Kompren 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KEHAMILAN PADA NY. R USIA 33 THN GIP0A0 UK 27+4 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS JETIS Oleh: Mifta Hussu’ada NIM. P07124519022 Menyetujui, NAMA PEMBIMBING



TANDA TANGAN



Pembimbing Akademik



…………………….



Atik Ismiyanti, SST.,M.Keb NIP. 19870101 201902 2 001



Pembimbing Lahan



…………………….



Jumirah, A.Md.Keb NIP. 19791009 199101 2 002



Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan



Hesty Widyasih, SST, M.Keb NIP. 197910072005012004



ii



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan komprehensif sebagai tugas praktik dalam Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan Sehat Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Yogyakarta, 16 Oktober 2019 Penyusun



Mifta Hussu’ada



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................................................... 2 C. Ruang Lingkup .................................................................................................. 2 D. Manfaat ............................................................................................................. 2 BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI ...................................................................... 4 A. Kajian Kasus ..................................................................................................... 4 B. Kajian Teori ......................................................................................................... 6 1.



Teori Kehamilan ............................................................................................ 6



2.



Teori Antenatal Care ..................................................................................... 9



3.



Teori Anemia Kehamilan ............................................................................ 14



BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................... 21 A. Pengkajian ....................................................................................................... 21 B. Analisis............................................................................................................ 22 C. Penatalaksanaan .............................................................................................. 22 BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 25 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 25 B. Saran ................................................................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 26



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dimana terdapat pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan ibu memerlukan pemeriksaaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi dalam kehamilan. Pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama hamil yaitu satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu), satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu), dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu ).1 Pada masa kehamilan volume darah akan bersirkulasi secara bertahap dan progresif dari umur kehamilan 6 minggu akan terus meningkat pada umur kehamilan 14-27 minggu dan puncaknya pada umur kehamilan 32-34 minggu. Peningkatan volume darah ini terjadi untuk menyuplai darah ke uterus, payudara, ginjal, kulit dan ke sejumlah kecil organ lainnya, serta memfasilitasi pertukaran gas dan gizi pada ibu dan janin.2 Wanita hamil biasanya sering mengeluh, sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan. Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah didalam darah daripada biasanya. Anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi dalam kehamilan, persalinan, serta masa nifas. Dimana salah satu penyebab terbesar Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah perdarahan. AKI juga salah satu indikator yang menunjukkan derajat kesehatan suatu bangsa.3 Dapat disimpulkan bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi masalah kesehatan yang harus ditanggulangi, karena merupakan faktor risiko penting terjadinya kondisi ibu hamil dan neonatus yang buruk. Oleh karena itu,



1



dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang asuhan kebidanan holistic pada kehamilan dengan anemia B. Tujuan 1. Tujuan umum : Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan kebidanan holistik kehamilan menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya. 2. Tujuan khusus : a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan anemia b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa aktual pada ibu hamil dengan anemia c. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa potensial pada ibu hamil dengan anemia d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu ibu hamil dengan anemia e. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan pada ibu hamil dengan anemia f. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan pada ibu hamil dengan anemia g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada ibu hamil dengan anemia h. Mampu membuat dokumentasi asuhan kebidanan SOAP pada ibu hamil dengan anemia C. Ruang Lingkup Ruang lingkup laporan ini adalah pelaksanaan pelayanan kebidanan berfokus pada kesehatan ibu hamil dengan anemia D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Dapat



meningkatkan



pengetahuan,



keterampilan,



sekaligus



penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan kehamilan dengan anemia



2



2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Dapat memahami teori, memperdalam ilmu dan menerapkan asuhan yang akan diberikan pada kasus kehamilan dengan anemia b. Bagi Bidan Laporan komprehensif ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan pelaksana di puskesmas dalam upaya promotif dan preventif dalam mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan c. Bagi Pasien Laporan komprehensif ini diharapkan menambah pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan anemia



3



BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI A. Kajian Kasus Ibu Hamil Ny. R usia 33 tahun datang bersama suami Tn. H usia 32 tahun. Datang ke puskesmas tanggal 15 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB. Hasil anamnese didapatkan GIP0A0 UK 27+4 minggu, ibu mengeluh mual, lemas dan merasa pusing, riwayat menstruasi, HPHT: 05 April 2019, HPL: 12 Januari 2020, tidak pernah menggunakan KB, usia pernikahan + 8 bulan tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah diderita dan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, serta tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi. Dalam hasil pengkajian juga didapatkan selama hamil sekarang ibu melakukan ANC di puskesmas setiap bulannya. Ibu dan suami adalah karyawan di Mall. Saat ini ibu meminta untuk cuti selama satu minggu karena merasa badannya sangat lemas dan merasa pusing. Ibu mengatakan jika tablet Fe yang diberikan jarang dikonsumsi karena kesibukan kerja hingga lupa.. Ibu dan suami mengatakan ini adalah kehamilan yang diinginkan dan telah direncanakan sehingga keduanya telah mempersiapkan segala kebutuhan dalam perencanaan kehamilan hingga persalinan, ibu rajin menjalankan sholat lima waktu karena beragama islam, dan tidak ada adat istiadat yang dilakukan ibu dan keluarga yang mempengaruhi kehamilannya saat ini. Dalam pemeriksaan didapatkan TB: 158 cm, LLA: 23 cm, BB sebelum hamil 46 Kg, BB sekarang 54 Kg, IMT: 18,47 Kg/m2, pemeriksaan tanda-tanda vital, TD : 94/52 mmHg, N: 80x/m S: 36,50C, R : 20x/m, pemeriksaan laboratorium HB: 9,5 g/dL, PITC (-), HBsAg (-), Protein Urin (-), Reduksi Urin (-). Tampak pucat pada konjungtiva dan ekstremitas yang merupakan tanda-tanda terjadinya anemia Hasil pemeriksaan kebidanan, Palpasi Leopold I TFU: 3 Jari diatas pusat, 22 cm, teraba bokong, Leopold II: Punggung kanan, Leopold III: Presentase Kepala, Leopold IV : Convergen. Auskultasi DJJ (+) 140 x/m. Taksiran berat janin ((22-12) x 155) = 1.550 gram.



4



Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa saat ini ibu mengalami anemia, menjelaskan kepada ibu tentang risiko anemia terhadap keadaan ibu dan janin, memberikan kie tentang gizi seimbang dengan mengkonsumsi sayuran hijau, lauk pauk, buah-buahan dan minum susu, menganjurkan ibu untuk aktif mengikuti kelas ibu hamil, menganjurkan ibu istirahat yang cukup, siang + 1 jam, malam + 8 jam, memberikan therapy oral haemafort 30 tablet dosis 2x1, menganjurkan ibu untuk meminum tablet Fe dengan air putih atau air jeruk, dan menghindari meminum tablet Fe dengan kopi atau teh karena akan menghambat proses absorpsi zat besi dalam tubuh. Memberikan support ibu agar lebih memperhatikan kehamilannya, menghindari pekerjaan berat yang dapat mempengaruhi kehamilannya, menganjurkan suami untuk aktif mengontrol ibu dalam mengkonsumsi tablet fe, dan menganjurkan suami untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan ikut serta dalam kelas ibu hamil, serta menganjurkan ibu kontrol kembali 1 minggu lagi atau jika ada keluhan. Hari selasa, tanggal 22 oktober 2019, Ny. R datang mengeluh masih terasa pusing dan mual mulai berkurang, Ny. R mengatakan selalu mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan dengan air jeruk, klien mengatakan saat ini ia masih izin cuti kerja. Hasil pemeriksaan TD: 100/60 mmHg, N: 96x/m, Laboratorium: HB: 9,6 g/dL. Klien diberikan edukasi tentang perencanaan persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), persiapan tentang rencana persalinan, pendamping saat persalinan, transportasi yang digunakan saat akan bersalin, kemudian calon pendonor darah sebanyak 4 orang sesuai golongan darah A. Klien diberikan therapy oral tablet Fe 30 tablet dosis 2x1. Klien diberikan motivasi untuk selalu ingat untuk minum tablet Fe. Klien diberikan motivasi untuk selalu ingat untuk minum tablet Fe dengan air jeruk atau minuman vitamin C lainnya seperti jus jambu biji, papaya atau minuman lain kaya zat besi. Klien diberikan KIE tentang menghindari makan-makanan cepat saji karena kurangnya kandungan zat gizi pada makanan tersebut, menganjurkan untuk memasak sendiri di rumah karena dapat menjamin kebersihan makanan, kemudian memasak



5



makanan yang banyak mengandung zat besi dari makanan hewani yaitu daging, ikan, ayam, hati, kemudian sayur daun singkong, bayam, jambu, dan tomat. Memberikan KIE ibu tentang tanda-tanda pada kehamilan trimester III yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di muka atau tangan, janin kurang bergerak seperti biasa, pengeluaran cairan pervaginam, demam tinggi, pusing berlebihan. Klien dianjurkan kontrol kehamilan 2 minggu lagi untuk evaluasi anemia atau control jika ada keluhan pusing semakin hebat, muntah berlebihan. B. Kajian Teori 1. Teori Kehamilan



a. Definisi Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing: 1) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu); 2) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu); 3) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu). Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan4 b. Patofisiologi Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki 6



rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.6 Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma. c. Tanda dan Gejala Kehamilan 1) Tanda pasti kehamilan a) Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin b) Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin c) Dapat dirasakan gerakan janin d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin. e) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin 2) Tanda tidak pasti kehamilan a) Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih



7



b) Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesteron c) Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan d) Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. e) Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu. f) Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C Perubahan organ-organ dalam pelvix : a) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6 b) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan c) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan d) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang. e) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. 3) Tanda kemungkinan kehamilan a) Amenore (tidak mendapat haid) b) Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) d) Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid e) Sering kencing f) Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu g) Anoreksia (tidak ada nafsu makan). d. Klasifikasi Kehamilan



8



Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 1) Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan: a) Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu b) Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu c) Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu. 2) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian: a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu. b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu. c) Kehamilan trimester III : antara 28 sampai 42 minggu.7 2. Teori Antenatal Care a. Definisi Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.9 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan b. Tujuan 1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. 2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala nifas. 3) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.9 c. Pelayanan ANC 1) Standart minimal asuhan antenatal care (10T) a) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan



9



Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat.7 Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil, Rumus IMT = BB /TBcm2. Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0. 9 Kriteria IMT : (1) Nilai IMT < 18,5



: Status gizi kurang



(2) Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal (3) Nilai IMT >25



: Status gizi lebih/ obesitas



b) Tetapkan Status Gizi (ukur lingkar lengan atas). Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Cara melakukan pengukuran LILA : (1) Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olekranon (2) Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan meteran (3) Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah. ii.



10



c) Ukur Tekanan Darah Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan,



hal



ini



bertujuan



untuk



mendeteksi



adanya



kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu dibawah 140/90 mmHg. d) Ukur Tinggi Fundus Uteri. TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada kehamilan yang pertama. e) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin. Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ: (1) Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit (2) Takikardi ringan: antara 160-180x/menit (3) Normal: antara 120-160x/menit (4) Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit (5) Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit (6) Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit f) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval waktu 4 minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc/IM dalam satu kali penyuntikan.



11



Imunisasi



TT 1



Tabel 1.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid Interval Persentasi (%) Perlindungan Pada kunjungan antenatal pertama atau sedini mungkin kehamilan



Durasi Perlindungan



-



TT 2



Minimal 4 minggu setelah TT I



80



3 tahun *



TT 3



Minimal 6 bulan setelah TT 2 atau selama kehamilan berikutnya



95



5 tahun



99



10 tahun



TT 4



TT 5



Minimal setahun setelah TT 3 atau selama kehamilan berikutnya Minimal setahun setelah TT 4 atau kehamilan berikutnya



25 tahun/ seumur hidup



99



g) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita



hamil



kehamilan.



diberikan



sebanyak



90



tablet



selama



Tablet ini diberikan segera mungkin setelah rasa mual



hilang, setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat



500 μg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari,



dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. h) Tes laboratorium (rutin dan khusus). Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan menjelang persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan hbsag ( hepatitis). Tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah putih ( leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau



12



tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual. Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa, akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat. i) Tata laksana kasus Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani di rujuk sesuai dengan sistem rujukan. j) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial,



13



dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain: (1) Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat. (2) Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan (3) Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan (4) Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan 2) Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus ) Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang dihitung berdasarkan rumus Neagele rule, Cara menghitungnya: Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP = Last Menstrual Periode).9 a) Jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0). b) Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1). 3. Teori Anemia Kehamilan



a. Definisi Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan di mana sel darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO menetapkan kejadian anemia ibu hamil berkisar antara 20% dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.10



14



Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 g/dL pada trimester 1 atau 3 atau kadar < 10,5 g/dL pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita hamil karena haemodilusi, terutama pada trimester 2.7 b. Etiologi Penyebab anemia umumnya adalah : 1) Kurang gizi (malnutrisi) 2) Kurang zat besi dalam diet 3) Malabsorbsi 4) Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dan lainlain. 5) Penyakit-penyakit kronik : TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lainlain.5 c. Patofisiologi Perubahan haematologi sehubungan dengan kehamilan adalah perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke- 9 dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.1 d. Faktor yang mempengaruhi kejadian anemia 1) Umur Ibu Ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita anemia dan ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun yaitu 50,5% menderita anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil, karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, beresiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.10



15



2) Paritas Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. Bahwa jumlah paritas lebih dari 3 merupakan factor terjadinya anemia yang berhubungan dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.8 3) Kurang Energi Kronis (KEK) Timbulnya masalah gizi pada ibu hamil, seperti kejadian KEK, tidak terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, dan bio sosial dari ibu hamil dan keluarganya seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, konsumsi pangan, umur, paritas, dan sebagainya. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Wanita UsiaSubur (WUS). Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dapat digunakan untuk tujuan penapisan status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran LILA < 23,5 cm. Deteksi KEK dengan ukuran LiLA yang rendah mencerminkan kekurangan energi dan protein dalam intake makanan sehari-hari yang biasanya diiringi juga dengan kekurangan zat gizi lain, diantaranya besi. Dapat diasumsikan bahwa ibu hamil yang menderita KEK berpeluang menderita anemia.10 4) Infeksi dan penyakit Penyakit yang diderita ibu hamil sangat menentukan kualitas janin dan bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa penyakit menular dapat mempengaruhi kesehatan janin apabila plasenta rusak oleh bakteri atau virus penyebab penyakit. Sekalipun janin tidak langsung menderita penyakit, namun Demam yang menyertai penyakit



16



infeksi sudah cukup untuk menyebabkan keguguran. Penyakit menular yang disebabkan virus dapat 18 menimbulkan cacat pada janin sedangkan penyakit tidak menular dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan meningkatkan kematian janin 30%. 5) Jarak kehamilan Proporsi kematian terbanyak terjadi pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun menunjukan proporsi kematian maternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam kehamilan. Karena cadangan zat besi ibu hamil pulih. Akhirnya berkurang untuk keperluan janin yang dikandungnya.10 6) Pendidikan Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang di derita masyarakat adalah karena kekurangan gizi banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan malnutrisi atau kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat social ekonomi rendah.9 e. Tanda dan Gejala Anemia Tanda dan Gejala Anemia, sebagai berikut: 10 1) Letih, sering mengantuk, malaise 2) Pusing, lemah 3) Luka pada lidah 4) Kulit pucat 5) Membrane mukosa pucat (misal, konjungtiva) 6) Bantalan kuku pucat 7) Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah



17



f. Klasifikasi Anemia Klasifikasi anemia berdasarkan usia kehamiilan:7 1) Trimester 1, Hb