Kesepian, Risiko [PDF]

  • Author / Uploaded
  • EKA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

  



Standar Renpra ini disusun dalam rangka praktik Manajemen Keperawatan PSIK UNHAS pada tanggal 30 September s/d 19 Oktober 2013. Bila standar Renpra ini digunakan diRS maka logo dan kop RS dapat dicamtumkan pada kolom ini. Penyusun: Ketua : La Ode Aswan Anggota : Verawati Yusuf, Suwardha Yunus, Fransina Damiana, Zulviana Usman, Nirwana, Saban Rengifuryaan, Librek Luarmasse, Heidy H, Ramlawati, Samina Galai, Nirmala Amir, Sri Rahayu Amrullah.



Nama/Umur :



No Rekam Medik :



Hari/Tanggal:



Diagnosa Medik :



Diagnosa Keperawatan: RISIKO KESEPIAN



(Nanda)



STANDAR RENCANA KEPERAWATAN RUANG GLADIOL Definisi Nanda International: Berisiko mengalami ketidaknyamanan yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan untuk kontak dengan orang lain



Komponen Diagnosa Keperawatan Etiologi : Faktor resiko: Deprivasi kasih sayang (misalnya, kematian pasangan) Deprivasi katetik (misalnya, tidak ada teman bicara) Isolasi fisik (misalnya, isolasi karena penyakit infeksius) Isolasi sosial (misalnya, ditolak oleh kelompok sebaya)



Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama…………………… klien akan memperlihatkan pencegahan kesepian yang dibuktikan oleh keparahan kesepian dan keterlibatan sosial Setelah diberikan intervensi keperawatan selama…………………… klien akan memperlihatkan keterlibatan sosial, yang dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadangkadang, sering atau selalu): Berint raksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga, atau kelompok kerja Berpa rtisifasi sbagai anggota kelompok keagamaan Berpa rtisifasi dalam aktivitas waktu luang dengan orang lain Berak tivitasi dalam aktivitas organisasi Setelah diberikan intervensi keperawatan selama…………………… klien akan : Menggunakan waktu kesendiriannya dengan cara yang positif bila sosialisasi tidak memungkinkan



Intervensi (NIC) Aktivitas Keperawatan : Pengkajian Kaji persepsi pasien dan system pendukung yang actual Tentukan factor resiko terhadap kesepian (mis, kurang energy yang dibutuhkan untuk iteraksi social, keterampilan komunikasi yang buruk) Bandingkan keinginan klien untuk mendapat kunjungan dan interaksisosial dengan kunjungan dan interaksi social actual Pantau respon pasien terhadap kunjungan keluarga dan teman Fasilitas kunjungan (NIC) Tentukan pilihan keluarga untuk waktu kunjungan dan sediakan informasi Tentukan kebutuhan klien terhadap kunjungan dari keluarga dan teman yang lebih sering Kaji hubungan keluarga saat ini dan dimasa lalu Penyuluhan Untuk Pasien/Keluarga diskusikan kebijakan untuk menginap bagi anggota keluarga/orang terdekat pasien Aktifitas Kolaboratif rujuk klien ke kelompok atau program untuk meningkatkan pemahamannya dan praktek komunitas, serta keterampilan intraksi rujuk ke kelompok pendukung yang sesuai Aktifitas Lain fasilitas kunjungan (NIC): fasilitas kunjungan oleh anak, jika memungkinkan bantuan anggota keluarga untuk mencari pemondokan dan makanan anjurkan pasien untuk membicarakan tentang perasaan kesepiannya bermain peran keterampilan komunikasi dan tekniknya dengan pasien bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan keterbatasannya dalam berkomunikasi beri umpan balik positif bila psien menggunakan keterampilan intraksi social yang efektif



Mengidentifikasi alasan merasa kesepian Menjelaskan rencana untuk meningkatkan hubungan yang penuh makna Menggunakan keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif (misalnya, membuka diri, bekerja sama, sensifitas, sikap asertif, penuh pertimbangan, kesejatian, percaya, dan kompromi). Sebutkan keterampilan yang paling relevan untuk pasien Mengungkapkan secara verbal keadekuatan dukungan social (misalnya, menerima bantuan dari orang lain) Mengidentifikasi keinginan untuk meminta bantuan orang lain Secara efektif menyelesaikan proses berduka (misalnya, mengungkapkan perasaan, mengatakan penerimaan terhadap kehilangan)



Di tetapkan tanggal :



bantu pasien untuk mengenali ketersedian dukungan social dorong anggota keluarga untuk memberikan perawatan bagi pasien, jika perlu Perawatan di rumah: beberapa intervensi di atas dapat diadaptasi untuk perawatan di rumah ajarkan keterampilan sosial, jika perlu (mis, model pran membuka diri) ajarkan pasien untuk memantau perilakunya sendiri yang menyebabkan isolasi sosial bantu pasien untuk menemukan minat baru diskusikan dengan klien kemungkinan rujukan untuk mengunjungi relawan sosial dorong pasien untuk bergabung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama dorong pasien untuk menghubungi melalui telpon atau internet dengan teman dan keluarga Untuk bayi dan anak-anak kaji sikap malu dan harga diri rendah, terutama diantara remaja diskusikan dengan orang tua kemungkinan memperoleh hewan peliharaan Untuk lansia kaji keterbatasan fungsi yang dapat mengganggu intraksi sosial (mis, kesulitan komunikasi, masalah pendengaran atau penglihatan) kaji adanya depresi ; rujuk keprofesional kesehatan jiwa sesuai kebutuhan kaji adanya perubahan status mental (mis, kehilangan memori, konfusi) dorong partisifasi dalam kelompok aktifitas fisik (mis, airobik air) diskusikan kemungkinan untuk pindah ke komunitas pensiunan atur agar klien memperoleh layanan pembagian makanan harian dipusat komunitas khusus lansia



Nama dan tanda tangan perawat :



SARAN PENGGUNAAN : Bedakan antara diagnosis ini dan isolasi social. Isolasi social objektif (terlihat oleh orang lain); Kesepian subjektif (kondisi perasaan dalam diri). Isolasi social mungkin merupakan factor risiko atau etiologi kesepian. Kesepian lebih baik dalam menggambarkan respon perasaan tentang kesendirian yang tidak diinginkan oleh seseorang. Untuk kesepian yang diakibatkan oleh ketunadayaan fisik atau penggambaran yang salah, lihat gangguan citra tubuh. ALTERNATIF DIAGNOSA YANG DISARANKAN : Citra tubuh, gangguan Dukacita, terganggua Sindrom stress akibat perpindahan Intraksi social, hambatan Isolasi sosial