kelurahan tanjung rancingtidak telalu rapat sekali antara rumah satu dengan rumah yang lain nyaris tidak rapat , Orientasi saat ini di manfaatkan untuk penggunaan kegiatan permukiman, Sedangkan material bangunan hampir seluruh bangunanya mayoritas terbuat dari kayu dan sebagian lagi dari beton. Masyarakat Kelurahan tanjung rancing kebanyakan status kepemilikan lahan milik sendiri, luasnya hampir seluruh permukiman yang ada wilayah Kelurahan tanjung rancing. Sebaran KK Miskin Kelurahan (Data dan Peta Tematik) Masyarakat Kelurahan tanjung rancing kebanyakan tergolong sangat miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 1.000.000,MBR
Lokasi
Non MBR
RT 01
49
0
RT 02
44
12
RT 03
25
21
RT 04
78
1
Rt 05
73
14
RT 06
6
161
RT 07
31
19
RT 08
0
64
RT 09
41
24
RT 10
3
77
350
393
Poto kondisi tata bangunan dan lahan
Peta pengunaan lahan
*6*ew
Total
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Grafik luas hunian
Total Luas Hunian
Mengenai potensi dan permasalahan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing, terutama masalah lingkungan di permukiman sehingga menyebabkan lingkungan menjadi kumuh sehingga butuh penanganan dan penyelesaian untuk penataan kawasan kumuh yang ada dikelurahan, sehingga target di tahun 2019 kawasan kumuh menjadi 0 Ha. RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 Rt 05 Rt 06
a. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Jenis fasilitas umum dan sosial yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing terdiri atas fasilitas peribadatan, perkantoran, dan sarana olahraga. Fasilitatas Peribadatan Penduduk Kelurahan tanjung rancing mayoritas penduduknya beragama islam. Tempat ibadah yang ada terdiri dari masjid. Kondisi dari masjid tersebut baik dan terpelihara, dimana fasilitas tersebut tersebar merata di wilayah Muara baru sehingga masyarakat juga dapat dengan mudah menggunakannya Tabel Persebaran Fasilitas Ibadah di Kelurahan tanjung rancing Fasilitas
peta kk pra sejahtera
Peribadatan Masjid
Lokasi
Kondisi Eksisting
Tersebar di Wilayah Kelurahan - Akses mudah - Kondisi baik tanjung rancing - Bangunan permanen
Sumber : Survey Pemetaan Swadaya
peta cagar budaya
Kondisi cagar budaya
*7*ew
Salah satu contoh fasilitas peribadatan/masjid yang ada di Kelurahan tanjung rancing
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Fasilitatas Perkantoran
Salah satu fasilitas sarana olahraga Kelurahan tanjung rancing
Untuk meningkatkan pelayanan publik di Kelurahan tanjung rancing, yang ada untuk mendukung hal tersebut adalah adanya Kantor Pemerintahandesayang melayani pelayanan publik.. Tabel Persebaran Fasilitas Perkantoran di Kelurahan tanjung rancing Fasilitas Kantor Kantor lurah
Jumlah
Aksesibilitas
1
Mudah
Sumber : Survey Pemetaan Swadaya Tahun 2016
Peta fasilitas umun Ruang Terbuka Kawasan (Hijau dan Non-Hijau) Ruang terbuka merupakan sarana penting untuk fungsi interaksi sosial di Kelurahan tanjung rancing.Ruang terbuka yang ada di Kelurahan tanjung rancing yang ada saat ini berupa tanah kosong/lahan tidur.
Foto kantorlurah tanjung rancing Fasilitatas Sarana Olahraga Sarana olahraga merupakan sarana penting untuk fungsi interaksi sosial di Kelurahan tanjung rancing. yang ada saat ini berupa lapangan olahraga.
Salah satu fasilitas ruang terbuka hijau Kelurahan tanjung rancing
*8*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Persampahan Masyarakat Kelurahan tanjung rancing kebanyakan tidak semuanya memiliki tempat sampah yang memadai, mereka membuang sampah rumah tangga d bakar, dan di buang sembarangan tempat dan dibawah rumah
MCK/Septictank
Kondisi persampahan yang ada di Kelurahan tanjung rancing
MCK/kamar mandi juga menjadi masalah di Kelurahan tanjung rancing karena masyarakat banyak yang belum memliki MCK di rumahnya. Jika mereka tidak memiliki MCK di rumah maka mereka membuang air besar di sungai . Pengelolaan air limbah kamar mandi/WC belum ada yang melaksanakannya, masyarakat Kelurahan tanjung rancing membuangnya pada satu saluran bersama dengan air bekas cucian.
Air Bersih
Gambaran kondisi MCK/Septictank yang ada di Kelurahan tanjung rancingJalan
Sumber air bersih masyarakat Kelurahan tanjung rancing berasal dari sumur bor dan sumur gali dan Sungai, Air bersih yang digunakan masyarakat Kelurahan tanjung rancing untuk kebutuhan sehari-hari, yaitu dengan mengelolanya langsung, tanpa disaring. Masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat tentang air bersih ialah airnya kurang jernih, debit airnya kecil dan jika musim kemarau airnya tidak ada/kering. Sistem penampungan air bersih di rumah masyarakat Kelurahan tanjung rancing adalah dengan memakai bak penampung, drum ataupun ember.
Gambaran kondisi air bersih yang ada di Kelurahan tanjung rancing
*9*ew
Kondisi jalan yang ada di lingkungan Kelurahan tanjung rancing masih banyak berupa tanah dan licin.Kondisi jalan yang ideal di lingkungan adalah adanya pembangunan jalan yang memadai, jalan disemen, tertata dan bersih.
Kondisi jalan lingkungan yang masih berupa jalan tanah
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Sistem Proteksi Kebakaran Kondisi Proteksi Kebakaran yang ada di lingkungan Kelurahan tanjung rancing masih banyak akses jalan gang kecil yang sulit dilalui mobil.Kondisi tersebut menyebabkan rawan kebakaran sehingga dibutuhkan hidran untuk pertolongan pertama jika terjadi kebakaran.
Drainase Lingkungan Permasalahan yang terjadi pada saluran drainase pada lingkungan di Kelurahan tanjung rancing Rata – rata 90 % tidak memiliki saluran drainase.Resapan air hujan dan air pasang, limbah rumah tangga menyebar resapannya pada dasarnya Kelurahan tanjung rancing sebagian wiliayahnya rawa dan sawah dan hamparan pingiran sungai yang menyatu dengan rumah penduduk. Gambaran kondisi jalur evakuasi Kebakaran dan peta evakuasi kebakarana yang ada di Kelurahan tanjung rancing
Jaringan Listrik Masyarakat Kelurahan tanjung rancing kebanyakan sudah memiliki listrik milik sendiri. Akan tetapi, masyarakat juga banyak yang menumpang dengan tetangganya untuk mendapatkan penerangan di rumahnya. Wilayah Rw Kondisi lingkungan tanpa drainase di permukiman penduduk
Peta drainase
*10*ew
Teplok
Nyalur Tetangga
Milik Sendiri
Milik Sendiri, Genset
Rw 01
0
34
15
0
Rw 02
0
17
39
0
Rw 03
0
0
36
0
Rw 04
0
27
52
0
Rt 05
0
15
72
0
RT 06
0
1
166
0
RT 07
0
0
50
0
RT 08
0
0
64
0
RT 09
0
0
65
0
RT 10
0
0
80
0
Total
0
94
679
0
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR mempunyai fasilitas pengamana kebakaran Untuk itu perlu dilakukan suatu perencanaan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran. 800
Tabel rawan bencana di Kelurahan tanjung rancing
700
Lokasi
600 Teplok
500
Grafik jaringan listrik 400
Nyalur Tetangga
300
Milik Sendiri
200
Milik Sendiri, Genset
100
Total Luas Hunian
Total Luas Wilayah RT
RT 01
10.0
61.5
RT 02
13.0
65.5
RT 03
8.6
46.6
RT 04
23.0
75.5
Rt05
24.0
80.5
RT 06
29.0
97.5
RT 07
9.4
64.5
RT 08
16.0
72.4
RT 09
17.0
70.6
RT 10
13.5
65
Total
163.5
700
0 Rw Rw 01 Rw 02 Rw 03 Rw 04 Rt 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10 Total
Peta Jaringan Listrik RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 Rt05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10
2.1.4. Wilayah Rawan Bencana (Data dan Peta Delineasi Wilayah) Wilayah Kelurahan tanjung rancing yang merupakan wilayah dengan permukiman penduduk, rawan akan bencana kebakaran dan banjir. Karena kawsan wilayah Kelurahan tanjung rancing di kelingai denga sungai yang rawan banjir hamper semua rt berdampingan dengan daerah sungai dan untuk keamanan kebakaran semua wilayah Rt belum
*11*ew
Grafik wilayah rawan bencan
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Kriteria Kumuh Kriteria Bangunan Gedung
Gambar Peta Deliniasi
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada suatu perumahan dan permukiman
2.1.5. Gambaran Umum Kondisi Permukiman Kumuh dan Rawan Kumuh Kondisi Permukiman Kumuh Permukiman kumuh dapat didefenisikan sebagai berikut suatu lingkungan yang berpenghuni padat (melebihi 500 org per Ha) dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah, jumlah rumahnya sangat padat dan ukurannya dibawah standar, sarana dan prasarana tidak ada atau tidak memenuhi syarat teknis dan kesehatan serta hunian dibangun diatas tanah milik negara atau orang lain dan diluar perundang-undangan yang berlaku. Kondisi Rawan Kumuh Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
.
2.2.
Profil permukiman dan permukiman kumuh Kriteria dan Penilaian Permukiman Kumuh dan Rawan Kumuh
Kriteria dan penilaian di Kawasan Prioritas, meliputi 8 indikator kumuh yaitu diantaranya kondisi Bangunan Rumah, Jalan, Penyediaan air bersih, Drainase, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, pengaman kebakaran, dan ruang terbuka hijau.
*12*ew
Kriteria Jalan Lingkungan
Kriteria Penyediaan Air Minum Kriteria Drainase Lingkungan
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Ketentuan kriteria
Kriteria Pengelolaan
diatur lebih lanjut
Persampahan
dengan Peraturan Menteri
Kriteria Pengamanan Kebakaran
• ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk • kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang • ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamanan petir, penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan • kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan nyaman • lebar jalan yang tidak memadai • kelengkapan jalan yang tidak memadai • ketidaktersediaan akses air minum • tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu • tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan • ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan • menimbulkan bau • tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan • ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah • ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku • tercemarnya lingkungan sekitar • ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan • ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan • tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah • ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif • ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai • ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran
7
2.2.1. beseline 16 parameter Wilayah deliniasikawasan kumuh berada di wilayahRt 01,rt 02, rt 03, rt 04dan 05dengan kepadatan bangunan yang sedang . Fokus penanganan penyelesaian permasalahan kekumuhan agar segala akses kebutuhan infrastruktur terpenuhi sehingga tidak lagi timbul kekumuhan di wilayah tersebut, Seiring dengan jalannya waktu, tumbuh dan berkembang di wilayah Rt 01, Rt 02, Rt 03 Rt 04dan 05dengan penduduknya yang sudah berjalan selama ini, berkembang dengan pesat baik jumlah penduduknya maupun pembangunannya.
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*13*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*14*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*15*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
2.2.2. profil permukiman Letak GeografisBatas Wilayah Batas Sebelah Utara : Desa Celikah Batas Sebelah Selatan : Desa Muara Baru Batas Sebelah Barat : Desa Padang Arang Batas Sebelah Timur : Jalan Lintas Timur A. .Luas Permukiman : 700 ha B. Penduduk : 1.Jumlah Penduduk : 3615 Jiwa 2.Jumlah Kepala Keluarga : 795 jiwa 3.Komposisi Penduduk : a.Laki-Laki : 1753 Jiwa b.Perempuan : 1862 Jiwa 4. Jumlah Penduduk Miskin/MBR : 350 jiwa
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN
A
Kelurahan
TANJUNG RANCING
B
Kecamatan
KOTAKAYUAGUNG
C
Nama BKM
HARAPAN MAJU
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
700
F
Tipologi/Karakteristik
PERLADANGAN
H
Koordinat Latitude
-324367
Koordinat Longitude
10449144
No
*16*ew
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
PARAMETER
63%
Bangunan hunian memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (5 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 87% per orang
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2.2.3. sebaran permukiman kumuh 91% 4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
48%
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
20%
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
99%
Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
71%
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
70%
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
70%
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Pelayanan Air Minum/Baku
97% 7
Pengelolaan Air Limbah
89% 0%
8
Pengelolaan Persampahan 9
B 1
Pengamanan Bahaya Kebakaran
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
75% 0%
Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN A
Nama Kawasan
B
Kelurahan
TANJUNG RANCING
C
Kecamatan
KOTAKAYUAGUNG
D
Nama BKM
HARAPAN MAJU
E F H I
Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude
No
KRITERIA / INDIKATOR
A 1
FISIK Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
NON FISIK Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
4
29%
Bangunan hunian memiliki IMB
86%
Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat
5
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
Penggunaan Daya Listrik
59%
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
58%
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
89%
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
2.2.3. sebaran permukiman kumuh
*17*ew
PARAMETER 37%
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (5 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 13% m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, 9% Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis 52%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
80%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
1% 5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
jiwa/ha
48%
MANDIRI 700 PERLADANGAN -324367 10449144 KATEGORI KUMUH SEDANG
Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku 30% perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan 30% minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) 29%
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 3% memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 11% memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 100% tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 25% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki 100% Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
7
Pengelolaan Air Limbah
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
48%
4
Penggunaan Daya Listrik
59%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
58%
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses 89% pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
71%
6
Lokasi
14% 5
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit
Total Luas Hunian
Total Luas Wilayah RT
RT 01
10
61.5
RT 02
13
65.5
RT 03
8.6
46.6
RT 04
23
75.5
RT 05
24
80.5
RT 06
29
97.5
RT 07
9.4
64.5
RT 08
16
72.4
RT 09
17
70.6
RT 10
13.5
65
Total
163.5
700
*18*ew
Grafik kondisi awal kumuh
Grafik kondisi akhir kumuh
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Pendidikan Untuk sarana pendidikan yang ada di wilayah prioritas hanya terdapat pendidikan, diantaranya : Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Seluruhnya fasilitas pendidikan yang terdapat di wilayah rt 03
Kesehatan
Fasilitas Kesehatan di wilayah prioritas Rw.06 dan Rw.07 tidak memiliki akses pelayanan kesehatan.Untuk pelayanan fasilitas kesehatan tersebut dalam skala pelayanan Kelurahan. Sumber Kehidupan dan Penghidupan (Potensi SDM, Potensi SDA, Potensi Keuangan)
Potensi SDM : Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu, untuk bisa mengembangkan potensi manusi berbeda-beda tersebut dibutuhkan pola prilaku hidup sehat dan mengembangkan sikap untuk proses menciptakan lingkungan yang terbebas dari kumuh atau tidak layak huni serta aturan bersama dalam penyelesaian masalah kumuh yang ada dilikungannya. Pemeliharaan lingkungan yang bersih dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Potensi SDA : Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya tidak tersebar merata ke rt yang ada diwilayah Kelurahan tanjung rancing, semua potensi alam dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi Keuangan : Dilihat dari jenis penghasilan dan tanggungan yang ada di wilayah Kelurahan tanjung rancing hampir rata-rata berpendapatan renda sehingga mereka harus menciptakan lapangan usaha agar bisa menunjang penghidupan rumah tangganya Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan.
RT 01 RT 02 Grafik Kondisi Jumlah dan Kepadatan Penduduk
RT 03 RT 04 Rt 05 Rt 06 Rt 07 Rt 08 Rt 09 Rt 10
Budaya dan prilaku warga
Aktifitas penduduk yang ada dan secara alami membentuk struktur sosial terdiri dari : Aktifitas permukiman padat Untuk aktifitas permukiman padat yang terdapat di Kawasan Rw.07 merupakan aktifitas permukiman penduduk dengan aktifitas perdagangan pasar tradisional yang melayani kebutuhan rumah tangga. Aktifitas permukiman warga Untuk aktifitas sehari-hari penduduk di permukiman di kawasan Rw.06 warga mereka melakukan aktifitas membuka warung, meskipun Untuksaat ini hanya memenuhi kebutuhan penduduk skala lingkungan. Kondisi Jumlah dan Kepadatan Penduduk (Data dan Peta Tematik) Selainperhitunganterhadaprasiojumlahpenduduk Penghuni RT/PenghuniDesa, Kepadatan jugadihitungdariperbandinganluasseluruhhunian denganluaswilayahterbangundi setiap RT.Selain perhitungan terhadap rasiojumlah penduduk Penghuni RT / Penghuni Kelurahan tanjung rancingKepadatan juga dihitung dari perbandingan luas seluruh hunian dengan luas wilayah terbangun di setiap RTLuas Dasar Bangunan / Luas Area
*19*ew
2.2.4. Kondisi Bangunan (Data dan Peta Tematik) Mengenai kondisi bangunan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing, terutama masalah bangunan di permukiman warga hampir 90% kepemilikan lahan milik masyarakat sehingga menyebabkan tata bangunan diwilayah tersebut menjadi tidak teratur dilihat dari pola bangunan yang berdempet-dempet jarak rumah satu ke rumah yang lain sehingga butuh penanganan dan penyelesaian untuk penataan kawasan kumuh yang ada dikelurahan a. Kepadatan dan Kerapatan Bangunan dan Persoalan Kepadatan dan kerapatan bangunan di kawasan terdiri dari bangun semi permanen dan beton. Sedangkan kepadatan yang ada di Kelurahan tanjung rancing sangat rapat-rapat sekali anatara rumah satu dengan rumah yang lain nyaris tidak adak jarak, sehingga saat ini di manfaatkan untuk penggunaan kegiatan permukiman, Sedangkan persoalan hampir seluruh bangunanya mayoritas terbuat dari kayu dan sebagian lagi dari beton sehingga jauh dari kata layak untuk ditempati.
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR a. Kondisi Perumahan dan Persoalan Beberapa contoh kondisi yang menggambarkan kondisi perumahan yang ditinjau dari aspek: Bangunan Perumahan kriteria perumahan ditinjau dari bangunan , meliputi: a. ketidakteraturan bangunan b. tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan rencana tata ruang c. kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat Sehingga menyebabkan munculnya persoalan yang menyebabkan kekumuhan tersebut menjadi masalah besar untuk bersama-sama dalam menuntaskan kekumuhan tersebut dengan cara pemugaran, atau merelokasi perumah tersebut ke wilayah yang lebih baik lagi dengan pola perencanaan tata ruang yang baik sehingga bisa menciptakan perumahan yang tertata dengan baik. Kelayakan Bangunan Hunian Volume Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
Prosentase Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
Volume Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
30
61%
44
90%
44
79%
43
77%
36
78%
45
98%
54
68%
79
100%
86
99%
82
94%
161
96%
162
97%
49
98%
50
100%
64
100%
62
97%
64
98%
36
55%
71
89%
80
100%
659
87%
683
91%
Prosentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
*20*ew
b. Bangunan Cagar Budaya Kelurahan tanjung rancing tidak mempunyai cagar budaya Cagar Budaya 2.2.6. Kondisi Sarana dan Prasarana Lingkungan Mengenai potensi dan permasalahan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing, terutama masalah lingkungan di permukiman sehingga menyebabkan lingkungan menjadi kumuh sehingga butuh penanganan dan penyelesaian untuk penataan kawasan kumuh yang ada dikelurahan, sehingga target di tahun 2019 kawasan kumuh menjadi 0 Ha. a. Fasilitas Umum & Fasilitas Sosial Jenis fasilitas umum dan sosial yang terdapat di wilayah Rw.06 dan Rw.07 Kelurahan tanjung rancing terdiri atas fasilitas peribadatan, perkantoran, dan sarana olahraga b. Ruang Terbuka Kawasan (Hijau dan Non-Hijau) Penyediaan ruang terbuka hijau di maksudkan untuk memberikan ruang terbuka di antara permukiman penduduk. Ruang terbuka hijau yang ada saat ini berupa lahan tidur dan rawa, lapangan olahraga dan pemakaman umum. Untuk penyediaan ruang terbuka hijau di wilayah perencanaan direncanakan dengan ruang terbuka hijau di dalam tapak dan di luar tapak. Berikut ini rencana ruang terbuka yang ada di wilayah perencanaan :
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Tabel persampahan Pengelolaan Persampahan Volume Sampah domestik rumah tangga di Prosentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA permukiman terangkut ke TPS/TPA min. dua kali seminggu min. dua kali seminggu
19 0 46 45 83 162 50 64 37 80 586
Gambar Ruang Terbuka Hijau c. Persampahan Sampah sampai saat ini masih dipandang oleh sebagian masyarakat Kelurahan tanjung rancing sebagai sesuatu yang kotor sehingga selalu dihindari, tidak banyak anggota masyarakat yang mau memahami bagaimana cara mengatasi masalah sampah, disisi lain masyarakat selalu mengeluarkan sampah yang membutuhkan penanganan serius. Kondisi ini kontras dengan apa yang terjadi di Kelurahan tanjung rancing yang saat ini masih dirasa kurang terpenuhi, terlebih lagi belum adanya tempat pengolahan sampah. Sehingga sebagian besar warga masih membuang sampah di saluran atau sungai dan sebagian ditumpuk/ditimbun di halaman rumah lalu dibakar. Oleh karena itu, permasalahan sampah memerlukan penanganan karena timbunan sampah tersebut menimbulkan berbagai dampak polusi udara dan mengakibatkan berbagai penyakit, seperti gangguan saluran pernafasan, diare dan sakit perut. Namun pengolahan sampah ini harus diperhatikan sistem pembuangan sampah, yaitu pemisahan antara sampah organik dan non-organik. Adapun Rencana pengembangan yang akan dilakukan yakni: 1. Pembuatan tempat pembuangan sampah sementara di beberapa lokasi yang terjangkau. 2. Pengadaan bak-bak sampah di setiap tempat tinggal penduduk, dan di tempat-tempat fasilitas umum 3. Pengadaan alat-alat pengangkut sampah, seperti gerobak sampah. 4. Pembuatan tempat pengelolaan sampah dan daur ulang di masing masing RT. 5. Diperlukan adanya penyuluhan dari dinas terkait untuk masalah sampah dan daur ulangnya. 6. Pembuatan bank sampah dengan tujuan sebagai tempat pengumpulan sampah yang pada akhirnya akan di daur ulang kembali oleh masyarakat.
39% 0% 100% 57% 95% 97% 100% 100% 57% 100% 75%
Grafik persampahan
Pengelolaan Persampahan Volume Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. dua kali seminggu
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
*21*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Gambar Persampahan
d. Air Bersih Kelurahan tanjung rancing dalam pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari menggunakan sumber mata air dan air sumur.Dimana sumber mata air bersih yang ada di Kelurahan tanjung rancingjika pada waktu musim kemarau mengalami kekeringan, debit air yang ada saat ini belum bisa menjangkau seluruh wilayah. Berdasarkan hasil diskusi dan hasil pemetaan swadaya dengan masyarakat di Kelurahan tanjung rancingmasih memungkinkan untuk diinisiasi kembali penerapan konsep penyediaan dan pengelolaan air bersih berbasis komunitas. Pada dasarnya seluruh masyarakat tidak terkecuali yang miskin berhak unutk mendapatkan pelayanan air bersih yang sehat, layak dan terjangkau. Dari hasil proses diskusi dan tindak lanjut hasil pemetaan swadaya masyarakat di Kelurahan tanjung rancing kedepannya menginginkan suatu perencanaan sebagai berikut: 1. Perlu adanya penataan kawasan sumber air bersih untuk menjaga ketersediaan air bersih masyarakat. 2. Perlu adanya rencana sistem jaringan air bersih yang sesuai dengan kaidah teknis sehingga pelayanannya lebih baik. 3. Pengembangan hidran-hidran umum bagi masyarakat yang tidak terlayani dengan jaringan air bersih. 4. Perlu adanya rembug warga yang sangat berkepentingan dengan pelayanan air bersih sehingga tidak ada konflik dalam penyediaan air bersih terutama dalam bak penampung atau jaringan perpipaan. 5. Perlu adanya pengelolaan jaringan air bersih berbasis komunitas.
*22*ew
Tabel air bersih Pelayanan Air Minum Volume Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Prosentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Volume Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Prosentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
12
24%
15
31%
44
79%
0
0%
46
100%
43
93%
63
80%
70
89%
87
100%
70
80%
132
79%
141
84%
46
92%
46
92%
17
27%
56
88%
14
22%
65
100%
80
100%
31
39%
541
70%
537
70%
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Pelayanan Air Minum Volume Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) 1 2 3 4 5 6
Rencana rehabilitasi sistem saluran yang mengalami kerusakan. Pemeliharaan dan penataan saluran limbah/Sanitasi Lingkungan yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing. Pembuatan saluran limbah/Sanitasi Lingkungan barudisertai dengan bidang resapan yang sesuai kebutuhan kawasan. Perlu adanya perbaikan, peningkatan dan penambahan jaringan saluran limbah/Sanitasi Lingkungan dengan mengikuti jaringan jalan dan lingkungan permukiman. Perlu adanya pengelolaan dan pemeliharaan system saluran limbah/Sanitasi Lingkungan secara berkala oleh seluruh masyarakat. Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S) adalah sistem pengelolaan air limbah secara individual dan/atau komunal, melalui pengolahan dan pembuangan air Air limbah limbah setempat.
e. MCK-Saptictank kondisi fisik saluran limbah/Sanitasi Lingkungan di Kelurahan tanjung rancingkurang memadai, banyak saluran limbah/Sanitasi Lingkunganyang ada berubah saluran masin manual dan ada yang dibuat masih belum memadai sering tersumbat karena kurang perawatan dan pemeliharaan. Permasalahan Kelurahan tanjung rancing dalam penyediaan saluran pembuangan limbah/Sanitasi Lingkungan adalah sebagai berikut : Pembangunan saluran limbah/Sanitasi Lingkungan masih bersifat alami dan tidak terencana. Tidak adanya pemeliharaan terhadap limbah/Sanitasi Lingkungan yang ada oleh masyarakat Kesadaran masyarakat yang kurang, dimana sampah dibuang pada saluran limbah/Sanitasi Lingkunganyang menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan pada pembuangan air limbah. Oleh karena itu pelaksanaan sistem limbah/Sanitasi Lingkungan di Kelurahan tanjug rancing harus diikuti dengan penyuluhan terhadap masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan saluran secara berkala dan rutin untuk menghindari terjadinya pendangkalan baik itu disebabkan oleh lumpur maupun oleh sampah. Rencana jaringan saluran limbah/Sanitasi LingkunganKelurahan tanjung rancing adalah sebagai berikut: *23*ew
Gambar air limbah
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Tabel pengelolaan air limbah Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Air Limbah Volume Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Grafik persam
Volume Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Prosentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban)
Volume Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septictank)
1
Prosentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank)
2
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
3 4 5 6 7 8 9 10
43
88%
19
39%
0%
49
88%
32
57%
0%
46
100%
45
98%
0%
79
100%
79
100%
0%
80
92%
87
100%
0%
167
100%
166
99%
0%
50
100%
50
100%
0%
64
100%
64
100%
0%
65
100%
65
100%
0%
80
100%
80
100%
0%
723
97%
687
89%
0%
*24*ew
11
Gambar sampah
pahan
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Gambar Kondisi jaringan jalan lingkungan
f. Jalan Pada dasarnya kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan tanjung rancing relatif memadai.Hal ini dapat terlihat dari kelengkapan jaringan jalan menurut jenisnya yaitu terdiri jalan kolektor, jalan lingkungan dan jalan lokal.Ketersediaan jaringan jalan yang baik, membawa dampak kepada perkembangan fisik kawasan-kawasan wilayah, sehingga mempengaruhi tingkat kemudahan pencapaian ke wilayah yang lebih luas. Kemudahan pencapaian akan mempengaruhi orientasi penduduk untuk bertempat tinggal pada suatu kawasan. Untuk Kelurahan tanjung rancing yang akan dikembangkan sebagai daerah sentra perdagangan pasar tradisional perlu dilakukan pengembangan jaringan jalan yang ada. Tabel akses / jaringan jalan lingkungan Aksesibilitas Lingkungan Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras
630
421.00
182
29%
57.00
80.00
11%
827
744.00
510
62%
129.00
210.00
20%
610
324.00
133
22%
94.00
53.00
12%
1,730
1253.00
987
57%
571.00
587.00
33%
2,588
1376.00
1,000
39%
600.00
310.00
18%
4,921
3281.00
2,166
44%
600.00
400.00
10%
4
800
544.00
371
46%
210.00
150.00
23%
5
1,570
1110.00
981
62%
434.00
681.00
36%
1,347
987.00
785
58%
210.00
384.00
22%
1,100
869.00
667
61%
200.00
150.00
16%
16,123
1090.90
7,782
48%
310.50
300.50
20%
Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan yang layak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan
JALAN SESUAI PERSYARATAN TEKNIS
Grafik jaringan jalan lingkungan Aksesibilitas Lingkungan Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada
1 2 3
6 7 8 9 10 11
*25*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
peta jaringan jalan lingkungan Tabel drainase lingkungan Drainase Lingkungan
g. Drainase Lingkungan Secara umum kondisi fisik saluran drainase di Kelurahan tanjung rancingkurang memadai, banyak saluran drainase yang dibuat tersumbat karena kurang perawatan dan pemeliharaan. Permasalahan Kelurahan tanjung rancing dalam penyediaan saluran pembuangan air hujan adalah sebagai berikut : 1. Pembangunan saluran drainase masih bersifat alami dan tidak terencana. 2. Tidak adanya pemeliharaan terhadap drainase yang ada oleh masyarakat 3. Kesadaran masyarakat yang kurang, dimana sampah dibuang pada saluran yang menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan pada sungai dan saluran drainase. Oleh karena itu pelaksanaan sistem drainase di Kelurahan tanjung rancing harus diikuti dengan penyuluhan terhadap masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan saluran secara berkala dan rutin untuk menghindari terjadinya pendangkalan baik itu disebabkan oleh lumpur maupun oleh sampah. Rencana jaringan drainase Kelurahan tanjung rancing adalah sebagai berikut: Rencana rehabilitasi sistem saluran yang mengalami kerusakan. Pemeliharaan dan penataan saluran primer yang terdapat di Kelurahan tanjung rancing. Pembuatan saluran drainase baru (saluran sekunder dan tersier) disertai dengan bidang resapan yang sesuai kebutuhan kawasan. Perlu adanya perbaikan, peningkatan dan penambahan jaringan drainase sekunder dan tersier dengan mengikuti jaringan jalan dan lingkungan permukiman. Perlu adanya pengelolaan dan pemeliharaan system drainase (baik saluran primer, sekunder dan tersier) secara berkala oleh seluruh masyarakat. *26*ew
Volume Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
Prosentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
Panjang Total Drainase
Volume Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
Prosentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
10.00
100%
80.00
56.00
70%
11.99
92%
210.00
120.00
57%
8.60
100%
53.00
39.00
74%
23.00
100%
587.00
443.00
75%
24.00
100%
310.00
210.00
68%
29.00
100%
400.00
400.00
100%
9.40
100%
210.00
105.00
50%
16.00
100%
681.00
459.00
67%
17.00
100%
384.00
256.00
67%
13.50
100%
150.00
120.00
80%
162.49
99%
3,065.00
2,208.00
71%
Grafik drainase lingkungan Drainase Lingkungan Volume Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Grafik pengaman kebakaran peta drainase lingkung Pengamanan Bahaya Kebakaran Prosentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran
Gambar kondisi drainase lingkungan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Pengamanan Bahaya Kebakaran Prosentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran
1
h. Sistem Proteksi Kebakaran
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Peta pengamanan kebakaran
Kondisi Proteksi Kebakaran yang ada di lingkungan Kelurahan tanjung rancing masih banyak akses jalan gang kecil yang sulit dilalui mobil.Kondisi tersebut menyebabkan rawan kebakaran sehingga dibutuhkan hidran untuk pertolongan pertama jika terjadi kebakaran. Tabel proteksi pengaman kebakaran Pengamanan Bahaya Kebakaran Prosentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
*27*ew
2
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Grafik jaringan listrik Gambar kondisi jalan pengamanan kebakaran Penggunaan Daya Listrik Rp 3.500.000
Kajian dan Analisis Potensi
Masalah
Kebutuhan
Kegiatan
d
e
f
g
- Banyak terdapat tanah pertanian dan perkebunan -Masyarakat mau bekerja keras lahan subur, luas,
lahan subur, luas, hasil banyak Remaja putri aktif dan rajin
Tanah Perkebunan dan pertanian tidak termanfaat kurang bibit pertanian, hama dan jika musim kemarau tejadi kurang pengairan
banyak penganguran kurang bibit pertanian hama dan kurang pengairan
- Penyuluhan -Bibit Pertanian dan Perkebunan obat hama, racun Rumput sumur bor, cincin sumur .
Peningkatan keterampilan Peralatan obat hama, racun rumput, sumur bor
1
Sumber Daya Manusia (SDM)
Rata-rata jumlah tanggungan 4-5 Orang
lahan subur, luas, hasil banyak Remaja putri aktif dan rajin
banyak penganguran kurang bibit pertanian hama dan kurang pengairan
Peningkatan keterampilan Peralatan obat hama, racun Rumput sumur bor
*31*ew
Secara Umun masyarakat berobat ke Klinik/Puskesmas
Puskesmas Aktif, Pustu ada
Secara Umum masyarakat jika berobat menggunakan Biaya BPJS/KIS
Puskesmas Aktif, Obat-obatan tersedia
Obat-obatan terbatas dan tidak lengkap, Tenaga Medis yang menunggu Pustu tidak bertempat tinggal di lokasi/Desa Obat-obatan terbatas dan tidak lengkap
-Penyuluhan pertanian -Pengadaan Bibit Perkebunan dan pertanian -Pemberian Modal Kerja pembuatan sumur bor Pengadaan Racun pemberantasan hama, Pengadaan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan Pelatihan Keterampilan Menjahit dan pengadaan alat jahit Pelatihan Pembuatan Kue Modern pembuatan sumur bor Pelatihan Pengolahan hasil pertanian (Pisang) Pelatihan Keterampilan Menjahit dan pengadaan alat jahit Pelatihan Pembuatan Kue Modern pembuatan sumur bor pelatihan pengolahan hasil pertanian dan perkebunan (Pisang)
-Kelengkapan obat-obatan -Tenaga Medis pustu yg bertempat tinggal dilokasi
-Pengadaan Penyuluhan Kesehatan -Pengadaan Obat-obatan lengkap -Penyaluran tenaga Medis yang siap 24 Jam di Pustu
Kelengkapan obat-obatan
Pengadaan Penyuluhan Kegiatan Pengadaan Obat-obatan lengkap
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
2
Jumlah Sosial
Organisasi Kegiatan Organisasi Vakum
aktif
di
Anggota Organisasi rata- Pelatihan, rata remaja yang aktif
Penyuluhan, Pengadaan alat olahraga
Pengadaan alat olahraga
Pelatihan keterampilan Pembuatan Souvenir
Desa/Kelurahan ada 2 Organisasi Aturan
Bersama Aturan Bersama Ada
Belum
adanya
Belum sepenuhnya
yang
dilaksanakan
pelanggran
sanksi Penyuluhan
tegas
Penyuluhan dari pihak Disnaker dan instansi
atas
pemerintah
aturan
bersama Apakah
di
daerah
tersebut 3
Infrastukt ur
memiliki
sudah pasar
:
-Masyarakat berjualan secara keliling kampung -Hasil peranian dan perkebunan banyak
Belum ada bangunan
-Masih tengkulak
terdapat
Perlu tambahan Modal Perlu sebuah tempat untuk
-Barang yang sama tetapi Harga bervariasi -Modal Minim
pusat
perdagangan
-Pemberian modal -Pembangunan pasar kecil - Penyuluhan dari Diskoperindag
Pemasaran Produk
pasar
Terdapat 1 Lembaga Lembaga Aktif 4
Keuangan
modal kerja terbatas
modal kerja
penambahan modal
Keuangan di tanjung rancing
Sumber daya air di -Mata Air Sumur Mudah Desa tanjung rancing -Sungai besar sungai, sumur
-Air sumur berkarat dan berwarna karat/kuning -Jika musim kemarau
-Filter Air Penjernih
-Pengadaan Filter air dan obat
Air
penjernih air -Sumur Bor dan Filter air
maka kan kekurangan air karena air lebih berwarna karat Lahan Lahan pertanian Luas
Potensi Sumber 5
Daya Alam
produktif,
Lahan pertanian subur
Bibit unggul pertanian
Pengadaan bibit unggul pertanian dan perkebunan Penyuluhan pertanian dan perkebunan
perkebunan, pertanian Iklim
cuaca
Banding
Desa Ada 3 musim pada iklim tropis
Pada
Anyar
sering terjadi kekeringan
Tropis *32*ew
Kurangnya bibit unggul pertanian
Rawan
susmur bencana
yang sering terjadi di tanjung rancing
musim
kemarau Sumber air
Pembangunan sumur bor
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Format 3.a. Skenario Program/Kegiatan Skala Kelurahan Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah MBR
: Ogan Komering Ilir : Kayuagung : tanjung rancing : 3172(Jiwa) : 795 : 350 Harga
No
Kebutuhan
Kegiatan
Satuan
Volume
Satuan Rp
a
1
B
c
d
Pelatihan Menjahit dan Pengadaan alat
Orang
3
30
1.500.000
45.000.000
Orang
30
1.500.000
45.000.000
√
APBD
Pengadaan Racun Pemberantas Hama
Paket
5
15.000.000
75.000.000
√
APBN
Kades , Masyarakat
Pengadaan Sumur Bor/Pipanisasi
Paket
5
25.000.000
125.000.000
APBN
Kades, Masyarakat
Paket
20
5.000.000
100.000.000
Penyuluhan Kesehatan
Bulan
12
2.000.000
24.000.000
√
APBD
Kades, Masyarakat
Pengadaan Obat-obatan lengkap
Bulan
12
3.000.000
36.000.000
√
APBD
Kades, Masyarakat
Ls
1
√
APBD
Paket
3
10.000.000
30.000.000
Orang
30
2.000.000
60.000.000
Kali
3
5.000.000
15.000.000
Orang
50
2.000.000
100.000.000
Buah
1
75.000.000
60.000.000
Kali
3
5.000.000
15.000.000
Racun hama, racun Rumput Filter Air dan Obat penjernih Air sumur bor/Pipanisasi
Panyaluran Tenaga Medis yang siap 24 jam
Penyuluhan,
Pengadaan Alat Olahraga
i
Penanggung Jawab
Orang
Pelatihan Pengolalaan Hasil Pertanian dan
h
Pendanaan
90.000.000
dan bertempat tinggal dilokasi
4
2021
6.000.000
Pelatihan Pembuatan Kue Modern
Pelatihan,
2020
15
Keterampilan
obatan
2019
g
Jahit
Kelengkapan obat-
2018
f
perkebunan (Pisang)
2
Rp
Sumber
e
Peningkatan Peralatan
Tahun Pelaksanaan
Total Biaya
√
APBN
√
APBD
√ √
√
APBN
J LKM, Kades, Masyarakat LKM,Kades, Masyarakat Diskoperindagkop/Kepal a Desa
Kepala Desa, Masyarakat
Dinas Kesehatan/Kepala Desa
Dana Desa
Kades, Masyarakat
Dana Desa
Kades, Masyarakat
APBD
Kades, Disnaker
Pelatihan Pembuatan Souvenir
Pengadaan alat
√
olahraga 5
Penyuluhan
Penyuluhan dari pihak Disnaker dan instansi pemerintah
Perlu tambahan Modal Pemberian Modal Kerja Perlu sebuah tempat 6
*33*ew
untuk pusat
perdagangan dan Pemasaran Produk
Pembangunan Pasar Kecil Penyuluhan dari Dinas Diskoperindag
√ √
KOTAKU √
√
KOTAKU KOTAKU
LKM, Kades, Masyarakat LKM, Kades, Msyarakat LKM, Kades, Masyarakat
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
2.3.2 Masalah dan Potensi Safeguard
*34*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*35*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*36*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
*37*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN KERAMASAN KECAMATAN KERTAPATI KOTA PALEMBANG
*38*ew
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
pengembagan pungsi, sistem dan jejaring informasi serta diseminasi mengenal hidup bermukim yang layak
BAB III
bagi seluruh masyarakat,
KAJIAN DAN ANALISA
Isi lingkungan pada kawasan perumahan dan permukiman umum nya muncul karena dipicu oleh tingkat orbanisasi dan industrialisasi yang tinngi, serta dampak pemanpaatan sumber daya dan
3.1 KAJIAN DAN ANALISA KEBIJAKAN KOTA
teknologi yang kurang terkendali. Kelangkaan sarana dan prasarana dasar, ketidak mampuan memelihara
Pembangunan fisik daerah yang masih mengakibatkan terus berkurangnya luas Ruang Terbuka Hijau,
dan memperbaiki lingkungan permukiman yang ada, dan masih rendah nya kualitas permukiman baik
persentase RTH di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2012 masih belum mencapai standard yang harus
secara pungsional, lingkungan maupun pisual wujud lingkungan, merupakan isu utama bagi upaya
disediakan. Hal ini merupakan permasalahan yang harus ditangani karena standar pelayanan minimum untuk
menciptakan lingkungan permukiman yang sehat ama,harmonis dan berkelanjutan. Isu tersebut juga
ketersediaan RTH adalah 30 % dari luas wilayah kota, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
menjadi lebuh berkembang dikaitkan dengan belum diterapkan nya secara optimal pencapaian standar
tentang Penataan Ruang.
pelayanan minimal perumahan dan permukiman yang berbasis idnek berkelanjutan di masing-masing
Pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang, sehingga ditemukan beberapa kasus
daerah. Hampir seluruh wilaya dikota kabupaten okimemiliki isi strategis terkat perumahan dan permukiman
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukan ruang seperti pembangunan pada sempadan sungai,
tidak terkecuali dikelurahan paku merupakan salah satu kelurahan yang terletak dikecamatan kayuaagung
penimbunan rawa konservasi, pelanggaran sempadan bangunan, pelanggaran sempadan jalan dan sebagainya.
kabupaten oki, isu strategis terkait perumahan permukiman khusus nya permukiman kumuh, hasil
Masalah sanitasi perkotaan juga merupakan permasalahan lingkungan hidup yang cukup pelik, meliputi
identifikasi bahawa kawasan permukiman kumuh dikelurahan paku dengan luas deliniasi kawasan 12,75 ha
semakin tingginya timbunan sampah, pengolahan air limbah yang kurang baik, buruknya drainase lingkungan.
berlokasi didaerah dataran rendah.
Di beberapa wilayah Kecamatan Kayuagung masih terdapat kawasan-kawasan kumuh. Karakteristik utama kawasan kumuh di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah sebagian besar terletak di pinggir sungai, kurangnya
3.1.2.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
sarana sanitasi, intensitas bangunan padat dan tidak teratur, penduduk padat, pekerjaan penduduk di sektor informal. Kondisi fisik topografi Kabupaten Ogan Komering Ilir yang datar menyebabkan arus air tidak begitu lancar sehingga berpotensi terjadi genangan dan banjir apabila turun hujan. Hal ini harus dapat ditangani agar genangan dan banjir tidak menyebabkan kerugiana yang besar kepada penduduk.
Berdasarkan RT/RW Kabupaten Ogan Komering Ilir Kecamatan Kayuagung dalam pengembangannya mengarah dalam penanganan kawasan Kumuh, dimana salah satu yang termasuk dalam kawasan kumuh yaitu kelurahan yang mendapatkan SK kumuh. Kelurahan Paku yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung juga di rencanakan untuk penanganan kawasan kumuh terutama untuk wilayah yang sudah dideliniasi, hal ini
3.1.1 ISU STRATEGIS PERMUKIMAN Isu kesenjangan pelayanan muncul karna terbatas nya peluang untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan berperan di bidang perumahan dan permukiman, khusus nya bagi kelompok masyarakat miskin dan berpendapatan rendah. Disamping itu juga dapat dikarenakan ada komplik kepentingan akibat implementasi kebijakan yang relatif masih belum sepenuh nya dapat memberikan perhatian dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat secarah keseluruhan, oleh karena nya kedepan perlu dikembangkankepenataan dan instrumen dan penyelenggaran perumahan dan permukiman yang lebih berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat secarah berkeadilan sosial, peningkatan dan pengembangan kapasitas propesional di bidang bperumahan dan permukiman baik bagi aparat pemerintah pusat dan daerah maupun bagi pelaku pembangunan permukiman yang lain nyan dan
54
mengingat lokasi Kelurahan Paku yang berada di lokasi yang mempunyai permukaan yang kumuh dan padat penduduk dengan jenis tanah rawah sehingga cocok untuk ditata agar wilayah tersebut menjadi layak huni. Selain itu Kecamatan Paku dalam perencanaan tata ruang juga difungsikan sebagai sub pelayanan umum, pelayanan ibadah, pelayanan keamanan,pelayanan public dan pelayanan ekonomi. Selain itu juga semua kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung berfungsi sebagai pusat lingkungan. Begitu juga dengan Kelurahan Paku yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung secara otomatis juga berfungsi sebagai pusat lingkungan. Sedangkan dalam pengembangan kawasan strategis Kelurahan Paku yang masuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung di rencanakan sebagai kawasan strategis pertumbuhan lingkungan hidup. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan sudut kepentingan lingkungan hidup, dengan kriteria:
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
1. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati; 2. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian bagi
Terciptanya pasar dan lapangan pekerjaan bisa meningkatkan kesempatan kerja dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan ekonomi masyarakat yang menunjang kehidupan rumah tangga.
Kota; 3. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro wilayah kota; 4. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup ; 5. Rawan bencana alam skala kota; Seperti Kebakaran dan banjir 6. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan. 3.1.3.
Keterpaduan Pengembangan Kawasan Prioritas Pengembangan Kumuh Kota kawasan prioritas penanganan wilayah perencanaan Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah : Koridor utama Jalan Lintas Sumatera; Kawasan Perkantoran, Kawasan Perumahan,Kawasan Pertanian di Kelurahan Paku, Kawasan Perkantoran,Kawasan Perumahan, Kawasan pertanian,. Untuk mempermudah penanganan teknis kawasan prioritas tersebut, perlu diusulkan tema penanganan sebagai cerminan kawasan tersebut, yaitu : 1) Koridor Jalan Lintas Sumatera yang Cepat Tumbuh. Untuk mendukung kawasan ini, maka pada kawasan ini perlu perbaikan sarana dan prasarana eksisting dan pembangunan sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan kawasan perkotaan. Tema penanganan : a.
Perbaikan sarana dan prasarana eksisting.
b.
Pengembangan sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan Kawasan Perkotaan.
2) Kawasan Perumahan. Tema Penanganan : dalam penanganannya penanganan tata bangunan yang layak huni. 3) Kawasan Pertanian Tema Penanganan : dalam penanganannya untuk meningkatkan swasempada pangan. 3.2.1. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat ❖ Aspek Sosial : SosialBudaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu kelurahan tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berpikir. Perubahan sosial bisa memberikan dampat positif dan negatif, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat yang sadar akan terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas dari kumuh sehingga dalam mensosialisasikan perencanaan penanganan kumuh pada masyarakat luas dapat lebih terarah yang terwujudnya kawasan lingkungan yang layak. ❖ Aspek Ekonomi :
55
❖ Aspek Budaya Masyarakat : Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap pola perencanaan penanganan kumuh dan kesadaran masyarakat untuk memiliki kawasan yang sehat dan bebas dari kumuh tanpa memandang dari tingkatannya. Karena itulah penting bagi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan sarana infrastruktur yang baik, sehingga mereka mengerti tentang proses perencanaan penataan kawasan kumuh berdasarkan 8 indikator kumuh : 1. Hunian, 2. Air Bersih, 3. Jalan, 4. Drainase, 5. Saluran Limbah rumah tangga, 6. Sampah, 7. Pemadam Kebakaran, 8. Ruang Terbuka Pulblik/Hijau. a. Sosial Masyarakat Terkait Budaya dan Prilaku Salah satu faktor yang menentukan kondisi masyarakat itu sendiri, dimana proses terbentuknya prilaku ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor sosial budaya, bila faktor tersebut telah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat ada kecendrungan untuk merubah prilaku yang telah terbentuk tersebut sulit untuk dilakukan. Untuk itu, cara mengatasi dan memahami suatu masalah kawasan kumuh masyarakat harus merubah pola pikir melalui pembangunan di bidang infrastruktur yang diharapkan akan semakin menurunnya kawasan kumuh menjadi 0 Ha, sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat semuanya. b. Kajian Sumber Kehidupan dan Penghidupan Dikarenakan letak permukiman diwilayah kota sehingga menjadikan pasar sumber kehidupan sehingga menciptakan berbagai keterampailan sebagai penghidupan sehari-hari yaitu buruh bangunan, berdagang dan pertanian, perkebunan Mata pencarian penduduk Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
Pertanian,perkebu nan, kehutanan, peternakan
Perikan an/nel ayan
Pertambangan/ galian
Industri/ pabrik
Konstruksi/ba ngunan
46
0
0
0
0
3
0
45
0
0
0
3
7
1
46
0
0
0
0
0
0
61
0
0
0
5
10
3
0
0
0
0
0
78
9
5
0
0
0
2
89
71
0
0
0
0
0
31
19
0
0
0
0
0
29
35
Pegawai pemerintah
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
dari banjir, dan kebutuhan alat-alat pemadam kebakaran yang harus ada diwilayah tersebut sebagai antisipasi pertolongan pertama untuk pencegahan terjadinya kebakaran. 3.2.3.PemanfaatanLahan(Hamparan) Mata pencarian penduduk Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan
1 2 3 4
Untuk rencana pemanfaatan lahan di Kelurahan tanjung rancing disesuaikan dengan pemanfaatan lahan RT/RW Kabupaten ogan komering iliryang telah dimiliki hamper 90% seluruh nya milik masyarakat umum. a. Daya Dukung dan Daya Tampung Dalam menentukan daya dukung dan daya tampung lahan yang ada di Kelurahan tanjung rancing, dapat ditinjau dari beberapa kajian seperti kajian arus masukan dan keluaran, kajian perubahan dan kecenderungan, dan kajian mata pencaharian.
5 6
Tabel Luas Wilayah Pemanfaatan Lahan
7
Kepadatan Bangunan
8 Luas permukiman ….Ha
Masyarakat di kawasan Kelurahan Tanjung rancinglebih banyak memiliki mata pencarian sebagai pedangang, guru/ jasa tenaga kesehatan , hotel dll dengan jumlah 355 dan mata pencarian sebagai urutan selanjutnya pertanian dan perkebuanan , peternakan sebanyak 209 orang terendah yaitu sebagai industri/bangunan dan kontruksi/bangunan. 3.2.2. Delineasi dan Potensi Wilayah Rawan Bencana Wilayah Kelurahan Tanjung rancingyang merupakan wilayah dengan permukiman padat penduduk, tentunya rawan akan bencana kebakaran dan banjir. Begitu juga dengan wilayah prioritas yang di delineasi berada di yang berada di sepanjang permukiman pendududk yang mendirikan rumah di pingiran sungai . Untuk itu perlu dilakukan suatu perencanaan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran dan banjir dan perlunya menata kemballi permukiman penduduk. Jadi sangat dibutuhkan akses infrastruktur yang baik untuk menunjang itu semua sehingga masyarakat terbebas
56
Jumlah total bangunan ……unit
Tingkat kepadatan bangunan …..unit/Ha
10.0
49
5
13.0
56
4
8.6
46
5
23.0
79
3
24.0
87
4
29.0
167
6
9.4
50
5
16.0
64
4
17.0
65
4
13.5
80
6
163.5
743
5
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Tanjung rancingmasih cukup untuk digunakan permukiman sekitar 700 ha
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Tabel Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Tanjung rancing Tahun 2016-2021 No
RT 2016
1
001
2
002
3
003
208 215 195
2017
JUMLAH PENDUDUK 2018 2019
2020
2021
213
218
223
228
233
220
225
230
235
240
200
205
210
215
220
330
4 004 335 340 345 Dengan melihat hasil proyeksi pertumbuhan pendudukn Kelurahan 350 tanjung 365 kemungkinan akan membentuk permukiman baru di rancinghingga tahun 2021 besar 5 005 370 375 380 385 masing757 6 7
006 007
8
009
9
009
10
010
762
244 254 257 338
767
772
777
80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 PETA
355 390 782
249
254
259
264
269
259
264
269
274
279
262
267
272
277
282
343
348
353
358
363
jumlah
masing RTtidak memungkinkan membentuk permukiman di wilayah. b.Peruntukan Lahan (Land Use ) Peruntukan lahan yang ada adalah lahan digunakan untuk membangunan rumah, perumahan, dan permukiman. Lahan juga digunakan untuk membangunan sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana olahraga, sebagian dibuatkan kolam, dan masih terdapat beberapa rawa. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini: No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Penggunaan Lahan Perumahan/ Permukiman Perkantoran Perdagangan / Jasa Industri / Gudang Lahan Tidak Terbangun Taman Kuburan Total
57
Luas (Ha)
% 163,5
2 1 1 529,5 1 2 700
19,266 67,6 16,9 16,9 58,299 16,9 676 78,241
Tabel Data pengg unaan lahan
7 Kuburan 7 Total 1
16,9
529,5
58,299
1
16,9
1
16,9
2
67,6
163,5
19,266
Luas (Ha)
%
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Tabel Diagram Data Penggunaan Lahan Kepadatan Bangunan Luas permukiman ….Ha
RT
Jumlah total bangunan ……unit
Luas wilayah RT
Tingkat kepadatan bangunan …..unit/Ha
Milik sendiri
10.0
49
5
61.5
13.0
56
4
65.5
8.6
46
5
46.6
23.0
79
3
75.5
24.0
87
4
80.5
1 2
29.0
167
6
97.5
9.4
50
5
64.5
4
16.0
64
4
72.4
5
3
6
17.0
65
4
70.6
13.5
80
6
65
8
163.5
743
5
700
9
7
10
Berdasarkan hasil tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan terbesar pada jenis lahan terbuka yang berupa lahan pertanian, perkebunan selanjutnya daerah perumahan/ permukiman. Namundemikian, Kelurahan Tanjung rancingbelum memiliki tamanatau ruang terbuka publik sehingga perlu dipertimbangkan sebelum seluruh lahan diperuntukkanmembangunan perumahan atau bangunan lainnya. b.Status Kepemilikan Lahan Untuk pemilikan lahan yang berada di wilayah muara baru hampir 90% itu lahan milik masyarakat sehingga dalam pembangunan sering terkendalah dan penunjang prasarana dan sarana pembangunan kawasan permukiman dan perumahan jadi terhambat.
Status Legalitas bangunan hunian
Status penguasaan bangunan hunian
Sewa
Nump ang/ mili k piha k lain
/ Kontr ak
49 56 46 79 87 167 50 64
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
65 80 743
0
0
0
0
0
6
Status penguasaan lahan bangunan hunian
Memiliki IMB
Tida k/bel um mem iliki IMB
Mili k send iri
0 6 18 2 60 55 16 64
49
49 56 46 79 87 167 50 64
0
65 80 743
0
0 1 222
50 28 77 27 112 34 0 65 79 521
Sew a/ Kontr ak
0 0 0 0 0 0 0
0 0
Numpang/m ilik pihak lain
Status legalitas lahan bangunan hunian
SH M/ HG B/ Surat yang diakui pemer intah
Milik pihak lain/ surat perjanj ian lainnya (termas uk surat adat)
Milik pihak lain tanpa surat perjanji an
Tidak ada / tidak tahu
20 45 36 72 68 157 50 64 65 80 657
0
Berdasarkan tabel di atas bahwa masyarakat hanya sebagian memiliki IMBdikarenakan sebelum menempati suatu wilayah, sehingga kedepannya sangat diperlukan surat izin hak guna lahan yang berkelanjutan dalam mendirikan bangunan untuk mencegah kawasan kumuh baru. c.Persil/Tapak Perpetakan Lahan Ditinjau dari kondisi kawasan berpenduduk yang tingkat kepadat sedang , sehingga tapak perpetakanlahan sebagian besar berupa perumahan,lahan basah. 3.2.4. Sistem Jaringan (Prasarana) (Persoalan) Pada dasarnya kondisi jaringan prasarana yang ada di Kelurahan tanjung rancingrelatif belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari kelengkapan jaringan prasarana yang belum lengkap membawa dampak kepada perkembangan fisik kawasan-kawasan wilayah, sehingga mempengaruhi tingkat terhambatnya
58
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
pencapaian ke wilayah yang lebih luas. Terhambatnya pencapaian akan mempengaruhi orientasi penduduk untuk bertempat tinggal pada suatu kawasan permukiman. Contoh Model jalan dengan jalur hijau dan pedestr Jalan Lingkungan Pada dasarnya kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan tanjung rancingrelatif memadai. Hal ini dapat terlihat dari kelengkapan jaringan jalan menurut jenisnya yaitu terdiri jalan kolektor, jalan lingkungan dan jalan lokal. Ketersediaan jaringan jalan yang baik, membawa dampak kepada perkembangan fisik kawasan-kawasan wilayah, sehingga mempengaruhi tingkat kemudahan pencapaian ke wilayah yang lebih luas. Kemudahan pencapaian akan mempengaruhi orientasi penduduk untuk bertempat tinggal pada suatu kawasan. Untuk Kelurahan tanjung rancingyang akan dikembangkan sebagai daerah sentra perdagangan pasar tradisional perlu dilakukan pengembangan jaringan jalan yang ada. Berikut ini rencana pengembangan jaringan jalan yang ada di Kelurahan tanjung rancing:
Contoh Model Jalandengan Pergola Hijau di Atas Trotoar
Jalan kolektor sekunder berfungsi sebagai pengumpul dan penyebar pergerakan dari kawasan pembangkit dan penarik pergerakan. Untuk rencana pengembangan sistem jaringan jalan kolektor sekunder ini fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pergerakan yang ditentukan oleh perkembangan selanjutnya.
❖ Perlunya keterhubungan antar perumahan dalam lingkup permukiman skala wilayah a) jalan lingkungan sekunder bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih. b) Jalan lingkungan sekunder yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih. 1) Perlunya keterhubungan antar persil dalam perumahan dalam skala kawasan a) Jalan Lingkungan I, merupakan penghubung antara pusat perumahan dengan pusat lingkungan I, atau pusat lingkungan I dengan pusat lingkungan I dan akses menuju jalan Lokal Sekunder III.
Pengembangan jaringan jalan local
Gambar Contoh Jaringan Jalan Lingkungan
Pengembangan jalan kolektor sekunder
Jaringan jalan local yang menghubungkan pergerakan masyarakat ke unit perumahan atau unit fungsional pelayanan lainnya. Rencana pengembangan jaringan jalan local yaitu dengan pengembangan sistem jaringan jalan yang telah ada sehingga diharapkan modalperdagangan pasar tradisional dapat menjangkau seluruh wilayah Kelurahan tanjung rancing. Pengembangan jaringan jalan lingkungan Jaringan jalan lingkungan yaitu jaringan jalan yang menghubungkan pergerakan antar individu di lingkungan permukiman warga. Rencana pengembangan jaringan jalan lingkungan yang akan dilakukan yaitu dengan peningkatan jaringan jalan dari jalan lingkungan yang masih berupa tanah di tingkatkan menjadi jalan cor beton atau paving blok. Pembuatan drainase dan bidang resapan, selain itu juga dengan pembukaan jalur evakuasi bencana terutama untuk bahaya kebakaran dan banjir yang menjadi ancaman bagi wilayah Tanjung rancing. Contoh Sketsa jalan dengan jalur pedestrian
59
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Drainase Penyediaan jaringan drainase adalah untuk mengelola/mengendalikan air permukaan (limpasan air hujan) sehingga tidak menimbulkan masalah genangan, banjir dan kekeringan bagi masyarakat serta bermanfaat bagi kelestarian lingkungan hidup. Yang disebut genangan adalah terendamnya suatu kawasan lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan lebih dari 2 kali setahun). Komponen Drainase Lingkungan meliputi : a. Sistem Drainase yang terbentuk 1) Sistem drainase utama adalah jaringan saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar masyarakat. pengelolaan/pengendalian banjir merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah kota. 2) Sistem sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Konsep Sistem Drainase-Peresapan Jalan
60
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Saluran Limbah/Sanitasi Lingkungan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S) adalah sistem pengelolaan air limbah secara individual dan/atau komunal, melalui pengolahan dan pembuangan air Air limbah limbah setempat.
Gambar Contoh Tengki Septictenk
Gambar Contoh Sistem Pengelolaan saluran Limbah/Sanitasi Lingkungan Setempat
Gambar contoh motor tinja
Gambar Contoh Kloset Leher Angsa
Gambar Contoh Angkutan Motor Tinja
61
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Persampahan Komponen dari pengelolaan persampahan meliputi: a. Sistem Pengolahan Sampah yang saling terintegrasi 1) Pemilahan Sistem pemilahan adalah kegiatan pengelompokan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri atas: ❖ sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun ❖ sampah yang mudah terurai ❖ sampah yang dapat digunakan kembali ❖ sampah yang dapat didaur ulang ❖ sampah lainnya 2) Pengumpulan Sistem pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan memindahkan sampah dari sumber sampah ke TPS atau TPS 3R. 3) Pengangkutan Sistem pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah dari sumber atau TPS menuju TPST atau TPA dengan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor yang didesain untuk mengangkut sampah. 4) Pengolahan Sistem pengolahan adalah kegiatan mengubah karakteristik, komposisi, dan/atau jumlah sampah. 5) Pemrosesan Akhir Sistem pemrosesan akhir adalah kegiatan mengembalikan sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Gambar Contoh Sistem Persampahan
62
Prasarana dan Sarana Pengolahan Sampah Gambar Contoh Bak Sa
Gambar Contoh Kontainer Sampah
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Gambar Contoh Motor Sampah
Gambar Contoh Sistem Penyedian Air Minum Jaringan Pemipaan Contoh Konsep Ipab (Air Bersih) yang layak
Jaringan Pemadam Kebakaran
Gambar Contoh TPS Air Bersih Komponen penyediaan air minum meliputi: a. Akses aman air minum Syarat kesehatan air minum sesuai peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan antara lain: 1) Persyaratan fisika: sifat fisik air seperti bau, warna, kandungan zat padat, kekeruhan, rasa, dan suhu. 2) Persyaratan mikrobiologis: kandungan bakteri dalam air yaitu bakteri E-Coli dan bakteri koliform, 3) Persyaratan kimiawi: kandungan mineral dalam air seperti arsen, fluorida, sianida, khlorin, alumunium, mangan dan mineral lainnya. b. Kebutuhan air minum. Kebutuhan minimal adalah 60 liter/orang/hari.Kebutuhan air minum dapat dipenuhi dengan Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan (SPAM) maupun Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan.
63
Komponen Proteksi Kebakaran meliputi : a. Prasarana Proteksi Kebakaran 1) Pasokan air yang diperoleh dari sumber alam (kolam air, danau, sungai, sumur dalam) maupun buatan (tangki air, kolam renang, reservoir air, mobil tangki air dan hidran).
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Gambar Contoh Jaringan Listrik
Gambar Contoh Salah Satu Bentuk Pasokan Air Ke Hidran Kebakaran
3.2.5. Sarana Lingkungan dan Ruang Publik (Jenis, Sebaran, dan Cangkupan Pelayanan)
SaranaLingkungan, meliputi: a.
Fasilitas ekonomi Fasilitas ekonomi yang terdapat di wilayah perencanaan,sebagian besar berupa usaha ekonomi rumahan seperti warung, toko kelontong dan pasar tradisional. Di wilayah tersebut sudah ada fasilitas perekonomian besar yang dapat menunjang seluruh wilayah kelurahan tanjung rancing. Untuk kedepannya fasilitas ekonomi yang akan direncanakan yaitu dengan melakukan penataan kegiatan perekonomian yang ada, untuk mendukung kegiatan perekonomian yang telah berjalan dan untuk mendukung kegiatan pasar yang merupakan matapencaharian utama sebagian warga di wilayah ini. b. Fasilitas kesehatan
Gambar Contoh Alat Pemadam Api Ringan
Jaringan Listrik Saat ini masyarakat Kelurahan tanjung rancingdalam pemenuhan kebutuhan akan listrik sudah semua tempat tinggal merasakan aliran listrik.Untuk itu perencanaan pengembangan jaringan listrik adalah sebagai berikut : 1. Penambahan daya jaringan listrik. 2. Pemasangan lampu jalan baik jalan local maupun lingkungan sehingga pada waktu malam hari pemakai jalan merasa nyaman. 3. Untuk jaringan Listrik menggunakan jaringan yang telah ada.
64
Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah perencanaan hanya berupa posyandu, Puskesmas, saat ini masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan menuju ke pusat pemerintahan di kelurahan tanjung rancing. Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Tanjung rancingUntuk konsep perencanaan terhadap fasilitas kesehatan yang ada saat ini yaitu dengan : 1. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan yang ada bisa melayani masyarakat kelurahan tanjung rancing 2. Pelatihan kepada kader posyandu untuk meningkatkan kualitas kader posyandu yang ada di lingkungan kelurahan tanjung rancing 3. Penambahan fasilitas posyandu sehingga bisa menjangkau seluruh warga, terutama pada penduduk yang berada di daerah proritas delineasi. c. Fasilitas peribadatan Berdasarkan analisis perencanaan yang terdapat di dokumen RPLP untuk fasilitas peribadatan tidak mengalami penambahan sampai akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2019. Fasilitas peribadatan saat ini telah mencukupi kebutuhan masyarakat. Fasilitas yang ada berupa masjid dan mushola. Untuk perencanaan fasilitas peribadatan kedepannya dilakukan pemeliharaan dan penataan terhadap fasilitas yang sudah ada. d. Fasilitas pendidikan Berdasarkan analisi perencanaan akan kebutuhan ruang untuk fasilitas pendidikan, di lokasi prioritas khususnya dankelurahan tanjung rancing umumnya belum perlu dilakukan penambahan fasilitas pendidikan. Hal ini dikarenakan fasilitas yang ada saat ini telah mencukupi kebutuhan penduduk akan pendidikan. Fasilitas pendidikan yang ada di kelurahan tanjung rancing TK/PAUD, SD.SMP, SMA Sedangkan di wilayah perencanaan belum terdapat fasilitas pendidikan, untuk perencanaan kedepannya dibuat fasilitas PAUD untuk anak-anak usia sekolah pra TK. e. Fasilitas olah raga
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
a. b. c. d.
Untuk fasilitas olah raga dan rekreasi yang ada saat ini yaitu berupa lapangan bulutangkis dan voli. Lapangan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, untuk kedepannya perlu dilakukan perencanaan terkait dengan potensi sarana olaraga bagi masyarakat yang ada. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan fasilitas umum dan social adalah sebagai berikut : Jenis dan fungsi fasilitas lingkungan Hirarki pelayanan Lingkup dan radius pelayanan Kemudahan pencapaian ( aksesibilitas)
RuangPublik Meliputi : Penyediaan ruang terbuka hijau di maksudkan untuk memberikan ruang terbuka di antara permukiman penduduk. Ruang terbuka hijau yang ada saat ini berupa lahan tidur dan rawa, lapangan olahraga dan pemakaman umum. Untuk penyediaan ruang terbuka hijau di wilayah perencanaan direncanakan dengan ruang terbuka hijau di dalam tapak dan di luar tapak. Berikut ini rencana ruang terbuka yang ada di wilayah perencanaan : A. Ruang Terbuka di dalam Tapak a. Untuk bangunan rumah jika masih terdapat ruang terbuka maka dapat ditanami dengan tanaman obat keluarga (apotek hidup), bisa juga dengan menanam tanaman hias di dalam pot jika sudah tidak terdapat ruang terbuka. Untuk penanaman tanaman obat keluarga itu sendiri bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama seandainya saja ada penduduk yang sakit, mengingat lokasi yang jauh dari puskesmas maupun praktek dokter swasta. b. Ruang terbuka yang diperoleh dengan memanfaatkan bagian tapak yang tidak boleh dibangun (misalnya dengan KDB maksimum 60% berarti tersedia 40% bagian tapak yang tersedia untuk ruang terbuka). Ruang terbuka ini bisa dimanfaatkan untuk pelataran parkir, taman, pencahayaan dan penghawaan alami dan lain-lainnya; dan c. Untuk bangunan perdagangan dan jasa, menyediakan elemen penghijauan berupa tanaman hias yang ditanam dalam media pot. B. Ruang Terbuka di luar Tapak Untuk perencanaan ruang terbuka hijau di luar tapak dengan membuat taman selain sebagai daerah hijau juga sebagai sarana interaksi warga, dan jalur hijau yang direncanakan di buat di sepanjang jalan masuk kawasan perencanaan maupun dalam lingkungan permukiman. 1. Taman Taman merupakan salah satu tempat publik, tempat berkumpulnya warga untuk saling berinteraksi dan sosialisasi. Selain itu taman juga dapat memberikan suasana nyaman, tenang, dan sejuk. Dalam perencanaan ruang terbuka hijau ini dibuat juga sebagai tempat rekreasi warga, sehingga dalam perencanaan juga di buatkan arena permainan untuk anak-anak.
65
contoh desain taman 2.
Jalur Hijau Konsep jalur hijau lebih memperhatikan penataan dan pemeliharaan tanaman yang ada. a. Tanaman peneduh Tanaman peneduh yang telah ada saat ini dipertahankan keberadaannya dan dilakukan pemeliharaan. Sedangkan untuk lokasi yang belum terdapat tanaman peneduh direncanakan untuk di lakukan penambahan.beberapa hal ynag perlu diperhatikan dalam penanaman tanaman peneduh yaitu 1. Ditempatkan pada jalur tanaman 2. Percabangan 2 m di atas tanah ( minimal 1,5 m) 3. Bentuk percabangan batang tidak merunduk. 4. Bermassa daun padat. 5. Ditanam secara berbaris 6. Contoh vegetasi : Kiara Payung, Asam kranji, Tanjung dan Angsana Gambar Contoh Tanaman Penedu b. Tanaman Pembatas Yang di maksud dengan tanaman pembatas yaitu tanaman yang dapat di tanam dalam pot, yang diletakkan di jalur pedestrian. Dimana fungsi dari tanaman ini adalah sebagai pembatas sirkulasi pengguna jalan sehingga siapa pun yang menggunakan jalan tersebut merasa nyaman. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan vegetasi untuk tanaman pembatas : 1. Penyerap Polusi Udara a. Terdiri dari pohon, perdu/semak. b. Memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh udara. c. Jarak tanam rapat. d. Bermassa daun padat. e. Contoh Tanaman : Angsana (Ptherocarphus indicus), Akasia daun besar (Accasia mangium), Oleander (Nerium oleander), Bugenvil (Bougainvillea sp.), Teh-tehan pangkas (Acalypha sp.).
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) KELURAHAN TANJUNG RANCING KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
GambarTanaman Penyerap Polusi Udara 2. Penyerap Kebisingan a. Terdiri dari pohon, perdu /semak. b. Membentuk massa. c. Bermassa daun rapat. d. Berbagai bentuk tajuk. e. Contoh tanaman penyerap kebisingan : Tanjung (Mimusops elengi), Kiara payung (Filicium
decipiens), Teh-tehan pangkas (Acalypha sp.), Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Bugenvil (Bougainvillea sp.), Oleander (Nerium oleander). Gambar Tanaman penyerap kebisingan
66
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Pemecah Angin a. Tanaman tinggi, Perdu / semak. b. Bermassa daun padat c. Ditanam berbaris atau membentuk massa. d. Jarak tanam rapat 2 m. b. Ditanam secara massal atau berbaris. c. d. e.
67
Jarak tanam rapat. Untuk tanaman perdu/semak digunakan tanaman yang memiliki warna daun hijau muda agar dapat dilihat pada malam hari. Contoh tanaman pengarah pandang : Cemara (Cassuarina equisetifolia), Mahoni (Swietenia mahagoni), Hujan Mas (Cassia glauca), Kembang Merak (Caesalphinia pulcherima), Kol Banda
Namun masih terdapat beberapa permasalahan pembangunan, yaitu pembanguan perumahan yang tidak teratur yang tinggi dan tidak memiliki ketarturan bangunan, beberapa bangunan terletak pada tepian sungai yang rawan bencana, rendahnya kualitas lingkungan yang disebabkan air limbah, iar pasang yang belum terkelola dengan baik, masih banyak jalan lingkungan yang tidak memiliki drainase khusunya di lingkungan permukiman, belum memadainya sarana dan prasarana persampahan pada kawasan permukiman, dan minimnya taman bermain lingkungan.
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 3.3.1.Penetapan Kawasan Prioritas Penanganan Skala Kota Dalam menentukan sub BWP yang diprioritaskan maka indicator yang dilihat terdiri analisis kesesuaian lahan, rawan bencana banjir, aksesbilitas (pelayanan jalan), dan karakteristik kawasan. Hasil analisis kesesuain lahan yang dilihat berdasarkan kawasan peruntukan permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa yang terluas tersebar seluas 220,61. Sedangkan untuk kawasan rawan banjir Masalah terkait kebencanaan yang terdapat di Kecamatan Kayu Agungadalah bencana banjir. Banjir yang terjadi yaitu sebagai dampak dari luapan air sungai dan kawasan rawa, terutama ketika curah hujan tinggi. Banjir terjadi dikelurahan tanjung rancing. Untuk wilayah perencanaan Kecamatan kayu agung , kawasan yang diprioritaskan penangannya adalah: 1) Koridor utama Jalan Kelurahan Tanjung rancingRt 05 penting untuk segera ditangani karena: a. Merupakan faktor kunci perwujudan rencana pola ruang dan struktur ruang dan kawasan ini juga adalah kawasan yang paling pesat perkembangannya; b. Memiliki nilai penting dari sudut kepentingan ekonomi mengingat kawasan ini juga merupakan kawasan strategis ekonomi dalam RT/RW Kota kayu agung 2) Kawasan industri tepian sungai komering ini penting untuk segera ditangani karena merupakan kawasan rawan bemcana banjir yang merupakan dampak dari luapan air sungai. 3) Kawasan prioritas Sungaikomering ini penting untuk segera ditangani karena terdapat banjir di samping kiri kanan sungai komering 4) Kawasan pertanian dan perkebunan ini penting untuk segera ditangani karena Berdasarkan kebijakan sistem pusat-pusat perkotaan Kota Kayu agungKecamatan Kayu Agungdiarahkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota Kayu Agung. Fungsi utamaKecamatan Kayu Agungadalah sebagai pintu gerbang utama yang menghubungkan wilayah Kabupaten ogan komering ilirdengan wilayah di sebelah selatan mengingat Kawasan prioritas penanganan dan sekitarnya memiliki luasan sebesar61.65 Ha, untuk kawasan prioritas Tepian Sungai komering dengan luasan sebesar 6 Ha, kawasan Seperti yang telah disebutkan diatas, kawasan prioritas penanganan wilayah perencanaan Kecamatan Kayu Agungadalah: Koridor utama Jalan Kelurahan tanjung rancing; Kawasan pertanian perkebunan Kawasan pertanian lahan basah, kawasan rawa. Untuk mempermudah penanganan teknis kawasan prioritas tersebut, perlu diusulkan tema penanganan sebagai cerminan kawasan tersebut, yaitu: 1) Koridor Jalan desa yang Cepat Tumbuh. Untuk mendukung kawasan ini perlu perbaikan sarana dan prasarana eksisting dan pembangunan sarana dan prasarana baru Perbaikan a. Pengembangan sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan Kawasan Perkotaan. b. Kawasan industri tepian sungai Ogan Tema Penanganan: dalam penanganannya penanganan banjir, pembangunan baru kawasan industry terpadu (Masterplan Kawasan Industry) dan penanganan konservasi. ❖ berdasarkan RT/RW Kabupaten ogan komering ilirtahun 2011-2031 ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi. Tema penanganan:Pembangunan baru kawasan pertanian, perkebunan,peternakan dan perikanan dan penanganan masalah banjir. ❖ Kawasan prioritas sungai komering
❖ Penanganan koridor jalan kelurahan tanjung rancing Rencana system pergerakan dalam kawasan perencanaan mengatur sistem sirkulasi dan jalur penghubung terdiri dari jaringan jalan dan pergerakan, sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan kaki, sistem penunjang pergerakan, jalur pelayanan lingkungan, dan sistem jaringan penghubung. Melalui pengaturan sistem pergerakan dan jalur penghubnungg diharapkan akan didapatkan pemanfaatan prasarana jalan dengan arus pergerakan yang optimal, distribusi pergerakan yang selaras dengan aktivitas yang diwadahi, serta untuk mencapai kinerja fungsi dan keseimbangan dari berbagai elemen pergerakan, lingkungan dan sosial, serta antara kawasan perencanaan dan wilayah di luarnya. Komponen penataan system pergerakan dalam kawasan perencanaan, meliputi: system jaringan jalan dan pergerakan, system sirkulasi kendaraan umum dan kendaraan pribadi, sirkulasi kendaraan umum / pelayanan setempat. 3.3.2.Tata Ruang dan Daya Dukung Fisik Lingkungan a. Daya Dukung dan Daya Tampung Dalam menganalisis daya dukung dan daya tampung fisik lingkungan , terdapat beberapa kajian yang perlu diperhatikan yaitu kajian seperti kajian arus masukan dan keluaran, kajian perubahan dan kecenderungan, dan kajian mata pencaharian. Proyeksi daya dukung dan daya tampung penduduk ditampilkan pada tabel di bawah ini: Tabel Proyeksi Jumlah Penduduk No
RW 1 000 2 3 4 000
RT 001 002 003 004 005
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK 2016
290 168 484 740 140
1.822
2017 293 171 487 743
2018 296 174 490 746
2019 299 177 493 749
2020 302 180 496 752
2021 305 183 499 755
143
147
150
153
156
1,837
1,853
1868
1,883
1,898
No RW
10 2 3 40
Tema penanganan: penanganan banjir ,pertanian, perkebunan,peternakan dan kawasan rawa 4 JUMLAH
68
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Berikut ini disajikan distribusi kepadatan penduduk hingga tahun 2024 pada tabel berikut:
Berikut adalah proyeksi produksi sampah rumuh tangga untuk kawasan deliniasi:
Tabel Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kelurahan tanjung rancingTahun 2019-2024
Tabel Proyeksi Produksi Sampah Rumah Tangga 2019 No
RT
1 001 2 002 3 003 4 004 5 005
Luas (Ha)
2024 Kepadatan (Jiwa/Ha)
Jmlh Pddk (Jiwa)
Jmlh Pddk (Jiwa)
83.5
227
3
71.5
162
2
61.5
144
2
57.6
195
3
61.65
140
2
338
868
3
Kepadatan (Jiwa/Ha)
No.
242
15
172
10
152
10
210
15
150
10
926
15
1 2 3 4 5 6 7 8
STANDAR
JENIS PELAYANAN
lt/or/hr 2.6 0.72 0.84 0.96
RUMAH TANGGA PEMERINTAHAN PELAYANAN UMUM PERDAGANGAN 0 INDUSTRI JUMLAH TINGKAT PELAYANAN (%) HASIL AKHIR
Produksi Sampah Kg/jiwa/hari pada Tahun 2019 104
2020 5108
2021 5209
2023 5311
2024 5419
2025 5526
5011 50 2505.5
5108 60 3064.8
5209 70 3646.3
5311 100 5311
5419 100 5419
5526 100 5526
Di bawah ini ditampilkan proyeksi produksi sampah di kawasanprioritas: No
Tabel Proyeksi Produksi Sampah
RT Luas (Ha) 2016 Jmlh Pddk (Jiwa)
No.
URAIAN
SATUAN
1
TOTAL TIMBULAN VOLUME SAMPAH YANG TERANGKUT PELAYANAN SAMPAH A. Door to door dgn Dump Truck B. Door to door dg gerobak C. TPS D. CONTAINER SAMPAH SAMPAH YG TERANGKUT A. Dump Truck B. Gerobak C. TPS D. CONTAINER SAMPAH Kebutuhan Peralatan A. Dump truk (8 m3 ) B. Gerobak (1 m3 ) C. TPS (2 m3 ) D. Container (6 m3 )
M3 / Hari
2016 Kepadatan (Jiwa/Ha) 2021 Jmlh Pddk (Jiwa) 2021 Kepadatan (Jiwa/Ha)
N o
R W
R T
201 9
1
00
1
227
2
00
2
162
3
00
3
144
4
00
4
195
5
140
5
JUMLAH
868
JUMLAH PENDUDUK 202 0 2021 2022 2023 23 23 230 3 6 239 16 16 164 6 8 170 14 15 145 8 0 152 20 20 200 4 6 208 14 14 138 1 4 147
JUMLAH KEBUTUHAN AIR PDAM 2024 242 172 154 210 150
35 7
2019 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 926
2020 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 0.06018 5 0.49201 4
2021 0.06169 0.06169 0.06169 0.06169 0.06169 0.50254 6
Tabel proyeksi jumlah kebutuhan air bersih.
69
2 3
2022 0.06319 4 0.06319 4 0.06319 4 0.06319 4 0.06319 4 0.51458 3
2023 0.06469 9 0.06469 9 0.06469 9 0.06469 9 0.06469 9 0.52511 6
2024 0.06620 4 0.06620 4 0.06620 4 0.06620 4 0.06620 4 0.53715 3
4
5 7 8
M3 / Hari
% % % % M3 / Hari M3 / Hari M3 / Hari M3 / Hari Unit Unit Unit Unit
TAHUN 2021 2022 3.6 5.3
2019 5.0
2020 3.1
2023 5.4
2024 5.5
2.5
3.1
3.6
5.3
5.4
5.5
30%
30%
30%
30%
30%
30%
45% 25%
45% 25%
45% 25%
45% 25%
45% 25%
45% 25%
0.75 1.13 0.63 0.00
0.92 1.38 0.77 0.00
1.09 1.64 0.91 0.00
1.59 2.39 1.33 0.00
1.63 2.44 1.35 0.00
1.66 2.49 1.38 0.00
0.09 1.13 0.31 0.00
0.11 1.38 0.38 0.00
0.14 1.64 0.46 0.00
0.20 2.39 0.66 0.00
0.20 2.44 0.68 0.00
0.21 2.49 0.69 0.00
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
Berikut ini disajikan sejumlah kebutuhan air minum hingga tahun 2024 pada table berikut ini Di bawah ini ditampilkan proyeksi daya dukung dan daya tampung tata guna lahan seperti pada tabel berikut: No.
Tabel proyeksi tata guna Lahan Bangunan Hunian TAHUN BESAR PROYEKSI (unit)
JENIS KAPLING JUMLAH JUMLAH RUANG SEDANG RUANG KECIL 900 M2 (unit) 600 M2 (unit)
JUMLAH JUMLAH RUANG RUMAH M2 (unit)
RUANG 300 M2
2019
125
112,680
376
225,360
751
225,360
563,400
1,252
2020
128
114,930
383
229,860
766
229,860
574,650
1,277
2021
130
117,180
391
234,360
781
234,360
585,900
1,302
2022
133
119,430
398
238,860
796
238,860
597,150
1,327
2023
135
121,860
406
243,720
812
243,720
609,300
1,354
2024
138
124,290
414
248,580
829
248,580
621,450
1,381
1
URAIAN JUMLAH PENDUDUK
3
PENDUDUK YG MENGGUNAKAN SEPTIK TANK VOLUME LUMPUR
4
Kapasitas Pelayanan
5
Kebutuhan Truk Tinja (2 m3)
2
SATUAN JIWA
2016
2017
5011.0
5108.0
5209.0
5311.0
2020
2021
5419.0
5526.0
M
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
8.5187
8.6836
8.8553
9.0287
9.2123
9.3942
4.25935
5.21016
6.19871
7.22296
8.29107
9.3942
4.3
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
M3 / TAHUN
Unit
Di bawah ini merupakan proyeksi penggunaan listrik hingga tahun 2021:
2020 2021 2022 2023
2024
166,010
179,530
SEDANG
900
338,040
344,790
372,870
KECIL
450
338,040
344,790
372,870
Subjumlah
838,840
855,590
925,270
0.15
125,826
128,339
138,791
0.1
83,884
85,559
92,527
0.015
12,583
12,834
13,879
0.1
83,884
85,559
92,527
306,177
312,290
337,724
36,741
37,475
40,527
269,435
274,816
297,197
PELAYANAN UMUM (%)
JUMLAH LOSSES FACTOR JUMLAH
3/
2019
162,760
5 CADANGAN TAHUN 2018 2019
Kebutuhan Listrik (VA) Pada Tahun
1300
4 PENERANGAN
%
TAHUN
BESAR
3 PERDAGANGAN
Tabel proyeksi produksi limbah (penggunaan septictenk)
STANDAR (Va)
1 RUMAH
2
Berikut ini disajikan jumlah produksi limbah hingga tahun 2021 pada table berikut :
No.
JENIS PELAYANAN
0.12
b. Tipologi dan Karakteristik Kawasan Permukiman Kumuh dan Rawan Kumuh Tipologi kawasan permukiman kumuh yaitu berupa daerah pemukiman yang terletak di pingiran, sedangkan untuk kawasan rawan kumuh juga masih disekitaran daerah pingiran sungai komering yang masih terdapat sedikit lahan kosong dan rawa. Karakteristik kawasan permukiman kumuh berupa sampah yang d buang kesungai, MCK yng di buang kesungai. Untuk kawasan rawan kumuh juga berpotensi memiliki karakteristik kawasan permukiman yang sama yaitu di permukimen masyrakat yang tadak memiliki drainase, buang sampah yang sembarangan. c. Kecendrungan Perkembangan (Pergeseran Pola Penggunaan Lahan) Dilihat kondisi sekarang yang padat penduduk, bentuk kecenderungan perkembangan ataupergeseran pola penggunaan lahan adalah kondisi awal lahan rawah, dan daerah pasartidak dapat dibangun rumah yang karena lahan yang tidak memungkinkan dibangun rumah.
70
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
2.3.4. Infrastruktur Lingkungan Bentuk infrastruktur lingkungan yang ada di kawasan kumuh di Kelurahan tanjung rancingadalah berupa jalan, drainase, perpipaan PDAM, Kotak sampah, pembuangan limbah, tapi semua itu masih jauh dari kata layak karena kondisi infrastruktur lingkungan yang banyak rusak dan ada yang belum memadai di wilayah prioritas menyebabkan butuh menanganan serius agar kawasan tersebut menjadi tidak kumuh lagi. 2.3.5.Legalisasi Lahan dan Konsulidasi Lahan
d. Penanganan Area Resiko Bencana Resiko bencana yang terdapat di wilayah kawasan kumuh adalahberupa bencana banjir dan kebakaran, sehingga penanganan area resiko bencana yaitu meliputi normalisasi saluran drainase, pembuatan talud,alarm peringatan banjir, peningkatan sanitasi dan pembangunan IPAL komunaluntuk limbah padat dan limbah cair yang berbasis masyarakat. 2.3.3.Daya Dukung Fasilitas Lingkungan Fasilitas lingkungan di kawasan kumuh sudah cukup memadai dengan adanya berbagai fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan fasilitas tempat ibadah.
Legalisasi lahan di kawasan kumuh beraneka ragam, meliputi sertifikat, surat hak guna, dan akte.Namun masih banyakwarga masih berstatus menumpang menyewah lahan 2.3.6.Potensi Pengembangan Kawasan Prioritas
Tabel Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kawasan Priorit
No.
RW
1 2 3 4 5
00
RT
01 02 03 04 05 Jumlah
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Jiwa) pertanian, perikan per Konstruksi perkebunan, an Industri, perdaganga tambangan / kehutanan, nelaya pabrik n guru, , galian bangunan peternakan n hotel/ jasa
193
pegawai pemerinta h
36
2
0
0
0
9
0
35
0
0
0
1
2
0
14
10
0
0
0
4
0
38
2
0
0
0
4
1
27
2
0
0
0
0
0
150
16
0
0
1
19
Mata pencarian penduduk Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan
Pengembangan kawasan prioritas memiliki bebrapa potensidiantaranya, sudah terlayani air minum perpipaan maupun non perpipaan meskipun belum memadai, beberapa jalan lingkungan sudah terbangun tetapi kondisinya masih banyak yang sudah rusak tidak terawat. Drainase pada saat ini hamper secara keseluruhan tidak ada, mck masih banyak yang berdiri di pingiran sungai.Dan kalau terjadi air pasang musiman sering terjadi banjir karena tidak ada dam di pingiran sungai yang berjarak sekitar 2 meter dari rumah penduduk 2.3.7. Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat a. Sosial Masyarakat Terkait Budaya dan Prilaku JENIS FASILITAS EXISTING TAHU N PROYE KSI
Posya ndu
Mata pencarian penduduk Perikanan/nelayan Mata pencarian penduduk Pertambangan/galian Mata pencarian penduduk Industri/pabrik Mata pencarian penduduk Konstruksi/bangunan Mata pencarian penduduk Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) Mata pencarian penduduk Pegawai pemerintah
.
71
2016 2017 2018 2019 2020 2021
4 4 4 4 4 4
Balai Pengob atan UNIT 1 1 1 1 1 1
Prakt ek Dokt er
JENIS FASILITAS Posya ndu
Balai Pengob atan
Prakt ek Dokt er
UNIT 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2
KEBUTUHAN RUANG/ LAHAN Prakt Balai Posya ek Pengob ndu Dokt atan er M2 420 300 36 420 300 36 420 300 36 420 300 36 420 300 36 420 300 36
JUMLAH
UN IT
RUA NG (M2)
10 10 10 10 10 10
756 756 756 756 756 756
Kondisi sosial masyarakat terkait budaya dan perilaku adalah masyarakat masih aktif melakukan gotong royong, eratnya kekeluargaan yang dilihat dari saling membantu apabila terdapat hajatan, persedekahan, atau musibah, selain itu budaya dan perilaku masyarakat identik dengan adat.Strategi Pengendalian kegiatan terkait prilaku &kebiasaan yang turun temurun.
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR budaya yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, meliputi • Mengatur, menata, dan mengendalikan pengembangan wilayah agar sesuaiperuntukannya; • Melibatkan masyarakat dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai peruntukannya; dan • Mendistribusikan fasilitas-fasilitas sosial dan umum sesuai kebutuhan dan berdasarkan sebaran guna lahan.
JENIS FASILITAS EXISTING
TAHUN PROYEKS Mushol I a 2016
Tabel Proyeksi Sumber Penghidupan Kawasan Prioritas TAHUN PROYEKSI 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Warung Toko UNIT 155 20
KEBUTUHAN RUANG/ LAHAN
JENIS FASILITAS Warung Toko UNIT 155 20 157 23 159 26 201 28 203 32 250 38
Warung M2 15500 15700 15900 20100 20300 25000
UNIT
40000 46000 52000 56000 64000 76000
120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
175 180 185 229 235 288
RUANG (M2) 55500 61700 67900 76100 84300 101000
Series1 Series2 Series3 Series4
Series5 Warung
Toko
Warung
Toko
Warung
Toko
UNIT
RUANG (M2)
13
Series6
Masji d
JENIS FASILITAS
KEBUTUHAN RUANG/ LAHAN
Mushol a
Mushol a
M2 3
13
Masji d
UNIT 3
JUMLAH
Masji d
M2
UNI T
RUAN G (M2)
5
3
500
1000
3
1500
2017
5
3
500
1000
5
1500
2018
5
3
500
1000
7
1500
2019
5
3
500
1000
9
1500
2020
5
3
500
1000
11
1500
2021
5
3
500
1000
13
1500
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sumber kehidupanmasyarakat di Kelurahan Tanjung rancingadalah perkebunan dan pertanian dengan sumberpenghidupan di sawah, kebun dan sebagian membuka warung atau toko. 3.3.8 Evaluasi Capaian Pengurangan Kumuh dan Realisasi Capaian Kegiatan
Prop_Nama
JUMLAH
Toko
Masjid Mushola
UNIT
b. Kajian Sumber Kehidupan dan Penghidupan Dikarenakan letak permukiman diwilayah pingiran kota sehingga menjadikan ladang sebagai sumber kehidupan sehingga menciptakan berbagai keterampailan sebagai penghidupan sehari-hari yaitu buruh bangunan, berdagang, dan berbagai kerajinan home industri.Strategi pengembangan kegiatan yang berkaitan dengan sumber penghidupan, meliputi : • Menata kawasan perdagangan rumah tangga; • Meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan perdagangan dan jasa untuk menarik minat konsumen terhadap potensi pelayanan jasa dan perdagangan di Kelurahan tanjung rancing; • Mengatur dan mengendalikan membina kegiatan usaha perdagangan informal secarabertahap.
JENIS FASILITAS EXISTING
JENIS FASILITAS
SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN
Kota_Nama
Kec_Nama
Kel_Nama
RT/RW/DUSUN
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT001-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT002-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT003-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT004-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT005-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT006-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT007-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT008-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT009-RW000
KAYUAGUNG
KAYUAGUNG
Tanjung Rancing
RT0010-RW000
Series7
TAHUN PROYEKSI JENIS FASILITAS EXISTING JENIS FASILITAS KEBUTUHAN RUANG/ LAHANJUMLAH
∑
72
10
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP) DESA LUBUK DALAM KECAMATAN KAYU AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Jumlah Kepala Rumah Tangga
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kepala Jumlah Jumlah Kepala Keteraturan Kepala Rumah Tangga Penduduk Penduduk Bangunan Rumah Keluarga Non MBR Laki-Laki Perempuan Hunian Tangga MBR
49 56 46 79 87 167 50 64 65 80
49 56 56 79 107 183 50 70 65 80
743
795
Luas permukiman (Ha)
73
Jumlah total bangunan (unit)
49 44 25 78 73 6 31 0 41 3
0 12 21 1 14 161 19 64 24 77
117 114 112 160 169 379 115 139 129 172
91 101 83 170 196 378 129 124 128 166
49 20 46 79 79 37 50 20 26 13
3172
Tingkat kepadatan bangunan (unit/Ha)
10.00 13.00 8.60 23.00 4.00 29.00 9.40 16.00 17.00 13.50
49 56 46 79 87 167 50 64 65 80
4.90 4.31 5.35 3.43 21.75 5.76 5.32 4.00 3.82 5.93
143.50
743
5.18
Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai ? 7,2 m2 per orang
30 44 36 54 86 161 49 64 64 71
419
Prosentase Keteraturan Bangunan Hunian
100% 36% 100% 100% 91% 22% 100% 31% 40% 16% 56%
Prosentase Prosentase Bangunan Bangunan Jumlah Bangunan hunian memiliki hunian hunian memiliki kondisi kondisi Atap, memiliki Atap, Lantai, Dinding Lantai, Dinding luas lantai sesuai persyaratan sesuai ? 7,2 m2 teknis (Rumah tangga) persyaratan per orang teknis
61% 79% 78% 68% 99% 96% 98% 100% 98% 89%
44 43 45 79 82 162 50 62 36 80 683
90% 77% 98% 100% 94% 97% 100% 97% 55% 100%
Total Jaringan Panjang jalan Jalan lingkungan dgn Lingkungan yg lebar > 1,5 ada (meter) meter (meter)
2200 1100 1200 1400 1800 2300 2100 800 1100 2000 16000
Panjang jalan Panjang Persentase lingkungan dgn kebutuhan jalan panjang lebar > 1.5 meter baru (Hasil kebutuhan yang Perencanaan) jalan baru permukaannya (meter) (%) diperkeras (meter)
2200 1100 1200 1400 1800 2300 2100 800 1100 2000 16000
1500 700 100 1000 1500 2000 1500 600 900 1500 11300
Panjang jalan Panjang jalan lingkungan dgn lingkungan dgn lebar lebar >1,5 meter ?1,5 meter yang yang permukaannya permukaannya tanah diperkeras dan tidak (tidak diperkeras) dan rusak (meter) tidak rusak (meter)
1500 700 1200 1400 1500 2000 1500 600 900 391.4 11691.4
700 400 200 400 300 300 600 200 200 500
24.1% 26.7% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 20.0%
2900 1500 1400 1800 2100 2600 2700 1000 1300 2500
3800
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan yang layak (%)
75.86% 73.33% 85.71% 77.78% 85.71% 88.46% 77.78% 80.00% 84.62% 80.00%
19800
Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan Panjang jalan lingkungan dgn lingkungan dgn lingkungan dgn lebar lingkungan dgn lebar 1,5