18 0 598 KB
KOMPLIKASI DM
DEFINISI Komplikasi DM: semua penyakit baik sistemik ataupun tidak pada organ ataupun jaringan tubuh lain timbul sbg akibat dari DM.
Komplikasi DM:
- Akut - Kronis
KOMPLIKASI 1. Komplikasi Akut • • • •
Hipoglikemia Koma Ketoasidosis Koma Lakto – Asidosis Koma Hiperosmoler Non Ketotik (K HONK)
HIPOGLIKEMIA • Kadar glukosa darah < 60 mg/dl. • Kadar gula darah < 80 mg/dl dengan gejala klinis Reaksi Hipoglikemia apabila glukosa darah turun mendadak, mis. 400mg/dl 150 mg/dl.
GEJALA KLINIS
Stadium parasimpatik: • Lapar, mual, tekanan darah turun Stadium gangguan otak ringan • Lemah, lesu, sulit bicara, bingung Stadium simpatik • Keringat dingin, gemetar Gangguan otak berat • Tidak sadar, dengan atau tanpa kejang
DIAGNOSIS Dibuat atas dasar adanya gejala-gejala
diatas dan pemeriksaan glukosa darah
PENATALAKSANAAN Penderita sadar: - Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop, permen gula murni, bukan pemanis pengganti atau gula diet - Pisang/roti/kompleks karbohidrat lain bila gagal - Stop OAD - Teh gula bila gagal - Injeksi glukosa 40% iv 25 ml (encerkan 2x) – infus glukosa 10% bila belum sadar dapat diulang 25 cc glukosa 40% setiap ½ jam (sampai sadar) bila gagal
Koma - Penanganan harus cepat - Injeksi dekstrosa 40% iv 2 fls5 ml (encerkan 2x) – infus glukosa 10% bila belum sadar dapat diulang 25 cc glukosa 40% setiap ½ jam (sampai sadar) bila gagal - Injeksi efedrin 25-50 mg atau injeksi glukalon 1 mg i.m.
HIPOGLIKEMIA
SADAR
TIDAK SADAR
Beri larutan gula murni 20-30 g Minum gula-gula, (bukan pemanis, pengganti gula atau gula diet/gula diabetes) Obat DM stop sementara Pantau Glukosa Darah 1-2 jam Pertahankan GD-200 mg/dL (apabila sebelumnya tak sadar) Cari Penyebab
Suntik 50 cc Dx 40% bolus (atau Glukagon 0.5-1 mg iv/im, bila penyebabnya insulin) Infus Dx 10% 6 jam kolf Pantau GD tiap ½ jam
BELUM SADAR
GD masih < 100 mg/dL Ulangi suntik 50 mL Dx 40% Pantau GD tiap ½ jam BELUM SADAR Ulangi suntik 50 mL Dx 40 % Pantau GD tiap ½ jam BELUM SADAR GD-200 mg/dL Suntik Hidrokortison 100 mg per jam selama 12 jam atau Deksametason 10 mg iv bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan Manitol iv 11/2 -2 g/kgBB setiap 6-8 jam. Cari penyebab lain kesadaran menurun
KETOASIDOSIS DIABETIK (KAD)
Patofisiologi Kekurangan insulin Kebutuhan insulin yang meningkat
Hiperglikemia Hiperketogenesis
Kehilangan elektrolit Dehidrasi Asidosis
Kriteria Dx KAD 1. Klinik: poliuria,polidipsia,mual dan muntah,pernafasan Kussmaul,sampai syok,kesadaran terganggu sampai koma 2. Fisik: hipotermi, hiperkapnia, nafas kusmaul, takikardi, turgor menurun, gerak bola mata tidak terkoordinasi, koma, pupil melebar 3. Temuan lab: Hiperglikemia > 300 mg/dl (biasanya melebihi 500 mg/dl), ketonemia, asidosis (bicarbonat serum < 15 meq/l, pH arteri < 7,3), gangguan elektrolit
PROGNOSIS KAD - Prognosis baik (terapi adekuat, tdk ada penyakit lain yg fatal seperti sepsis, IMA,trombosis serebral,dll) PENATALAKSANAAN Protokol terapi KAD terdiri dari 2 fase: - Fase I (Fase Gawat) - Fase II (Fase Rehabilitasi) Kedua fase ini dibedakan dgn bts kadar glukosa darah antara ke2 fase tsb sekitar 250 mg/dl
PENATALAKSANAAN Protokol terapi KAD terdiri dari 2 fase: - Fase I (Fase Gawat) - Fase II (Fase Rehabilitasi) Kedua fase ini dibedakan dgn bts kadar glukosa darah antara ke2 fase tsb sekitar 200 mg/dl
LAKTO - ASIDOSIS Patofisiologi - Asam laktat + H2O + O2 Bikarbonat. - Adanya hipoksia jaringan berakibat asam laktat tidak dapat diubah menjadi bikarbonat maka timbul hiperlaktatemia dan kemudian koma lakto – asidosis.
Gejala Klinis Supor atau koma, biasanya hiperglikemia ringan (tetapi glukosa darah dpt jg normal atau sedikit turun) Pemeriksaan Penunjang: - Bikarbonat < 15 meq/l - Asam laktat ≥ 7 mmol/l - pH arteri < 7,35 - Anion gap > 20 meq (8-16)
Anion Gap: Na – (Cl+HCO3)
PENATALAKSANAAN 1. Atasi penyebabnya (infeksi,syok/hipoksia jaringan, dll) 2. Koreksi pH arteri, dpt diberikan bikarbonat. 3. Bila perlu: RI + 4u/jam
Koma Hiperosmoler Non Ketotik (K-Honk)
• Syndrom dehidrasi hiperglikemi • Faktor pencetus paling sering adalah infeksi
Gambaran klinis 1. Keluhan: poliuria, pilidipsia, berat badan menurun, kelemahan, perubahan kesadaran 2. Fisik: tanda2 dehidrasi berat, berbagai defisit neurologi
Temuan laboratorium: • Glukosa > 600 mg%, biasanya 1000 mg%, bikarbonat > 15 mEq/l, • pH darah normal (≥ 7,3) • Osmolaritas efektif: > 320 mOSM/l
OSM darah total: 2 (Na+K) + glukosa/18 + ureum mg/dl/6 OSM efektif: 2 (Na+K) + glukosa/18
Diagnosis Banding KAD, Koma Lakto Asidosis Prognosis K Honk jelek, mortalitas +/- 50%
Penatalaksanaan K Honk: Hampir sama dgn terapi KAD, tanpa infus bikarbonat 1. NaCl 0,9% atau 0,45% % 2. RI 3. Antibiotika menurut indikasi
Emergency Tidak sadar
Hipoglikemia
Hiperglikemia