Khairunnisa 2110441006-Pendidikan Agama Islam Dalam Pem Karakter Islami [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 3 Nama : khairunnisa No.Bp : 2110441006 TUGAS DAN LATIHAN Tugas Pilihan 1 Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pemahaman anda tentang materi yang dibahas dalam bab ini? Minimal 4 halaman, maksimal 8 halaman! 1. Siapakah pada hakekatnya yang mendidik manisia menurut konsep Pendidikan Agama Islam, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?  Pada hakekatnya yang mendidik manusia adalah Allah SWT.. sebagaimana yang diisyaratkan dalam Q.S. al-Fatihah (1):2, artinya: 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan pencpta (Yang ditaati, Yang Maha Memiliki, Yang Maha Mendidik dan Maha Memelihara) semesta alam. Rasulullah Muhammad SAW.. pernah mengungkapkan dalam hadis beliau, artinya: Yang mendidikku adalah Tuhanku. Dialah yang menjadi pendidikku yang terbaik. 2. Jelaskan apa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan, sehingga manusia diberi tugas oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah di bumi untuk menyembah-Nya sebagai Abdullah (hamba Allah), berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?  Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu”.  Dapat difahami bahwa pada dasarnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/materi dan roh/immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi (saripati yang berasal dari tanah), sehingga eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau hukum Allah yang berlaku di alam materi (Sunnatullah). Sedangkan roh-roh manusia, sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian di hadapan Tuhannya, bahwa mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan patuh kepadaNya (Q.S. al-A’raf: 172). Karena itulah, kalau manusia mau konsisten terhadap eksistensi dirinya atau naturnya, maka salah satu tugas hidup yang harus dilaksanakannya adalah ’abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi kepadaNya).  Hanya saja diri manusia juga telah dianugerahi kemampuan dasar untuk memilih atau mempunyai “kebebasan” (Q.S. al-Syams: 7-10), sehingga walaupun roh Ilahi yang melekat pada tubuh material manusia telah melakukan perjanjian dengan Tuhannya (untuk bersedia tunduk dan taat kepadaNya), tetapi ketundukannya kepada Tuhan tidaklah terjadi secara otomatis dan pasti sebagaimana robot, melainkan karena pilihan dan keputusannya sendiri. Dan manusia itu dalam perkembangannya dari



waktu ke waktu suka melupakan perjanjian tersebut, sehingga pilihannya ada yang mengarah kepada pilihan baiknya (jalan ketaqwaan) dan ada pula yang mengarah kepada pilihan buruknya (jalan kefasikan). Karena itu Allah selalu mengingatkan kepada manusia, melalui para Nabi atau RasulrasulNya sampai dengan Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi/rasul terakhir, agar manusia senantiasa tetap berada pada naturnya sendiri, yaitu taat, patuh dan tunduk kepada Allah SWT. (’abdullah). Setelah rasulullah SAW. wafat, maka tugas memperingatkan manusia itu diteruskan oleh para shahabat, dan para pengikut Nabi SAW. (dulu sampai sekarang) yang setia terhadap ajaran-ajaran Allah dan rasulNya, termasuk di dalamnya adalah para pendidik muslim. 3. Jelaskan, apa yang diberikan Allah kepada Manusia setelah manusia diciptakan-Nya, agar mansia mampu melaksanakan tugas kekalifahannya di bumi, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?  dalam Q.S. al-Baqarah: 30: ”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”  Apa yang dimaksud dengan khalifah? Kata khalifah berasal dari kata “khalf” (menggantikan, mengganti), atau kata “khalaf” (orang yang datang kemudian) sebagai lawan dari kata “salaf” (orang yang terdahulu). Sedangkan arti khilafah adalah menggantikan yang lain, adakalanya karena tidak adanya (tidak hadirnya) orang yang diganti, atau karena kematian orang yang diganti, atau karena kelemahan/tidak berfungsinya yang diganti, misalnya Abu Bakar ditunjuk oleh umat Islam sebagai khalifah pengganti Nabi SAW, yakni penerus dari perjuangan beliau dan pemimpin umat yang menggantikan Nabi SAW. setelah beliau wafat, atau Umar bin Khattab sebagai pengganti dari Abu Bakar dan seterusnya; dan adakalanya karena memuliakan (memberi penghargaan) atau mengangkat kedudukan orang yang dijadikan pengganti. Pengertian terakhir inilah yang dimaksud dengan “Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Fathir ayat 39, Q.S. al-An’am ayat 165.  Manusia adalah makhluk yang termulia di antara makhluk-makhluk yang lain (Q.S. al-Isra’: 70) dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikhisnya (Q.S. al-Tin: 5), serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan. Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi. “Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Fathir ayat 39, Q.S. al-An’am ayat 165.



4. Jelaskan tugas Rasul diutus Allah SWT. kepada manusia setelah manusia diciptakan-Nya, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?  TUGAS PARA RASUL 1. Tugas agung mereka ialah mengajak manusia beribadah kepada Allah dan meninggalkan sesembahan selainNya.[1] Dakwah kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah merupakan dasar dan jalan dakwah para rasul seluruhnya, sebagaimana dikhabarkan Allah dalam firmanNya: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu. [An Nahl:36] 2. Menyampaikan syari’at Allah kepada manusia dan menjelaskan agama yang diturunkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah “ Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al Maidah:67 3.



Menunjukkan umat kepada kebaikan dan menyampaikan kabar kepada mereka tentang pahala yang disiapkan bagi pelakunya, serta memperingatkan kepada mereka dari kejelekan dan siksaan yang disiapkan untuk yang melanggarnya. Allah berfirman : (Mereka Kami utus) selaku rasulrasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [An Nisaa’:165].



4. Memperbaiki manusai dengan teladan dan contoh yang baik dalam perkataan dan perbuatan. Allah berfirman “Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur’an)”. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat. [Al An’am:90]. 5.



Para rasul mempunyai tugas menegakkan dan menerapkan syari’at Allah diantara hambahambaNya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Baca Juga Apakah Neraka Kekal? Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kemu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. [Al Maidah:49].



6.



Menjadi saksi sampainya hujjah kepada manusia “ (Dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri. [An Nahl:89].



5. Jelaskan fungsi tugas manusia di bumi ini, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul? > - Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. - Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”



6. Jelaskan Tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum?  Pendidikan Agama Islam ialah bimbingan secara sadar yang diberikan oleh pendidik (murabi), terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik, atau oleh diri sendiri terhadap diri sendiri, dengan pemberian bimbingan teori ke praktek, atau dari praktek ke teori dalam kehidupan sehari-hari melalui proses pembelajaran dan keteladanan mengamalkan ajaran Islam secara berkelanjutan, sebagaimana yang telah dipraktekan oleh Rasulullah SAW. terhadap dirinya, keluarganya, para sahabatnya dan umat Islam



7. Jelaskan Tujuan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tnggi?  Tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi, yaitu mendidik mahasiswa menjadi sarjana muslim sejati (beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dalam segala aspek kehidupannya) yang professional dalam bidang ilmunya, seperti ekonom muslim, dokter muslim, sarjana hukum muslim, sarjana pertanian muslim, sosiolog muslim sastrawan muslim, pakar muslim, frofesor muslim dan sebagainya



8. Jelaskan proses pembentukan tingkah laku yang islami, dengan menganalisis bagannya?  proses pembentukan sikap dan tingkah laku 1.



Teori ke praktek



2.



Praktek ke teori



3.



Teori+praktek



Proses pembentukan sikap dan tingkah laku yang Isami dimulai dari pemberian contoh (praktek), kemudian pemberian teori, sehingga terjadi pengalaman dan pemahaman yang disertai praktek yang sempurna terhadap ajaran Islam, yang dilakukan dengan bimbingan pendidik kepada peserta didik, atau oleh diri sendiri, atau oleh sesama teman sebaya, sehingga terbentuklah pola sikap dan tingkah laku yang Islami



9. Jelasakan pola sikap dan tingkah laku yang Islami dalam satu tabel/bagan?



No Pola sikap islami 1. Beriman Islami QS:2: 1-5 “Kebajikan itu



Pola tingkah laku islami Mendengar Islami QS:7:179, “Dan sungguh, akan



bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah



Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin



timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah



dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak



(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah,



dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat



hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan



Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak



nabi-nabi



dan



memberikan



harta



yang dipergunakannya



untuk



melihat



(tanda-tanda



dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-



kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga



orang



(tetapi)



miskin,



orang-orang



yang



dalam



tidak



dipergunakannya



untuk



perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti memerdekakan



hamba



sahaya,



yang



melaksanakan salat dan menunaikan zakat,



hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”



orang-orang yang menepati janji apabila berjanji,



dan



orang



yang



sabar



dalam



kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” 2. Merasa Islami QS:13: 28 “(yaitu) orang-orang



Melihat Islami QS:7:179 “Dan sungguh, akan



yang beriman dan hati mereka menjadi



Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin



tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,



dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak



hanya dengan mengingat Allah hati menjadi



dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat



tenteram.



Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya



untuk



melihat



(tanda-tanda



kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)



tidak



dipergunakannya



untuk



mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” 3. Berpikir Islami QS: 3:190 “Sesungguhnya Mencium Islami QS: 7:179 “Dan sungguh, akan dalam penciptaan langit dan bumi, dan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin pergantian malam dan siang terdapat tanda-



dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak



tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang



dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat



berakal



Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya



untuk



melihat



(tanda-tanda



kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)



tidak



dipergunakannya



untuk



mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti



hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka 4. bernafsu makan/minum yang Islami QS:2:168



itulah orang-orang yang lengah.” Memakan/meminum Islami QS:2:168 “Wahai



“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan)



manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan



yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan



baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu



janganlah kamu mengikuti langkah-langkah mengikuti langkah-langkah setan.” setan.” 5. bernafsu sex yang Islami, QS: 24: 30



6.



Berbicara Islami QS:4:9 “Dan hendaklah takut



“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,



(kepada



Allah)



orang-orang



yang



sekiranya



agar mereka menjaga pandangannya, dan



mereka meninggalkan keturunan yang lemah di



memelihara kemaluannya; yang demikian itu,



belakang mereka yang mereka khawatir terhadap



lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha



(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah



Mengetahui apa yang mereka perbuat.”



mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” Bekerja Islami QS. 62:8 Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan



dikembalikan



kepada



(Allah),



yang



mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan 7.



kepadamu



apa



yang



telah



kamu



kerjakan.” Berpakaian Islami QS:7:26 “Sesungguhnya Kami telah



menyediakan



pakaian



untuk



menutupi



auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian



takwa,



itulah



yang



lebih



baik.



Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan 8.



Allah, mudah-mudahan mereka ingat.” Bergaul Islami QS:31:14 “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya



9.



kepada Aku kembalimu.” Berekonomi Islami QS:4:32 “(Karena) bagi lakilaki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha



Mengetahui segala sesuatu” Berhubungan seks Islami (menikah) , QS:24:30



10.



“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”



10. Jelaskan peran pendidik (orang tua/guru/dosen) dan peran diri sendiri dalam mendidik diri anda sendiri sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan diri anda sendiri dengan menganalisisnya berdasarkan peralihan fungsi mendidik dalam tabel? Peralihan Fungsi Mendidik dari Orang Lain Tahun/ Usia Pendidikan



Kepada Diri Sendiri



Orang lain



Proses



Diri sendiri,



(Pendidik)



Peralihan



dari % ke %



dari % ke %



dari—ke



00 -5: knk-knk Tk



100 ke 90







0 ke 10



06 -12 : SD



90 ke 75







0 ke 25



13 -15: SMTP



75 ke 50







0 ke 50



16 -18: SMTA



50 ke 25







0 ke 75



19 - 25: P.Tinggi



25 ke 0







0



ke 100



 Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa seorang anak pada usia 0 tahun 100 % tergantung kepada orang tuanya, secara berangsur-angsur pada usia 5 tahun tingkat ketergantungannya kepada orang tuanya akan menurun kepada 90 %, sedangkan kemandiriannya meningkat menjadi 10%. Pada usia 612 tahun (SD) peranan pendidik (orang tua dan guru) semakin berkurang secara perlahan-lahan dari 90% ke 75%, sementara kemandiriannya meningkat menjadi 25%. Pada usian remaja umur 13-15 tahun peranan pendidik semakin berkurang secara perlahan-lahan dari 75% ke 50%, sementara kemandiriannya meningkat menjadi 50%. Pada usian remaja umur 16-18 tahun peranan pendidik semakin berkurang secara perlahan-lahan dari 50% ke 25%, sementara kemandiriannya meningkat menjadi 75%. Begitulah seterusnya sampai memasuki perguruan tinggi, tanggung jawab diri



mahasiswa untuk mendidik dirinya dimulai dari 75% akan bergerak naik menjadi 100%. Apabila mahasiswa telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, peranan pendidik (dosen) dan lingkungan hanya mulai dari 25% akan secara perlahan-lahan akan bergerak berkurang menjadi 0%.



11. Betapapun usaha dilakukan oleh pendidik untuk membentuk sikap dan tingkah laku peserta didik yang Islami, belum dapat menjamin akan mencapai tujuan pendidikan Islam membetuk tingkah laku yang Islam, kecuali jika telah disertai dengan usaha oleh peserta didik sendiri untuk memperoleh hidayah (petunjuk) dari Allah SWT. dengan melakasnakan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya QS.29:69 “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” Dalam konsep pendidikan Agama Islam, bimbingan proses pembentukan pola sikap dan tingkah laku manusia harus dilakukan sesuai dengan hidayah Allah SWT. , sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya QS.2: 2 dan 185 “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur”



12. Jelaskan pembagian hidayah menurut Syekh Muhammad Abduh, beserta cnontohnya? 1. Hidayah fitrah beragama (potensi spiritual). Contohnya tiba tiba tergerak untuk taat beribadah kepada Allah SWT. 2. Hidayah emosi (potensi emosional). Contohnya dengan mudah untuk meredakan emosi dan tidak ada kekesalan. 3. Hidayah akal (potensi intelektual). Contohnya dengan mudah untuk belajar ingin mengetaui agama islam lebih dalam. 4. Hidayah nafsu (potensi biologis). Contohnya dengan teratur makan atau menjaga pola hidup sehat. 5. Hidayah naluri (potensi instinct), kemampuan reflektif yang dibawa sejak lahir untuk bertindak beradaptasi dengan lingkungan. Contohnya dengan tergerak tiba tiba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.



13. Hidayah yang manakah yang khusus diberikan Allah SWT. kepada Manusia? Kenapa? Jelaskan berdasarkan al-Qur’an!  Tiga dari lima hidayah tersebut hanya diberikan Allah SWT. kepada manusia, yaitu hidayah spritual, hidayah emosional dan hidayah intelektual, karena manusia diciptakan-Nya sebagai khalifah



(penguasa) di bumi. Dengan adanya hidayah tersebut, manusia mempunyai dorongan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sesuai dengan potensi SDM-nya yaitu potensi spiritual, emosioanl, intelektual dan bologis, yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya guna melaksanakan tugas kekhalifahannya mengelola SDA di bumi dan mengelola SDM-nya untuk menyembah Allah SWT., sebagai ‘abdullah (sebagai hamba Alah SWT.).



14. Jelaskan fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan kecerdasan Islami, beserta contoh masing-masing berdasarkan pengalaman anda sendiri? >Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk pembentukan karakter Islami melalui upaya mencerdaskan potensi SDM secara Islami, yaitu sebagai berikut: 1.



Kecerdasan spiritual Islami. Potensi yang berada di dalam lubuk hati manusia yang paling



dalam, yaitu fitrah (naluri) beragama untuk mengenal Tuhan Allah SWT. yang mampu menangkap nilai kebenaran mutlak dari Allah SWT. dan merasakan selalu dekat dengan Allah SWT., yang berfungsi mengontrol kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan biologis sesuai dengan ajaran Isam, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. Contohnya ketika tak lupa akan selalu beribadah kepada Allah SWT. 2.



Kecerdasan emosional Islami. Rasa ketuhanan untuk mengingat dan mencintai Allah SWT.,



untuk mengangkap nilai kebaikan dan keindahan yang hakiki yang datang dari Allah SWT., melalui wahyu dan ilham (petunjuk langsung ke dalam hati manusia dari Allah SWT.) dan rasa kemanusiaan untuk saling mencintai dengan sesama manusia, untuk membedakan yang baik dan yang buruk serta yang indah dan yang tidak indah antar sesama manusia sesuai dengan ajaran Islam. Contohnya dengan selalu bersabar dan menyayangi saudara muslim satu sama lain. 3.



Kecerdasan intelektual Islami Daya pikir untuk membedakan benar dan salah di dalam



kontrol spiritual dan rasa ketuhanan sesuai dengan ajaran Isam. Contohnya dengan tidak cepat mengambil keputusan, dan cerdas dalam memberi pendapat. 4.



. Kecerdasan biologis Islami Dorongan nafsu makan/minum untuk mempertahankan hidup,



dan daya nafsu seksual untuk melanjutkan keturunan di dalam kontrol spiritual, emosional dan intelektual yang Islami untuk membedakan nikmat dan tidak nikmat atau enak dan tidak enak yang halal dan baik sesuai dengan ajaran Isam. Contohnya dengan selalu menjaga pola makan, dan tak lupa untuk berolahraga demi keseimbangan biologis.



15. Jelaskan peranan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kemampuan yang Islami?  pembentukan kepribadian yang Islami tersebut hanya diperoleh melalui Pendidikan Agama Islam (Islamic Education), tidak melalui pengajaran Agama Islam (Islamic Studies). Pendidikan Agama Islam (Islamic Education) bertujuan untuk pembentukan kepribadian Islami pada tataran ranah



konatif, afektif, kognitif, psikomotorik dan performance melalui transfer ilmu pengetahuan yang islami, penghayatan dan pemaknaan ilmu yang diketahui, hingga membentuk keyakinan dan keimanan (akidah) di dalam hati, melaksanaan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.



16. Jelaskan perbedaanPendidikan Agama Islam (Islamic Education), dan pengajaran Agama Islam  Aspek Perbedaan Pendidikan Agama Islam (Islamic Education) Pengajran Agama Islam (Islamic Studies) Tujuan 1. Penguasaan ilmu Agama Islam secara ilmiah. 2. Penanaman 'Aqidah. 3. Pelaksanaan Syari'ah 4. Pembentukan Akhlak Pengetahuan, ilmu, datadata lmiah/analisa ilmu hanya untuk ilmu. Sarana 1. Rumah tangga (keluarga). 2. Lembaga Pendidikan 3. Tempat-tempat ibadah. 4. Lingkungan masyarakat Jurusan Islamic Studies Lembaga penelitian Yang berperan 1. Allah swt. Yang Maha Mendidik. 2. Orang tua/ibu/bapak. 3. Para pendidik. (Guru/dosen, guru besar, dan peneliti) 1. Ulama/Pemimpin masyarakat muslim. 2. Diri sendiri. 3. Masyarakat muslim. Guru/dosen, guru besar, dan peneliti Metode 1. Bimbingan, tauladan, pengawasan, balasan/hukum 2. Ceramah, diskusi, seminar, penelitian, problem solving. 3. Ibadah secara kontintu, selalu ber zikir, serta berdo'a. Ceramah, diskusi, seminar, penelitian. Masa 1. Mulai dari memilih calon suami/isteri, untuk keturunan. 2. Masa dalam kandungan lahir s/d meninggal dunia. 3. Seumur hidup. Dalam strata tertentu, tingkat tertentu dibatasi oleh paket, dan waktu



17. Jelaskan fungsi Ilmu pengetahuan dalam pendidikan Agama Islam berdasarkan analisis ayat alQur’an yang mendasarinya?  Fungsi Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan Agama Islam Dalam ajaran Islam ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Dalam pandangan sekuler Ilmu pengetahuan bebas nilai, artinya tidak terikat dengan nilai agama (sekuler: pandangan yang memisahkna agama dengan kehidupan dunia). Dalam Islam Ilmu pengetahuan sarat dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam, di samping ilmu pengetahuan untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, 9 meningkatkan kualitas kerja profesi manusia, ilmu pengetahuan dalam Islam berfungsi untuk memahami al-Qur’an dan Hadis untuk meningkatkan kulaitas kehidupan umat Islam yang redha Allah, daan meningaktkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT., untuk memperoleh kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan di akhirat serta bebas dari azab neraka, sebagaimana dalam do’a yanag diajarkan Allah SWT. dalam QS. 2:201202 “Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka." 202. Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya”



18. Jelaskan dimensi iman terhadap eksistensi ilmu pengetahuan berdasarkan analisis ayat al-Qur’an yang mendasarinya?







Konsekwensi iman sebagai dasar ilmu (basic science) ialah setiap ilmu wajib diamalkan. Iman sebagai dasar ilmu (basic science) mempunyai tiga dimensi, yaitu: 5.1. Dimensi Qalbu (hati), yaitu dibenarkan oleh hati berdasarkan kebenaran ilmu yang diyakini (‘Ilm al-yaqin), kebenaran ilmu yang teruji (‘ain al-yaqin), sampai kepada kebenaran mutlak (haqq alyaqin), sehingga mengokohkan keimanan dan ketakwaan yang kuat tak tergoyahkan yang menerangi hati, akal dan nafsu (nurulyaqin). 5.2. Dimensi perkataan (lidah), yaitu perkataan logis beradasarkan kebenaran iman dan ilmu pengetahauan yang telah dimiliki. 10 5.3. Dimensi perbuatan (tindakan), yaitu mengerjakan sesuatu berdasarkan kebenaran keimanan yang diyakini dan ilmu yang diketahui. (QS:96:1-5) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. "Khalaqal-insāna min 'alaq". Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. ... Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”



19. Jelaskan bukti iman sebagai basic science dalam kehidupan seorang intelektual muslim sejati, berserta contoh pada diri anda kelak jika telah sukses menjadi intelektual muslim sejati?  Dengan ilmu yang sulit menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, dengan ilmu menusia dapat menyelami hakekat kebenaran dalam membuktikan bahwa Allah SWT. itu benar-benar ada dan Maha Esa ada-Nya, membuktikan ke-Maha Besaran-Nya, keMaha Agungan-Nya serta membuktikan keMaha kuasaan-Nya dalam menciptakan alam semesta, sehingga iman berfungi berfungsi sebagai dasar ilmu (basic science), karena iman selalu mememberi cahaya kepada ilmu pengetahuan, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS. 2:164 “ Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti”. Contohnya kelak ketika saya telah sukses menjadi intelektual muslim sejati insyaallah akan selalu taat kepada Allah SWT dan tak lupa untuk mengarahkan dan mengajak teman” kerabat atau siapapun yang berada di lingkungan sekitar agar bias sama sama menjadi intelektual muslim sejati.



20. Pendidikan menurut Islam berlangsung semur hidup. Dari mana sebaiknya pendidikan itu dimulai menurut konsep pendidikan Agama Islam, berdasarkan analisis dalil ayat al-Al-Qu’an dan Hadis?  Agama Islam mengajarkan bahwa pendidikan harus berlangsung seumur hidup, yang dimulai sejak memilih calon suami/isteri dengan sesama muslim yang shaleh dan shalehah, sebagai calon orang tua penanggung jawab utama pendidikan anak dalam keluarga, sebagimana diisyaratkan dalam Q.S.



2:221 “Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Dilanjutkan dari masa bayi dalam kandungan dengan menjaga kondisi fisik dan mental ibu dan melaksanakan tata cara pergaulan suami istri secara Islami, selanjutnya pendidikan berlangsung dari lahir sampai mati.



21. Jelaskan ciri-ciri intelektual muslim sejati berdasarkan analisis dalil ayat alQur’an?  memiliki integritas iman, ilmu dan amal, yang memilki ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiyah, sebagai cendikiawan muslim sejati, yang diangkat derjat kehidupannya oleh Allah SWT. sebagaiman diisyaratkan dalam QS:58:11 “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”



22. Jelskan tanggung jawab sarjana muslim terhadap ilmu pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan keahlian dan profesinya?  Seorang sarjana muslim profesional, dapat dilihat pada penerapan ilmu dan keahlian dalam profesinya memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya sesuai dengan ajaran Islam. Terbentuknya intelektual muslim merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi. yaitu mendidik manusia menjadi sarjana muslim yang profesional, seperti ekonom 11 muslim, dokter muslim, sarjana hukum muslim, sarjana pertanian muslim, sosiolog muslim sastrawan muslim, pakar muslim, frofesor muslim dan sebagainya. Prediket muslim dalam kesarjanaan seseorang, tidak saja terletak pada motovasinya dalam menekuni profesinya, akan tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan pula dari keislamannya dan dari ilmu spesialis/profesinya itu sendiri. Seorang sarjana mslim bertanggngjawab melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan, yaitu memberikan nilai-nilai Islami terhadap ilmu dan teknologi yang diterimanya dari sarjana non-muslim, karena ideologi, keyakinan agama yang dianut oleh seorang ilmuan, dari mana ilmu itu berasal, sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dan watak seorang intelektual, dan pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya dalam melakukan tindakannya, sekaigus ia berpartisipasi aktif mendakwahkan agamanya lewat spesialisasi dan profesi yang ia tekuni, sebagai panggilan suci dari Tuhan yang diyakininya.



JUDUL: FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONTROL DISKUSI/SEMINAR TGL 19 NAMA: KHAIRUNNISA BP: 2110441006 PERTANYAAN SAYA TERHADAP MODUL KULIAH YANG BELUM SAYA PAHAMI 1. Tujuan pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi ialah mendidik mahasiswa menjadi sarjana muslim sejati. Apa tindak lanjut apabila tujuan tersebut belum terpenuhi dengan baik? 2. Dari 5 hidayah menurut syekh muhammad abduh, jelaskan yang dimaksud dengan Hidayah nafsu (potensi biologis)! 3. Adakah target atau waktu yang di tentukan dalam Proses pencapaian tujuan pendidikan Agama Islam?



PERTANYAAN PESERTA SEMINAR DAN JAWABANNYA Moderator : Aina Malyona/ No Nama 1. Aina Malyona



No.bp Pertanyaan Ringkasan jawaban 2110952048 1. Apa saja yang menjadi faktor 1. faktor pendukung terwujudnya tujuan pendukung dalam terwujudnya



pendidikan agama islam yaitu pembawaan



tujuan pendidikan agama



atau hereditas mahasiswa, kepribadian,



islam?



keluarga, guru atau pendidik dan



2. Bagaimana kriteria



lingkungan(cindy murdiaman guci) 2. menurut saya kriteria intelektual muslim



intelektual muslim sejati



sejati adalah malakukan ibadah demgan



menurut pendapatmu?



benar, memiliki akhlak yang kokoh, memiliki jasmani yang kuat, berpikir secara intelek, kuat dalam menahan hawa nafsu diaiplin waktu dan bermanfaat bagi orang



3. Seperti yang kita ketahui



lain (cindy murdiaman guci) 3. menurut saya ada beberapa sistem



bahwa maju mundurnya suatu



pembelajaran yang kurang efektif, yaitu



bangsa atau peradaban selalu



sebagai contoh nyata beberapa pengajar



dilihat dari bagaimana kondisi



yang memarahi dan mempermalukan



pendidikan suatu bangsa atau



muridnya pada saat dia melakukan



peradaban tersebut, tidak hanya kesalahan walaupun muridnya sudah minta pendidikan secara akademik



maaf, walaupun tidak semua pengajar



namun juga secara moral.



seperti itu.



Menurut anda untuk sistem



sistem pembelajaran yang efektif menurut



pendidikan Indonesia sekarang



saya adalah tidak terlalu memaksakan murid



apakah menurut adalah telah



untuk mahir dalam semua mata pelajaran



efektif terkhusus pendidikan



yang di pelajari. setiap orang memiliki



agama islam dalam



minat dan bakat masing masing, tidak harus



pembentukkan karakter islami.



menguasai semua mata pelajaran yang di



Apakah ada sistem yang



ajarkan, karena sesuatu yang di paksa tidak



menurut anda kurang efisien



semuanya akan berujung baik (cindy



serta efektif dalam dunia



murdiaman guci)



pendidikan terkhusus pendidikan moral islami? Dan apakah ada sistem pembelajaran yang efektif sehingga harus tetap dipertahankan untuk kebaikan bangsa? Tolong jabarkan 2.



Cindy Murdiaman Guci



pendapat anda! 2110921033 1. apakah karakter manusia



1. Kepribadian kita ternyata tidak akan sama



yang sudah tua masih bisa di



dari kecil hingga tua nantinya. Hal ini



ubah? berikan penjelasan dari



mengubah persepsi kita tentang hanya masa



jawaban anda!



remaja saja yang akan mengalami perubahan, tetapi memasuki masa tua pun kita masih bisa berubah. Kepribadian manusia ternyata akan terus berubah sepanjang usianya. Demikian menurut penelitian yang dilakukan selama 63 tahun, studi terpanjang mengenai kepribadian manusia yang pernah dilakukan. Hasilnya ternyata jauh berbeda, dan hanya ada sedikit korelasi seperti dalam hal kestabilan mood dan rasa ingin tahu. Makin panjang interval antara kedua pengujian kepribadian, makin bisa berbeda hasilnya. Kepribadian akan berubah perlahan-lahan seumur hidup kita. Tapi, kepribadian di usia tua tentu sangat berbeda dengan seperti masa anak-anak.



(hafizh) 2. bagaimana pandangan agama 2. “Bacalah apa yang telah diwahyukan islam mengenai orang yang



kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan



berenti belajar mengaji saat



dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu



masih muda?



mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Ankabut: 45). Maka dari itu sebuah ancaman bagi mereka yang tidak



ingin mempelajari Al-Quran dan meninggalkannya. (hafizh) 3. bagaimana cara manusia bisa 3. Berikut beberapa hal yang bisa jadi jalan cepat mendapatkan hidayah



untuk mendapatkan hidayah:



dari Allah SWT?



1. Tobat Tobat berarti berpindah dari hal yang kurang baik menuju ke kehidupan dengan penuh keimanan Allah SWT. Allah SWT berfirman: "Orang-orang kafir berkata, 'Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya? Katakanlah, 'Sesungguhnya, Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orangorang yang bertobat kepada-Nya." (ar-Ra'd: 27). 2. Ilmu Ilmu tentang Allah dan Rasul-Nya yaitu ilmu Al-Qur'an dan As-Sunnah bisa mendatangkan hidayah bagi kita. 3. Iman Kita harus percaya dan yakin akan kebenaran iman dan rukun iman. Kepercayaan inilah yang akan memudahkan tercapainya hidayah. Allah berfirman, "Kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya..." (at-Taghaabun: 11). 4. Berpegang Teguh kepada Agama Allah Kita harus memegang erat agama Allah dan bertawakal kepada-Nya. Dengan kita tetap mengingat Allah dan menjalankan kewajibannya tentu Allah pun akan selalu



3.



Hafizh Raufal Putra



mengingatkan kita. (hafizh) 2110932025 1. jelaskan Bagaimana peranan 1.peranan Pai di pendidikan sekolah sama PAI di pendidikan sekolah



hal nya peran nya di tingkat perguruan



dalam membangun karakter



tinggi ,dengan kata lain pendidikan agama



islami ?



Islam sangat lah penting ,karena di dalamnya terdapat dasar dasar kehidupan yang di anjurkan oleh Allah S.W.T ,dan merupakan mata pelajaran yang tidak boleh di abaikan dan semestinya lebih di



utamakan ,agar terbentuknya jiwa mahasiswa yang islami dan baik tentunya ,sebagaimana dasar manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. (jawab : indah 2. Apa pendapat kamu ttg



apriliani) 2.pelajaran pai yang di ajarkan di sekolah



pelajaran PAI di sekolah yg



Memang lah bagus dan bisa



diajarkan sekarang ?



menyeimbangkan dengan zaman ,dan mekanisme pembenaran yang terlihat cukup kreatif dan inovatif ,yang membangkitkan murid selain menerapkan pembelajaran dan ilmu yang dia dapat ,dia juga di latih agar lebih mandiri untuk merumuskan dan menumbangkan segala sesuatu yang di pelajarinya Dan ini tentu saja tidak luput dari dukungan orang lain(orang tua/guru) (jawab : indah



apriliani) 3. Kalau ada kekurangan dalam 3.membangun karakter tidak lah semata di pengajaran PAI di sekolah an



sekolah dan dari pelajaran pai,pelajaran dan



untuk membangun karakter



nasehat dari rumah juga penting



islami apa solusi dari anda?



,pembelajaran media online seperti tausiyah ,ceramah dan banyak lainnya yang menambah wawasan akan Islam ,banyak sekarang tersedia ,yang semakin mendalami itu semua ,maka semakin baik akhlah dan karakter yang terbentuk ,maka kita jangan hanya terfokus di dalam pembelajaran formal saja ,namun cari jugalah referensi lain ,atau bertanya kepada orang lain dan belajar dari media non formal lain nya



4.



Indah Apriliani



2111121003 1.setelah penciptaan manusia



( jawab: indah apriliani) 1.Menurut Syekh Muhammad Al-H