Konsep Keluarga Menurut Florence Nightingale [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia – sia jika tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau sangat signifikan. Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai – nilai dan budaya keluarga, sehingga keluarga dapat menerima. Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat. Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut kemudian digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini.



1



Makalah ini membahas tentang Teori Florence Nigthingale, yang didalamnya berisi tentang isi dari teori Nightingale, pembahasan teori, dan contoh peran perawat berdasarkan teori Nightingale. Apa yang berada dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat. Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan.Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.Teori dari Florence nightingale sangatlah bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat pasien. Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di sekitar pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan pasien. Pasien sangatlah membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di rawat. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua.



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah Florence Nightingale? 2. Apa isi Teori Florence Nightingale? 3. Apa saja Modul Konsep Florence Nightingale? 4. Apa saja Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep? 5. Bagaimana Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain? 6. Bagaimana Konsep Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah Florence Nightingale. 2. Untuk mengetahui isi teori Florence Nightingale. 3. Untuk mengetahui Modul Konsep Florence Nightingale. 4. Untuk mengetahui Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep. 5. Untuk mengetahui Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain.



2



6. Untuk mengetahui Konsep Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Florence Nightingale Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi nama berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang.Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena: 



Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi.







Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baikbaik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak senonoh § Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.







Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.



Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di



4



medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu. Selama 21 bulan, ia mengabdi tak kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak pernah absen untuk selalu berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di tengah malam yang dingin.Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan para pasien.Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera.Berkat pengabdian Florence dan timnya, persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%.Bekerja nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan Florence memburuk.Ia terkena penyakit demam yang parah. Namun, berkat cinta kasihnya dan kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain, serta doa restu dari semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya dan pengabdian dapat dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan Cinta Kasih Abadi”. ”Dana Nightingale” yang terkumpul yang sedianya digunakan untuk membuat medali ini ternyata sangat besar jauh di atas target.Florence pun membentuk Yayasan Nightingale yang memperoleh sumbangan dari dari banyak pihak.Dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat. Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer dikalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar diseluruh dunia.Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya: 



Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.







Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan



5



bintang jasa The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini. 



Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah. Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes



on Nursing. Florence, yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam usia 90 tahun.



2.2 Definsi teori Florence Nightingale Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dankerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan.Hal paling penting adalah konsep dan



6



prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan (marriner – tomey, 1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi [pengkajian]... bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan."



2.3 Konsep Modul Florence Nightingale Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial. 1. Lingkungan fisik (physical enviroment) Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posiis pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.



2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment) F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena



itu



ditekankan



kepada



pasien



menjaga



rangsangan



fisiknya.Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.



7



Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.



3. Lingkungan sosial (social environment) Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasuskasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.



2.4 Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep 1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan : a. Individu / manusia Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.



8



b. Keperawatan Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan. c. Sehat / sakit Fokus pada perbaikan untuk sehat. d. Masyarakaat / lingkungan Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya. 2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan a. Pengkajian / pengumpulan data Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial). b. Analisa data Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan. c. Masalah Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :  Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan  Ventilasi  Pembuangan sampah  Pencemaran lingkungan  Komunikasi sosial, dll d. Diagnosa keperawatan Berrbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :  Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.  Penyesuaian terhadap lingkungan.  Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.



9



e. Implementasi Upaya



dasar



merubah



/



mempengaruhi



lingkungan



yang



memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu. f. Evaluasi Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.



2.5 Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain 1. Teori adaptasi Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri.Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif. 2. Teori kebutuhan Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai conoth kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya. 3. Teori stress Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.



10



Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu. Melalui



observasi



dan



pengumpulan



data,



Nightingale



menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memeniuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standar rutin.Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perwat dan dokter.perawta juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin



11



mereka tenang dan nyaman.Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.



2.6 Konsep Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan ( Kiesterman,1970 ). Paradigma memiliki pola dan cara pandang dasar, khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Menurut Nightingale 4 komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit ( kesehatan ) dan lingkungan. 1. Manusia Manusia sebagai klien, yakni makhluk bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari



jasad ( fisik ) dan jiwa ( roh ). Komponen fisik adalah



komponen yang mempunyai wujud ( dapat dilihat dan disentuh ) dan membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidup seperti bernafas, makan, minum, eliminasi, berjalan, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Komponen roh merupakan komponen yang tak terwujud ( tersirat, tesembunyi tapi ada ) dan kita wajib meyakini keberadaannya. Manusia mempunyai sifat yang unik dan berbeda - beda satu dengan yang lainnya, mempunyai kebutuhan yang berbeda pula serta mengalami tingkat perkembangan dan pertumbuhan. Manusia sebagai klien yang bersifat keluarga ( sekelompok individu ) dan saling berhubungan atau berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan atau masyarakat. Manusia sebagai klien yang bersifat masyarakat akan memiliki kemampuan individu yang dipengaruhi oleh fasilitas keseahatan ( rumah sakit, puskesmas, posyandu ), pendidikan ( sekolah, institusi, universitas ), komunikasi ( langsung, tidak langsung, media ), dan sosial ( keyakinan, pandangan, proses berubah ). 2. Keperawatan



12



Keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yan komprehensif yang ditunjukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat bertanggung jawab sepanjang kehidupan seseorang.Perawat harus berpegang pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.Bentuk pelayanan yang diberikan bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.Keperawatan bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan. 3. Sehat-sakit (kesehatan) Kesehatan adalah karunia tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan ditingkatkan.Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia.Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing.Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh



lingkungan



tanpa



menimbulkan



ketegangan



serta



tidak



menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya.Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual individu.Sedangkan sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh. 4. Lingkungan Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.



13



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teori keperawatan Florece Nightingale lebih memprioritaskan kepada lingkungan sebagai aspek yang paling utama dalam pemulihan kesehatan.Jika seseorang sakit maka lingungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar bisa mendukung kesembuhan klien.Contohnya bila seseorang menderita penyakit demam berdarah, maka yang harus ditinjau terlebih dahulu ialah apakah lingkungan klien bersih dan bebas dari nyamuk Aedes Aegypti. Menurut Florence Nightingale, bila penyembuhan dilakukan terhadap klien sedangkan lingkungan tidak diperbaiki secepat mungkin maka penyembuhan menjadi sia-sia, karena tidak menutup kemungkinan klien akan terkena penyakit Demam Berdarah lagi sebab masih berada pada lingkugan yang sama dan kondisi lingkungan sama pula dengan sebelumnya. Apabila kondisi lingkungan diperbaiki dan mendukung kesehatan klien, kemudian dilakukan penyembuhan maka resiko klien untuk sakit kembali dengan penyakit yang sama diwaktu yang berbeda menjadi kecil, tergantungdari klien dalam mempertahankan status kesehatannya. Dalam keperawatan kesehatan dikenal dengan istilah promotif, preventif, kuratif, dan rehabiitatif.Dimana promitif sebagai usaha pemberian informasi kesehatan kepada khalayak supaya dari sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, kemudian diharapkan menerapkannya dengan kehidupan sehari-hari.Preventif adalah pencegahan terhadap suatu penyakit agar tidak diderita oleh khalayak atau bila mendapati gejala-gejalanya maka diharapkan tidak menjadi penyakit atau semakin parah.Kuratif merupakan upaya penyembuhan atau pegobatan terhadap suatu penyakit agar di perolrh status kesehatan yang baik. Dan rehabilitatif adalah tindakan yang dilakukan terhadap suatu klien yang pulih dari sakitnya agar tidak kembali menjadi sakit yang sama dikemudian hari. Rehabilitatif juga mengarah kepada mempertahankan status kesehatan agar



14



klien tetap sehat.Dalam teori Florence Nightingale, pada konsep rehabilitatif lingkungan di ubah dalam kondisi yang lebih sehat, streril dan nyaman.Jadi bibit-bibit penyakit yang dulu pernah menyerang klien menjadi minim, sehingga resiko untuk kambuhnya penyakit klien menjadi minim pula. Bagi Florence Nightingale, perawat ialah orang ang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Selain memberikan obat kepada klien untuk penyembuhan biologis, perawat juga harus bisa membuat psikologis, sosial, dan spiritual klien sembuh.Sebab manusia merupakan makhluk yang holistik, yang terdiri dari bio-psiko-sosiospiritual. Setelah klien merasa sehat atau sembuh dari penyakit, batin klien menjadi tenang dan nyaman.Pada saat klien berada dirumah sakit atau pelayanan kesehatan, perawat di tuntut utnuk memberikan kenyamanan bagi klien agar bisa meringankan penderitaan sakit klien. Dengan demikian orientasi tindakan keperawatan antara lain pemberian udara, lampu ( cahaya ), kenyamanan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat. 3.2 Saran Saran - saran yang dapat kami berikan semoga mahasiswa dapat memprioritas aspek lingkungan dalam memandang suatu masalah kesehatan kemudian aspek – aspek lainnya seperti kesehatan individu dan mahasiswa. Menyeimbangkan biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam membantu proses penyembuhan. Mengupayakan konsep promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan sebaik dan seefektif mungkin.



15



DAFTAR PUSTAKA “ Ensiklopedia Bebas.” Style sheet. http://id.wikipedia.org./wiki/Florence_Nightingale( 23 Maret 2014 ) Florence



Nightingale



Museum.



2003.



Florence



Nightingale,



dalam



http://www.florence-nightingale.co.uk/http://www.florencenightingale.co.uk/. Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika, 2009. “



Konsep



Model



Keperawatan



Florence



Nightingale.”Style



Sheet.http://indonesiannursing.com/2008/07/konsep-model-florencenightingale.



16