7 0 310 KB
1 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
SIFAT FISIK MINERAL Warna Warna-warna mineral baik dalam bentuk bongkahan maupun dalam bentuk serbuk-serbuk bervariasi. Warna mineral dalam bentuk pecahanpecahan atau bongkahan tergantung kepada susunan unsur-unsur dasar kimia mineral yang bersangkutan atau susunan ion-ion dan atom-atom dalam buliran-buliran kristalnya. Berdasarkan hal ini dapat kita lihat beberapa mineral yang berlainan tetapi mempunyai warna yang sama (contoh; gypsum dan halite yang sama-sama berwarna merah jambu), atau satu jenis mineral yang sama mempunyai warna yang berlainan (contoh; flint ada yang berwarna putih, abu-abu kecoklat-coklatan, coklat, merah, hitam, dan beberapa warna lainnya). Tatkala menentukan jenis suatu mineral, warnanya harus dicantumkan setepat dan sejelas mungkin; hal ini dapat dibantu dengan membandingkannya dengan warna-warna yang sangat lazim terdapat seperti : warna putih susu, kuning limun, dan lain-lain. Warna mineral yang ada dalam bentuk serbuk atau butir-butir tepung yang tidak teratur selalu berbeda dari warna mineral-mineral yang dalam bentuk pecahan (contohnya: pyrite). Pyrite pecahannya berwarna kuning emas, sedangkan dalam bentuk tepung berwarna hitam kehijauhijauan. Untuk menetapkan warna tepung mineral ini, biasanya sejumlah tepung mineral ditaruh di atas porselin yang tidak memantulkan bayangan dan berpermukaan kasar. Hal ini membantu kita untuk membedakan dua unsur mineral yang tampak luarnya sangat mirip, katakanlah hematite dan magnetite, dimana hematite akan meningglkan berkas berwarna merah cherry sedangkan magnetite meninggalkan berkas hitam di permukaan porselin tersebut. Kilap (Luster) Berdasarkan kilapannya, semua mineral dibagi atas 3 golongan. Golongan yang pertama adalah mineral-mineral yang berkilap metalik (metallic luster). Dalam pantulan sinar atau cahaya, permukaan mineralmineral ini mengingatkan kita kepada permukaan logam. Logam-logam mulia dan kebanyakan sulfide termasuk kilapan metalik. Golongan kedua,
2 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
golongan yang lebih besar karena terdiri dari mineral-mineral yang tidak memantulkan sinar logam (non-metallic luster). Golongan ketiga adalah mineral yang permukaannya (lapisan luarnya) tidak berkilap sama sekali. Dalam hal ini mineral-mineral tersebut dikatakan memiliki kilap dungu (dull luster). Transparansi Sifat transparansi dari suatu mineral tergantung pada kemampuan mineral tersebut meneruskan sinar cahaya (berkas sinar). Sesuai dengan itu, variasi jenis mineral dapat dibedakan atas :
Non transparent: mineral tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk helaian yang amat tipis. Mineral-minral ini permukaannya mempunyai kilauan metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam mulia, belerang, ferric oksida, dan lain-lain).
Transparent mineral: mineral-mineral tembus pandang seperti kaca biasa (batu-batu kristal).
Translucent mineral: tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang seperti kaca frosted (contoh : chalcedony, gypsum).
Mineral-mineral yang tidak tembus pandang (transparent) dalam bentuk pecahan-pecahan (fragment) tetapi tembus cahaya pada lapisan yang tipis (contoh : feldspar, karbonat-karbonat, dan silikon).
Patahan (Fracture) Beberapa jenis mineral, bila patah akan membentuk patahanpatahan yang
bervariasi
bentuknya. Patahan-patahan
ini seringkali
berbentuk cekung yang tidak terlalu kentara, seperti riak-riak ombak yang tertera secara konsentrasi menyerupai lekukan-lekukan kulit kerang. Patahan seperti ini disebut conchoidal. Pada mineral yang permukaan patahannya kasar, seakan-akan dilapisi oleh patahan-patahan kecil yang agak tajam. Patahan seperti ini disebut patahan splintery dan merupakan tanda-tanda atau ciri khas dari mineral yang mempunyai struktur seperti serat-serat yang bulat panjang (contoh: amphibole).
3 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Beberapa mineral, contoh: kaolinite, patahannya seperti tanah yang mana permukaan patahannya mirip seperti permukaan-permukaan tanah liat yang kasar. Dalam hal lain, beberapa mineral bila patah akan membentuk patahan-patahan yang permukaannya tidak karuan sama sekali, dan disebut patahan-patahan tidak beraturan. Kerapuhan (Cleavage) Bagian
dari
patahan
(fracture)
yang
terjadi
akibat
adanya
kecenderungan pada mineral untuk lepas atau berpisah dari patahan pada bidang-bidang paralel yang disebut bidang-bidang kerapuhan (planes of cleavage). Sifat ini ada sehubungan dengan adanya struktur dari butirbutir kristal mineral (maksudnya struktur dari ruang kristal) dimana butirbutir kristal tersebut ingin menonjolkan bidang-bidang crystallographic tertentu, sehingga daya merekat antara atom-atom yang terpisah menjadi minimum. Pembagian tingkat kerapuhan (degree of cleavage):
Eminent cleavage: bila mineral dengan mudah terpecah-pecah dalam bentuk lempengan-lempengan yang memiliki permukaan halus, sejajar, dan bersinar. Ini merupakan ciri khas dari mica.
Perfect cleavage: bila mineral dipecahkan, akan mudah dipecahkan, atau pemecahan akan terjadi dengan gampang sepanjang bidangbidang tertentu. Contoh calcite dan halite.
Medium cleavage: bila mineral dipecah dengan cara memukul atau menumbuknya, dan ia memecah secara equal (sama) dimana pemecahan atau lebih tepatnya keretakan terjadi sepanjang bidang perekat. Contoh feldspar.
Imperfect cleavage: sulit memecahkannya dalam bentuk butiranbutiran kecil yang bersisi jamak (small facets) terutama bila hendak dipecahkan dari fracture-fracture yang tidak beraturan.
Highly imperfect cleavage: sama sekali tidak ada kerapuhannya. Pada mineral-mineral yang bersifat seperti ini, tidak pernah mungkin untuk menemukan bidang-bidang perekat dari patahan atau retakan mineral-mineral tersebut. Contoh : Quartz.
Kekerasan (Hardness)
4 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Salah satu sifat mineral yang penting dan yang membantu kita dalam mengenali jenis mineral adalah kekerasannya, yaitu daya tahan mineral dari aksi-aksi mekanik. Sepuluh mineral telah ditentukan kekerasannya sebagi patokan ukuran (standar) bagi kekerasan mineral dan disusun dalam suatu skala sesuai dengan urutan kekerasannya, dimana ukuran kekerasan mineralmineral lainnya relatif dengan ukuran standar tadi. (lihat tabel 1). Tabel 1. Skala Bobot Kekerasan Mineral
Kekerasan
Talc
1
Gypsum
2
Calcite
3
Fluorite
4
Apatite
5
Orthoclase
6
Quartz
7
Topaz
8
Corundum
9
Diamond (Intan)
10
Cara untuk menetapkan bobot kekerasan suatu mineral: kita pilih bagian yang datar pada permukaannya dan kita goreskan sisi yang tajam dari salah satu mineral yang tercantum pada skala bobot kekerasan. Bila terjadi goresan pada bagian yang datar dari mineral yang diselediki, itu berarti bahwa mineral tersebut lebih lunak dari mineral penggores tadi. Bila tidak terjadi goresan, itu berarti mineral tersebut lebih keras dari mineral penggoresnya. Percobaan ini hendaknya terus dilanjutkan sampai mineral yang diselediki kekerasannya itu persis berada pada dua mineral yang berdekatan bobot kekerasannya pada skala; artinya sampai bobot kekerasan mineral yang diselidiki diantara bobot kekerasan dari dua mineral yang terdapat pada skala atau sama dengan salah satu dari keduanya. Apabila mineral yang diselidiki itu berbentuk butir-butiran yang kecil atau yang diselidiki kekerasannya adalah butiran mineral, adalah
5 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
lebih layak atau lebih nyaman kalau digoreskan dengan butiran yang tercantum pada skala. Bobot kekerasan dari suatu mineral dapat juga ditetapkan dengan bantuan sejumlah benda-benda yang selalu terdapat di sekitar kita; umpamanya : pensil, bobot kekerasan mata pensil yang lunak adalah 1; halite atau garam, bobot kekerasannya 2 ; kuku jari, bobot kekerasannya 2,5 sampai 3 ; paku atau kawat, bobot kekerasannya 4 ; kaca, bobot kekerasannya 5 ; bagian yang tajam dari pisau silet yang terbuat dari besi baja putih (steel) atau jarum, bobot kekerasannya 6 ; atau mineral yang hampir
terdapat
dimana-mana
seperti
quartz
atau
silikon,
bobot
kekerasannya 7. Mineral-mineral dengan bobot kekerasan yang lebih besar jarang ditemukan. Berat Jenis (Specific Gravity) Berat jenis suatu benda hanya dapat diukur dengan tepat di laboratorium. Tetapi dalam rangka untuk mengenali jenis suatu mineral, apakah mineral tersebut tergolong mineral ringan dengan berat jenis 2.5, atau apakah mineral tersebut tergolong mineral antara kelas ringan dan berat, dengan berat jenis 2.5 sampai 4, atau apakah mineral tersebut tergolong mineral berat dengan berat jenis di atas 4.5, penting juga memiliki kemampuan untuk mengetahuinya dengan sekedar menimbang dengan tangan. Beberapa mineral memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada mineral-mineral lainnya. Contohnya: karbonat-karbonat bereaksi relatif lebih gampang dengan hydrochloric acid
dan mengeluarkan buih-buih
atau gas carbonic acid; hal ini disebut pendidihan (boiling up) mineral. Sifat Fisik yang Lain a. Kemagnetan Merupakan sifat mineral terhadap gaya magnet. Dikatakan feromagnetik bila mineral dengan mudah tertarik oleh magnet seperti magnetit, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah adalah paramagnetic. Untuk melihat
apakah
mineral
tersebut
bersifat
magnetic,
maka
kita
6 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
gantungkan seutas tali/benang pada sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit kita dekatkan mineral itu pada magnet. Bila benang tersebut mendekati mineral tersebut maka bersifat magnet. Kuat tidaknya sifat magnet dapat dilihat dari bias besar kecilnya sudut yang dibentuk oleh benang dengan garis vertikal.
b. Kelistrikan Sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu dapat menghantarkan arus disebut konduktor dan tidak dapat menghantarkan arus yang disebut isolator. Dan satu lagi yang disebut semikonduktor yaitu mineral yang dapat bersifat konduktor dalam batas-batas tertentu. c. Daya Lebur Daya
lebur mineral adalah meleburnya
mineral apabila
dipanaskan. d. Bau Melalui gesekan atau penghilangan beberapa zat yang bersifat volatile melalui pemanasan atau penambahan suatu asam, maka kadang-kadang bau merupakan ciri khas suatu mineral. Contoh: mineral alliaceous berbau seperti bawang.
Sifat Kimia Mineral Berdasarkan sifat-sifat kimianya, mineral terbagi ke dalam 8 golongan, yaitu: 1. Native Elements 2. Sulfides dan Sulfosalts 3. Halides 4. Oxides dan Hydroides 5. Carbonates, Nitrates dan Borates 6. Sulfates, Chromates, Molybdates dan Tungstates 7. Phospates, Arsenates dan Vanadates 8. Silicates Native Elemen = Unsur-unsur Murni
7 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Adalah unsur-unsur bebas, bukan merupakan unsur-unsur gabungan. Digolongkan menjadi 3 kelompok : a. Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah: Cooper (Cu), Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt), Nickel-Iron (Ni-Fe), Mercury (Mg). Unsur-unsur
bersifat
sangat
padat,
lunak,
dapat
ditempa.
Perawakannya (yang umum ditemui) berbentuk masif-dendritik; bidang belahan yang jelas jarang ditemui; merupakan penghantar listrik yang baik. b. Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah:
Arsenic
(As),
Antimony
(Sb),
Bismuth
(Bi).
Merupakan
penghantar listrik yang kurang baik; biasanya terdapat pada massa nodular. c. Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah: Sulfur (S), Carbon (C), Diamond (D), Graphite (G). Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna transparant (jernih dan jelas) hingga transculent (tembus cahaya) dan cenderung mempunyai bidang belahan kristal yang jelas. Sulfides dan Sulfosalt Sulfides adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur Sulfur (S) bergabung/bersenyawa dengan unsur-unsur logam dan semi logam. Sulfides dibagi menjadi 2 kelompok: a. Tellurides, jika Tellurium menggantikan unsur Sulfur (S). Contohnya: Sylvanite (AuAgTe4). b. Arsenides, jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) Contohnya: Nickeline (NiAs), Smaltite [(Co,Ni)Ass], Chloanthite [(Ni,Co)As2]. Sifatsifat dari Sulfides, Tellurides dan Arsenides tidak tetap/dapat berubahubah, mempunyai kilap logam, lunak dan padat [seperti Galena (PbS), Molybdenite (MoS2)] dan beberapa Sulfides bersifat non-logam [seperti Realgar (AsS), Orpiment (As2S2)] dan sebagian lagi secara relatif bersifat keras [seperti Marcasite (FeS2), Cobaltite (CoAsS)]. Golongan sulfides merupakan bijih-bijih yang sangat penting dari Lead, Zinc, Iron dan Copper; sulfides terbentuk dalam lapisan-lapisan hydrothermal di bawah
8 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
permukaan air/di dalam tanah sehingga dengan mudah mineral-mineral dapat dioksidasi oleh sulfates. Sulfosalts, adalah persenyawaan kimia dimana unsur-unsur logam bersenyawa dengan unsur-unsur sulfur dan semi logam (seperti Antimony dan Arsenic). Sifat dari sulfosalts mirip dengan sulfides. Mineral-mineral yang termasuk golongan Sulfosalts, antara lain Enargite (Cu 3AsS4), Pyrargyrite
(Ag3SbS3),
Proustite
(Ag3AsS3),
Polybasite
(AgICr)16Sb2S11,
Bournonite (PbCuSbS3).
Halides Adalah
persenyawaan
kimiawi
dimana
unsur-unsur
logam
bersenyawa dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine). Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa diantaranya ditemui dalam sequen evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini merupakan
alterasi
dari
Lapisan-lapisan
batuan
sedimen
yang
mengandung evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkalium-Karbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan batuan-batuan seperti Marl dan Limestone. Halides yang lainnya seperti Flourite terbentuk lapisan-lapisan hidrothermal. Golongan Halides bersifat sangat lunak (Kekerasannya antara 2 – 4.5), mempunyai sumbu simetri kristal yang berbentuk kubik, berat jenis cenderung rendah. Contoh mineral-mineral golongan Halides antara lain: Sylvite (KCl), Cryolite (Na3AlF6), Atacamite [Cu2ClC(OH)5].
Oxides dan Hydroxides a. Oxides Oxides
tersusun oleh unsur-unsur yang bersenyawa dengan
oksigen. Contoh utama yang umum adalah Iron Oxide Hematite, dimana Iron bersenyawa dengan Oksigen. Sifat dari golongan Oxides tidak tetap/dapat beruba-ubah; terbentuk/ditemui pada banyak lingkungan
9 | Page
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
geologi dan pada tipe batuan yang bermacam-macam. Contoh-contoh mineral golongan oxides antara lain: - Merupakan bijih-bijih logam yang penting seperti
Hematite (Fe 2O3),
Magnetite (Fe2+Fe23+O4), Cassiterite (SnO2), Chromite (Fe2+Cr2O4). - Mempunyai keanekaragaman sebagai batu Perhiasan seperti Corondum (Al2O3), Ruby dan Sapphire (Al2O3), Spinel (MgAl2O4), dll. b. Hydroxides Adalah persenyawaan antara unsur-unsur logam dengan air dan hydroksil (OH); dapat ditegaskan bahwa Hydroxides dapat terbentuk melalui reaksi kimia antara oksida dan air, sehingga biasanya mempunyai kekerasan mineral yang rendah/lunak (2 – 2.5). Contoh-contoh mineral golongan Hydroxides antara lain Gibbsite [Al(OH) 2], Brucite [Mg(OH)2], Stibiconite [Sb+3Sb+5(OH)].
Carbonates, Nitrates dan Borates a. Carbonates Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur-unsur logam atau semilogam bersenyawa dengan Carbonate radical (CO3)-2. Calcite (CaCO3) adalah Carbonate yang umum, terbentuk ketika Calcium bersenyawa dengan Carbonate radical. Terbentuk pula mineral-mineral khusus dalam golongan Carbonates, hal ini terjadi dengan adanya pergantian kedudukan unsur Calcium dalam komposisi kimianya; mineralmineral tersebut antara lain: - Witherite, jika Barium menggantikan unsur Calcium. - Rhodochrosite, jika Magnesium menggantikan komposisi/kedudukan Calcium
Carbonates
biasanya
terbentuk
dengan
bentuk
kristal
Rhombohedral yang berkembang dengan baik. Sifat dari golongan Carbonates antara lain cenderung larut dengan mudah dalam larutan asam hydrochloric, dapat juga tidak berwarna atau dapat juga berwarna tajam/hidup.
10 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
b. Nitrates Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur-unsur logam atau semilogam bersenyawa dengan Nitrate radical (NO 2)-1. Contoh mineralnya Nitratine (NaNO3). Terjadi pada daerah yang kering/gersang sebagai endapan yang berkembang pada permukaan, berasosiasi dengan Gypsum, Nitratine seringkali terdapat menutupi daerah yang luas pada tanah. Sifat golongan Nitrates/Nitratine: mudah larut dalam air, bila diletakkan pada nyala api dapat dengan mudah melebur, mempunyai bentuk kristal rhombohedral, umumnya kebanyakan berbentuk massive atau granular. c. Borates Adalah persenyawaan kimia antara unsur logam bersenyawa dengan Borate radical (BO3)-3. Terjadi/terdapat pada endapan-endapan evaporite dan
lapisan-lapisan
(Na2B4O5(OH)4.8H2O),
mineral.
Contoh
Colemanite
mineralnya
antara
(Ca2B6O11.5H2O),
lain
Borax Kernite
(Na2B4O6(OH)2.3H2O).
Sulfates, Chromates, Molybdates, dan Tungstates a. Sulfates Adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur-unsur logam bersenyawa dengan Sulfates radical (SO 4)-2. Gypsum adalah sulfates yang paling banyak terdapar dalam golongan ini yang terjadi pada endapan-endapan evaporite, sedangkan Barite khusus terjadi pada lapisan-lapisan hidrotermal. Sifat dari golongan sulfates antara lain lunak, berwarna terang/muda dan cenderung mempunyai Berat Jenis yang rendah/ringan. Contoh mineral-mineral yang termasuk golongan Sulfates antara lain Gypsum (CaSO4.2H2O), Celestine (SrSO4), Anhydrite (CaSO4), Barite (BaSO4).
11 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
b. Chromates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam bersenyawa dengan Chromates radical (CrO4)-2. Golongan Chromates terdapat dalam jumlah yang sedikit dan cenderung jarang ditemui, contoh mineralnya Crocoite (PbCrO4) mempunyai warna yang cemerlang/terang, berwarna orange atau orange kemerahan. Terbentuk pada zona oxidasi dari lapisanlapisan
dan
endapan-endapan
yang
mengandung
Chromium
dan
Lead/Timah. c. Molybdates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Molybdates radical (MoO4)-2. Merupakan mineral-mineral yang padat, rapuh, berwarna cemerlang/hidup, misalnya mineral Wulfenite (PbMoO 4). Sifat dari golongan Molybdates: mudah melebur, dapat larut dalam asam hydrochloric, bila dalam kondisi panas, berwarna cemerlang mulai dari orange, kuning atau coklat keabu-abuan. d. Tungstates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Tungstate radical (WO4)-2. Merupakan mineral-mineral yang padat, rapuh, berwarna cemerlang. Contoh mineral-mineral dalam golongan Tungstate antara lain: wolframite Fe+2WO4Mn+2WO4), Scheelite (CaWO4).
Phospates, Arsenates, dan Vanadates a. Phospates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Phospate radical (PO4)-8. Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates, seperti Arsenic merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggotaanggotanya secara keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari
12 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
oksidasi sulfides. Sifat dari golongan ini: berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung lunak, rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya baik, kekerasan berkisar antara 1,5 – 5 dan 6. Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan phosphates seperti: Torbenite Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O] Autunite Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O] Lazulite [(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2] Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates: Vivianite [Fe+2(PO4)2.8H2O] Wavellite [Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O] Apatite [Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)] b. Arsenates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Arsenate radical (AsO4)-8. Kebanyakan Arsenates sangat dicari oleh para kolektor
mineral
mempunyai [Pb5(AsO4)3Cl]
khususnya
spesies
warna
(berwarna
yang yang
kuning),
terkristalisasi
dengan
cemerlang
seperti:
Adamite
[Zn 2AsO4(OH)]
baik
dan
Mimetite (kuning),
Erythrite [CO3(AsO4)2.8H2O] (ungu tua – pink). Golongan arsenates cenderung mempunyai berat jenis antara 3 – 5, kecuali Mimetite yang mempunyai B.J. 7 – 7.3 karena mengandung Lead serta mempunyai kekerasan yang rendah (lunak antara 1,5 - 4,5). c. Vanadates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Vanadate radical (VO4)-3/(VO4)-1. Sifat dari golongan ini: cenderung lunak, rapuh, berwarna cemerlang seperti yang terlihat pada mineral Vanadinite [Pb5(VO4)3Cl], merupakan mineral terbaik yang dikenal pada kelompok Vanadates, dimana terbentuk kristal-kristal hexagonal merah – orange. Mempunyai kekerasan berkisar antara 2 – 3,5. Contoh mineral lainnya: Descloizite [PbZn(VO4)(OH)], Carnotite [K2(UO2)2V2O8.3H2O]. Silicates Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah satu dari Si – O tetrahedral (SiO4)-4 tunggal atau berantai. Silicates adalah
13 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
golongan mineral yang paling besar dan sangat berlimpah-limpah keberadaannya, dalam hal ini silicate adalah unsur pokok penyusun batuan beku dan batuan metamorf. Mineral-mineral silicates cenderung bersifat keras, berwarna transparant (jernih dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya) dan mempunyai berat jenis rata-rata sama. Pada umumnya dalam semua struktur silicate, silicon berada diantara 4 atom oksigen (kecuali yang terbentuk pada tekanan yang ekstrim). Dari strukturnya (sudut bangunnya) silicate dibagi menjadi 6 kelas, yaitu: a. Nesosilicate - Mempunyai (SiO4)-4 tetrahedral yang benar-benar terpisah (tetra hedra silikon-oksigen benar-benar terpisah), komposisi berupa SiO 4. Mineral khasnya
Forsterit
(Mg2SiO4),
mineral
lainnya
seperti:
Olivine
[(Mg,Fe)2SiO4], Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5). b. Sorosilicate - Mempunyai 2 tetrahedral yang dihubungkan oleh 1 atom oksigen yang merupakan milik bersama (dipakai bersama-sama), komposisi berupa Si2O7. Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral lainnya seperti: Heminorphite [Zn4Si2O7(OH)2.H2O], Oisite [Ca2Al3(Si3O12)OH]. c. Cyclocilicate -
Mempunyai
tetrahedral
yang
saling
berhubungkan
membentuk
struktur lingkaran tertutup dengan komposisi berupa SinO3n. Contoh: Benitoite (BaTiSi3O9), Beryl (Be3Al2Si6O18), Cordierite [Mg2Al4Si5O18], Ferroxinite
[Ca2FeAl2Bsi4O15(OH)],
Manganaxinite
[Ca2MnAl2BSi4O15(OH)]. d. Inosilicate - Mempunyai tetrahedral yang saling berhubungkan membentuk struktur rantai tunggal/ganda dan saling terikat oleh unsur logam. - Rantai Tunggal mempunyai komposisi Si : O = 1 : 3, misalnya terlihat pada mineral-mineral grup Piroksin seperti Diopside (CaMgSi2O6), Hornblende [CaFeSi2O6], Jadeite [Na(Al,Fe+3)Si2O6]. -
Rantai
Ganda,
tetrahedralnya
dimana
2
rantai
tunggal
berselang-seling/terikat
paralel
yang
menyilang
posisi dengan
perbandigan komposisi Si : O = 4 : 11 dicirikan oleh mineral-mineral grup
Amphibole
[(Ca,Na)(Mg,Fe)]
Silicat-OH,
seperti:
Tremolite
14 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
[Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite [Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2], Hornblende [(Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2],
Wollastonite
[CaSiO3],
Rhodonite
[(Mn, Fe, Mg)SiO3], Neptunite [Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24]. e. Phylosilicate - Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian secara bersamasama oleh 3 ion oksigen dari tiap-tiap tetrahedral yang berbatasan disekitarnya sehingga membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan komposisi Si : O = 2 : 5. Dicirikan dengan kelompok mineral
Mica
[K(Mg,Fe)Al-Silicat
[KAl2(AlSi3)O10(OH)2], Phlogophite
Biotite
OH,
seperti:
Muscovite
[K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2],
[K(Mg,Fe)3(Al,Si)3O10(F,OH)2],
[K(Li,Al)3(Si,Al)4O10(F,OH)2],
Lepidolite Vermicullite
(Mg,Fe,Al)3(Al,Si)4O10(OH)2.4H2O],
Kaolinite
[Al2Si2O5(OH)4],
Serpentinite [(Mg,Fe)3Si2O5(OH)4] f. Tectosilicate - Mempunyai kerangka silicate yang mana setiap atom tetrahedra silicon/SiO4
memakai
bersama-sama
semua
(ke-empat)
pojok-
pojoknya dengan atom tetrahedra silicon lainnya yang berdekatan sehingga membentuk jaringan 3 dimensi dengan perbandingan komposisi Si : O = 1 : 2. - Dicirikan dengan beberapa bentuk silica seperti Kwarsa (SiO 2), Tridimite (SiO2), Kristobalite (SiO2)à mempunyai susunan 3 dimensi tersebut. Mineral khas lainnya seperti Feldspar group : Orthoclase (KAlSi3O8),
Sanidine
(KAlSi3O8),
Microcline
(NaAlSi3O8), Oligoclase [(Na,Ca)AlSi3O8].
Contoh-Contoh Mineral 1. Kelas Elemen native Emas, Au
(KAl2Si3O8),
Albite
15 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Sistem kristal: Isometrik, umumnya berbentuk oktahedral, dodekahedral atau kubus; sering memperlihatkan tekstur mendaun (leafy), dendritik, filiform (merambut atau membenang), atau seperti sepon; dapat juga maslv, membudar, atau berbutir gepeng
Kilap dan opaksitas : Metalik; opak Warna : kuning-emas Goresan : kuning Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli (pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam). Kekerasan : 2,5-3 Berat jenis : 19,3 Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas molapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal. Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.
Perak, Ag
16 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Sistem kristal: Isometrik, umumnya berbentuk kubus, oktahedral, atau dodekahedral; sebagai massa yang masive, mendaun, lempeng-lempeng tipis, atau meliuk-liuk seperti kawat. Kilap dan opaksitas : Metalik; opak Warna : putih-perak Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli. Kekerasan : 2,5-3. Berat jenis : 10,5 Genesis : sejumlah kecil perak native dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu : 1. Berasosiasi
dengan
sulfida,
zeolit,
kalsit,
barit,
fluorit
dan
kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut native, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral-mineral nikel-kobalt. Manfaat : dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.
Tembaga, Cu
17 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Sistem kristal: isometric, umumnya berbentuk kubus, atau dodekahedral; sering berupa massa yang masive, filiform, dendritik, atau seperti kawat. Klip dan opaksitas : metalik; opak Warna : merah-tembaga, atau merah-mawar terang Goresan : merah metalik Belahan dan pecahan : tak ada; hakli Kekerasan : 2,5-3. Berat jenis : 8,94 Genesis : sejumlah kecil tembaga nativg dijumpai pada zone oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakhit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ. Manfaat:
sumber
minor
bijih
tembaga;
banyak
digunakan
dalam
kelistrikan, umumnya sebagai kawat; dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).
Platina, Pt
18 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Sistem kristal: isometric, umumnya berbentuk kubus dan dijumpai dalam bentuk butiran-butiran kecil, kadang-kadang sebagai massa tak teratur, atau berbungkal-bungkal (nugget) Kilap dan opaksitas: Metalik; opak Warna : abu-abu baja sampai abu-abu kehitaman Goresan : Abu-abu saja Belahan dan pecahan : Tak ada; hakli. Kekerasan :4-4,5; membesar seiring dengan naiknya kandungan besi. Berat jenis : 14-19; 21,46 bila murni Genesis : Platina nativ terdapat dalam batuan ultrabasa, khususnya dunit, berasosiasi dengan olivin, khromit, piroksen dan magnetit. Selain itu, dapat dijumpai berupa butiran-butiran, atau bungkal-bungkal dalam padir dan kerakal-kerikil disungai, yaitu sebagai endpaan letakan. Manfaat : sumber logam platina; dipakai sebagai katalis untuk mengontrol emisi gas buangan otomobil, dalam industri kimia dan minyak; dibuat perhiasan, pelapis gigi, alat-alat bedah dan kedokteran pada umumnya dan alat-alat listrik. Sulfur, S (Belerang)
Sistem kristal: Ortorombik, umumnya berkristal dipiramidal, dapat juga masive, reniform, stalaktitik atau sebagai kerak kilap dan opaksitas, transparan sampai translusen. Warna : kuning sampai coklat kekuningan. Goresan : putih Belahan dan pecahan : Tak ada; konkoidal sampai tidak rata Kekerasan : 1,5-2,5 Berat jenis : 2,07
19 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuanbatuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batu gamping. Manfaat : sulfur digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti asam sulfat (H2SO4); dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet, sabun;
dalam industri
tekstil,
kulit,
kertas, cat,
pencelupan dan penggilingan minyak.
Intan
Sistem Kristal: isometrik, umumnya berkristal oktahedral, dodekahedral, kubus, atau tetrahedral, dengan permukaan yang melengkung. Kilap dan opaksitas: Adamantin; transparan sampai translusen Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam. Goresan : putih Belahan dan pecahan : sempurna pada (111) ; konkoidal Kekerasan : 10 Berat jenis : 3,50 Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin,
atau
porfiri
kaya-flogopit;
batuan
ini
dikenal
sebagai
kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai. Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.
20 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Grafit Sistem kristal: Heksagonal, umumnya sebagai massa berfoliasi, kolumnar, butir-butir tabular, atau radial. Kilap dan opaksitas: Metalik sampai pudar/buram (dull); opak. Warna : hitam. Goresan : hitam Belahan dan pecahan : sempurna/mudah pada (0001); tak ada Kekerasan :1-2 Berat jenis : 2,09-2,23 Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorfisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes, sekis, kuarsit dan lapisan batubara termetamorf. Manfaat : dipakai dalam industri baja, pembuatan logam campuran, pengecoran logam; sebagai campuran di pelumas, isi pensil, pembuatan baterai dan elektrode.
2. Kelas Oksida Korundum, Al2O3 Sistem Kristal: Heksagonal, kristalnya tabular sampai prismatik pendek sepanjang sumbu c, sering pula masive, berputar kasar, atau halus. Kilap dan opaksitas : Adamantin sampai kaca; transparan sampai translusen. Warna: Biru (safir), merah muda sampai merah-darah (rubi), juga kuning, coklat-kuning, hijau, merah lembayung sampai lembayung; dapat juga tak berwarna. Goresan : Putih Belahan : Tak ada Kekerasan : 9 Berat Jenis : 4,0-4,1
21 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral asasori dalam batugamping kristalin, sekis-mikadan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan beku, khususnya sienit dan sienit nefelin; dalam pegmatif, retas lamprofir, dan pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi dengan khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit dan diaspor. Manfaat : Dibuat batupermata dan pengasah (amplas) Hematit, Fe2O3 Sistem kristal: Heksagonal, kristalnya tabular atau rombohedral, mikaseus sampai lempengan, kompak, kolumnar, menyerat (fibrus), radial, sebagai massa yang reniform dengan pecahan halus, botrioidal, atau stalaktitik, dapat juga granular sampai kompak, konkresian, atau oolitik. Kilap dan opaksitas : Metalik sampai submetalik; translusen Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam. Goresan : Merah atau coklat kemerahan Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata. Kekerasan : 5,5 – 6,5 Berat Jenis : 5,26 Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrotermal temperatur tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam lingkungan sedimen. Manfaat : sumber logam besi; juga digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang berwarna hitam dapat dibuat batupermata. Magnetit, Fe3O4 Sistem
kristal:
Isometrik,
kristalnya
oktahedral,
dodekahedral, sering masive, granular kasar, atau halus. Kilap dan opaksitas : Metalik; opak Warna : Hitam-besi Belahan : Tak ada, kadang-kadang tak jelas pada (111) Kekerasan : 5,5 – 6,5 Berat jenis : 5,2
kadang-kadang
22 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Magnetisme : Magnetik ; ada yang bersifat magnet alam, dikenal sebagai iodestona. Genesis : Dapat terbentuk pada: 1. lingkungan batuan beku sebagai mineral asesori, atau sebagai deposit segregasi magmatik bersama apatit dan piroksen, 2. batugamping yang termetamorfisme kontak, berasosiasi dengan gamet, diopsid, olivin, pirit, hematit dan khalkopirit, serta terdapat sebagai kristal dalam sekis khlorit, 3. pegmatit, 4. hidrotermal temperatur tinggi, terdapat dalam urat-urat, dan 5. lingkungan sedimen sebagai mineral rombakan dalam pasir sungai, atau pantai. Manfaat : Mineral bijih sumber logam besi Kasiterit, SnO2 Sistem kristal: Tetragonal, biasanya berkristal prismatik pendek, kadangkadang piramid, dipiramid, dapat juga masive, sebagai massa botrioidal yang
menyerat
radial,
sebagai
kerakal-kerakal
membundar
coklat
berstruktur konkresi atau seperti butiran pasir halus (deposit letakan). Kilap dan opaksitas: Adamantin sampai submetalik dan buram/pudar; transparan sampai translusen. Warna: Kuning, atau coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan, dapat juga putih (jarang) Goresan : putih, keabuan, atau kecoklatan. Belahan dan pecahan : sempurna, kadang tidak sempurna; konkoidal, Kekerasan : 6-7 Berat Jenis : 6,8-7,1 Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan terdapat
dalam urat-urat, atau proses metasomatisme yang secara
genetik berhubungan dengan batuan beku silikaan. Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, tumalin, topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li, bismutirit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk pada retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai mineral aluvial. Manfaat : Sumber logam timah (timah putih)
3. Kelas Sulfida
23 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Khalkosit, Cu2S Sistem kristal: Ortorombik, berkristal prismatik sepanjang sumbu c, atau a, dapat juga kompak, atau masive. Kilap dan opaksitas : Metalik; opak Warna : Hitam Goresan : Hitam keabu-abuan Belahan dan pecahan: tidak jelas; konkoidal. Kekerasan: 2,5-3 Berat Jenis : 5,5-5,8 Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dan sering terdapat dalam deposit sulfide. Pada daerah beriklim kering, atau semi kering, oksidasi air permukaan terhadap bijih sulfida primer, khalkopirit, bomit, pirit, enargit dan lain-lain, menghasilkan larutan sulfat-sulfat. Pada kedalaman yang lebih
dalam,
larutan
itu
bereaksi
dengan
sulfida
primer,
dan
mengendaplah khalkosit sekunder sebagai deposit “selimut khalkosit” di bawah muka air tanah. Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga Galena, PbS
Sistem Kristal: Isometrik, berkristal kubus, atau oktahedral-kubus dan oktahedral. Umumnya berbentuk masive, berbutir sangat halus sampai kasar. Kilap dan opaksitas : Metalik, opak Warna : Abu-abu timbal Belahan dan pecahan : Sempurna Kekerasan : 2,5 Berat Jenis : 7,58
24 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa,
barit
dan
fluorit.
Dapat
pula
ditemukan
dalam
deposit
metamorfisme kontak. Manfaat : Sumber logam timbal atau timah hitam (Pb)
Sfalerit, (Zn, Fe)S Sistem kristal: Isometrik, berkristal tetrahedral, dodekahedral, atau kubus. Sering memperlihatkan tekstur berbutir halus sampai kasar, fibrus (menyerat), konkresi, atau botrioidal.
Kilap dan opaksitas: Resin sampai submetalik, atau adamantin; transparan sampai translusen. Warna : Kuning, coklat sampai hitam Goresan : Putih sampai terang dan coklat Belahan : sempurna Kekerasan : 3,5-4 Berat Jenis : 3,9-4,1 Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan pirotit, pirit dan magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak. Manfaat : Mineral bijih sumber logam seng. Selain itu dapat pula menjadi sumber kadmium (Cd), indium (In), galium (Ga) dan germanium (Ge)
25 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
4. Kelas Karbonat Kalsit, CaCO3
Sistem kristal: Trigonal, umumnya berkristal dan sangat bervariasi, seperti prismatik sepanjang sumbu c, tabular, rombohedral, skalenohedral, berupa agregat-agregat yang paralel dan subparalel, masive, berbutir sangat halus sampai kasar, stalaktik, nodular, berbentuk koraloidal, oolitik, atau pisolitik. Kilap dan opaksitas : Kaca; transparan sampai translusen. Warna : Tak berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warnaabu-abu, merah, hijau, biru, kuning, bahkan coklat sampai hitam bila tidak murni. Goresan : Putih sampai keabuan Belahan : sempurna Kekerasan : 3 Berat Jenis : 2,71 Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan mela;ui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam
batu
gamping,
atau
pualam/marmer
(marble).
Dapat
juga
26 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
diendapkan disekitar/disekeliling mata air, atau aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping. Manfaat : Kalsit merupakan sumber senyawa CaO yang digunakan untuk membuat semen, campuran adukan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi-baja dan embenah tanah.
Magnesit, MgCO3 Sistem Kristal: Trigonal, kristalnya rombohedral, atau prismatik sepanjang sumbu c, tetapi jarang; umumnya masive, berbutir halus sampai kasar, atau sangat kompak, lamelar, atau berserat kasar. Kilap dan opaksitas : Kaca; transparan sampai translusen Warna : Tak berwarna, putih, putih keabuan, dan kekuningan sampai coklat Goresan : putih Belahan : Sempurna Kekerasan : 3,5-5 Berat Jenis : 3,0-3,2 Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen; secara hidrotermal, sehingga terdapat dalam urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak mengandung silikat kalsium (serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh air karbonat. Manfaat : sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan batubara tahan api, semen, industri kimia, dan sebagai sumber loham magnesium.
Dolomit, CaMg (CO3)2
27 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
Sistem kristal: Trigonal, umumnya berkristal rombohedral, dapat juga prismatik, atau tabular, masive, berbutir halus sampai kasar, atau kolumnar. Kilap
dan
opaksitas
:
Kaca
sampai
mutiara;
transparan
sampai
stranslusen. Warna : Tak berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang menjadi coklat kekuningan, atau coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe 2+, dapat juga merah muda, atau merah mawar. Goresan : Putih Belahan : Sempurna Kekerasan : 3,5-4 Berat Jenis : 2,85 Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit, siderit, kuarsa, mineral-mineral bijih metalik. Dapat juga terbentuk secara metamorfisme. Manfaat : Sumber logam magnesium, atau kalsium, dan senyawa magnesium oksida yang digunakan untuk membuat batubara tahan api. Dapat juga dibuat batu-hias.
5. Kelas Sulfat Anhidrit, CaSO4 Sistem kristal: Ortorombik, kristalnya jarang, biasanya masive, berbutir halus, dan radial. Kilap dan opaksitas : Kaca sampai mutiara; transparan sampai translusen. Warna
:
Tak
berwarna
sampai
kebiruan
atau
lembayung
(violet),
kadangkala abu-abu sampai abu-abu gelap. Goresan : Putih sampai putih keabuan Belahan : sempurna, atau hampir sempurna dan baik. Kekerasan : 3-3,5 Berat Jenis : 2,89-2,98 Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan gipsum, batugamping, dolomit dan garam-garam. Dapat juga
28 | P a g e
MK. Kimia Mineral (Lanjutan)
terbentuk melalui proses hidrotermal, dan terdapat sebagai mineral geng dalam urat-urat metaliferus. Manfaat : sebagai pembenah tanah dan bahan untuk membuat semen Portland. Gipsum, CaSO4.2H2O Sistem kristal: Monoklin, sering ditemukan berkristal sederhana, tabular, prismatik panjang, dapat juga granular, masive, berbutir sangat halus sampai kasar, foliasi, atau berserat halus. Kilap dan opaksitas: Kaca, kadang-kadang mutiara; transparan sampai translusen. Warna : Tak-berwarna dan tranparan, dapat pula putih, abu-abu, dan kekuningan bila masive. Goresan : Putih Belahan dan pecahan : sempurna dengan permukaan konkoidal; dan dengan pecahan yang fibrus. Kekerasan : 2 Berat Jenis : 2,32 Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam buatan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng. Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan pupuk.
Disadur dari berbagai sumber by Armid