Kemampuan Siswa Dalam Menyusun Jumlah Fi'Liyah Dan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYUSUN JUMLAH FI’LIYAH DAN JUMLAH ISMIYAH (Analisis Deskriptif pada Siswa Kelas VIII Mts Muhammadiyah 2 Linggawangi Tasikmalaya Tahun Ajaran 2018/ 2019)



PROPOSAL PENELITIAN



Diajukan dalam Rangka Memperoleh Pengesahan untuk Melakukan Penelitian pada Departemen Pendidikan Bahasa Arab



Oleh: Novi Mutmainah NIM



DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA ARAB



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyusun Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah”. Laporan proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh pengesahan untuk melakukan penelitian pada Departemen Pendidikan Bahasa Arab. Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: Penulis menyadari proposal penelitian ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amiin.



Bandung, Juni 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii A.



Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1



B.



Rumusan Masalah Penelitian ....................................................................... 4



C.



Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5



D.



Manfaat/Signifikansi Peneltian .................................................................... 5 1.



Manfaat Teoretis/Akademis ......................................................................... 5



2.



Manfaat Praktis/Pragmatis ........................................................................... 6



E. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 6 1.



Metode Penelititan ....................................................................................... 6



2.



Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 6



3.



Desain Penelitian.......................................................................................... 7



4.



Instrumen Penelititan ................................................................................... 8



5.



Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 8



6.



Teknik Analisis Data .................................................................................... 9



F.



Landasan Teoretis .......................................................................................... 10 1.



Teori Bidang Kajian Penelitian .................................................................. 10



a.



Kemampuan ............................................................................................... 10



b.



Jumlah Fi’liyah .......................................................................................... 13



c.



Jumlah Ismiyah .......................................................................................... 14



2.



Penelitian Terdahulu .................................................................................. 16



G.



Struktur Organisasi Skripsi ........................................................................ 18



H.



Agenda Kegiatan ........................................................................................ 19



I.



Daftar Pustaka ................................................................................................ 19



ii



A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan seharihari. Selain itu bahasa dapat digunakan sebagai alat bertukar informasi. Bahasa asing dewasa ini sudah menjadi hal yang sangat penting. Pada era globalisasi, daya tarik dan minat masyarakat sudah semakin besar dalam mempelajari bahasa asing. Dengan menguasai salah satu bahasa asing, masyarakat dapat lebih terampil dalam menggunakan suatu bahasa serta dapat dengan baik menguasai tata bahasa dan kosakata. Bahasa dipandang sebagai alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi melalui tutur kata maupun tulisan. Kridalaksana dalam Chaer (2007) mengemukakan bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Terdapat berbagai macam bahasa didunia dan setiap bahasa memiliki ciri khas dan keunikanya masing-masing. Di zaman modern ini, penguasaan bahasa sangat diperlukan terutama penguasaan bahasa asing agar kita tidak hanya dapat berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita tetapi juga dengan orang-orang diberbagai Negara. Perkembangan bahasa asing di Indonesia sangat pesat, tidak hanya untuk bahasa Inggris tetapi juga untuk bahasa asing lainnya. Salah satu bahasa asing yang berkembang di Indonesia saat ini adalah bahasa Arab. Bahasa Arab dipandang sebagai tutur kata yang digunakan oleh bangsa di jazirah arab dan timur tengah. Namun saat ini bahasa Arab sudah mengalami perkembangan sehingga penggunaannya menyebar di beberapa Negara serta dijadikan sebagai salah satu bahasa internasional. Dengan semakin berkembangnya bahasa arab di indonesia, maka kini Bahasa Arab menjadi salah satu pembelajaran bahasa yang dipelajari dibeberapa sekolah di Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa terdapat 4 keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keteramilan membaca, keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Haris dalam Wendra (2007, hlm. 7) juga mengemukakan ada empat aspek keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut sebagai 1



berikut. 1) Menyimak adalah kesengajaan menangkap rnagkaian bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan oleh pembicara dengan penuh perhatian dalam upaya memahami maksudnya, menilai isinya, dan menyampaikan tanggapan terhadap maksud yang disampaikan oleh pembicara. 2) berbicara adalah keterampilan yang sangat penting dalam berkomunikasi sebagai hasil proses belajar kreatif sebagai media untuk memperluas wawasan dan dapat dikembangkan dengan berbagai topik. 3) Membaca adalah suatu proses yang bersifat kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental untu menghasilkan terkomunikasinya pikiran atau perasaan penulis kepada pembaca. 4) Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Ke-empat keterampilan tersebut harus dimiliki siswa dalam mempelajari bahasa. Begitu pula dalam mempelajari bahasa Arab, siswa harus memiliki keterampilan menyimak teks atau percakapan bahasa arab, berbicara bahasa arab, membaca teks bahasa arab, dan menulis kalimat dalam bahasa arab. Menulis kalimat dalam bahasa arab sama seperti kalimat dalam bahasa pada umumnya, yaitu terdiri dari subjek, objek dan predikat. Namun, letak objek dan subjek nya berbeda. Dalam bahasa Arab, dikenal dua jenis kalimat yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Jumlah ismiyah merupaka kalimat yang diawali dengan kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah merupakan kalimat yang diawali kata kerja. Pada dasarnya, pembelajaran menulis disuguhkan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam aspek menulis dan membelajarkan siswa selalu aktif dalam kegiatan tulis menulis. Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan, misalnya mengarang, membuat surat melalui tulisan atau bahasa tulis. Jadi, menulis merupakan kegiatan yang aktif dan kreatif karena kegiatan yang telah dihasilkan mellaui tulisan itu adalah hasil dari curahan pikiran yang mengandung makna dan mudah dicerna atau dipahami oleh pembaca. Menurut Tarigan (1994, hlm 5) menulis merupakan salah satu aspek keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Sejalan dengan itu, Akhadiah, dkk (1998:2) menyatakan bahwa menulis adalah bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami selama menuntut ilmu di



2



dunia pendidikan. Dengan kata lain, menulis adalah suatu proses, yaitu proses penulisan yang artinya penulis melakukan kegiatan ini dalam beberapa tahap yang meliputi tahap prapenulisan dan tahap revisi. Namun dalam mempelajari bahasa asing terdapat beberapa masalah yang menghambat proses belajar. Berdasarkan ini penulis bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian yang berhubungan dengan bahasa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (1999, hlm: 25) bahwa setiap penelitian selalu berangkat dari masalah. Maka untuk menemukan masalah yang dapat dijadikan penelitian, penulis terlebih



dahulu



mengadakan



praobservasi



ke



lapangan,



yaitu



MTs



Muhammadiyah 2 Linggawangi yang berlokasi di kecamatan Leuwisari kota Tasikmalaya. Berdasarkan pra-obsevasi dengan melakukan wawancara pada guru bidang studi bahasa Arab, penulis menemukan masalah berupa kesulitan siswa dalam mmepelajari bahasa arab khususnya dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Kemampuan menyusun kalimat dianggap penting karena kemampuan tersebut berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Namun saat ini banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa arab, khususnya dalam menyusun kalimat. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah, penulis melakukan pra-penelitian di MTs Muhammadiyah 2 Linggawangi kepada beberapa siswa. Pra-penelitian tersebut berupa tes sederhana yang diberikan kepada kepada 3 orang siswa, dengan bentuk tes yang terdiri dari 7 soal pilihan ganda dan 2 soal menyusun kalimat. Berikut merupakan hasil dari tes pra-penelitian: Siswa



Jawaban Benar PG



Esai



A



1



2



B



1



2



C



2



2



3



Dari 7 pertanyaan pilihan ganda, hanya 1 pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar oleh 2 orang siswa, adapun satu siswa lainnya dapat menjawab 2 pertanyaan dengan benar. Sementara untuk soal menyusun kalimat berupa perintah mengganti jumlah fi’liyah menjadi jumlah ismiyah dan sebaliknya. Dan ketiga siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Dari hasil tes sederhana tersebut, penulis merasa masalah ini harus di teliti lebih dalam. Dan setelah dilakukan penelitian awal, ternyata hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa terhadap pembelajaran bahasa arab. Kurangnya pengetahuan tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kurangnya bahan ajar yang digunakan, kurang efektifnya metode yang digunakan saat proses pembelajaran sehingga siswa bosan dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran bahasa arab. Masalah ini mucul ditandai dengan kurangnya minat siswa dalam membuat kalimat dalam bahasa arab. Dalam hal ini penulis merasa perlu meneliti masalah yang terjadi, karena apabila masalah ini tidak teliti akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran bahasa arab. Karena itu, penulis mencoba mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Karena apabila masalah ini terus dibiarkan tanpa ada pemecahan masalah siswa tidak akan mengalami perubahan dan peningkatan dalam mempelajari bahasa arab. Siswa akan terus berada dalam masalah yang sama dan menghambat proses pembelajaran yang lainnya. Permasalahan ini dipandang sangat kompleks sebagaimana dipaparkan diatas, dengan demikian dipandang layak untuk diteliti, karena permasalahan ini akan berpengaruh dan berkaitan dengan pendidikan bahasa arab sesuai dengan profesi penulis yang sedang menekuni perkuliahan pendidikan bahasa arab pada tataran wilayah kependidikan. Dengan demikian, penulis merasa termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Siswa dalam Menyusun Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah”. B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah?



4



2. Bagaimana bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah? 3. Apa faktor yang menjadi kendala bagi siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. 3. Untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala bagi siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah



D. Manfaat/Signifikansi Peneltian Manfaat yang penulis harapkan : 1. Manfaat Teoretis/Akademis Penelitian ini dilakukan penulis dengan harapan ada manfaatnya ditinjau dari segi teoretis/akademis, yaitu dalam rangka memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada relevansinya dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari setidaknya berupa sumbangan pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab, juga diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pendidikan bahasa Arab, khususnya yang terkait dengan kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Selain itu, Penelitian ini dapat memberikan paradigma baru terhadap halhal yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan dunia pendidikan bahasa Arab, dan di harapkan pula dapat menjadi karya penelitian yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis yang berhubungan dengan teori-teori yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi obyek penelitian. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat pada pengembangan pembelajaran bahasa Arab khususnya yang berkaitan dengan pemahaman menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.



5



2. Manfaat Praktis/Pragmatis Dari segi praktis/pragmatis memberikan manfaat berupa gambaran bahwa hasil penelitian dapat memberikan alternatif sudut pandang atau solusi dalam memecahkan masalah spesifik tertentu. Dapat mengungkapkan gambaran yang oprasional, terukur, riil, dan hasil penelitian dapat bernilai pragmatis



dalam



upaya



memberikan



masukan



yang



berarti



bagi



perkembangan pendidikan bahasa Arab di lapangan dalam rangka mengatasi kesulitan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan melengkapi penelitian selanjutnya. E. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelititan Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian dapat dikatakan sebagai strategi dalam pemecahan masalah, karena pada tahap ini dapat memberikan gambaran bagaimana suatu masalah dalam penelitian dapat dipecahkan dan ditemukan jawabannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan data dengan melihat aspek rata-rata (mean), modus data dalam penelitian (Musfiqon, 2012: hlm. 170). Menggunakan metode analisis deskriptif ini penulis dapat memaparkan kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. 2. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs. Muhammadiyah 2 Linggawangi Tasikmalaya. b. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan individu atau peserta didik yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Populasi



6



dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah 2 Linggawangi. c. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah random sample yaitu siswa MTs. Muhammadiyah 2 Linggawangi kelas VIII sebanyak 12 orang dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian secara lengkap berdasarkan kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. 3. Desain Penelitian Dengan digunakan pendekatan kualitatif ini maka data yang didapatkan diharapkan akan lebih lengkap, lebih mendala, kredibel, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat tahap, yaitu: a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: analisis standar sarana dan prasarana, penyusunan rancangan penelitian, penetapan tempat penelitian, dan penyusunan instrumen penelitian. b. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu wawancara pada guru bahasa Arab dan siswa MTs Ar-Rohmah. c. Analisis data Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara terhadap guru bahasa Arab dan siswa MTs Ar-Rohmah. d. Evaluasi Semua hasil data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis kemudian dievaluasi sehingga diketahui bagaimana kemampuan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.



7



4. Instrumen Penelititan a. Tes Arikunto (2006, hlm. 50) menjelaskan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes dalam penelitian ini adalah tes menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. Bentuk tes berupa isian singkat, menjodohkan kata, dan pilihan ganda. b. Wawancara Wawancara ialah pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data tentang pemikiran, konsep atau pengalaman mendalam dari informan (Musfiqon, 2012. 117). Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan hambatan siswa dalam menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah. 5. Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi (pengamatan) Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa pengamatan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung di MTs Muhammadiyah 2 Linggawangi. 2) Interview (wawancara) Wawancara ini ditujukan kepada guru bahasa Arab. Dengan wawancara ini penulis mendapatkan arahan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa dan guru. 3) Tes Tes diberikan kepada siswa MTs Muhammadiyah 2 Linggawangi kelas VIII untuk mengerahui kemampuan menyusun jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah.



8



4) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi baik dari buku, leksikon, maupun hasil-hasil penelitian lainnya untuk mencari landasan teoretis. 6. Teknik Analisis Data a. Tes Data yang diperoleh dianalisis dengan cara menghitung skor nilai tes setiap siswa dan skor nilai rata-rata seluruh siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Untuk memperoleh tes setiap siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 2 Linggawangi digunakan rumus sebagai berikut:



Keterangan: P = Presentasi frekuensi f = Frekuensi jumlah jawaban n = Jumlah responden 2) Untuk memperoleh nilai rata-rata siswa kelas VIII B MTs R-Rohmah digunakan rumus sebagai berikut: ̅







Keterangan: ̅ = skor rata-rata seluruh siswa sampel ∑ = jumlah nilai seluruh siswa sampel n = jumlah siswa sampel.



Nilai yang diperoleh melalui data diatas kemudian dikonversikan kedalam kategori penilaian menurut Nurgiyantoro (2010, hlm. 253) sebagai berikut: Interval Persentase Tingkat Kemampuan 85-100 75-84



Nilai Ubahan Skala Empat A B



4 3



9



Keterangan Baik Sekali Baik



60-74 40-59 0-39



C D E



2 1 0



Cukup Kurang Gagal



b. Wawancara Wawancara direkam dengan perekam suara dan ketika wawancara berlangsung peneliti juga membuat catatan. Hasil wawancara dibuat transkripsinya dan dianalisis.



F. Landasan Teoretis 1. Teori Bidang Kajian Penelitian a. Kemampuan Kemampuan sebagaimana diungkapkan oleh Robbin (2007, hlm. 57) adalah kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dilakukan seseorang. Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (attitude). William dan Micahel (dalam Suryabrata, 2004, hlm. 160) menjelaskan bahwa bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas yang tergantung sedikit banyak dari latihan. Sedangkan Bingham (dalam Suryabrata, 2004, hlm. 161) menitik beratkan pada kemampuan individu setelah individu tersebut mendapat latihan-latihan. Pada dasarnya kemampuan terdiri dari dua kelompok faktor (Robbin, 2007, hlm. 57) yaitu: a. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan



berbagai



aktivitas



mental



berpikir,



menalar,



dan



memecahkan masalah. b. Kemampuan fisik, yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Lebih Lanjut Guilford (dalam Suryabrata, 2004, hlm. 163) membagi kemampuan menjadi tiga jenis yaitu:



10



a. Kemampuan perseptual Kemampuan perseptual adalah melalui kemampuan dalam mengadakan persepsi atau pengamatan antara lain mencakup faktor-faktor kepekaan indera, perhatian, kecepatan persepsi dan sebagainya. b. Kemampuan Psikomotor Kemampuan psikomotor adalah mencakup beberapa faktor antara lain: kekuatan, kecepatan gerak, ketelitian, keluwesan dan lain-lain. c. Kemampuan Intelektual Kemampuan Intelektual adalah kecenderungan yang menekankan pada kemampuan akal dimana mencakup beberapa faktor antara lain: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir dan lain-lain.



Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan (abilty) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya. a. Kemampuan Menulis Menurut Marhaeni dalam Wijayanti, kemampuan menulis adalah kemampuan kebahasaan yang paling kompleks karena melibatkan kemampuan kognitif dan linguistik. Kompleks karena tulisan merupakan hasil akhir dari pemahaman seseorang terhadap suatu bahasa. Secara kognitif, proses menulis melibatkan baik informasi linguistik



maupun



non-linguistik.



Informasi



linguistik



yang



digunakan dalam proses menulis adalah kemampuan berbahasa seperti pengungkapan ide, gaya berbahasa, susunan struktur kalimat, kosa kata, tata bahasa, ejaan serta mekanika, sedangkan informasi non-linguistik yang dilibatkan adalah pengetahuan serta pengalaman yang bersangkutan yang menjadi idea tau gagasan untuk dituangkan dalam tulisan.



11



Adapun menurut Marwoto dalam Arundati mengemukakan bahwa kemampuan menulis sebagai salah satu dari aspek keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan kemampuan seseorang mengungkapkan ide-ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtun, gagasan, ekspresif, enak dibaca dan dipahami orang lain. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktif produktif. Keterampilan ini dipandang menduduki hierarki yang paling rumit dan kompleks di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Aktivitas menulis bukanlah sekadar hanya menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat; melainkan menuangkan dan mengembangkan pikiranpikiran, gagasan-gagasan, ide, dalam suatu struktur tulisan yang teratur, logis, sistematis, sehingga mudah ditangkap oleh pembacanya. Dalam menulis, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki. Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis, di mana penulis perlu untuk: 1.



Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk penggunaan ejaan;



2.



memilih kata yang tepat;



3.



menggunakan bentuk kata dengan benar;



4.



mengurutkan kata-kata dengan benar;



5.



menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca;



6.



memilih genre tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang dituju;



7.



mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung secara jelas oleh ide-ide atau informasi tambahan;



8.



mengupayakan terciptanya paragraf dan keseluruhan tulisan koheren sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau informasi yang disajikan;



9.



membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi



12



mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan penting untuk ditulis. b. Jumlah Fi’liyah a. Pengertian Jumlah Fi’liyah Jumlah fi’liyah menurut bahasa terbagi menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah yang artinya kalimat dan fi’liyah diambil dari kata fi’il dan ya’ nisbah. Jumlah (‫ )انجًهح‬menurut Al-Fadhli (1980) adalah:



‫قىل يزكة ذزكٍثا اسُادٌا يٍ كهًرٍٍ فأكثز‬ Adapun fi’il (kata benda) artinya al-hads (kejadian, peristiwa) dan menurut istilah artinya kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan tiga masa yaitu masa lampau, sekarang dan yang akan dating (Rufi, 2015). Sedangkan menurut istilah jumlah fi’liyah adalah:



‫ة فَا ِػ ٍم‬ ِ ِ‫ً انَّرًِ ذَ ْث َذأُ ِتفِؼ ٍْم َوذَ ُك ْى ٌُ ُي َز َكثَحً ِي ٍْ فِ ْؼ ٍم َوفَا ِػ ٍم أَ ْو ِي ٍْ فِؼ ٍْم َوََائ‬ َ ‫ِه‬ “Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang dimulai (diawali) dengan fi’il (predikat) dan tersusun dari fi’il dan fa’il (subjek) atau fi’il (kata kerja) dan naibul al-fa’il” Adapun menurut Al-Jarim (1119) jumlah fi’liyah adalah:



‫انجًهح انفؼهٍح كم جًه ٍح ذَرَ َز َّكةُ يٍ فؼم و فاػم‬ Sejalan dengan Al-Jarim, Al-Mukarim (2007) mengungkapkan bahwa jumlah fi’liyah adalah:



‫انًكىَح يٍ فؼم و فاػم أو يًا كاٌ أصهها انفؼم و انفاػم‬ Menurut Al-Jarim (1119) jumlah fi’liyah terdiri dari dua unsur yaitu fi’il dan fa’il. Adapun pengertian fi’il menurut Al-Jarim adalah:



‫كم نفظ ٌذل ػهى جصم ػًم فً سيٍ خاص‬ Bentuk fi’il terbagi menjadi dua bentuk waktu, yaitu waktu lampau ( ‫انفؼم‬



ً‫ )انًاض‬dan waktu sekarang atau yang akan terjadi (‫)انفؼم انًضارع‬. Adapun pengertian dari kedua bentuk fi’il tersebut menurut Al-Jarim adalah:



.‫انفؼم انًاضى هى كم فؼم ٌذل ػهى حصىل ػًم فً انشياٌ انًاض‬ 13



“Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau”.



‫انفؼم انًضارع هى كم فؼم ٌذل ػهى حصىل ػًم فً انشياٌ انحاضز أو انًسرقثم وال تذ‬ .‫ئ تحزف يٍ احزف انًضارػح وهً انهًشج وانُىٌ وانٍاء و انراء‬ ً ‫أٌ ٌكىٌ يثذو‬ “Fi’il mudhari adalah fi’il yang menunjukkan peristiwa yang terjadi sekarang atau yang akan datang dan harus diawali dengan huruf mudhori’ah yaitu hamzah (‫)أ‬, nun (ٌ), ya (‫ )ي‬dan ta (‫)خ‬ Sementara fa’il menurut Al-Jarim adalah:



‫انفاػم اسى يزفىع ذقذيه فؼم ودل ػهى انذي فؼم انفؼم‬ b. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Fi’liyah Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il yang terkadang membutuhkan maf’ul yang disebut sebagai fi’il muta’addi dan terkadang pula tidak membutuhkannya yang disebut sebagai fi’il laazim karena maf’ul bukanlah syarat mutlak terbentuknya jumlah fi’liyah. Juga terdiri dari fi’il dan naibul fa’il, fi’ilnya dinamakan sebagai fi’il majhul (intransitive). 1) Fi’il lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan adanya objek (kata kerja intransitif ). Contoh : ‫قَا َو َسٌْذ‬ 2) Fi’il muta’addi adalah fi’il yang membutuhkan adanya objek (kata kerja transitif ). Contoh : ‫ص‬ َ ْ‫فَ ِه َى َسٌْذ ان َّذر‬ 3) Fi’il ma’lum adalah fi’il yang disebutkan pelakunya (kata kerja aktif). Contoh : ‫ة‬ َ ‫ب َػهِ ًٌّ ا ْن َك ْه‬ َ ‫ض َز‬ َ , ‫ص‬ َ ْ‫ٌَ ْكرُةُ ُي َح ًَّذ ان َّذر‬ 4) Fi’il majhul adalah fi’il yang yang tidak disebutkan pelakunya (kata kerja pasif). Contoh : ُ‫ب ْان َكهة‬ َ ‫ضز‬,



ُ‫ٌُ ْكرَةُ ان َّذرْ ص‬



c. Jumlah Ismiyah a. Pengertian Jumlah Ismiyah Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan isim (kata benda). Menurut Al-Jarim (1119) Jumlah Ismiyah adalah:



.‫خثز‬ ٍ ‫انجًهح االسًٍح كم جًه ٍح ذَرَ َز َّكةُ يٍ يثرذإٍ و‬ “Jumlah ismiyah adalah setiap kalimat yang terdiri terdiri dari mubtada’ dan Khobar”. 14



Adapaun pengertian mubtada dan khobar menurut Al-Jarim adalah:



‫انًثرذأ اسى يزفىع فً اول انجًهح‬ ً‫انخثز اسى يزفىع ٌُ َك َّى ٌُ يغ انًثرذأ جًهحً يفٍذج‬ b. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Ismiyah Dalam jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah sebagai berikut: a. Dibaca rofa’ Tanda rofa’ pada isim adalah dhommah, wawu dan alif. Contoh: rumah itu kecil = ‫انثٍد صغٍز‬ orang-orang muslim itu pintar = ٌ‫انًسهًىٌ ياهزو‬ dua murid itu pintar = ٌ‫انطانثاٌ ػانًا‬ b. Mubtada’ harus berupa isim ma’rifat Yang di maksud isim ma’rifat adalah isim yang sudah jelas maknanya. Isim ma’rifat bisa berupa: – Isim Alam (nama sesuatu) Contoh: (nama orang) Ahmad = ‫احًذ‬ (nama Negara) Indonesia = ‫اَذو ٍَسٍا‬ (nama tempat) rumah = ‫ٌثد‬ – Isim dhomir Isim dhomir yang bisa menjadi mubtada’ hanyalah isim dhomir yang munfasil yaitu: ‫( هى‬dia satu orang laki-laki ), ‫( هًا‬dia 2 orang laki-laki),



‫ ( هى‬mereka laki-laki), ً‫( ه‬dia satu orang perempuan), ‫( هًا‬dia 2 orang ّ (mereka perempuan), ‫( اَد‬kamu satu orang laki-laki), perempuan), ٍ‫ه‬ ‫( اَرًا‬kamu 2 orang laki-laki), ‫( اَرى‬kalian laki-laki), ‫( اَد‬kamu satu orang ّ perempuan), ‫( اَرًا‬kamu 2 orang perempuan), ٍ‫اَر‬ (kalian perempuan), ‫( اَا‬saya), ٍ‫( َح‬kami/kita). Contoh; (dia laki-laki tinggi) ‫هى طىٌم‬



15



(kamu laki-laki guru) ‫اَد يذرص‬ -



Isim yang kemasukan Alif Lam



Contoh; ‫( انفصم جًٍم‬kelas itu indah) c. Khobar berupa isim nakiroh Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tidak jelas atau masih umum.Tanda isim nakiroh adalah adanya tanwin. Contoh; ‫( انثالط َظٍف‬lantai itu bersih) d. Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya. Contoh: (fathimah itu cantik) ‫فاطًح جًٍهح‬ (zaid itu ganteng) ‫سٌذ جًٍم‬ (bola itu kecil) ‫انكزج صغٍزج‬ (dua orang murid itu pintar) ٌ‫انرهًٍذاٌ ياهزا‬ (murid-murid itu tertawa) ٌ‫انطانثىٌ ضاحكى‬ 2. Penelitian Terdahulu Untuk menguatkan proses penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa karya ilmiah dan skripsi sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini guna membantu mewujudkan kelengkapan pelaksanaan penelitian ini. 1. Jurnal penelitian Imas Aulianingtyas Jurusan Pendidikan bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan judul skripsi “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Nomina” dalam skripsi ini peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai nomina dan penelitian tersebut menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap nomina masih kurang. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Mantini Imanti dengan judul Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Membentuk Relativsatze. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan mahasisa dalam membentuk relativsatze dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam membentuk relativsatze. Adapun metode yang 16



digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif dengan sampel mahasiswa semester V yang berjumlah 30 orang. Peneliti menggunakan tes dan angket sebagai instrumen penelitian. Adapun hasil dari penlitian tersebut adalah mahasiswa mampu membentuk relativsatze dengan hasil rata-rata 78,63 yang termasuk dalam kategori baik. 3. Penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Verba Trenbar dalam Anaka Kalimat (Nebensatz) oleh Imas



Siti



Zubaedah



bertujuan



untuk



memaparkan



kemampuan,



pengetahuan, dan kesulitan mahsiswa dalam menggunakan verba trenbar dalam anak kalimat (nebensatz). Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis kualitatif. Adapun instrumen yang digunakan adalah berupa tes yang terdiri dari 25 butir soal dan angket dengan 20 pertanyaan. Sampel yang diteliti sebanyak 33 orang mahasiswa semester III. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa hasil dari kesluruhan tes diperoleh nilai rata-rata sebesar 54,18 yang termasuk kategori kurang. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Yuningsih dengan judul Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan



Subjunktor Wahrend,



Nachdem dan Bevor menunjukan bahwa mahasiswa mampu menggunakan Subjunktor Wahrend, Nachdem dan Bevor dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 70,66. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurbudi Rahman Alfaiz dengan judul Analisis Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Jerman Siswa SMAN 1 Cibeber Cianjur bertujuan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks berbahasa Jerman, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks berbahasa Jerman dan upaya yang dilakukan oleh siswa untuk mengatasi kesulitan dalam memahami isi teks berbahasa Jerman. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh melalui tes kemampuan membaca menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks berbahasa Jerman



17



termasuk ke dalam kategori cukup. Sedangkan hasil angket menunjukkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam memahami isi teks berbahasa Jerman di antaranya dikarenakan kurangnya penguasaan kosakata dan tata bahasa, pengetahuan dan pengalaman mengenai tema atau isi teks, dan kurangnya waktu untuk membaca yaitu tidak lebih dari 2 jam per hari. Upaya yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan dalam memahami isi teks berbahasa Jerman pada umumnya yaitu bertanya kepada guru, upaya lainnya adalah bertanya kepada teman atau mencari di dalam kamus. G. Struktur Organisasi Skripsi Hasil penelitian ini terdiri dari lima bab yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN: Bab ini memuat pendahuluan dimulai dengan latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian, juga terdapat perumusan masalah. Pada bab ini juga terdapat tujuan dilakukannya peneliti dan manfaat penelitian serta struktur organisisi skripsi. BAB II LANDASAN TEORETIS / KAJIAN PUSTAKA: Bab ini memuat kajian teori tentang kalimat ismiyah dan fi’liyah dan menulis dalam pembelajaran bahasa Arab. Di dalam bab ini juga memuat penelitian terdahulu serta asumsi dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN: Di dalam bab ini di antaranya memuat: 1. Metode Penelitian 2. Lokasi, Sampel dan Populasi Penelitian 3. Desain Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Teknik Pengumpulan Data 6. Teknik Analisis Data



18



BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN: Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang memuat temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan/analisis data dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI: Merupakan penutupan dari keseluruhan pembahasan dari skripsi ini yang meliputi kesimpulan dan saran. H. Agenda Kegiatan November



No Kegiatan



1



2



Praobservasi



Februari



Maret



ke



lapangan Menyusun



Proposal



Penelitian Seminar Proposal



4



Penelitian ke lapangan



5



Pengolahan data



7



Januari



1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5



3



6



Desember



Penyusunan



laporan



penelitian Finishing



laporan



penelitian



8



Bimbingan



9



Ujian sidang skripsi



I.



Daftar Pustaka



‫ انُحى انىاضح ٔ فً قىاػذ انهغح انؼزتٍح نهًزحهح‬.)ٔٔٔ1( .‫ و‬،ٍٍ‫ ع & اي‬،‫انجارو‬ .‫ دار انًؼارف‬:‫ انقاهزج‬.‫االترذائٍح‬ .‫ يؤسسح انًخرار‬:‫ انقاهزج‬.‫ انجًهح انفؼهٍح‬.)ٕٓٓ2( .‫انًكارو‬ .‫ دار انشزوق‬:‫ حذج‬.‫ يخرصز انُحى‬.)ٔ19ٓ( .ً‫انفضه‬ Abdurrahman, M. (2009). Sintaksis Bahasa Arab bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum (Mansubat dan Majrurat). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 19



Alfaiz, N.R. (2013). Analisis Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Jerman Siswa SMAN 1 Cibeber Cianjur. Jurnal: Germania, 1 (2), hlm. 1-19. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arundati, H. (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Melalui Media Foto Aktivitas Siswa. Jurnal: Jurnal Pendidikan Penabur, 15, hlm. 12-21. Aulianingtyas, I. (2014). Analisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Nomina. Jurnal: Germania, 2(2), hlm. 1-10. Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Imanti, D.M. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Membentuk Relativsatze. Skripsi pada FPBS UPI: tidak diterbitkan. Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Bahasa dan Seni. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. ...................... (2001). Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Parera, J. D. (1993). Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Robbin, S. P. (2007). Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Rufi, R. (2015). Jumlah Fi’liyah. [Online]. Tersedia di: http://azzukhrufi.blogspot.co.id/2015/10/makalah.html. [2 Desember 2016]. Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. Sugiyono. (1999). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ................ (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suherman, A. (2016). Taujih Risalah Ilmiah. FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tarigan, H. G. (1986). Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wijayanti, K.D. (2011). Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Ditinjau Dari Kecemasan Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Tabanan Tahun Ajaran 2010/2011). Jurnal: Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha, 1 (1), hlm. 1-12. Yuningsih. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Subjunktor Wahrend, Nachdem dan Bevor. Skripsi pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.



20



Zubaedah, I.S. (2012). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Verba Trennbar dalam Anak Kalimat (Nebensatz). Sripsi pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.



21