17 0 19 KB
KISI-KISI DEBAT BAHASA INDONESIA MAHASISWA STAN KELAS I (AL, AM, AN) TAHUN 2015 Jadwal: Pertemuan ke-14 dan ke-15
PEMBAGIAN TUGAS No. 1.
Peran Pemandu (moderator)
Jumlah 1 orang
2.
Kelompok pendukung topik
2 orang
3.
Kelompok penentang topik
2 orang
Tugas a. Membuka sesi debat dan memperkenalkan diri b. Memberikan pengantar singkat tentang topik debat c. Mengatur penggunaan waktu d. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan pendapat awal e. Memandu pergiliran penyampaian pendapat f. Menutup sesi debat a. Memperkenalkan diri b. Menyampaikan pendapat awal yang mendukung materi topik c. Menyampaikan argumen-argumen yang logis untuk mempertahankan dan/atau menyesuaikan pendapat awal kelompok dalam proses debat a. Memperkenalkan diri b. Menyampaikan pendapat awal yang menentang materi topik c. Menyampaikan argumen-argumen yang logis untuk mempertahankan dan/atau menyesuaikan pendapat awal kelompok dalam proses debat
ALOKASI WAKTU No. 1.
Kegiatan Pembukaan sesi debat dan pengantar singkat tentang topik Penyampaian pendapat awal kelompok
2. 3.
Penyampaian pendapat, tanggapan, dan bantahan terhadap argumen masingmasing Penyampaian pendapat (evaluasi dan simpulan) oleh narasumber Penutup Jumlah
4. 5.
Pelaksana Pemandu
Alokasi Waktu 2 menit
Kelompok pendukung topik Kelompok penentang topik Kelompok pendukung dan penentang topik serta pemandu
2,5 menit 2,5 menit 10 menit
Pemandu dan narasumber
2 menit
Pemandu
1 menit 20 menit
PENILAIAN No. 1.
Unsur Penilaian Penggunaan bahasa: kosakata, struktur tuturan, gaya bahasa, kelancaran, intonasi, pelafalan Penguasaan materi: relevansi pendapat dengan topik dan kelogisan argumen Sikap Jumlah
2. 3.
Persentase 50% 40% 10% 100%
TOPIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tenaga kerja asing yang akan belajar, bekerja, dan bermukim di Indonesia wajib bisa berbahasa Indonesia. Generasi muda Indonesia wajib mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Bahasa asing bebas digunakan dalam promosi produk barang dan jasa di media massa dan media luar ruang. Penggunaan bahasa slang, seperti bahasa alay bisa merusak bahasa Indonesia. Anak muda yang mahir berbahasa Inggris lebih keren daripada yang hanya mampu berbahasa Indonesia atau berbahasa daerah. Bahasa Indonesia akan mampu menjadi bahasa internasional. Bahasa daerah tidak perlu diajarkan di sekolah.