Kliping Kekuasaan Allah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga Kliping tentang Kekuasaan ALLAH ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan penulis semoga Kliping ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Bireuen, 1 Agustus 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL........................................................................................ KATA PENGANTAR.......................................................................................



i



DAFTAR ISI.....................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................



1



A



Latar Belakang.............................................................................



1



B



Rumusan Permasalahan .............................................................



1



C



Tujuan Penulisan Makalah..........................................................



2



BAB II KERANGKA PEMBAHASAN.......................................................



2



A Pengertian kekuasaan ALLAHi..................................................



2



B



Kajian ayat.................................................................................



4



C



Analisis kandungan ayat.............................................................



5



BAB III PENUTUP........................................................................................



8



A



Kesimpulan...............................................................................



8



B



Saran. .......................................................................................



8



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................



8



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Memahami Kebesaran Allah adalah memahami maksud pekerjaan tangan-Nya yang dapat kita lihat dan alami dalam kehidupan. Pada proses inilah, setiap orang percaya akan terus bergumul untuk menemukan maksud-maksud dan makna-makna baru tentang campur tangan Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupannya. Demikianlah juga yang dialami Ayub, seorang saleh yang ingin mengetahui maksud Tuhan melalui penderitaan “ekstrim”-nya. Dalam penciptaan langit, Allah menciptakannya dengan penuhkeindahan, keanehan, keluarbiasaan dan sekian banyak misteri. Seseorangyang suka memperhatikan langit di malam maupun siang hari akanmerasakan ketakjuban yang luar biasa terhadap keindahannya. Danmungkin akan merasakan betapa besarnya kekuasaan Allah.



1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana pengertian kebesaran dan kekuasaan ALLAH 2. Apa saja bukti kekuasaan ALLAH



1



BAB II PEMBAHASAN



A.



Pengertian Kekuasaan ALLAH



1. Pendapat Imam Abu Hanifah Mengenai kekuasaan Allah Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa Allah tidak disifati dengan sifat sifat makhluknya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui. Tetapi kesemuanya itu tidak sama dengan apa yang dimiliki oleh makhluk ataupun manusia. Sehingga sifat Allah tidak boleh direka reka bentuknya, dan juga tidak boleh disebutkan bahwa tangan Allah itu artinya kekuasaannya dan nikmatnya, atau bahwa murka Allah adalah siksanya dan ridha Allah adalah pahalanya, karena hal itu berarti meniadakan sifat sifat Allah, sebagaimana pendapat yang dipegang oleh ahli qadar dan golongan muktazilah. Beliau juga menyatakan bahwa orang yang menyifati Allah dengan sifat sifat manusia berarti ia telah kafir. Allah memiliki sifat dzatiyah dan fi’liyah. Sifat dzatiyahnya adalah hayah (hidup), qudrah (mampu), ilm (mengetahui), sama’ (mendengar), bashar (melihat), dan iradah (kehendak). Serta sifat fi’liyahnya adalah menciptakan, memberi rizki, membuat, dan lain lain yang berkaitan dengan sifat sifat perbuatan. Imam Abu Hanifah berkata bahwa Allah berada di langit bukan di bumi, kemudian ada orang yang bertanya “tahukah anda bahwa Allah berfirman “Allah itu bersamamu”, beliau menjawab bahwa ungkapan itu seperti orang yang menulis surat kepada seseorang yang isinya, saya akan selalu bersamamu padahal kamu jauh darinya. Dari pendapat Abu Hanifah diatas kita dapat melihat bahwa beliau sangat menentang golongan yang memikirkan tentang seperti apa sifat sifat Allah itu, karena akibat dari penafsiran mereka tentang sifat sifat Allah itu menyebabkan mereka saling bermusuhan karena berbeda pendapat sehingga beliau melarang pembelajaran ilmu kalam. Imam Abu Hanifah secara tidak langsung mengatakan bahwa kekuasaan Allah itu tidak sama dengan kekuasaan makhluk. Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu sehingga tidak ada yang luput dari kuasanya termasuk untuk membuat seseorang menjadi kafir ataupun mukmin. Karena menurut beliau “di dunia ini dan akhirat tidaklah ada dan terjadi sesuatu kecuali berdasarkan kehendak Allah”, dan beliau lebih lanjut menjelaskan bahwa semua perbuatan hamba, baik yang bergerak ataupun diam, merupakan usahanya, dan Allah yang



2



menciptakannya. Semua perbuatan itu berdasarkan kehendak, pengetahuan, penetapan dan qadar Allah. 2. Pendapat Imam Malik Sebagaimana Imam Abu Hanifah, Imam Malik juga sangat menentang golongan yang menggunakan rasionya untuk memikirkan dzat dan sifat Allah, bahkan beliau mengatakan bahwa orang yang menyatakan bahwa Al-Qur’an itu makhluk, dia harus dihukum cambuk dan dipenjara sampai dia bertaubat . Beliau berkeyakinan bahwa Allah di langit dan ilmu (pengetahuan) Allah meliputi setiap tempat. Dan beliau yakin bahwa ketetapan Allah sudah ditentukan telebih dahulu, yaitu sesuai firman Allah “sekiranya kami menghendaki, kami akan memberikan petunjuk kepada semua orang. Tetapi tetaplah keputusanku, bahwa aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia semuanya (As-Sajdah :13). Beliau menentang pendapat kelompok qadariyah yang menyatakan bahwa Allah tidak menciptakan maksiat, dan manusia itu mempunyai kemampuan, yang jika mau bisa menjadi orang orang taat atau menjadi orang orang yang durhaka. 3. Pendapat Imam Syafi’i Imam Syafi’i mempunyai aqidah yang sejalan dengan imam abu hanifah dan imam malik. Karena imam syafi’i termasuk juga dalam ahlussunah wal jamaah. Mengenai masalah kekuasaan Allah imam syafii mengatakan bahwa masalah makhluk yang bisa dilihat dengan mata kepala saja kita masih banyak yang tidak tahu, apalagi mengenai masalah ilmu pencipta makahluk itu. Kemudian Imam Syafi’i menyuruh untuk menjadikan makhluk sebagai bukti atas kekuasaan Allah, dan jangan memaksa diri untuk mengetahui hal hal yang tidak dapat dicapai oleh akal.



3



B.



Kajian Ayat : Kebesaran Dan Kekuasaan Allah Swt



A. QS. An Nahl (16) : 65-70



65. dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). 66. dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. 67. dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. 68. dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”, 69. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang 4



memikirkan. 70. Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.



QS. Al Baqarah (2) : 164



164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. C.



Analisa Kandungan Ayat Bukti Kebesaran Dan Kukuasaan ALAAH Dari keseluruhan ayat Al Qr’an, ada isyarat ilmu pengetahuan yang perlu digali oleh manusia. Isyarat ilmu pengetahuan itu masih bersifat global sehingga memerlukan kesungguhan manusia untuk meneliti atau melakukan eksperimen untuk dapat menyingkap isi kandungannya. Dalam konteksnya yang nyata (arab: syahadah, jawa : kasunyatan), alam semesta ini bukan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Justru hal itu menambah kesan mendalam bahwa alam semesta ini dirancang oleh dzat yang super kreatif, super cerdas dan super canggih. Betapa tidak, jangankan yang meyakini tentang adanya Allah SWT., yang menyebut diri sebagai atheis pun tidak akan bisa mengelak bahwa wujud alam semesta ini bermanfaat bagi keseluruhan hajat hidupnya. Dengan demikian pandangan dasar bahwa alam semesta ada perancangnya adalah keniscayaan. Alam semesta adalah segala yang ada di langit dan di bumi serta diantara keduanya



a. Bumi Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara 5



(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer. Bumi terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik didarat maupun dilaut.



b. Langit Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu. Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit sering terlihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah ketika senja, atau hitam saat turun hujan.



6



c. Siang dan Malam Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi manusia. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Perputaran ini merupakan akibat dari adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi. Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam.



d. Laut Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.



7



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Mengenai kekuasaan Allah Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa Allah tidak disifati dengan sifat sifat makhluknya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui. Tetapi kesemuanya itu tidak sama dengan apa yang dimiliki oleh makhluk ataupun manusia. Sehingga sifat Allah tidak boleh direka reka bentuknya, dan juga tidak boleh disebutkan bahwa tangan Allah itu artinya kekuasaannya dan nikmatnya, atau bahwa murka Allah adalah siksanya dan ridha Allah adalah pahalanya, karena hal itu berarti meniadakan sifat sifat Allah, sebagaimana pendapat yang dipegang oleh ahli qadar dan golongan muktazilah. Beliau juga menyatakan bahwa orang yang menyifati Allah dengan sifat sifat manusia berarti ia telah kafir. 3.2 SARAN Penulis menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.



8



DAFTAR PUSTAKA http://maalikghaisan.blogspot.com/2017/09/kebesaran-dan-kekuasaan-allah.html https://www.mengukirperadaban.com/2015/06/makalah-kekuasaan-dan-tuhan-dalamislam.html https://jikbodo.wordpress.com/2016/05/15/kajian-ayat-kebesaran-dan-kekuasaan-allah-swt/



9