Kliping Peninggalan Sejarah Di Indonesia - 60 Buah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENINGGALAN SEJARAH DI INDONESIA 1. Candi Borobudur (Magelang) Borobudur merupakan sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi kurang lebih 86 km di sebelah barat Surakarta, 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.



Candi Borobudur 2. Candi Prambanan (Yogyakarta) Candi Loro Jonggrang atau Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Wishnu, Siwa dan Brahma. Menurut prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi Prambanan adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna "Rumah Siwa"), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.



Candi Prambanan 3. Lawang Sewu (Semarang) Lawang Sewu merupakan gedung gedung bersejarah di Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda.



Lawang Sewu 4. Benteng Rotterdam (Makassar) Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) atau Fort Rotterdam merupakan sebuah benteng peninggalan Kerajaan GowaTallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Pada mulanya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan



1



Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di laut maupun di darat. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di laut dan darat.



Benteng Rotterdam 5. Benteng Vredeburg (Yogyakarta) Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berrhasil menyelesaikan perseteruan antara Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak) dengan Susuhunan Pakubuwono III adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.



Benteng Vredeburg 6. Taman Sari (Yogyakarta) Taman Sari adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Taman sari dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa kolam pemandian, gedung, jembatan gantung, danau buatan, pulau buatan, kanal air serta lorong bawah air. Taman Sari yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun sekarang sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.



Taman Sari 7. Istana Maimun (Medan) Istana Maimun bisa disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning yang merupakan warna kebesaran kerajaan Melayu, istana Maimun merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara. Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk,



2



bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.



Istana Maimun 8. Asta Tinggi Sumenep (Madura) Asta Tinggi adalah kawasan pemakaman khusus para Pembesar/Raja/Kerabat Raja yang teletak di kawasan dataran tinggi bukit Kebon Agung Sumenep. Dalam Bahasa Madura, Asta Tinggi disebut juga sebagai Asta Raja yang bermakna makam para Pangradja (pembesar kerajaan) yang merupakan asta/makam para raja, anak keturunan beserta kerabat-kerabatnya yang dibangun sekitar tahun 1750M. Kawasan Pemakaman ini direncanakan awalnya oleh Panembahan Somala dan dilanjutkan pelaksanaanya oleh Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I dan Panembahan Natakusuma II



Asta Tinggi Sumenep 9. Masjid Agung Palembang Sejarah Masjid Agung Palembang diawalawi Saat terjadi perang antara masyarakat Palembang dengan Belanda di tahun 1659 M, kala itu sebuah masjid terbakar. Masjid tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Sultan Palembang kala itu, Ki Gede Ing Suro, yang berlokasi di Keraton Kuto Gawang. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1738 M, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo membangun kembali masjid tepat di lokasi berdirinya masjid yang terbakar. Pembangunan masjid yang baru memakan waktu cukup lama, hingga pada 26 Mei 1748 atau pada 28 Jumadil Awal 1151 tahun hijriah, masjid tersebut baru diresmikan berdiri. Di awal pembangunannya, Masjid Agung Palembang disebut oleh masyarakat Palembang dengan nama Masjid Sulton. Nama tersebut merujuk pada pembangunan masjid yang diketuai dan dikelola secara langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo.



Masjid Agung Palembang 10. Masjid Agung Demak Masjid Agung Demak merupakan salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di Kampung Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid Agung Demak dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya walisongo (para ulama yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa). Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.



3



Masjid Agung Demak 11. Masjid Menara Kudus Masjid Menara Kudus disebut juga dengan Masjid Al Manar ("Mesjid Menara") adalah masjid kuna yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi (956 Hijriah). Lokasi saat ini berada di Desa Kauman, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang serupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Buddhis sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa.



Masjid Menara Kudus 12. Masjid Raya Baiturrahman (Aceh) Masjid Raya Baiturrahman merupakan sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, Selain Masjidil Haram di kota suci Makkah, Masjid Raya Baiturrahman ini juga menjadi salah satu pusat pembelajaran agama Islam yang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin mempelajari Islam dari seluruh penjuru dunia.



Masjid Raya Baiturrahman 13. Masjid Agung Banten Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar, Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati.



Masjid Agung Banten



4



14. Gereja Blenduk (Semarang) Gereja Blenduk adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja Blenduk sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda.



Gereja Blenduk 15. Gereja Katedral (Jakarta) Gereja Katedral merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Jakarta. Sebelum diresmikan sebagai bangunan cagar budaya, Gereja Katedral mempunyai sejarah yang panjang dalam pembangunannya. Pembangunan Gereja Katedral dimulai ketika Paus Pius VII mengangkat pastor Nelissen sebagi prefek apostik Hindia Belanda pada 1807. Saat itulah dimulai penyebaran misi dan pembangunan gereja katolik di kawasan nusantara, termasuk di Jakarta.



Gereja Katedral 16. Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular dari Kerajaan Majapahit



Kakawin Sutasoma adalah sebuah epos dari jaman kerajaan Majapahit. Buku ini telah menginspirasi para bapak pencetus kemerdekaan Indonesia untuk menggunakan istilah Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan persatuan. 5



17. Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca dari kerajaan Majapahit



Kakawin Negarakertama yang menceritakan tentang kerajaan Majapahit dari abad XII – XIV M ini adalah karya Mpu Prapanca. Naskah salinannya kini ada di Bali. 18. Prasasti Kalasan (778 M) dekat Yogyakarta



Prasasti Kalasan (778 M) dekat Yogyakarta, tentang peninggalan Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Rakai Panangkaran. 19. Prasasti Ciarateun ditemukan di daerah Bogor, Jawa Barat



Prasasti Ciarateun yang terdapat tapak kaki manusia ini ditemukan di daerah Bogor, Jawa Barat. 20. Arca Patih Gajah Mada



Sebuah penggalan arca yang menyisakan kepalanya saja diduga menggambarkan wajah Patih Gajah Mada. Kini disimpan di museum Trowulan, Mojokerto.



6



21. Arca Buddha di Candi Mendut



Arca Buddha yang ada di dalam Candi Mendut ini terdiri dari 3 arca, arca Dhyani Buddha Wairocana diapit Boddhisatwa Awalokiteswara dan Wajrapani. 22. Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat



Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat kini lebih dikenal dengan nama Keraton Yogyakarta. Tempat ini tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. 23. Istana Maimun di Medan



Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara. Lokasinya di di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. 24. Masjid Azizi di Langkat, Sumatera Utara



Masjid Azizi terletak di Jl. Raya Lintas Sumatera, Kec. Tanjungpura, Kab. Langkat, Provinsi Sumatra Utara. Masjid ini dibangun atas anjuran Syekh Abdul Wahab Babussalam pada masa pemerintahan Sultan Musa al-Muazzamsyah. Mulai dibangun pada tahun 1320 H (1899M) dan hingga kini masih berfungsi sebagai tempat ibadah.



7



25. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur



Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu dari ulama Wali Songo, yaitu para penyebar ajaran Islam generasi awal di tanah Jawa. Ia bukan penduduk asli Jawa dan sebutannya sebagai Syekh Maghribi membuat orang berasumsi bahwa ia berasal dari Afrika Utara. 26. Makam Raja-Raja Gowa di Katangka, Sulawesi Selatan



Kompleks makam keluarga raja Gowa berada di samping Masjid Katangka, Sulawei Selatan. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan Islam di Pulau Sulawesi. 27. Istana Kerajaan Siak



Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ.



8



28. Candi Sewu



Candi sewu sendiri merupakan candi terbesar kedua di Jawa tengah setelah candi Borobudur yang bercorak budha yang mana kerajaan Mataram kuno membangunnya sekitar di abad 8 Masehi. Lokasinya berada di desa Bugisan, kecamatan Prambanan, kabupaten klaten, Jawa tengah. 29. Candi Arjuna



Berbeda dengan candi Sewu yang bercorak budha, candi Arjuna sendiri adalah candi yang bercorak Hindu. Candi Arjuna dibangun pada abad 9 Masehi dan Letaknya candi ini berada di Dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. 30. Candi Bima



Candi bima ini juga terletak di daerah Dataran Tinggi Dieng tepatnya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dibangun pada abad sekitar 7 sampai abad ke 13 Masehi. Candi ini bercorak Hindu, makanya desainnya pada umumnya terdapat kesamaan dengan candi yang ada di negara India. 31. Candi Mendut



Selain candi Borobudur, Candi mendut juga termasuk candi yang bercorak Budha. Letaknya sama dengan candi Borobudur yaitu daerah Magelang, Jawa Tengah. Candi Mendut tersebut dibuat pada tahun 800-an Masehi ketika dinasti Syailendra berkuasa tepatnya dibawah kekuasaannya Raja Indra.



9



32. Candi Pawon



Candi lainnya yang juga letaknya berdekatan dengan candi Borobudur dan Candi Mendut adalah candi Pawon. Sayangnya sejarah akan candi Pawon ini masih simpang siur dan tidak jelas. Menurut beberapa para peneliti kata Pawon sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti dapur atau juga bisa tempat perabuan. 33. Candi Puntadewa



Candi ini satu daerah dengan candi Arjuna dan candi lainnya yang dinamakan di pewayangan. Pada zaman dahulu candi ini digunakan untuk tempat pemujaan dewa Siwa, tak salah jika coraknya berasal dari India. 34. Candi Semar



Candi ini juga berada dalam satu kawasan dengan candi nama pewayangan lainnya seperti candi Arjuna tepatnya di Dataran Tinggi Dieng. Candi ini termasuk juga candi Hindu Syiwa yang dibuat oleh kerajaan Mataram kuno. Menariknya adalah candi ini berhadapan langsung dengan candi Arjuna. 35. BATAVIA CAFE (JAKARTA)



Secara resmi, Batavia Cafe diresmikan pada tahun 1993. Tapi, secara fisik, bangunan tersebut sudah ada sejak 1805 di mana dulunya digunakan sebagai kantor administrasi bagi VOC Belanda.



10



37. BENTENG ROTTERDAM (MAKASSAR)



Dibangun oleh warga lokal, Benteng Rotterdam sempat jatuh ke tangan Belanda saat Kerajaan Gowa-Tallo berperang. Saat zaman itu, sering terjadi pembantaian yang dilakukan oleh Tentara Belanda. 38. BENTENG VREDEBURG (YOGYAKARTA)



Benteng Vredeburg adalah bangunan bersejarah tertua dari zaman penjajahan Belanda yang berlokasi di kawasan titik nol kilometer Yogyakarta atau kawasan Malioboro. Temboknya masih berdiri kokoh, padahal struktur bangunannya original, yaitu dengan arsitektur Eropa. 39. ISTANA MAIMUN (MEDAN)



Terletak di jalan Brigjen Katamso, Sukaraja, Istana Maimun selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Maklum, di sinilah, Kesultanan Deli di bawah arahan Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah menggerakkan roda aktivitasnya pada akhir 1800-an. Namun, kisah tetang Putri Hijau dan Mambang Khayali yang justru memikat banyak turis. Terdapat sebuah pecahan meriam yang merupakan jelmaan Mambang Khayali. Ia berubah menjadi meriam lantaran berusaha mempertahankan istana dari serbuan musuh. Nah, salah satu bagian dari meriam tersebut disimpan apik di Istana Maimun. 40. HOTEL MAJAPAHIT (SURABAYA)



Di sinilah, insiden perobekan bendera Belanda terjadi pada 19 September 1945 silam. Hotel Majapahit juga menjadi saksi sejarah pertumpahan darah arek-arek Suroboyo melawan agresi Belanda. 11



41. VILLA ISOLA (BANDUNG)



Dibangun pada 1933, Villa Isola dulunya dihuni oleh seorang orang kaya bernama Dominique Willem Berretty. Kesaksian beberapa orang sekitar, sering terjadi penampakan Berretty bersama anaknya, Ann yang berdansa di ruangan tengah. Suara-suara mengerikan katanya sering terdengar dari luar. 42. BENTENG VASTENBURG (SOLO)



Solo memiliki Vastenburg. Benteng peninggalan Belanda ini untuk menahan gempuran penguasa Surakarta pada 1745, Benteng Vastenburg berdiri cantik dengan kelengkapan militer seperti parit pertahanan hingga meriam. 43. Benteng Belgica.



Benteng ini awalnya dibagun oleh Portugis, namun diambil alih dan dibangun ulang oleh Belanda pada 4 September 1611. Benteng tersebut terletak di Pulau Neira, Maluku. 44. Benteng de Kock.



Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Bangunan tersbeut digunakan sebagai pertahanan Belanda saat Perang Paderi 1821 - 1837.



12



45. Benteng Pendem Cilacap.



Benteng peninggalan Belanda ini berada di pesisir pantai Teluk Penyu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Belanda yang dibangun bertahap selama 18 tahun dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng tersebut sempat tertutup tanah dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah daerah Cilacap tahun 1986. 46. Benteng van der Wijk Gombong.



Benteng Van Der Wijck adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun pada abad ke-18. Benteng ini terletak di Gombong, sekitar 21 km dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 47. Benteng Willem II.



Benteng yang terletak di Kota Ungaran ini dibangun pada tahun 1786. Saat itu, benteng ini juga pernah jadi tempat tahanan sementara Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan. 48. Benteng Willem I.



13



Benteng ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch. Nama Willem diambil dari nama raja Belanda waktu itu yaitu Raja William I ( 1772 – 1843). 49. Benteng Erfprins.



Benteng ini terletak di Kota Bangkalan, Madura. Bangunan itu dikelilingi tembok setinggi 4,5 meter, dengan ketebalan tembok 0,5 meter, di dalam dinding tersebut terdapat gedung yang memiliki luas 980 meter persegi. 50. Benteng van den Bosch.



Benteng yang dibangun pada tahun 1839 di Ngawi, Jawa Timur ini berfungsi sebagai markas dan pertahanan Belanda menghadapi perlawanan rakyat yang dipimpin Wirotani. 51. Benteng van der Capellen.



Benteng yang terletak di wilayah Batusangkar, Sumatera Barat ini namanya diambil dari Jenderal Belanda Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen. 52. Benteng VOC Kalimo'ok.



Benteng yang dibangun di Madura ini dahulu berfungsi untuk melindungi Sumenep dari serangan-serangan pihak luar. 14



53. Benteng Martello.



Benteng yang terletak di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta ini adalah garda terdepan Belanda dalam melindungi kekuasaannya di Batavia dari serangan pihak luar. Dibangun sekitar abad ke-17 dengan bentuk bulat dan terbuat dari batu-bata. 54. Benteng Speelwijk.



Benteng yang terletak di Banten ini dibangun pada tahun 1681 sebagai penanda berkuasanya Belanda atas Kesultanan Banten. 55. Benteng Oranje.



Benteng ini merupakan benteng pertama yang dibangun Belanda di Nusantara. Di tahun 1607, Sultan Ternate mengundang Belanda untuk membantu mereka mengusir pasukan Spanyol. 56. Benteng Indra Patra



15



Indrapatra terletak di kecamatan Mesjid Raya, Jalan Krueng Raya, sekitar 19 km dari pusat kota Banda Aceh menuju pelabuhan Krueng Raya. Di situ terdapat sebuah benteng yang biasa disebut sebagai Benteng Indrapatra. Menurut catatan sejarah, benteng ini dibangun pada abad ke-7 Masehi semasa pemerintahan Kerajaan Lamuri. 57. Taman Putroe Phang



Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang) adalah taman yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) untuk permaisurinya Putroe Phang yang berasal dari Kerajaan Pahang. Taman ini dibangun karena sultan sangat mencintai Putri Pahang dan agar sang permaisuri tidak kesepian bila di tinggal sultan menjalankan pemerintahan. 58. Lonceng Cakra Donya



Cakra Donya adalah lonceng yang berupa mahkota besi berbentuk stupa buatan Cina 1409 M, dengan tinggi 125 cm dan lebar 75 cm. Cakra berarti poros kereta, lambang-lambang Wishnu, cakrawala atau matahari. Sedangkan Donya berarti dunia. Pada bagian luar Cakra Donya terdapat hiasan dan simbol-simbol berbentuk aksara Cina dan Arab. Aksara Cina bertuliskan Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo (Sultan Sing Fa yang telah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke 5). Sedangkan aksara Arab tidak dapat dibaca lagi. 59. Mesjid Raya Baiturrahman



Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam. Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh. Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir.



16



60. Pesawat Seulawah Agam



Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut yang merupakan pesawat ke-2 milik Republik Indonesia. Pesawat jenis Dakota dengan nomor sayap RI-001 yang diberi nama Seulawah ini dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia. 61. Rumoh Aceh



Rumah adat Aceh adalah rumah adat dari suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga.



17