Konsep Hereditas Dan Lingkungan Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP HEREDITAS DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Tujuan “Dibuat untuk Memenuhi Tugas” Mata Kuliah Psikologi Umum Penyusun Kelompok 1 ( Satu ) - Abu Rizal Khusaeni - Salim Abdulloh - Muhammad Hilmi - Mahfudz Sya’roni



Semester : II Tarbiyah Dosen Pengempu: Dr. MUSHLIHIN M. Pd



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TANGGIR (STAI.T) SINGGAHAN – TUBAN



Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang konsep Hereditas dan lingkungan.



   



Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai



pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.         



Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik



dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.          Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang konsep Hereditas dan lingkungan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.   



2



Daftar Isi Kata pengantar………………………………………………….. 2 Daftar isi....................................................................................... 3 Bab I Pendahuluan……………………………………………………. 4 Rumusan masalah……………………………………….. 4 Tujuan penulisan ………………………………………....4 Tujuan ..……………………………………………….... 4 Bab II Pembahasan……………………………………………………. 5 Pembawaan(Hereditas)..…...…………………………… 5 Lingkungan (Environment)…………………………….. 9 Pengaruh Hereditas dan Lingkungan dalam pendidikan peserta didik……………………………………………. 8 Bab III Penutup…………………………………………………………11 Kesimpulan……………………………………………………. 11 Saran …………………………………………………………...11 Daftar Pustaka………………………………………………….12



3



BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan orang-orang disekitar kita baik keluarga, teman sepergaulan dan lingkungan yang lain. Tetapi tidak semua orang mengetahui apa peran keluarga dan lingkungan dalam proses pendidikan bagi anak. Proses perkembangan anak pada zaman sekarang ini faktanya lebih dipengahuri oleh pergaulannya, sehingga peran keluarga tidak begitu tampak, solidaritas sesama teman lebih kuat dibandingkan dengan menjunjung tinggi nilai dan norma kebaikan. Logisnya seharusnya keluarga lebih berpengaruh bagi perkembangan anak dari pada lingkungannya, karena sejak lahir hingga dewasa selalu berkumpul dengan keluarga. Masalah ini sangat penting untuk diketahui, khususnya bagi pendidik dan anggota keluarga sebab dengan mengetahui masalah ini pendidik atau anggota keluarga dapat memilih cara yang terbaik bagi perkembangan anak dan lebih memperhatikan anak dalam waktu pekembangan anak tersebut. B.     Rumusan Masalah Dari Latar  belakang  masalah diatas kita dapat mengambil suatu rumusan masalah, yaitu: 1.      Apa yang dimaksud Hereditas dalam Psikologi Pendidikan?  2.       Apa yang dimaksud dengan Lingkungan dalam Psikologi Pendidikan?. 3.      Bagaimana pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap tumbuh kembang pendidikan peserta didik? C.    Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik suatu tujuan Penulisan makalah ini, yaitu: 1.      Memahami Hereditas dalam Psikologi Pendidikan. 2.      Memahami Lingkungan dalam Psikologi Pendidikan. 3.      Memahami pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap tumbuh kembang pendidikan peserta didik.



4



BAB II PEMBAHASAN A.     Pembawaan (Hereditas) Hereditet adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri dari satu generasi ke generasi lain dengan perantara plasma benih. Pada umumnya ini berarti bahwa strukturlah dan bukan bentuk-bentuk tingkah laku yang diturunkan[1]. Hereditas pada seorang individu adalah berupa specific genes dari oaring tuanya. Genes – genes tersebut  terdapat pada 24 kromosom dari ayah maupun ibu, serta setiap genes ini memiliki sifat-sifat berbeda yang akan menciptakan sifat-sifat-sifat baru pada seorang individu akibat dari kombinasi antar genes dari ayah dan ibu tersebut melalui proses perkawinan, selain itu setiap individu yang dilahirkan pada dasarnya telah membawa potensi dan bakat. Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu dan yang selama masa perkenmbangannya benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan)[2]. Kesanggupan untuk berjalan atau bercakap yang telah ada dalam pembawaannnya akan berkembang, dank arena lingkkungan serta kematangannya pada suatu saat tertentu anak dapat berjalan atau berkata-kata. Disamping pembawaan untuk berjala dan berkata-kata, kita dapat mengatakan pula tentang ppembawaan ilmu pasti, pembawaan untuk bahasa, untuk menggambar dan lain lain. Pendeknya dapat kita katakana bahwa yang dimaksud dengan pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yag dapat diwujudkan.  Sifat dan bakat maupun potensi yang telah dibawa sejak lahir tersebut akibat genes yang mendominasi dari kombinasi genes dari ayah maupun ibu baik itu IQ, watak dan kepribadian individu. Kaitanya bawaan (hereditas) dengan  pendidikan adalah bahwa hereditas itu memiliki pengaruh terhadap IQ seseorang. Logisnya jika salah satu kromosom  antara ayah maupun ibu mendominasi maka tidak mungkin tidak kalu genes yang dihasilkan akan mewarisi kepintaran dari orang tuannya, akan tetapi tidak harus dikatakan bahwa semua individu ber-IQ tinggi itu



disebabkan dari keturunan. Jelasnya bahwa gejala bawaan itu diperoleh dari keturunan tetapi yang diperoleh dari bawaan belum tentu keturunan. Untuk menjelaskan bahwa tidak semua bawaan itu diperoleh dari keturunan maka ada beberapa macam bawaan seseorang[3] : 1.      Pembawaan Jenis Ketika manusia dilahirkan mereka telah memiliki pembawaan jenis baik jenis kelamin, anggota badan, kepintaran dan lainnya sebagai ciri khas diri mereka sendiri. 2.      Pembawaan Ras Pembawaan manusia juga dapat dibedakan melalui rasnya, seperti ras sunda, ras dayak, ras jawa dan masing-masing ras memiliki ciri khas tersendiri. 5



3.      Pembawaan Jenis kelamin Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masingmasing, laki-laki ataupun perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu juga terdapat pula perbedaan sikap  dan sifatnya terhadap dunia luar. 4.      PembawaanPerseorangan Pembawaan yang dimiliki individu selain diatas, individu juga membawa pembawaan dari dirinya sendiri, meski sama ras, sama jenis tapi masing-masing individu dengan individu yang lain memiliki perbedaan. Dari pernyataan diatas terlihat bahwa bawaan keturunan hanya ada pada sifat-sifat jasmaniah dan sedikit terlihat pada sifat-sifat ruhaniyah. Selain diatas warisan/bawaan/hereditas juga memiliki pengaruh yang dalam arti luas dapat dibagi dua bagian pokok[4] : 1.      Bawaan internal yaitu yang dipindahkan oleh sel-sel benih. Maksudnya disini bahwa bawaan dari dalam/internal ini memang dari orang tuanya, yang diturunkan dari proses hubungan intim. Misalnya seorang anak yang mewarisi bakat musik dari ayahnya seperti gita gutawa yang mewarisi bakat musik dari ayahnya, seperti anang ermansyah yang mewariskan bakat musik pada anaknya dan banyak yang lainnya. 2.      Bawaan dari faktor Eksternal/sosial yaitu bawaan yang dipindahkan dari luar diri terutama keluarga, biasanya melalui pancaindra, akal, interaksi yang beragam disekitarnya. adapun yang termasuk pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditenytukan oleh pembawaan keturunan antara lain: 1.      Konstitusi tubuh. 2.      Cara bekerja alat-alat indra 3.      Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar 4.      Tipe-tipe perhatian, Inteligensi kosien (IQ) serta tipe-tipe IQ 5.      Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas  6.      Tempo dan ritme perkembangan B.     Lingkungan (Environment) Sertain mengatakan bahwa Lingkungan adalah  melip[uti semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yangdalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life prosesses  kita kecuali gen-gen. dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan.[5]  segala sesuatu yang ada disekitar kita dan apa yang ada disekitar kita itu memiliki pengaruh bagi perkembangan kita serta tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Lingkungan memang sangat berpengaruh pada perkembangan manusia terlepas pengaruh itu baik atau tidak. Menurut Sertain lingkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu : 1.      Lingkungan alam/luar. 2.      Lingkungan dalam 6



3.      Lingkungan sosial masyarakat Dapat kita jelaskan tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangandan pendidikan  manusia yaitu bahwa pengaruh dari lingkungan luar adalah pengaruh lingkungan yang berada disekitar seperti hewan, alam, air, iklim dan lain sebagainya. kesimpulan tentang pernyataan diatas bahwa lingkungan adalah segala hal yang ada disekitar kita mulai dari hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam serta memiliki pengaruh terhadap pendidikan manusia. Interaksi antara manusia dan alam sekitar itulah yang membuat manusia bisa disebut unik. Jika dihubungkan kembali antara pembawaan dan lingkungan yang mempengaruhi pendidikan  manusia adalah “ Sifat-sifat dan watak kita adalah hasil interaksi pembawaan dan lingkungan kita”[6] oleh karena keperibadian dan pendidikan kita itu terbentuk karena hubungan kita pada lingkungan dan timbal balik yang diberikan lingkungan pada kita. Peran lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku manusia sehingga perilaku manusia dapat diklasifikasikan  menjadi empat hal yaitu : 1.      Insting adalah aktivitas manusia yang tidak didapat dari belajar melainkan dari kodratnya. 2.       Hobits adalah kebiasaan yang berulang-ulang. 3.      Native Behaviour adalah tingkah laku manusia dari hereditasa atau bawaan. 4.       Aquired Behaviour adalah tingkah laku yang didapat dari belajar.[7] Kegiatan pendidikan/belajar juga termasuk dalam sebuah lingkungan yang disebut dengan lingkungan pendidikan, lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang terdapat pada sebuah lingkungan disengaja untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi : 1.       Lingkungan Fisik           Lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia yang dapat mendukung tetapi kadang juga dapat menjadi hambatan proses pendidikan, contoh sarana prasarana dan fasilitas yang digunakan dalam proses pendidikan. 2.      Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah lingkungan pergaulan antara orang-orang yang ada dalam proses pendidikan. Contoh pendidik, karyawan dan lain sebagainya. 3.       Lingkungan Intelektual Lingkungan intelektual adalah kondisi dan situasi yang mendukung proses kegiatan pendidikan. Contoh sumber pelajaran, aktivitas pengembangan dan penerapan berpikir dan lainya. 4.      Lingkungan Nilai Lingkungan Nilai adalah lingkungan yang merupakan tata kehidupan nilai baik nilai-nilai dalam masyarakat, ekonomi, social,politik dan lainnya[8]. Semua lingkungan diatas akan memberikan kontribusi pengaruh yang cukup besar terhadap proses dan hasil pendidikan. Selain lingkungan diatas, interaksi pendidikan juga dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Keluarga adalah penanam 7



pendidikan yang paling pertama dan utama pada peserta didik. Kedua lingkungan sekolah, Sekolah berfungsi mengembangkan bakat, kepintaran dan hunbungan dengan masyarakat serta membekali peserta didik dengan kecakapan kecakapan yang dapat dijadikan bekal dikehidupan yang akan datang. Yang ketiga adalah lingkungan masyarakat, manusia mulai dari kecil slalu berinteraksi dengan manusia dan manusia memiliki perbedaan baik dalam berpikir, bercakap, kepintaran, adat dan semua yang ada dalam masyarakat sehingga perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh orang lain/masyarakat. C.    Pengaruh Hereditas dan Lingkungan dalam Pendidikan Peserta Didik. Sebelum kita berbicara tentang hereditas dan pembawaan lebih baik kita mengetahui apa sih pendidikan  itu ? pendidikan adalah proses pemberian bekal kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat dengan mudah bergaul dengan masyrakat dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik. Berbicara tentang  faktor Hereditas (bawaan) dan lingkungan banyak menyimpan pertanyaan, semisal seberapa besarkah pengaruh antar factor bawaan dan lingkungan terhadap pendidikan manusia. Para ahli psikologipun banyak yang berbeda pendapat, sehingga menimbulkan aliran-aliran yang akan dijabarkan sebagai berikut[9] : 1.      Aliran Nativisme Nativisme berasal dari kata natus yang artinya lahir, Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer, Plato, Descartes, Lombroso mereka berpendapat bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh factor bawaan yang dibawa sejak dia lahir, biasanya aliran ini mencari persamaan antara seseorang dengan orang tuanya. Misalnya ayahnya adalah seorang pelukis maka anaknya pun akan menjadi seorang pelukis, jika ayah atau ibunya ahlinya peramal maka anaknya juga akan menjadi peramal, pokoknya apa yang dimiliki oleh orang tuanya pasti dimiliki oleh anaknya. 2.      Aliran Empirisme Menurut para ahli yang mengikuti aliran ini bertolak belakang dengan aliran Nativisme. Menurut paham ini perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor pendidikan (optimisme paedagogis). Tokoh utama aliran ini adalah John Locke, jika memang benar hanya factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan manusia, maka karakter manusia bisa di bentuk sesuai yang diharapkan, jika diharapkan jahat maka jadinya jahat, jika diharapkan baik maka jadinya juga baik. Kelompok Behavioris juga berpendapat yang sama dengan pendapat ini, Watson seorang behavioris tulen dari Amerika mengatakan : “ Berilah saya sejumlah anak-anak yang baik keadaan badannya dan situasi-situasi yang saya butuhkan: dari setiap orang anak, entah yang mana, dapat saya jadikan dokter, seorang pedagang, seorang ahli hukum, atau memang jika dikehendaki seorang pengemis atau seorang pencuri”.



8



Tapi dalam logisnya perkembangan manusia dipengaruhi oleh dua factor tersebut dan itu tidak dapat dipisahkan, sebab bawaan jika tidak disertai dengan interaksi oleh lingkungannya maka perkembangan manusia kurang sempurna. 3.      Hukum Konvergensi Wiliam Stern seorang ahli psikologi dari jerman menyatakan bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh kedua factor yaitu factor lingkungan dan factor bawaan. Meskipun begitu rasanya belum puas, dalam kenyataannya manusia itu memiliki akal pikiran yang luar biasa sehingga mereka pun dapat menentukan dirinya sendiri secara bebas, perkembangan manusia tidak hanya dipengaruhi dua faktor tersebut tapi manusia itu sendiri juga berperan penting dalam perkembangan manusia itu sendiri. Bukan hanya faktor lingkungn, faktor bawaan, factor pilihan tapi aktivitas manusia juga berpengaruh dalam perkembangan manusia. Perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh beberapa faktor dan factor-faktor tersebut sama-sama memiliki pengaruh dan peran yang penting. Komorita dkk. (1967) menyimpulkan secara umum mengenai efek hereditas dan lingkugan terhadap sifat manusia, termasuk inteligensi,  sebagai berikut: [10] 1.      Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan oleh lingungan. Bagaimanapun juga besarnya dampak stimulus lingkungan yang diterima oleh organisme namun perkembangan organisme yang bersangkutan tidak dapat melampaui batas yang telah ditetapkan oleh factor keturunan. Sebagai contoh, bagaimanapun usaha mendidik seekor monyet ia tidak akan pernah dapat menyamai manusia. 2.      Lingungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan yang buruk dapat saja mengubah warisan sifat seseorang baik semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan tersebut. 3.      Tidak ada satupu karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan bersama oleh factor lingkungan dan factor keturunan. Lingkungan dan keturunan berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku. Dengan kata lain, hereditas menentukan apa yang dapat dilakukann oleh individu sedagkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh individu. 4.      Ada beberapa macam karakteristik yang lebih dipengaruhi oleh salah satu diantara factor hereditas dan factor keturunan. Factor lingkungan tampak kurang berperanan dalam membentuk karakteristik fisik. Lebih berperan dalam pembentukan karakteristik intelektual, dan paling berperaan dalam pembentukan karakteristik-karakteristik kepribadian. Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku individu :[11] 1.      Faktor keturunan Keturunan, pembawaan, atau heredity merupakan segala ciri, sifat, potensi dna kemampuan yang dimiliki individu yang dibawa kedua orang tuanya. Individu memulai kehidupannya sejak masa konsepsi, yaitu masa terjadi pertemuan antara kedua sel tersebut, berlangsunglah proses penurunan sifat. Hal-hal yang diturunkan pada masa 9



konsepsi barulah berupa potensi-potensi, bakal-bakal sesuatu atau sesuatu yang masih perlu dikembangkan. Pengembangan dari potensi atau bakal-bakal tersebut tidak bisa berlangsung dalam ruang lamma, tetapi selalu terjadi dalam sesuatu ruang atau lingkungan. Ada dua kategori sifat yang dimiliki individu yaitu sifat yang menetap (permanent state) dan sifat yang bisa berubah (temporary state). Sifat-sifat yang menetap itulah yang dipandang sebagai pembawaan atau keturunan, seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung, mata telinga, dan lain-lain. Sedangkan sifat yang bisa berubah seperti penakut, pemberani, periang dan lainlain masih diragukan sebagai faktor pembawaan, karena kemungkinan besar masih bisa diubah oleh faktor lingkungan. 2.       Faktor lingkungan Lingkungan alam dan geografis dimana individu bertempat tinggal mempengaruhi perkembangan dna perilaku individu. Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan sendiri tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki individu sebagian besar diperoleh melalui hubungannya dengan lingkungan. Perkembangan dan perilaku individu juga dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, yaitu lingkungan yang berkenaan dengan cara-cara manusia mengatur dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, lingkungan budaya juga berpengaruh. Lingkungan budaya merupakan lingkungan yang berkenaan dengansegala hasil kreasi manusia, baik hasil kreasi yang konkrit maupun abstrak, berupa benda, ilmu pengetahuan, teknologi ataupun aturan-aturan, lembagalembaga serta adat istiadat dan lain-lain. Lingkungan lain yang tak kalah penting adalah lingkungan politik dan keamanan. Lingkungan politik berkenaan dengan bagaimana cara manusia membagi dan mengatur kekuasaan atas manusia yang lainnya. Lingkungan keamanan berkenaan dengan situasi ketentraman dan keterlindungan manusia dari ancaman dan gangguan-gangguan, baik dari sesama manusia, binatang maupun alam. 3.       Interaksi antara Pembawaan, Lingkungan dan Kematangan Pengaruh faktor pembawaan dan lingkungan terhadap perkembangan dan perilaku individu besarnya relatif, tergantung pada aspek-aspek tertentu. Peranan kedua faktor tersebut tetap ada, hanya saja pada suatu aspek tertentu. Perkembangan suatu aspek merupakan hasil interaksi kedua faktor tersebut. Disamping faktor pembawaan dan lingkungan, ada satu faktor penting lainnya yang ikut perpengaruh meskipun seorang anak memiliki pembawaan yang hebat dan dibesarkan dalam lingkungan yang serba lengkap dan baik, tetapi apabila suatu aspek belum matang atau belum siap untuk berkembang, maka tidak akan terjadi perkembangan.



10



BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor lingkungan dan faktor bawaan atau hereditas. Konsep Fitrah yaitu pandangan yang menyatakan bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh bawaannya, lingkungannya dan  dirinya sendiri. Hereditas atau bawaan adalah kesanggupan manusia yang dapat diwujudkan yang diperoleh dari orang tuanya maupun dari keinginan dirinya sendiri. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita baik berupa benda mati maupun benda hidup. Faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik, faktor alat didik.. B.     Saran Bagi pendidik baik pendidik formal maupun norformal sebaiknya mengetahui apa saja yang menjadi pengaruh perkembangan manusia/anak sehingga para pendidik dapat mengetahui cara yang tepat, mana yang harus diberikan pada anak mana yang dihindarkan dari anak, sebab kitalah yang bertanggung jawab atas baik buruknya dari hasil perkembangan manusia atau anak.  DAFTAR PUSTAKA Arwani, M.Pd., Konsep Epistemologi Pendidikan Tauhiddalam Roman Hayy Ibn Yadzan, yogjakarta, 1999. (Sekripsi tidak diterbitkan) Dr. Zakiah Darodjat. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara. 2006. Dr. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 2007. Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Bandung, CV. Pustaka Setia, 1997 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 1990. Prof. Dr. Sutari Imam Barnadid, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, yogjakarta, Andi Offset.1979. Samadi Suryabrata (BA.Drs,M.A,Ed.S,Ph.d) Psikologi pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers. 1984. Imam, Barnadib. Filsafat Pendidikan.Yogyakarta.PT.Adita Karya Nusa,2002.



11



Daftar Pustaka [1] http://akademi-pendidikan.blogspot.co.id/2012/02/pengaruh-hereditas-dan-lingkungan.html [2] M. Ngalim Purwanto.2014. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm : 21 [3] Ibid , Hlm : 25 [4] http://abdipendidikan1.blogspot.co.id/2015/08/hereditas-dan-lingkungan.html [5] Lop Cit Ngalim Hlm : 28 [6] M. Ngalim Purwanto.1990.Psikologi Pendidikan, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Hlm:29 [7] H. Ahmad Fauzi.1997.  Psikologi Umum .Bandung: CV Pusaka Setia.Hlm: 67 [8] http://abdipendidikan1.blogspot.co.id/2015/08/hereditas-dan-lingkungan.html [9] M. Ngalim Purwanto.2014. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm : 14 [10] Saifudin Anwar. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar [11] http://akademi-pendidikan.blogspot.co.id/2012/02/pengaruh-hereditas-dan-lingkungan.html



12