Konvergensi, Konstruktivisme, Dan Pragmatisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Filosofis Konvergensi Penggabungan dua macam aliran, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme Nativisme berpandangan bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Empirisme tidak mengakui adanya pembawaan atau potensi yang dibawa lahir manusia. Dengan kata lain bahwa manusia itu lahir dalam keadaan suci, tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan. Proses Kognitif menggambarkan perubahan dalam pikiran, intelegensi, dan bahasa seseorang. Proses Sosial-emosi adalah hal yang melibatkan perubahan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain Teori Konvergensi. Perkembangan pribadi sesungguhnya merupakan hasil proses kerjasama antara potensi hereditas (internal), dan lingkungan, serta pendidikan (eksternal). Guru berperan sebagai fasilitator, misalnya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif. Penggunaan pendekatan belajar ini akan mendorong peserta didik untuk mandiri dalam berpikir. Guru dapat berperan sebagai motivator. Cara yang dapat dilakukan dalam pendekatan ini adalah dengan menghubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh ketika ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya Guru sebagai evaluator. Dengan pendekatan belajar ini, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan program remedial atau tes evaluasi guru. Hal ini dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran. Manusia visual, dimana ia akan secara optimal menyerap informasi yang dibacanya/dilihatnya. Manusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal. Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya Guru berperan sebagai fasilitator, misalnya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif. Penggunaan pendekatan belajar ini akan mendorong peserta didik untuk mandiri dalam berpikir. Guru dapat berperan sebagai motivator. Cara yang dapat dilakukan dalam pendekatan ini adalah dengan menghubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh ketika ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya Guru sebagai evaluator. Dengan pendekatan belajar ini, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan program remedial atau tes evaluasi guru. Hal ini dapat menentukan apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran



Filosofis Konstruktivisme Menurut Piaget (Dahar, 1988), dasar dari belajar adalah aktivitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Bruner (Trianto, 2007) menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Vygotsky berpendapat bahwa peserta didik membentuk pengetahauan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan peserta didik sendiri. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu melalui pengalaman nyata. Landasan berfikir konstruktivisme adalah



lebih menekankan pada strategi memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman baru. • • • • •



Mengamati, yaitu kegiatan peserta didik mengidentifikasi melalui indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat bantu Menanya, yaitu kegiatan peserta didik mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu Mengumpulkan data, yaitu kegiatan peserta didik mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan Mengasosiasi, yaitu kegiatan peserta didik mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu Mengomunikasikan, yaitu kegiatan peserta didik mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data



Filosofi Pragmatisme Pengetahuan sebagai sarana bagi tindakan manusia untuk menentukan apa manfaat suatu tindakan bagi hidup kita. Suatu ucapan, ide, dalil, atau teori dianggap benar, bergantung kepada bermanfaat atau tidaknya ucapan, ide, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam kehidupannya.